Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/62

e-BinaAnak edisi 62 (6-2-2002)

Mengajar Anak tentang Persahabatan

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                    Edisi 062/Februari/2002
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL                : Membangun Persahabatan di Kelas
    o/ BAHAN UNTUK MENGAJAR   : Dua Sahabat
    o/ TIPS MENGAJAR          : Bagaimana Mengajarkan Kasih Kepada
                                 Anak-anak
    o/ SERBA-SERBI            : Permainan Ular Seribu
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA   : Seminar Paskah dari Domba Kecil

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam Sejahtera dalam Kristus,

  Pada tanggal 14 Februari banyak orang (Kristen atau non-Kristen)
  akan merayakan "Hari Valentine". Anak-anak Sekolah Minggu pasti tahu
  akan perayaan Hari "Kasih Sayang" ini, karena mereka mendapatkan
  informasi dari banyak majalah, TV atau juga dari pajangan-pajangan
  yang ada di mall dan toko-toko. Nah, mari kita gunakan perayaan Hari
  Valentine ini untuk mengajak anak belajar mengerti artinya kasih
  sayang, khususnya kepada sahabat-sahabat mereka. Untuk anak-anak
  Hari Valentine tidak harus diasosiasikan dengan "pacar" tapi bisa
  dengan orang-orang yang mereka kasihi, baik itu orangtua maupun
  guru, atau juga kepada teman atau sahabatnya.

  Bahan-bahan yang kami sajikan pada kesempatan ini akan berkisar pada
  masalah persahabatan, baik dengan guru atau pun dengan teman-teman
  Sekolah Minggunya. Harapan kami guru-guru SM dapat menggunakannya
  untuk memperlengkapi aktivitas SM menjelang Hari Valentine. Hal yang
  paling penting untuk diungkapkan dalam perayaan Hari Valentine ini
  adalah bagaimana guru mengajarkan kepada anak tentang "kasih" kepada
  orang lain sebagaimana Yesus mengasihi umat tebusan-Nya.

      "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang
         yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."
                           (Yohanes 15:13)
      < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Yoh/T_Yoh15.htm 15:13 >

  Selamat Hari Valentine!
  Tim Redaksi


**********************************************************************
o/ ARTIKEL

              MEMBANGUN PERSAHABATAN DI DALAM KELAS
              =====================================

  Dalam Sekolah Minggu, ada jenis guru yang hanya menjalankan tugas
  mengajarnya di kelas. Mereka bercerita tentang kisah-kisah dalam
  Alkitab dan memimpin setiap aktivitas di Sekolah Minggu. Mereka
  mempersiapkan bahan pengajaran, mencatat kehadiran murid dan terus-
  menerus memberikan perintah pada anak-anak. Ada pula jenis guru yang
  lain yang melakukan hal yang sama, tetapi dengan sentuhan yang
  berbeda. Mereka juga mengubah hidup anak-anak. Anak-anak di dalam
  kelas mereka pun menjadi berbeda. Apakah yang membuatnya berbeda?

  Beberapa guru tampak menarik perhatian anak, guru-guru ini tampaknya
  mendapat anugerah berupa bakat alami sementara guru yang lain hanya
  bisa iri hati dan merasa bahwa mereka tidak dapat mencapai hasil
  yang sama. Untunglah, ada beberapa kemampuan dasar yang dapat
  dipelajari secara mudah dan digunakan secara efektif untuk membangun
  hubungan yang positif antara guru Sekolah Minggu dan anak-anak. Guru
  yang menerapkan kemampuan tersebut menemukan bahwa pengajaran mereka
  menjadi lebih menyenangkan dan dapat dinikmati, anak-anak pun mau
  memberikan respon secara terbuka pada guru yang mempunyai kepedulian
  yang cukup untuk meningkatkan hubungannya dengan anak-anak.

  Kemampuan untuk membangun kedekatan dengan anak-anak meliputi
  kemampuan non-verbal dan verbal.

  Kemampuan non-verbal antara lain:

  1. Ekspresi
     --------
     Sambutlah anak dengan hangat dan senyum yang lebar. Jangan
     biarkan senyum itu menjadi senyum yang pertama dan terakhir.

  2. Postur
     ------
     Duduklah sejajar dengan pandangan anak-anak. Hindari berdekatan
     dengan anak secara berlebihan atau bergerak secara misterius di
     belakangnya. Bergabunglah dengan aktivitas pengajaran jika
     memungkinkan untuk dilakukan.

  3. Sentuhan
     --------
     Sentuhan dapat mengandung arti, "Saya menyukai kamu, kamu sangat
     berarti." Cari cara yang tepat untuk membangun hubungan
     dengan masing-masing anak melalui sentuhan. [Catatan: hindarkan
     sentuhan-sentuhan yang tidak pada tempatnya.]

  4. Bahasa Tubuh
     ------------
     Anggukkan kepala untuk meresponi anak-anak yang berbicara dengan
     anda. Condongkan tubuh ke arah anak untuk memperlihatkan
     perhatian anda pada anak. Biarkan tangan anda terbuka saat
     berkomunikasi dengan anak dan rentangkan tangan anda lebar-lebar
     untuk merengkuh anak-anak dalam kelompok anda sebagai tanda bahwa
     anda melibatkan masing-masing anak dalam kelompok, atau anggukan
     kepala untuk memperlihatkan perhatian anda pada anak yang
     sedang berkomunikasi dengan anda.

  5. Menggunakan Alat Bantu
     ----------------------
     Seorang guru dapat membangun rasa percaya diri anak-anak dengan
     mendemonstrasikan bagaimana cara menggunakan peralatan atau
     barang yang belum akrab pada anak-anak. Tindakan sederhana
     dari penyediaan alat-alat bantu tersebut, merupakan suatu
     perhatian yang akan dihargai anak-anak.

  Kemampuan verbal antara lain:

  1. Menerima Perasaan
     -----------------
     Menerima berarti mendengarkan secara mendalam, meraba dan
     "merasakan" emosi anak-anak dan memberikan respon dengan penuh
     empati meskipun tidak selalu seperti yang diharapkan oleh anak.
     Sebagai contoh, Tony berkata bahwa ia terkadang memukul kakaknya
     ketika kakaknya menggoda dia. Katakan saja pada Tony, "Tony, saya
     tahu kamu pasti merasa marah ketika kakakmu menggodamu."
     Selanjutnya di dalam diskusi kelas, anda dapat membahas lagi
     masalah ini dengan memberikan pertanyaan, "Apa yang dapat kalian
     lakukan saat kamu diganggu saudaramu? Nasehat apakah yang dapat
     diberikan oleh Ayat Hapalan Kitab Suci hari ini untuk mengatasi
     masalah semacam ini?"

  2. Menerima Ide
     ------------
     Menerima ide-ide anak membantu anak tertantang untuk berpikir.
     Hal seperti ini dapat memberikan kebebasan pada anak untuk
     bertanya atau mengekspresikan ide-idenya serta memungkinkan anak
     untuk memperluas konsep berpikir anak.

  3. Pujian dan Dorongan
     -------------------
     Setiap anak (begitu pula dengan orang-orang dewasa) ingin merasa
     dirinya baik dengan prestasi yang mereka capai. Pujian adalah
     hadiah luar biasa yang kita berikan pada anak merupakan perasaan
     berharga dan bernilai.

  4. Pertanyaan Terbuka
     ------------------
     Guru biasanya memberikan pertanyaan. Bagaimana pun juga
     pertanyaan yang meminta satu jawaban benar dapat menakutkan
     bagi anak. Pertanyaan terbuka dapat diberikan untuk menghilangkan
     perasaan tertekan anak-anak dengan cara menanyakan pendapat,
     perasaan, atau ide bukan sekedar fakta.

  5. Menghapus Perintah
     ------------------
     Daripada setiap kali harus menyuruh anak melakukan apa yang
     harus dilakukannya, lebih baik berikan pertanyaan pada anak yang
     membuatnya harus membuat keputusan tentang tindakan yang harus
     dilakukannya. Misalnya, perintah "Kembalikan lem ini ke rak" akan
     lebih efisien jika anda bertanya, "Kemana lem ini seharusnya
     dikembalikan?" Pertanyaan-pertanyaan yang mendorong anak untuk
     melakukan tindakan ini membantu anak-anak mengembangkan rasa
     tanggung jawab atas perbuatan yang mereka lakukan untuk membangun
     nilai dan perasaan sukses dalam diri anak-anak.

  Ketrampilan non verbal dan verbal ini sangat berguna bagi para
  guru. Sementara guru membagikan pengalaman-pengalaman dengan
  anak-anak, ia akan menjadi lebih efektif dalam mengkomunikasikan
  kebenaran dan isi dari Kitab Suci. Pada awalnya, tehnik-tehnik ini
  tampak kaku saat dipraktekkan. Meskipun demikian, tehnik-tehnik
  tersebut lama-lama akan biasa dan menjadi cara yang efektif dalam
  membangun hubungan yang positif dengan anak-anak -- suatu hubungan
  yang akan terus berlangsung bahkan di luar kelas.

  Bahan di atas diterjemahkan dari sumber:
  Judul Buku: Sunday School Smart Pages
  Editor    : Wes & Dheril Haystead
  Penerbit  : Gospel Light, USA, 1992
  Halaman   : 139 - 140


**********************************************************************
o/ BAHAN UNTUK MENGAJAR

                             DUA SAHABAT
                             ===========

  Inge mempunyai dua sahabat, namanya Tisna dan Rima. Pada suatu hari,
  ketika Inge sedang menghadapi kesulitan, Tisna berpura-pura tidak
  mengenal Inge. Tetapi Rima berusaha sedapat mungkin menolong Inge
  agar ia terlepas dari kesulitannya.

  Yang manakah yang dapat disebut sahabat sejati?

  Renungan Singkat tentang Sahabat
  --------------------------------
  1. Siapakah nama kedua sahabat Inge? Siapakah di antara mereka yang
     tetap bersama Inge ketika Inge menghadapi kesulitan? Dan siapakah
     yang tidak mempedulikan Inge?

  2. Pernahkah kamu mendengar istilah "teman di saat kita senang?
     Itulah istilah bagi seorang sahabat yang mau menolong kita hanya
     bila segala sesuatu berjalan dengan lancar. Yang manakah dari
     kedua sahabat Inge yang dapat kita sebut "teman di saat kita
     senang"?

  3. Sahabat yang bagaimanakah yang disebut sahabat sejati?
     Sahabat yang bagaimanakah yang kamu inginkan? Dan kamu ingin
     menjadi sahabat yang bagaimana?

  "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu," ayah membacakannya
  dari Alkitab malam itu.

  "Ayat yang manakah itu?" tanya Inge.

  "Amsal 17:17," kata ayah. Kemudian Inge menceriterakan kepada ayah
  dan ibunya tentang kedua sahabatnya.

  Ayah dan ibu pun berdoa bersama Inge. Mereka memohon agar Inge
  menjadi seorang sahabat yang sejati di saat salah seorang
  sahabatnya menghadapi kesulitan. Apakah kamu juga seorang sahabat
  yang sejati?

  Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Kamu
  ---------------------------------------------
  1. Cobalah ingat beberapa sahabatmu yang sejati. Sebutkan nama
     mereka. Apakah kamu termasuk yang menyebutkan ayah dan ibumu?
     Apakah juga termasuk Tuhan Yesus di dalamnya?

  2. Tuhan Yesus berkata, "Aku menyertai kamu senantiasa" (Mat 28:20).
     Dapatkah kamu meminta seseorang menjadi sahabat yang lebih baik
     daripada Tuhan Yesus?

  Bacaan Alkitab
  --------------
  Matius 28:20 dan Amsal 17:17.

  Kebenaran Alkitab
  -----------------
  Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam
  kesukaran (Amsal 17:17).

  Doa
  ---
  Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau adalah Sahabat yang sejati.
  Ajarkanlah saya menjadi sahabat-Mu yang sejati dan juga sahabat yang
  sejati bagi orang lain. Amin.

  Sumber :
  Judul Buku: Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Pengarang : V. Gilbert Beers
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986
  Halaman   : 98 - 99


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

             BAGAIMANA MENGAJARKAN KASIH KEPADA ANAK-ANAK
             ============================================

  Mengajarkan kasih bukanlah hal yang mudah, kita dapat mengajarkannya
  dengan cara yang sederhana. Hanya saja perlu kita ketahui, hal yang
  paling utama dalam mengajarkan kasih kepada anak-anak Sekolah Minggu
  adalah melalui tindakan, sikap dan perilaku kita terhadap mereka.
  Perhatian kita kepada anak yang penuh kehangatan akan membuat anak
  merasa dikasihi dan diperhatikan.

  Sebagai alat peraga sediakan beberapa kertas berbentuk hati, dan
  tuliskan masing-masing satu sifat kasih pada kertas-kertas yang
  berbentuk hati tersebut. Sediakan pula beberapa gambar mengenai
  sikap/perilaku yang memperlihatkan kasih, misalnya: gambar seorang
  anak sedang membantu seorang nenek menyeberang jalan, gambar seorang
  anak yang sedang mengandeng adiknya, gambar anak-anak yang sedang
  bermain bersama, gambar seorang anak yang sedang berbagi makanan
  dengan temannya. Anda juga bisa menyediakan gambar-gambar mengenai
  sikap/perilaku yang kurang baik, misalnya anak yang sedang mencubit
  temannya, anak yang sedang marah-marah, dan perilaku lain. Gambar-
  gambar ini dapat berguna sebagai contoh dalam mengajarkan kasih
  kepada anak-anak Sekolah Minggu.

  Untuk kelas Madya, ajaklah anak membuka Alkitab pada 1 Korintus 13,
  dan mintalah anak-anak bergiliran membacakan ayat tersebut satu
  persatu, baru dibahas lagi dengan alat peraga yang telah anda
  siapkan. Untuk kelas yang belum bisa membaca, anda dapat langsung
  mengajarkan dengan bantuan alat peraga. Caranya tunjukkan kertas
  berbentuk hati yang bertuliskan sifat kasih, dan bahaslah satu
  persatu. Selama membahas tunjukkan gambar-gambar contoh yang sesuai
  dengan masing-masing sifat itu, serta mintalah anak-anak memberikan
  contoh sikap/tindakan nyata yang pernah mereka lakukan sehubungan
  dengan kasih itu.

  Di dalam 1 Korintus 13 terdapat beberapa sifat kasih, kita akan
  membahas beberapa sifat kasih tersebut satu persatu, seperti berikut
  ini:

  1. Kasih Itu Sabar
     ---------------
     Sabar dalam arti tahan menghadapi kesulitan dan penderitaan.
     Sabar dalam arti tidak mudah putus asa, tidak cepat marah, dan
     tidak mendendam. Sabar dalam arti tenang dan selalu mau
     mengampuni orang lain. Apabila kita mengasihi seseorang berarti
     kita mau bersabar terhadap orang itu walaupun dia menyakiti kita.

  2. Kasih Itu Murah Hati
     --------------------
     (Tunjukkan kertas berbentuk hati yang bertuliskan kata MURAH
     HATI.) Artinya kita harus mempunyai sifat yang rela berkorban,
     rela memberi kepada orang yang kita kasihi. Kalau kita mengasihi
     adik kita, kita pun rela memberikan mainan kita kepadanya. Kasih
     membuat kita tidak pelit (tunjukkan contoh gambar-gambar yang
     sesuai dengan murah hati ini, dan mintalah anak menyebutkan
     perbuatan yang menunjukkan murah hati).

  3. Kasih Itu Tidak Cemburu
     -----------------------
     Kalau kita mengasihi seseorang, kita tidak cemburu, iri dan
     dengki kepada dia. Kalau orang itu, misalnya mendapat nilai
     ulangan paling bagus, kita tidak iri atau benci kepadanya. Kita
     bahkan senang karena orang yang kita kasihi berhasil.

  4. Kasih Itu Tidak Sombong
     -----------------------
     Sombong sama dengan memegahkan diri. Kasih tidak membangga-
     banggakan diri, tidak omong besar, tidak suka membual. Kasih
     tidak congkak dan angkuh. Kasih membuat kita rendah hati dan
     tidak menjatuhkan orang lain.

  5. Kasih Tidak Melakukan yang Tidak Sopan
     --------------------------------------
     Artinya kita selalu ingin berbuat sopan dan ramah. Kita selalu
     ingin menyenangkan orang yang kita kasihi. Apakah kamu sering
     berbuat kasar dan tidak sopan terhadap papa-mama dan adikmu atau
     kakakmu? Kalau ya, artinya kamu belum sungguh-sungguh mengasihi
     mereka.

  6. Kasih Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri
     -------------------------------------------
     Artinya kasih tidak egois. Kalau kamu mempunyai makanan maukah
     kamu membaginya dengan orang lain? Kalau mau, tandanya kamu
     mengasihi dia. Kalau kita mengasihi seseorang, kita tentu
     memikirkan apa yang dapat kita lakukan supaya orang itu bahagia
     dan senang.

  7. Kasih Itu Tidak Pemarah
     -----------------------
     Artinya tidak suka marah, tidak membentak-bentak dan tidak suka
     berbuat kasar. Kalau ada yang bersalah kepada kita, kita akan
     memberitahunya dengan baik-baik, dengan ramah, bukan dengan
     marah-marah.

  8. Kasih Itu Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain
     ----------------------------------------------
     Apakah kamu masih menyimpan dendam terhadap teman? Firman Tuhan
     mengajarkan untuk mengasihinya, bukan menyimpan dendam
     terhadapnya. Kalau kita dendam biasanya kita mengharapkan orang
     itu mendapat hal-hal jelek. Itu 'kan pikiran jahat ya ....
     Kita harus meniru Tuhan Yesus yang penuh kasih sayang dan tidak
     menyimpan kesalahan orang lain.

  Bahan ini diambil dan diedit dari:
  Judul Majalah: KITA edisi 01, 1992
  Penerbit     : Lembaga Reformed Injili Indonesia
  Halaman      : 4


**********************************************************************
o/ SERBA SERBI

                        PERMAINAN ULAR SERIBU
                        =====================

  Peralatan    : tali
  Jumlah pemain: semua pemain dalam regu
  Waktu        : 10 menit
  Tujuan       : Memupuk rasa humor
                 Mengalami dan menyadari hubungan dengan peserta lain

  Permainan ini bisa diperlombakan. Setiap regu diberi 2 utas tali
  yang panjangnya tergantung banyaknya anggota regu. Tali yang
  pertama diikat pada kaki kanan semua anggota regu dan tali yang
  kedua diikat pada kaki kiri. Sebelum permainan dimulai, semua regu
  harus berada di belakang garis start. Kira-kira 30 meter dari garis
  start buatlah tempat pemutaran. Pemimpin memberi tanda dan setiap
  regu berlomba. Finishnya di tempat start tadi. Regu yang tercepatlah
  pemenangnya.

  Sumber:
  Judul Buku: Permainan untuk Segala Usia
  Pengarang : Albertus M. Patty
  Penerbit  : PT. BPK Gunung Mulia, 1996
  Halaman   : 145 - 146


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

         Berikut ini adalah titipan informasi Seminar Paskah
         ---------------------------------------------------
                                    dari Yayasan Domba Kecil

  Oleh kematian dan kebangkitan Yesus maka sudah genaplah karya
  keselamatan Allah bagi manusia. Inilah inti makna PASKAH.
  Pakailah kesempatan merayakan PASKAH bersama anak-anak untuk
  memberitakan bahwa Yesus mati disalib dan bangkit untuk selamanya.
  "...Sudah Genap."

  Kami mengundang para GSM dan semua yang terbeban melayani anak
  untuk mengikuti presentasi dan seminar, khususnya bagi mereka
  yang berdomisili di kota Solo dan sekitarnya, pada:

  Hari/tgl: Selasa, 12 Februari 2002
  Tempat  : GBIS Kepunton
            Jl. A.R. Hakim 49 Solo
  Waktu   : Pkl. 17.30 - 20.30

  TOPIK:
  Drama Paskah Anak, Peraga dan Lagu Paskah, Peraga dan Ayat Hafalan
  Paskah, Peraga dan Cerita Paskah, Cerita Boneka Paskah, Aktivitas
  dan Permainan Paskah, dll.

  PENDAFTARAN:
  Debora Liem Ay Ing, Telp. 0816-671-119
  Ruth L., Telp. (0271) 635-676

  BIAYA:
  Rp. 25.000,00 (sudah termasuk snack dan ringkasan presentasi)

  Untuk informasi lebih lanjut, segera hubungi:
  Yayasan Domba Kecil                Tel. +62(21) 560-2630, 566-8962
  Jl. Tanjung Duren Utara III E/236  Fax. +62(21) 566-8962
  Jakarta 11470 - INDONESIA          ABN AMRO Bank 10.69.667


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
**********************************************************************
         Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Asih, Meilania
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org