Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/17

e-BinaAnak edisi 17 (19-12-2000)

Natal

      ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                   Edisi 017/Desember/2000
-----------
   o/ SALAM DARI REDAKSI
   o/ CERITA NATAL UNTUK ANAK  : Malam Istimewa,
                                  Pesta Tita dan Ati
   o/ TIPS NATAL               : Hadiah Natal
   o/ SERBA SERBI              : Sejarah Pohon Natal,
                                  Tahukah Anda?
   o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************

o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam Sejahtera Dalam Kristus,

  Pertama-tama kami minta maaf sebesar-besarnya karena penerbitan
  e-BinaAnak sempat terhambat beberapa waktu dan baru pada pertengahan
  Desember ini kami bisa terbit lagi. Mohon dimaafkan,ya?

  Sehubungan dengan sudah dekatnya hari Natal, maka kami yakin para
  guru Sekolah Minggu sudah melakukan banyak persiapan Natal. Nah,
  untuk melengkapi persiapan anda, kami akan sajikan dua cerita Natal
  yang mungkin dapat anda jadikan alternatif untuk salah satu acara
  Natal anda dengan anak-anak.

  Selain itu kami juga sajikan beberapa rangkaian bahan Natal yang dapat
  menambah wawasan para guru Sekolah Minggu. Semoga sajian kami ini
  dapat menolong anda untuk semakin merasakan suasana Natal yang bisa
  anda tularkan kepada anak-anak Sekolah Minggu anda.

  Tak lupa segenap staf Redaksi e-BinaAnak mengucapkan:

                          SELAMAT HARI NATAL!
    Kiranya damai Tuhan senantiasa menyertai kita semua. IMMANUEL!


          http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Mat/T_Mat1.htm 1:23
   Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang
        anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia "Imanuel"
                - yang berarti: Allah menyertai Kita.
                            (Matius 1:23)

***********************************************************************
o/ CERITA NATAL UNTUK ANAK

  Redaksi:
  Bagi guru-guru Sekolah Minggu yang masih binggung mencari bahan cerita
  Natal bagi anak-anak (karena mungkin anda pikir anak-anak Sekolah
  Minggu sudah hafal dengan cerita kelahiran Tuhan Yesus) maka berikut
  ini kami pilihkan dua cerita Natal yang mungkin bisa memberi variasi
  untuk mengajarkan tentang makna dan arti Natal bagi anak-anak. Dua
  cerita Natal ini kami ambil dari Majalah Kristen untuk Anak-anak:
  "KITA", yang diterbitkan oleh Lembaga Reformed Injili Indonesia
  (Edisi Natal, 1995 dan 1996).

  ==================

  Cerita (1)  MALAM ISTIMEWA
              ==============

  [Saran: Ketika guru membacakan/menceritakan cerita ini, untuk membuat
   anak semakin tertarik maka setiap kali ada adegan binatang berbicara
   guru bisa menyuruh anak menirukan suara binatang tsb.]


  Pada suatu malam penuh bintang di Betlehem, semua ternak sedang
  berkumpul di kandang menikmati makan malam mereka, sama seperti malam
  sebelumnya. Setelah kenyang mereka mengais jerami dan bersiap untuk
  tidur, sama seperti malam sebelumnya.

  Tiba-tiba mereka mendengar suara sayup-sayup dari balik pintu kandang.
  Seorang laki-laki bernama Yusuf berjalan masuk sambil menuntun seekor
  keledai.
  "Siapa yang moooouuuuuuu pindah  ke sini ya?" tanya si sapi.
  "Seorang lelaki rrrrrrrrupanya," sahut si kuda. "Wah, aneh juga, kata
   si anjing. "Ak..ak..akk aku mau lihat ah."
  Seluruh penghuni kandang  dengan mengendap-endap melihat orang yang
  baru datang itu. Ternyata bersama orang itu ikut juga seorang ibu.
  Orang itu menuntunnya duduk di jerami. Setelah itu dia membersihkan
  sebuah palungan, tempat salah satu penghuni kandang bisa makan. Lalu
  ia mengisinya dengan jerami bersih.

  "Apa yang sedang mereka kok..kok..korjakan?" tanya ayam ingin tahu.
  "Mereka sedang mmmmbbee...ersihkan palungan itu untuk tempat tidur
   Bayi mereka." sahut Domba.
  "Bayi itu mmmoooooouu tinggal di kandang ini?" tanya  Sapi dengan
   girang.
  "Wah, asyik!"

  Maka lahirlah Bayi itu. Maria ibunya membungkusnya dengan kain yang
  bersih dan menidurkannya di palungan. Meskipun si Bayi tidak
  berpakaian indah dan mewah, binatang-binatang di kandang tahu bahwa
  DIA amat istimewa.

  "Dia meeeeeeeeooonis sekali," kata Kucing.
  "Manis, maksudmu," kata Anjing membetulkan.
  "Wajahnya bercahaya seperti mmmmmbbuuuuulan ya," kata Sapi.
  "Bolehkah aku ikut melihat?" tanya Tikus.
  Semua binatang di kandang amat gembira karena  kedatangan Bayi itu.
  Belum pernah mereka melihat Bayi yang begitu menyenangkan seperti DIA.
  Meskipun Bayi ini mungil, mereka tahu akan terjadi hal yang amat
  penting pada Bayi ini. Maka mereka melihat dan menanti.

  Beberapa waktu kemudian, mereka mendengar suara agak gaduh di luar
  kandang. Rupanya beberapa gembala datang ke situ. Mereka berlutut di
  bawah Sang Bayi Agung.
  "Kandang ini menjadi rammmmmmmeeeeeee ya." kata Domba.
  "Ya, rasanya senang sekali," kata Tikus.
  "Bayi ini pasti Orang penting nantinya," kata Sapi.
  "Banyak orang akan datang mmmooooouulihat Dia."

  Penghuni kandang mulai mengantuk. Tetapi mereka sangat asyik dengan
  kejadian penting ini. Mereka terus berjaga dan menjaga sang Bayi di
  dekat mereka.
  "Hmmmmmmm, malam yang amat istimmmeeewa," kata Sapi dengan bahagia.
  Memang itu malam yang amat istimewa, tak seperti malam-malam lainnya.
  Itu adalah malam di mana Yesus lahir.

  Selamat Natal!!


  Cerita (2)  PESTA NATAL TITA DAN ATI
              ========================

  Pulang sekolah, Tita dan Ati berjalan beriringan menyusuri jalan di
  pertokotan. Mereka amat menikmati perjalanan pulang ini. Soalnya, toko-
  toko di sepanjang jalan itu menjual banyak barang menarik. Mereka suka
  sekali melihat-lihat dari kaca etalase. Cuci mata! Apalagi memasuki
  bulan Desember ini. Wah, pajangan toko-toko itu makin semarak. Ada
  lonceng-lonceng perak, pita-pita merah-hijau, bunga kastuba ... indah
  sekali. Kalau tak ingat perut yang kerincingan, bisa-bisa sampai sore
  mereka di sana.

  Siang ini Tita tidak bisa tidur nyenyak. Pikirannya melayang ke toko-
  toko yang dilewatinya. "Ah, bagaimana kalau aku usul pada Ayah dan
  Ibu, agar Natal tahun ini kita rayakan lebih meriah? Biasanya kita
  hanya ke geraja dan berkunjung ke rumah saudara saja. Aku mau usul
  tahun ini kita undang teman-teman ke rumah.... Aku dan Ati akan
  menghias rumah dengan meriah dan membuat acara-acara menarik....."
  Hoa... hemmmm... tak terasa Tita tertidur....

  Saat makan malam,
  "Yah... mmmm .... Tita dan Ati mau usul, boleh nggak?" Tanya Tita ragu-
   ragu.
  "Usul apa?" tanya Ayah sambil meletakkan sendok garpunya.
  "Ngg... begini Yah.... Tita dan Ati mau usul... ngg...."
  "...bagaimana kalau tahun ini kita rayakan natal lebih meriah..."
   sambung Ati tak sabar melihat kakaknya ragu-ragu.
  "Hmm, meriah yang bagaimana?" tanya Ayah.
  "Kami mau mengadakan pesta kecil, mengundang teman-teman dekat. Boleh
   Yah, Bu?" tanya Tita dengan penuh harap. Ayah dan Ibu bertatapan
   sejenak,
  "Hmmm, kalau ibu sih setuju saja. Biar Ayah dan Ibu juga lebih
  mengenal teman-teman kalian.", Ayahpun mengangguk-angguk,
  "Boleh. Yang penting biayanya jangan mahal-mahal, tapi acaranya
   berkesan buat tamu yang hadir."
  "Beres Yah, cihuiiii...." kata Ati gembira.
  "Nah, sekarang habiskan supnya, nanti keburu dingin," Ibu
   mengingatkan.

  Kini Tita dan Ati sibuk sekali tiap hari. Mereka memperhatikan hiasan
  di toko-toko. Menggumpulkan kaset-kaset Natal yang menarik. Mencari
  permainan-permainan yang biasa dilakukan dalam pesta-pesta Natal.
  Pokoknya pembicaraan mereka berdua selalu berkisar pesta Natal itu.

  "Pertama-tama, kita susun dulu menunya." kata Tita sambil memegang
   notes dan pensil.
  "Sop sosis, ayam goreng, bakwan jagung, salad, pai apel, hmmmm...."
   air liurnya terbit membayangkan makanan-makanan itu.
  "Jangan lupa puding almond," kata Ati menyebut makanan favoritnya.

  "Nah, sekarang hiasan-hiasannya. Di setiap sudut kita pasang pita
   merah-hijau seperti di toko roti Marie, bagus kan?" kata Tita.
  "Ah, ruang tamu kita kan tidak sebesar toko roti Marie, nanti terlalu
   ramai," sahut Ati. Tak terasa mereka sibuk berdiskusi sampai dua jam.
   Huh, ternyata merencanakan pesta Natal bukan hal yang mudah. Tapi
   akhirnya selesai juga.
  "Hmmm, baik sekali rencana kalian. Semua disusun dengan rinci," kata
   Ayah memperhatikan notes Tita.
  "Ya, kalian sudah bisa menjadi panitia yang baik. Tapi, ibu mau
   bercerita sedikit," kata Ibu sambil mengerling kepada Ayah.
  "Cerita apa, Bu?" tanya Ati.
  "Ada sebuah keliarga hendak merayakan ulang tahun pertama putera
   mereka. Ayah dan Ibu yang berbahagia itu mengundang sahabat-sahabat
   mereka untuk berpesta. Pesta berlangsung amat meriah. ketika pesta
   hampir berakhir, seorang tamu bertanya,
  "Omong-omong, mana bayi kalian? Coba bawa kemari," semua tamu setuju.
   Tapi, ketika si Ibu menjemput, ia tak menemukan bayi itu di kamarnya.
   Rupanya karena sibuk berpesta, orang tua bayi itu jadi lupa. Bayinya
   merangkak dan terjatuh dari tempat tidur, ia terluka parah.
  "Ih, kasihan sekali bayi itu," kata Ati, "Dia yang berulang tahun,
   tapi tak ada yang memperhatikannya..."

  "Mmmmm, Tita mengerti Bu," kata Tita meruning. "Seperti itu juga
   perasaan Tuhan Yesus ya? Dia yang berulang tahun, tapi Tita tidak
   memperhatikannya. Tita sibuk merencanakan ini dan itu, Tapi Tuhan
   Yesus...."
  Tita memandang Ibu dan Ayah yang tersenyum menatapnya.
  "Bu, terima kasih untuk cerita Ibu. Kalau begitu, Tita dan Ati akan
   memperbaiki rencana pesta ini. kami akan membuat acara yang lebih
   mengingatkan tamu yang hadir mengenai kelahiran Tuhan Yesus."
  "Tapi... Ibu tetap mau membuatkan sup sosis dan puding almondnya?"
   tanya Ati.
  "Tentu saja nak. Makanan istimewa di waktu Natal tidak dilarang. Tapi
   bukan itu yang terutama," kata Ibu tersenyum geli.

  (Oleh: Kak Yohana)

***********************************************************************
o/ TIPS NATAL
                              HADIAH NATAL
                              ============

   a. Hadiah Untuk Teman
          Wes Haystead dalam bukunya "Mengenalkan Allah Kepada Anak",
      mengatakan bahwa pemberian hadiah kepada teman atau orang dari
      kelompok atau kelas merupakan pengalaman yang sangat berarti.
        Untuk itu beberapa minggu sebelum Natal, berundinglah dengan
      anak-anak untuk memutuskan siapa yang akan diberi hadiah sebagai
      kejutan dan hadiah apa yang akan diberikan. Seringkali hadiah
      dapat berupa sesuatu yang dapat dibuat secara kelompok, misalnya
      tempat foto, tas, sampul Alkitab, tempat pensil atau kue, dsb.
      Jika tidak setiap orang dapat berperan dalam membuat hadiah
      tersebut, lau menghias bungkus hadiah bisa dilakukan bersama-
      sama. Membuat gambar "cap" (menekankan benda apapun, potongan
      buah atau potongan sayur ke spon yang diberi tinta, kemudian
      mengecapkan ke atas kertas untuk menciptakan bentuk) merupakan
      cara sederhana namun kreatif yang bisa diikuti oleh anak paling
      kecil sekalipun. Maka pada saat hadiah itu diberikan, semua anak-
      anak dapat merasakan bahwa mereka telah ikut ambil bagian dalam
      proyek tersebut.

   b. Hadiah Terbesar Dari Tuhan Allah
          Sebelumnya siapkan beberapa hadiah yang telah terbungkus
      dengan rapi (berisi benda-benda yang disebutkan di bawah), dan
      letakkan semua hadiah-hadiah tersebut di bawah pohon terang.
      Acara ini dapat disajikan sebagai salah satu rangkaian acara
      perayaan Natal.
          Selanjutnya, saat acara ini dimulai, tanyakan pada anak-anak
      "Siapa yang suka menerima hadiah, angkat tangan. Hadiah merupakan
      pemberian dari seseorang yang sangat mengasihi kita. Di sini kita
      mempunyai beberapa hadiah yang akan kita buka saat ini." (Ambilah
      hadiah dari bawah pohon terang dan letakkan di meja agar anak-
      anak dapat melihatnya.)
          "Tuhan Allah telah menunjukkan kasihNya terhadap kita dengan
      memberikan kepada kita hadiah-hadiah yang paling indah yang
      pernah diberikan! Tak seorangpun dapat mengambilnya dari kita.
      Marilah kita membuka beberapa di antara hadiah-hadiah yang
      diberikan Allah kepada kita ini." Semua hadiah yang disebutkan
      di bawah ini dibungkus dengan kertas dan bentuk yang menarik.

      1. Hadiah Terbesar (Gambar Yesus dan Kayu Salib)
         Allah mengaruniakan kepada kita AnakNya, Tuhan Yesus Kristus,
         supaya setiap orang yang percaya kepadanya tidak binasa
         melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Terbukti
         Kristus telah mati untuk kita orang berdosa (Roma 5:8).
      2. Hadiah Penghapusan Dosa (Kertas/Kain Putih)
         Dia akan mengampuni dan menyucikan dosa kita. (1 Yohanes 1:9)
      3. Hadiah Menjadi Anak Tuhan (Bayi Yesus di Palungan)
         Semua orang yang menerima Yesus akan diangkat menjadi Anak
         Tuhan. (Yohanes 1:12)
      4. Hadiah Kesukaan (Bentuk Hati dan Satu Buku Pujian) Tuhan
         telah memberikan kesukaan kepada kita dan memenuhi hati kita
         dengan pujian.
      5. Hadiah Damai dan Penghiburan (Alkitab)
         Kristus berfirman bahwa Dia datang supaya kita mempunyai hidup
         yang berkelimpahan.(Yohanes 10:10b)
      6. Hadiah Kehidupan Kekal (Gambar Mahkota). Untuk hadiah yang
         terakhir ini kita belum memilikinya, tetapi suatu hari kelak
         kita akan menerimanya. (1 Yohanes 5: 13)

      Tutuplah acara ini dengan doa agar anak-anak menerima hadiah-
      hadiah yang disediakan Allah bagi mereka. Bersyukurlah untuk
      kasihNya sehingga Dia telah memberikan hadiah-hadiah yang indah
      ini kepada kita.

      Bagian (a) diambil dan diedit dari:
      Judul Buku: Mengenalkan Allah Kepada Anak
      Pengarang : Wes Haystead
      Penerbit  : Yayasan Gloria
      Hal       : 129

      Bagian (b) diambil dan diedit dari:
      Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1
      Penerbit  : Gandum Mas
      Hal       : 62

***********************************************************************
o/ SERBA-SERBI

  ASAL USUL POHON NATAL
  ---------------------
  Dari mana asal mula tradisi memasang pohon Natal? Kelihatannya tak
  seorang pun tahu dengan pasti siapa yang memulai tradisi tersebut
  untuk merayakan kelahiran Tuhan Yesus, namun ada cukup banyak
  legenda/cerita yang beredar di kalangan orang Kristen sendiri, di
  antaranya adalah:

  Pengalaman "supranatural" St. Boniface
      Menurut sebuah legenda, ada seorang pendeta Inggris bernama St.
      Boniface yang memimpin beberapa gereja di Jerman dan Perancis.
      Suatu hari dalam perjalanannya dia bertemu dengan sekelompok
      orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di
      sebuah pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka,
      secara ajaib St. Boniface merobohkan pohon oak tsb dengan pukulan
      tangannya. Setelah kejadian yang menakjubkan tersebut di tempat
      pohon oak yang roboh tumbuhlah sebuah pohon cemara.

  Martin Luther dan pohon cemaranya
      Cerita lain mengisahkan kejadian saat Martin Luther, tokoh
      Reformasi Gereja, sedang berjalan-jalan di hutan pada suatu
      malam. Terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang di
      angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di
      hutan, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan
      membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Untuk menciptakan
      gemerlap bintang seperti yang dilihatnya di hutan, Martin Luther
      memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.

  Terlepas dari kebenaran kisah-kisah di atas, hingga hari ini
  pemasangan Pohon Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan
  umat Kristen. Bagi orang-orang yang tidak berkenan dengan pohon
  Natal, mengisahkan bahwa pada jaman dahulu bangsa Romawi menggunakan
  pohon cemara untuk perayaan Saturnalia, mereka menghiasinya dengan
  hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil, karena pada tgl 25
  Desember ini adalah hari kelahiran dewa matahari, Mithras, yang asal
  mulanya dari Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma.
  Demikian pula hari Minggu adalah hari untuk menyembah dewa matahari
  sesuai dari arti kata Zondag, Sunday atau Sonntag. Perlu diketahui
  juga bahwa dewa-dewa matahari lainnya, seperti Osiris, dewa matahari
  orang Mesir, dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Demikian pula Dewa
  matahari Horus dan Apollo lahir pada tanggal 28 Desember.

  Maka dari itu ada aliran-aliran gereja tertentu yang mengharamkan
  tradisi pohon Natal, sebab mereka menganggap ini sebagai pemujaan
  dewa matahari.

  Pohon Natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun dirumah sebab
  ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu
  bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain "evergreen".
  Pohon Natal (cemara) ini juga melambangkan "hidup kekal", sebab pada
  umumnya di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali
    pohon cemara selalu hijau daunnya.

===================

  TAHUKAH ANDA?
  -------------
  ADVENT:
    "Adventus" (Bahasa Latin) yang berarti kedatangan Allah. Istilah ini
    dahulu dipakai dalam kekaisaran Romawi untuk menyambut kedatangan
    kaisar yang dianggap sebagai dewa, kemudian dipakai oleh pengikut-
    pengikut Kristus untuk menyatakan bahwa bagi mereka bukan kaisar,
    melainkan Kristus adalah Raja dan Tuhan. Masa Advent adalah masa
    persiapan sebelum Natal, yakni masa persiapan untuk menghayati makna
    kedatangan Kristus, sesuai dengan penantian Mesias oleh umat Israel
    yang terungkap dalam Alkitab Perjanjian Lama, juga sehubungan dengan
    kedatanganNya pada akhir Zaman.

  NATAL:
    Kata Portugis Natal ini berasal dari bahasa Latin "Natalis",
    lengkapnya "Dies Natalis", yang berarti Hari Lahir. Masyarakat pra-
    Kristiani dalam kekaisaran Romawi jaman dahulu menggunakan istilah
    ini untuk memperingati kelahiran dewa Surya, lengkapnya "dies
    natalis solis invicti", yang berarti "hari kelahiran matahari yang
    tak terkalahkan". Pengertian ini dihubungkan pula dengan penyembahan
    kaisar sebagai Dewa Matahari. Kaisar (abad ke-3) menetapkan
    perayaannya pada 25 Desember, demi kehormatannya sendiri sebagai
    'tuhan'. Hari ini kemudian 'dikristenisasi' sebagai "dies natalis"
    Yesus Kristus sebagai Matahari Kebenaran, Terang Dunia yang
    sebenarnya, Raja Alam Semesta, Tuhan yang sanggup turun dari
    takhtaNya.

  Bahan di atas diambil dan diedit dari:
  Judul Buku: Almanak Kristen Indonesia 1999
  Penerbit  : Persekutuan Gereja-gereja Di Indonesia

***********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: "Naomi"

  >Dear Redaksi BinaAnak,
  >Saya sudah sebulan lebih tidak menerima kiriman e-Binaanak,
  >padahal memasuki bulan Desember ini saya sangat membutuhkan
  >informasi mengenai seputar persiapan Natal. Apakah e-BinaAnak
  >dapat membantu saya? Terimakasih ... Tuhan memberkati.
  >Naomi.

  Redaksi:
  Terimakasih untuk perhatian anda. Seperti telah kami sebutkan dalam
  editorial, bahwa memang e-BinaAnak tidak terbit untuk beberapa waktu.
  Kami harap edisi Natal ini dapat mengobati kekecewaan anda.

  Dari: "Agus Wiyanto" <aguswj@>

  >saya mempunyai artikel tentang pembinaan guru sekolah Minggu.
  >bagaimana cara mengirimkan dan prosedurnya?
  >Beberapa diantaranya hasil dari mendampingi dan menatar guru sm.
  >pdt. Agus Wiyanto

   Redaksi:
   Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih untuk kebaikan anda mau
   membagikan artikel yang dapat berguna bagi guru-guru Sekolah
   Minggu. Karena itu silakan kirimkan bahan-bahan tersebut kepada
   kami untuk kami seleksi dan edit. Terima kasih.

***********************************************************************
  Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
  Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
  Untuk arsip:  http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak
***********************************************************************
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2000 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org