Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/97

e-BinaAnak edisi 97 (16-10-2002)

Acara-acara Penginjilan Anak

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                     Edisi 097/Oktober/2002
-----------
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ TIPS MENGAJAR (1)   : Mempersiapkan Acara dalam Usaha Memenangkan
                               Jiwa Baru
 o/ TIPS MENGAJAR (2)   : Acara Khusus "Penarik Jiwa Baru"
 o/ BAHAN MENGAJAR      : Langkah-langkah Menuju Keselamatan
 o/ BAHAN CERITA BONEKA : Lepas dari Cengkraman Singa
 o/ STOP PRESS          : SURABAYA -- Paket Natal Domba Kecil 2002
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA: Referensi dari e-BinaAnak

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam sejahtera,

  Untuk melengkapi pembahasan kita seputar pekabaran injil di Sekolah
  Minggu, edisi minggu ini akan menyajikan tema "Acara-acara
  Penginjilan Anak". Banyak cara yang dapat direncanakan dan
  diprogramkan oleh guru-guru SM dalam rangka acara penginjilan anak.
  Untuk itu silakan simak sajian dua tips tentang persiapan maupun
  acara-acara/aktivitas yang dapat diadakan untuk menjangkau anak-
  anak, baik itu untuk anak SM Anda maupun untuk anak-anak yang belum
  pernah mengikuti SM. Kami juga sengaja menyajikan bahan mengajar
  yang dapat Anda sampaikan kepada anak-anak pada saat SM Anda
  mengadakan acara penginjilan. Dan sajian istimewa dalam e-BinaAnak
  minggu ini adalah "Bahan Cerita Boneka" yang bisa menciptakan
  suasana berbeda dalam acara penginjilan di SM Anda.

  Selamat melayani!

  Tim Redaksi

            "Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain,
                      ke kota-kota yang berdekatan,
               supaya di sana juga Aku memberitakan Injil,
           karena untuk itu Aku telah datang."" (Markus 1:38)
            < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Markus+1:38 >


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (1)

  Jika Sekolah Minggu Saudara memiliki program penginjilan, tips
  berikut ini bisa memberikan masukan untuk mempersiapkan kegiatan
  penginjilan di Sekolah Minggu Anda.

         MEMPERSIAPKAN ACARA DALAM USAHA MEMENANGKAN JIWA BARU
         =====================================================

  1. Tentukan Waktu
     --------------
     Tentukanlah satu waktu tertentu untuk mengadakan program acara
     dalam rangka usaha memenangkan jiwa baru.

  2. Penentuan Tujuan-tujuan dan Tema
     --------------------------------
     Tujuan acara dalam rangka usaha penjangkauan ini adalah menambah
     kehadiran, menjalankan usaha tindak lanjut terhadap calon murid,
     dan memenangkan jiwa baru. Tema usaha ini adalah "Temanilah Saya
     ke Sekolah Minggu". Tujuan utamanya adalah membawa tamu-tamu ke
     Sekolah Minggu, di mana kita memperkenalkan mereka kepada Kristus
     supaya mereka akan menerima Dia sebagai Juruselamat mereka.

  3. Buat Persiapan yang Matang
     --------------------------
     Supaya tamu-tamu kita mendapat perlakuan istimewa dan untuk
     mebangkitkan semangat bagi usaha penjangkauan itu, kita harus
     membuat persiapan bagi kunjungan mereka. Persiapan itu harus
     dimulai dengan staf Sekolah Minggu, tetapi hendaknya juga
     melibatkan murid-murid. Pandanglah ke sekeliling ruangan Sekolah
     Minggu Saudara. Apakah tempatnya menarik? Apakah Saudara
     memanfaatkan semua fasilitas yang ada? Mungkin Saudara bisa
     mendapat bantuan dari kaum muda untuk mengadakan pembersihan,
     bahkan jika perlu mencat tembok, dsb.

  4. Persiapan Pribadi
     -----------------
     Setelah ruangan-ruangan kelihatan lebih menarik dan menyenangkan,
     kita harus menilik sikap kita. Apakah Saudara dan pengurus
     Sekolah Minggu yang lain menyadari betapa pentingnya acara
     tersebut? Apakah Saudara setia dalam hal beribadat? Apakah dengan
     setia Saudara membantu Sekolah Minggu dan gereja Saudara? Apakah
     Saudara menunjukkan sikap yang bersemangat, riang, menenggang,
     dan sopan? Apakah Saudara mencintai murid-murid dan tugas
     Saudara? Apakah Saudara sungguh-sungguh mencintai Yesus? Apakah
     Saudara ingin sekali memperkenalkan Dia kepada orang lain?

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2
  Penerbit  : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 8


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (2)

                   ACARA KHUSUS "PENARIK ANAK BARU"
                   ================================

  Isi undangan tidak harus berisi undangan ke Sekolah Minggu, namun
  juga bisa berisi undangan ke acara "khusus", yaitu acara yang
  diadakan khusus untuk mengumpulkan anak-anak baru. Boleh acara
  yang tanpa berkesan "ibadah" yang sering kurang diminati anak.
  Apalagi jika diadakan di gereja, anak-anak yang non-Kristen akan
  takut hadir. Karena itu, sebaiknya adakan di rumah-rumah saja.
  Misalnya dengan mengadakan:

  1. Rabu Gembira
     ------------
     Adakanlah acara permainan (benar-benar hanya bermain-main
     bersama) di luar acara hari Minggu. Yang diundang adalah semua
     teman bermain anak-anak.

     Akan lebih efektif jika Rabu Gembira diadakan di rumah-rumah anak
     Sekolah Minggu. Mereka boleh mengundang teman-teman sekampungnya,
     atau teman sekolahnya. Tentu saja, pilih rumah anak yang banyak
     anaknya, seperti di perumahan, perkampungan dan lain-lain.

     Dalam acara tersebut, meskipun bukan ibadah, dan hanya permainan,
     pilihlah permainan yang dapat "dimuati" pesan rohani. Kita bisa
     "menyisipkan" beberapa kalimat pesan Kristen di dalamnya.

     Acara di "pos" tersebut perlu diadakan beberapa kali (beberapa
     minggu). Setelah 2-3 kali undang mereka ke Sekolah Minggu dengan
     dijemput dan berangkat bersama. Jika mereka sudah hadir secara
     "mapan" di Sekolah Minggu, "pos" tersebut boleh di"bubar"kan dan
     buatlah "pos" baru di tempat lain lagi.

     Mirip seorang "penambang" emas, guru harus pandai-pandai memilih
     "daerah yang akan ditambang". Segera tinggalkan daerah-daerah
     tersebut jika memang tidak memungkinkan". Sebaliknya lanjutkan
     terus "pos" tersebut jika memang masih banyak "emas" yang bisa
     ditambang. Awaslah jangan "terjebak" mempertahankan "pos" yang
     tidak efektif, selain membuang waktu dan tenaga guru, juga
     menghilangkan kesempatan, karena guru mungkin lebih berhasil
     jika membuka "pos" di tempat lain. Perhatikan. Ini hanya "pos"
     sementara, kecuali memang sangat potensial boleh ditindaklanjuti
     dengan menjadikannya sebuah cabang baru.

  2. Anjangsana ke Sekolah
     ---------------------
     Teknik ini sangat efektif. Mintalah izin ke sekolah tertentu
     agar guru dan rombongannya (terdiri guru dan anak jika mungkin)
     diizinkan hadir pada hari tertentu. Penulis dan rombongan pernah
     memberikan:
       a. Cerita di depan suatu kelas (pilih topik umum).
       b. Drama singkat di kelas (pilih topik umum).
       c. Sajian musik dan nyanyian.
       d. Pembagian kenang-kenangan.

     Pada saat itu kami memperoleh sambutan yang sangat hangat, baik
     dari sekolah maupun dari murid. Akhirnya, kami justru diberi
     "jadwal rutin 1-2 bulan satu kali. Di sekolah ini akhirnya kami
     diizinkan membuka cabang Sekolah Minggu baru.

     Tentu saja, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,
     hanya tim yang "terbaik" yang boleh ikut dalam beranjangsana ini.

  3. Jasa Pelayanan Gratis
     ---------------------
     Adakanlah sewaktu-waktu kursus gratis, misalnya:
       a. Kursus merangkai bunga.
       b. Kursus masak-memasak.
       c. Kursus melukis.
       d. Kursus/les mata pelajaran sekolah.
       e. Kursus belajar bersepeda.

     Satu kursus yang paling BERHASIL untuk menjaring anak baru,
     adalah: KURSUS BELAJAR BERSEPEDA GRATIS.

     Orangtua sekarang sangat sibuk dan tidak dapat menemani anaknya
     belajar bersepeda, terutama untuk anak kelas 1 - 4 SD. Carilah
     lapangan yang agak luas dan cukup aman (sepi dari lalu lintas).
     Beberapa guru menjadi pelatihnya. Untuk anak yang tidak mampu,
     sepeda dapat dipinjami, tetapi untuk anak mampu mereka boleh bawa
     sendiri. Kursus ini jangka pendek karena sesudah mereka "bisa
     bersepeda" kurang lebih 2 bulan kursusnya dapat dihentikan dan
     jika guru ada waktu luang, kursus baru dapat diadakan lagi,
     terutama untuk anak-anak non kristen.

     Tentu saja, dibutuhkan guru-guru yang setia dan memang mampu
     dalam bidang yang dikursuskan. Bukalah pendaftaran kursus seluas-
     luasnya, terutama untuk anak yang belum pernah mengikuti ibadah
     Sekolah Minggu. Kursus sebaiknya diadakan di rumah-rumah yang
     banyak anak-anaknya. Perhatikan teknik nomor 1, yaitu "pos"
     akan efektif jika dekat dengan anak-anak.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif
  Pengarang : Drs. Paulus Lie
  Penerbit  : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997
  Halaman   : 72 - 74


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR

  Sebagai pengisi acara dalam rangka penginjilan anak di Sekolah
  Minggu, Anda dapat membawakan cerita dengan menggunakan bahan
  mengajar berikut ini.

                  LANGKAH-LANGKAH MENUJU KESELAMATAN
                  ===================================

  A. Persiapan:
     ----------
     Di kebaktian hari ini akan diberi penjelasan tentang keselamatan,
     juga diberi kesempatan kepada anak-anak untuk menerima Yesus.
     Gambarlah empat anak tangga di papan tulis. Mulailah pada anak
     tangga paling bawah dengan menuliskan hal sebagai berikut:

     1. Mengetahui kalian adalah seorang berdosa.
     2. Mengakui dosa kalian kepada Yesus.
     3. Percaya kepada Tuhan Yesus.
     4. Menceritakan kepada yang lain tentang apa yang telah Yesus
        lakukan untuk kalian.

  B. Cerita:
     -------
     Bagi kebanyakan kalian abjad ABC mudah sekali, bukan?
     Tetapi pada waktu kalian berusia 4 atau 5 tahun, ingatkah kalian
     betapa sukarnya mengurut huruf-huruf itu menurut abjad?

     Berita keselamatan adalah sederhana. Tetapi ini seperti ABC bagi
     anak yang masih kecil harus diulang berkali-kali agar tahu dengan
     tepat langkah-langkah yang perlu kita ambil untuk menerima
     keselamatan.

     Di papan tulis tergambar beberapa anak tangga untuk membantu kita
     mengingat anak tangga keselamatan. Kita akan membaca beberapa
     ayat Alkitab yang sesuai dengan tiap anak tangga itu. Kalian akan
     mendapatkan bahuwa rencana keselamatan Allah itu merupakan hal
     yang cukup mudah hingga kalian semua dapat mengerti.

     Langkah pertama adalah mengetahui bahwa kalian seorang berdosa
     (tulis "MENGETAHUI" pada anak tangga pertama). Bacalah Roma 3:23,
     yang menceritakan bahwa kita semua adalah orang berdosa dan
     kehilangan kemuliaan Allah. Allah menciptakan manusia dengan
     sempurna dan Dia megharapkan perkara-perkara yang besar baginya.
     Tetapi manusia tidak memenuhi harapan itu. Oleh karena dosa umat
     manusia tidak dapat memenuhi apa yang diharapkan Allah.

     Anak tangga kedua adalah mengaku kepada Yesus bahwa kalian
     seorang berdosa (tulis "MENGAKU" pada anak tangga kedua lalu
     bacalah Kisah Para Rasul 2:38 dan 1Yohanes 1:9). Mengaku berarti
     menceritakan kepada Yesus bahwa kalian mengetahui kalau kalian
     adalah seorang berdosa. Lalu mintalah agar Dia mengampuni dosa
     kalian.

     Selanjutnya, kalian harus percaya bahwa Yesus mati disalib karena
     dosa kalian (tulis "PERCAYA" pada anak tangga ketiga dan bacalah
     Kisah Para Rasul 16:31 dan Yohanes 3:14-18).

     Langkah terakhir adalah menceritakan kepada orang lain tentang
     apa yang Yesus kerjakan bagi kalian (tulis "MENCERITAKAN KEPADA
     YANG LAIN" pada anak tangga keempat dan bacalah Roma 10:9,10).
     Setelah kalian diselamatkan, kalian akan menjadi seorang Kristen
     yang lebih kuat ketika menceritakan kepada orang lain bahwa
     kalian telah memberikan hatimu kepada Yesus dan sekarang hidup
     bagi-Nya.

  C. Doa:
     ----
     Berdoalah bagi setiap anak yang menyatakan kerinduan untuk
     diselamatkan.

  Sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1
  Penerbit  : Yayasan Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman   : 27


**********************************************************************
o/ BAHAN CERITA BONEKA

  Untuk alternatif acara lain dalam rangka program penginjilan anak,
  Anda dapat menggunakan cara yang lain daripada biasanya, yaitu
  bercerita dengan menggunakan boneka. Banyak anak yang menyukai
  cerita boneka, dan bukan tidak mungkin dari acara cerita boneka
  tersebut, pelayanan Anda akan memperolah hasil lebih maksimal.

		     LEPAS DARI CENGKRAMAN SINGA
		     ===========================

  Cerita boneka hari ini bertalian dengan jawaban yang ajaib kepada
  doa, tatkala Ralph M. Riggs menjadi penginjil di Afrika.

  Pembicara: "Pagi ini kami akan siap pula mendengarkan sebuah cerita
             yang paling menggentarkan dari semua cerita yang pernah
             saya dengar. Di manakah kawanku?"

  Boneka   : "Di sini! Saya telah siap untuk mendengar."

  Pembicara: "Di sini ada beberapa anak yang belum bertemu dengan
             kamu. Apakah kamu mau memberitahukan namamu?"

  Boneka   : "Ya, saya mau. Terima kasih. Hari ini nama saya ialah
             Sudirman, Sulawesi, Sangkuriang, Sunandorong, Sukaria,
             Sirat -- jika teman-teman suka mengetahuinya. Ha! Ha! Ha!"

  Pembicara: "Baik, kau si kecil yang lucu. Rupanya kau memperoleh
             banyak kesenangan dengan memakai kata-kata yang aksi itu.
             Hari ini kita akan mendengarkan cerita tentang seorang
             penginjil di Afrika. Cerita ini sangat menarik, sekaligus
             menyeramkan."

  Boneka   : "Kalau begitu, cepat ceritakan!"

  Pembicara: "Pada suatu hari Penginjil itu menghadiri sebuah
             kebaktian untuk membaptiskan beberapa orang yang baru
             bertobat ...."

  Boneka   : (Memutuskan pembicaraan) "Apakah orang yang bertobat
             itu?"

  Pembicara: "Sudirman! Tiadakah kamu tahu bahwa dia telah memohon
             agar Yesus mengampuni segala dosanya dan mengundang Dia
             masuk ke dalam hatinya."

  Boneka   : "Saya pikir bahwa pada waktu orang meminta Yesus masuk ke
             dalam hati mereka, mereka diselamatkan."

  Pembicara: "Memang mereka diselamatkan. Bertobat mempunyai arti yang
             sama. Orang-orang menggunakan kata-kata yang berlainan
             untuk mengutarakannya, tetapi seorang yang baru bertobat
             ialah seorang yang baru diselamatkan, mengerti?"

  Boneka   : "Terima kasih, sekarang saya mengerti?"

  Pembicara: "Ingatlah bahwa cerita ini terjadi beberapa tahun lalu,
             Sebelum ada mobil atau truk untuk bepergian, sebab itu
             suami istri ini pergi dengan sebuah kereta tertutup yang
             ditarik oleh empat ekor keledai. Waktu itu adalah musim
             yang terpanas, sebab itu dalam perjalanan pulang mereka
             berjalan pada malam hari karena udaranya lebih sejuk.
             Waktu itu juga adalah musim hujan -- suatu musim di mana
             orang harus awas terhadap singa-singa."

  Boneka   : "Oh! Rupanya cerita ini betul-betul merupakan cerita yang
             menyeramkan."

  Pembicara: "Ya, tunggu saja. Singa-singa tidak mencari mangsa waktu
             hujan, tetapi segera sesudah hujan berhenti, mereka
             keluar untuk mencari seekor binatang untuk makanan mereka
             sendiri dan anak-anak mereka. Singa berjalan secara diam-
             diam dan cepat untuk membunuh mangsanya. Apabila perutnya
             sudah kenyang, dia akan meraung-raung dan membuat banyak
             ribut, seolah-olah dia berkata: "Lihatlah aku hai kamu
             sekalian. Aku inilah Raja Binatang."" (Boneka berlaku
             seolah-olah ketakutan dan mengintip dari belakang layar).

  Boneka   : (Dengan gemetar) "Saya sudah ketakutan."

  Pembicara: "Penginjil itu mengendalikan keledai-keledainya. Seorang
             penduduk asli yang menjadi pembantu dan penunjuk jalan
             berjalan kaki di samping kereta itu. Istri Penginjil itu
             duduk di bagian belakang kereta itu. Kereta mereka maju
             dengan perlahan-lahan kira-kira pada pukul sepuluh malam,
             sambil menikmati terang bulan yang sangat indah, dan
             tiba-tiba mereka melihat seekor singa besar di jalan
             tepat di muka mereka."

  Boneka   : "Makin lama makin menakutkan, saya merasa gemetar."

  Pembicara: "Biasanya apabila seekor keledai mencium bau seekor singa
             dia meronta-ronta hingga lepas serta lari sehingga tak
             ada seorang pun dapat menahannya."

  Boneka   : "Apakah keledai itu lari?"

  Pembicara: "Tidak!"

  Boneka   : "Mengapa tidak lari?"

  Pembicara: "Penginjil itu berdoa dan keledai-keledai itu tinggal
             tenang seakan-akan mereka sama sekali tidak mencium bau
             singa."

  Boneka   : "Aneh! Apa yang diperbuat keledai itu?"

  Pembicara: "Keledai itu berjalan terus menuju singa itu. Mereka
             telah demikian berdekatan sehingga singa itu harus
             menyingkir ke tepi jalan agar keledai-keledai itu dapat
             lewat."

  Boneka   : "Ooooh!"

  Pembicara: "Singa itu tidak menerkam keledai itu dan keledai-keledai
             itu tetap berjalan."

  Boneka   : "Lalu bagaimana?"

  Pembicara: "Kemudian singa itu mengikuti kereta itu. Kemudian ada
             seekor singa lain keluar dari hutan dan juga mengikuti."

  Boneka   : "Mengapa singa-singa itu tidak menerkam?"

  Pembicara: "Singa takut akan api dan di bagian belakang kereta itu
             tergantung sebuah lampu yang menyala. Penginjil itu
             mengharap agar lampu itu dapat mencegah singa-singa itu
             supaya tidak maju terlalu dekat. Tetapi, celaka, lampu
             itu padam!"

  Boneka   : "Aduh! Apa yang mereka perbuat?"

  Pembicara: "Penginjil itu harus turun dari kereta dan berjalan ke
             belakang untuk menyalakannya pula."

  Boneka   : "Di dalam gelap?"

  Pembicara: "Ya, tetapi dengan cepat! Dia menyalakannya secepat
             kilat, lebih cepat daripada yang pernah dilakukannya."

  Boneka   : "Singa itu tidak menerkam dia?"

  Pembicara: "Tidak, dia mendorong kereta itu ke tepi jalan dengan
             ketakutan sambil terus berdoa, dengan diikuti singa-
             singa di belakang mereka. Penginjil itu mempunyai sebuah
             senapan dan ingin memakainya, tetapi penunjuk jalannya
             menasehati dia bahwa tindakan sedemikian itu mungkin
             masih ada lima atau lima puluh ekor lagi ...."

  Boneka   : "Jangan berhenti! Apa yang terjadi kemudian?"

  Pembicara: "Penginjil itu tentu berpikir juga bahwa keadaan mereka
             cukup menguatirkan ketika tiba-tiba mereka melihat dua
             ekor singa lagi ke luar dari hutan itu dan mengikuti
             dua ekor yang lain tadi."

  Boneka   : "Cerita ini makin lama makin menakutkan!!"

  Pembicara: "Kebanyakan waktu singa-singa itu mengikuti kereta itu
             tetapi adakalanya mereka masuk ke dalam hutan dan berlari
             mendahului dan apabila kereta lewat mereka mengawasinya
             dari samping. Mereka terus menerus berbuat demikian
             selama dua jam -- sehingga perasaan gelisah itu tak dapat
             ditahan lagi. Penginjil itu terus berdoa supaya singa-
             singa itu meninggalkan tempat itu dan pergi mencari
             mangsanya di tempat lain."

  Boneka   : "Apakah singa-singa itu pergi?"

  Pembicara: "Tidak. Mereka tetap mengikuti. Akhirnya, istri Penginjil
             itu menaikkan suatu doa yang istimewa. Doanya:
                "Tuhan, aku belum pernah mendapat penglihatan. Aku
                belum pernah mendengar Engkau berbicara dengan suara
                yang dapat didengar dengan telingaku. Tetapi kami
                datang ke sini sebagai Penginjil untuk mengajar bahwa
                Allah yang Ajaib, yang mengatupkan mulut singa
                sehingga tidak memakan Daniel, tetap hidup sekarang
                ini. Sebab itu saya mohon kepada-Mu, ya Tuhan,
                sementara kami melewati pohon yang di muka ini
                kirimlah seorang malaekat di sisi pohon itu dan
                berilah sebuah tanda di jalan. Jangan biarkan singa
                itu melewati tanda itu.""

  Boneka   : "Aduh! Bulu romaku berdiri semua! Kemudian apa yang
             terjadi?"

  Pembicara: "Wanita itu duduk sambil memperhatikan. Kemudian singa-
             singa itu menghampiri pohon itu. Singa induk dan singa
             jantan dengan kedua singa lainnya yang lebih kecil satu
             persatu meniarap. Betapa indahnya melihat keempat singa
             itu duduk berjajar dalam satu barisan!"

  Boneka   : "Apakah ada tanda di jalan?"

  Pembicara: "Dia sendiri tidak dapat melihat sesuatu tanda, tetapi
             dia telah memohon Tuhan untuk menaruh suatu tanda di
             sana, dan singa-singa itu berhenti tepat di tempat itu.
             Bukankah itu suatu jawaban yang ajaib kepada doanya?"

  Boneka   : "Ya, sungguh menggembirakan mendengar hal itu, tetapi
             saya senang saya tidak ada di sana."

  Pembicara: "Saya juga mengakui bahwa saya tidak menghendaki ada
             empat ekor singa mengikuti saya. Tetapi kita perlu ingat
             bahwa apabila kita dalam ketakutan, Alkitab berkata bahwa
             Allah akan memberikan malaikatnya menaungi kita untuk
             memeliharakan kita. Allah mendengar kita apabila kita
             berseru memohon pertolongan."

  Boneka   : "Adakalanya ketika saya takut, saya lupa berdoa."

  Pembicara: "Hal itu dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi
             Sudirman, Yesus adalah Gembala kita dan Dia menjaga kita
             sama seperti gembala menjaga domba-dombanya."

  Boneka   : "Apakah Yesus menaruh perhatian kepada anak-anak domba
             juga?"

  Pembicara: "Tentu, Sudirman. Dia terutama memperhatikan anak-anak
             domba-Nya."

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2
  Penerbit  : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 215 - 217


**********************************************************************
o/ STOP PRESS

          PAKET NATAL 2002 SURABAYA - YESUS LAHIR MEMBAWA MUJIZAT
          =======================================================

  Yesus Lahir ke dunia! Mujizat terjadi!
  Jadikan Natal tahun ini sebagai kesempatan Penginjilan/Kebangunan
  Rohani yang memberikan berkat besar dan berkesan di hati anak-anak.

  Ikutilah presentasi sehari untuk Guru-guru Sekolah Minggu, Guru-guru
  Sekolah, Penginjil Anak, Pencinta Anak dan semua yang merayakan
  Natal bersama anak-anak yang akan diadakan pada:

  WAKTU DAN TEMPAT
  ----------------
  Hari, tanggal: Jumat, 18 Oktober 2002
  Waktu        : Pk. 18:00 - 21:00 WIB
  Tempat       : SURABAYA -- Gedung Irama Mas
                 Jalan Tegal Sari No. 75
                 Surabaya - INDONESIA

  TOPIK
  -----
  . Musikal Drama Natal
  . Panggung Boneka Natal
  . Peraga Cerita Natal
  . Peraga Lagu Natal
  . Aktivitas Natal
  . Ide-ide Alat Peraga

  KHUSUS
  ------
  . Peserta grup 5 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 set pola
    alat peraga.
  . Peserta grup 10 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 boneka
    puppet.
  . Peserta grup 15 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 Paket Natal
    2002 lengkap.

  CATATAN
  -------
  . Paket Natal lengkap beserta kaset pentas dapat diperoleh pada saat
    presentasi.
  . Alat-alat peraga Natal dapat diperoleh pada saat presentasi.

  Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan diri anda segera!
  Tempat terbatas!

  Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
  . Ibu Rosi                 Tel. (0812) 321-4339, (0818) 306-700
  . Ibu Fefe                 Tel. (031) 545-1335,  (0811) 312-116
  . Toko Buku Metanoia       Tel. (031) 872-1871,  (031) 546-6633
  . Toko Buku Maranatha      Tel. (031) 567-4136

  Sumber:
    Yayasan Domba Kecil                Tel. +62 (21) 560-2630
    Jl. Tanjung Duren Utara III E/236  Fax. +62 (21) 566-8962
    Jakarta Barat 11470 - INDONESIA    BCA Kepa 198-3-10236-4


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Widya Susanti <wsusanti@>
  >Saya sangat bersyukur karena secara tidak langsung dengan membaca
  >e-BinaAnak saya mendapatkan banyak referensi buku-buku SM. Memang
  >sangat banyak buku yang dapat saya pilih di toko-toko buku, tapi
  >dari e-BinaAnak saya dapat mengetahui mana buku yang betul-betul
  >cocok dan bagus untuk koleksi perpustakaan di SM saya.
  >Salam kenal dari saya,
  >Widya S.

  Redaksi:
  Memang sumber-sumber yang kami cantumkan dalam setiap
  artikel/tulisan yang kami muat selain sebagai keterangan darimana
  tulisan tersebut diambil, bertujuan pula untuk memberikan referensi
  bagi para guru SM. Apakah Anda juga memiliki buku-buku yang bagus
  seputar pelayanan anak yang dapat Anda referensikan kepada kami?
  Jika ada, silakan Anda kirimkan informasi tersebut ke:
==> staf-binaanak@sabda.org
  Kami sungguh bersyukur karena Anda tidak hanya mengutip bahan-bahan
  yang ada dalam e-BinaAnak, tetapi bahkan berinisiatif untuk membeli
  buku-buku tersebut. Hal tersebut sangat mendukung pelayanan
  penerbitan dan toko-toko buku Kristen, sekaligus pelayanan SM Anda.


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
                  Staf Redaksi: Oeni, Davida, Ratnasari
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org