Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/19

e-BinaAnak edisi 19 (26-1-2001)

Mengenal Anak Batita (Umur 2-3 Tahun)

      ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                     Edisi 019/Januari/2001
-----------
     o/ SALAM DARI REDAKSI
     o/ ARTIKEL              : Mengenal Anak Batita (Umur 2-3 Tahun)
     o/ TIPS MENGAJAR        : Tips Mengelola Kelas Batita
     o/ AKTIVITAS            : Aktivitas yang Cocok untuk Anak Batita
     o/ DOA                  : Bolehkah Kita Berdoa Untuk Binatang?
     o/ DARI REDAKSI UNTUK ANDA

***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************

o/ SALAM DARI REDAKSI

   Salam Sejahtera dalam Tuhan Yesus.

   Setiap anak akan melewati beberapa tahap perkembangan dan
   pertumbuhan dalam kehidupannya. Tahap perkembangan anak ini dibagi
   dalam beberapa kelompok umur, antara lain:
    1. Masa Anak Batita/Playgroup           :   2-3 tahun
    2. Masa Anak Balita/Kanak-kanak/Indria  :   4-5 tahun
    3. Masa Anak Kecil/Pratama/Kelas 1-3 SD :   6-8 tahun
    4. Masa Anak Tengah/Madya/Kelas 4-6 SD  :  9-11 tahun
    5. Masa Anak Besar/Remaja/Kelas 1-3 SMP : 12-14 tahun

   Meski secara individu setiap anak memiliki ciri khas masing-masing,
   namun secara umum mereka tetap memiliki kesamaan pada tahap
   perkembangan jasmani, mental, emosi, sosial maupun rohani sesuai
   dengan usianya. Dengan mengetahui ciri khas anak-anak pada tiap
   kelompok umur tsb., diharapkan seorang Guru Sekolah Minggu akan
   memperoleh kemudahan dalam mengambil sikap untuk mengajar dan
   mendidik anak-anak sesuai dengan kebutuhannya.

   Pada edisi kali ini dan beberapa edisi mendatang, e-BinaAnak akan
   membahas secara khusus ciri khas anak pada masing-masing kelompok
   umur, serta penerapan praktisnya dalam pengajaran di Sekolah
   Minggu. Kiranya hal ini dapat bermanfaat bagi Guru Sekolah Minggu
   dalam mengatur pembagian kelas, memilih bahan pengajaran dan
   menemukan aktivitas yang cocok bagi masing-masing kelompok umur
   ini.

   Selamat Melayani!

   Tim Redaksi.

   "Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak,
      aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak.
        Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat
          kanak-kanak itu." (I Korintus 13:11)
            http://www.bit.net.id/SABDA-Web/1Ko/T_1Ko13.htm 13:11

**********************************************************************
o/ ARTIKEL

                MENGENAL ANAK BATITA (UMUR 2-3 TAHUN)
                =====================================

   Karena keterbatasan tempat atau tenaga pengajar maka ada banyak
   gereja yang tidak menyediakan Kelas Batita. Namun sebagian gereja
   yang memiliki Kelas Batita sering kali kelas ini hanya difungsikan
   sebagai tempat "Penitipan Anak" atau "Arena Bermain Anak". Bagaimana
   kita dapat memanfaatkan kelas untuk anak-anak dibawah usia tiga tahun
   ini menjadi kesempatan pelayanan yang sesusai dengan panggilan
   gereja?

   Untuk itu, melalui artikel ini, e-BinaAnak ingin memberikan wawasan
   yang lebih luas bagi pengurus/guru-guru Sekolah Minggu untuk mengenal
   anak-anak yang masih kecil ini, baik kondisi maupun kebutuhan-
   kebutuhannya, khususnya kebutuhan rohaninya. Melalui sajian kami ini
   diharapkan pengurus/guru-guru SM akan semakin kreatif dalam menyusun
   bahan materi pengajaran Firman Tuhan dan juga kegiatan-kegiatannya
   bagi anak-anak Batita.

   Pertama, kita akan melihat terlebih dahulu beberapa ciri khas anak
   Usia Batita, kemudian diikuti dengan beberapa penerapan praktis yang
   dapat dilakukan oleh Guru SM.

   A. CIRI KHAS SECARA JASMANI
   ---------------------------
   1. Sangat aktif, senang berlari dan melompat. Oleh karena itu ruang
      kelas sebaiknya cukup luas/besar, dan perlu dipikirkan aktivitas
      fisik yang menunjang jalannya ibadah. Misalnya: sambil menyanyi
      anak diajak mengelilingi ruangan, atau dengan diiringi gerakan
      melompat, menari, bertepuk tangan, dsb.

   2. Belum dapat mengatur persendian otot-otot, sehingga mereka tidak
      dapat duduk tenang terlalu lama. Jadi, sia-sia saja jika Guru
      SM meminta anak Batita untuk duduk diam mendengarkan Firman Tuhan
      lebih dari 10 menit, apalagi bila cara penyampaiannya seperti
      "kotbah" yang monoton, monolog dan panjang.

   3. Pita suara belum berkembang secara sempurna. Pada saat bernyanyi
      jangan memaksa anak menyanyi dengan nada yang terlalu tinggi
      atau dengan suara keras. Tanpa disadari Guru sering meminta anak
      batita untuk menyanyi lebih keras. Mereka pikir semakin keras anak
      akan semakin bersemangat menyanyi. Hal ini tidak baik dilakukan,
      karena akibatnya anak justru menjadi berteriak-teriak dan membuat
      suasana gaduh.

   B. CIRI KHAS SECARA MENTAL
   --------------------------
   1. Daya konsentrasi sangat pendek dan mudah merasa jemu. Dituntut
      kreativitas bagi Guru Sekolah Minggu untuk menyampaikan Firman
      Tuhan. 'Teknik bercerita' tidak harus monolog atau hanya mendengar
      suara saja, karena akan membuat anak merasa jemu. Pakailah alat-
      alat peraga karena anak usia ini masih terbatas daya tangkapnya.
      Kemampuannya membayangkan (abstrak) juga masih sangat rendah.

   2. Rasa ingin tahu sangat besar, suka menjamah benda-benda yang
      ditemuinya. Karena itu, Guru perlu mempertimbangkan jenis alat
      peraga yang digunakan. Selain harus menarik juga yang tidak mudah
      rusak, karena kemungkinan besar anak akan berebut memegangnya.
      Jika tidak memungkinkan untuk dipegang (takut rusak) maka lebih
      baik ditempatkan ditempat yang tidak mudah dijangkau oleh mereka.

   3. Belajar melalui pancaindera (mendengar, melihat, meraba, mencium
      dan merasakan). Libatkan sebanyak mungkin pancaindera anak dalam
      kegiatan ibadah. Misalnya: mendengar suara-suara (tertawa, senang,
      menangis, dll.), melihat gambar-gambar (laki-laki, wanita, tua,
      muda dll.) atau memperagakan tindakan-tindakan (kesakitan,
      menolong orang, sombong, dll)

   4. Perbendaharaan kata masih sangat terbatas. Sehingga gunakanlah
      kata-kata yang sederhana dan konkrit, baik dalam bercerita atau
      berdoa. Perlu juga untuk mempertimbangkan pemilihan kata yang
      tepat sebelum Guru mempersiapkan sebuah cerita. Misal: kata
      "sedih" lebih mudah dimengerti daripada "berdukacita". Jangan
      memakai kata-kata abstrak yang sarat dengan konsep, misalnya:
      tanggungjawab, keselamatan, kebenaran, keadilan dll. Untuk itu
      lebih baik diganti dengan contoh-contoh kehidupan sehari-hari.
      Selain itu, karena pikirannya seringkali berjalan lebih cepat
      dibanding kemampuan berbicaranya, anak usia batita sering bicara
      tergagap-gagap. Guru harus peka terhadap situasi ini dengan
      menunjukkan perhatian dan kesabaran dalam menunggu (atau
      membantunya) mengungkapkan pikirannya dalam perkataan.

   C. CIRI KHAS SECARA EMOSI
   -------------------------
   Menyukai suasana yang sudah dikenal dan takut pada suasana atau
   orang yang asing. Untuk mengatasi hal ini jangan terlalu sering
   mengganti-ganti pengaturan kelas dan jangan membuat perubahan yang
   terlalu mencolok. Bila ada Guru baru, libatkan secara perlahan-lahan
   dan bertahap, jangan dalam pertemuan pertama langsung menyampaikan
   Firman Tuhan, ada kemungkinan suasana kelas akan menjadi "mati"
   (karena anak kurang meresponi). Mulailah dengan melibatkan guru baru
   tsb dengan mendampingi guru lama untuk menyanyi di depan kelas, lalu
   pada beberapa pertemuan berikutnya, beri kesempatan pada guru baru
   untuk memimpin pujian dengan didampingi guru lama, dan seterusnya
   sampai anak terbiasa dengannya. Guru baru dapat menyampaikan Firman
   Tuhan di depan anak-anak setelah ia mengenal baik anak-anak dan
   dikenal oleh anak-anak.

   D. CIRI KHAS SECARA SOSIAL/PERGAULAN
   ------------------------------------
   1. Sifat ketergantungan masih besar, namun juga ingin menonjolkan
      sifat kemandirian. Jika sudah mampu biarkan anak melakukan hal-hal
      yang mampu ia lakukan sendiri. Jika masih didampingi oleh orang
      dewasa (ibu/ayah/pengantar), biarkan mereka menunggu dari jarak
      yang bisa dilihat oleh anak, tapi jangan terlalu dekat.

   2. Egosentris, egoistis. Anak batita cenderung memperlakukan anak
      lain yang seumur dengannya sebagai suatu benda dan bukan suatu
      pribadi. Ia belum bisa bermain "dengan" anak lain dalam arti yang
      sesungguhnya. Oleh karena itu, dalam bermain dengan anak-anak
      lain perlu pengawasan dari orang dewasa supaya tidak saling
      menyakiti satu dengan yang lain.

   3. Suka mengatakan "tidak" dan memang dalam usia ini anak sedang
      berada dalam masa/tahap "menentang". Selain itu anak juga
      seringkali "menguji" lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.
      Anak-anak perlu mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh
      dilakukannya. Kadang tingkah laku mereka yang paling mengganggu
      pada hakekatnya merupakan suatu usaha untuk mengetahui apa yang
      boleh atau tidak boleh dilakukannya - mereka senang melakukan
      eksperimen. Oleh karena itu orang dewasa harus tegas, jika perlu
      berikan penghukuman ringan untuk kesalahan yang dilakukan supaya
      mereka tahu bahwa yang dilakukannya adalah salah.

   E. CIRI KHAS SECARA KEROHANIAN
   ------------------------------
   1. Meniru tingkah laku orang dewasa, termasuk juga sikapnya
      terhadap Tuhan. Untuk itu selain mengajar kebenaran Alkitab,
      berilah juga contoh yang tepat. Banyak kebenaran yang tak dapat
      dipahami, namun dapat dirasakan. Sikap dan tingkah laku guru
      harus membuat mereka memahami arti hidup yang beribadah kepada
      Tuhan. Misal: sikap dalam berdoa, dalam berhubungan/berbicara
      dengan orang lain

   2. Anak juga memiliki kebutuhan rohani. Ia dapat memahami kasih Allah
      dan hal-hal yang berhubungan dengan Allah. Namun demikian tidak
      mudah menjelaskan pertanyaan "seperti apakah Allah itu". Oleh
      karena itu orang dewasa perlu menolong mereka untuk menyadari
      keberadaan dan keterlibatan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.
      Dengan demikian mereka akan belajar bahwa sekalipun Allah tidak
      dapat di lihat tapi Allah ada dan dapat dirasakan karena Allah
      juga sayang kepada anak-anak.

   Sumber: (Rangkuman)
   1. Judul Buku: Pembaruan Mengajar
      Penulis   : Dr. Mary Go Setiawani
      Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
      Halaman   : 21-22

   2. Judul Buku: Ketika Anak Anda Bertumbuh
      Penulis   : Margaret Bailey Jacobsen
      Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
      Halaman   : 31-87

***********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

                    TIPS MENGELOLA KELAS BATITA
                    ============================

   Melayani anak usia Batita dapat menjadi tantangan tersendiri bagi
   Guru Sekolah Minggu. Berbeda dari kelompok umur lainnya, anak usia
   Batita belum bisa diatur sedemikian rupa untuk duduk tertib
   mengikuti ibadah, dan biasanya masih memerlukan pendampingan orang
   tua. Mengingat usianya yang masih sangat muda, anak Batita juga
   belum bisa dituntut untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

   Oleh karena itu, Guru Sekolah Minggu harus mendesain kelas, bahan
   pengajaran, aktivitas, serta suasana kelas sedemikian rupa supaya
   tujuan dapat tercapai tanpa mengesampingkan kebutuhan dan
   keterbatasan anak pada usia tsb.

   Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Guru Sekolah Minggu
   dalam mengelola Kelas Batita antara lain:

   1. RUANG KELAS DAN PERLENGKAPANNYA
      Pastikan ruang kelas cukup luas untuk menampung anak beserta
      dengan orang tua/pengantarnya. Pikirkan juga bagaimana pengaturan
      tempat duduk, biasanya yang lebih disukai adalah duduk di bawah
      dengan beralaskan tikar atau karpet. Baik pula bila disediakan
      tempat sampah, sapu, lap, dan tissue - untuk mengatasi bila ada
      makanan yang jatuh, air minum tumpah, anak mengompol, dsb.
      Pastikan bahwa semua benda atau peralatan di dalam ruang kelas
      "aman" untuk anak.

   2. GURU YANG MENGAJAR
      Guru yang mengajar Kelas Batita tidak mungkin hanya seorang diri
      saja, jadi dibutuhkan beberapa orang guru yang bertugas mengawasi
      dan menjaga anak-anak selain guru yang bertugas memimpin pujian
      dan menyampaikan Firman Tuhan. Beberapa kriteria guru Kelas
      Batita, yaitu: sabar dan telaten, sayang kepada anak kecil, dan
      bersuara cukup keras serta jelas. Guru yang bertugas di Kelas
      Batita juga harus mengenakan pakaian yang membuatnya dapat
      bergerak bebas (melompat, berlari, mengangkat tangan, kaki, dsb).

   3. AKTIVITAS UNTUK ANAK
      Anak usia Batita tidak dapat duduk menunggu dengan tenang, karena
      itu sediakan beberapa permainan untuk mengisi waktu bagi anak
      yang datang lebih awal dan pastikan ada guru yang mendampingi
      sehingga tidak terjadi perebutan permainan oleh anak. Seusai
      Firman Tuhan, biasanya juga diberikan aktivitas agar anak dapat
      mengingat dan mengulang kembali pesan Firman Tuhan yang telah
      disampaikan. Ada baiknya setiap anak diberi sebuah buku aktivitas
      (sebuah buku gambar kosong atau buku khusus yang telah disiapkan
      "isi"nya untuk 1 tahun pelajaran) yang harus dibawanya setiap kali
      ke Sekolah Minggu.

   4. SAAT MEMIMPIN PUJIAN
      Pilihlah lagu-lagu yang sesuai dengan usia batita, yaitu yang
      menggunakan kata-kata sederhana, seperti "Si Semut", "Kingkong",
      Kambing Embek-embek" dsb. Usahakan menyanyikan lagu dengan
      berbagai gerakan, selain hal tsb dapat memenuhi kebutuhan fisik
      anak untuk selalu bergerak, anak juga dapat lebih mudah mengingat
      syair lagu tsb. Guru yang memimpin harus menguasai lagu dengan
      baik, bersuara cukup keras, dan dapat menyanyi dengan benar. Bila
      memungkinkan sebaiknya ada guru yang dapat memainkan alat musik
      untuk membantu mengiringi anak-anak menyanyi.

   5. SAAT MENYAMPAIKAN FIRMAN TUHAN
      Anak usia Batita tidak dapat konsentrasi cukup lama untuk
      memperhatikan suatu hal, karena itu teknik penyampaikan Firman
      Tuhan haruslah bervariasi dan menarik agar anak tidak bosan.
      Teknik bercerita bisa saja digunakan, tapi untuk anak di bawah
      tiga tahun sebenarnya masih terlalu sulit untuk membayangkan
      cerita lisan tanpa dibantu alat peraga. Usahakan menyampaikan
      Firman Tuhan dengan merangsang penggunaan sebanyak mungkin panca
      indera anak, bahkan bila memungkinkan dengan melibatkan anak
      dalam cerita. Misalnya: saat menyampaikan kisah "Perjamuan di
      Kana" ajaklah anak mencicipi air putih dan air anggur
      (menggunakan sirup anggur), saat menyampaikan kisah "Tembok
      Yerikho" dengan melibatkan anak sebagai orang Israel yang
      berjalan mengelilingi tembok dan ada yang meniup terompet, saat
      menyampaikan kisah "Daud dan Goliat" dengan bermain peran/drama.

   6. MENGENAI ORANG TUA/PENGANTAR ANAK
      Salah satu keunikan mengajar di Kelas Batita adalah kehadiran
      orang dewasa, sehingga Guru Sekolah Minggu perlu juga memikirkan
      bagaimana dapat melayani mereka, khususnya yang belum mengenal
      Tuhan. Kerjasama yang baik antara Guru dan para orang tua/
      pengantar dapat membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan
      menyenangkan. Misalnya: melibatkan orang tua/pengantar saat
      menyampaikan Firman Tuhan, atau dengan menerbitkan buletin
      Panduan Bahan Pengajaran Sekolah Minggu untuk diberikan pada
      orang tua/pengantar yang dilengkapi dengan berbagai petunjuk
      praktis bagaimana menindaklanjuti Firman Tuhan yang telah
      disampaikan di Sekolah Minggu dalam kehidupan sehari-hari anak.

                                                         /Tim Redaksi

   [[Cat.Red.: Nah ... bagaimana dengan Kelas Batita di tempat Anda
   melayani? Bila Anda ingin share/berbagi pengalaman dengan para
   pembaca e-BinaAnak, silakan layangkan e-mail Anda ke alamat berikut
   ini: <submit-BinaAnak@sabda.org> ]]

***********************************************************************
o/ AKTIVITAS

                AKTIVITAS YANG COCOK UNTUK ANAK BATITA
                ======================================

   Secara fisik, anak berumur antara 2-3 tahun adalah anak yang suka
   bergerak, berlari, melompat, memanjat dan tidak bisa diam dalam
   waktu yang lama. Namun mereka cepat lelah karena otot-otot belum
   berkembang dengan sempurna, sehingga mereka belum dapat melakukan
   pekerjaan tangan yang rumit. Untuk itu sediakan aktivitas dan
   permainan sederhana yang dapat mereka kerjakan. Beberapa aktivitas
   yang cocok bagi mereka antara lain:

   1. PERMAINAN BALOK
      Gunakanlah balok-balok kayu/plastik, dan ajaklah anak-anak untuk
      menyusun balok menurut imajinasinya sendiri. Biarkan mereka
      membuat bentuk menurut keinginan mereka sendiri, walau mungkin
      mereka masih membuat bentuk-bentuk yang sederhana seperti rumah,
      bintang dan sebagainya. Permainan ini selain dapat melatih
      perkembangangan kekuatan ototnya, juga dapat membantu mereka
      meningkatkan imajinasi mereka.

   2. PUZZLE
      Puzzle adalah permainan yang menyusun suatu gambar atau benda
      yang telah dipecah dalam beberapa bagian. Jangan menggunakan
      puzzle yang terlalu rumit, tapi gunakan yang sederhana yang
      terdiri sekitar 5-10 potong, sehingga anak-anak dapat menyusun
      dengan mudah.

   3. MENGGAMBAR
      Sediakan kertas dan crayon dan biarkan anak membuat gambar menurut
      imajinasi mereka, walau pada umur sekian biasanya mereka masih
      membuat cakar ayam. Tapi bila ditanya mereka dapat menjawab objek
      yang sedang digambarnya, seperti ayahnya, anjingnya, ayamnya dsb.

   4. MENEMPEL
      Gunakan gambar-gambar sederhana yang telah dikenal oleh anak,
      misal: ikan dan roti (untuk kisah "5 roti dan 2 ikan"), atau
      meminta anak menempel "mata ikan" pada tempat yang sesuai. Bisa
      juga diberikan beberapa potong gambar dan minta anak menempelkan
      sesuai keingan mereka sendiri, misal: gambar seorang gembala,
      seekor anjing, dan 3 anak domba serta selembar kertas hijau
      berbentuk padang rumput yang luas. Aktivitas ini bisa juga
      disertai dengan pelajaran berhitung. Seusai menempel gambar
      ajaklah anak menghitung jumlah ikan, roti, domba, dsb.

   5. MEWARNAI
      Sediakan kertas dengan gambar di atasnya, pensil warna, spidol
      atau crayon. Mintalah anak-anak mewarnai gambar tersebut. Walau
      mereka belum dapat mewarnai dengan sempurna, tapi kegiatan ini
      dapat melatih kepekaan mereka akan warna.

   Demikianlah beberapa aktivitas yang dapat dilakukan oleh anak-anak
   umur 2-3 tahun. Semoga hal ini dapat membantu anda dalam melayani
   anak-anak umur batita ini.

   Sumber: (Terjemahan dan edit)
   Judul buku  : Sunday School Smart Pages
   Editor      : Wes & Sheryl Haystead
   Penerbit    : Gospel Light, Ventura 1992
   Halaman     : 23

***********************************************************************
o/ DOA

   Pertanyaan Anak-anak tentang Doa
   ================================

   Tanya: BOLEHKAH KITA BERDOA UNTUK BINATANG-BINATANG?

   Jawab:
   Kita boleh berdoa untuk segala hal yang penting bagi kita, dan hal
   ini termasuk binatang-binatang. Allah menginginkan kita berbicara
   denganNya tentang segala hal yang berkepentingan dengan kita. Dia
   adalah sahabat kita dan Dia memperhatikan kita. Demikian juga,
   Allahlah yang menciptakan binatang-binatang. Dia mencintai mereka.
   Jadi bila seekor binatang atau seekor anjing penting bagi kita, kita
   boleh bebas mendoakannya. Dan tentu saja para petani juga akan
   mendoakan binatang-binatang piaraan mereka.

   Ayat Kunci: "Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi
                belas kasihan orang fasik itu kejam." (Amsal 12:10)
                http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Ams/T_Ams12.htm 12:10

   Ayat Terkait: Mazmur 104:10-23; Matius 6:26; Lukas 12:24

   Pertanyaan Terkait:
   - Bolehkah kita mendoakan binatang piaraan dan apakah Allah akan
     mendengarkan kita?

   Bahan di atas dikutip dari:
   Judul buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa
   Penerbit  : Betlehem Publishers, Jakarta
   No.       : 50

***********************************************************************
o/ DARI REDAKSI UNTUK ANDA

   Para Pembaca e-BinaAnak yang terkasih,

   Mulai edisi ini dan beberapa edisi mendatang, e-BinaAnak akan
   membahas secara khusus mengenai Tahapan Perkembangan Anak
   berdasarkan Tingkatan Umurnya. Edisi 019 dimulai dengan pembahasan
   Tahapan Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun (Batita). Edisi-edisi
   berikutnya akan ada membahas Tahapan Perkembangan Anak Usia 4-5
   (Balita), Anak Usia 6-8 (Pratama), Anak Usia 9-11 (Madya) serta
   Anak Usia 12-15 (Remaja).

   Kami, Tim Redaksi e-BinaAnak, terbuka bila ada di antara Anda yang
   ingin berbagi pengalaman, memberikan TIPS, atau menyumbangkan
   berbagai ide aktivitas/permainan/bahan pengajaran Sekolah Minggu.
   Kami percaya sharing dan masukan dari setiap Pembaca akan menambah
   wawasan dan melengkapi kita semua dalam pelayanan Sekolah Minggu.

   Kami tunggu partisipasi Anda di: <submit-BinaAnak@sabda.org>

   Terima kasih dan Tuhan memberkati.
   Tim Redaksi.

***********************************************************************
  Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
  Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
  Untuk arsip:  http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaAnak
***********************************************************************
         Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
                Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                     Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org