Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/49

e-BinaAnak edisi 49 (19-10-2001)

Karakter Kristen (1)

      ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                    Edisi 049/Oktober/2001
-----------
        o/ SALAM DARI REDAKSI
        o/ ARTIKEL               : Karakter Kristen Anak SM
                                    Watak Kristen dan Kepribadian ...
        o/ TIPS MENGAJAR         : Penggalian Diri Anak
        o/ SERBA SERBI           : Gadis Kecil dengan Seember Air
        o/ STOP PRESS            : Paket Natal 2001
        o/ DARI ANDA UNTUK ANDA  : Liturgi Natal

***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

    Salam Sejahtera dalam Kristus,

    Publikasi e-BinaAnak akan menyajikan dua edisi berturut-turut
    tentang "Karakter Kristen anak". Sebagai sajian yang pertama, maka
    akan dibahas tentang pengertian "Karakter Kristen" dan bagaimana
    guru Sekolah Minggu memberikan perannya dalam mengembangkan
    karakter Kristen pada anak-anak di Sekolah Minggu.

    Harapan kami dengan sajian ini adalah untuk menolong guru untuk
    mengerti dengan benar apa yang dimaksud dengan karakter Kristen
    supaya didalam tugasnya sebagai guru, ia dapat memberikan yang
    sesuai dengan rencana Allah bagi anak-anak didiknya. Selamat
    membaca.

    Tuhan memberkati.

    Tim Redaksi

     "Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya
     kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
                            (Yohanes 13:15)
       < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Yoh/T_Yoh13.htm 13:15 >


*********************************************************************
o/ ARTIKEL

                   KARAKTER KRISTEN ANAK SEKOLAH MINGGU
                   ====================================

   Pendahuluan
   -----------
   Kita sering mendengar dan memakai kata "karakter", apakah artinya?
   Berikut ini adalah sebagian dari definisi kata "karakter" menurut
   beberapa kamus bahasa Inggris:
   a. Karakter adalah suatu kualitas yang dimiliki oleh seseorang
      yang membedakan dirinya dengan orang lain.
   b. Karakter adalah kualitas moral/mental seseorang yang menunjukkan
      identitasnya.
   c. Karakter juga digunakan untuk menunjukkan orang macam bagaimana
      dia.

   Dari definisi di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang
   dimaksud dengan "Karakter Kristen" adalah kualitas yang dimiliki
   orang Kristen yang membedakannya dengan orang yang bukan Kristen.
   Kualitas ini tidak muncul dengan sendirinya dalam diri orang
   Kristen. Lalu darimana dan bagaimana karakter Kristen ini kita
   dapatkan/peroleh?

   Karakter Umum
   --------------
   Sebelum melanjutkan pembahasan tentang "Karakter Kristen", ada
   baiknya kita membicarakan lebih dahulu faktor-faktor apa yang
   membentuk kita menjadi sebagaimana kita adanya sekarang. Faktor-
   faktor yang membentuk karakter kita secara umum, antara lain:
   - faktor keturunan,
   - faktor lingkungan
   - faktor kebiasaan.
   Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sama serupa. Masing-masing
   kita adalah unik karena setiap kita lahir dari keturunan yang
   berbeda, dibesarkan dari lingkungan yang berbeda dan melakukan
   kebiasaan-kebiasaan yang berbeda. Faktor-faktor inilah yang akhirnya
   membentuk sebagian besar karakter umum (atau pribadi) kita.

   Sebagai contoh, jika seseorang dilahirkan dari keturunan baik-baik,
   dibesarkan dalam lingkungan baik-baik dan memiliki kebiasaan yang
   baik-baik maka pada umumnya ia akan menjadi orang yang baik,
   memiliki karakter sebagai orang yang baik.
   Bagaimana dengan Karakter Kristen?

   Karakter Kristen
   ----------------
   Mari kita kembali pada pembahasan sebelumnya, yaitu darimana dan
   bagaimana kita, sebagai orang Kristen, mendapatkan karakter Kristen?
   Sama halnya dengan karakter umum, karakter Kristen juga dipengaruhi
   oleh beberapa faktor, namun faktor-faktor tsb. adalah faktor-faktor
   yang bersifat rohani.

   1. Kelahiran Baru (Yohanes 3:16)

      Karakter Kristen didapatkan dari faktor keturunan "rohani", yaitu
      ketika kita dilahirkan dalam Roh sehingga kita memiliki benih
      rohani yang siap bertumbuh dalam diri kita. Benih ini adalah
      benih dari Allah, di dalamnya terkandung sifat-sifat dan karakter
      Allah yang menurun pada kita, anak-anak-Nya.

   2. Persekutuan dengan saudara-saudara seiman (Filipi 2:1-5)

      Namun benih rohani yang tertanam dalam hati kita tidak akan
      bertumbuh dengan baik kalau tidak berada di tanah dan lingkungan
      "rohani" yang baik. Oleh karena itu seorang yang sudah dilahirkan
      baru harus hidup dalam persekutuan orang-orang beriman agar benih
      itu bertumbuh dengan subur dan memancarkan karakter Allah dengan
      dengan cemerlang di dunia sekitarnya.

   3. Persekutuan pribadi dengan Allah (Kolose 2:6-7)

      Lingkungan yang baik saja tidak cukup menolong seorang Kristen
      untuk memiliki karakter Kristen, karena ia perlu memiliki
      kebiasaan-kebiasan "rohani" yang akan meneguhkan karakter
      rohaninya. Kebiasaan-kebiasaan "rohani"nya ini dibentuk dari
      persekutuannya yang teratur dan kehidupan yang dekat dan taat
      dengan Tuhan.

   Sampai di sini kita dapat melihat bahwa karakter Kristen memang
   adalah anugerah dari Allah tapi tidak dengan sendirinya akan
   bertumbuh, diperlukan lingkungan dan usaha/kerjasama manusia.
   Nah...  sebagai guru Sekolah Minggu, pertanyaan yang perlu kita
   ajukan sekarang adalah: bagaimana kita dapat menolong anak-anak
   Sekolah Minggu kita untuk memiliki "karakter Kristen"?

   Karakter Kristen Anak Sekolah Minggu
   ------------------------------------
   Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa karakter Kristen atau
   karakter rohani harus lahir dari manusia yang rohani. Oleh karena
   itu tugas utama dari seorang guru Sekolah Minggu adalah membawa anak-
   anak untuk menerima keselamatan dalam Kristus Yesus. Kecuali anak SM
   menerima kelahiran baru dan keselamatan di dalam Yesus maka tidak
   mungkin akan ada karakter rohani dalam hidup mereka. Tapi, sangat
   mungkin seorang anak SM belajar karakter-karakter Kristen (seperti
   kasih, kesucian, kebajikan, keadilan, keberanian, kedisiplinan dan
   sebagainya), namun hal ini hanya sebatas perubahan luarnya/tingkah
   lakunya (behaviour) saja dan bukan perubahan dari dalam, yaitu
   perubahan hatinya.

   Pertanyaan yang mungkin timbul adalah, bagaimana guru SM mengetahui
   apakah seorang anak SM sudah mengalami lahir baru atau belum? Memang
   guru SM mungkin tidak tahu, karena kelahiran baru terjadi di dalam
   hati dan kadang tidak dapat dilihat seketika dari luarnya (Yohanes
   3:8). 
   Namun bukan berarti bahwa guru SM tidak dapat melakukan apa-
   apa. Di tengah keadaan seperti ini sangat penting untuk diingat
   bahwa tugas kita sebagai guru SM adalah dua bagian:

   Pertama, melayani pemberitaan Injil.

      Setiap guru SM harus memegang keyakinan seperti Rasul Paulus:
      "Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena
      Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang
      percaya" (Roma 1:16). Setiap anak yang datang ke SM merupakan
      sasaran PI dimana kuasa Injil akan dinyatakan. Tugas pemberitaan
      ini tidak dilakukan satu atau dua kali tapi berkali-kali dan
      berulang-ulang (tidak akan pernah berhenti) karena tidak setiap
      anak akan menerima benih Injil pada saat yang sama. Ada yang
      cepat tapi ada juga yang lambat.

   Kedua, memelihara benih Injil yang jatuh di tanah yang subur.

      Setiap usaha pemberitaan Injil akan menghasilkan dua akibat,
      Injil diterima atau Injil ditolak (Yesaya 55:11). Bagi mereka
      yang menerima Injil, maka guru SM harus melanjutkan tugasnya
      untuk menyirami dan memelihara benih itu agar terus bertumbuh. Di
      dalam pertumbuhannya inilah anak akan sedikit demi sedikit
      belajar mengembangkan karakter-karakter Kristen agar ia bertumbuh
      menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, Yesus Kristus (Roma
      8:29).

   Sumber Referensi:
   1. Cobuild, Collins, English Dictionary, Harper Collins Pulbishers,
      London: 1995.
   2. Hornby, A.S. Oxford Advanced Learner's Dictionary of Current
      English, Oxford University Press, London: 1974.
   Judul buku: Seni Membentuk Karakter Kristen
   Pembicara : Pdt. Dr. Stephen Tong
   Penerbit  : Lembaga Reformed Injili Indonesia (LRII), Jakarta: 1995.


   [[Sebagai lanjutan dari pembahasan karakter/pribadi Kristen ini,
   maka kami kutipkan di bawah ini satu bagian kecil yang diambil dari
   buku ARSITEK JIWA II, catatan seminar yang dibawakan oleh Pdt. Dr.
   Stephen Tong:]]

   WATAK KRISTEN DAN KEPRIBADIAN YANG SESUAI ALKITAB
   -------------------------------------------------
   Berbicara tentang bagaimana mempunyai watak hidup kekristenan yang
   sesuai dengan Alkitab merupakan pembahasan yang sangat luas. Hal ini
   merupakan tugas dan fungsi akhir dari pendidikan Kristen. Mengapa
   kita mendirikan Sekolah Kristen? Mengapa ada Sekolah Minggu? Mengapa
   ada guru-guru agama Kristen dan guru-guru Sekolah Minggu? Justru
   kita sebagai seorang Kristen, selain memberikan hidup kepada orang-
   orang yang kita didik, selain kita mengharapkan mereka memiliki
   hidup di dalam (inward life) yang sudah dilahirkan kembali, mereka
   juga membentuk karakter di luar (outward character). Hidup itu
   merupakan pekerjaan Roh Kudus melalui Firman yang kita kabarkan,
   melalui Injil yang kita tegakkan sebagai pusat iman, kita melahirkan
   mereka melalui kuasa Injil dan Firman oleh Roh Kudus di dalam kuasa
   Allah. Setelah itu kita mendidik mereka di dalam karakter Kristen.

   Mendidik karakter kekristenan merupakan hal yang sangat penting.
   Saudara perlu memiliki kasih, perlu memiliki kesucian, kebajikan,
   keadilan. Ada beberapa prinsip yang penting di dalam membentuk
   karakter seorang murid, yaitu:
   1. Kasih
   2. Keadilan
   3. Bijaksana
   4. Kebajikan
   5. Keberanian
   6. dan beberapa yang lain.

   Kasih dan keadilan yang dilakukan secara benar dan seimbang akan
   menghasilkan bijaksana. Hasil dari keseimbangan ini akan
   mendatangkan kuasa yang sangat luar biasa. Bijaksana adalah satu
   rahasia untuk memberikan keseimbangan antara cinta kasih dan
   keadilan, dan hasil daripada keseimbangan ini akan memberikan
   pengaruh yang luar biasa dalam hidup kita. Kebajikan dan keberanian
   menjadi dasar untuk hidup dan berjuang di dalam masyarakat.

   Pembentukan karakter Kristen membutuhkan kasih yang sungguh-sungguh,
   keadilan yagn tegas, bijaksana untuk mengatur keduanya dan kebajian
   serta keberanian untuk meneruskan seluruh kehidupannya.

   Bahan ini dikutip dari:
   Judul buku: Arsitek Jiwa II
   Pembicara : Pdt. Dr. Stephen Tong
   Penerbit  : Lembaga Reformed Injili Indonesia (LRII), Jakarta: 1993
   Halaman   : 21 - 22


*********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

                         PENGGALIAN DIRI ANAK
                         ====================

   Beberapa prinsip penting yang harus guru lakukan untuk menolong anak
   mengembangkan penggalian diri yang baik:

   1. Penemuan diri (self-discovery)
      ------------------------------
      Apabila guru dapat membantu muridnya untuk "menemukan" dirinya
      sendiri (melihat sifat-sifatnya, melihat apa yang Tuhan tanam
      dalam dirinya) maka Ia akan mengagumi apa yang Tuhan kerjakan
      di dalam dirinya secara pribadi.

   2. Penghargaan diri (self-respect)
      -------------------------------
      Sebagai guru, kita harus memupuk anak agar menghormati atau
      menghargai dirinya karena Tuhan sendiri yang telah menciptakan
      dan membentuk dia dengan memberikan potensi khusus untuk
      dikembangkannya. Penghargaan pada diri sendiri akan menjadi
      kekuatan untuk memelihara diri dari kehancuran yang dapat
      menyerangnya sewaktu-waktu.

   3. Pengertian diri (self-understanding)
      ------------------------------------
      Memiliki pengenalan diri adalah sangat penting, dimana seorang
      anak dapat mengetahui siapa dirinya, dimana kelebihan dan
      kekurangannya. Pengertian diri ini merupakan awal dari
      kebijaksanaan. Mengenal diri akan membawa seseorang mengerti
      akan keterbatasannya dan memahami ketidakterbatasan Allah.
      Inilah kunci bijaksana: dengan iman seorang yang terbatas sedang
      berpegang pada yang tidak terbatas.

   4. Keyakinan diri (self-confidence)
      --------------------------------
      Sebagai guru, kita harus menegakkan murid-murid kita agar dalam
      hidup mereka di dunia mereka mempunyai kepercayaan diri, yaitu
      keyakinan bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Tapi, di sisi
      yang lain, kita hendaknya tidak menuntut anak melampaui apa yang
      bisa ia kerjakan, hal ini justru akan meruntuhkan self-confidence
      anak. Ketika kemampuan dan keyakinan diri anak seimbang, seorang
      anak akan sehat jiwanya.

   5. Pertanggungjawaban diri (self-responsibility)
      ---------------------------------------------
      Seorang anak dapat bertumbuh menjadi dewasa bila dia belajar
      arti tanggung jawab. Bagaimana dalam hidupnya dia belajar untuk
      memikirkan orang lain, tidak mementingkan diri sendiri, serta
      bersikap murah hati.

   6. Pengembangan diri (self-development)
      ------------------------------------
      Dorongan untuk senantiasa mengembangkan diri adalah suatu
      dorongan yang sehat bila yang kita kembangkan adalah kemampuan
      dan potensi diri yang sesuai dengan pimpinan Tuhan, bukan
      menuruti nafsu kedagingan kita sendiri.

   7. Penggenapan diri
      ----------------
      Didiklah murid-murid untuk membuat perencanaan hidup berdasarkan
      prinsip hidup yang sesuai dengan Alkitab, sehingga mereka
      memiliki pagar-pagar sendiri dan dapat berjalan menurut jalur
      mereka. Prinsip-prinsip itu akan menjadi disiplin bagi diri
      mereka sendiri kelak saat mereka lepas dari asuhan kita.


   Bahan ini dirangkum dari:
   Judul buku: Seni Membentuk Karakter Kristen
   Pembicara : Pdt. Dr. Stephen Tong
   Penerbit  : Lembaga Reformed Injili Indonesia (LRII)
   Halaman   : 100 - 114


*********************************************************************
o/ SERBA-SERBI

                    GADIS KECIL DENGAN SEEMBER AIR
                    ==============================

   Ada seorang janda miskin yang tinggal di satu pondok kecil yang
   hidup berseberangan dengan seorang Pendeta. Kesayangan utama janda
   miskin ini adalah bunga-bunga yang ditanam di depan rumahnya. Suatu
   hari janda miskin ini jatuh sakit, sehingga ia harus terbaring di
   tempat tidur untuk waktu yang cukup lama. Semua teman-teman dan
   tetangga-tetangganya datang untuk menunjukkan perhatian dan kebaikan
   hati mereka. Dari balik jendelanya, pak Pendeta dapat melihat siapa
   saja yang mengunjungi janda itu setiap hari, termasuk kunjungan
   dokter yang memeriksanya.

   Di sebelah rumah janda miskin ini tinggal juga seorang gadis kecil.
   Dia tidak terlihat mengunjungi janda miskin ini dan dia juga tidak
   menunjukkan perhatian secara menyolok kepada janda miskin ini.
   Tapi menjelang petang dia selalu datang membawa seember air dan
   mulai menyirami bunga-bunga milik janda miskin yang hampir layu
   karena teriknya sengatan matahari musim panas. Dia rajin melakukan
   hal ini sampai si janda miskin itu sembuh kembali.

   Hari pertama janda miskin ini sembuh, hal pertama yang ingin
   dilakukannya adalah melihat bunga kesayangannya. Wajahnya terlihat
   semakin cerah saat diketahuinya bahwa bunga-bunga miliknya tetap
   segar dan cerah. Pendeta ini tidak menyelidiki apakah janda miskin
   ini tahu siapa yang merawat bunga-bunganya. Namun pendeta ini
   melihat kasih dan perhatian yang diberikan gadis kecil ini. Setiap
   kali pendeta ini melihat gadis kecil ini, maka ingatannya melayang
   pada peristiwa itu dan dia percaya bahwa Tuhan juga turut
   menyaksikan peristiwa itu dan mencatatnya di Buku Besar-Nya.


     Tidak masalah seberapa muda dan kecilnya engkau, engkau bisa
     mengasihi, menolong dan berbuat baik kepada semua orang.
     Sebagaimana Tuhan Yesus selalu menolong orang lain bahkan kepada
     mereka yang memusuhi Dia. Semoga puisi berikut ini bisa menjadi
     doamu:

           "God make my life a little light
           Within the world to glow
           A little flame that burneth bright
           Wherever I may go."

           "Tuhan membuat hidupku menjadi seberkas sinar kecil
           untuk memancarkan cahaya di dalam dunia
           Seberkas api kecil yang menyala terang
           kemanapun aku pergi."


   Bahan ini diterjemahkan dari:
   Judul buku: All the Children of the Bible
   Penulis   : Herbert Lockxer
   Penerbit  : Zondervan Publishing House
   Halaman   : 243


*********************************************************************
o/ STOP PRESS

   Berikut ini adalah informasi dari Domba Kecil yang ditujukan untuk
   Guru Sekolah Minggu dan Pelayan anak:

   ----------------------------------------------------------
   PAKET NATAL 2001 - YESUS LAHIR MEMBAWA MUJIZAT KESELAMATAN
   ----------------------------------------------------------

   Yesus lahir ke dunia! Mujizat terjadi!
   Jadikan Natal tahun ini kesempatan untuk Penginjilan/Kebangunan
   Rohani yang memberikan berkat besar dan berkesan di hati anak-anak.

   Kami undang para Guru Sekolah Minggu, Guru Sekolah, Penginjil Anak,
   Pecinta Anak dan semua yang merayakan Natal bersama anak-anak,
   untuk mengikuti Presentasi Sehari yang akan diadakan pada:

      Sabtu, 3 November 2001, pk. 12:00-15:30 WIB
      di Greenville Maisonette Blok FC-10 Lt. 4
      Jakarta Barat - INDONESIA

   TOPIK:
      1. Musikal Drama Natal
      2. Panggung Boneka Natal
      3. Peraga Cerita Natal
      4. Peraga Lagu Natal
      5. Ide-ide Alat Peraga
      6. Aktivitas Natal

   Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi:
   Yayasan Domba Kecil                Tel. +62(21) 560-2630, 566-8962
   Jl. Tanjung Duren Utara III E/236  Fax. +62(21) 566-8962
   Jakarta Barat 11470 - INDONESIA


*********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

   Berikut ini adalah surat yang kami terima dari salah seorang anggota
   e-BinaAnak, yang kemudian didiskusikan di Milis e-BinaGuru (untuk
   ikut diskusi < subscribe-i-kan-BinaGuru@xc.org >). Kami tertarik
   untuk menyajikan jawaban dari Sdr. Topson Siagian, yang muncul dalam
   diskusi itu (Untuk Sdr. Topson Siagian kami mengucapkan terima kasih
   atas jawaban anda ini.)

   Dari: "edward" <edwardm@>
   >Syallom,
   >Saya ingin cari masukan dari teman-teman tentang acara Natal anak
   >sekolah minggu. Kebetulan saya masuk ke koordinator Liturgi, saya
   >tidak tahu apakah di gereja saudara ada tradisi Liturgi karena dari
   >miling list kemarin tidak ada yang membicarakan acara Liturgi
   >kebanyakan drama dll.
   >Gereja saya adalah gereja dengan latar belakang suku Batak, jadi
   >rencana kami untuk membuat Liturgi dengan 2 bahaya yaitu Batak dan
   >Indonesia. Apakah ada masukan lain dari anda yang juga pernah
   >melakukan acara ini agar Liturgi ini terlihat tidak membosankan.
   >Karena kalo kira-kira 300 anak secara berurutan membaca ayat firman
   >Tuhan akan terasa menjenuhkan. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih
   >Salam, Ida

   Jawaban:
   Pertama, supaya tidak rancu dengan liturgi yang kita bahas selama
   ini, maka perlu diluruskan dulu arti liturgi yang dimaksud oleh
   Sdr. Ida. Karena saya pernah bergereja di HKBP ketika anak-anak,
   maka arti liturgi disini adalah "PAJOJORHON". Caranya ialah dengan
   menghafal ayat kitab suci yang merupakan rangkaian mulai dari
   penciptaan sampai kepada datangnya (lahir sebagai bayi) Yesus
   Kristus ke dunia. Satu ayat satu anak. Dalam gereja 'Batak'
   pembacaan ayat Alkitab ini bisa beberapa sesion. Misalnya sesion
   pertama tentang penciptaan. Sesion kedua tentang kejatuhan manusia
   ke dalam dosa. Sesion ketiga, tentang nubuat-nubuat tentang
   kelahiran Yesus Kristus. Dan sesion keempat tentang kelahiran
   Yesus itu sendiri.

   Di gereja tempat saya melayani sekarang, pernah juga dibuat acara
   tentang pembacaan ayat ini. Yang kami lakukan adalah: Masing-masing
   anak menghafal satu ayat dan memegang satu huruf yang akan
   ditunjukkan kepada penonton. Satu persatu anak maju ke depan dan
   menghadap penonton, menghafal ayat bagiannya dan menunjukkan satu
   huruf yang dipegangnya. Setelah semua anak maju ke depan dan
   melakukan hal yang sama dengan anak yang lain, maka akan terlihat
   tulisan yang lebih lengkap dari huruf-huruf yang dirangkaikan.

   Hal ini menarik bagi anak-anak lain karena tulisan itu mengikat
   mereka untuk terus memperhatikan. Tulisan apa gerangan yang akan
   terbentuk. Waktu itu tulisan yang dirangkai adalah "YESUS
   JURUSELAMAT". Berarti anak yang menghafalkan ayat itu hanya 16 anak
   dan 16 ayat Alkitab yang berkaitan dengan kronologi di atas. Tidak
   perlu sampai 300 ayat Alkitab. Yang penting rangkaiannya berjalan
   dengan baik dan mudah dimengerti anak.

   Acara ini menarik bagi anak kemungkinannya adalah bahwa hal itu
   hanya sekali-sekali dilakukan, tidak merupakan tradisi. Ada hal yang
   mereka perhatikan untuk mereka selesaikan, yaitu rangkaian huruf-
   huruf yang akan menjadi satu makna yang harus mereka ketahui.

   Sekian dulu dari saya.
   Topson Siagian

*********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk arsip:  http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak
*********************************************************************
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org