Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/58

e-BinaAnak edisi 58 (6-1-2002)

Guru Sekolah Minggu yang Baik

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                     Edisi 058/Januari/2002
-----------
   o/ SALAM DARI REDAKSI
   o/ ARTIKEL            : Guru Sekolah Minggu yang Baik
                            * Panggilan Guru
                            * Kehidupan Guru
                               A. Pengalaman sebagai orang Kristen
                               B. Kepribadian
                               C. Teladan
                               D. Hubungan
                            * Pengetahuan Guru
                               A. Alkitab
                               B. Pokok-pokok yang bertalian
                               C. Sifat Khas Anak Didiknya
                               D. Teknik Mengajar
                               E. Kondisi Dewasa Ini
                            * Tanggung Jawab Guru
                               A. Sikap yang benar
                               B. Persiapan Diri Sendiri
                               C. Persiapan Pelajaran
   o/ TIPS MENGAJAR      : Peraturan untuk Guru yang Baik
   o/ KESAKSIAN          : Mengajar dengan Penuh Kasih
   o/ DARI MEJA REDAKSI  : PESTA di Awal Tahun 2002!!

**********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan kirimkan ke staf Redaksi di alamat:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih Kristus,

  Sekali lagi segenap Redaksi e-BinaAnak mengucapkan selamat Tahun
  Baru 2002! Pada awal tahun ini kami ingin mengajak guru-guru Sekolah
  Minggu dan para pelayan anak untuk merenungkan kembali komitmen kita
  dalam melayani Tuhan. Untuk itu simaklah baik-baik sajian edisi ini
  yang bertema: "Menjadi Guru Sekolah Minggu yang Baik."

  Artikel utama yang kami sajikan cukup panjang, tapi sangat lengkap
  dan sarat dengan informasi-informasi yang sangat penting untuk
  kita renungkan bersama. Setiap point yang dibahas sangat mengena
  untuk mengingatkan kita akan panggilan dan tanggungjawab kita
  sebagai guru SM. Kami lengkapi sajian kami dengan tips mengajar
  dan kesaksian dengan tema yang sama.

  Selamat melayani,
  Tim Redaksi e-BinaAnak

  "Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam
       semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
              menyelamatkan dirimu dan semua orang yang
                 mendengar engkau." (1 Timotius 4:16)

**********************************************************************
o/ ARTIKEL

                     GURU SEKOLAH MINGGU YANG BAIK
                     =============================

  Pengajaran Kristen (Sekolah Minggu) yang berhasil dimulai dari diri
  guru sendiri. Hal ini meliputi bakat, pribadi, persiapan dan
  hubungannya yang benar dengan Allah.

  Teknik dan peralatan juga penting. Seorang guru yang baik mengetahui
  cara menggunakannya. Tetapi guru sendirilah yang menjadi kunci bagi
  keefektifannya dalam menyampaikan kebenaran rohani.

  Guru akan banyak memberi kesempatan untuk menolong dan mempengaruhi
  kehidupan orang lain. Bagi guru, nilai-nilai kekal tercakup dalam
  pelayanannya dan gaya hidupnya yang akan terjalin dalam proses
  pengajaran yang diberikannya. Oleh karena itu tidak dapat disangkal
  bahwa untuk menjadi guru yang berhasil, guru harus memiliki
  panggilan dan kehidupan yang menunjang bagi tugas-tugasnya.

  PANGGILAN GURU
  ==============

  Panggilan dan sasaran guru terdapat dalam kata-kata Kristus,
  "Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu ... dan ajarlah mereka
  melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu ...."
  (Matius 28:19-20). Tugas mengajar itu diberikan secara terus terang
  dan sederhana -- pergi dan ajarlah. Dalam panggilan itu termasuk
  menjadikan orang-orang murid Yesus dan juga berpusat pada ajaran-
  ajaran Kristus.

  Sasaran pendidikan ialah agar mereka diajar dapat "melakukan segala
  sesuatu" atau mempraktekkan apa yang diajarkan. Hal itu lebih dari
  pada mendengarkan saja dan meminta lebih banyak daripada menghafal
  beberapa kebenaran tertentu saja. Guru mengajar agar tercipta
  akibat-akibat tertentu dalam kehidupan para murid. Kristus sendiri
  tidak sekedar menanamkan pengetahuan saja dalam diri para pendengar-
  Nya. Pengajaran-Nya mengubah aktivitas-aktivitas mereka yang diajar-
  Nya. Maka di sinilah terdapat surat penetapan seorang guru yang
  diperoleh dari Tuhannya. Pelayanan mengajar ialah panggilan yang
  suci.

  Kristus adalah teladan guru yang berhasil. Ada sesuatu yang telah
  diajarkan-Nya. Dia mengajar dengan penuh semangat dan wibawa. Dia
  memiliki keinginan dan sasaran seorang guru dan Dia telah mengilhami
  orang-orang Kristen dalam setiap generasi untuk mengajar orang lain.

  KEHIDUPAN GURU
  ==============

  Setiap guru Kristen yang ingin dipakai oleh Allah menghadapi tiga
  pertanyaan penting:
       - Apakah cara hidup saya ini memuliakan Allah?
       - Apakah berita saya berpusatkan Kristus?
       - Apakah ajaran saya dipenuhi kuasa Roh Kudus?
  Jika guru dapat mengiakan setiap pertanyaan di atas, maka ia akan
  banyak mendukung pelayanan pengajaran Gereja. Seperti Paulus, guru
  dapat mengatakan, "Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan
  kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh
  Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu,
  bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu." (1Tes. 1:5)

  Dalam pengajaran yang berhasil ada empat faktor penting yang secara
  langsung berkaitan dengan guru. Faktor-faktor tersebut meliputi
  pengalamannya sebagai orang Kristen, pengabdian kepribadiannya
  kepada Kristus, teladan gaya hidupnya, dan hubungannya dengan mereka
  yang diajar.

  A. Pengalaman sebagai orang Kristen
  -----------------------------------
  Dalam arti yang paling sederhana dapat dikatakan bahwa mengajar
  ialah membagikan dengan orang-orang lain apa yang telah dialaminya.
  Untuk menyampaikan Kristus dan berita-Nya, guru harus mengenal Yesus
  Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhannya.

  Ketika seorang pedagang terkenal diminta untuk menunjukkan beberapa
  tokoh pedagang, dia menyebutkan nama Paulus, Luther, Wesley,
  Whitefield, Spurgeon, dan Moody. "Orang-orang ini berhasil sekali
  sebagai pedagang," katanya, "karena mereka menaruh kepercayaan penuh
  pada perusahaan yang diwakilinya dan yakin sungguh bahwa barang-
  barangnya dibutuhkan. Hal ini menimbulkan keberanian dan semangat di
  dalam diri mereka, sehingga meminta dan memikat perhatian. Akibatnya
  mereka sibuk terus melayani pesanan."

  Guru Kristen dewasa ini mewakili Kristus yang sama. Manusia masih
  membutuhkan Firman Allah. Demikian pula, keberhasilannya bergantung
  pada semangat guru untuk melaksanakan tugasnya, dan semangatnya itu
  akan sepadan dengan imannya.

  1. Iman Pada Allah
     Iman seorang guru Kristen harus lebih daripada sekedar percaya
     kepada Allah. Imannya kepada Tuhan Yesus Kristus harus aktif dan
     hidup -- iman yang agresif dan berkemenangan. Iman seorang guru
     Kristen yang efektif haruslah iman yang aktif.

  2. Iman Pada Alkitab
     Berkali-kali Yesus mengatakan, "Ada tertulis." Ia tahu bahwa
     "oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah"
     (2 Petrus 1:21). Pengkhotbah, penginjil dan guru-guru di gereja
     yang efektif memperoleh pendiriannya melalui iman yang tak
     tergoyahkan akan Firman Allah yang tertulis. Mereka tidak
     mempunyai kepastian yang bersemangat itu kalau mereka tidak
     percaya bahwa Alkitab itu Firman Allah. Allah telah menulis
     kepada manusia. "Segenap Alkitab itu sudah jadi dengan ilham
     Allah," dan keindahan serta keajaiban berita itu seharusnya
     menggetarkan hati setiap guru.

  3. Iman Pada Panggilan Allah
     Seorang guru harus menyadari bahwa ia telah dipanggil Allah untuk
     mengajar. Pelayanan yang telah ditetapkan ini teramat penting,
     karena inilah cara Allah untuk melaksanakan tujuan-Nya di atas
     bumi. Mengetahui bahwa Allah telah mengkhususkan seseorang untuk
     tugas ini memberikan motivasi yang dinamis dan menjamin
     keberhasilan.

  B. Kepribadian
  --------------
  Seseorang yang menyerahkan dirinya kepada Allah menguatkan
  kepribadiannya sendiri. Bakat dan kemampuannya diperkaya oleh Tuhan
  dan Pencipta kehidupan. Kehidupan Paulus menjadi berguna dan efektif
  karena penyerahannya kepada Yesus. Karena ia sendiri telah mengalami
  kenyataan Injil itu, ia menjadi lebih terbuka tentang kebutuhan-
  kebutuhan hidupnya sendiri (1 Timotius 1:15) dan lebih memperhatikan
  orang lain. Setiap orang yang berhubungan dengan dia terpengaruh
  oleh kehidupannya karena kuasa Roh Kudus sangat nyata di dalam
  dirinya. Setiap guru Kristen perlu bertumbuh menuju kepribadian
  yang matang seperti Kristus.

  C. Teladan
  ----------
  Teladan yang diberikan oleh seorang guru bisa bertentangan, atau
  menegaskan apa yang diajarkannya. Sikap guru dan hal-hal yang
  dikatakan dan dibuatnya -- meskipun tidak direncanakan -- sangat
  berkesan pada hati murid-muridnya. Inilah yang kadang-kadang
  dinamakan mengajar secara kebetulan, namun itu sangat penting.

  Guru mungkin menekankan pentingnya Firman Allah, tetapi jika dia
  senantiasa mengajar dari buku pelajaran saja dan tidak membuka
  Firman Allah, maka dia menentang apa yang dikatakannya. Ia boleh
  mengajarkan bahwa memberi persembahan termasuk tindakan ibadah,
  tetapi jika ia dengan tergesa-gesa mengakhiri acara memberi
  persembahan, maka ia membatalkan ajarannya. Guru bisa berbicara
  mengenai cinta, tetapi jika ia bersikap tidak ramah terhadap rekan
  guru atau keluarganya sendiri ia tidak bisa mengharapkan hasil-hasil
  yang positif dari pengajarannya. Teladan guru merupakan bagian
  penting dari proses mengajar.

  D. Hubungan
  -----------
  Faktor yang juga menentukan keberhasilan seorang guru ialah hubungan
  seorang guru dengan anak didiknya. Mengajar meliputi hubungan
  pribadi dan persahabatan yang akrab antara pengajar dan muridnya.
  Kasih seorang guru masih dikenang setelah fakta-fakta yang
  diajarkannya lama berlalu. Seorang guru tidak bisa berpura-pura
  menaruh perhatian terhadap kesejahteraan para muridnya, demikian
  juga kurangnya perhatian dari guru pasti akan ketahuan. Pemimpin
  muda yang kaya, yang menolak ajaran Kristus, masih membawa sertanya
  kepastian tentang kasih Kristus.

  PENGETAHUAN GURU
  ================

  Seorang guru yang baik menyadari pentingnya jabatan guru dan ia akan
  berusaha memenuhi persyaratan untuk jabatannya itu. Mereka yang
  menghargai kedudukan guru juga mengerti perlunya persiapan.

  Orang-orang yang ahli dalam bidang tertentu menghabiskan waktu
  bertahun-tahun untuk mempelajari bidangnya serta menerapkannya.
  Seorang dokter tidak mungkin punya waktu untuk "membaca bukunya"
  dulu sementara nadi pasien terpotong dan darahnya, yaitu sumber
  hidupnya, mengalir keluar. Dokter itu harus mengetahui apa yang
  harus dilakukannya, kalau tidak akan melayanglah nyawa pasiennya.
  Satu kesalahan saja bisa mengakibatkan kematian. Demikianlah halnya,
  apabila seorang guru memberi bimbingan tentang kebenaran rohaniah.

  Masa pengajarannya terlalu singkat. Setiap menit harus dimanfaatkan
  sebaik-baiknya. Hanya guru yang terlatih dapat memanfaatkan saat-
  saat yang indah itu dengan sebaik-baiknya. Karena alasan inilah,
  setiap guru perlu mempunyai persiapan yang cukup dalam tiap-tiap
  bidang berikut ini.

  A. Alkitab
  ----------
  Untuk bisa mengajarkan Alkitab secara efektif seorang guru harus
  memiliki pengetahuan yang praktis akan ke-66 kitab di Alkitab. Ia
  harus mengetahui semuanya, terutama apabila kitab-kitab itu
  berkaitan dengan Kristus. Dalam pengajarannya, Paulus seringkali
  menunjukkan Kristus sebagai teladan yang patut dicontoh. Dia tidak
  puas dengan mengemukakan prinsip-prinsip saja. Dia memberi contoh-
  contoh yang sederhana dari kehidupan Kristus untuk mendorong
  kehidupan Kristen.

  Dewasa ini guru harus mengajarkan berita Firman Allah dengan setia
  dan, sebagaimana halnya Paulus, harus mengajar dalam kuasa Roh. Dia
  tidak terpanggil untuk mengajarkan sebagian dari berita Alkitab,
  tetapi seluruh berita Alkitab. Hanya dengan cara beginilah ia bisa
  mengubah hidup orang lain (2 Timotius 4:2).

  B. Pokok-pokok yang bertalian
  -----------------------------
  Di samping pengetahuan Alkitab, seorang guru harus mengetahui pokok-
  pokok lain yang bertalian seperti ilmu bumi, sejarah, dan kebudayaan
  kuno Alkitab.

  1. Ilmu Bumi
     Murid-murid SM harus mengetahui ilmu bumi negara-negara yang
     disebut dalam Alkitab. Apabila mereka dapat mengenal dan melihat
     gunung-gunung, sungai-sungai, dan kota-kota, maka hal itu akan
     menambah minat baru. Tetapi guru harus mengerti fakta-fakta itu
     terlebih dahulu, sebelum ia dapat mengajarkannya pada muridnya.

  2. Sejarah
     Murid-murid SM mendapat bantuan yang besar sekali bila guru SM
     mengetahui banyak tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarah dunia
     yang sejajar dengan cerita-cerita Alkitab. Seorang guru yang
     baik dapat membuka wawasan dan minat murid-muridnya. Guru dapat
     menunjukkan bagaimana sejarah sekuler dan ilmu bumi Alkitab tidak
     saling bertentangan. Yang terutama guru harus mengetahui dengan
     baik latar belakang sejarah tempat-tempat di Palestina yang
     telah dijelajahi oleh Tuhan Yesus Kristus.

  3. Kebudayaan Kuno
     Kebiasaan dan kehidupan zaman kuno berbeda sekali dengan
     kebiasaan dan kehidupan kita masa kini. Pengetahuan aktif tentang
     kebiasaan, tata cara, upacara-upacara, dan sikap-sikap pada zaman
     Alkitab menolong guru memperkaya dalam menghidupkan pelajarannya.

  C. Sifat Khas Anak Didiknya
  ---------------------------
  Guru harus mengenal sifat manusia pada umumnya dan khususnya sifat
  anak didiknya sendiri. Hanya dengan demikianlah ia dapat menemukan
  jalan masuk kepada kehidupan murid-muridnya. Seorang pendidik
  mengatakan, "Pikiran anak bagaikan sebuah benteng yang tak dapat
  direbut baik secara sembunyi-sembunyi maupun dengan kekerasan;
  tetapi selalu akan ada jalan pendekatan yang wajar dan sebuah
  gerbang masuk yang mudah, yang selalu terbuka bagi orang yang tahu
  cara menemukannya."

  Dalam usaha untuk bisa mengerti anak didiknya, seorang guru harus
  peka terhadap kebutuhan kelasnya. Dia harus siap untuk menangani
  masalah-masalah disiplin yang diakibatkan oleh pimpinannya dan juga
  suasana rumah tangga yang tidak beres. Guru memerlukan kecakapan
  untuk berurusan dengan orang lain dan mengerti dengan betul masalah
  sosial yang luas yang dihadapi anggota kelasnya.

  Guru harus mengambil manfaat dari setiap kesempatan untuk mengerti
  latar belakang dan keperluan murid-murid yang dididiknya. Buku-buku
  mengenai ilmu jiwa Kristen dapat memberikan pengetahuan dasar yang
  baik tentang ciri-ciri khas berbagai kelompok usia. Kemudian guru
  membangun atas pengertiannya yang luas ini dengan mengenal masing-
  masing muridnya melalui buku-buku catatan yang dimiliki atau melalui
  kunjungan ke rumah-rumah murid.

  Penyelidikan yang luas membuktikan bahwa guru bisa lebih efektif dan
  mempunyai hubungan yang lebih baik dengan murid-murid, jika para
  guru tersebut mempunyai pengetahuan mengenai muridnya dalam lima
  bidang berikut ini: kesehatan, ketrampilan, ambisi, masalah-masalah
  khusus, dan lingkungan keluarga.

  D. Teknik Mengajar
  ------------------
  Buku pelajaran dan buku pedoman merupakan pertolongan yang sangat
  berharga, tetapi semuanya itu tidak bisa menggantikan seorang guru
  yang terlatih. Alat-alat peraga sangat efektif untuk memberikan
  keterangan, tetapi alat-alat peraga tidak akan berarti dibanding
  kecakapan seorang guru. Setiap pendeta akan bergembira menerima
  bantuan guru-guru Alkitab yang penuh pengabdian. Tetapi pengabdian
  dan pengetahuan Alkitab (walaupun sangat diperlukan) masih
  diperlukan hal ketiga, yaitu ketrampilan mengajar untuk
  membangkitkan dan memikat minat murid-muridnya.

  E. Kondisi Dewasa Ini
  ---------------------
  Mengajar dilakukan dalam lingkup dunia tempat kita hidup; sosial,
  politik, ekonomi, agama, dan perorangan. Semua hubungan ini harus
  dimengerti oleh guru SM. Berita Alkitab harus dikaitkan dengan
  lingkungan di mana kita hidup sekarang ini. Soal-soal yang sedang
  terjadi sangat penting dan tak bisa dihindari atau diabaikan.

  TANGGUNG JAWAB GURU
  ===================

  Tanggung jawab seorang guru dapat merupakan pekerjaan yang
  menyenangkan atau membosankan. Prosedur persiapan yang sistematis
  akan memperkaya seluruh pengalaman mengajar. Bila ketiga langkah
  berikut ini dilaksanakan, maka keefektifan persiapan dan pengajaran
  guru SM akan meningkat.

  A. Sikap yang benar
  -------------------
  Sikap guru dan tanggungjawabnya akan menentukan keberhasilannya. Ia
  menerima tugas mengajar bukan karena ada kebutuhan saja, tetapi
  karena Allah telah memanggilnya. Dalam mempraktekkan bakat
  mengajarnya dia melihat kemungkinan terjadinya perubahan dalam
  kehidupan orang-orang lain. Allah akan bekerja melaluinya untuk
  menyelesaikan misi gereja.

  B. Persiapan Diri Sendiri
  -------------------------
  Jika fisik seorang guru baik, mentalnya sehat, kerohaniannya hidup,
  dan pandai bergaul, maka dia akan menemukan bahwa tugas itu
  menyenangkan dan memuaskan.

  1. Baik Fisiknya
     Mengajar dapat sangat ditingkatkan dengan perantaraan tubuh yang
     sehat dan giat yang menunjukkan semangat dan kegembiraan.
     Kristus datang "supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya
     dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10). Agar tetap sehat secara
     jasmani, maka tubuh kita harus diserahkan kepada Kristus (Roma
     12:1-2) 
     dan senantiasa didisiplin.

  2. Mental Sehat
     Pikiran yang sehat sangat diperlukan untuk pengajaran yang
     berhasil. Dewasa ini para pelajar belajar untuk berpikir dengan
     logis. Mereka sering dikecewakan karena pemikiran yang dangkal
     yang diberikan oleh gereja. Guru harus berpikir secara cerdas dan
     menganalisa dengan teliti. Ia tidak boleh ketinggalan jaman.
     Sebaiknya ia juga membaca majalah-majalah Kristen, berita-berita
     hangat surat kabar, bacaan rohani, dan novel-novel Kristen.

  3. Kerohanian yang Hidup
     Tidaklah cukup bila mempelajari Alkitab tanpa menerapkannya pada
     diri pribadi. Apabila guru dengan setia mengadakan ibadah pribadi
     dengan Allah setiap hari, maka ia akan menyampaikan pelajarannya
     dengan efektif. Agar bisa bersikap tenang dan bisa mengatasi
     setiap keadaan, seorang guru harus "tetap berdoa." Persekutuan
     terus-menerus dengan Allah akan menjamin sikap tenang yang
     diperlukan untuk mempengaruhi kehidupan orang lain.

  4. Pandai Bergaul
     Sangatlah penting bagi guru untuk mengembangkan kesanggupannya
     membina hubungan yang berarti dengan orang-orang lain. Murid-
     muridnya akan melihat bahwa di dalam dirinya terdapat keikhlasan,
     kejujuran dan toleransi. Guru tidak bermaksud mengatur kehidupan
     orang lain, tetapi secara terbuka ia membagi apa yang ada di
     dalam dirinya dan apa yang diberikan Allah kepadanya.

  C. Persiapan Pelajaran
  ----------------------
  1. Waktu-waktu Tertentu Untuk Belajar
     Setiap guru harus meluangkan waktu tertentu untuk mempersiapkan
     pelajaran. Mengajar itu begitu penting sehingga persiapan
     hendaknya jangan dilakukan kalau ada waktu luang saja.

  2. Program Khusus Untuk Belajar
     Seorang guru akan menghemat waktu dan bisa menyelesaikan lebih
     banyak hal apabila dia menetapkan pola belajar yang teratur dan
     jelas. Penelaahan Alkitab membuka banyak kesempatan yang menarik.
     Guru harus meneliti hal-hal penting yang berhubungan secara
     langsung dengan bahan pelajaran. Rencana prosedur yang teratur
     akan memungkinkan guru merampungkan lebih banyak hal dalam waktu
     yang telah ditentukan.

  [[Judul asli: GURU SENDIRI]]

  Sumber:
  Judul Buku: Teknik Mengajar
  Penulis   : Clarence H. Benson
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, Jatim (1974)
  Halaman   : 5 - 13


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

                PERATURAN MENGAJAR UNTUK GURU YANG BAIK
                =======================================

  John Milton Gregory, penulis buku yang terkenal "Tujuh Hukum
  Mengajar" memberikan beberapa pentunjuk/peraturan mempersiapkan
  pelajaran yang penting untuk seorang guru yang baik:

  1. Persiapkan bahan pelajaran dengan mempelajarinya berulang-ulang.
     Jangan mengandalkan bahwa dulu kita sudah pernah mempelajarinya,
     karena apa yang kita ketahui dulu pasti sebagian sudah terhapus
     dari ingatan kita. Untuk mencapai hasil yang terbaik diperlukan
     penyegaran kembali terhadap bahan-bahan tsb.

  2. Carilah urutan yang logis dari tiap bagian dalam pelajaran yang
     dipersiapkan tsb. Setiap pelajaran selalu berangkat dari
     pengertian-pengertian dasar yang sederhana untuk kemudian
     mencapai tingkatan pengertian yang setinggi-tingginya.

  3. Pelajarilah urut-urutan logis dari pelajaran yang dipersiapkan
     tsb. sampai terwujud suatu pengertian yang dapat saudara uraikan
     dengan kata-kata sendiri. Pemikiran dan pemikiran yang jelas
     menghasilkan penguraian/pembicaraan yang jelas.

  4. Carilah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah menjelaskan
     fakta-fakta serta prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh
     anak, khususnya prinsip-prinsip yang bersifat abstrak.

  5. Carilah hubungan antara apa yang diajarkan dengan kehidupan
     sehari-hari murid. Hubungan-hubungan inilah yang akan menentukan
     nilai praktis penerapan dari pelajaran itu.

  6. Pergunakan sebanyak mungkin bahan baik lainnya yang cocok, tetapi
     jangan puas sebelum saudara sendiri benar-benar memahami
     pelajaran itu.

  7. Harap diingat bahwa lebih baik mengerti sedikit tetapi benar-
     benar mantap, daripada mengetahui banyak tetapi kurang
     mendalam.

  8. Sediakan waktu khusus untuk mempersiapkan tiap pelajaran
     sebelum berdiri di depan kelas. Jangan segan-segan mempersiapkan
     pelajaran melebihi dari yang diharuskan. Dengan persiapan yang
     matang, kita akan semakin menguasai pengetahuan dan gambaran
     apa yang diajarkan akan semakin jelas.

  9. Pakailah buku-buku dan bahan yang baik tentang pokok pelajaran
     saudara. Belilah, kalau perlu pinjam buku-buku karangan para ahli
     pemikir terbaik yang dapat membantu merangsang pikiran anda. Jika
     mungkin, coba diskusikan bahan pelajaran dengan seorang teman
     yang cukup intelektual. Perbedaan pendapat sering menambah
     jelasnya suatu persoalan. Jika semua ini tidak mungkin, cobalah
     tuliskan apa yang ada dalam pikiran saudara di atas secarik
     kertas. Dengan menuangkan pikiran ke dalam bentuk tulisan, sering
     bagian-bagian yang masih kabur akan menjadi jelas.

  Bahan di atas diedit dan dimodifikasi dari sumber:
  Judul Buku: Tujuh Hukum Mengajar
  Penulis   : John Milton Gregory
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, Jatim (1954)
  Halaman   : 29 - 31


**********************************************************************
o/ KESAKSIAN

                     MENGAJAR DENGAN PENUH KASIH
                     ===========================

  Mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Memang, seorang guru
  pasti menguasai pengetahuan yang akan diajarkan kepada murid-
  muridnya bahkan ia mempunyai metoda yang mutakhir supaya murid-
  muridnya dapat cepat memahami pelajaran yang mereka terima. Saya
  menyadari bahwa dalam proses pengajaran, saya harus menerapkan
  ajaran kasih kepada murid-murid. Sifat setiap murid itu berbeda-
  beda -- ada yang bodoh, ada yang nakal, ada yang selalu minta
  perhatian, dan ada juga yang senang mengacau suasana kelas.

  Kebiasaan guru yang kurang baik, karena ia kurang menguasai keadaan;
  adalah menggunakan senjata yang paling akhir, yaitu marah-marah lalu
  menghukum murid. Di dalam benak saya memahami bahwa saya seorang
  guru, namun saya juga seorang Kristen. Oleh karena itu, saya selalu
  berusaha untuk memperoleh hikmat dari Tuhan agar saya dapat
  mengatasi setiap masalah yang muncul dalam proses mengajar. Saya
  juga berusaha agar dapat mengatasi hal-hal yang kurang menyenangkan
  hati yang berkenaan dengan peraturan sekolah.

  Saya pernah menghadapi seorang murid yang sangat nakal baik di dalam
  kelas maupun di luar kelas. Hampir setiap guru yang pernah mengajar
  di kelasnya selalu dibuatnya marah. Semua guru merasa kewalahan.
  Saya sendiri merasa kebingungan untuk mengatasi kenakalan anak itu.
  ia sering mengganggu ketika saya sedang mengajar, ia menunjukkan
  tingkah laku yang tidak pada tempatnya, dengan maksud agar saya
  menjadi marah. Saya terus berusaha dan berdoa, agar Tuhan turut
  campur tangan untuk mengatasi kenakalan murid itu.

  Satu hal yang Tuhan berikan kepada diri saya ialah kesabaran. Saya
  sendiri heran atas perubahan yang terjadi dalam diri saya ini, lalu
  dengan penuh kasih dan kesabaran saya terus mengadakan pendekatan
  pribadi terhadap murid saya itu. Saya yakin bila saya bertindak
  dengan kekerasan hal itu tidak akan dapat menolong dia.

  Pada  waktu istirahat saya menggunakan waktu khusus untuk bertemu
  dengan murid-murid, teristimewa dengan anak itu. Cara yang saya
  lakukan hanya sekedar ngobrol dengan harapan agar saya dapat
  mengenal pribadinya lebih dekat. Usaha itu demi kepentingan pribadi
  anak tersebut. Tak henti-hentinya saya mendoakannya; akhirnya dengan
  kekuatan Tuhan, melalui kesabaran dan kasih yang selalu saya berikan
  kepadanya, kira-kira lima bulan kemudian, anak itu mengalami
  perubahan besar. Ia menjadi murid yang taat dan prestasinya pun
  naik. Puji Tuhan, guru-guru lainnya juga merasakan hal itu.

  Berdasarkan pengalaman ini saya selalu berusaha menggunakan kasih
  yang tulus selama mengajar, meskipun setiap tahun selalu ada murid
  yang nakal. Saya tidak mau menjadi guru yang keras, yang suka marah,
  tetapi saya ingin menunjukkan kasih Tuhan Yesus melalui kehidupan
  saya di tempat saya mengajar. Melalui pengalaman dalam mengatasi
  kenakalan murid, maka saya memperoleh hikmat dan berbagai manfaat
  ketika saya harus menyelesaikan masalah anak-anak didik saya yang
  lain. Pengalaman tadi terjadi pada tahun pertama ketika saya menjadi
  guru. Tahun berikutnya bermunculanlah kenakalan-kenakalan yang
  biasa, namun saya sudah terlatih untuk mengatasinya.

  Sumber:
  Judul Buku: Saya Melayani Tuhan Sebagai Guru
  Penulis   : Pdt. Pupon Wardoyo
  Penerbit  : Lembaga Literatur Baptis, Bandung (1988)
  Halaman   : 10 - 12


**********************************************************************
o/ DARI MEJA REDAKSI

  Bagi anda yang sedang mencari kursus Teologia jarak jauh melalui
  email maka berikut ini adalah informasi tentang PESTA (Pendidikan
  Elektronik Studi Teologia Awam) yang kami ambil dari publikasi ICW
  Edisi 117/2001 < http://www.sabda.org/publikasi/icw/117/ >

 PESTA DI AWAL TAHUN 2002!!

  Pada awal bulan Januari 2002 nanti, "PENDIDIKAN ELEKTRONIK STUDI
  TEOLOGIA AWAM" (PESTA) akan membuka Kelas Virtual baru untuk Kursus
  "Dasar-dasar Iman Kristen (I)" (DIK-I).

  Apakah PESTA? PESTA ditujukan bagi anda (orang awam) yang ingin
  belajar Teologia, tetapi tidak mungkin meninggalkan pekerjaan
  rutinnya. Program PESTA didesain sedemikian rupa untuk menolong
  anda agar dapat menempuh studi Teologia di rumah dengan sarana
  internet.

  Kursus DIK akan berisi beberapa pelajaran dasar tentang Doktrin
  Penciptaan, Manusia, Dosa dan Karya Penyelamatan Allah. Sangat
  sesuai untuk melengkapi kaum aktivis awam yang ingin memiliki dasar-
  dasar iman Kristen sesuai dengan ajaran Firman Tuhan. Peserta PESTA
  tidak akan belajar sendiri tetapi bersama-sama dengan peserta lain
  dalam satu Kelas Virtual (KV) yang akan dibimbing oleh Moderator.
  Selain belajar dari Bahan Pelajaran dan Bahan-bahan Referensi,
  peserta juga akan mengerjakan tugas yang diberikan dan berdiskusi
  bersama dengan peserta lain dan Moderator.

  Kursus DIK (I) terdiri dari 5 Pelajaran dan akan berlangsung selama
  kurang lebih 10 minggu saja (Pertengahan Januari -> Maret).
  Pendaftaran dibuka mulai hari ini sampai 10 Januari 2002. Karena
  itu, jangan lewatkan kesempatan baik ini!

  Informasi lebih lanjut tentang PESTA bisa didapatkan dengan menulis
  surat ke <info-PESTA@sabda.org> atau berkunjung ke Situs PESTA di
  alamat:
==>     http://www.in-christ.net/pesta/
==>     http://www.sabda.org/pendidikan/pesta/

   Ayo ber-PESTA DI AWAL TAHUN 2002...!!


*********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
*********************************************************************
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org