Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/121

e-BinaAnak edisi 121 (9-4-2003)

Doktrin: Manusia dan Dosa

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                       Edisi 121/April/2003
-----------
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL              : Manusia dan Dosa
 o/ TIPS MENGAJAR        : Mengajarkan tentang Dosa kepada Anak
 o/ BAHAN MENGAJAR (1)   : Pengaruh Dosa
 o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Dosa Adam dan Hawa
 o/ BAHAN MENGAJAR (3)   : Manusia Menghapus Dosa ... Bisa Nggak Yaa?
 o/ BAHAN MENGAJAR (4)   : Referensi untuk Mengajar tentang Doktrin
                               Manusia dan Dosa
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ingin Subscribe

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam sejahtera,

  "Manusia dan Dosa" adalah doktrin Kristen yang sangat penting untuk
  diajarkan kepada anak-anak. Anak SM secara sederhana mendefinisikan
  dosa sebagai perbuatan yang nakal yang tidak disenangi oleh Tuhan
  Yesus. Jadi selama mereka tidak melakukan kenakalan apa-apa, mereka
  tidak merasa menjadi orang yang berdosa. Apakah memang benar
  demikian? Guru SM atau orang dewasa seharusnya tidak enggan
  membicarakan tentang dosa kepada anak-anak. Jangan menunggu sampai
  anak menginjak usia remaja, karena semakin cepat anak belajar
  tentang dosa semakin mudah kita mengajarkan kepada mereka tentang
  pengampunan dan keselamatan.

  Nah, agar Anda dapat lebih jelas dan tidak ragu-ragu mengajarkan
  tentang dosa kepada anak-anak, silakan pelajari artikel yang kami
  sajikan ini. Selain itu Redaksi juga memberikan tips bagaimana guru
  dapat mempersiapkan diri dalam "Mengajarkan tentang Dosa kepada
  Anak". Kemudian empat Bahan Mengajar, termasuk diantaranya daftar
  referensi mengenai doktrin Manusia dan Dosa juga telah kami siapkan
  untuk menolong Anda mengajarkan tentang dosa kepada anak-anak.

  Selamat Mengajar!

  Tim Redaksi

           "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita,
                oleh karena Kristus telah mati untuk kita,
                  ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8)
              < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Roma+5:8 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL

                            MANUSIA DAN DOSA
                            ================

  Kita sering kali mendengar orang mengatakan bahwa "manusia pada
  dasarnya baik". Meskipun kita mengakui bahwa tidak ada manusia yang
  sempurna, tetapi kejahatan manusia telah diremehkan. Apabila manusia
  pada dasarnya adalah baik, lalu mengapa dosa bersifat universal?

  Orang sering kali menganggap semua orang berdosa oleh karena
  pengaruh negatif dari masyarakat di sekitarnya. Orang melihat
  masalahnya terletak pada lingkungan bukan pada natur/sifat dasar
  kita. Penjelasan tentang universalitas dosa membuat kita bertanya,
  bagaimana asal mula manusia dapat tercemar?

  Apabila manusia lahir tanpa salah atau baik, maka kita berharap pada
  mereka, paling tidak sebagian dari mereka, meskipun minoritas tetap
  dalam keadaan baik. Dengan kata lain, seharusnya kita dapat
  menemukan masyarakat yang tidak tercemar, yaitu suatu lingkungan
  yang tanpa dosa. Namun pada kenyataannya, di suatu masyarakat yang
  paling bersih pun, kita tetap dapat melihat bahwa masyarakat
  tersebut tidak terlepas dari kesalahan oleh karena dosa mereka.

  Oleh karena buah yang dihasilkan adalah dosa, maka kita tentu
  melihat pada kondisi dari pohonnya. Yesus menyatakan bahwa pohon
  yang baik tidak akan menghasilkan buah yang buruk. Alkitab dengan
  jelas mengajarkan bahwa nenek moyang kita, yaitu Adam dan Hawa,
  telah jatuh ke dalam dosa. Sebagai akibatnya, setiap manusia telah
  lahir dengan natur dosa dan tercemar. Apabila Alkitab tidak secara
  eksplisit menjelaskan tentang hal ini, kita harus menarik kesimpulan
  secara rasional dari fakta bahwa dosa itu bersifat universal.

  Namun, pada faktanya, masalah dosa ini bukan merupakan hal yang
  disimpulkan secara rasional dari fakta keuniversalan dosa, tetapi
  merupakan pernyataan ilahi. Hal ini disebut sebagai dosa asal. Dosa
  asal tidak hanya menunjuk pada dosa yang pertama kali dibuat oleh
  Adam dan Hawa, tetapi menunjuk pada akibat dari dosa yang pertama
  terhadap seluruh umat manusia, yaitu kerusakan dan ketercemaran umat
  manusia. Dengan kata lain, dosa asal menunjuk pada kondisi manusia
  yang sudah jatuh dalam dosa sejak manusia itu dilahirkan ke dalam
  dunia ini.

  Firman Tuhan secara jelas berbicara mengenai kejatuhan manusia ke
  dalam dosa. Kejatuhan manusia ke dalam dosa merupakan hal yang
  sangat mencelakakan. Bagaimana terjadinya hal tersebut telah menjadi
  bahan perdebatan, bahkan di kalangan pemikir teologi Reformed.
  Pengakuan Westminster menjelaskan peristiwa "kejatuhan" itu
  sebagaimana yang dijelaskan dalam Firman Tuhan:
     "Orangtua kita yang pertama telah diperdaya oleh kelicikan dan
     pencobaan dari setan, sehingga jatuh ke dalam dosa dengan memakan
     buah terlarang. Kejatuhan mereka ke dalam dosa ini terjadi sesuai
     dengan izin dari Allah, sesuai dengan hikmat-Nya yang kudus dan
     untuk kemuliaan-Nya."

  Jadi, kejatuhan manusia telah terjadi. Akibatnya, bukan hanya
  dialami oleh Adam dan Hawa. Kejatuhan manusia ke dalam dosa, bukan
  hanya telah menyentuh semua manusia, tetapi telah mencemari seluruh
  umat manusia. Kita semua adalah orang berdosa di dalam Adam. Kita
  tidak dapat bertanya: "Bilamana seseorang menjadi orang berdosa?"
  Sebab sebenarnya umat manusia pada waktu hadir di dunia ini sudah
  dalam keadaan berdosa. Semua manusia dilihat sebagai orang berdosa
  oleh Allah, oleh karena solidaritas mereka dengan Adam.

  Pengakuan Westminster dengan baik menyatakan akibat dari Kejatuhan
  sehubungan dengan manusia:
     "Oleh karena dosa ini, maka manusia telah jatuh dari kebenaran
     mereka yang semula dan dari persekutuan dengan Allah, dan telah
     mati di dalam dosa, dan seluruh bagian jiwa dan tubuh manusia
     telah tercemar. Adam dan Hawa adalah nenek moyang bagi semua umat
     manusia, oleh karena itu, kesalahan dari dosa mereka telah
     diturunkan, dan kematian di dalam dosa, dan natur yang telah
     rusak dan tercemar, juga telah diturunkan pada semua
     keturunannya. Berdasarkan pada kerusakan dan ketercemaran yang
     semula itu, maka kita semua telah tercemar, lumpuh, dan melawan
     semua yang baik, dan secara keseluruhan cenderung pada kejahatan,
     dan yang dihasilkan adalah pelanggaran-pelanggaran."

  Kalimat yang terakhir penting. Kita semua orang berdosa bukan karena
  kita telah berdosa, tetapi kita berdosa oleh karena kita adalah
  orang berdosa. Seperti yang telah diratapkan oleh Daud:
     "Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa
     bergumul dengan dosaku." {Mazmur 51:5}

  Ayat-ayat Alkitab untuk Bahan Referensi:
  ----------------------------------------
  1. Kejadian 3:1-24
  2. Yeremia 17:9
  3. Roma 3:10-26
  4. Roma 5:12-19
  5. Titus 1:15

  Sumber:
  Judul Buku : Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen
  Pengarang  : R.C. Sproul
  Penerbit   : Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 1997
  Halaman    : 193 - 195


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

                 MENGAJARKAN TENTANG DOSA KEPADA ANAK
                 ====================================

  Sebagai guru SM, siapkah kita mengajarkan tentang dosa kepada anak-
  anak? Walaupun kita sudah membekali diri dan "melalap" teori-teori
  mengenai dosa, mungkin masih saja ada keragu-raguan dan perasaan
  tidak mampu untuk mengajarkan mengenai hal "keberdosaan manusia"
  kepada anak-anak SM. Berikut ini beberapa petunjuk yang dapat
  diterapkan seorang guru dalam mempersiapkan dan memantapkan diri
  ketika akan mengajarkan tentang dosa kepada anak-anak SM.

  1. Berdoa.
     -------
     Guru perlu berdoa meminta agar diberikan hikmat dan kebijaksanaan
     untuk mengerti sejauh mana kemampuan anak-anak dalam memahami
     pelajaran yang diberikan. Tuhan mengetahui pikiran anak-anak SM.
     Mengapa guru tidak berbicara dengan Dia mengenai mereka? Guru
     perlu berdoa memohon bimbingan dalam menyusun persiapan, agar
     Tuhan menyiapkan hati anak-anak dan juga hati guru sendiri. Perlu
     diingat, doa adalah satu kunci untuk berkerja/melayani, tetapi
     Roh Kuduslah yang memberi keyakinan/pengertian kepada anak-anak
     SM Anda.

  2. Instropeksi diri.
     -----------------
     Jika kita mengajar tentang dosa, itu berarti guru ingin anak-anak
     dapat mengerti mengenai hal tersebut dan agar mereka menyerahkan
     diri pada Tuhan untuk ditebus dosanya. Selain itu sebagai guru
     SM, kita juga ingin agar dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak
     dapat menghindari perbuatan-perbuatan dosa yang tidak sesuai
     dengan Firman Allah. Nah, agar terhindar dari keraguan dan mantap
     dalam mengajarkan tentang dosa, instropeksilah dulu diri kita
     sendiri. Apakah masih terlalu sering kita melanggar Firman Tuhan?
     Dosa apakah yang masih harus kita bereskan dengan Tuhan? Sudahkah
     kita menerapkan pelajaran-pelajaran tersebut dalam kehidupan
     sehari-hari? Sehebat apapun seorang guru membekali dirinya dengan
     teori-teori mengenai dosa, tetapi apabila dia belum dapat
     menerapkan teori-teori tersebut dalam kehidupannya sehari-hari,
     pelajaran yang dia berikan itu "mungkin" tidak dapat menjadi
     berkat bagi anak-anak didiknya. Pertobatan Anda merupakan jalan
     bagi anak-anak untuk mengerti tentang dosa.

  3. Berdiskusi dengan Rekan-rekan Sepelayanan.
     ------------------------------------------
     Diskusikanlah dengan rekan-rekan sepelayanan/guru SM yang lain
     mengenai keraguan dan masalah Anda dalam mengajarkan doktrin dosa
     kepada anak-anak SM. Timbalah pengalaman mereka ketika mereka
     mengajar tentang dosa. Dari diskusi tersebut, kita dapat
     mengetahui pertanyaan-pertanyaan apa saja yang biasa dilontarkan
     anak-anak mengenai dosa, kesulitan-kesulitan apa saja yang
     menjadi kendala ketika seorang guru mengajar mengenai doktrin
     dosa, persiapan-persiapan apa saja yang rekan Anda lakukan, dll.
     Dalam diskusi tsb. kita juga dapat saling belajar/berbagi
     mengenai metode yang paling efektif untuk mengajar mengenai dosa.

  4. Mengajarlah dengan Menggunakan Gaya Bahasa dan Perbendaharaan
     kata Anak-anak.
     -------------------------------------------------------------
     Menggunakan perbendaharaan kata anak-anak, bukan berarti kita
     harus berbicara dengan gaya yang kekanak-kanakan. Selidikilah
     gaya bahasa dan bendahara kata yang sering digunakan dan
     dimengerti oleh anak-anak. Gantilah istilah-istilah yang sulit
     dengan istilah-istilah yang dimengerti oleh anak. Guru perlu
     berhati-hati untuk tidak menggunakan terlalu banyak ungkapan/
     istilah baru dalam mengajarkan tentang dosa. Berlatihlah untuk
     menerangkan dengan sederhana semua pikiran, kata, dan ide yang
     mungkin asing bagi mereka. Untuk catatan, jika seorang guru
     betul-betul ingin memahami/mengerti gaya bahasa dan
     perbendaharaan kata anak-anak, biasakanlah untuk bergaul dan
     bersahabat dengan mereka. Jangan lupa untuk menggunakan banyak
     contoh, ilustrasi, alat peraga, agar anak-anak lebih tertarik
     dan apa yang Anda ajarkan itu dapat terekam dalam hati mereka.

  Sumber: Tim Redaksi


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (1)

                            PENGARUH DOSA
                            =============

  Persiapan:
  ----------
  Bawalah seketul roti dan bila mungkin sebungkal adonan yang dibuat
  dari tepung dan air.

  Penyampaian:
  ------------
  Alat peraga kita pagi ini adalah sesuatu yang sudah sering kalian
  lihat, yaitu seketul roti. Roti ini dibuat di pabrik roti. Apakah
  ibumu pernah membuat roti di rumah? Sangat sedikit wanita yang suka
  membuat roti sendiri, karena hal itu membutuhkan banyak waktu dan
  juga karena lebih mudah untuk membelinya saja. Untuk membuat roti
  diperlukan tepung, susu, telur, garam dan beberapa bahan lain. Harus
  juga diberi ragi untuk membuat roti itu mengembang sehingga menjadi
  ringan dan empuk. Kalau adonan itu tidak diberi ragi maka roti itu
  tidak mengembang dan tidak bisa dimakan sebab keras.

  Manusia telah membuat roti sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Pada
  waktu itu mekarnya roti itu merupakan sesuatu yang ajaib. Sekarang
  kita tahu bahwa ragi mengubah zat tepung menjadi gula dan gula itu
  menjadi gas. Pada waktu gas itu mengembang maka adonan itu didorong
  makin lama makin tinggi. [sic.]

  Dalam jaman Alkitab, orang-orang tak dapat ke toko untuk membeli
  ragi guna mengembangkan roti mereka seperti yang kita lakukan
  sekarang. Setiap kali mereka membuat roti, mereka menyimpan sedikit
  adonan seperti ini (tunjukkan adonan itu) untuk dicampur dengan
  adonan roti berikutnya, begitu seterusnya. Alkitab memakai ragi
  sebagai lambang dosa, untuk mengajar kita mengenai dosa dan cara
  suatu dosa kecil menjalar ke seluruh hidup kita. Tiap tahun bangsa
  Israel merayakan Hari Paskah. Pada waktu itu Allah menyuruh mereka
  membuang semua adonan beragi yang lama yang biasa disimpan (lihat
  Keluaran 12:15). Untuk seminggu lamanya mereka harus makan roti yang
  tidak beragi. Dengan ini Allah mengajar mereka bahwa mereka harus
  membuangkan semua dosa dari dalam kehidupan mereka.

  Ketika Kristus berada di dunia, seringkali Ia menyebut tentang ragi
  sebagai lambang dosa. Tuhan Yesus menceritakan suatu perumpamaan
  tentang seorang perempuan yang menyembunyikan sedikit ragi dalam
  segumpal adonan dan tak lama kemudian ragi itu mengembang dan
  meluas sampai ke seluruh adonan itu (Matius 13:33). Kemudian Ia
  menasihatkan kita bahwa hal itu menggambarkan apa yang dapat
  terjadi bila kita membiarkan dosa apapun tinggal dalam hati kita.
  Ia menasihatkan kita mengenai ragi, untuk berhati-hati supaya
  jangan mengizinkan sesuatu dosa masuk ke dalam kehidupan kita
  (Matius 16:6-12).

  Bekerjanya ragi dalam adonan roti itu memberitahu kita mengenai apa
  yang akan terjadi jika kita membiarkan sesuatu dosa tinggal dalam
  hati kita. Dosa itu akan bertumbuh dan berkembang dan memimpin kita
  ke dalam dosa-dosa lain. Sebagaimana ragi itu dengan pelan-pelan
  merembet ke seluruh adonan, begitu juga dosa pelan-pelan akan
  mempengaruhi seluruh kehidupan kita. Dosa akan memutuskan
  persekutuan kita dengan Allah, menghalangi jawaban atas doa-doa
  kita, mendukakan Allah serta mempersukarkan kita untuk menang atas
  dosa-dosa lain.

  Firman Allah memberitahu apa yang harus kita lakukan bila orang
  Kristen berbuat dosa. (Bacalah 1Yohanes 1:9). Pada saat kita
  berdosa, kita harus memberitahu Allah apa yang telah kita lakukan
  dan Ia berjanji mengampuni kita karena Kristus telah mati untuk
  dosa itu. Jangan menunggu sampai malam tiba, karena mungkin kalian
  akan lupa apa yang telah kalian lakukan, hal mana juga berarti bahwa
  kalian memboroskan waktu sehari untuk bersekutu dengan Tuhan.

  Sumber:
  Judul Buku : Pelajaran dengan Alat Peraga
  Pengarang  : D.H. Pentecost
  Penerbit   : Gandum Mas, Malang, 1960
  Halaman    : 73 - 75


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (2)

                         DOSA ADAM DAN HAWA
                         ==================

  Ayat Alkitab:
  -------------
  Kejadian 3:1-7

  Cerita:
  -------
  Allah menciptakan tempat yang sangat indah, namanya Eden.
  Eden adalah tempat tinggal Adam dan Hawa. Mereka disuruh memelihara
  tempat yang indah itu. Di Eden ada bermacam-macam pohon buah-buahan
  dan makanan pun cukup. Tidak ada duri, tidak ada angin kencang, atau
  hujan lebat. Di situ ada embun untuk menyejukkan tanaman. Tidak ada
  penyakit atau maut. Binatang tidak takut akan orang dan ular pun
  tidak beracun. Allah menyuruh Adam dan Hawa mengurus semua ciptaan-
  Nya. Allah bercakap-cakap dengan Adam dan Hawa dan bercerita
  mengenai banyak hal yang sangat menarik.

  Allah berkata bahwa sebaiknya mereka mempunyai anak-anak supaya di
  dunia ini orang bertambah banyak. Adam dan Hawa sehati sepikir
  dengan Allah. Allah juga bercerita kepada Adam dan Hawa mengenai dua
  pohon yang ada di tengah Taman Eden. Pohon pertama disebut Pohon
  Kehidupan dan yang kedua disebut Pohon Pengetahuan tentang yang baik
  dan yang jahat. Allah berkata bahwa mereka tidak boleh memakan buah
  dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Jika mereka
  memakannya mereka tidak boleh bersekutu lagi dengan Allah, dan
  mereka akan mati.

  Pada suatu hari, Iblis memasukkan seekor ular supaya dia dapat
  menipu Hawa. Iblis mengatakan kepada Hawa,
     "Kalian tidak akan mati, Allah mengatakan itu karena Dia tahu
     jika kalian makan buah itu, pikiran kalian akan terbuka; kalian
     akan menjadi seperti Allah dan mengetahui apa yang baik dan yang
     jahat."
  Akhirnya hawa mengambil buah itu dan memakannya. Lalu Hawa membagi
  buah itu dan memberikannya kepada Adam. Adam pun memakannya.

  Sesudah mereka memakan buah terlarang, Adam dan Hawa segera
  mengetahui bahwa mereka telanjang. Mereka langsung membuat pakaian
  dari dedaunan. Allah mengetahui bahwa Adam dan Hawa telah berdosa.
  Allah mengetahui segala sesuatu.

  Kemudian, Adam dan Hawa mendengar Allah berjalan di Taman Eden itu
  dan mereka takut. Mereka menyembunyikan diri. Allah memanggil
  mereka, "Adam, di manakah engkau?"

  Adam menjawab, "Saya mendengar Engkau di taman, saya takut, jadi
  saya bersembunyi karena telanjang."

  Lalu Allah bertanya, "Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa engkau
  telanjang? Apakah engkau memakan buah yang Kularang engkau makan
  itu?"

  Adam berkata, "Perempuan yang Engkau berikan untuk menemani saya,
  telah memberi buah itu kepada saya, lalu saya memakannya."

  Hawa berkata, "saya ditipu ular, sehingga saya makan buah itu."

  Adam dan Hawa telah berdosa terhadap Allah oleh sebab mereka
  memberontak perintah-Nya. Mereka sama seperti iblis, tidak taat
  kepada Firman Allah.

  Tanyakan kepada Murid-murid:
  ----------------------------
  Sifat-sifat Allah yang mana yang dijelaskan dalam cerita?
  Bagaimana sifat-sifat itu di jelaskan?

  Sifat-sifat Allah dalam Cerita Ini:
  -----------------------------------

  1. Allah itu Mahakasih -- Allah membuat Taman Eden untuk Adam dan
     Hawa. Allah ingin supaya Adam mengurus semuanya. Allah dan Adam
     sehati sepikir.

  2. Allah itu Mahatahu -- Allah tahu bahwa Adam itu sudah berdosa.
     Allah tahu di mana Adam bersembunyi.

  Pertanyaan:
  -----------

  1. Allah mengingatkan Adam dan Hawa kalau mereka memakan buah dan
     pohon pengetahuan baik dan yang jahat mereka akan mati.
     Mengapa Allah mengingatkan mereka?
     (Jawaban: Oleh sebab Allah mengasihi mereka dan ingin tetap
     bersekutu dengan mereka.)

  2. Apakan dosa Adam dan Hawa?
     (Jawaban: Mereka tidak menaati Allah.)

  3. Mengapa Adam dan Hawa takut akan Allah sesudah mereka berdosa?
     (Jawaban: Oleh sebab mereka tahu bahwa mereka tidak taat dan
     mereka akan dihukum.)

  4. Menurut Anda apakah Allah dapat bertemu dengan Adam dan Hawa
     waktu mereka menyembunyikan diri?
     (Jawaban: Tentu saja! Allah melihat kita setiap waktu. Allah
     melihat segala perbuatan kita. Allah mengetahui perbuatan Adam
     dan Hawa sama seperti Allah mengetahui perbuatan kita --
     walaupun di tempat yang gelap sekali.)

  5. Apakah akibat dosa Adam dan Hawa?
     (Jawaban: Mereka tidak lagi sehati sepikir dengan Allah. Tubuh
     mereka akan menjadi tua dan mereka akan meninggal.)

  6. Jika kita berdosa, apakah kita harus takut terhadap Allah?
     (Jawaban: Ya, Allah membenci dosa.)

  Alat Peraga:
  ------------
  Pakailah gambar Adam dan Hawa di Taman Eden. Boleh juga pakai
  secarik kertas yang agak besar dengan kata "memberontak" ditulis
  dengan huruf besar.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Sampaikan Cerita Keselamatan:
              Menyatakan Sifat-sifat Allah dan Kebenaran-Nya
  Pengarang : Dell dan Rachel Schultz
  Penerbit  : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1994
  Halaman   : 27 - 29


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (3)

              MANUSIA MENGHAPUS DOSA ... BISA NGGAK YAA?
              ==========================================

  Tak seorang pun ingin mati dan masuk neraka ... ya kan??

  Kakak juga tidak mau dong. Sebab itu ada orang-orang yang berusaha
  menghindari hukumannya dengan cara berbuat baik. Mereka rajin ke
  gereja, berpuasa, memberikan kesaksian bahwa mereka adalah orang
  Kristen dan sering beramal. Tapi tak satu pun dari perbuatan-
  perbuatan ini dapat menghapus dosanya.

  Kalian dan kakak tidak dapat melunasi hutang dosa kita. Amal baik
  yang dilakukan oleh manusia, tidak akan menghapuskan dosa manusia
  dan hukuman karena dosa itu. Yang dapat menghapus dan menebus dosa
  kita hanyalah Tuhan Yesus, bahkah Dialah yang menanggung semua dosa
  kita dengan mati di kayu salib.

  Ayo ... kita buka Alkitab kita, dalam Yesaya 64:6 dikatakan,
     "kami sekalian seperti seorang najis [jahat] dan segala
     kesalehan [kebaikan] kami seperti kain kotor; kami sekalian
     menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami
     seperti daun dilenyapkan oleh angin."

  Pertanyaan:
  -----------

  1. Apa yang harus dilakukan manusia untuk meniadakan hukuman karena
     dosanya?

  2. Dapatkah manusia menanggung hukuman karena dosanya sendiri?

  3. Mengapa manusia tidak akan bisa menanggung hukuman karena dosanya
     sendiri?

  Ayat hafalan:
  -------------
  "dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena
  penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:24)

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : Renungan Anak "SYEDA", Jilid 1
  Penerbit   : Kids 33, Jakarta dan Yayasan Sumber Sejahtera, Jakarta
  Halaman    : 21 - 24


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (4)

       REFERENSI UNTUK MENGAJAR TENTANG DOKTRIN MANUSIA DAN DOSA
       =========================================================

  Seperti edisi minggu lalu, minggu ini kami juga akan memberikan
  referensi buku-buku yang dapat Anda gunakan untuk mengajarkan
  doktrin "Manusia dan Dosa" kepada anak-anak.

  1. Judul Buku: Mengenali Kebenaran
     Pengarang : Bruce Milne
     Penerbit  : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1993
     CD-SABDA  : 2Topik 201135 ... ;  Buku = Topik 201000-201393

     Bab 11-14 membahas secara detail mengenai Doktrin Manusia dan bab
     12 khusus tentang "Manusia Berdosa" yang membahas a.l. tentang
     Kejatuhan Manusia; Sifat Serta Jangkauan Dosa; Pengaruh Dosa; dll.

  2. Judul Buku: Dasar yang Teguh
     Pengarang : J. W. Brill
     Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
     CD-SABDA  : 2Topik 200532 ... ;  Buku = Topik 200500-200831

     "Asas Pengajaran" tentang Manusia ada dalam Bab 18-24 dan
     mengenai dosa terdapat dalam bab 19 -- termasuk Asal Mula Dosa;
     Keadaan/Keterangan Dosa; Dosa dalam PL/PB; Akibat Dosa; Hukuman
     Dosa; Penciptaan, Kejatuhan, dan Keselamatan Manusia; dll.

  3. Judul Buku: Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen
     Pengarang : R.C. Sproul
     Penerbit  : Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 1997

     Bab IV: Manusia dan Kejatuhan -- a.l. berisi tentang Manusia yang
     Terdiri dari Daging dan Roh; Roh Jahat; Dosa; Dosa Asal;
     Kecemaran Manusia; Hati Nurani Manusia; Dosa yang Tidak Dapat
     Diampuni; dll.

  4. Judul Buku: Teologi Sistematika 1 : Manusia
     Pengarang : Louis Berkhof
     Penerbit  : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1994

     Seluruh buku ini memuat mengenai Doktrin Manusia, tetapi yang
     secara khusus mengenai Manusia dan Dosa terdapat dalam bagian
     kedua (halaman 81-170). Isinya adalah mengenai Asal Mula Dosa;
     Karakter Esensial Dosa; Transmisi Dosa; Dosa dalam Kehidupan
     Umat Manusia; dan Hukuman atas Dosa.

  5. Judul Buku: Penerapan Praktis Pola Hidup Kristen
     Penerbit  : Kerjasama antara Penerbit Gandum Mas, Malang, Yayasan
                 Kalam Hidup, Bandung, dan YAKIN, Surabaya, 2002

     Dalam bab 20 buku ini, Anda dapat membaca mengenai Dosa dan Orang
     Kristen (halaman 765-803).

  Masih banyak lagi referensi yang lain. Jika Anda berminat untuk
  mendapatkan referensi dari kami, silakan kirimkan e-mail Anda ke:
==>  staf-BinaAnak@sabda.org
==>  Subject: Pustaka Doktrin Manusia dan Dosa

  Tim Redaksi


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Fina <flinan23@>
  >Dear Moderator,
  >
  >Saya baru saja membentuk milis untuk guru2 sekolah minggu di gereja
  >saya. Saya berkeinginan untuk subscribe milis ini ke i-kan-
  >binaanak, supaya para guru bisa juga menerima bulletin binaAnak.
  >Apakah bisa dibantu? Saya tidak lihat bagaimana caranya agar milis
  >bisa disubscribe ke milis yang lainnya. Terima kasih sebelumnya.

  Redaksi:
  Congratulation ya untuk milis baru yang Anda bentuk! Kami sangat
  mendukung dan berharap agar milis ini dapat mengembangkan pelayanan
  SM di gereja Anda menjadi lebih maju. Cara berlangganan e-BinaAnak
  untuk milis atau perorangan/pribadi sama, yaitu dengan mengirim
  email kosong ke alamat:
==> subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org
    Anda juga dapat berlangganan melalui situs dengan alamat URL:
==> http://www.sabda.org/gratis/002/

  Kami selalu menyediakan kesempatan untuk pembaca yang ingin
  mensharingkan pelayanan mereka di e-BinaAnak ini. Oleh karena itu
  kami akan sangat senang jika Anda bersedia mensharingkan tentang
  milis Anda yang baru ini, misalnya visi/misinya dan bagaimana milis
  ini membantu pelayanan SM di gereja Anda.
  Nah, kirimkan sharing Anda ke:
==> staf-BinaAnak@sabda.org

  Sekali lagi kami ucapkan selamat, Tuhan memberkati pelayanan Anda.


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
              Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org