Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/20

e-BinaAnak edisi 20 (6-2-2001)

Mengenal Anak Balita (Umur 4-5 Tahun)

      ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                    Edisi 020/Pebruari/2001
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL              : Mengenal Anak Balita/Kanak-kanak/Indria
                               (Umur 4-5 tahun)
    o/ TIPS MENGAJAR        : Guru Anak-anak Balita/Indria
    o/ SERBA-SERBI          : Pertanyaan-pertanyaan yang Diajukan
                               Anak Balita
    o/ DOA                  : Bagaimana Kita Berdoa Sebelum Tidur?
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

   Salam Sejahtera dalam Kristus,

   Sebagaimana telah kami beritahukan pada edisi sebelumnya bahwa pada
   edisi ini kita akan melanjutkan dengan membahas tentang mengenal anak
   Balita (anak usia 4-5 tahun). Pada masa pertumbuhannya anak-anak usia
   di bawah 5 tahun pada umumnya bertumbuh lebih banyak dan cepat
   (secara kualitas) dibandingkan usia-usia sesudahnya. Oleh karena itu
   mengajar dan mendidik anak usia Balita merupakan kesempatan emas bagi
   guru, khususnya dalam memperkenalkan Kristus dalam hidupnya. Semakin
   banyak stimulasi diberikan untuk anak belajar dan mengalami, semakin
   dalam anak itu akan mengingat. Janganlah sia-siakan waktu ini.

   Selamat melayani!

   Tim Redaksi.

     "Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai
    sekarang aku memberitakan perbuatanMu yang ajaib." (Mazmur 71:17)
        < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Maz/T_Maz71.htm 71:17 >

***********************************************************************
o/ ARTIKEL

      MENGENAL ANAK-ANAK BALITA/KANAK-KANAK/INDRIA (UMUR 4-5 TAHUN)
      =============================================================

   Berikut ini adalah ciri khas anak-anak Balita secara jasmani, mental,
   emosi, sosial dan rohani beserta penerapan praktisnya.

   A. CIRI KHAS SECARA JASMANI
   ---------------------------
   1. Pertumbuhan amat cepat dan banyak bergerak. Otot besar dan otot
      kecilnya berkembang. Karena itu, buatlah acara dengan memberikan
      kesempatan pada anak untuk bergerak sebanyak mungkin. Mereka juga
      sudah memiliki beberapa ketrampilan yang lebih rumit dibanding
      sewaktu masih berusia 3 tahun. Anak Balita sudah bisa menggunting
      dan menempel sendiri dengan baik, mengambar, mewarnai, atau
      melipat.

   2. Pita suara sudah berkembang dengan baik. Mereka sudah dapat
      menyanyi dengan nada yang tepat bila mendapat contoh dan
      bimbingan yang baik. Sebaliknya, bila Guru tidak bisa menyanyi
      dengan nada yang tepat akibatnya akan berpengaruh juga pada anak
      terhadap pengenalan nada.

   3. Biasanya mereka cenderung melakukan hal-hal yang terlalu sulit.
      Biarkan mereka mencoba, dan berikan saran atau pertolongan hanya
      pada waktu mereka mendapat kesulitan atau meminta pertolongan
      anda. Anak Balita harus bereksperimen untuk mengetahui
      keterbatasan kemampuan yang dimilikinya. Mereka senang
      menggunakan ketrampilan yang telah dimilikinya untuk melaksanakan
      sebuah gagasan, namun apabila gagasan itu tidak terlaksana,
      mereka harus dibimbing untuk mencoba lagi dengan gagasan lain.

   B. CIRI KHAS SECARA MENTAL
   --------------------------
   1. Rasa ingin tahunya besar sekali. Ia senang sekali apabila ada
      orang dewasa yang dapat membantunya memahami "Alkitab" secara
      sederhana. Ia ingin tahu cara kerja sebuah benda (fungsinya),
      mengapa benda itu bekerja (sebab dan akibatnya), serta apa dan
      bagaimana benda itu bekerja (rinciannya).

   2. Imajinasinya kuat sekali. Ia dapat bersandiwara menjadi tokoh apa
      saja yang diinginkannya. Benda apa saja yang dilihat dapat
      dijadikan mainan olehnya. Usahakan agar anda lebih banyak
      memberikan ide-ide untuk bermain daripada memberikan mainan kepada
      anak-anak ini. Jika memberikan mainan, berikan yang murah dan
      sederhana, tapi harus kuat dan tahan lama karena pada usia ini
      anak belum dapat berhati-hati dengan mainannya (cepat rusak).

   3. Mereka belum dapat membedakan antara cerita yang sungguhan dengan
      dongeng atau khayalan. Untuk mengatasi hal ini peganglah Alkitab
      di tangan saat menyampaikan cerita Alkitab dan jelaskanlah bahwa
      Firman Allah sangat berbeda dengan dongeng atau fabel.

   4. Konsep terhadap "waktu" dan "ruang" masih terbatas. Sebaiknya
      pakailah istilah "hari ini", besok", "dahulu kala", "di tempat
      yang jauh" dan lain-lain, untuk melukiskan waktu dan ruang. Oleh
      karena itu usahakan untuk tidak menjanjikan/menjelaskan sesuatu
      pada anak yang melibatkan panjangnya waktu karena anak pada usia
      ini masih belum bisa mengukur panjang/lamanya waktu dengan jelas.

   5. Suka mendengarkan cerita. Cerita untuk anak Balita haruslah
      mengandung pengertian etis yang jelas dan mudah dimengerti.
      Anak-anak ini menyukai cerita yang mempunyai pola yang jelas dan
      tetap serta mengandung unsur-unsur berhitung, perbandingan
      (kontras), pengulangan dan fakta-fakta konkrit.

   6. Dapat mengulang-ulang istilah-istilah Alkitab yang didengarnya,
      tanpa memahami arti yang sesungguhnya. Jangan mengira mereka
      pasti memahami istilah Alkitab hanya karena mereka mengucapkannya.
      Oleh karena itu, mintalah anak mengulang/menceritakan kembali apa
      yang telah anda sampaikan padanya sehingga anda dapat mengetahui
      apa yang sesungguhnya ada di dalam pikiran mereka (pemahaman
      mereka terhadap Firman Tuhan yang telah didengarnya).

   7. Suka mengajukan pertanyaan karena rasa ingin tahu cukup besar.
      Oleh sebab itu, berikanlah jawaban yang sederhana pada pertanyaan-
      pertanyaan mereka. Apabila seorang anak berulang kali mengajukan
      pertanyaan yang itu-itu juga, maka ada kemungkinan ia membutuhkan
      kepastian emosional, minta perhatian, atau masih bingung.

   C. CIRI KHAS SECARA EMOSI
   -------------------------
   1. Emosi masih berimbang, mudah marah namun juga cepat reda. Mereka
      juga bertambah kaya dengan berbagai pengalaman emosional.
      Bersamaan dengan meningkatnya kesadaran anak tentang masa yang
      akan datang, pengharapan dan kekuatiran mulai timbul dalam
      dirinya. Ia membandingkan dirinya dengan orang lain dan
      menunjukkan rasa iri atau simpati. Ia menilai kelebihan dan
      kekurangan dalam dirinya serta memperlihatkan rasa bangga atau
      malu. Karena anak Balita sudah mulai sadar akan kekurangan-
      kekurangan dirinya, mereka memerlukan bantuan khusus untuk
      belajar menerima dirinya sendiri. Sangat baik kalau pada usia ini
      anak sudah diajarkan untuk mengenal emosinya sendiri dan
      mengekspresikannya dengan sehat, khususnya dengan mengungkapkan
      lewat kata-kata, misalnya "Saya senang lagu ini", "Saya tidak
      suka warna ini", "Saya sedih mendengar cerita ini", "Saya sangat
      marah dengan dia", "Saya takut..." dll.

   2. Ada suatu perasaan takut tertentu. Ketakutan yang dialami pada
      usia ini biasanya melekat pada si anak untuk jangka waktu yang
      lama. Untuk mengatasi hal ini hindarilah bagian-bagian cerita
      yang menakutkan, dan jangan terlalu mendramatisir peristiwa-
      peristiwa tertentu yang bisa membuat anak ketakutan (misal:
      peristiwa penyaliban Yesus, Daniel dimasukkan ke gua singa),
      juga jangan mengajar anak dengan cara menakut-nakutinya (mis.
      "Kalau nakal nanti pak polisi akan datang!" dan sejenisnya).

   D. CIRI KHAS SECARA SOSIAL/PERGAULAN
   ------------------------------------
   1. Anak Balita senang bermain dengan teman sebayanya, namun juga
      perlu waktu untuk bermain sendiri. Mereka sudah bisa bermain
      bersama dalam kelompok kecil yang terdiri 5-6 anak, mereka juga
      bisa melakukan aktivitas dalam kelompok besar yang dipimpin oleh
      orang dewasa.

   2. Sering timbul pertengkaran pada saat bermain dan mereka akan
      "mengadukan" kepada orang dewasa sebagai cara untuk mendapatkan
      perhatian. Oleh karena itu, ketika menyelesaikan masalah antar
      anak balita, guru harus bersikap sama rata memberikan perhatian.

   3. Sifat keakuan masih sangat kuat, sering menyebut "aku" dalam
      pembicaraannya. Dalam diri anak Balita berkembang perasaan ingin
      bersaing, dan hal ini biasanya mereka ekspresikan dengan cara
      menyombongkan diri dengan apa yang dimilikinya atau kepandaiannya.

   4. Kesadaran tentang "kepemilikan" mulai berkembang. Ia sudah dapat
      membedakan milikku, milikmu, dan miliknya. Sebenarnya, yang
      menjadi dasar dari konsep "membagi" (share) adalah konsep
      kepemilikan pribadi. Oleh karena itu, sebelum bisa belajar membagi
      ia perlu sudah memiliki beberapa benda bagi dirinya sendiri.

   5. Anak Balita sedang belajar membuat pilihan-pilihan yang benar.
      Hati nuraninya mulai bertumbuh. Ia menggunakan aturan-aturan
      moral yang dimilikinya. Ia menilai besar kecilnya kesalahan yang
      telah dilakukannya dari berat/ringannya hukuman yang diterimanya.
      Karena itu penting sekali bagi Guru untuk menanamkan nilai-nilai
      yang benar dan konsisten, kalau perlu dengan memberikan disiplin
      (hukuman) tapi harus dengan perhitungan (tidak terlalu ringan atau
      terlalu berat). Pengajaran dan keteladanan juga harus berjalan
      beriringan.

   E. CIRI KHAS SECARA ROHANI
   --------------------------
   1. Dapat mengenal Yesus/Allah melalui kasih orang dewasa terhadap
      diri mereka. Oleh karena itu, melayani dengan kasih yang tulus
      kepada anak akan menolong mereka untuk belajar mengenal Yesus,
      karena anak mengasosiasikan Yesus/Allah dengan segala sesuatu yang
      baik, benar, dan indah. Anak juga perlu mengerti bahwa Kristus
      bisa tinggal dalam hati dan menjadi sahabat kita jika kita mau
      mengundang Dia untuk masuk dalam hati kita. Dengan pengarahan yang
      benar (secara individu), maka pada usia ini anak bisa dibimbing
      untuk menerima Kristus.

   2. Memiliki kesadaran moral tentang hal-hal yang salah dan benar.
      Tekankan bahwa Allah melihat semua yang kita lakukan oleh karena
      itu jika kita tahu telah berbuat salah kita harus bertobat dan
      minta pengampunan atas dosa mereka pada Tuhan.

   3. Dapat belajar berdoa. Ajarkanlah pada mereka bahwa Allah mendengar
      doa, namun demikian tidak berarti semua permintaan mereka akan
      dijawab sesuai dengan keinginannya. Allah mengetahui yang terbaik
      bagi kita, karena itu kadang Tuhan menjawab doa kita dengan "ya"
      tapi bisa juga dengan jawaban "tidak" atau "tunggu".

   Bahan di atas dirangkum dari:
   1. Judul Buku: Pembaruan Mengajar
      Penulis   : Dr. Mary Go Setiawani
      Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung.
      Halaman   : 23-24

   2. Judul Buku: Ketika Anak Anda Bertumbuh
      Penulis   : Margaret Bailey Jacobsen
      Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
      Halaman   : 88 - 104

***********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

                      GURU ANAK-ANAK BALITA/INDRIA
                      ============================

   Bagaimanakah anak menilai anda sebagai seorang guru Sekolah Minggu?
   Anda dilihat sebagai seorang guru yang galak, selalu menyuruh anak-
   anak duduk diam dan mendengarkan? Atau sebagai seorang yang selalu
   melarang mereka melakukan hal-hal yang mereka senangi? Atau
   sebaliknya, anak-anak menilai anda sebagai seorang guru yang gembira,
   bersahabat dan pandai bercanda?

   Mungkin anak Balita tidak peduli berapa rajin anda ke gereja. Mereka
   juga tidak mampu menilai kesetiaan serta komitmen anda sebagaimana
   orang dewasa menilai. Tetapi, bukan berarti mereka tidak pernah
   menilai anda? Apakah anda ingin tahu bagaimana anak menilai anda?

   1. Sikap anda terhadap Allah.
      Mereka menilai anda dari cara anda berbicara tentang Allah. Mereka
      juga memperhatikan wajah anda dan menangkap perasaan anda ketika
      anda bercerita tentang Allah. Walaupun mereka tidak selalu
      mengerti semua perkataan anda, namun mereka melihatnya dari sikap
      anda. Jika mereka melihat hal ini sebagai hal yang positif, maka
      anda akan menjadi teladan baginya dalam hal mengasihi Tuhan.

   2. Sikap anda terhadap anak.
      Hal ini dilihat mereka sebagai hal yang penting. Cara guru berkata-
      kata dan bersikap terhadap mereka sangat mereka perhatikan. Guru
      yang menaruh perhatian kepada mereka sebagai individu dan mau
      memperlakukan mereka sebagai pribadi yang berharga akan dilihat
      sebagai sikap kasih yang tulus. Dan mereka akan cepat merasa dekat
      dengan guru-guru yang demikian.

   3. Sikap anda terhadap orang dewasa lain.
      Anak-anak diam-diam memperhatikan cara anda berhubungan dengan
      guru-guru Sekolah Minggu lainnya. Secara khusus mereka juga
      melihat bagaimana anda berbicara dengan orang tua mereka. Jika
      anda bersikap baik dan orang tuanya menerima anda dengan baik,
      maka telah anda dinilai positif dan anak akan menghormati anda.

   4. Sikap anda terhadap hidup.
      Seorang guru yang murah senyum dan selalu tampak gembira paling
      disukai anak balita, karena anak menilainya sebagai seorang yang
      bersahabat dan mudah diajak berteman. Hal ini mungkin sejalan
      dengan dunia dan hidup mereka yang masih sederhana, penuh harapan,
      permainan dan kegembiraan.

   Bahan yang digunakan sebagai sumber:
   Judul buku: Bagaimana Mengajar Anak Indria
   Penulis   : Doris Blattner
   Penerbit  : Lembaga Literatur Baptis, Bandung
   Halaman   : 9-11

***********************************************************************
o/ SERBA-SERBI

             PERTANYAAN YANG DIAJUKAN ANAK UMUR 4-5 TAHUN
             ============================================

   Pernahkah anda tergagap karena tak bisa menjawab pertanyaan yang
   dilontarkan seorang anak berumur 5 tahun? Seringkali begitu polos
   dan sederhananya pertanyaan itu sampai orang dewasa menemui kesulitan
   untuk memberikan jawaban yang sederhana untuk mereka. Di bawah ini
   adalah cuplikan 9 pertanyaan biasa yang diajukan anak Balita tentang
   Tuhan dan hal-hal rohani lainnya, serta contoh pedoman jawaban yang
   dapat diberikan. Kiranya materi ini dapat memperluas wawasan serta
   membantu kita semua dalam melayani anak-anak Balita.

   [1] Siapakah yang membuat Allah?
       Tidak seorangpun. Allah sudah ada di sana sebelum dunia dibuat
       dan Ia akan selalu ada selama-lamanya. Allah tidak dibuat tapi
       Ia adalah Pencipta segala sesuatu, karena Dia membuat kita dan
       Ia juga membuat segala sesuatu yang ada di dunia ini.

   [2] Berapa umur Allah?
       Allah tidak punya umur. Dia tidak menjadi tua seperti kita dan
       Dia tidak pernah berubah.

   [3] Apakah Yesus ada di setiap rumah?
       Dia ingin ada di setiap rumah, khususnya dalam rumah hati kita.
       Tapi Ia hanya mau tinggal jika pemilik rumah itu menginginkan Dia
       tinggal di sana. Yesus tidak pernah memaksa untuk tinggal di
       rumah kita. Tapi kalau diundang Ia akan datang. Dan Ia akan
       tinggal di rumah orang-orang yang mengasihi-Nya.

   [4] Apakah malaikat itu?
       Mereka adalah utusan Allah. Alkitab menceritakan tentang malaikat-
       malaikat yang Allah utus untuk menyampaikan pesan kepada manusia.
       Alkitab memberitahu kita bahwa malaikat melindungi orang-orang
       yang mengasihi Allah. Kitab Ibrani dalam Perjanjian Baru
       mengatakan bahwa malaikat dikirim untuk melayani orang yang
       mengasihi Allah.

   [5] Apakah manusia bisa menjadi malaikat?
       Tidak. Malaikat sama sekali berbeda dengan manusia.

   [6] Apakah malaikat sama seperti peri?
       Tidak. Peri hanya ada dalam dunia dongeng - tidak nyata. Tapi
       malaikat itu nyata.

   [7] Apakah Ibu percaya pada malaikat penjaga anak-anak?
       Allah memakai malaikatNya untuk menjaga dan memelihara, bukan
       hanya anak-anak tapi juga orang dewasa yang dikasihi Tuhan.
       Ada orang Kristen yang percaya bahwa setiap orang memiliki
       masing-masing malaikat penjaga. Kita tidak tahu apakah itu
       benar, tapi kita bisa meminta Allah untuk mengirim malaikatNya
       untuk menjaga dan melindungi kita.

   [8] Mengapa kita berdoa?
       Dalam berdoa kita bisa berbicara, bercerita, menyatakan terima
       kasih, minta maaf, atau minta tolong kepada Tuhan. Seperti dengan
       ibu kita, kita bisa bercerita apa saja, bukan? Bayangkan kalau
       kita tidak dapat berbicara dengan ibu kita, nah.. kita akan sedih
       bukan? Demikian juga berdoa kepada Tuhan Yesus, Ia mengajar kita
       berdoa, karena Ia senang berbicara dengan kita. Ia juga senang
       menolong kita dengan mengabulkan doa-doa kita, kalau doa-doa kita
       berkenan kepadaNya.

   [9] Mengapa orang mati?
       Biasanya orang mati ketika mereka sudah tua dan sudah lama hidup
       di dunia. Tubuh mereka menua, seperti pakaian tua yang menjadi
       lapuk. Jadi, memang suatu saat nanti orang akan mati. Jika hal
       itu terjadi, itu adalah saat baginya untuk meninggalkan tubuh
       tuanya, dan pergi untuk hidup bersama Yesus di surga.

   Bahan ini diambil dari:
   Judul Buku: Jika Anak-anak Bertanya
   Pengarang : Jeremie Hughes
   Penerbit  : PT. Inkosindo Perdana
   Halaman   : 57 - 89

***********************************************************************
o/ DOA

    Pertanyaan Anak-anak tentang Doa
    ================================

    Tanya: MENGAPA KITA BERDOA SEBELUM TIDUR ?

    Jawab:
    Karena waktu malam hari merupakan waktu yang baik untuk berdoa. Kita
    dapat memikirkan tentang hari yang telah kita jalani. Kita berterima
    kasih kepada Allah atas segala perkara yang telah Dia lakukan dan
    berbicara kepadaNya tentang masalah-masalah dan pergumulan-
    pergumulan kita. Juga, kita dapat berdoa untuk perlindungan. Kita
    dapat memohon Allah untuk tidur yang nyenyak dan untuk mimpi-mimpi
    yang indah dan menghindarkan kita dari mimpi-mimpi yang menakutkan.
    Berdoa sebelum tidur merupakan suatu kebiasaan yang baik untuk
    dibentuk dan dipertahankan.

    Tetapi kita tidak hanya berdoa sebelum tidur. Kita dapat berdoa
    setiap saat.

    Ayat Kunci        : Mazmur 4:9
    Ayat Terkait      : Mazmur 42:9, 55:17-18, 119:62, 141:2
    Pertanyaan terkait:
    - Mengapa orang-orang berdoa pada malam hari dan tidak pada siang
      hari?
    - Apakah saat itu Allah tidak sedang tidur?
    - Apakah salah bila tidak berdoa sebelum tidur hanya karena tidak
      tahu apa yang akan didoakan?

    Bahan ini diambil dan diedit dari:
    Judul buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa (Terjemahan
                dari buku "107 Question Children Ask about Prayer")
    Editorial : Dabara Publishers
    Penerbit  : Betlehem Publishers Jakarta
    No.       : 36

***********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

   Dari: Lily19T@
   >Dear Tim Redaksi,
   >Saya ingin sharing pelayanan kelas Batita & Balita di gereja kami,
   >GKI Kanaan. Di gereja kami pembagian kelas Batita dimulai dari bayi
   >sampai umur 3 tahun dan kelas Balita dari 4 - 5 tahun (bagi ASM
   >yang sudah duduk di kelas TK B, langsung masuk ke kelas Balita).
   >Setiap kelas di dampingi oleh 2 GSM senior (khusus untuk kelas
   >Batita & Balita tidak kami perkenankan GSM baru mengajar di sana).
   >Kami memiliki ruangan kelas khusus untuk kelas Balita & Batita yang
   >dilapisi dengan karpet. Ruangan kelas Batita lebih besar dan luas
   >untuk menampung semua ASM Batita & Balita serta orang tua
   >SM/suster. Ruangan kelas Balita lebih kecil karena orang tua
   >ASM/Suster tidak mendampingi mereka di kelas.

   >Dulunya kami mengalami kesulitan dalam memimpin pujian karena
   >kurangnya pemain musik di gereja kami, tapi kesulitan tersebut
   >telah kami atasi dengan cara kami mengadakan janji dengan pemain
   >musik keyboard dan merekam lagu-lagu yang akan kami nyanyikan ke
   >dalam kaset. Lagu-lagu tersebut terdiri dari lagu pembuka, lagu
   >masuk dalam doa, persembahan dan lagu mengakhiri kebaktian. Kaset
   >tersebut kami putar setiap minggunya (sampai ASM dapat mengenal dan
   >dapat menyanyikan lagu tsb) dengan tape dan GSM menggunakan mike
   >dalam memimpin pujian. Dalam satu bulan kami menggunakan 4 buah
   >kaset yang kami variasikan lagu-lagu di bagian pertengahan kaset
   >yang kami rekam. Hal ini sangat membantu kami dalam memimpin
   >pujian, disamping ada musiknya ASM menyanyi dengan semangat.

   >Lamanya waktu kebaktian SM untuk anak kelas Batita & Balita adalah
   >sekitar 1 1/2 jam dengan waktu kebaktian Pk. 07.00 WIB - 08.30 WIB.
   >Waktu selesainya kebaktian SM kami sesuaikan selesainya waktu
   >Kebaktian Umum (dimana orang tua ASM mengikuti Kebaktian Umum dan
   >anak-anak mengikuti SM). Untuk puji-pujian kami menggabungkan anak
   >kelas Batita & Balita dan melibatkan orang tua/suster yang menemani
   >serta pemisahan kelas dilakukan pada saat mendengarkan Firman
   >Tuhan.
   --cut--
   >Mudah-mudahan sharing ini dapat bermanfaat juga bagi rekan-rekan
   >GSM yang lain.
   >Shallom,
   >Lily

   Redaksi:
   Terima kasih banyak untuk sharingnya. Dari sharing ini, kami bisa
   bayangkan anda mempunyai perencanaan yang sangat bagus untuk kelas
   anda. Hal ini akan pasti mempermudah kerjasama, bukan hanya antar
   GSM tetapi juga dengan anak-anak. Mudah-mudahan ini bisa menjadi
   contoh yang baik bagi GSM yang lain. Sekali lagi, thanks....

***********************************************************************
   Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
   Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
   Untuk arsip:  http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaAnak
***********************************************************************
         Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
                Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                     Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org