Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/93

e-BinaAnak edisi 93 (18-9-2002)

Tugas Memberi Teladan

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                   Edisi 093/September/2002
-----------
  o/ SALAM DARI REDAKSI
  o/ ARTIKEL (1)          : Memberi Teladan
  o/ ARTIKEL (2)          : Kehidupan Ibadah Guru
  o/ TIPS MENGAJAR (1)    : Sikap Mental Seorang Guru SM
  o/ TIPS MENGAJAR (2)    : Penampilan Guru di Kelas
  o/ BAHAN MENGAJAR (1)   : Jejak Siapakah yang Harus Kita Ikuti?
  o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Milikilah Sikap yang Baik!
  o/ DARI e-BINAGURU      : Ulang Tahun e-BinaGuru!!

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam sejahtera dalam Kasih Kristus,

  Memberi teladan merupakan tugas berat yang harus diemban oleh para
  guru SM. Anak-anak SM tidak hanya mendengarkan guru tapi juga sangat
  memperhatikan sikap dan tingkah laku guru mereka. Oleh karena itu
  jika kita sudah memutuskan untuk melayani Dia sebagai seorang guru
  SM, maka secara otomatis kita dituntut untuk dapat memberikan
  teladan yang baik bagi anak-anak didik kita.

  Dasar dari teladan guru dalam bersikap, berbicara dan bertingkah
  laku berpusat pada kehidupan beribadah dari guru SM. Kehidupan
  ibadah yang seperti apa yang dapat dijadikan landasan untuk
  melaksanakan tugas memberi teladan ini? Untuk mendapatkan jawaban
  silakan membaca sajian dalam edisi e-BinaAnak minggu ini. Untuk
  melengkapi kami juga menyajikan dua tips mengajar yang dapat Anda
  gunakan sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan untuk menjadi
  teladan. Selain itu ada juga dua bahan mengajar yang bisa Anda
  pakai untuk mengajar anak-anak didik agar mereka pun bisa belajar
  untuk menjadi teladan.

  Selamat melayani.

  Tim Redaksi

                   "dan jadikanlah dirimu sendiri
                  suatu teladan dalam berbuat baik.
            Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh
                  dalam pengajaranmu," (Titus 2:7)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Titus+2:7 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (1)

                           MEMBERI TELADAN
                           ===============

  Anak-anak memerlukan teladan lebih daripada sekedar penjelasan.
  Tetapi, suatu teladan disertai penjelasan sangat efektif dalam
  mempengaruhi pengertian dan perasaan anak. Bila seorang dewasa
  memperlihatkan suatu sikap tertentu, anak itu cenderung akan
  menirunya. Seorang anak yang berusia 2 tahun yang penakut dan
  selalu menangis bila ditinggalkan dengan pengasuhnya, menunjukkan
  bahwa ibunya merasa takut dan kurang percaya akan kemampuan
  pengasuhnya itu untuk menangani situasi. Seorang anak yang berusia
  5 tahun yang menundukkan kepalanya dengan khidmat sebelum makan,
  mencerminkan teladan orangtuanya yang memandang doa sebagai sesuatu
  yang penting. Sikap dikomunikasikan terutama oleh teladan, sedangkan
  kata-kata sering memperkaya situasi dengan lebih memusatkan
  perhatian anak itu.

  Ketika seorang guru menunjukkan sikapnya yang baik terhadap seorang
  anak dan juga berbicara tentang hal yang baik itu, maka anak itu
  akan mengetahui motivasi apa yang mendorong dilakukannya perbuatan
  yang baik itu. "Yeri saya senang dapat menolong kamu membuka
  mantelmu. Saya senang kalau saya dapat menolong."

  Ketika orangtua menyatakan kasih dengan senyuman dan pelukan sambil
  mengatakan, "Saya benar-benar mengasihimu," selain "mendengar" bahwa
  ia dikasihi, anak itu juga "merasakan" kasih itu.

  Ketika Indra yang berusia 3 tahun memasuki kelas dan menemui gurunya
  yang bersikap tenang dan santai, ia merasa aman. Gurunya tersenyum
  dan berkata, "Hai Indra, Kakak senang sekali melihat kamu masuk dari
  pintu itu. Kakak senang ke gereja karena dapat bersama-sama dengan
  anak-anak seperti kamu." Indra merasakan perhatian gurunya itu
  tentang kehadirannya di gereja.

  Ketika ayah memangku Yanti sambil membacakan cerita sebelum tidur,
  ia berkata, "Saat-saat seperti ini adalah salah satu saat yang
  paling ayah sukai sepanjang hari. Ayah senang memangku kamu dan ayah
  senang membacakan cerita-cerita untukmu." Yanti memberi tanggapan
  atas sikap ayahnya yang menyenangkan itu dengan senyuman dan
  pelukan.

  Perasaan yang negatif pun harus diterangkan supaya anak itu bebas
  dari perasaan takut tidak dikasihi lagi, dan bebas dari perasaan
  bahwa emosi-emosi yang tidak menyenangkan harus disembunyikan.
  Pernyataan-pernyataan seperti: "Kakak juga kecewa kalau tidak dapat
  menyelesaikan teka-teki ini," atau "Kakak merasa sedih kalau buku
  ini sobek," bisa menolong anak mengerti perasaan orang dewasa dan
  memberi teladan bagi anak itu untuk mengatasi suatu kekecewaan.

  Pengutaraan perasaan secara sederhana yang dihubungkan dengan suatu
  perbuatan tertentu merupakan cara yang sangat bermanfaat bagi
  pembentukan sikap pada seorang anak.

  Sumber:
  Judul Buku: Bagaimana Bercakap-cakap dengan Anak kecil
  Pengarang : Rachel Iversen
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman   : 28 - 29


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)

  Keteladanan seorang guru SM tidak terlepas dari kehidupan
  pribadinya, terutama kehidupan ibadah mereka. Jika kita ingin
  menjadi teladan bagi setiap anak murid kita, baharuilah kehidupan
  rohani kita, agar teladan yang kita berikan pada anak didik kita
  adalah teladan yang tulus tidak munafik. Kehidupan ibadah yang
  bagaimana yang harus dimiliki para guru SM? Silakan simak artikel
  berikut ini:

                      KEHIDUPAN IBADAH PARA GURU
                      ==========================

  PENDAHULUAN

  Seorang guru yang menyampaikan Firman Tuhan dengan efektif dan yang
  mengajarkan Firman Allah dengan penuh kuasa, pasti pertama-tama ia
  telah berdoa dan mendapat pimpinan serta ajaran dari Tuhan sendiri.
  Supaya dapat menjadi guru Kristen yang efektif, kita harus tetap
  bersekutu dengan Tuhan. Persekutuan ini dapat dipelihara dengan
  berbagai cara, tetapi yang paling penting adalah mempelajari Firman
  Tuhan dan bersekutu dengan Tuhan di dalam doa. Buku-buku santapan
  rohani lainnya juga sangat menolong.

  Namun demikian, salah satu bahaya yang besar bagi guru Kristen
  ialah anggapan bahwa ia sedang membina kehidupan ibadah pada waktu
  ia mempelajari pelajarannya secara rutin. Mungkin ada yang
  beranggapan bahwa mereka telah meluangkan waktu cukup banyak setiap
  minggu untuk persiapan pelajaran dan mungkin mereka merasa bahwa
  waktu ibadah tambahan itu tidak perlu. Seorang pendidik Kristen yang
  sudah kenamaan, yaitu Lois LeBar, mengatakan, "Pelayanan kepada
  Yesus merupakan saingan terbesar dari ibadah kepada Yesus."

  PENELAAHAN ALKITAB

  Ada guru yang mempelajari Alkitab hanya untuk menyiapkan pelajaran
  yang akan datang. Tetapi hal ini tidaklah menghasilkan banyak
  kemajuan rohani dalam kehidupan sang guru. Hal itu hanya sekedar
  menambah pengetahuan Alkitabnya. Namun demikian, menyelidiki Alkitab
  sebagai persiapan pelajaran dapat membantu kehidupan ibadah kita,
  jika kita menyelidikinya bukan semata-mata dengan maksud
  menganalisanya saja. Kita harus belajar membiarkan ayat-ayat Alkitab
  itu berbicara lebih dahulu kepada diri kita sebagai pembaca, bukan
  sebagai guru. Dalam bacaan itu kita harus bisa menemukan prinsip-
  prinsip yang telah ditempatkan oleh Allah untuk pertumbuhan pribadi
  kita.

  Penelaahan kita akan lebih berarti jika kita mempelajari Firman itu
  dengan maksud mencari sesuatu yang khusus. (Pokok-pokok berikut ini
  tulislah pada papan tulis besar). Hal-hal yang harus kita perhatikan
  pada waktu membaca Alkitab:

  1. Perintah untuk ditaati.
  2. Janji untuk dipercaya.
  3. Peringatan untuk diperhatikan.
  4. Teladan baik untuk dicontoh.
  5. Teladan buruk untuk dijauhi.
  6. Doa untuk disalin.

  Bahaya terbesar yang mengancam penelaahan Alkitab yang sangat
  berarti adalah kalau hal itu menjadi kerutinan yang biasa.
  Sebaiknya, jangan hanya menelaah Alkitab sebagai persiapan untuk
  pelajaran saja, tetapi juga untuk ibadah pribadi. Sekali-kali
  pelajarilah suatu pokok atau kata, sejarah atau biografi. Cara-cara
  ini sudah barang tentu akan memerlukan pemakaian alat-alat bantu,
  misalnya kamus, tafsiran, konkordansi, dll. Memakai terjemahan yang
  berbeda akan membantu juga. Terbitan-terbitan baru yang memuat
  beberapa versi Alkitab dengan sejajar, akan baik sekali untuk
  membandingkan beberapa versi yang berbeda.

  [Red.: Dalam bahasa Indonesia, sumber-sumber tsb. di atas hanya
   sedikit -- untuk memakai versi berbeda dan sejajar, untuk kamus,
   konkordansi, dan alat-alat bantu lain dalam bahasa Indonesia,
   Anda bisa melihat/menggunakannya di situs SABDAweb dengan alamat:
   ==> http://www.sabda.org/sabdaweb/
   atau untuk cara/ide/informasi yang lebih lanjut kirim surat kepada
   ==> Staf e-BinaAnak < Staf-BinaAnak@sabda.org >                   ]

  Sediakanlah pensil dan kertas dan biasakan diri untuk mencatat hal-
  hal yang penting. Buatlah garis besar atau skema dari bahan yang
  Saudara baca dan tulislah ayat-ayat penting. Atau buatlah tafsiran
  sementara Saudara baca. Sekali-kali cobalah untuk menulis pengertian
  Saudara sendiri mengenai bacaan itu, dengan menuliskan arti setiap
  ayatnya dalam kata-kata Saudara sendiri. Simpanlah catatan ini untuk
  dipakai dalam persiapan pelajaran yang akan datang.

  BERDOA

  Masalah yang paling umum dalam kehidupan doa banyak orang Kristen
  ialah: (tulislah ini) berdoa secara umum, permintaan doa yang
  terbatas dan jadi biasa untuk berdoa sebagai tatacara belaka. Untuk
  menghindari masalah doa secara umum dan juga untuk meluaskan isi
  doa, catatlah keperluan-keperluan khusus yang akan dipanjatkan dalam
  doa. Sediakanlah buku tulis dengan menggunakan satu halaman untuk
  tiap-tiap murid dalam kelas Saudara. Tulislah keperluan yang ada
  dalam kehidupan masing-masing murid. Dan bila berdoa berpedomanlah
  pada catatan itu. Catatlah pula jawaban Tuhan atas keperluan-
  keperluan tersebut.

  Ada orang Kristen yang merasa tertolong untuk mendoakan keperluan
  khusus atau kelompok-kelompok tertentu pada hari-hari yang berlainan
  dalam seminggu, misalnya begini: Senin, mendoakan para pendeta
  perintis; Selasa, ucapan syukur atas jawaban-jawaban tertentu; Rabu,
  para pekerja, pendeta, dan penginjil; Kamis, tugas-tugas, pekerjaan
  Saudara bagi Tuhan; Jumat, keluarga; Sabtu, saudara-saudara seiman;
  Minggu, berbakti di gereja. (Saudara boleh menuliskan daftar tsb. di
  papan tulis.)

  Sekali-kali cobalah beberapa bentuk doa yang berbeda di samping doa
  yang spontan, tanpa persiapan. Ini dapat meliputi (tulislah ini):
  doa yang tertulis atau dikarang secara pribadi, doa dan rangkaian
  doa yang ditulis orang lain, nyanyian dan koor doa, sajak doa, doa-
  doa dari Alkitab misalnya seperti doa Daud , Tuhan Yesus, dan
  Paulus; doa dalam hati dan merenungkan Firman Allah yang baru
  dibaca.

  Salah satu penghalang bagi doa dan kehidupan beribadah yang efektif
  adalah masalah waktu. Berikut ini ada beberapa kemungkinan yang
  dapat Saudara pakai:

  1. Pagi-pagi sekali, Berganti pakaianLAH sebelum memulai sehingga
     Saudara betul-betul sudah tidak mengantuk.
  2. Sekitar pukul 9 pagi, setelah semua anggota keluarga berangkat ke
     sekolah dan ke kantor.
  3. Di tempat kerja atau di sekolah, pada waktu istirahat atau di
     tempat belajar.
  4. Sesudah sekolah atau bekerja.
  5. Sesudah makan malam.
  6. Pada waktu yang berlainan setiap hari supaya sesuai dengan jadwal
     waktu yang berubah-ubah.

  Akan menolong sekali apabila Saudara mempunyai tempat khusus untuk
  ibadah setiap hari, tempat untuk menyimpan bahan-bahan ibadah,
  tempat khusus yang terpisah dari keramaian sehari-hari. Tempat-
  tempat yang mungkin untuk dipakai: kamar tidur, di gudang, di
  loteng, di tempat terbuka, dll.

  MEMBACA SEBAGAI IBADAH

  "Berikan seorang pekerja yang senang membaca," adalah permintaan
  pemimpin-pemimpin di segala bidang.

  Setiap pekerja yang mengambil tanggung jawab dengan sungguh-sungguh,
  ingin sekali memanfaatkan setiap kesempatan untuk meningkatkan
  kemampuannya dalam lapangan pelayanannya. Demikian pula hendaknya
  bagi guru-guru sekolah Minggu. Membaca memberi banyak kesempatan
  untuk pertumbuhan dan perkembangan rohani serta memperdalam
  pengetahuan Alkitab. Dengan jalan membaca kita akan tetap menyadari
  kebutuhan lingkungan dan murid-murid kita. Dengan perantaraan
  penulisan mereka, kita dapat bersekutu dengan beberapa cendekiawan
  yang terpandai di dunia.

  Keluhan yang umum dari banyak orang ialah mereka tidak punya waktu
  untuk membaca. Persoalan mereka mungkin dapat dipecahkan dengan
  memanfaatkan waktu luang yang ada, meskipun singkat. Orang yang
  membaca dengan kecepatan normal selama 15 menit setiap hari, akan
  membaca dalam satu tahun 18 buku yang tebalnya rata-rata 200
  halaman. Kebiasaan yang baik ialah mengantongi buku ukuran saku
  sehingga dapat membacanya apabila sedang menunggu seseorang atau
  sedang dalam kendaraan. Buku-buku yang baik hendaknya diletakkan di
  sana sini dalam rumah sehingga apabila ada waktu sedikit dapat
  segera dibacanya.

  Pertanyaan selanjutnya adalah: apa yang harus dibaca? Karena begitu
  banyak buku yang dengan pesat mengalir dari kantor-kantor penerbit
  dewasa ini, maka patutlah kita memilih-milih bacaan kita. Pertama-
  tama, pilihlah majalah gerejani yang baik. Kini juga ada buku-buku
  rohani yang baik dari pengarang-pengarang yang terkenal misalnya,
  David Wilkerson, Pat Boone, Kathryn Kuhlman, Judson Cornwall. Di
  toko buku Kristen di kota Saudara mungkin tersedia buku-buku yang
  cocok dengan keperluan Saudara.

  Sewaktu membaca hendaknya pensil siap di tangan. Garis bawahilah
  bagian-bagian yang penting. Buatlah catatan di punggirnya. Bacalah
  ulang buku-buku yang telah menolong secara khusus. Bacalah
  bermacam-macam buku. Bacalah biografi orang-orang Kristen yang
  terkenal, misalnya Wesley, Hudson Taylor, Billy Graham, Dr. John
  Sung, Sadhu Sundar Sing.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 358 - 359


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (1)

  Untuk menjadi teladan bagi anak-anak SM Anda, milikilah sikap
  mental yang baik. Sikap mental yang bagaimana yang harus dimiliki
  oleh seorang guru SM? Silakan simak tips berikut ini:

                     SIKAP MENTAL SEORANG GURU SM
                     ============================

  1. Menjadi Teladan
     ---------------
     Anda tidak dapat memimpin orang yang menilai perilaku Anda
     "kurang baik". Jadi "seseorang yang dikenal berperilaku buruk"
     tidak dapat menjadi guru. Kendatipun ia sangat berbakat.
     Bertobatlah dan tunjukkan perubahan hidup Saudara, jadilah
     teladan yang baik.

  2. Friendly Formula
     ----------------
     Maksudnya adalah tiga hal:
       "feel friendly, sound friendly, and look friendly."
        (Yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya:
           feel friendly -- :) bersikap ramah/akrab/tersenyum
           sound friendly -- :) berbicara dengan ramah/bersukacita
           look friendly -- :) tampak/berpenampilan bersahabat.
     Bersikaplah sebagai seorang sahabat/saudara bagi anak didik kita.
     Jangan menggurui, angkuh, dan lain sebagainya. Bersikaplah wajar
     dan rendah hati!

  3. Anda Pemimpin Rohani
     --------------------
     Pemimpin rohani harus sadar, ia bukan aktor/aktris atau guru
     biasa, melainkan ia adalah "alat". Alat yang dipilih dan dipakai
     Tuhan untuk membimbing anak-anak Allah yang masih kecil.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif
  Pengarang : Drs. Paulus Lie
  Penerbit  : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997
  Halaman   : 108 - 109


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (2)

  Memberi teladan kepada anak-anak SM tidak hanya melalui sikap,
  tetapi harus pula dibarengi dengan penampilannya ketika berada di
  depan kelas. Guru yang bersikap baik tetapi memiliki penampilan yang
  tidak sesuai dengan situasi maupun kondisi tidak akan dapat memberi
  teladan yang baik kepada para anak SM-nya.

                      PENAMPILAN GURU DI KELAS
                      ========================

  Penampilan guru sebagai seorang guru rohani yang adalah panutan bagi
  para muridnya sebaiknya memperhatikan:

  1. Pakaian yang dikenakan, pilih yang sederhana, sopan, namun
     berkesan baik dan rapi.

  2. Bagi guru wanita, pilih make up yang wajar dan menarik, tetapi
     tidak "menor" (jangan berlebihan). Sebaiknya Anda juga tidak
     memakai perhiasan yang berlebihan.

  3. Sesaat sebelum acara dimulai, jangan "sibuk" atau "mencari
     kesibukan", baik dengan bersenda-gurau dengan guru SM lain, atau
     dengan berjalan hilir mudik. Hal ini akan membuat Anda kelelahan
     dan kehilangan konsentrasi. Lebih baik Anda duduk tenang, sambil
     berdoa dan membaca kembali persiapan Anda. Juga gunakan waktumu
     untuk memastikan bahwa semua perlengkapan sudah siap di tempat.
     Gunakan waktumu juga untuk berbincang-bincang dengan anak-anak
     yang sudah datang.

  4. Jangan lupa Anda harus istirahat secukupnya (tidur secukupnya)
     dan makan secukupnya sebelum acara tersebut. Pastikan Anda pada
     kondisi "puncak" pada saat Anda memimpin acara Sekolah Minggu
     tersebut sehingga Anda tampak segar, bersemangat, dan dengan
     penampilan Anda dapat membangkitkan semangat anak-anak dalam
     berbakti.

  Selamat mengajar!

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif
  Pengarang : Drs. Paulus Lie
  Penerbit  : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997
  Halaman   : 113 - 114


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (1)

                JEJAK SIAPAKAH YANG HARUS KITA IKUTI?
                =====================================

  "Lihat, Ayah, jejak-jejak kaki yang saya tinggalkan pada pasir
  ini!" kata Gina.

  Si Bruno melihatnya," kata ayah. "Dan ia juga menciumnya. Lihat,
  si bruno mengikuti jejak-jejak kakimu."

  Anjing Gina yang besar itu mengendus-enduskan hidungnya pada jejak-
  jejak kaki Gina. Ia terus mengikuti jejak-jejak itu.

  "Tampaknya si Bruno akan mengikutimu ke mana pun kamu pergi," kata
  ayah.

  Gina tertawa. "Seandainya saya memanjat pohon," katanya, "apakah si
  Bruno akan mengikuti saya?"

  Renungan Singkat tentang Mengikuti:
  -----------------------------------
  1. Menurut kamu, apakah si Bruno akan mengikuti Gina memanjat
     pohon? Mengapa tidak?

  2. Orang yang bagaimanakah yang ingin kamu ikuti? Mengapa?
     Orang yang bagaimanakah yang tidak ingin kamu ikuti?
     Mengapa tidak?

  Si Bruno pasti tidak akan berbuat seperti itu," kata ayah. "Tetapi
  seringkali kita tidak secerdik si Bruno. Kita mau mengikuti orang
  lain ke tempat yang seharusnya tidak boleh kita masuki, hanya
  karena seseorang telah pergi ke sana sebelumnya."

  "Ayah, kami telah membicarakan hal itu di Sekolah Minggu pada hari
  Minggu yang lalu," kata Gina. "Guru kami mengatakan bahwa sebagai
  orang Kristen, kami harus memberikan teladan yang baik kepada
  anak-anak yang lain. Mungkin beberapa dari mereka lebih suka
  mengikuti kami daripada mengikuti anak-anak yang berbuat jahat."

  "Itulah alasan yang tepat mengapa kita harus meninggalkan jejak-
  jejak yang benar melalui cara kita hidup," kata ayah.

  Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu:
  ----------------------------------------------
  1. Apakah Tuhan Yesus telah memberikan teladan yang baik kepada
     kita? Pernahkah Ia berbuat salah?

  2. Mengapa Tuhan Yesus ingin agar kita memberikan teladan yang baik
     kepada orang lain? Bagaimana kita dapat melakukannya?
     Hal-hal apakah yang seharusnya dilakukan orang-orang Kristen?
     Dan hal-hal apakah yang tidak boleh kita lakukan?

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Matius 5:14-16

  Kebenaran Alkitab:
  ------------------
  Jadilah teladan yang baik dalam perkataanmu, pikiranmu, dan
  perbuatanmu. (1Timotius 4:12)

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan Yesus, Engkau telah meninggalkan teladan yang baik kepada
  saya. Ajarlah saya juga meninggalkan teladan yang baik kepada orang
  lain. Amin.

  Sumber:
  Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Pengarang : V. Gilbert Beers
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
  Halaman   : 48 - 49


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (2)

                         MILIKILAH SIKAP YANG BAIK
                         =========================

  Alat Peraga:
  ------------
  Gambar seorang yang sedang tersenyum.

  Ayat Alkitab:
  -------------
  Markus 10:46-52

  Tema:
  -----
  Sikap yang baik itu penting.

  Penyampaian:
  ------------
  Semuanya, ayo siap, sebab saya akan meminta kalian untuk melakukan
  sesuatu. Mari kita tersenyum lebar! Hebat sekali! Saya senang sekali
  melihat setiap orang tersenyum. Saya sangat suka menikmati
  kebersamaan dengan kalian setiap Minggu pagi.

  Siapa yang baru difoto? Apakah yang memotret kamu itu menyuruh kamu
  tersenyum? Biasanya orang tersenyum ketika difoto.

  Senyum adalah perbuatan baik. Senyum membuat orang lain merasa
  senang. Lebih mudah bagi kita untuk tersenyum dari pada merengut.
  Dan senyuman menunjukkan sikap yang baik. Itu artinya kamu sedang
  merasa nyaman dan senang.

  Kita semua pasti pernah merasakan kesedihan. Kadang-kadang rasanya
  tidak ada hal yang dapat membuat kita tersenyum. Yang harus kita
  lakukan kalau sedang mengalami kesedihan itu adalah, mengingat
  hadirat Tuhan yang senantiasa ada dalam hidup kita. Kita tahu bahwa
  Tuhan selalu bersama kita di saat kita gembira, atau sedih, atau
  sakit.

  Mengetahui bahwa Tuhan selalu bersama kita adalah hal yang dapat
  membuat kita selalu tersenyum. Kita dapat bersyukur atas berkat-
  berkat dan kesetiaan Tuhan, walaupun segalanya tampak tidak sesuai
  dengan keinginan kita.

  Kalau kita memelihara sikap yang baik, maka hidup kita akan tampak
  lebih terang walaupun kita sedang mengalami masalah. Kita dapat
  selalu mengingat bahwa Tuhan selalu bersama kita sepanjang waktu.
  Itulah yang harus membuat kita memiliki sikap yang baik!

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan, ingatkanlah akan hal-hal dalam hidup kami yang dapat
  membuat kami tersenyum. Tolong kami untuk selalu memelihara sikap
  yang baik.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu (Buku Satu):
              Sebuah Sumber Ibadah
  Pengarang : Donna McKee Rhodes
  Penerbit  : Gospel Press, Batam
  Halaman   : 85 - 86


**********************************************************************
o/ DARI e-BINAGURU

                      ULANG TAHUN e-BINAGURU!!
                      ========================

  Wah ... waktu terus berjalan bahkan sangat cepat. Tak terasa pula
  pada tanggal 18 September 2002 ini Milis Diskusi e-BinaGuru genap
  memasuki tahun yang kedua!!! Puji Tuhan!!

  Untuk itu berikut ini adalah surat dari Ibu Meilania (Moderator
  Milis e-BinaGuru). Silakan menanggapinya!

  >Rekan-rekan Milis BinaGuru,
  >
  >Tak terasa sudah 2 tahun Milis BinaGuru hadir sebagai "tempat
  >berkumpulnya" para GSM dan aktivis pelayanan anak
  > (18 Sept 2000 - 18 Sept 2002).
  >Syukur kepada Tuhan atas segala kasih karunia-Nya.
  >
  >Dalam usianya yang masih sangat muda ini, tentu ada banyak hal yang
  >masih harus "dibenahi" dan pasti juga ada banyak potensi yang dapat
  >dikembangkan.
  >
  >Mohon kritik, saran / masukan rekan-rekan semua -- baik untuk
  >perkembangan Milis kita ini maupuan untuk saya selaku moderator.
  >
  >Buat rekan-rekan semua,
  >Maju terus dalam pelayanan dan makin rajin kirim-kirim mail ke
  >Milis BinaGuru yach :-)
  >
  >Tuhan memberkati.
  >Moderator (meilania).
  >
  >PS. Ter"khoesoes" bagi rekan-rekan yang bergabung di milis ini
  >sejak AWAL, tolong kasih *evaluasi* ya ....

  Untuk berlangganan e-BinaGuru : <subscribe-i-kan-BinaGuru@xc.org>
  Atau mengucapkan selamat ULTAH!! :  <owner-i-kan-BinaGuru@xc.org>


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
                 Staf Redaksi: Oeni, Davida, Ratnasari
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org