Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/96

e-BinaAnak edisi 96 (9-10-2002)

Menjadi Penjala Jiwa Kecil

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                     Edisi 096/Oktober/2002
-----------
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ TIPS MENGAJAR        : Pelakonan Cara Mengajar Bersaksi
 o/ BAHAN MENGAJAR (1)   : Misionari Cilik
 o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Kabarkan Injil
 o/ BAHAN MENGAJAR (3)   : Menangkap Jiwa untuk Yesus
 o/ BAHAN MENGAJAR (4)   : Menceritakan Tuhan Yesus kepada Teman
 o/ STOP PRESS           : Jakarta: Domba Kecil - Paket Natal 2002
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Terima Kasih untuk Pengiriman e-BinaAnak

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih Kristus,

  Minggu ini kita akan melanjutkan tema "Pekabaran Injil di Sekolah
  Minggu" dengan topik khusus yaitu "Menjadi Penjala Jiwa Kecil".
  Pekabaran Injil yang dilakukan di Sekolah Minggu selain dapat
  menantang seorang anak untuk menerima Kristus, dapat pula menggugah
  kerinduan anak-anak SM untuk dapat ikut ambil bagian dalam
  penginjilan. Jadikan mereka penjala-penjala jiwa kecil...!

  Untuk menjadi penjala jiwa, seorang anak SM tidak harus belajar
  cara berkhotbah ataupun menginjili seperti yang dilakukan oleh orang
  dewasa. Tetapi kita bisa melatih mereka dengan cara-cara PI yang
  sederhana. Diantaranya melalui pengalaman hidup mereka sehari-hari
  dalam bermain dan bergaul, mereka dapat dengan mudah memperkenalkan
  Kristus kepada teman-teman mereka. Bahan-bahan mengajar yang kami
  sajikan minggu ini dapat Anda gunakan untuk menggugah anak-anak SM
  Anda untuk menjadi penjala-panjala jiwa kecil.

  Tugas kita sebagai guru SM adalah mendorong, membimbing, melatih dan
  memberi teladan kepada anak-anak didik kita. Oleh karena itu jika
  Anda sungguh-sungguh ingin agar anak-anak SM melaksanakan tugas
  panggilan Amanat Agung Yesus Kristus, maka Anda juga harus ikut
  serta terlibat dalam pekerjaan Tuhan yang luar biasa ini.

  Selamat mengabarkan Injil!

  Tim Redaksi

     "Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa."
                            (Markus 13:10)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Markus+13:10 >


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

  Banyak cara yang dapat digunakan guru SM untuk mulai mengajar
  anak SM-nya bersaksi. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu
  diperhatikan ketika guru melatih anak madya dan besar (kelas
  3 SD - 6 SD) untuk belajar menjadi penjala jiwa.

                   PELAKONAN CARA MENGAJAR BERSAKSI
   	           ================================

  Pelakonan/peragaan (metode drama) adalah cara mengajar yang efektif
  untuk anak-anak belasan tahun. Cara ini terutama akan efektif dalam
  mendidik anak-anak bersaksi, sebab pelakonan:

  1. Memberi kesempatan untuk berlatih.
     Setelah berkali-kali menghadapi situasi bersaksi, anak-anak
     belasan tahun itu akan menjadi lebih yakin dan tenang.

  2. Memberi anak kesempatan untuk mengetahui berapa banyak
     pengetahuannya.
     Ia akan berusaha dengan sebaik-baiknya. Cara ini menantang setiap
     anak untuk menetapkan patokan yang tinggi bagi dirinya sendiri
     dalam belajar dan berdoa.

  3. Memberi kesempatan kepada pemimpin untuk menilai setiap anak
     secara perorangan, sehingga ia dapat memberikan bimbingan kepada
     mereka yang memerlukannya.
     Pelakonan membuat kesalahan jadi tampak dan dengan demikian
     kesalahan itu dapat dibetulkan.

  4. Mendorong untuk ikut ambil bagian.
     Itu menciptakan gagasan-gagasan baru sebab memanfaatkan
     pengetahuan dan pengertian yang ada pada kelompok itu sendiri.
     Dengan cara ini seorang anak belajar dari seorang anak yang lain.

  Di bawah ini ada saran-saran untuk memperkenalkan pelakonan/peragaan
  cara bersaksi kepada kelompok Saudara:

  1. Usahakan agar kelompok itu menerima gagasan pelakonan ini.
     Terangkan bahwa cara yang menyenangkan ini akan menolong mereka
     menjadi saksi-saksi yang efektif. Tunjukkan bahwa meskipun
     mereka masing-masing mungkin mempunyai cara bersaksi yang
     berlainan, dengan melihat semua metode yang berbeda-beda itu,
     mereka dapat bersama-sama belajar.

     Banyak yang ragu-ragu untuk bersaksi sebab mereka tidak
     mengetahui caranya. Melatih bersama-sama dengan orang-orang
     Kristen lain dapat memecahkan masalah ini.

  2. Tetapkan suatu situasi.
     Biarlah kelompok memahami betul-betul syarat-syarat pelakonan
     dalam setiap situasi. Pakailah bermacam-macam situasi yang
     berkenaan dengan masalah-masalah yang biasa.

  3. Batasilah waktunya.
     Jika Saudara mengizinkan waktu terlalu banyak, Saudara akan
     membuka kesempatan untuk berkhotbah.

  4. Waspadalah jangan sampai ada yang melawak.
     Anak-anak belasan tahun itu pasti akan merasa malu dan mungkin
     akan menyembunyikan hal itu dengan melawak; jika itu terjadi
     hentikanlah cepat-cepat. Hal-hal yang lucu/jenaka mempunyai
     tempat tersendiri dan akan menghidupkan suatu pertemuan, tetapi
     terlalu banyak humor akan merusakkan tujuan pelajaran.

  5. Disarankan bahwa satu atau lebih jam pelajaran digunakan untuk
     menerangkan hal bersaksi sebelum mencoba pelakonannya.
     Namun demikian ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan kelompok.
     Biasanya satu pelajaran tentang hal bersaksi dan apa yang
     bersangkutan dengannya perlu diadakan.

  6. Setiap pelakonan harus diikuti dengan kritikan singkat.
     Kritik ini harus dilaksanakan dalam diskusi bebas, tetapi Saudara
     harus mengawasi diskusi ini supaya jangan menyimpang dari
     pokoknya. Jagalah supaya komentar-komentar itu bersifat
     membangun dan hindarilah olokan. Pertama, pujilah bagian-bagian
     yang baik. Kedua, beritahukanlah kesalahan yang mereka lakukan.
     Ketiga, beritahukanlah bagaimana mereka harus memperbaikinya.

  Bila dilaksanakan dengan benar maka pelakonan/peragaan ini akan
  menarik sekali, efektif dan berguna dalam memberi anak muda
  keinginan untuk bersaksi, sebab mereka menjadi merasa yakin dan
  tenang.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1
  Penerbit  : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman   : 195 - 196


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (1)

  Berikut ini adalah bahan kesaksian yang dapat Anda ceritakan kepada
  anak-anak kecil untuk memberi pandangan kepada mereka bahwa seorang
  anak kecil pun dapat dipakai Tuhan untuk menginjili.

                           MISIONARI CILIK
                           ===============

  Janet adalah seorang anak Amerika yang ikut orangtuanya ke
  Indonesia. Ayah dan ibunya adalah misionari dan mereka mengabarkan
  Injil ke negeri-negeri lain. Janet suka sekali menjadi anak
  misionari, karena ia bisa mempunyai banyak teman baru.

  Jauh di dalam hatinya, sebenarnya Janet juga rindu untuk menjadi
  seorang misionari seperti ayah dan ibunya. Tetapi ia merasa tidak
  yakin akan bisa meraihnya, dikarenakan tubuhnya yang cacat dan
  bicaranya yang gagap itu. Ia merasa malu kalau anak-anak lain akan
  menertawakannya.

  Di suatu hari yang cerah, dengan penuh rasa ingin tahu akan
  Indonesia, dia keluar rumah dan pergi ke halaman untuk menyentuh
  daun-daun dan menciumi bunga-bunga yang ada di situ. Tiba-tiba
  ibunya memanggilnya dari depan pintu untuk mengajak Janet pergi ke
  pasar.

  Janet sangat ingin sekali segera dapat berjumpa dengan teman-teman
  baru yang mungkin akan ditemuinya di pasar. Janet akhirnya bertemu
  juga dengan sekelompok gadis-gadis cilik, kemudian disambutnyalah
  gadis-gadis cilik itu dengan gembira oleh Janet. Tapi baru saja ia
  melangkahkan kaki, gadis-gadis tersebut malah tertawa sambil
  menunjuk ke arahnya.

  Janet merasa bahwa mereka menertawakannya karena ia cacat. Kemudian
  sambil menangis Janet bertanya kepada ibunya, "Maa ... keke... ke...
  napa.. mereka menertawakan aku?"

  "Itu karena mereka melihat kau berbeda dengan mereka, Nak," kata
  ibunya menghiburnya.

  Malam harinya Janet menangisi kejadian tersebut, dan ibunya pun
  berusaha menghiburnya. "Jangan menangis, sayang. Semua akan baik-
  baik saja. Kita akan minta Tuhan Yesus menolong mereka untuk
  menerimamu." Kemudian ibunya mulai membimbing Janet untuk berdoa.
  Setelah selesai berdoa hati Janet merasa lega. Ia tahu Tuhan akan
  membantunya.

  Beberapa hari kemudian ketika Janet pergi ke pasar bersama ibunya,
  kejadian serupa terulang kembali. Anak-anak menertawakannya tapi
  Janet dengan kaki timpang berjalan menghampiri mereka dan berkata,
  "Ja... jangan tertawakan saya. Saya kaan tidak menertawakan
  kalian."

  Tapi perkataan Janet itu tidak dapat dimengerti anak-anak tersebut
  karena ia berbicara dengan bahasa Inggris. Setelah mengatakan hal
  tersebut Janet menghampiri ibunya, "Mama, kk... kalau saya menyanyi
  untuk mereka, apakah mereka masih tetap mentertawakan saya?"
  "Menyanyilah, Nak. Mama percaya mereka akan berhenti tertawa."

  Maka mulailah Janet menyanyi. Pada saat ia bernyanyi tentang Yesus,
  satu persatu anak-anak tadi berhenti tertawa dan mulai mengelilingi
  Janet. Mereka suka mendengar suara Janet yang merdu. Selama ibunya
  berbelanja, Janet tidak berhenti menyanyi. Dan ia terus bernyanyi di
  sepanjang perjalanan kembali ke rumah. Ternyata anak-anak itu ikut
  di belakang Janet. Oleh ibu Janet, anak-anak tersebut diajak untuk
  main ke rumah mereka dan mengajarkan sedikit bahasa Inggris untuk
  mereka.

  Keesokan harinya datanglah teman-teman baru Janet itu, dan hal itu
  menimbulkan gagasan bagi ibu Janet untuk Janet menjadi seorang
  misionari cilik. Setiap hari Janet menunggu dengan gembira teman-
  teman barunya untuk belajar bersama, membaca bersama dan bermain
  bersama.

  Dengan bantuan buku-buku serta Alkitab, akhirnya teman-teman Janet
  dapat mengerti kasih Tuhan kepada mereka. Berhari-hari dan
  berminggu-minggu teman-teman Janet mendengar bagaimana Tuhan Yesus,
  Anak Allah mati untuk menanggung dosa mereka. Dengan bantuan ibunya
  Janet dapat menolong teman-temannya mengundang Tuhan Yesus masuk ke
  dalam hati dan mengampuni dosa-dosa mereka.

  Lama kelamaan teman-teman Janet berani berbahasa Inggris. Kalau
  mereka melihat Janet ikut ibunya ke pasar, mereka akan memanggil,
  "Hi, Janet's mother, hi, Janet!"

  Sekarang Janet tidak pernah lagi sedih. Tidak pernah lagi teman-
  temannya mentertawakan jalannya yang timpang dan bicara yang gagap.
  Janet bersuka cita karena mereka menyukainya. Tapi Janet lebih
  bersukacita karena ia telah memperkenalkan Sahabat terbaiknya,
  Yesus.

  Suatu malam, ketika Janet berada di pangkuan ibunya, ia berkata,
  "Mama, ss... sungguhkah saya sudah menjadi misionari?" "Ya sayang,"
  sahut ibunya bangga, "Misionari cilikku."

  Sumber:
  Judul Buku: Majalah Anak "KITA" edisi 11
  Penerbit  : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1993
  Halaman   : 14 - 15


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (2)

  Untuk anak-anak yang lebih besar (kelas 3 SD - 6 SD), guru SM dapat
  memakai Bahan Mengajar (2), (3) dan (4) di bawah ini untuk menolong
  mereka belajar lebih banyak tentang apa artinya mengabarkan Injil
  dan bagaimana melakukannya.

                           KABARKAN INJIL
                           ==============

  Seringkali kita mendengar pendeta atau guru Sekolah Minggu kita
  berkata bahwa kita harus mengabarkan Injil. Apa itu mengabarkan
  Injil? Injil berarti Kabar Baik yang menggembirakan, yaitu kabar
  mengenai Tuhan Yesus yang mati dan bangkit untuk menebus dosa
  manusia dan mengaruniakan hidup yang kekal untuk tiap orang yang
  percaya kepada-Nya. Nah, kabar inilah yang perlu kita sampaikan
  kepada orang lain.

  Tetapi adik-adik, tahukah kalian mengapa kita harus mengabarkan
  Injil? Ada beberapa alasan:

  1. Karena itu perintah Tuhan Yesus.
     --------------------------------
     "Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia,
     beritakanlah Injil kepada segala makhluk ...."" (Markus 16:15)

     Kita perlu mengabarkan Injil karena hal itu diperintahkan oleh
     Tuhan Yesus sendiri. Setelah Tuhan Yesus bangkit dari kematian
     dan sebelum naik ke surga, Ia memberikan perintah yang penting
     ini: "Beritakanlah Injil sampai ke ujung dunia!" Sebagai anak-
     anak-Nya, patutlah kita taat kepada perintah-Nya ini. Kalau ayah
     kita memberi perintah maka harus kita turuti, apalagi perintah
     yang Tuhan berikan, ya 'kan? Ini adalah perintah yang harus
     dituruti dan dilaksanakan.

  2. Karena untuk kemuliaan Allah.
     -----------------------------
     "... dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka
     memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis:
     "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa
     dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu."" (Roma 15:9)

     Paulus mengatakan, dengan mengabarkan Injil banyak orang akan
     mengenal Tuhan Yesus Kristus. Maka orang-orang itu akan
     memuliakan Allah. Mereka akan menyanyikan puji-pujian bagi-Nya.
     Dan itu pula yang menjadi tujuan Allah yaitu setiap orang
     mengenal Tuhan Yesus, dan mereka mengaku "Yesus Kristus adalah
     Tuhan." Dengan demikian nama Allah akan dimuliakan, dijunjung
     tinggi, dan dihormati di seluruh dunia.

  3. Karena Injil adalah berita terpenting bagi manusia.
     ---------------------------------------------------
     "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
     telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
     yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup
     yang kekal." (Yohanes 3:16)

     Injil adalah Kabar Baik tentang Tuhan Yesus, seperti yang
     tertulis dalam Yohanes 3:16. Berita ini begitu penting dan begitu
     bermanfaat bagi manusia. Jadi kita mempunyai kewajiban untuk
     menyampaikannya kepada teman-teman, orangtua dan saudara-saudara
     kita serta orang lain. Kabar tentang kasih Allah ini tidak boleh
     dirahasiakan. Harus selalu diberitakan supaya semakin banyak
     orang mendengarnya.

  4. Karena kita sudah merasakan indahnya percaya Tuhan Yesus.
     ---------------------------------------------------------
     ".... Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata
     tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
     (Kisah Para Rasul 4:20)

     Kami telah mengalami banyak hal baik dari Tuhan Yesus. Karena
     itulah kita kabarkan juga hal ini kepada orang lain. Petrus juga
     demikian. Dia tidak mementingkan diri sendiri.

     Nah, misalnya kamu bersama beberapa temanmu tersesat di hutan,
     kelaparan karena tidak ada makanan. Tiba-tiba kamu menemukan buah
     yang enak dan sedap. Tentu kamu akan memberitahu teman-temanmu,
     bukan? Begitu pula seharusnya sikapmu kepada mereka yang belum
     percaya Tuhan Yesus.

  5. Karena itu adalah kewajiban tiap orang Kristen.
     -----------------------------------------------
     "Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika aku tidak
     memberitakan Injil." (1Korintus 9:16)

     Paulus mengatakan seperti itu. Yang namanya kewajiban itu tidak
     bisa ditolak atau dihindarkan. Misalnya sebagai warga negara
     Indonesia, orangtuamu wajib membayar pajak. Kalau di rumahmu ada
     TV, orangtuamu wajib membayar iuran TV. Demikian juga orang
     Kristen wajib mengabarkan Injil.

     Makanya Paulus juga bilang, mengabarkan Injil itu seperti bayar
     hutang, ya mesti dilunasi dong!

  6. Karena kita tahu kebutuhan orang belum percaya.
     -----------------------------------------------
     "bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan
     Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang
     dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia."
     (Efesus 2:12)

     Orang tanpa Kristus itu sangat kasihan. Mereka tidak mempunyai
     pengharapan. Tidak ada Allah yang mengasihi dan menolong mereka.
     Tidak ada janji untuk menerima hidup kekal di surga. Selama di
     dunia mereka seperti domba tanpa gembala. Jadi mereka bingung,
     tersesat, tidak bisa gembira, dan hidup dalam dosa. Apakah kamu
     tidak kasihan kepada mereka? Barangkali itu orangtuamu,
     saudaramu atau teman dekatmu. Mereka perlu Injil. Mereka perlu
     Yesus Kristus. Itu sebabnya kabarkan Injil kepada mereka.

  7. Karena Kristus mati menghapus dosa manusia.
     -------------------------------------------
     "Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk
     dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia."
     (1Yohanes 2:2)

     Kristus mati untuk menghapus segala dosa manusia di seluruh
     dunia. Dia mati bukan hanya untuk kita. Tahukah kamu ada berapa
     orang di dunia ini belum pernah mendengar Injil? Apakah orang-
     orang di sekitarmu pernah mendengar Injil? Apakah mereka telah
     percaya Tuhan Yesus? Tuhan Yesus mati untuk 5;3 milyar penduduk
     bumi. Tetapi saat ini ada 3,5 milyar manusia yang belum percaya
     Tuhan Yesus.

  8. Karena akan ada penghakiman setelah kematian.
     ---------------------------------------------
     "Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus,
     supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai
     dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat."
     (2Korintus 5:10)

     Setelah seseorang meninggal dunia, dia akan menghadap tahta
     pengadilan Kristus. Kalau nama mereka tidak tercantum dalam buku
     Allah, mereka akan dimasukkan ke dalam api yang menyala-nyala
     (baca Wahyu 20:15).

     Ih, ngeri ya? Nah, kita bisa menolong mereka supaya nama mereka
     tertulis di dalam buku Allah. Caranya dengan mengabarkan Injil
     dan mengajak mereka untuk percaya Tuhan Yesus. Maukah kamu
     menolong mereka?

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Majalah Anak "KITA" edisi 14
  Penerbit  : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1993
  Halaman   : 4 - 6


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (3)

                       MENANGKAP JIWA UNTUK YESUS
                       ==========================

  Persiapan:
  ----------
  Taruhlah bermacam-macam traktat anak-anak dalam sebuah kaleng besar
  yang bertulisan "umpan".

  Cerita:
  -------
  Apakah kalian senang memancing? Sungguh menyenangkan bukan, duduk
  di tepi sungai atau danau dan menangkap ikan? Yesus berbicara
  tentang hal memancing yang berbeda. Dia mengatakan, "Mari, ikutlah
  Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

  Apakah yang dimaksudkan Yesus ketika Ia mengatakan "penjala
  manusia"? Dia tidak bermaksud untuk mengambil sebuah galah dan
  mengait mereka. Tidak, Dia bermaksud bahwa kalian harus pergi ke
  tetangga dan sekolah dan menceritakan tentang Yesus kepada anak-
  anak yang lain. Salah satu cara yang terbaik untuk mereka mendengar
  tentang Yesus adalah membawa mereka ke Sekolah Minggu. Seperti
  seorang nelayan menjala ikan, kita harus menarik orang-orang datang
  ke gereja kita.

  Setiap penjala harus memiliki sesuatu untuk memancing. Dia
  membutuhkan sebatang buluh, benang nilon, dan umpan. (Gambarlah
  pancing dan kaleng umpan di papan tulis.) Sebagai penjala manusia
  kita juga harus mempunyai perlengkapan. (Sementara menyebutkan
  perlengkapan itu, gambarlah Alkitab dan traktat di samping alat-
  alat pemancing.)

  Pertama, kita perlu mengetahui Alkitab. Kita harus belajar ayat-
  ayat hafalan dan mendengarkan semua cerita dengan baik, sehingga
  kita mengetahui apa yang harus kita ceritakan kepada anak-anak
  lainnya.

  Untuk umpannya, kalian dapat menggunakan selembar kertas kecil
  yang menceritakan tentang Yesus. Kertas ini dinamakan traktat.
  alian dapat memberikan traktat kepada anak-anak lain, pada waktu
  kalian meminta mereka datang ke Sekolah Minggu.

  Yang paling berarti penting adalah senyum ramah yang berarti, "Saya
  ingin kalian datang ke Sekolah Minggu saya".

  Hari ini saya akan meminta kalian mengambil sedikit "umpan" untuk
  menolong kalian menjala jiwa untuk Yesus. Masukkan tangan kalian ke
  dalam kaleng "umpan" ini dan ambillah traktat sebanyak kalian dapat
  gunakan. Jangan bermain-main dengan umpan ini, tetapi bawalah dan
  berikanlah kepada anak lain pada waktu kalian meminta mereka datang
  ke Sekolah Minggu bersama kalian Minggu berikutnya.

  Pembacaan Akitab:
  -----------------
  Markus 1:16-20

  Doa:
  ----
  Berdoalah agar Allah akan menolong masing-masing anak untuk menjala
  jiwa bagi Yesus minggu ini.

  Sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1
  Penerbit  : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman   : 125


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (4)

                MENCERITAKAN TUHAN YESUS KEPADA TEMAN
                =====================================

  "Mengapa kamu pergi ke Sekolah Minggu setiap hari Minggu?" tanya
  Roni kepada Wahyu.

  Wahyu tersipu-sipu. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Ia
  takut untuk menceritakan kepada Roni tentang Tuhan Yesus. Ia takut
  Roni akan menertawakannya.

  "Saya ... hmm ...," kata Wahyu, tetapi ia tidak tahu apa yang harus
  dikatakan selanjutnya.

  Renungan Singkat tentang "Menceritakan Tuhan Yesus kepada Teman"
  ----------------------------------------------------------------
  1. Apakah yang akan kamu katakan seandainya kamu adalah Wahyu?
     Apakah kamu akan merasa malu untuk menceritakan kepada temanmu
     tentang Tuhan Yesus?

  2. Andaikata kamu adalah Wahyu, coba ceritakan kepada Roni apa yang
     menurut kamu akan dikatakan Wahyu kepadanya.

  "Ada seorang Sahabat saya di sana," kata Wahyu.

  "Seorang Sahabat?" tanya Roni. "Apakah saya kenal dengan Sahabatmu
  itu?"

  "Saya tidak tahu apakah kamu kenal dengan Dia," kata Wahyu. "Tetapi
  karena Dia adalah Sahabat saya dan kamu juga adalah sahabat saya,
  maka saya kira kamu seharusnya mengenal Dia."

  "Siapakah nama-Nya?" tanya Roni.

  "Yesus," kata Wahyu. "Jika kamu mau datang ke Sekolah Minggu bersama
  saya, kamu juga akan belajar tentang Dia dan menjadi sahabat-Nya."

  Roni tampak berpikir sebentar. "Karena kamu dan Yesus bersahabat
  baik, dan kamu dan saya juga bersahabat baik, maka saya bersedia
  datang ke Sekolah Minggu minggu depan," kata Roni.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Judul Artikel: Menceritakan Tuhan Yesus kepada Seseorang
  Penulis      : V. Gilbert Beers
  Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
  Halaman      : 126 - 127


**********************************************************************
o/ STOP PRESS

  Simaklah informasi dari Domba Kecil berikut ini yang ditujukan untuk
  Guru Sekolah Minggu dan Pelayan anak di Jakarta:

        PAKET NATAL 2002 - SEGERA DATANG YESUS KRISTUS SANG RAJA
        ========================================================

  Jadikan Natal tahun ini untuk mempersiapkan anak-anak menyambut
  Yesus Kristus Sang Raja pada kedatanganNya kembali.

  Ide-ide yang menarik telah kami siapkan untuk anda.
  Ikutilah Presentasi dan Seminar sehari yang akan diadakan pada:

  WAKTU  : Sabtu, 12 Oktober 2002, pk. 12:00 - 15:30
  TEMPAT : di Greenville Maisonette, Blok FC-10 Lt. IV,
           JAKARTA Barat - INDONESIA
  TOPIK  :
     . Drama Natal
     . Panggung Boneka Natal
     . Cerita Natal
     . Lagu Natal
     . Aktivitas Natal
     . Ide-ide Alat Peraga Natal

  Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera!!

  Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
  Yayasan Domba Kecil                Tel. +62(21) 560-2630, 566-8962
  Jl. Tanjung Duren Utara III E/236  Fax. +62(21) 566-8962
  Jakarta Barat 11470 - INDONESIA    BCA Kepa 198-3-10236-4


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Margareta S.W. < m_reta@ >
  >Syalom,
  >Terima kasih untuk kiriman edisinya kali ini ... :)
  >Saya sudah mengirimkannya kepada rekan-rekan saya yang juga
  >membutuhkan. Maju terus dalam pelayanan Anda ....
  >Tuhan memberkati!
  >
  >Margareta S.W.

  Redaksi:
  Kiranya e-BinaAnak yang Anda terima dapat bermanfaat bagi pelayanan
  Anda. Terima kasih untuk kesediaannya mengirimkan e-BinaAnak kepada
  rekan-rekan Anda! Akan lebih mudah jika Anda mengirimkan alamat
  e-mail teman-teman Anda untuk didaftarkan menjadi anggota e-BinaAnak
  sehingga mereka bisa langsung mendapatkannya secara otomatis. Anda
  juga dapat mengundang mereka untuk ikut e-BinaGuru :-).

  Untuk dorongan Anda kami mengucapkan terima kasih banyak. Kami juga
  tidak menutup kesempatan bagi Anda (maupun para pembaca e-BinaAnak
  lainnya) untuk maju bersama kami. Berpartisipasilah dalam pelayanan
  e-BinaAnak; bisa dengan cara pengiriman bahan, artikel, kesaksian,
  ide-ide, dll. Dukungan doa dari Anda juga terus kami butuhkan supaya
  pelayanan e-BinaAnak menjadi berkat bagi banyak guru SM.


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
                 Staf Redaksi: Oeni, Davida, Ratnasari
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org