Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/136

e-BinaAnak edisi 136 (23-7-2003)

Berbuah dalam Pelayanan

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                        Edisi 136/Juli/2003
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL (1)          : Buah-buah dalam Pelayanan Guru SM
    o/ ARTIKEL (2)          : Menjadikan Murid
    o/ BAHAN MENGAJAR (1)   : Mengampuni Sesama Kita
    o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Beri Tempat Bagi yang Baru
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Memesan Buku Pendidikan Anak

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Syalom,

  Setiap orang yang terjun dalam sebuah pelayanan tentunya ingin agar
  pelayanannya bisa membuahkan hasil. Begitu juga dengan pelayanan
  seorang guru SM, salah satu prioritas yang harus dicapai guru adalah
  "Berbuah dalam Pelayanan". Sebagai seorang guru kerinduan untuk
  melihat atau paling tidak merasakan buah pelayanannya pasti ada.
  Jika tidak ada hasil yang dapat kita lihat atau rasakan, evaluasilah
  cara mengajar Anda, motivasi pelayanan Anda, atau kesungguhan Anda
  dalam pelayanan yang Anda jalankan ini. Atau jika Anda merasa sudah
  mengerahkan seluruh kemampuan Anda tapi tidak melihat hasil yang
  nyata, jangan kecewa! Mungkin saja anak-anak yang kita layani telah
  menyimpan dalam hati dan pikirannya benih yang telah Anda taburkan,
  dan pada waktunya Tuhan nanti benih-benih itu akan bertumbuh dan
  menghasilkan buah ....

  Buah-buah apa saja yang dapat kita hasilkan dalam pelayanan seorang
  guru SM? Untuk itu simaklah sajian-sajian kami dalam edisi minggu
  ini. Banyak hal yang dapat Anda pelajari dan ketahui dalam artikel-
  artikel kami yang berjudul "Buah-buah Pelayanan Guru SM" dan
  "Menjadikan Murid". Jika Anda dengan sungguh-sungguh menggunakan dua
  Bahan Mengajar dalam edisi ini di kelas SM Anda, maka itu berarti
  Anda sudah mulai menyiapkan jalan untuk menghasilkan pelayanan yang
  berbuah.

  Selamat Melayani!

  Tim Redaksi

               "Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan,
                    yaitu jika kamu berbuah banyak
           dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
                            (Yohanes 15:8)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+15:8 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (1)

                   BUAH-BUAH DALAM PELAYANAN GURU SM
                   =================================

  Tujuan kita dalam pelayanan SM tentunya untuk menghasilkan sesuatu.
  Pelaksanaan berbagai tujuan dalam pelayanan SM diarahkan kepada
  pencapaian tujuan tersebut. Pelayanan yang berbuah adalah pelayanan
  yang sudah dapat mencapai tujuan dalam pelayanan SM. Berikut ini
  diuraikan hal-hal apa saja yang dapat dihasilkan dalam pelayanan SM
  dimana hal-hal tersebut merupakan tujuan-tujuan utama pelayanan SM.

  1. Keselamatan
     -----------
     Keselamatan merupakan tujuan terutama yang harus dihasilkan dari
     segala sesuatu yang kita lakukan serta kita ajarkan melalui bahan
     pelajaran dan pelayanan kita di SM. Kita ingin membawa masing-
     masing anak SM ke dalam pengalaman kelahiran baru. Kita ingin
     agar mereka mengerti bahwa mereka itu orang berdosa dan hukuman
     menantikan mereka. Mereka juga harus tahu bahwa mereka tidak
     dapat menyelamatkan diri mereka sendiri, tetapi Kristus yang
     sudah matilah yang dapat menyelamatkan. Sebagai guru kita pasti
     ingin agar pelayanan kita dapat membuat mereka sadar dan datang
     kepada Allah untuk memohon pengampunan, berbalik dari dosa-
     dosanya, dan menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi.

  2. Pengetahuan Alkitab
     -------------------
     Melalui pelayanan yang guru SM lakukan hasil terbesar lainnya
     yang ingin dicapai adalah bertambahnya pengetahuan Alkitab anak-
     anak SM kita, dimana hal itu akan menghasilkan orang-orang
     Kristen yang matang rohaninya. Melalui pelayanan dalam SM, kita
     ingin anak-anak itu mengerti, percaya, dan mematuhi Alkitab
     sebagai Firman Allah yang diilhami yang tidak dapat salah dan
     berkuasa. Kita ingin agar mereka mengetahui prinsip-prinsip dan
     perintah-perintah Alkitab yang memberi petunjuk dalam masalah-
     masalah tingkah laku. Buah lain dalam hal pengetahuan Alkitab ini
     adalah melihat anak-anak didik kita mencintai Alkitab, mau
     membaca dan mempelajarinya dengan cara teratur, sistematis,
     disertai doa, serta menjadikan Alkitab itu sebagai pedoman hidup.

  3. Pertumbuhan Kristen
     -------------------
     Pertumbuhan Kristen merupakan salah satu buah yang besar dalam
     pelayanan kita sebagai guru. Kita ingin menolong semua orang
     percaya termasuk anak-anak SM kita bertumbuh menuju kematangan
     Kristen. Kita ingin agar mereka tahu bahwa tidak saja mereka
     harus dilahirkan kembali, tetapi mereka juga harus bertumbuh
     secara rohani, dan hal menjadi seperti Kristus itulah sasaran
     utama kehidupan Kristen. Kita ingin agar anak-anak didik kita
     mengetahui dan memanfaatkan cara-cara yang digunakan Roh Kudus
     untuk memimpin orang-orang Kristen kepada kematangan: Alkitab,
     doa, ibadah, disiplin diri, pelayanan Pribadi, dan persekutuan
     dengan orang-orang percaya lainnya.

  4. Penyerahan Pribadi
     ------------------
     Penyerahan pribadi merupakan satu hasil penting dalam pelayanan
     seorang guru SM. Penyerahan pribadi akan menolong anak-anak didik
     kita menjadi orang-orang Kristen yang sesuai dengan kehendak
     Allah. Kita ingin memimpin mereka untuk senantiasa menyerahkan
     hidupnya kepada kehendak Allah. Kita ingin agar mereka mengerti
     tanggung jawabnya sebagai anak-anak Allah dan mengakui-Nya
     sebagai Tuhan atas hidup mereka. Sebagai guru kita pasti ingin
     agar melalui pelayanan kita anak-anak dengan sukarela memilih
     kehendak Allah dan membuatnya sebagai faktor yang menentukan
     semua keputusan; menggunakan semua yang Allah telah percayakan
     kepada mereka dengan bijaksana; dan menemukan serta memenuhi
     rencana Allah.

  5. Pelayanan Kristen
     -----------------
     Hasil berikutnya yang harus dicapai dalam pelayanan kita adalah
     pelayanan Kristen. Dalam setiap pelayanan kita, tekankanlah bahwa
     pelayanan Kristen secara luas mencakup setiap perbuatan dan
     aktivitas yang membantu pertambahan, perkembangan, dan
     kesejahteraan tubuh Kristus. Anak-anak akan memiliki semangat
     yang menyala-nyala dalam pelayanan Kristen apabila mereka
     memiliki guru yang juga punya semangat yang sama, dan itu berarti
     Anda harus siap menjadi teladan bagi mereka.

  6. Kehidupan Kristen
     -----------------
     Dengan memperhatikan kehidupan anak-anak SM kita, dapat dilihat
     apakah pelayanan kita selama ini sudah menjadi berkat bagi
     kehidupan mereka. Tujuan kita mengajar mereka tentunya karena
     kita ingin menolong mereka menerapkan prinsip-prinsip Kristen
     dalam kehidupan sehari-hari. Kita ingin agar mereka memuliakan
     Kristus dalam kehidupan mereka melalui sikap dan sifat mereka,
     seperti sikap tengggang rasa, kejujuran, kasih, dapat dipercaya,
     dll. Pendek kata, kita ingin agar melalui apa yang kita ajarkan
     mereka dapat mengenal untuk kemudian mematuhi prinsip-prinsip
     Kristen untuk dilakukan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

  Dari 6 hal di atas, Anda sebagai seorang pelayan dalam sebuah SM
  dapat menilai apakah selama ini pelayanan Anda sudah mencapai tujuan
  yang diharapkan, dan apakah pelayanan Anda sudah menghasilkan buah-
  buah rohani dalam kehidupan anak-anak didik Anda.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Sekolah Minggu yang Berhasil
  Judul Artikel Asli: Tujuan-tujuan Pekerjaan Sekolah Minggu
  Pengarang         : Ralph M. Riggs
  Penerbit          : Gandum Mas, Malang 1978
  Halaman           : 6 - 9


*********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)

  Sehubungan dengan topik "Berbuah dalam Pelayanan" berikut ini kami
  uraikan salah satu buah yang dapat Anda hasilkan dalam pelayanan
  Anda di Sekolah Minggu.

                          MENJADIKAN MURID
                          ================

  Kalau saya diminta untuk memilih antara keberhasilan dan kegagalan,
  dengan segera saya akan memilih keberhasilan. Saya telah mengalami
  kedua hal itu dan percayalah, keberhasilan adalah lebih indah.

  Akan tetapi menginginkan keberhasilan dan mengetahui apakah arti
  dari keberhasilan itu merupakan dua hal yang berbeda. Orang-orang
  yang mencari sukses mengetahui bahwa kesuksesan itu ada. Kita yakin
  mengenai adanya keberhasilan dan kita tahu pasti bahwa bila kita
  menemukannya kita akan sangat beruntung. Tetapi bagaimanakah
  bentuknya? Di manakah menemukannya? Bagaimana mengukurnya?

  Saudara telah mendengar pepatah,"Tidak semua yang gemerlapan itu
  emas". Kita dapat juga mengatakan, "Tidak semua yang berseri-seri
  adalah keberhasilan". Ada semacam logam yang warnanya seperti emas,
  namun bukan emas. Demikian pula ada keberhasilan semu yang lebih
  mengecewakan kita, karena itu tidak berharga dan kita tertipu
  olehnya.

  Kita yang bekerja dengan jiwa-jiwa manusia yang abadi harus
  menyadari tanggung jawab yang luar biasa untuk mengerti apakah
  keberhasilan rohani itu, agar kelak kita tidak akan menangis di
  hadirat Allah, pada waktu kita mendengar bahwa apa yang kita sangka
  adalah keberhasilan sebenarnya hanya kegagalan yang tersamar.
  Keselamatan atau kebinasaan jiwa-jiwa bergantung pada usaha kita.
  Sebab itu kita harus sungguh-sungguh berhasil dalam tugas kita.

  JUMLAH ADALAH PENTING
  ---------------------

  Dalam hal menentukan apa keberhasilan itu, kita harus belajar
  menilik kenyataan-kenyataannya dan mengerti bahwa semua kenyataan
  itu harus membuktikan hal yang sama. Misalnya, jumlah kehadiran anak
  dalam SM adalah berharga dalam hal mengukur keberhasilan pelayanan
  kita, tetapi angka-angka itu hanyalah salah satu bukti, bukannya
  bukti yang menentukan. Perubahan sifat dalam kehidupan orang-orang
  yang hadir di Sekolah Minggu juga harus menunjukkan keberhasilan,
  jika tidak maka ada sesuatu yang salah dengan penilaian kita.

  Statistik sekolah Minggu sering kali kurang dipercayai karena ada
  orang yang menyalahgunakan angka-angka. Tetapi ingatlah, angka-angka
  itu sendiri tidak salah. Orang yang menyalahgunakan angka-angka
  itulah yang salah.

  Bodoh sekali untuk mengesampingkan angka-angka sebagai alat yang
  berguna dalam mengukur keberhasilan hanya karena beberapa orang
  menambah pada jumlah yang terdapat di daftar atau hanya menaksir-
  naksir ketika membuat daftar kehadiran mereka. Berbuat demikian
  adalah sama halnya dengan menolak memegang uang karena para penjahat
  telah membayar uang tunai untuk menyogok seorang hakim.

  Pada Hari Pentakosta ada yang menghitung dan mencatat bahwa 3000
  orang telah bertobat sebagai hasil dari Injil yang diberitakan itu.
  Jadi, angka merupakan alat yang berharga untuk menilai keberhasilan.

  Tetapi pada waktu Saudara membaca Kisah Para Rasul, saya yakin
  Saudara sependapat dengan saya, bahwa yang ditekankan bukanlah
  jumlah yang bertobat tetapi pertobatannya. MENJADIKAN MURID itulah
  yang terutama. Perhitungan hanya menolong menentukan berapa banyak
  yang telah dicapai melalui pelayanan mereka.

  MENJADIKAN MURID ADALAH TUGAS KITA
  ----------------------------------

  Keberhasilan mempunyai arti yang lebih dalam daripada hanya
  menghitung jumlah yang hadir. Hal menjadikan murid pada akhirnya
  menjadi patokan keberhasilan.

  Kita mendefinisikan hal menjadikan murid sebagai "pemberitaan Injil
  Yesus Kristus melalui pernyataan dan disiplin yang mengakibatkan
  peneguhan dan pemeliharaan hubungan antara Yesus dan seorang murid."

  Filsafat yang memimpin pelayanan pendidikan Kristen kita menyatakan:

     "Karena mempercayai bahwa hal menjadikan murid itu menggenapi
     Amanat Agung, kita telah menentukan bahwa hal menjadikan murid
     harus merupakan sasaran yang memimpin segala usaha kita."

     "Kita percaya bahwa pemuridan lebih merupakan soal hubungan
     daripada peraturan, dan kita akan berusaha membawa orang ke dalam
     satu perhubungan dengan Kristus yang akan menghasilkan perubahan
     kelakuan dan watak."

     "Kita percaya hal ini dicapai dengan menggunakan cara-cara Tuhan
     kita dan dengan bersandarkan kuasa Roh-Nya."

     "Inspirasi, pengajaran dan keterlibatan adalah cara-cara yang
     dipergunakan oleh Yesus dalam menjadikan murid-murid. Kita
     percaya bahwa cara-cara ini tetap berlaku dan menyediakan satu
     pola bagi kita dewasa ini dalam hal menjadikan murid."

  Setelah menentukan bahwa hal menjadikan murid adalah pusat sasaran
  kita, maka usaha-usaha kita diukur menurut berapa dekatnya kita
  mengena pusat sasaran itu. Adakalanya akan lebih mudah untuk
  mengukur keberhasilan kita hanya dari segi jarak, tetapi kita
  mengetahui bahwa arah juga penting. Karena, apa artinya jumlah orang
  yang datang jika Kristus tidak ditunjukkan kepada mereka?

  Penulis lain mengatakan begini:
    "Keberhasilan Sekolah Minggu! Apakah itu sesungguhnya? Adakalanya
    kita menemukan kata berhasil disamakan dengan jumlah kehadiran
    yang memuncak, fasilitas-fasilitas lengkap, anggaran yang tidak
    terbatas, pekerja-pekerja yang terdidik, pengangkutan yang
    teratur, dan lain sebagainya. Pada hakekatnya, semua itu bukanlah
    faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan, melainkan akibat-
    akibat keberhasilan itu! Sebenarnya, suatu Sekolah Minggu dapat
    mempunyai semuanya itu dan masih tidak sungguh-sungguh berhasil!"

  Keberhasilan pelayanan seorang guru SM yang sesungguhnya tercapai
  bila Roh Kudus sedang mengubah kehidupan orang-orang melalui
  pengajaran Firman Allah. Sebab itu hitunglah jumlah yang hadir,
  tetapi jangan lupa untuk memikirkan tiap-tiap pribadi pada waktu
  menilai keberhasilan Sekolah Minggu Saudara.

  Keputusan untuk menerima Kristus dan pendewasaan harus menjadi
  tujuan dalam hal menjadikan murid. Perhatikanlah apakah ada
  perubahan sifat dan perkembangan watak dalam kehidupan setiap
  pelajar. Pada waktu Saudara melihat hal-hal itu, bersukacitalah
  karena Saudara sungguh-sungguh telah berhasil dan berbuah dalam
  pelayanan.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 1
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman   : 173 - 174


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (1)

  Melihat anak-anak didik kita memiliki sikap taat kepada Firman Tuhan
  adalah satu buah yang ingin kita hasilkan melalui pelayanan kita.
  Cara yang dapat kita lakukan agar anak-anak dapat memiliki sikap itu
  adalah dengan mengajarkan hal-hal yang tercatat dalam Firman Tuhan.
  Selamat Mengajar!

                        MENGAMPUNI SESAMA KITA
                        ======================

  Cerita:
  -------
  Edi bangga akan model kapal terbangnya yang baru saja
  diselesaikannya.

  "Waduh, saya sungguh bekerja keras untuk membuat ini," dia
  mengatakan kepada temannya, Gunawan. Kemudian dia berbangga-bangga
  sedikit, sambil berkata: "Ayah mengatakan, dia sendiri tak dapat
  membuat yang lebih baik daripada ini."

  Gunawan mengambil model yang rapuh itu untuk menelitinya lebih
  cermat. Tiba-tiba model itu terlepas dari tangannya dan jatuh
  berhamburan di lantai, "Maaf!" dia berteriak. Dia berlutut untuk
  mengumpulkan keping-kepingan itu. "Saya akan membantu untuk
  memperbaikinya. Barangkali kita dapat memperbaikinya sehingga
  kelihatan seperti baru," dia menyarankan dengan penuh harap.

  Edi menyepak kapal terbang yang rusak itu. "Tidak!" dia menjerit.
  "Kita tak dapat memperbaikinya! Dan saya sama sekali tidak akan
  memaafkan kamu."

  Pernahkah kalian berkata seperti itu?
  Tahukah kalian apa yang dikatakan Firman Allah mengenai hal
  mengampuni orang lain?

  1. Alkitab mengatakan mengapa kita harus mengampuni.
     Penting bagi kita untuk mengampuni karena Allah mengatakan kita
     harus melakukan itu (Baca Efesus 4:32). Kemudian juga, kita
     harus bersedia untuk mengampuni supaya Allah dapat mengampuni
     kita. Dengarkanlah ayat-ayat ini: (Bacalah Lukas 6:37 dan Matius
     6:14,15).

  2. Alkitab juga mengajarkan bagaimana kita harus mengampuni.
     Kita harus mengampuni sebagaimana Allah telah mengampuni kita
     (Efesus 4:32). Betapa bersyukurnya kita bahwa Allah dengan segera
     mengampuni dosa kita apabila kita mohon pada-Nya. Walaupun kita
     tidak layak menerima pengampunan-Nya itu, Dia mengampuni kita
     dengan kemurahan dan dengan kasih-Nya yang besar. Dan Dia telah
     berjanji bahwa Dia tidak akan mengingat dosa kita lagi setelah
     Dia mengampuni kita.

     Apabila kita mengampuni orang lain sebagaimana Allah telah
     mengampuni kita, kita akan melakukannya dengan segera. Juga kita
     akan melakukannya dengan kasih dan kemurahan. Dan kita akan
     mengampuni semua kesalahan mereka. Pengampunan yang sejati
     berarti kita akan berusaha untuk melupakan segala perbuatan orang
     lain terhadap diri kita.

     Kita harus mengampuni sesering orang memohon pengampunan kepada
     kita. Agaknya ada orang yang sering sekali memerlukan
     pengampunan, namun pikirkanlah betapa sering kita memerlukan
     pengampunan Allah juga. Pada suatu hari Petrus bertanya kepada
     Yesus, berapa kali kita harus mengampuni orang yang bersalah pada
     kita? Yesus menjawab bahwa kita harus mengampuni sebanyak yang
     diperlukan walaupun itu sebanyak 70 kali 7!

  3. Alkitab mengatakan bahwa Yesus akan menolong kita untuk
     mengampuni. Sering kali sukar untuk mengampuni seseorang yang
     telah bersalah terhadap kita, kalau kita mau meminta pada-Nya
     (baca Filipi 4:13). Yesus akan menolong kita untuk mengampuni
     sebagaimana seharusnya kita melakukan.

  Doa:
  ----
  Berdoalah mohon Allah membantu kita untuk mengampuni.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2
  Penerbit   : Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman    : 114


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (2)

  Seorang guru SM yang berbuah dalam pelayanannya pasti berorientasi
  pada perubahan hidup murid-muridnya. Mereka akan selalu rindu agar
  anak-anak yang mereka didik dapat meninggalkan hidup lamanya dan
  masuk dalam kehidupan baru bersama Yesus Kristus. Ajaklah anak-anak
  untuk menerima kehidupan baru dalam Yesus melalui bahan mengajar
  berikut ini.

                      BERI TEMPAT BAGI YANG BARU
                      ==========================

  Alat Peraga:
  ------------
  Sepasang sepatu baru.

  Ayat Alkitab:
  -------------
  Yohanes 3:1-17

  Tema:
  -----
  Kebiasaan atau hal-hal lama harus pergi agar yang baru boleh datang.

  Cerita:
  -------

  [Saya menggunakan sepatu dalam kegiatan ini. Namun, Anda juga dapat
  menggunakan topi, sarung tangan, atau benda-benda lain yang
  memberikan ilustrasi bahwa kita harus meninggalkan cara lama dan
  memberi tempat bagi cara hidup yang baru.]

  SELAMAT PAGI! MINGGU LALU saya membeli sepasang sepatu baru. Saya
  sangat menyukai sepatu ini, tetapi saya belum pernah memakainya.
  Sepatu saya yang lama harus diganti. Saya telah memakainya lama
  sekali, dan bahkan sekarang sudah berlobang.

  Saya sangat menyukai sepatu baru ini, sehingga saya ingin sekali
  menunjukkannya kepadamu bagaimana rupanya kalau saya pakai. Mari
  kita lihat. Hmmm ... mudah-mudahan ukurannya tidak salah.

  [Pakailah sepatu itu tanpa melepaskan sepatu lama Anda.]

  Lho kenapa sempit? Apakah menurutmu ukuran kaki saya membesar? Apa
  yang salah? Oh, ternyata saya harus melepaskan sepatu lama saya
  dulu. Benar! Saya tidak dapat memakai sepatu yang baru tanpa
  melepaskan sepatu yang lama.

  Begitu pun dengan hidup kita. Kita harus melepaskan yang lama dan
  memakai yang baru. Sering kali, dalam hidup ini, kita harus
  melepaskan yang lama dan menambahkan yang baru. Kamu semua sudah
  tidak lagi merangkak dan mulai berjalan. Setiap tahun di sekolah,
  kamu meninggalkan kelas yang lama dan maju ke kelas yang baru.

  Demikian juga dalam hubungan kita dengan Tuhan. Kita dapat
  melepaskan yang lama dan menjadi baru setelah kita percaya dan
  berserah kepada Tuhan. Setelah kita mengaku di hadapan Tuhan bahwa
  kita percaya dan berserah kepada-Nya, maka hidup kita menjadi baru.
  Kebiasaan dan kesalahan kita yang lama dapat kita tinggalkan, dan
  kita berusaha sekuat tenaga menjalankan hidup kita agar dapat
  menyenangkan Tuhan.

  Sepanjang hidup kita, hubungan kita dengan Tuhan berubah. Kita tahu
  bahwa Tuhan selalu bersama kita. Setelah kita bertumbuh dan lebih
  mengenal Tuhan, maka hubungan kita dengan Tuhan juga bertumbuh.
  Siap-siaplah untuk tumbuh dan mempelajari hal-hal baru!

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan, terima kasih Engkau telah menjadikan kami manusia baru,
  setelah kami percaya dan berserah kepada-Mu. Kiranya teruslah
  memimpin kami supaya semua perbuatan kami selalu menyenangkan
  hati-Mu. Amin!

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Ceritakan Untuk Anak-anak Sekolah Minggu:
                 Sebuah Sumber Ibadah
  Pengarang : Donna McKee Rhodes
  Penerbit  : Gospel Press, Batam Center, 2002
  Halaman   : 105 - 107


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Andreas Lagimpu <andreas_yth2001@>
  >Bagaimana memesan buku anda yang berisi sekitar pendidikan anak.
  >Kami sangat membutuhkannya untuk staf pengasuh Panti Asuhan yang
  >kami bina.
  >Terima kasih atas informasinya.
  >Salam
  >Andreas Lagimpu
  >Direktur Program

  Redaksi:
  Terima kasih untuk surat Anda .... :)
  Dalam pelayanan ini, kami tidak mencetak/memproduksi buku apapun.
  Sebagian besar bahan tulisan yang kami masukkan dalam e-BinaAnak
  maupun PEPAK merupakan kutipan, saduran, rangkuman, atau terjemahan
  dari banyak buku (lihat informasi sumber yang tercantum di akhir
  setiap tulisan yang kami sajikan). Untuk buku-buku tersebut Anda
  dapat membelinya di toko-toko buku Kristen terdekat di kota Anda.

  Tulisan-tulisan yang dibuat oleh Tim Redaksi, tidak kami cetak dalam
  bentuk buku, hanya kami sajikan dalam media elektronik ini. Untuk
  mendapatkannya, Anda dapat cetak dan meng-copynya. Tapi jangan lupa
  mencantumkan publikasi e-BinaAnak/PEPAK sebagai sumber
  elektroniknya. Selamat Melayani!


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
               Staf Redaksi: Davida, Oeni, Yuli, dan Poer
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org