Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/86

e-BinaAnak edisi 86 (31-7-2002)

Mengajar Anak dengan Alat Peraga

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                        Edisi 086/Juli/2002
-----------
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL (1)          : Nilai Penggunaan Alat Peraga
 o/ ARTIKEL (2)          : Mempergunakan Alat Peraga dalam Mengajar
 o/ BAHAN MENGAJAR (1)   : Makanan Bayi
 o/ BAHAN MENGAJAR (2)   : Mengapa Membual?
 o/ STOP PRESS           : Informasi dari STT Terpadu PESAT Salatiga
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Minta Plot Cerita atau Drama untuk Natal

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih Yesus Kristus,

  Sebagai topik terakhir dari tema "Metode Mengajar", kami akan
  membahas tentang "Mengajar Anak dengan Alat Peraga". Topik ini
  sangat penting karena apapun metode mengajar yang kita gunakan, kita
  akan selalu terlibat dalam penggunaan alat peraga. Penggunaan alat
  peraga tidak hanya menambah keantusiasan/semangat anak dalam belajar
  tapi juga ada banyak manfaat lain yang tak ternilai harganya. Manfaat
  apa saja? dan alat-alat peraga apa saja yang dapat dipakai untuk
  memperkaya pelajaran Anda? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb.
  dengan lebih jelas, maka silakan simak artikel-artikel yang kami
  sajikan pada edisi minggu ini. Melalui sajian ini kami yakin guru-
  guru SM akan semakin bersemangat dalam mengajar dan rela bersusah
  payah menyediakan alat peraga agar anak-anak dapat menerima
  pengajaran dengan semaksimal mungkin.

  Kami sajikan juga beberapa bahan mengajar yang dapat anda pakai
  untuk menerapkan teori mengajar dengan alat peraga. Kiranya sajian
  ini dapat menambah koleksi bahan mengajar Anda.

  Selamat mengajar!

  Tim Redaksi

         "Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak
               dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan
     suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka," (Matius 13:34)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+13:34 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (1)

                      NILAI PENGGUNAAN ALAT PERAGA
                      ============================

  Dalam kehidupan Yesus sebagai pengajar, Ia juga mengenal kegunaan
  alat peraga, sebab itu, ia sering menggunakannya untuk mengajar
  orang. Demikian juga guru-guru Sekolah Minggu perlu merenungkan
  sejenak pentingnya penggunaan alat peraga supaya dapat digunakan
  secara luas.

   1. Mempertahankan Konsentrasi
      --------------------------
      Banyak orang mempunyai kebiasaan bermimpi di siang hari. Sebab
      itu pendengar yang baik memang tidak banyak. Semakin kecil usia
      anak, waktu untuk mencurahkan perhatian pun semakin pendek.
      Sebenarnya kemampuan orang dewasa juga sangat terbatas. Bahan
      pengajaran yang disampaikan dengan alat peraga akan membantu
      mempertahankan daya tangkap murid, karena bahan pengajaran itu
      sendiri mempunyai daya tarik tersendiri.

   2. Mengajar dengan Lebih Cepat
      ---------------------------
      Waktu untuk menyampaikan pelajaran sering kali sangat terbatas.
      Bila pelajaran hanya disampaikan dengan kata-kata saja mungkin
      dapat disalahpahami oleh pendengarnya, belum lagi waktu yang
      dipakai juga panjang. Namun dengan bantuan alat-alat peraga,
      guru bukan saja dapat menjelaskan banyak hal dalam waktu yang
      lebih singkat, juga dapat mencapai hasil mengajar dengan lebih
      cepat.

   3. Mengatasi Masalah Keterbatasan Waktu
      ------------------------------------
      Waktu yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali. Bagaimana
      mungkin kita bisa mengulang kembali hal-hal yang pernah terjadi?
      Setelah alat-alat peraga ditemukan, kita dapat menampilkan
      kembali peristiwa-peristiwa sejarah dalam bentuk alat-alat
      peraga tertentu. Dengan demikian masalah keterbatasan waktu
      sudah teratasi dengan mudah.

   4. Mengatasi Masalah Keterbatasan Tempat
      -------------------------------------
      Karena terpisahnya daerah dengan daerah, maka penyampaian berita
      sering mengalami hambatan. Perbedaan kebudayaan masing-masing
      tempat juga sering menimbulkan kesalahpahaman dan penjelasan
      yang salah, namun alat peraga mampu mengatasi kesalahpahaman dan
      kekeliruan semacam itu.

   5. Mengatasi Masalah Keterbatasan Bahasa
      -------------------------------------
      Kemampuan anak-anak untuk mengerti bahasa sangat terbatas.
      Pengalaman hidup yang pendeka dan dangkal juga menyebabkan
      mereka tidak dapat mengerti istilah-istilah tertentu. Misalnya:
      mereka mungkin tidak mengerti arti "kerja sama", namun bila
      dijelaskan dengan sebuah gambar tentang anak yang bekerja
      bersama-sama, mereka pasti dapat mengerti maksud kata tersebut.
      Bagi orang dewasa bahasa juga mempunyai batasan tertentu. Sebab
      itu, ensiklopedia dan buku-buku ilmu pengetahuan lain,
      membutuhkan gambar-gambar untuk mengatasi keterbatasan dalam
      bahasa.

   6. Membangkitkan Emosi Manusia
      ---------------------------
      Menyampaikan suatu berita dengan gambar-gambar akan lebih
      berhasil dibandingkan dengan hanya melalui kata-kata. Apalagi
      bila ada suara hidupnya tentu akan lebih mudah menyampaikan
      berita tertentu dibandingkan dengan melalui kata-kata. Alat
      peraga juga dapat membangkitkan emosi manusia.

   7. Menyampaikan Suatu Konsep dengan Bentuk yang Baru
      -------------------------------------------------
      Alat peraga yang berbentuk gambar sketsa, bagan dan lain-lain,
      memudahkan penerimaan suatu konsep yang jelas dengan segera,
      dapat merangsang pikiran, juga dapat memberikan penerangan dan
      penjelasan yang baru dan nyata.

   8. Menambah Daya Pengertian
      ------------------------
      Jika nilai-nilai penggunaan yang telah disebutkan tadi
      disimpulkan, jelas bahwa alat peraga dapat membantu murid
      mengerti lebih baik. Melalui indera penglihatan dan pendengaran,
      murid dapat mengerti pelajaran dengan memahami perbedaan arti,
      perbedaan warna serta bentuk besar dan kecil. Dengan demikian
      hal itu akan menambah daya pengertian mereka.

   9. Menambah Ingatan Murid
      ----------------------
      Dalam hal tertentu, menjelaskan suatu hal atau masalah dengan
      menggunakan banyak media yang berhubungan dengan pancaindera
      akan memperdalam pengalaman belajar serta ingatan murid. Para
      ahli berpendapat bahwa penggunaan lebih banyak media yang
      berhubungan dengan pancaindera dapat membuat pengajaran semakin
      berhasil.

  10. Menambah Kesegaran dalam Mengajar
      ---------------------------------
      Cara mengajar yang monoton membuat orang merasa bosan, tetapi
      bila disampaikan dengan bentuk yang berbeda-beda akan memberikan
      kesegaran pada murid, menambah suasana belajar yang menyenang,
      dan mampu membangkitkan motivasi belajar. Penggunaan alat peraga
      harus bervariasi, supaya di tengah suasana yang segar dan
      menyenangkan murid dapat mempelajari kebenaran dengan lebih
      efektif.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Pembaruan Mengajar
  Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
  Halaman   : 80 - 82


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)

               MEMPERGUNAKAN ALAT PERAGA DALAM MENGAJAR
               ========================================

  Bagaimana saya dapat memperbaiki cara mengajar saya? Apakah suatu
  cara untuk membuat kebenaran asasi yang saya ajarkan itu lebih nyata
  kepada murid-murid saya untuk menghindarkan kesalahfahaman serta
  menolong mereka untuk memahami pelajaran?

  Penelitian-penelitian sebenarnya membuktikan bahwa delapan puluh
  sampai sembilan puluh persen dari apa yang kita pelajari kita terima
  melalui mata. Ingatan seseorang bertambah pengetahuannya sampai lima
  puluh persen melalui pemakaian alat-alat peraga. Berdasarkan
  pengetahuan ini, guru yang baik akan berusaha mencari cara-cara
  mengajar yang lebih baik.

  Jika Anda akan memakai alat peraga dalam mengajar, evaluasilah
  terlebih dahulu tujuan Anda dalam menggunakan alat peraga tersebut.

  1. Berhenti!
     Apakah pelajaran Anda telah dipersiapkan secara baik atau apakah
     Anda mencari suatu alat peraga untuk mengisi waktu atau sebagai
     pengganti dari persiapan yang seksama? Apakah Anda akan
     menggunakan pertunjukan sebagai tenaga pendorong? Kalau demikian
     halnya, berhenti dahulu! Jangan memakai alat peraga itu.

  2. Hati-hatilah!
     Apakah Anda menggunakan alat-alat ini secara berlebihan dan
     melalaikan banyak cara lain yang mungkin lebih efektif? Apakah
     murid-murid Anda telah mengetahui apa yang diajarkan kepadanya
     setiap minggu atau apakah mereka datang ke kelas dengan satu
     harapan akan menerima sesuatu yang baru?

  3. Majulah!
     Apakah Anda mempunyai tujuan yang jelas? Apakah Anda telah
     membuat rencana pelajaran dan telah memilih metode-metode
     mengajar yang efektif? Apakah Anda telah memeriksa dengan hati-
     hati setiap bagian pelajaran untuk menentukan apa yang mungkin
     Anda pakai untuk menolong pada waktu mengajar? Jika jawabannya
     "ya!", silakan maju terus untuk menggunakan alat peraga dalam
     kegiatan mengajar Anda.

  Banyak jenis alat peraga yang dapat digunakan GSM dalam mengajarkan
  mengenai kebenaran Firman Tuhan kepada para ASM-nya. Berikut ini
  berbagai bentuk/contoh alat peraga yang biasa digunakan dalam
  mengajar SM. Tetapi perlu diingat, GSM boleh dan sebaiknya
  menciptakan alat peraga sendiri secara kreatif.

  1. Gambar-gambar
     -------------
     Apa pun tingkatan kelas yang diajar, setiap GSM sebaiknya
     mempunyai koleksi gambar. Mulailah dari sekarang mengumpulkan
     gambar-gambar dari sumber-sumber yang tersedia, seperti majalah-
     majalah, katalogus, kalender, buku-buku tentang Sekolah Minggu
     dan brosur-brosur pariwisata. Bilamana Anda melihat sebuah
     gambar, tanyalah pada diri sendiri, "Apakah ada suatu cara untuk
     menggunakan gambar ini dalam pengajaran saya?" Sebelum memakai
     gambar itu periksalah terlebih dahulu apakah gambar tersebut
     dapat memberi pengertian yang tepat dan cukup besar untuk dilihat
     semua murid.

     Bilamana SM membeli gambar-gambar cerita Alkitab, gambar-gambar
     tersebut harus disimpan di kantor SM supaya siap dipakai oleh
     semua guru. Simpanlah gambar-gambar tersebut dengan baik!
     Tumpukkan gambar-gambar di dalam sebuah kotak karton atau tempat
     yang baik. Jangan tinggalkan begitu saja di dalam kelas sesudah
     digunakan. Simpanlah dalam lemari dengan kapur barus supaya tidak
     dimakan serangga.

  2. Model
     -----
     Sebuah benda dalam bentuk miniatur (kecil) dapat menghidupkan
     kembali sesuatu yang mungkin salah dimengerti. Model sebuah rumah
     Palestina dapat mencegah salah pengertian yang diperoleh dari
     sebuah cerita. Tanpa gambar yang jelas mungkin murid-murid akan
     bingung karena ASM mungkin mempunyai bayangan tentang bangunan
     rumah yang modern dan bertanya-tanya bagaimana seseorang dapat
     turun langsung dari atap rumah ke lantai di Palestina.
     Sebuah model dari Kemah Suci yang dibangun oleh murid-murid dan
     didasarkan atas penyelidikan mereka dari Alkitab dapat menjadi
     alat peraga yang baik. Batu-batu dari halaman rumah Anda juga
     dapat dipakai sebagai alat peraga untuk memperlihatkan mezbah
     dalam Perjanjian Lama.

  3. Peta
     ----
     Di kelas empat, anak-anak biasanya mulai mempelajari hal-hal yang
     berkaitan dengan ilmu bumi. Sejarah berhubungan dengan ilmu bumi.
     Dewasa ini karena segala sesuatu sudah serba modern, orang mudah
     sekali berkata bahwa mujizat-mujizat yang diceritakan oleh
     Alkitab itu adalah dongeng-dongeng belaka. Berdasarkan kenyataan
     ini, kita harus membuktikan dengan berbagai cara bahwa peristiwa-
     peristiwa itu memang benar terjadi dan tempat kejadian itu masih
     ada sampai sekarang.

     Alangkah baiknya kalau setiap GSM memiliki sebuah peta Palestina,
     supaya dapat dipakai untuk menunjukkan nama-nama sungai, dan
     gunung yang diceritakan dalam Alkitab. Peta ini dapat pula
     memperlihatkan perbedaan antara daerah dekat sungai Yordan dan
     dataran tinggi yang berpegunungan sekitar Hebron di dalam cerita
     Abraham dan Lot. Peta ini juga dapat memperlihatkan perjalanan
     umat Israel, perjalanan Kristus, perjalanan Rasul Paulus, dll.

  4. Karton dengan Kantung-kantung
     -----------------------------
     Karton dengan kantung-kantung merupakan alat peraga yang dipakai
     untuk menambah perbendaharaan ayat-ayat hafalan. Ambillah
     selembar karton manila yang masih utuh dan selembar lain yang
     kemudian digunting memanjang dengan ukuran lebar kira-kira 5 cm.
     lalu beberapa potongan karton ini dilem pada bagian bawah dan
     kedua sisinya pada lembaran karton yang masih utuh tadi sehingga
     membentuk kantung-kantung di mana Anda dapat menyisipkan kartu-
     kartu yang bertuliskan bagian dari sebuah ayat.

     Misalnya Anda mengambil ayat 1Yohanes 4:19, sisipkanlah karton
     yang bertuliskan, "Kita mengasihi" pada kantung pertama. Lalu
     tanyakan kepada murid, "Mengapa?" dan Anda sisipkan, "Karena
     Allah lebih dahulu mengasihi kita."

  5. Papan Tulis
     -----------
     Sebuah papan tulis mudah dibeli atau dibuat dan harus ada dalam
     setiap kelas. Papan tulis dapat digunakan untuk menulis sebuah
     motto, pertanyaan, ayat Alkitab sebelum pelajaran dimulai.
     Mengumpulkan kata-kata dari satu ayat yang tidak beraturan supaya
     diatur kembali oleh murid-murid, merupakan satu permainan yang
     menarik sebelum pelajaran dimulai. Papan tulis juga dapat
     digunakan untuk menerangkan garis besar, kata-kata kunci.

     Papan tulis adalah satu alat yang baik sekali untuk membuat
     gambar sederhana. Kelas Pratama memikirkan apa yang mereka harus
     buat ketika mereka mendengar Firman Allah, "Hai, anak-anak,
     taatilah orang tuamu", gambarlah seorang anak yang sedang mencuci
     piring, pergi ke tempat tidur, atau seorang anak yang sedang
     menjaga adiknya. Sebagai selingan dapat juga digunakan kapur
     berwarna.

  6. Papan Flanel
     ------------
     Papan flanel adalah suatu alat peraga yang efektif, tetapi
     janganlah menggunakannya setiap hari Minggu. Jangan sampai ada
     GSM yang tidak mau mengajar menggunakan papan flanel. Sediakan
     papan flanel sebelum pelajaran dimulai dan susunlah gambar dengan
     teratur supaya mudah digunakan pada waktunya. Hati-hati menempel
     gambar supaya jangan salah tempel atau jatuh dan lain-lain.
     sehingga mengganggu perhatian murid-murid terhadap pelajaran.
     Janganlah memakai papan flanel terus-menerus setiap minggu supaya
     jangan membosankan murid.

  7. Kotak Pasir
     -----------
     Ada banyak keguanaan dari kotak pasir ini. Sebelum pelajaran
     dimulai, anak-anak dapat diajak untuk menolong Anda
     mempersiapkannya. Anda dapat juga membuka kotak itu sesudah
     selesai membawakan sebuah cerita dan kemudian meminta ASM untuk
     mengulang cerita tersebut dengan memperagakannya di kotak pasir
     itu. Kotak pasir sebaiknya kecil dan ada tutupnya yang berengsel
     sehingga dapat dikunci dan mudah dibawa.

  8. Boneka
     ------
     Anak-anak kecil menyenangi permainan boneka. Boneka dapat juga
     dipakai untuk mempertunjukkan cerita-cerita Alkitab supaya
     memudahkan murid-murid mengingat cerita itu.

  Semua alat-alat mengajar yang telah diuraikan di atas sia-sia saja
  tanpa pengaruh guru itu sendiri. Ingatlah bahwa para murid lebih
  mudah menerima sesuatu melalui penglihatan daripada pendengaran.
  Setiap minggu mereka akan memperhatikan Anda, gurunya, dan mereka
  akan mempelajari hasil dari Firman Allah yang telah Anda ajarkan
  kepadanya. Tingkah laku dan bahasa Anda harus menggambarkan teladan
  Kristus kepada murid-murid Anda. Apa yang mereka lihat melalui hidup
  Anda?

  Bahan dirangkum dari sumber:
  Judul Buku: Pola Mengajar Sekolah Minggu
  Pengarang : Mavis L. Anderson
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman   : 42 - 49


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (1)

  Alat peraga yang digunakan dalam bahan mengajar berikut ini mudah
  didapatkan. Silakan Anda mengembangkan sendiri cerita, kreatifitas
  dan metode mengajar dalam menceritakan bahan mengajar ini.

                              MAKANAN BAYI
                              ============

  Alat Peraga:
  ------------
  1. Sebuah botol susu yang berisi susu.
  2. Semangkuk makanan bayi yang halus.
  3. Gambar berwarna dari masakan daging dan masakan lain yang lezat
     dan menggiurkan.

  Penyampaian:
  ------------
  Berapa di antara kalian mempunyai adik yang masih bayi? Atau
  barangkali pernah melihat seorang yang mengasuh bayi? Saya membawa
  sebotol susu dan sedikit makanan bayi pagi ini. Apakah ada di antara
  kalian yang suka makan makanan ini? Saya tahu kalian tidak akan
  suka. Kalau kita sudah besar maka makanan semacam ini hambar dan
  tidak menarik. Dan tak seorang pun yang mau mengedot susu dari botol
  ini.

  Saya mempunyai sebuah gambar dari makanan yang lezat. Inilah makanan
  yang kita sukai. Lihatlah makanan yang enak ini. Pada waktu kita
  lepas dari makanan bayi dan mulai makan makanan sejenis ini, kita
  tahu betapa lezat makanan orang dewasa dan kita tak akan pernah
  ingin kembali makan makanan bayi.

  Ada beberapa ayat dalam Alkitab yang memberitahukan bahwa Firman
  Allah bagaikan makanan yang kita makan. Kita diberitahukan bahwa
  ada bagian Alkitab yang seperti susu bagi orang-orang Kristen baru
  (1Petrus 2:2). Ada banyak perkara dalam Alkitab yang hanya
  dimengerti oleh orang yang baru menerima Kristus, karena Roh Kudus
  mengajar kita apa yang ada dalam Firman Allah. Tapi kemudian Alkitab
  juga memberitahukan bahwa bagi orang-orang Kristen yang sudah dewasa
  dalam Tuhan, Alkitab juga bagaikan makanan keras -- masakan daging
  yang lezat (Ibrani 5:13,14; 1Korintus 3:2). Ayat lain memberitahukan
  kepada kita bahwa Alkitab itu manis bagaikan madu.

  Pernahkah kalian memikirkan, apa yang akan terjadi jika seseorang
  sepanjang umurnya terus minum susu dan makan makanan bayi? Ia tidak
  akan bertumbuh. Ia akan sakit karena tidak mendapat cukup makanan
  dan akhirnya dia akan mati kelaparan.

  Jika tubuh kita bertumbuh sebanding dengan banyaknya kita membaca
  Alkitab, saya takut, banyak dari kita masih tetap seperti bayi.
  Mungkin jiwa dan roh kita akan mati, sebab lapar rohani. Itulah
  sebabnya kita tidak merasa berbahagia sebagai orang Kristen dan
  tidak mempunyai kemenangan atas dosa. Kita selalu ingin makan tiga
  kali sehari agar tubuh kita sehat, tetapi kebanyakan di antara kita
  tidak  melihat perlunya hal memberi makan jiwa kita dengan Firman
  Allah. Setelah kita merasakan keindahan Firman Allah dan melihat
  bahwa Firman Allah menjadikan kita bertumbuh secara rohani, saya
  yakin kita tak akan merasa puas bila kembali dalam kehidupan yang
  melupakan pembacaan Firman Allah, seperti kita tidak rela hidup
  selama beberapa hari tanpa makan apa pun.

  Kristus berkata: "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan
  kebenaran, karena mereka akan dipuaskan" (Matius 5:6). Ia bermaksud
  bahwa jika kita sungguh-sungguh ingin membaca Firman Allah dan
  berdoa setiap hari, maka kita akan senang dan merasa puas. Jika
  kalian tidak membaca Alkitab sebagaimana seharusnya, mengapa kalian
  tidak berdoa agar Allah memberikan keinginan kepada kalian untuk
  membaca Alkitab setiap hari sebagimana kalian menginginkan makanan
  biasa? Allah telah berjanji demikian dan jika kita melaksanakan
  bagian kita, maka Dia berjanji akan membuat kita bahagia dan kita
  akan "bertumbuh dalam kasih-karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan
  dan Juruselamat kita, Yesus Kristus." (2Petrus 3:18)

  Sumber:
  Judul Buku: Pelajaran dengan Alat Peraga
  Pengarang : D.H. Pentecost
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang
  Halaman   : 92 - 94


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (2)

  Bahan mengajar di bawah ini menggunakan alat peraga yang bisa
  menarik perhatian ASM. Selamat mencoba!

                             MENGAPA MEMBUAL?
                             ================

  Persiapan:
  ----------
  1. Belilah sebuah balon (ditiup pada waktu bercerita).
  2. Tulislah "SOMBONG" pada balon itu dengan spidol.
  3. Sediakan peniti.
  4. Bagikanlah ayat-ayat yang akan dibaca selama renungan kepada anak-
     anak yang datang lebih pagi sehingga mereka siap sedia untuk
     membacanya pada waktu diperlukan.

  Cerita:
  -------
  Pernahkah kalian bergaul dengan seseorang yang selalu membualkan
  sesuatu yang telah dilakukannya atau sesuatu yang dimilikinya?
  Bukankah orang semacam itu menjemukan bagi yang mendengarnya?
  Mereka itu mengingatkan saya pada sebuah balon yang gembung dengan
  udara. (Mulai tiup balon)

  Allah sangat tidak menyukai kesombongan (mintalah dua anak membaca
  Amsal 16:5 dan Yakobus 4:6).

  Allah mengatakan bahwa ada perkara-perkara tertentu yang selalu
  menyertai kecongkakan. Ini kita dapati dalam Amsal 16:18;
  Amsal 11:2; dan Amsal 29:23 (mintalah anak-anak membaca ayat-ayat
  itu).

  Apakah kita mempunyai sesuatu untuk disombongkan? Kita tak dapat
  bermegah bahwa kita sangat baik sebab kita telah diselamatkan.
  Efesus 2:8,9 mengatakan bahwa kita akan masuk surga hanya karena
  kasih karunia Allah dan bukan karena sesuatu yang telah kita
  perbuat.

  Hal-hal lain apakah yang dibualkan anak-anak? (Setiap kali Saudara
  menyebutkan salah satu di bawah ini, tiuplah balon itu).

  1. Ada yang membual karena dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik
     daripada orang lain: lari lebih cepat, berenang lebih jauh, atau
     menyanyi lebih merdu.

  2. Ada anak laki-laki yang membual karena mereka berwajah ganteng;
     ada juga anak perempuan yang membual karena mereka lebih cantik
     daripada yang lain.

  3. Ada juga yang membualkan kepandaiannya. Mereka selalu mendapat
     nilai tertinggi pada waktu ulangan dan mereka selalu menggembor-
     gemborkan hal itu.

  4. Tentu saja ada yang membual karena "barang-barangnya": bonekanya
     yang terbaik, sepedanya yang terbagus, rumahnya yang termewah,
     dll.

  Allah telah memberi kita tubuh yang sehat, dan bukan kita yang
  menjadikan rupa kita. Dialah yang memberi kita daya ingatan dan
  kemampuan untuk belajar. Jadi, sebenarnya segala sesuatu yang kita
  miliki itu berasal dari Allah. Marilah kita berbuat seperti yang
  dikatakan Firman Allah, "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia
  bermegah di dalam Tuhan." (2Korintus 10:17)

  Jika kita sudah gembung seperti balon kesombongan ini, marilah kita
  meletuskan balon kita sendiri sebelum orang lain meletuskannya
  (mintalah seorang anak berdiri mengambil peniti dan meletuskan balon
  itu). Setiap kali kita hendak membual, marilah kita meminta Tuhan
  menolong kita mengingatkan bahwa semua perkara yang baik itu berasal
  dari Allah (Yakobus 1:17).

  Sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman   : 108


**********************************************************************
o/ STOP PRESS

                INFORMASI DARI STT TERPADU PESAT SALATIGA
                =========================================

  Berikut ada info dari STT Terpadu PESAT Salatiga. Semoga bermanfaat
  bagi rekan-rekan semua.

  STT Terpadu PESAT Salatiga memberikan kesempatan bagi Saudara yang
  terpanggil untuk melayani anak-anak melalui pendekatan guru TK
  dengan membuka pendaftaran dan penerimaan mahasiswa baru dengan
  jurusan:

     1. Misiologi dalam Bidang Pendidikan TK
     2. Pembangunan Masyarakat Desa

  Melalui sekolah ini, Saudara dipersiapkan menjadi guru TK yang
  berhati misi dan memahami pendekatan pembangunan masyarakat desa.

  Pendaftaran akan ditutup tgl 3 Agustus 2002. Informasi lebih lengkap
  dapat menghubungi sekretariat:

      STT Terpadu PESAT Salatiga
      PO. Box 165 Salatiga
      telp. 0298-321474
      fax 0298-321475
      email: st3holy@indo.net.id


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: < ebon@ >
  >Saya membutuhkan bantuan untuk pementasan drama natal 2003 di
  >tangerang, dan belum mendapat tema model cerita yang menarik. bila
  >saudara memiliki beberapa plot cerita atau drama tolong email donk.
  >Terimakasih! Tuhan memberkati!

  Redaksi:
  Anda dapat mengambil beberapa bahan Cerita Natal dari beberapa edisi
  e-BinaAnak (edisi khusus Natal). Berikut ini kami berikan alamat URL
  untuk mengakses arsip-arsipnya.

  - Cerita-cerita Natal:
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/017/
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/055/
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/056/

  - Naskah Drama Natal:
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/048/


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
**********************************************************************
                Staf Redaksi: Oeni, Davida, Ratnasari
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org