Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/64

e-BinaAnak edisi 64 (21-2-2002)

Mengajar Anak tentang Kemurahan

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                    Edisi 064/Februari/2002
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL                : Mengapa Anak Harus Belajar Memberi?
    o/ BAHAN PELAJARAN (KECIL): Kemurahan Dorkas
    o/ BAHAN PELAJARAN (BESAR): Pelayanan Anak-anak Jalanan
    o/ TIPS KEGIATAN          : Kegiatan untuk Menolong Anak Jalanan
    o/ PERMAINAN UNTUK ANAK   : Simulasi Berbagi Roti
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA   : Minta Informasi untuk Absen SM

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Selamat berjumpa lagi,

  Minggu ini kami akan menyediakan berbagai bahan untuk menolong guru
  Sekolah Minggu dalam mengajar anak tentang kemurahan. Murah hati
  seharusnya menjadi salah satu sifat orang Kristen yang menonjol,
  karena Alkitab berkali-kali mengajarkannya kepada kita. Sebagai
  orang yang lebih dewasa, guru harus juga mengajarkannya pada anak-
  anak. Salah satu sifat murah hati yang akan kami pilih untuk dibahas
  pada edisi ini adalah memberi atau berbagi materi. Untuk itu telah
  kami sediakan sebuah artikel yang dapat guru pelajari tentang
  pentingnya anak belajar memberi. Bahan lain yang kami muat adalah
  bahan pelajaran yang dapat dipakai untuk menolong guru mengajar,
  dan juga beberapa kegiatan untuk mendukung pelajaran yang akan
  diberikan.

  Selamat mengajar,
  Tim Redaksi

   "Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh
    karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan
                        upahnya." (Markus 9:41)
       < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Mar/T_Mar9.htm 9:41 >


*********************************************************************
o/ ARTIKEL

                  MENGAPA ANAK HARUS BELAJAR MEMBERI?
                  ===================================

   Alkitab bukan saja berisi pengajaran-pengajaran doktrin yang
   bersifat teori, tetapi juga hal-hal praktis, seperti misalnya
   bagaimana kita harus hidup sebagai orang Kristen yang sudah
   diciptakan baru oleh Tuhan. Berikut ini adalah beberapa ayat
   Firman Tuhan yang memberikan petunjuk praktis tentang bagaimana
   orang Kristen harus menunjukkan kebaikan hatinya dengan memberi:

     "Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya
     dalam kebajikan, SUKA MEMBERI DAN MEMBAGI." (1 Tim. 6:18)

     "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa
     dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang
     lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia
     sendiri telah mengatakan: Adalah LEBIH BERBAHAGIA MEMBERI dari
     pada menerima." (Kis. 20:35)

     "HENDAKLAH KAMU MURAH HATI, sama seperti Bapamu adalah murah
     hati." (Luk. 6:36)

     "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya,
     jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab ALLAH
     MENGASIHI ORANG YANG MEMBERI DENGAN SUKACITA." (2 Kor. 9:7)

   Oleh karena itu sebagai guru-guru Sekolah Minggu kita juga harus
   mengajarkannya kepada anak-anak SM. Namun demikian kita harus
   menyadari bahwa pada usia di bawah 10 tahun anak-anak masih
   memiliki sifat "self-centered" dan "egoisme" yang cukup kuat,
   sehingga hal memberi/berbagi sering tidak mudah untuk dilakukan
   oleh anak tanpa petunjuk dan dorongan dari orang dewasa.

   Bagi anak, memberi/berbagi apa yang telah menjadi haknya kepada
   orang lain merupakan suatu ketidakadilan, karena berarti ia harus
   melepaskan apa yang seharusnya menjadi miliknya dan dia tidak
   mendapat apa-apa lagi. Perhatikan contoh di bawah ini:

   Seorang anak kecil sedang bermain dengan suatu mainan yang
   disediakan oleh guru Sekolah Minggu. Kemudian ada seorang anak
   kedua yang juga ingin bermain dengan mainan yang sama. Lalu anak
   pertama berkata: "Tidak bisa, aku kan yang dapat mainan ini
   pertama." Lalu guru SM datang dan berkata: "Kalian harus gantian
   bermainnya. Sekarang giliran temanmu yang bermain dengan mainan
   itu." Anda pasti tahu apa yang terjadi selanjutnya dengan anak yang
   pertama. Ketika mainannya itu diberikan kepada anak yang kedua,
   anak yang pertama pasti akan menangis.

   Untuk orang dewasa, bergantian menggunakan barang berarti
   bekerjasama dan berbagi kesempatan. Tapi tidak demikian untuk anak-
   anak, karena anak mengganggap bahwa berbagi berarti merampas
   kesempatannya dan dia tidak dapat bermain lagi. Namun, sesulit
   apapun, anak harus belajar sejak kecil bagaimana berbagi barang
   atau makanan dengan orang lain. Dalam hal ini peranan orang dewasa
   atau guru SM sangat memegang peranan penting, yaitu dengan
   menciptakan suasana dan kesempatan yang sehat untuk anak bisa
   berbagi atau memberi dan bekerjasama dengan anak lain. Misalnya:
   * Ajarkan teladan yang diberikan Allah sendiri bagaimana Ia
     mengasihi manusia dan rela memberikan Anak-Nya yang tunggal agar
     manusia beroleh selamat.

   * Berikan pengajaran-pengajaran (melalui cerita-cerita pendek)
     tentang pentingnya kita saling memberi, khususnya untuk menolong
     orang yang membutuhkan pertolongan.

   * Di dalam SM usahakan agar ada fasilitas-fasilitas yang
     mengharuskan anak untuk berbagi barang, seperti sekotak pensil
     warna/crayon, lem, gunting, dll. Jangan berikan masing-masing
     anak satu, tapi biarkan mereka saling bergantian menggunakan,
     sehingga anak harus belajar menunggu giliran menggunakannya.
     Rasio pembagiannya jangan terlalu besar, karena hal ini akan
     menimbulkan suasana kacau. Jadi misalnya berikan 5 anak
     1 lem/ 1 gunting/ 1 kotak crayon untuk digunakan bersama.

   * Buatlah aktivitas-aktivitas/tugas-tugas kelompok dimana anak
     tidak bisa mengerjakannya sendiri kecuali bekerjasama dengan
     anak lain.

   * Buatlah permainan dalam kelompok-kelompok supaya anak-anak
     dapat belajar "rasa memiliki" dalam kelompok dan bekerjasama
     dengan anak-anak yang lain.

   * Adakan acara-acara dimana anak-anak bisa berbagi makanan,
     misalnya perjamuan kasih, ulang tahun Sekolah Minggu, dll.
     Bisa juga anak-anak diminta untuk mengumpulkan hadiah dan
     diberikan kepada anak-anak yatim piatu atau anak-anak miskin.
     Atau mengadakan warung murah, dimana dijual makanan-makanan
     yang bergizi hanya untuk anak-anak dengan harga yang sangat
     murah, dll.

   [Ide-ide lain dapat dilihat di Kolom Tips]

   Seperti yang telah kita bahas pada edisi minggu yang lalu bahwa
   sifat-sifat baik dari seseorang tidak dapat datang dengan
   sendirinya, tapi harus dilatih dan dikembangkan. Sifat memberi pun
   juga demikian. Jika tidak dilatih sejak dini maka sifat murah hati
   dalam diri anak tidak akan dapat berkembang dengan baik. Jika
   guru-guru SM berhasil memberikan landasan pengajaran yang benar
   dari Firman Tuhan tentang hal memberi dan bermurah hati maka
   niscaya anak-anak SM akan bertumbuh menjadi seorang Kristen yang
   hidup menyenangkan hati Tuhan.

   Sumber: Tim Redaksi


*********************************************************************
o/ BAHAN PELAJARAN UNTUK KELAS KECIL

                           KEMURAHAN DORKAS
                           ================

  Suatu hari Tini dan ibunya sedang membicarakan salah seorang jemaat
  di gereja mereka, yang bernama Ibu Santi. Setiap orang di gereja
  mengasihi Ibu Santi. Banyak anggota gereja yang mengenal Ibu Santi
  karena ia selalu mengunjungi anggota-anggota jemaat yang sakit dan
  memberikan bantuan atau makanan kepada keluarga-keluarga yang
  membutuhkan.

  "Ia seperti Dorkas," kata Ibu kepada Tini.

  "Seperti siapa, Bu?" tanya Tini.

  "Seperti Dorkas, Tini" ulang Ibu. "Sudahkah kamu mengenal tokoh
  Dorkas yang ada dalam Alkitab?" tanya Ibu.

  Lalu ibu membacakan cerita tentang Dorkas kepada Tini dan
  mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hal menolong orang lain.

  Renungan Singkat tentang Hal Menolong Orang Lain:
  -------------------------------------------------
  1. Mengapa setiap orang di gereja mengasihi Ibu Santi? Apakah kamu
     kenal dengan orang yang seperti dia?

  2. Mengapa menolong orang lain itu menyenangkan? Apakah akan lebih
     menyenangkan jika kamu menyimpan apa yang kamu miliki untuk
     dirimu sendiri dan tidak pernah memberikannya kepada orang lain?
     Apakah akan lebih menyenangkan jika kamu menghabiskan waktumu
     untuk kepentingan dirimu sendiri, tetapi tidak pernah berbuat
     apa pun untuk orang lain? Mengapa tidak?

  Maukah kamu membacakan cerita tentang Dorkas atau menyuruh seseorang
  membacakannya untukmu? Kamu dapat menemukan ayat-ayatnya dalam
  Kisah Para Rasul 9:36-42.

  Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu:
  ----------------------------------------------
  1. Orang yang bagaimanakah Dorkas itu? Menurut kamu, mengapa ia
     melakukan begitu banyak hal yang menyenangkan bagi orang lain?
     Mengapa orang-orang begitu mengasihi dia?

  2. Menurut kamu, apakah Tuhan Yesus merasa senang jika kita berbuat
     seperti Dorkas? Mengapa? Maukah kamu menjadi orang yang suka
     memberi seperti Dorkas? Hal-hal apa saja yang dapat kamu
     lakukan?

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Kisah Para Rasul 9:36-42

  Kebenaran Alkitab:
  ------------------
  "Barangsiapa mengasihi Allah, ia juga harus mengasihi saudaranya."
  (1Yohanes 4:21)

  Doa:
  ----
  Ya Tuhan Yesus, Engkau telah memerintahkan agar saya mengasihi orang
  lain, memiliki tangan yang rela melakukan pekerjaan-Mu, dan menolong
  orang lain untuk belajar mengasihi. Amin.

  Bahan ini diambil dan diedit dari:
  Judul Buku: Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Penulis   : V. Gilbert Beers
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
  Halaman   : 130 - 131


*********************************************************************
o/ BAHAN PELAJARAN UNTUK KELAS BESAR

  Artikel di bawah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengajar
  anak-anak Sekolah Minggu (ASM), khususnya untuk Kelas Besar, tentang
  keberadaan anak-anak miskin diberbagai tempat di dunia, khususnya
  Amerika Selatan. Katakan kepada ASM anda, bahwa banyak diantara
  anak-anak jalanan itu yang sebaya dengan mereka. Ajak ASM anda untuk
  mendoakan anak-anak jalanan itu, dan ingatkan kepada mereka bahwa
  banyak anak-anak yang kurang beruntung di sekitar mereka. Tantanglah
  anak-anak untuk melakukan sesuatu bagi anak-anak miskin yang mereka
  kenal. Diskusikan dengan mereka ide-ide bagaimana bisa menolong
  anak-anak itu, dan tindak lanjuti ide-ide tsb. untuk menjadi
  tindakan yang konkret.

                     PELAYANAN ANAK-ANAK JALANAN
                     ===========================

  Berjuta-juta anak di seluruh Amerika Selatan tinggal di jalanan.
  Kebanyakan dari mereka itu kotor dan sulit untuk ditolong. Polisi
  sering kali memukuli bahkan menembak mereka. Mereka merupakan
  masalah besar, karena mereka telah cepat sekali belajar mencuri,
  berkelahi, menggunakan obat-obat terlarang dan bahkan membunuh.
  Mereka tidur di stasiun kereta api, di emperan toko, dan di dalam
  kotak-kotak kardus. Banyak di antara mereka yang mengatakan bahwa
  dengan tinggal di jalanan, hidup mereka jauh lebih baik daripada
  tinggal di rumah bersama orangtua yang pemabuk dan menderita
  kelaparan terus-menerus.

  Di Lima, ibu kota Peru, pekerja dari kelompok Scripture Union
  menampung anak-anak jalanan itu di tempat-tempat penampungan. Para
  pekerja tersebut bermain sepak bola, bernyanyi bersama mereka, dan
  juga menyediakan makanan untuk mereka. Beberapa di antara anak-anak
  jalanan itu akhirnya menjadi Kristen. Para pekerja dari organisasi
  misi seperti World Vision menjalankan panti-panti asuhan, pertanian,
  perhotelan, program-program pemberian makanan, serta latihan-
  latihan lainnya. Suatu ketika Tuan Jaramilo, seorang pengusaha kaya
  di Bogota, Colombia, melihat seorang gadis kecil jalanan yang jatuh
  dan terbunuh ketika anak itu berlari memungut sebuah kardus kosong.
  Peristiwa itu telah mengubah hidupnya. Setiap malam ia menggunakan
  alat bernafas yang sering digunakan oleh para perenang (hal itu
  dilakukan karena sering banjir sesudah hujan lebat), kemudian ia
  turun ke saluran-saluran air kotor di kota untuk mencari anak-anak
  jalanan. Ia memberi makanan, pakaian, pendidikan, dan pekerjaan
  kepada mereka sebanyak yang dapat diberikannya.

  Di Amerika Selatan, kebutuhan mendesak yang harus dilakukan oleh
  orang-orang Kristen di sana adalah mengajak anak-anak yatim dan
  anak-anak jalanan yang terlantar itu ke rumah mereka, atau
  menyediakan tempat-tempat penampungan bagi mereka. Memang telah ada
  panti-panti asuhan lain, tetapi panti-panti asuhan tersebut tidak
  mampu memberikan Kasih Tuhan Yesus yang dapat menyembuhkan hati
  anak-anak yang terluka dan terlantar itu.

  Pokok Doa:
  ----------
  1. Ya Tuhan Yesus, tunjukkanlah kepada orang-orang Kristen di
     Amerika Selatan bahwa mereka perlu mempedulikan anak-anak yang
     terlantar di setiap kota dalam negara mereka.

  2. Berikanlah orang-orang seperti Tuan Jaramilo yang dengan iman
     dan perhatian membuka rumah-rumah bagi anak-anak jalanan.

  3. Tolonglah agar orang-orang Kristen tergerak untuk memberi uang,
     agar dapat dipakai untuk menyediakan makanan dan tempat-tempat
     penampungan bagi anak-anak jalanan itu.

  4. Tolonglah agar setiap anak yang ditolong dalam proyek yang
     dijalankan oleh World Vision dan organisasi misi lainnya dapat
     mengenal dan mengerti kasih-Mu.

  5. Utuslah orang-orang Kristen yang penuh dengan Roh Kudus-Mu untuk
     memimpin ratusan anak ini kepada iman di dalam Engkau.

  6. Berkatilah penampungan-penampungan milik Scripture Union di kota
     Lima. Kiranya orang-orang Kristen memberikan uang yang cukup demi
     kelangsungan penampungan-penampungan itu.

  7. Tunjukkanlah kepada kami, ya Allah, apa yang dapat kami lakukan
     untuk menolong anak-anak jalanan di negara kami yang sangat
     membutuhkan bantuan.

  Bahan ini diambil dan diedit dari:
  Judul Buku: Doamu Mengubah Dunia
  Pengarang : Jill Johnstone
  Penerbit  : YPPII, 1996
  Halaman   : 19


**********************************************************************
o/ TIPS KEGIATAN

  Mengajar anak-anak untuk memahami keberadaan anak-anak jalanan
  memiliki beberapa keuntungan. Selain menolong anak-anak untuk
  mensyukuri keadaan mereka yang kecukupan, juga dapat menolong anak-
  anak untuk memiliki beban menolong anak-anak yang kurang beruntung
  ini. Ada beberapa pelayanan untuk anak-anak jalanan yang dapat
  melibatkan anak-anak SM untuk ikut ambil bagian. Berikut ini adalah
  beberapa ide pelayanan bagi anak-anak jalanan:

            TIGA KEGIATAN UNTUK MENOLONG ANAK-ANAK JALANAN
            ==============================================

  1. Mengajak anak-anak untuk mengumpulkan pakaian anak-anak pantas
     pakai untuk diberikan kepada anak-anak jalanan. Akan lebih
     bagus lagi kalau guru bekerjasama dengan orangtua anak, sehingga
     mereka dapat mengumpulkan pakaian-pakaian mereka sendiri yang
     sudah kekecilan atau tidak disukai tetapi masih pantas untuk
     diberikan. Selain pakaian bisa dikumpulkan juga selimut, sepatu,
     sandal, tas, baju hangat atau buku-buku bekas untuk mereka.

  2. Dengan bekerjasama dengan yayasan Kristen/yatim piatu atau gereja
     setempat, anak-anak SM dapat menolong dengan membuka tempat untuk
     perpustakaan bagi anak-anak yang kurang mampu. Anak-anak dapat
     terlibat dengan menyumbangkan buku-buku cerita yang mendidik,
     buku-buku pelajaran atau juga majalah-majalah anak. Buku atau
     majalah-majalah itu tidak harus baru, dapat juga yang bekas yang
     sudah tidak mereka pakai lagi, tapi yang masih bersih, lengkap
     dan utuh.

  3. Mengunjungi anak-anak yatim piatu atau penampungan anak-anak
     jalanan. Kegiatan ini bisa dilakukan berombongan dengan semua
     anak-anak SM. Dengan persiapan yang matang anak-anak SM dapat
     mempersiapkan acara-acara yang menarik untuk mereka, misalnya
     menyanyi, menari, bermain bersama, pertandingan olah raga, dll.
     Selain itu anak-anak juga diberi kesempatan untuk menyumbangkan
     makanan, pakaian, mainan (bekas atau baru) untuk dibagikan kepada
     mereka.

  Masih banyak ide lain, silakan guru-guru mengembangkannya secara
  kreatif. Kalau anda ingin mendiskusikan ide-ide mengenai anak
  jalanan atau anak miskin anda bisa mendiskusikannya di e-BinaGuru.
  Jika anda sudah mendapatkan ide, anda bisa mengirimkannya kepada
  redaksi e-BinaAnak < staf-binaanak@sabda.org >. Beberapa topik
  mengenai Panti Asuhan bisa anda dapatkan melalui arsip e-BinaGuru.
  Arsip: http://purcell.xc.org/cgi-bin/lyris.pl?visit=i-kan-BinaGuru

  Sumber: Tim Redaksi


*********************************************************************
o/ PERMAINAN UNTUK ANAK

                        SIMULASI BERBAGI ROTI
                        =====================

  Mengajar anak Sekolah Minggu untuk saling berbagi dan memberi tidak
  harus dengan cara bercerita. Salah satu cara yang dapat digunakan
  adalah simulasi, seperti simulasi "Berbagi Roti" di bawah ini.

  Tujuan:
  -------
  Anak berani berbagi dan berkorban bagi orang lain, sebagai sikap
  mengasihi yang konkret.

  Persiapan:
  ----------
  Anak-anak dikelompokkan dalam kelompok dan setiap kelompok terdiri
  dari 10 anak. Setiap kelompok diberi 3 roti kecil, dimana satu roti
  hanya cukup untuk satu anak.

  Garis Besar Simulasi:
  ---------------------
  Guru membagikan tiga roti kepada tiga anak untuk setiap kelompok.
  Guru kemudian meminta ketiga anak yang menerima roti untuk langsung
  memakan roti tersebut. Sementara ketiga anak tersebut memakan roti,
  guru mengajak murid yang lain bernyanyi dan menjelaskan kepada anak-
  anak lain yang tidak mendapat roti, untuk tidak iri dengan milik
  orang lain. Kemudian guru bertanya kepada ketiga anak tersebut,
  "Siapa di antara kalian yang membagi roti kepada anak yang lain yang
  tidak memperoleh roti?" Kepada anak yang telah membagi rotinya
  kepada teman lain, guru meminta penjelasan mengapa ia mau membagi
  rotinya dan apa yang mendorong dia sehingga dia mau membagi rotinya
  kepada teman lain. Sebaliknya, kepada anak yang tidak mau membagi
  rotinya, guru bertanya mengapa ia tidak mau membagi roti dengan
  temannya yang lain.

  Di akhir aktivitas guru menjelaskan beberapa hal berikut:
  1. Sikap mengasihi sesama berarti kerelaan berbagi dengan orang
     lain.

  2. Salah satu ciri sikap yang dewasa adalah tidak iri dengan apa
     yang dimiliki orang lain, hal ini dijelaskan kepada mereka yang
     tidak mendapatkan roti.

  3. Guru menekankan lagi makna "mengasihi sesama" yang memerlukan
     komitmen untuk berkorban dan berbagi.

  Kegiatan ini tepat untuk menjelaskan sikap mengasihi secara konkret
  dalam kehidupan sehari-hari dan sikap menerima setiap teman sebagai
  sesama manusia yang harus dikasihi seperti diri sendiri.

  Sumber:
  Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar SM
  Pengarang : Paulus Lie
  Penerbit  : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999
  Halaman   : 159


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: williamjh <williamjh@>
  >Rekan-rekan guru SM, adakah yang bisa menolong, kami membutuhkan
  >bahan aktifitas anak SM, khususnya absen untuk anak-anak sekolah
  >minggu yang berupa album dan gambar tempel (stiker) cerita Alkitab.
  >dahulu saya pernah lihat dan dengar ada yang buat khusus. Tolonglah
  >kami jika reka-rekan punya info. Terima kasih.

  Redaksi:
  Absen Sekolah Minggu yang berupa Album Stiker, sudah banyak dijual
  di toko-toko buku Kristen. Variasinya pun bermacam-macam dan dapat
  pula dijadikan sebagai bahan aktivitas ASM. Bagi pembaca e-BinaAnak
  yang ingin menolong dan memberikan informasi mengenai Absen SM
  ini silakan mengirimkannya kepada staf e-BinaAnak di alamat:
  < staf-binaanak@sabda.org >


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
**********************************************************************
        Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Asih, Meilania
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org