Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/118

e-BinaAnak edisi 118 (19-3-2003)

Melayani Anak yang Menghadapi Kematian

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                       Edisi 118/Maret/2003
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL (1)          : Melayani Anak yang Menghadapi Kematian
    o/ ARTIKEL (2)          : Pemahaman Anak tentang Kematian
    o/ BAHAN MENGAJAR (1)   : Memberikan Karunia Besar
    o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Yesus HIDUP!
    o/ AKTIVITAS            : Kuis Saat Menangis
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Surat dari Anggota e-BinaGuru:
                               Minta Informasi tentang Orang-orang
                               yang Kompeten di Bidang Pengajaran

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Syalom,

  Saat-saat menjelang ajal karena suatu penyakit yang tidak dapat
  disembuhkan lagi, merupakan saat-saat yang sangat berharga. Jika
  anak kita atau salah seorang murid kita menghadapi saat-saat seperti
  itu, sebagai orangtua atau guru mereka, apa yang dapat kita lakukan.
  Apakah kita akan menemani mereka menghadapi ajalnya dengan hanya
  menangis? Ataukah kita akan menemani mereka dengan memberitakan
  Kabar Kesukaan?

  Artikel dalam e-BinaAnak edisi ini akan menolong kita mengerti
  betapa berharganya waktu yang tersisa yang dimiliki oleh seorang
  anak yang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Oleh
  karena itu pergunakanlah waktu itu dengan seksama, dan siramilah
  anak itu dengan doa. Selain itu kami juga sajikan artikel ke dua
  yang akan memberikan pengetahuan kepada kita bagaimana anak memahami
  kematian.

  Dua Bahan Mengajar, dan satu Aktivitas, akan kami sertakan untuk
  menolong Anda mendapatkan ide mengajar saat PASKAH nanti.

  Selamat berkreasi dan selamat melayani!

  Tim Redaksi

            ".... Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku,
                         dan apa batas umurku,
               supaya aku mengetahui betapa fananya aku!"
                             (Mazmur 39:5)
            < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+39:5 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (1)

  Artikel berikut ini adalah artikel istimewa yang ditulis oleh
  seorang perawat rumah sakit. Dalam menjalankan tugasnya, ia
  menjumpai banyak anak-anak yang sakit parah, bahkan mendekati
  ajalnya. Ia sangat bersyukur karena selain dapat menjalankan
  tugas keperawatannya, dia juga mendapat kesempatan untuk melayani
  anak-anak ini melalui Sekolah Minggu yang diadakan di rumah sakit
  tempat ia bekerja.

                MELAYANI ANAK YANG MENGHADAPI KEMATIAN
                ======================================

  Bagaimanakah Anda menyampaikan jalan keselamatan kepada seorang
  anak yang menderita sakit yang membawa kematian?

  Sederhana saja, sama seperti kepada semua anak. Kebanyakan anak
  tidak mempunyai rasa benci terhadap Allah. Sedikit sekali yang
  meniru orang dewasa dengan bertanya, "Mengapa Allah membiarkan
  keadaan seperti ini terjadi pada diri saya?" Hal ini menjadi
  lebih menarik lagi karena dalam Sekolah Minggu rumah sakit ini
  ada saja kemungkinan seorang anak hadir di dalam kelas pada suatu
  pagi ... dan meninggal pada keesokan harinya. Begitu sering guru-
  guru di sana tidak menyadari seberapa parah penyakit seorang anak.

  Setiap percakapan dan pelajaran di kelas harus "disirami" dengan
  banyak doa. Bagaimana seseorang dapat mengetahui kebutuhan hati
  setiap anak yang sedang sakit hanya melalui satu pertemuan yang
  sesingkat itu? Ya, memang ada yang dapat! Dialah yang mempedulikan
  mereka lebih daripada siapapun. Dialah yang merindukan anak itu
  untuk mengenal diri-Nya ... yaitu Tuhan Yesus sendiri!

  David, yang berusia delapan tahun dan menderita leukimia, mempunyai
  tempat khusus dalam doa-doa kami, terutama karena ia sudah semakin
  dekat dengan akhir hidupnya yang singkat. Di suatu siang yang panas
  pada musim gugur saya masuk ke kamarnya dan mendapati dia sedang
  sendiri saja. Ia memakai masker oksigen, oleh karenanya ia tidak
  banyak berbicara. Saya menyalami dia, dan ingat akan ayat Yohanes
  3:16, maka saya bertanya, "David, pernahkah kamu mengundang Tuhan
  Yesus masuk ke dalam hidupmu?"

  Ia memandang saya dari bawah masker oksigen yang ada di mukanya,
  seorang anak kecil yang istimewa, yang selalu jujur dan terbuka.
  Tidak ada senyuman, bahkan matanya tidak berkedip, namun ia menjawab
  dengan suara rendah tapi jelas. "Ya, saya pernah." Kemudian ibunya
  masuk kembali ke kamarnya dan saya pergi; saya percaya bahwa Roh
  Kudus telah melakukan tugas-Nya.

  Tiga hari kemudian saya melihat ibu David mendekap David erat-erat
  dan membisikkan, "Tuhan memanggilmu, David."

  David tersenyum kepadanya dan berkata, "Ya, saya tahu!" Kemudian
  ia menghembuskan napasnya yang terakhir.

  Tuhan bekerja dengan banyak cara, sebanyak anak-anak yang ada.
  Setelah menghadiri Sekolah Minggu, Barni, salah seorang murid kami
  di Sekolah Minggu, berkata, "Saya duduk di tempat tidur dan berdoa
  agar Ia masuk ke dalam hati saya."

  Seorang murid Sekolah Minggu kami yang lain, Dina berkata, "Dapatkah
  saya melakukannya sekarang juga? Apakah Ia akan masuk pada saat ini
  juga?" Dan setelah diyakinkan bahwa pasti itu terjadi, ia memejamkan
  matanya dan berdoa.

  Begitu juga dengan Joni, yang berkata, "Saya akan melakukannya malam
  ini juga pada waktu saya berdoa. Saya berjanji!"

  Menyampaikan Salam kepada Yesus
  -------------------------------

  Apakah Anda berbicara tentang surga kepada anak yang sudah mendekati
  ajalnya? Kenapa tidak? Kebanyakan anak usia sekolah dan yang lebih
  besar menyadari seberapa parah penyakitnya. Memang beberapa orang
  tua telah mengambil langkah-langkah pencegahan agar anak-anak mereka
  tidak mengetahui sama sekali apa yang akan terjadi atas diri mereka
  akibat penyakit itu. Namun dapatkah seorang anak tinggal dalam
  sebuah bangsal bagi penderita kanker tanpa mengetahui bahwa leukimia
  biasanya fatal? Masing-masing terus berpura-pura sehingga justru
  melukai hati semua orang. Anggota keluarga mengetahui bahwa mereka
  sedang bersandiwara, hidup dalam kebohongan, sementara anak mereka
  merindukan keakraban dan kasih sayang yang ekstra.

  Kadang-kadang kita tidak begitu bebas untuk berbicara secara terbuka
  dengan seorang anak. Namun kita selalu dapat berdoa. Doakanlah agar
  Allah membukakan jalan bagi Anda atau bagi orang lain untuk
  menyampaikan berita Injil-Nya. Bersiaplah sehingga kesempatan-
  kesempatan yang diberikan-Nya tidak dilewatkan begitu saja.

  Suatu pagi menjelang akhir Sekolah Minggu, seorang perawat meminta
  sebuah Alkitab. Seseorang memberikan sebuah Perjanjian Baru
  kepadanya namun ia berkata, "Bukan yang ini. Alkitab itu untuk ibu
  Kimi. Ia ingin membacakan kitab Pengkhotbah kepada Kimi."

  Orang tua Kimi ateis, namun karena alasan tertentu mereka mau
  membacakan kepada Kimi bagian ini: "Ada waktu untuk lahir ada waktu
  untuk meninggal ...." Keesokan harinya Kimi meninggal.

  Sebuah Pedoman bagi Sikap
  -------------------------

  Sikap pribadi terhadap anak yang sedang menunggu ajalnya ialah
  mengutamakan penyampaian kasih Allah kepadanya. Saya juga harus
  mengasihi, penuh pengertian, dan bersabar selalu. Setiap dekapan,
  pelukan, sentuhan, atau ciuman menyalurkan kasih.

  Tuti seorang anak berusia delapan tahun. Suatu pagi di Sekolah
  Minggu ia menyanyi solo secara sukarela. Dalam kesempatan berikutnya
  ketika kami bertemu dengannya, ia sudah tidak bisa berbicara lagi.
  Kanker yang telah menyebar, dan serangan pada otak telah menyebabkan
  dia lumpuh tidak berdaya sama sekali. Mengunjungi dia sungguh
  penting, karena keluarganya jarang sekali menengok dia.

  Saya juga menetapkan beberapa "larangan" bila menghadapi anak yang
  mempunyai penyakit yang membawa kematian.

  1. Jangan sekali-sekali menunjukkan rasa iba kepadanya.
     ----------------------------------------------------
     Bagi saya, anak adalah bagian yang paling mengagumkan dari semua
     ciptaan Allah. Mereka sungguh luar biasa; indah sekali! Mereka
     sama sekali tidak ingin dikasihani.

  2. Jangan memanjakan mereka secara berlebihan sehingga merusak.
     ------------------------------------------------------------
     Tingkah laku yang tidak dapat diterima pada anak yang sehat juga
     berlaku pada diri anak yang sedang mendekati ajalnya.

  3. Jangan mengatakan sesuatu yang tidak benar-benar Anda maksudkan.
     ----------------------------------------------------------------
     Anak cepat sekali melihat kepura-puraan. Pertumbuhan rohani dapat
     dirusak oleh janji yang tidak dapat ditepati.

  Kesadaran kita juga harus meliputi kenyataan bahwa seorang anak
  dalam keadaan koma mungkin masih mendengar dan mengerti. Pendengaran
  biasanya adalah indera terakhir yang akan hilang.

  Dina menghadiri Sekolah Minggu di rumah sakit itu hanya dua kali.
  Ia sudah dalam keadaan setengah koma ketika kami mengetahui bahwa
  pengetahuan tentang kekristenan dalam masa sebelas tahun usianya itu
  hanyalah melalui saat-saat singkat di kelas-kelas Sekolah Minggu
  kami. Orang tua Dina sudah bercerai dan adik satu-satunya seorang
  perempuan, juga sedang sakit, sehingga berminggu-minggu lamanya Dina
  seorang diri saja, tidak ada yang menemani. Setiap kali saya pergi
  ke rumah sakit, saya meluangkan waktu untuk menemani dia. Setiap
  saat saya mengingatkan dia tentang kasih Yesus kepadanya, tentang
  kematian-Nya supaya semua orang bisa diampuni dari dosa-dosanya,
  tentang betapa indahnya surga itu, dan yang terindah dari semuanya
  ialah tentang kenyataan bahwa Yesus hadir di tempat itu. Jika Dina
  percaya dan mengasihi dia, maka Ia sedang menyiapkan sebuah tempat
  yang khusus hanya untuk dia.

  Apakah ia mengerti? Apakah ia percaya? Pernah ketika saya duduk di
  samping tempat tidurnya dan membelai rambutnya, sambil mengatakan
  betapa Yesus dan saya mengasihi dia, tiba-tiba ia menjadi gelisah
  dan berusaha bergerak. Kemudian bibirnya membentuk sebuah kata,
  "kasih".

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Kebutuhan Rohani Anak
  Judul Artikel Asli: Penginjilan Cara Anak-anak
  Pengarang         : Judith Allen Shelly
  Penerbit          : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1982
  Halaman           : 137 - 143


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)

  Artikel berikut ini mengajak kita untuk mengetahui secara psikologi
  umum, sejauh mana daya tangkap anak-anak akan kematian. Ingatlah
  untuk selalu berdoa minta hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan ketika
  Anda menerangkan mengenai kematian kepada anak. Terangkanlah, bahwa
  bagi orang percaya kematian itu bukanlah akhir dari segalanya,
  bahkan kematian adalah suatu keuntungan ("Karena bagiku hidup adalah
  Kristus dan mati adalah keuntungan." -- Filipi 1:21).


                  PEMAHAMAN ANAK MENGENAI KEMATIAN
                  ================================

  Meskipun ada banyak konsep tentang kematian yang perlu anak
  mengerti, kita tidak boleh tergoda untuk menjelaskan semuanya
  sekaligus. Usia perkembangan anak mempengaruhi berapa banyak
  informasi yang dapat diserapnya. Selain itu penjelasan yang panjang
  akan membuat anak semakin bingung dan membangkitkan pertanyaan lain
  yang kita sendiri sulit menjawabnya. Jadi, lebih bijaksana kita
  memberikan jawaban singkat dan langsung tertuju pada apa yang
  ditanyakan anak kita.

  Berikut ini adalah beberapa pemahaman anak mengenai kematian sesuai
  dengan perkembangannya menurut apa yang dikemukakan oleh Charles
  Schaefer dan Theresa Foy DiGeronimo:

  1. Anak usia tiga hingga lima tahun.
     ---------------------------------
     Anak pada usia ini umumnya mengetahui bahwa kematian berhubungan
     dengan kesedihan. Kebanyakan anak beranggapan secara salah bahwa
     yang bergerak adalah hidup, termasuk misalnya awan, kipas angin
     yang berputar, jam, dan sebagainya. Tidak adanya gerakan berarti
     mati. Umumnya kematian dianggap sesuatu yang bersifat sementara.
     Apalagi pemahaman ini diperkuat oleh film kartun dan film anak
     yang mempertontonkan tokoh yang mati kemudian bangkit lagi. Rasa
     takut anak pada usia ini terutama adalah ketakutan pada kegelapan
     (karena orang mati dikubur), dan pada situasi dimana ia ditinggal
     sendirian. Rasa takut semacam ini timbul terutama pada mereka
     yang pernah menyaksikan atau mendengar cerita tentang upacara
     pemakaman.

  2. Anak usia enam sampai delapan tahun.
     ------------------------------------
     Anak pada usia ini sudah mulai menyadari akan situasi
     keberakhiran dari kematian. Sekalipun demikian mereka masih sulit
     memahami akan sifat kematian yang tidak mungkin terhindarkan.
     Pada usia ini, jika ada orang yang mereka sayangi meninggal,
     anak-anak merasakan hal itu sebagai hukuman terhadap tindakan
     atau pikiran mereka yang salah.

  3. Anak usia sembilan tahun hingga remaja.
     ---------------------------------------
     Anak-anak pada usia ini mulai menyadari secara penuh bahwa
     kematian tidaklah terhindarkan dan bersifat universal. Mereka
     mulai mengetahui sebab-akibat kematian, seperti misalnya kematian
     sebagai akibat dari kerusakan fisik, penyakit, atau ketuaan, dan
     sebagainya. Mereka mulai memahami kenyataan dari kematian.

  Dengan mengetahui prinsip dari perkembangan ini, orangtua juga dapat
  lebih bersikap rileks bila anak belum memahami beberapa konsep dasar
  dari kematian yang disebabkan oleh perkembangan usia mereka. Selain
  itu, orangtua dapat memberi penjelasan dan jawaban mengenai kematian
  sesuai dengan usia anak.

  Sumber:
  Judul Buku     : Majalah Eunike, Edisi 07/Triwulan IV
  Artikel Asli   : Membantu Anak Memahami Makna Kematian
  Penulis Artikel: Heman Elia, M.Psi.
  Penerbit       : Yayasan Eunike, Jakarta, 2002
  Halaman        : 11


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (1)

  Sebagai penambah ide/bahan untuk acara PASKAH SM, silakan pelajari
  dan kembangkan dua Bahan Mengajar berikut ini .... Selamat
  mempersiapkan pelayanan PASKAH Anda!

                       MEMBERIKAN KARUNIA BESAR
                       ========================

  Alat Peraga:
  ------------
  Sebuah permen berbentuk telur kecil berbungkus alumunium foil untuk
  dibagikan ke masing-masing anak.

  Ayat Alkitab:
  -------------
  Markus 16

  Tema:
  -----
  PASKAH adalah waktu untuk memberi.

  Penyampaian:
  ------------
  Selamat pagi dan selamat PASKAH!
  Apakah kamu semua sudah mendapat permen dari keranjang pagi ini?

  Saya akan bercerita tentang permen berbentuk telur hari ini. Dahulu
  kala, ada sebuah kota yang mengadakan acara mencari telur PASKAH
  bagi anak-anak. Anak-anak diberitahu bahwa di antara telur-telur
  yang disembunyikan itu, ada telur-telur berbungkus alumunium foil
  emas. Barangsiapa menemukan telur-telur emas ini akan menerima
  hadiah istimewa.

  Tentu saja, semua anak di kota itu langsung mencari telur-telur itu
  sekuat tenaga mereka. Setiap orang menemukan telur biasa, hanya
  beberapa anak saja yang berhasil menemukan telur emas.

  Ada dua orang anak laki-laki kecil yang melihat telur emas itu pada
  waktu yang bersamaan. Masing-masing anak itu tahu bahwa mereka sama-
  sama melihatnya. Ini menimbulkan masalah, karena keduanya sama-sama
  menginginkan telur itu.

  Anak yang lebih tua itu merasa agak sedih karena dia tidak
  mendapatkan telur itu. Tetapi dia tahu bahwa dia sudah membuat orang
  lain senang dan itu membuatnya merasa lega. Dia tahu bahwa dia telah
  memberikan sesuatu yang istimewa.

  Hari ini adalah hari PASKAH dan inilah saatnya untuk mengingat
  betapa istimewanya Yesus yang mau memberikan hidup-Nya bagi kita.
  Yesus disalib, dan mati bagi umat-Nya dengan rasa sakit yang berat.

  Tetapi Yesus juga bangkit kembali untuk memberikan hidup-Nya dan
  menjanjikan kehidupan kekal bagi kita. Sungguh suatu perbuatan
  memberi yang sangat mulia!

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan, kami bersyukur atas pesan PASKAH yang istimewa ini, dan
  pemberian yang telah Yesus lakukan bagi kami. Amin!

  Sumber:
  Judul Buku: Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu:
              Sebuah Sumber Ibadah
  Pengarang : Donna McKee Rhodes
  Penerbit  : Gospel Press, Batam Centre, 2002
  Halaman   : 59 - 61


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (2)

                             YESUS HIDUP!
                             ============

  Di hari ketiga setelah Yesus Kristus dikubur, Ia bangkit! Pintu
  kuburnya terbuka dan tak ada apa-apa di dalamnya. Banyak orang tak
  percaya Yesus HIDUP lagi. Tapi itu benar-benar terjadi. Kuburan
  tidak dapat mengurung-Nya. Alkitab memperlihatkan setelah bangkit,
  Yesus Kristus memperlihatkan diri kepada banyak orang. Murid-murid,
  dan banyak orang lain, berani bersaksi bahwa Yesus Kristus Tuhan
  kita sungguh-sungguh HIDUP!

  1. Yesus Menampakkan Diri pada Maria
     ---------------------------------
     (Baca kisahnya di Yohanes 20:11-18)

     Maria Magdalena sangat sedih. Pagi itu ia pergi ke kuburan Yesus
     bersama Yohana, dan Maria Ibu Yakobus. Tapi ternyata ia tak
     menjumpai Yesus di sana. Kuburan-Nya kosong! Waktu ia sedang
     menangis sendirian, tiba-tiba Yesus menjumpainya. Betapa senang
     hati Maria. Ia sekarang tahu Tuhannya telah bangkit dan HIDUP
     kembali.

  2. Yesus Menampakkan Diri pada Petrus
     ----------------------------------
     (Baca kisahnya di Lukas 24:34 dan 1Korintus 15:5)

     Pada hari itu juga Yesus menampakkan diri pada Petrus. Alkitab
     tidak memberitahu dengan jelas di mana dan bagaimana Yesus
     menjumpai Petrus. Ia telah menyangkal Yesus 3 kali. Ia sangat
     menyesal atas perbuatannya itu. Tapi Yesus mau memaafkan
     kesalahannya. Itulah yang membuat Petrus amat bahagia.

  3. Yesus Menampakkan Diri pada Kleopas
     -----------------------------------
     (Baca kisahnya di Lukas 24:13-35)

     Kleopas pergi ke desa Emaus bersama temannya. Mereka berdua
     adalah murid-murid Yesus. Keduanya sangat sedih karena Yesus
     telah disalib. Di tengah perjalanan Yesus menjumpai mereka.
     Mulanya mereka tidak tahu kalau itu adalah Yesus. Tapi ketika
     mereka hendak makan malam bersama, barulah mereka sadar Yesus ada
     bersama dengan mereka. Betapa senangnya Kleopas dan temannya!
     Segera mereka pulang ke Yerusalem untuk memberitahu kawan-kawan
     yang lain bahwa Yesus HIDUP!

  4. Yesus Menampakkan Diri pada Murid-murid-Nya
     -------------------------------------------
     (Baca kisahnya di Lukas 24:36-48 dan Yohanes 20:19-23)

     Dari 12 murid, hanya 10 orang yang berkumpul malam itu. Yudas
     Iskariot sudah tak ada lagi, sedangkan Tomas sedang keluar
     seorang diri. Murid-murid itu mengunci rumah rapat-rapat. Mereka
     takut kepada orang-orang Yahudi yang jahat. Tapi tiba-tiba Yesus
     ada di tengah mereka! Padahal pintu itu masih tetap terkunci.
     Yesus menghibur mereka dan mengatakan, "Damai sejahtera bagimu!"
     Setelah itu Yesus makan ikan goreng disaksikan oleh murid-murid.
     Sekarang mereka betul-betul tahu Yesus HIDUP! Karena itu mereka
     tidak ketakutan lagi.

  5. Yesus Menampakkan Diri pada Tomas
     ---------------------------------
     (Baca kisahnya di Yohanes 20:24-29)

     Tomas tidak percaya bahwa Yesus sudah bangkit. Tomas bilang,
     kalau ia belum memasukkan jarinya ke lubang bekas paku di tangan
     Yesus, ia tak akan percaya bahwa Yesus HIDUP kembali. Beberapa
     hari kemudian, Yesus muncul lagi. Kali ini Ia khusus mendekati
     Tomas. Yesus memperlihatkan tangan-Nya yang berlubang kepada
     Tomas. Segera Tomas bersujud di hadapan Yesus dan berkata, "Ya
     Tuhanku dan Allahku!" Yesus mengatakan, "Setelah melihat-Ku baru
     engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat tapi
     percaya!", 6. Yesus Menampakkan Diri pada Yakobus
     -----------------------------------
     (Baca 1Korintus 15:7)

     Paulus bilang kepada gereja di Korintus bahwa Yesus menampakkan
     diri kepada adiknya yang bernama Yakobus. Sebelumnya, meskipun
     Yakobus itu adik Yesus, Yakobus tidak percaya bahwa Yesus itu
     Tuhan. Ia tidak mau menjadi pengikut Yesus Kristus. Tapi sejak
     Yesus menampakkan diri kepadanya, ia menjadi orang percaya. Sejak
     itu ia tahu Yesus bukan hanya kakaknya, tetapi Yesus itu Tuhan
     yang HIDUP.

  7. Yesus Menampakkan Diri pada 500 Orang
     -------------------------------------
     (Baca 1Korintus 15:6)

     Kemungkinan 500 orang yang melihat Yesus sudah bangkit ini adalah
     orang-orang yang juga melihat Yesus kemudian naik ke surga.
     Bayangkan betapa banyaknya jumlah orang-orang ini. Kalau murid di
     kelasmu misalnya berjumlah 50 anak, maka jumlah orang-orang ini
     10 kali jumlah anak di kelasmu. Banyak bukan?! Mereka berani
     bersaksi bahwa mereka melihat Yesus sungguh-sungguh HIDUP!

  8. Yesus Menampakkan Diri pada Paulus
     ----------------------------------
     (Baca kisahnya di Kisah Para Rasul 9:1-8)

     Yang terakhir, Yesus menampakkan diri kepada Paulus. Tadinya
     Paulus adalah orang jahat yang suka mengejar dan membunuh orang
     Kristen. Perjumpaannya dengan Yesus telah membuat Paulus
     bertobat. Ia menjadi salah seorang pengikut Kristus yang paling
     setia. Bahkan Paulus tetap menjadi pengikut Yesus sampai ia
     dihukum mati oleh Kaisar Nero. Ia tidak mau menyangkal Yesus
     karena ia tahu Yesus Tuhan yang HIDUP!

 [Tambahan Redaksi - mulai]
  9. Yesus Menampakkan Diri pada Anda dan Saya!
     ------------------------------------------

     Dan jangan lupa, kepada setiap orang yang percaya -- setiap anak
     SM, guru SM, Anda dan saya -- Tuhan Yesus sudah hadir dalam hati
     ... untuk mengubah hidup dan identitas kita yang telah menerima
     Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Semua ini dapat terjadi karena
     Dia sungguh-sungguh HIDUP!
 [Tambahan Redaksi - selasai]

  Sumber:
  Judul Buku: Majalah Anak "KITA", edisi26/1995
  Penerbit  : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1995
  Halaman   : 4 - 6


**********************************************************************
o/ AKTIVITAS

  Kuis berikut ini dapat menjadi satu aktivitas ketika Anda
  mengajarkan anak/murid Anda bahwa dalam kehidupan ini ada saat
  bagi kita untuk menangis.

                          KUIS SAAT MENANGIS
                          ==================

  KUIS
  ----

   1. Siapakah yang MENANGIS karena ia mengira bahwa anaknya akan mati
      kehausan di padang gurun?
      (Jawaban: Hagar, Ibu Ismael -- Kejadian 21:16)

   2. Siapakah yang MENANGISI kematian Absalom, anaknya yang
      memberontak itu? (Jawaban: Daud -- 2Samuel 18:33)

   3. Siapakah perempuan dalam Perjanjian Lama yang dikatakan
      "MENANGISI anak-anaknya, ia tidak mau dihibur"?
      (Jawaban: Rahel -- Yeremia 31:15)

   4. Kematian siapakah yang diratapi dan DITANGISI Abraham?
      (Jawaban: Sara -- Kejadian 23:2)

   5. Siapakah yang MENANGIS dengan keras ketika mereka melihat
      peletakan dasar Bait Suci yang baru dibangun setelah orang-orang
      buangan itu pulang dari Babel?
      (Jawaban: Orang-orang tua yang pernah melihat Bait Suci yang
      lama -- Ezra 3:12)

   6. Suami kedua siapakah Paltiel yang MENANGIS ketika ia melihat
      istrinya kembali kepada Daud, suami pertamanya?
      (Jawaban: Mikhal -- 2Samuel 3:14-16)

   7. Apakah yang menyebabkan Nehemia MENANGIS?
      (Jawaban: Karena ia mendengar bahwa tembok Yerusalem telah
      terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar --
      Nehemia 1:3-4)

   8. Siapakah yang MENANGIS dengan suara keras ketika ia memohon
      kepada Iskak agar memberkatinya?
      (Jawaban: Esau -- Kejadian 27:38)

   9. Siapakah yang MENANGIS karena madunya selalu menghinanya sebab
      ia tidak mempunyai anak?
      (Jawaban: Hana -- 1Samuel 1:7)

  10. Siapakah yang MENANGIS karena menyadari bahwa Daud sebenarnya
      mempunyai kesempatan membunuhnya, tetapi ia tidak mau
      melakukannya?
      (Jawaban: Saul -- 1Samuel 24:1-17)

  11. Siapakah yang berkata, "Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku
      jadi pancuran AIR MATA"?
      (Jawaban: Yeremia -- Yeremia 9:1)

  12. Siapakah yang MENANGIS ketika ia mengira bahwa Yusuf, anaknya
      itu, sudah mati?
      (Jawaban: Yakub -- Kejadian 37:35)

  13. Siapakah perempuan cantik yang dicium Yakub sambil MENANGIS
      dengan suara keras ketika mereka pertama kali bertemu?
      (Jawaban: Rahel -- Kejadian 29:11)

  14. Siapakah penguasa Mesir yang MENANGIS ketika saudara-saudaranya
      tidak mengenalnya?
      (Jawaban: Yusuf -- Kejadian 42:24)

  15. Siapakah hakim Israel yang istrinya MENANGIS sambil memeluknya
      supaya ia memberitahukan jawaban atas teka-tekinya?
      (Jawaban: Simson -- Hakim-hakim 14:16)

  16. Siapakah nama tiga orang yang MENANGIS ketika mereka melihat
      penderitaan Ayub?
      (Jawaban: Elifas, Bildad, dan Zofar -- Ayub 2:11-12)

  17. Siapakah nabi yang mengatakan bahwa ada perempuan-perempuan yang
      MENANGISI Dewa Tamus?
      (Jawaban: Yeheskiel -- Yeheskiel 8:14)

  18. Siapakah yang dalam hidupnya telah berdoa dengan AIR MATA dan
      kesedihan jiwanya, dan menyampaikan permohonan kepada Allah yang
      dapat meluputkannya dari kematian?
      (Jawaban: Yesus -- Ibrani 5:7)

  19. Siapakah yang diberitahu Yesus agar tidak MENANGISI Dia?
      (Jawaban: Putri-putri Yerusalem -- Lukas 23:28)

  20. Siapakah raja yang mengeluarkan perintah untuk membinasakan
      orang-orang Yahudi, yang menyebabkan orang-orang Yahudi
      MENANGIS?
      (Jawaban: Ahasyweros -- Ester 3:13, 4:3)

  21. Siapakah yang berkata, "Ke arah Allah mataku menengadah sambil
      MENANGIS"?
      (Jawaban: Ayub -- Ayub 16:20)

  Sumber:
  Judul Buku : Apa dan Siapa dalam Alkitab
  Pengarang  : J. Stephen Lang
  Penerbit   : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1994
  Halaman    : 326 - 327


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Wahyudi Triwiyanto, MA <elsharon2002@>
  >Rekan-rekan yang baik,
  >saya memerlukan informasi berkaitan dengan orang-orang yang
  >kompeten di bidang pengajaran tentang:
  >, 1. Creative Teaching Method
  >, 2. Church & Children Ministry
  >, 3. General Education Philosophy for Children
  >, 4. Multiple Intelligences and learning Style
  >, 5. Effective Communication
  >, 6. Preparing a Creative Programme of Holistic Child Development.
  >Senang sekali jika informasi dilengkapi dengan alamat maupun
  >telepon yang bersangkutan. Terima kasih untuk bantuannya.
  >
  >Wahyudi

  Redaksi:
  Surat ini kami ambil dari milis e-BinaGuru dengan maksud membantu
  Sdr. Wahyudi. Sekiranya ada rekan-rekan e-BinaAnak yang memiliki
  informasi yang dimaksud, silakan kirimkan ke Staf Redaksi e-BinaAnak
  ==> staf-BinaAnak@sabda.org
  Informasi yang Anda kirimkan kepada kami akan segera kami forward-
  kan kepada Sdr. Wahyudi.

  Jika Anda atau rekan Anda memiliki daftar/rekomendasi "pembicara"
  yang sesuai dengan bidang-bidang yang telah disebutkan Sdr. Wahyudi
  di atas, maupun untuk topik-topik SM yang lain, silakan kirimkan
  informasinya kepada kami (lengkap dengan alamat/kota dan topik-topik
  yang dikuasainya). Kami akan coba untuk memasang informasi tersebut
  dalam Situs PEPAK ==> http://www.sabda.org/pepak/

  Terima kasih atas perhatiannya.


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
              Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org