Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/46

e-BinaAnak edisi 46 (25-9-2001)

Gaya Belajar (2)

      ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                   Edisi 046/September/2001
-----------
      o/ SALAM DARI REDAKSI
      o/ ARTIKEL (1)            : Gaya Belajar Global dan Analitik
                  (2)            : Memahami Gaya Belajar Guru SM
      o/ TIPS MENGAJAR          : Cara Mengajarkan Ayat Hafalan
      o/ SERBA SERBI            : Kata-kata Bijak Untuk Guru
      o/ DARI ANDA UNTUK ANDA   : Ucapan Selamat Ultah e-BinaGuru

***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

   Salam Sejahtera dalam Kristus,

   Melanjutkan edisi y.l. tentang "Gaya Belajar", maka berikut ini
   kami sajikan dua artikel yang berjudul "Mengenal Gaya Belajar Global
   dan Analitik" dan "Memahami Gaya Belajar Guru SM". Artikel-artikel
   ini diharapkan dapat menolong anda untuk memahami Gaya Belajar anak
   dan memahami Gaya Belajar anda sendiri. Sedangkan dalam kolom Tips
   akan membahas lanjutan dari edisi minggu lalu, yaitu bagaimana

   mengajarkan ayat hafalan pada anak Auditory, Visual dan Kinesthetic
   (Tactile).

   Sebagai selingan kami sajikan beberapa "Kata-kata Bijak Untuk Guru",
   biarlah kata-kata ini dapat menjadi perenungan kita semua yang
   terlibat menggarap ladang pelayanan anak.

   Selamat melayani.

   Tim Redaksi/Tabita

   "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara
         hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:7)
        < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Fil/T_Fil4.htm 4:7 >

**********************************************************************
o/ ARTIKEL (1)

                MENGENAL GAYA BELAJAR GLOBAL DAN ANALITIK
                =========================================

   Setiap anak adalah individu yang unik, masing-masing akan melihat
   dunia dengan "cara"nya sendiri. Meskipun melihat satu kejadian pada
   waktu yang bersamaan, tidak menjamin 2 orang anak akan melaporkan
   hal yang sama. Seringkali yang menjadi pergumulan dalam dunia
   pendidikan bukan pada masalah "apakah anak DAPAT belajar", tetapi
   pada masalah "BAGAIMANA mereka secara alami belajar dengan cara
   terbaiknya".

   Seorang peneliti bidang psikologi, Herman Witkin, melalui studi
   risetnya mengemukakan 2 macam karakteristik Gaya Belajar yang
   dimiliki seseorang, yaitu: Gaya Belajar GLOBAL dan Gaya Belajar
   ANALITIK. Gaya belajar ini melihat anak dalam berpikir dan memahami
   sesuatu. Anak yang GLOBAL cenderung memandang sesuatu secara
   menyeluruh atau melihat gambar yang besar, dan tidak bagian demi
   bagian. Sedangkan anak yang ANALITIK cenderung melihat suatu masalah
   secara bertahap, dan memfokuskan diri pada bagian-bagian yang
   membentuk gambar, secara urut dan terperinci.

   Kecenderungan Gaya Belajar ini akan mempengaruhi anak dalam banyak
   hal, seperti: cara dia mendengarkan, memperhatikan, menyimpan
   informasi, dan cara menggunakan informasi tsb.

   Seperti yang kita ketahui bahwa anak akan memiliki lebih dari satu
   Gaya Belajar. Sebagai guru, apabila kita dapat mengidentifikasi
   kecenderungan Gaya Belajar murid, maka hal ini akan bermanfaat dalam
   mengembangkan proses belajar-mengajar. Berikut ini kita akan
   mengenal Gaya Belajar GLOBAL dan ANALITIK secara lebih terperinci.

   A. GAYA BELAJAR GLOBAL

   Anak yang memiliki Gaya Belajar GLOBAL cenderung melihat segala
   sesuatu secara menyeluruh, dengan gambaran yang besar, namun
   demikian mereka dapat melihat hubungan antar satu bagian dengan
   bagian yang lain. Anak GLOBAL juga dapat melihat hal-hal yang
   tersirat, serta menjelaskan permasalahan dengan kata-katanya
   sendiri. Mereka dapat melihat adanya banyak pilihan dalam
   mengerjakan tugas dan dapat mengerjakan beberapa tugas sekaligus.

   Anak dengan Gaya Belajar GLOBAL dapat bekerjasama dengan orang lain,
   peka terhadap perasaan orang lain dan fleksibel. Mereka senang
   bekerja keras untuk menyenangkan orang lain. Senang memberi dan
   menerima pujian, bahkan anak GLOBAL cenderung memerlukan lebih
   banyak dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu. Mereka
   menerima kritikan secara pribadi. Mereka akan mengalami kesulitan
   bila harus menjelaskan sesuatu setahap demi setahap.

   Orang dengan Gaya Belajar GLOBAL dominan biasanya kurang memiliki
   kerapian, walau sebenarnya mereka memiliki keinginan besar untuk
   merapikan tempat belajarnya, namun seringkali keinginannya kurang
   terlaksana, akhirnya kertas-kertas tetap berantakan. Untuk mengatasi
   hal ini sebaiknya orang GLOBAL belajar untuk menyederhanakan
   sistemnya, dengan menyediakan map-map berwarna dengan kategori
   tertentu untuk menyimpan kertas-kertas yang menumpuk.

   Pikiran anak GLOBAL dominan tidak pernah bisa terfokus pada satu
   masalah, pikirannya dapat pergi ke banyak arah sepanjang waktu.
   Apabila orang GLOBAL mengerjakan satu tugas, lalu ada tugas baru
   yang muncul, maka dia akan mulai mengerjakan tugas kedua, meskipun
   tugas pertamanya belum selesai. Untuk mengatasi keadaan ini
   sebaiknya mereka bekerja sama dengan orang lain, dengan janji saling
   menolong dalam menyelesaikan tugas sebelum mengerjakan yang lain.
   Mereka akan mudah berkonsentrasi bila ada seseorang yang bekerja
   bersamanya.

   Penundaan merupakan godaan nyata bagi anak GLOBAL, mereka
   membutuhkan dorongan semangat untuk memulai tugas mereka. Untuk itu
   bila anda menginginkan anak GLOBAL mengerjakan sesuatu sekarang,
   cobalah menawarkan untuk bekerja dengannya setidak-tidaknya untuk
   membuat dia memulai pekerjaannya.

   B. GAYA BELAJAR ANALITIK

   Anak yang memiliki Gaya Belajar ANALITIK dalam memandang segala
   sesuatu cenderung lebih terperinci, spesifik, terorganisasi, dan
   teratur. Namun mereka kurang bisa memahami masalah secara
   menyeluruh.

   Dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya, anak ANALITIK
   akan mengerjakan tugasnya secara teratur, dari satu tahap ke tahap
   berikutnya. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengerjakan satu
   tugas dalam satu waktu, dan mereka belum akan mengerjakan tugas lain
   sebelum tugas pertamanya selesai. Mereka membutuhkan waktu yang
   cukup untuk menyelesaikan tugas mereka, karena mereka tidak ingin
   ada satu bagian yang terlewat.

   Anak yang memiliki cara berpikir secara ANALITIK seringkali
   memikirkan sesuatu berdasarkan logika. Selain itu mereka menilai
   fakta-fakta yang terjadi melebihi perasaannya. Mereka dapat
   menemukan fakta-fakta namun seringkali mereka kurang mengetahui
   gagasan utamanya, sehingga kadang dia tidak mengerti maksud dan
   tujuan dia dalam mengerjakan sesuatu.

   Anak yang memiliki Gaya Belajar ANALITIK sangat sulit belajar bila
   ada gangguan, karena biasanya pikirannya hanya terfokus pada satu
   masalah saja. Untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya seorang anak
   ANALITIK belajar sendirian, baru bergabung dengan temannya untuk
   bersosialisasi setelah selesai belajar.

   Anak ANALITIK dominan dapat bekerja maksimal bila ada metode yang
   konsisten dan pasti dalam mengerjakan sesuatu, apalagi bila dia bisa
   menciptakan sistem sendiri dalam belajar. Untuk itu jadwal harian
   sangat membantu anak ANALITIK merasakan adanya struktur dan hal-hal
   yang bisa diramalkan, sehingga mereka dapat menentukan dan memenuhi
   sasaran-sasaran yang jelas.

   C. PERBEDAAN GAYA GLOBAL DOMINAN DAN GAYA ANALITIK DOMINAN

   Perbedaan antara gaya GLOBAL dominan dan ANALITIK dominan dapat
   dilihat saat mereka mendengarkan dan mengikuti petunjuk dalam
   mengerjakan tugas. Saat guru memberikan petunjuk, anak ANALITIK
   dominan akan cenderung mendengarkan dengan hati-hati, kemudian ingin
   mulai mengerjakan tugasnya tanpa gangguan apapun. Sementara itu anak
   GLOBAL dominan mungkin juga mendengarkan petunjuk, namun dia mungkin
   sering bertanya supaya petunjuk diulangi. Seorang anak GLOBAL akan
   mendengarkan apa perlunya mengerjakan tugas, dan bukan sekedar
   bagaimana melakukannya. Maka anak GLOBAL akan cenderung bertanya-
   tanya hal-hal yang tidak diucapkan gurunya. Bagi anak ANALITIK
   mungkin akan frustasi bila petunjuk-petunjuk diulangi, karena mereka
   sudah fokus pada tugas dan tidak ingin mendengarkan kembali sesuatu
   yang sudah mereka ketahui. Sebaliknya, jika seorang anak GLOBAL
   diberitahu tidak akan ada pengulangan instruksi dan mereka harus
   mengerti dengan sekali mendengar, maka mereka akan menjadi sangat
   tertekan, sebab mereka tahu mereka mungkin tidak mampu mengerjakan
   tugas hanya dengan mendengarkan petunjuk sekali saja.

   Bahan ini diambil dan diedit dari:
   Judul buku: Cara Mereka Belajar
   Penulis   : Cynthia Ulrich Tobias
   Penerbit  : Harvest Publication House
   Halaman   : 117-141


o/ ARTIKEL (2)

                MEMAHAMI GAYA BELAJAR GURU SEKOLAH MINGGU
                =========================================

   Sama seperti tidak ada anak yang murni memiliki Gaya Belajar
   tertentu, demikian juga tidak ada guru yang murni memiliki gaya
   GLOBAL saja atau ANALITIK saja. Namun, mengenali Gaya Belajar
   dominan kita sebagai seorang guru akan sangat membantu dalam
   mengevaluasi tugas pelayanan kita sebagai guru SM.

   Seorang guru dapat menolong murid untuk mengenali kelebihan atau
   kekurangan Gaya Belajarnya sehingga mereka tidak mengalami frustasi
   di kelas, demikian juga seorang guru dapat menolong dirinya sendiri
   dengan mengenali Gaya Belajar + mengajar dominan yang dimilikinya.
   Dengan demikian, guru dapat lebih mawas diri pada apa yang harus
   ditingkatkannya, sementara guru juga dapat lebih mengoptimalkan
   kelebihannya supaya makin efektif dalam mengajar.

   A. APAKAH SEBAIKNYA MURID DAN GURU MEMILIKI GAYA BELAJAR DOMINAN
      YANG SAMA?

   Para orangtua, guru, dan murid mungkin berpikir bahwa sebaiknya
   guru dan murid memiliki Gaya Belajar dominan yang sama. Namun kadang
   situasi terbaik adalah kebalikannya. Bagi murid yang lebih GLOBAL
   berada di dalam kelas guru ANALITIK dapat membantu memberikan
   struktur yang lebih jelas. Demikian pula seorang murid ANALITIK
   dapat melakukan yang terbaik di kelas guru GLOBAL karena di sana
   ia dapat memperoleh gambaran yang menyeluruh dan tidak hanya
   terfokus pada suatu rincian saja.

   B. LIMA CIRI GAYA MENGAJAR

   Bila anda ingin mengetahui Gaya Belajar/mengajar dominan anda,
   cobalah melakukan evaluasi terhadap hal-hal di bawah ini:

   1. Lingkungan Ruang Kelas
      ----------------------
      Dari ruang kelasnya, seorang guru dapat terlihat apakah dia
      cenderung GLOBAL atau ANALITIK. Seorang guru GLOBAL mungkin
      memiliki ruang kelas yang dirancang seperti rumah. Ada
      poster-poster, tanaman-tanaman, karpet dan sofa. Bagi
      orang ANALITIK itu kelihatan seperti tumpukan barang rongsokan.
      Tetapi bagi orang GLOBAL, mereka mendapatkan "suasana" nyaman.

      Sebaliknya, dari dalam ruang kelas seorang guru ANALITIK
      anda mungkin menemukan instruksi latihan menghadapi kebakaran,
      pengumuman harian, bagan dan denah yang berhubungan dengan
      pelajaran hari itu. Para guru ANALITIK sering menjaga ruang
      kelas mereka sebersih dan serapi mungkin sehingga murid dapat
      berkonsentrasi dalam belajar dan bukan pada lingkungan.

   2. Hal Mengatur Ruang Kelas
      ------------------------
      Guru-guru dengan gaya ANALITIK yang kuat hampir selalu memiliki
      serangkaian peraturan di kelas yang dicetak dan dibagikan kepada
      para murid di awal tahun pelajaran. Peraturan-peraturan itu,
      dinyatakan secara spesifik termasuk konsekuensinya, sehingga
      tidak akan ada anak yang kebingungan.

      Guru yang lebih GLOBAL hanya memiliki satu atau dua peraturan
      umum di kelas. Sebagai contoh, "Baik hati dan lembutlah kepada
      setiap orang" atau Hormatilah yang lain." Setelah itu, bila
      situasi lain muncul yang membutuhkan penerapan peraturan khusus,
      seorang guru GLOBAL menangani masalah hanya berdasarkan kasus
      demi kasus.

   3. Sikap Terhadap Para Murid
      -------------------------
      Guru GLOBAL menempatkan prioritas yang tinggi pada penghargaan
      diri dan bahkan akan memberikan pelajaran tentang hal ini sebelum
      mereka mengajarkan mata pelajaran mereka. Guru GLOBAL yakin
      bahwa para murid tidak bisa berhasil kecuali jika mereka memiliki
      keyakinan terlebih dahulu.

      Guru ANALITIK juga percaya bahwa penghargaan diri itu penting,
      tetapi mereka percaya bahwa anak mencapai penghargaan diri dengan
      mengalami kesuksesan. Jadi guru ANALITIK dominan mungkin
      menentukan standar yang tinggi dan mungkin kelihatan keras kepada
      murid-murid mereka, karena mereka ingin para murid berhasil
      memperoleh penghargaan diri.

   4. Mengajarkan Isi Pelajaran
      -------------------------
      Bila saatnya mengajarkan isi pelajaran tertentu, guru yang lebih
      ANALITIK menggunakan banyak kuliah, kegiatan-kegiatan pribadi,
      dan tugas-tugas membaca. Mereka mendorong para murid untuk
      bekerja dengan tidak tergantung dan mungkin kadang-kadang
      kelihatannya hampir tidak bersahabat bagi murid GLOBAL

      Guru yang lebih GLOBAL cenderung menggunakan diskusi, kegiatan
      kelompok, dan belajar bersama. Karena guru GLOBAL mencoba membuat
      mata pelajaran itu penting secara pribadi bagi setiap murid,
      mereka sering berbagi pengalaman secara pribadi dan berharap
      murid mereka melakukan yang sama. Hal ini bisa membuat seorang
      ANALITIK menjadi tidak nyaman dan tidak sabar.

   5. Pemberian Nilai
      ---------------
      Guru ANALITIK hampir selalu menentukan skala pemberian nilai.
      Jika angka 92-100 berarti A dan seorang murid mendapat angka
      91,8, seorang guru ANALITIK akan memberikan nilai B. Guru
      ANALITIK dominan sering memiliki kriteria pemberian nilai yang
      sangat spesifik, dan murid dapat percaya bahwa guru itu
      konsisten. Guru ANALITIK kelihatannya tidak banyak memberikan
      pujian, tetapi bila guru itu berkata bagus, ini mungkin pujian
      tertinggi yang akan diterima seorang.

      Guru GLOBAL tidak begitu spesifik dalam memberikan nilai. Jika 92
      berarti A dan seorang murid mendapat 91,8, guru GLOBAL mungkin
      berkata cukup dekat, tergantung kepada kepercayaan guru seberapa
      kerasnya murid itu belajar. Guru GLOBAL dominan menekankan
      partisipasi kelas dan mungkin bahkan memberikan nilai untuk
      seberapa sering sumbangan-sumbangan dilakukan dalam diskusi kelas
      atau pekerjaan kelompok.

   Bahan ini diambil dan diedit dari:
   Judul buku: Cara Mereka Belajar
   Penulis   : Cynthia Ulrich Tobias
   Penerbit  : Harvest Publication House
   Halaman   : 141-145


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR


   CARA MENGAJARKAN AYAT HAFALAN PADA ANAK AUDITORY, VISUAL DAN TACTILE
   ====================================================================

   Pada edisi yang lalu (045) e-BinaAnak telah menyajikan sebuah kasus
   mengenai 3 orang anak SM yang memiliki Gaya Belajar yang berbeda.
   Ani adalah Auditory Learner, Vivi adalah Visual Learner, dan Teddy
   adalah Tactile (kinesthetic) Learner.

   Edisi kali ini akan membahas mengenai bagaimana guru SM dapat
   membantu anak-anak tsb belajar Alkitab dengan penuh sukacita sambil
   mengoptimalkan hasil dari Gaya Belajar mereka masing-masing.

   Tips berikut adalah cara mengajarkan Ayat Hafalan pada ketiga tipe
   anak tersebut:

   A. KELOMPOK AUDITORY

   Ajaklah anak auditory memilih teman untuk berlatih bersama. Bantulah
   mereka menghafal ayat ke dalam suatu pola berirama, seperti puisi,
   lagu, atau rap. Biarkan mereka membaca dengan suara keras, bila
   memungkinkan, rekamlah suara mereka dan minta mereka mengulangnya
   sambil mendengarkan kembali hasil rekaman tsb. Jauhkan mereka dari
   gangguan-gangguan visual (misal: di tempat yang sering dilewati
   orang, di ruang terbuka dengan banyak pemandangan, di ruang kelas
   kesenian yang memiliki banyak benda).

   B. KELOMPOK VISUAL

   Sediakan tempat yang luas, terang, serta perlengkapan secukupnya
   untuk menggambar dan menulis. Dorong mereka untuk membuat catatan,
   atau menggambar sambil memikirkan sesuatu saat mencoba menghafalkan
   ayat. Mungkin mereka akan suka membuat kartu-kartu kecil yang
   berisikan kata dan gambar pengingat yang mereka buat sendiri.
   Tindakan menulis, menggambar, memberi warna akan sangat membantu
   mereka dalam menghafal.

   C. KELOMPOK TACTILE

   Berikan kebebasan pada mereka untuk mengekspresikan diri dalam
   gerakan. Bila perlu, bantulah mereka menciptakan gerakan-gerakan
   tertentu sebagai pengganti kata yang harus mereka hafalkan.
   Biasanya, anak Tactile akan mengingat dengan baik apa yang mereka
   pelajari melalui gerakan-gerakan yang diciptakannya sendiri.

   Selamat melayani!
                                                /Tim Redaksi (Meilania)


**********************************************************************
o/ SERBA SERBI

                       KATA-KATA BIJAK UNTUK GURU
                       ==========================

* "The important thing is not so much that every child should be
    taught, as that every child should be given the wish to learn."
    (John Lubbock)

   "Hal yang penting bukanlah setiap anak harus diberi pelajaran,
    tetapi bahwa setiap anak seharusnya diberikan keinginan untuk
    belajar."
    (John Lubbock)

* "Could I climb to the highest place in Athens, I would lift my
    voice and proclaim: 'Fellow citizens, why do you turn and scrape
    every stone to gather wealth, and take so little care of your
    children to whom one day you must relinquish it all?'"
    (Socrates)

   "Kalau aku boleh naik ke tempat yang paling tinggi di Athena,
    maka aku akan mengangkat suaraku dan meneriakkan: 'Teman-teman
    sebangsaku, mengapa engkau membalikkan dan mengorek setiap batu
    untuk mengumpulkan kekayaan, tapi memberikan perhatian yang sangat
    sedikit pada anak-anak anda, yang kepadanya suatu ketika anda harus
    serahkan semuanya?'"
    (Socrates)

* "Children have never been very good at listening to their elders,
    but they have never failed to imitate them."
    (James Baldwin)

   "Anak-anak tidak pernah pandai mendengarkan apa yang dikatakan para
    orang tua/guru, tetapi mereka tidak pernah gagal dalam meniru
    mereka."
    (James Baldwin)

* "This is my mission field: a child's heart
    Where endless thoughts and actions start,
    For in that heart through word and deed
    I plant and water sacred seed."
    (Marcia Baldon)

   "Inilah ladang misiku, yaitu hati seorang anak
    Dimana pemikiran dan tindakan yang tak berkesudahan berawal
    Karena dalam hati ini melalui kata-kata dan perbuatan
    Aku menanam dan menyirami benih-benih yang kudus."
    (Marcia Baldon)


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

   Berikut ini kami kutipkan beberapa ucapan selamat ulang tahun
   kepada e-BinaGuru yang baru saja genap satu tahun minggu lalu.
   Kiranya ini bisa mendorong seluruh anggota yang bergabung di
   Milis Diskusi e-BinaGuru agar maju terus pantang mundur......

   Dari: Lydia Susanty@
   >Met ultah Milis BinaGuru,
   >umpama anak baru umur 1 th itu baru belajar ngomong, ini Milis
   >BinaGuru sudah banyak mengajari kita, jadi bravo deh...
   >Menurutku bagus, apalagi topik yg dibawakan kali ini (Gaya
   >Belajar). Thanks a lot :)

   Dari: Nadia Christina@
   >Dear Member Milis BinaGuru,
   >Happy Birthday to all of them....:-)
   >Semoga Milis kita lebih maju lagi sehingga dapat menunjang
   >pelayanan kita di sekolah minggu.
   >Love, Nadia

   Dari: NASA_HERYANTO@
   >Syallom
   >Selamat Ulang Tahun yang Pertama buat " Bina Guru " .
   >Saya percaya Tuhan Yesus senantiasa memberi kekuatan bagi moderator
   >dan semua yang terlibat dalam pelayanan ini. Dan berkat-Nya pasti
   >tidak berkesudahan.
    -cut-
   >Terima kasih dan selamat berjuang diladang TUHAN .

   Dari: Gomfie Sidabutar - PPD@
   >Happy B' Day to Milis Bina Guru......
   >Saya pribadi mengucap syukur kepada Tuhan kalau saya dapat
   >mengetahui milis ini karena saya banyak sekali mendapat berkat
   >dari Milis ini walaupun saya lebih sering menjadi pemerhati atau
   >sering hanya mengikuti diskusi. Milis ini saya dapatkan dari M'bak
   >saya yang sekarang sudah di Belanda, saya yakin dia masih tetap
   >mengikuti milis ini.
   >Semoga di masa yang akan datang semakin banyak renungan yang
   >dimunculkan, khususnya renungan untuk ASM sehingga kami GSM
   >memiliki banyak bahan cerita yang bisa di ceritakan ke ASM.
   >Mungkin cerita Sekolah Minggu yang berasal dari negara sendiri...
   >Itu saja saran saya,
   >Selamat bekerja rekan GSM dimanapun berada, semoga kita tidak hanya
   >menjadi GSM bagi ASM kita tetapi menjadi sahabat mereka.

   Dari: gkkaind@
   >YTH. e-BinaAnak
   >Terimakasih atas artikel yang meneguhkan dan menambah wawasan bagi
   >pembinaan anak dan pelayanan SM.
   >Selamat berjuang dan terus kirim kepada kami,
   >gkkaind@

   Redaksi:
   Redaksi e-BinaAnak ikut bersyukur banget untuk tangapan-tanggapan
   positif yang diberikan bagi pelayanan e-BinaGuru. Kami terus berdoa
   agar Tuhan menolong kita semua untuk semakin maju dalam pelayanan
   yang sangat penting ini, yaitu membangun "Tubuh Kristus" bagi
   generasi yang akan datang! Amin!


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk arsip:  http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak
**********************************************************************
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org