Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/335

e-BinaAnak edisi 335 (20-6-2007)

Anak dan Penginjilan

  
______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                              335/Juni/2007
-----------
  - SALAM DARI REDAKSI
  - ARTIKEL        : Penginjilan dan Anak
  - TIPS           : Prinsip Kunci Penginjilan Anak
  - BAHAN MENGAJAR : Apa yang Terjadi Ketika Kita Mengundang Yesus
                     Menjadi Juru Selamat Kita?
  - WARNET PENA    : e-MISI
  - MUTIARA GURU


                      o/ SALAM DARI REDAKSI o/

  Salam kasih,

  Pada usia berapa pun, anak dapat menyatakan keputusan mereka untuk
  percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat
  mereka. Dan pelayanan penginjilan sekolah minggu menjadi ujung
  tombak gereja untuk mempersiapkan anak-anak mengenal dan menerima
  Yesus sebagai Juru Selamat pribadi. Untuk itu, setiap pelayan anak
  perlu mengetahui bagaimana kita dapat melakukan penginjilan kepada
  anak dengan efektif.

  Di edisi ini, mari kita bersama-sama menyimak tulisan-tulisan yang
  tersaji dalam artikel, tips, maupun bahan mengajar. Diharapkan
  sajian tersebut dapat membuka wawasan kita tentang cara menginjili
  anak-anak. Dengan karya dan pertolongan Roh Kudus, kami percaya
  tugas penginjilan ini dapat kita laksanakan.

  Selamat menginjili!

  Pimpinan redaksi e-BinaAnak,
  Davida Welni Dana


        "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
    dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."
                            (Matius 28:19)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+28:19 >


                           o/ ARTIKEL o/

                         PENGINJILAN DAN ANAK
                         ====================

  Kira-kira 50% orang-orang Kristen menerima Kristus pada saat mereka
  berusia dua belas tahun. Hal ini berarti bahwa kita harus meluangkan
  waktu sebanyak mungkin untuk melakukan kontak/mendampingi anak kita
  sebelum mereka menginjak masa-masa remaja. Bagaimana kita bisa
  menolong anak menerima keselamatan dan jaminan keselamatan?

  KONSELING KESELAMATAN (SALVATION COUNSELING)

  Pertanyaan "Kapan seorang anak siap menerima Yesus sebagai
  Juru Selamat mereka?" merupakan pertanyaan yang sering dilontarkan.
  Jawabannya tidak mungkin sederhana. Seorang pelayan anak harus
  selalu siap menyampaikan tawaran keselamatan dari Allah kepada semua
  anak dengan pertolongan Roh Kudus. Jangan pernah mengambil
  kesimpulan bahwa anak-anak masih terlalu muda atau tidak mampu
  memahami keselamatan. Sebaliknya, kita harus berhati-hati dalam
  mengambil kesimpulan bahwa semua anak siap menerima Yesus, pelayan
  anak harus terus menanam benih dan berserah kepada Roh Kudus supaya
  memimpin anak kepada pertobatan sekaligus memberi hikmat bijaksana
  bagi kita untuk tahu kapan harus memimpin anak mengalami pertobatan.

  Anak-anak tidak bisa memahami konsep-konsep yang abstrak atau
  kata-kata kiasan. Seorang anak akan bingung bila mendengar ungkapan,
  "Mintalah Yesus masuk ke dalam hatimu". Tetapi ungkapan yang
  menyatakan supaya mereka menjadikan Yesus sebagai sahabat yang akan
  selalu ada bersamanya, justru akan lebih mudah mereka pahami.
  Anak-anak juga akan lebih memahami konsep "menjadi milik Kristus"
  karena ada benda-benda yang menjadi miliknya dan mereka tahu apa
  artinya itu. Pastikan ungkapan-ungkapan yang digunakan mudah
  dipahami oleh anak. Bahkan kata singkat seperti "dosa" perlu
  dijelaskan atau diganti dengan "perbuatan salah". Anak-anak
  merespons kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang digunakan
  sehari-hari, misalnya Tuhan sebagai Bapa dan Yesus sebagai anak-Nya;
  ditangkap karena melakukan kesalahan; dihukum oleh orang tua; dan
  sebagainya.

  A. Hal-hal yang harus dihindari saat membawa anak datang kepada
     Yesus.

  1. Memotivasi dengan menakut-nakuti.
     Memang benar bahwa mereka yang tidak menerima Yesus sebagai
     Juru Selamat akan abadi di dalam neraka (Why. 20:15). Namun, ini
     bukanlah cara terbaik untuk memotivasi anak supaya memberi
     respons. Bila anak bisa menghilangkan ketakutan mereka, ada
     kemungkinan mereka akan lebih keras lagi menentang kabar baik.

  2. Mengundang secara berkelompok.
     Pada saat mengundang anak secara berkelompok, akan terlalu mudah
     bagi anak-anak untuk merespons dan sering kali respons itu adalah
     untuk alasan yang salah, misalnya untuk mendapatkan pengakuan
     dari pelayan/gurunya, atau karena orang lain melakukannya. Bila
     Roh Kudus bekerja pada anak itu, anak itu akan melakukan hal-hal
     yang sulit, misalnya tetap tinggal untuk menemui atau mendekati
     pelayan/gurunya secara pribadi.

  3. Memberi hadiah kepada anak yang merespons.
     Beberapa orang memberi Alkitab atau buku kepada anak-anak yang
     mau menerima Yesus. Bila hal ini dilakukan di depan anak-anak
     lainnya, anak-anak lain itu mungkin akan memberi respons yang
     sama, tetapi hanya untuk mendapatkan hadiah untuk dirinya
     sendiri.

  4. "Steam-rolling children".
     Anak harus dibimbing agar tidak terburu-buru dalam melakukan
     empat tahap menuju keselamatan. Pastikan bahwa mereka mengerti
     dan mengikuti. Mintalah mereka menyampaikan kembali pesan yang
     diterima dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri.

  B. Hal-hal yang harus dilakukan saat memimpin seorang anak kepada
     Kristus.

  1. Melakukan pesan yang disampaikan.
     Meskipun pesan yang disampaikan kepada anak merupakan pesan
     terbaik yang bersumber dari Alkitab dan menggunakan metode yang
     tepat, pesan ini tidak akan menjadi efektif bila pelayan anak
     tidak melakukannya.

  2. Ajaklah anak untuk melakukan sesuatu yang tidak biasa.
     Ajakan itu bisa berupa berdiri atau mengangkat tangan saat
     anak-anak lain menutup mata.

  3. Pastikan anak-anak datang atas kemauan mereka sendiri.
     Untuk bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh anak, Anda bisa
     bertanya, "Tim, mengapa kamu berdiri? Adakah yang ingin kamu
     katakan?" Pertanyaan ramah seperti ini membantu menunjukkan
     tingkat pemahaman mereka dan mengapa mereka meresponi.

  4. Luangkan waktu secukupnya untuk bersama-sama dengan anak.
     Jangan khawatir bila anak melewatkan beberapa kegiatan. Jangan
     menyampaikan firman Tuhan dengan terburu-buru karena anak tidak
     akan benar-benar memahami kebenaran yang disampaikan.

  5. Gunakan Alkitab tetapi batasi ayat-ayatnya.
     Jangan mengutip sejumlah ayat karena akan membingungkan anak.
     Lebih baik gunakan satu atau dua ayat kunci yang dapat
     benar-benar dipahami dan diingat oleh anak.

  C. Yang harus dikatakan saat memimpin anak kepada Yesus.

  Ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk memimpin anak
  datang kepada Yesus. Berikut adalah kebenaran-kebenaran dan
  ayat-ayat penting yang harus dipahami.

  1. Allah sangat mengasihi manusia (Yoh. 3:16a).
  2. Semua orang melakukan kesalahan (Roma 3:23).
  3. Allah mengasihi semua orang -- Ia mengutus Yesus supaya mati
     untuk semua orang (Yoh. 3:16b).
  4. Ada hal-hal yang harus dilakukan oleh manusia:
     - percaya (Yoh. 1:12);
     - menyesal dan minta pengampunan (1Yoh. 1:9);
     - mengucap syukur, dan
     - melakukan perintah Tuhan (Yoh. 14:15).
  5. Mereka harus yakin bahwa mereka adalah anak Allah (Rom. 8:15-16).

  D. Membantu anak memahami "Iman".

  Meskipun kata iman merupakan konsep yang asing bagi anak, ada
  kemungkinan untuk menjelaskan artinya dengan menggunakan tiga kata
  berikut ini.

  1. Iman berarti "believing". Anak-anak perlu percaya bahwa Yesus
     adalah Anak Allah yang datang ke dunia untuk mati menebus dosa
     manusia. Mereka harus percaya dan menerima Injil sebagai fakta,
     bukan fantasi.

  2. Iman berarti "trusting". Keselamatan berasal dari kepercayaan
     seseorang kepada Yesus. Sama halnya dengan anak-anak yang percaya
     bahwa ibu mereka akan memberi mereka makan dan selalu ada bagi
     mereka, jadi mereka harus yakin bahwa Yesus adalah nyata dan
     ingin menjadi sahabat mereka.

  3. Iman berarti melakukan. Anak-anak perlu memulai cara hidup yang
     baru. Yak. 2:14-17 mengatakan bahwa iman ditunjukkan dalam
     perbuatan-perbuatan baik. Kita tidak melakukan perbuatan baik
     untuk mendapatkan nilai di hadapan Allah tetapi kita melakukan
     perbuatan baik sebagai respons atas apa yang sudah Allah lakukan
     dalam hidup kita. Perbuatan baik kita ini merupakan ungkapan
     terima kasih kita kepada Allah.

  E. Contoh pengalaman konseling.

  1. Materi disampaikan dan beberapa bentuk respons diajarkan.
  2. Respons anak bisa dengan berdiri atau mengangkat tangan, dan
     sebagainya.
  3. Hampiri anak dan tanyakan nama mereka bila Anda belum mengetahui
     nama mereka.
  4. Tanyakan kepada anak -- dengan menyebut nama mereka -- mengapa
     mereka maju ke depan atau mengangkat tangan.
  5. Bagikan berita Injil kepada mereka.
  6. Berdoalah bersama anak bila mereka sudah siap menerima Yesus
     sebagai Juru Selamat.
  7. Yakinkan anak bahwa mereka sekarang menjadi bagian dari keluarga
     Allah.
  8. Tulislah nama dan alamat anak, lalu berikan kepada pemimpin
     kelompok (team leader).
  9. Teruslah melakukan kontak dengan anak, misalnya melalui surat,
     kunjungan, obrolan, dan lain-lain.

  F. Kenali, doronglah, dan responi kesiapannya.

  1. Bagaimana mengenali kesiapan anak?
     Ada tanda-tanda yang bisa digunakan guru untuk menentukan apakah
     anak-anak siap untuk menerima Yesus sebagai Juru Selamat.
     a. Anak menanyakan karya keselamatan Yesus.
     b. Anak menunjukkan penyesalan atas dosa dalam hidupnya.
     c. Anak minta menerima Yesus dalam hidup mereka.
     d. Terjadi perubahan watak dalam diri anak -- pemikiran yang
        serius, benar-benar memikirkan dosa, dan lain-lain.
     e. Anak menunjukkan perkembangan konsep pemahaman, misalnya iman,
        pertobatan, pengakuan, dan lain-lain.

  2. Bagaimana mendorong anak supaya siap?
     Ada banyak hal yang bisa menolong guru untuk mengenalinya.
     a. Berdoalah supaya Allah sendiri yang akan menarik mereka.
     b. Kenalkan mereka pada kasih dan kebaikan Allah.
     c. Biarkan mereka melihat kehidupan kekristenan Anda.

  3. Bagaimana merespons kesiapan anak?
     Berikut adalah prinsip-prinsip umumnya:
     a. Doakan mereka dan carilah kesempatan untuk membagikan berita
        Injil kepada mereka.
     b. Ketahuilah keadaan mereka dengan menanyakannya.
     c. Sampaikan berita Injil dan perhatikan respons mereka.
     d. Mintalah mereka untuk membaca Alkitab.
     e. Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menyelidiki apakah mereka
        sudah memahami Injil.
     f. Pimpinlah mereka dalam doa untuk menerima
        keselamatan -- pengakuan dosa, percaya pada kematian dan
        kebangkitan Yesus, dan minta pertolongan Tuhan supaya dapat
        hidup dalam kebenaran.
     g. Bersukacitalah bersama mereka, tinjau ulang komitmen mereka
        dan tegaskan lagi apa yang sudah terjadi.

  Petunjuk khusus

  1. Jelaskan dengan spesifik segala sesuatunya sehingga anak bisa
     menghargai pentingnya kematian Kristus. Konsep intinya adalah
     Allah mengasihimu, kamu telah berdosa, Kristus mati untuk menebus
     dosamu, kamu harus mengaku kepada-Nya bahwa kamu adalah orang
     berdosa dan meminta Dia untuk mengampuni. Kamu adalah bagian dari
     keluarga Allah dan memiliki hidup kekal.
  2. Dalam menyampaikan Firman Tuhan, gunakan beberapa ayat dalam
     Alkitab. Bila anak sudah bisa membaca, mintalah untuk membacanya
     dan personifikasikan pesan yang ada dengan menempatkan nama
     mereka dalam ayat tersebut. Contoh: Yoh. 3:16,36; Rm. 3:23;
     Rm. 6:23; Yoh. 1:14; 1Yoh. 1:9.
  3. Bergantunglah kepada Roh Kudus dalam mendapatkan respons anak.
  4. Berikan pertanyaan dan doronglah anak supaya bertanya.
  5. Beri mereka kesempatan untuk merespons Injil.
     a. Mintalah anak untuk memberi respons kepada diri mereka sendiri
        sebelum memberi respons keluar. Guru bisa bertanya, "Jika kamu
        ingin Yesus menjadi Juru Selamatmu, katakan kepada diri
        sendiri, `Ya Yesus, aku ingin Engkau menjadi Juru Selamatku`."
     b. Berikan undangan yang jelas. Pikiran anak mudah melantur.
        Tanyakan kepadanya, "Bisakah kamu menjelaskan mengapa kamu
        ingin mengobrol dengan saya?"
     c. Buatlah suasana santai untuk berbicara tentang menerima Yesus.
        Saat anak bertanya, "Bisakah aku menerima Yesus?", itulah
        saatnya untuk berhenti. Selanjutnya, pimpinlah anak kepada
        Kristus. Cara lain yang sederhana dan efektif adalah dengan
        mengundang anak untuk tetap di kelas bila mereka ingin
        menerima Kristus.
     d. Hindari undangan yang sangat mudah, yang bisa mengakibatkan
        penerimaan mereka akan Yesus tidak benar-benar murni.
        Diperlukan beberapa respons manusiawi. Pengakuan terbuka atau
        tanda-tanda bahwa mereka ingin menerima Kristus sering kali
        menentukan keputusan yang ada dalam pikiran anak.
     e. Hindari pengambilan keputusan secara bersama-sama. Bila guru
        mau menghadapi anak secara individu dan pribadi, hasil yang
        diperoleh pada saat pengambilan keputusan akan lebih baik.
        Menghadapi anak satu per satu akan menghindari bahaya:
        - manipulasi,
        - pahlawan penyembahan,
        - emosional,
        - eksternal (mereka mungkin bingung apa arti mengangkat tangan
          dengan pertobatan yang sesungguhnya dari dalam diri
          mereka), dan
        - respons kelompok (mereka memberi respons untuk menyenangkan
          teman-teman di kelompoknya).

  KONSELING UNTUK MENYAKINKAN

  A. Yakinlah pada pengertian keselamatan.
     Yakinlah bahwa:
     1. Allah mengasihiku dan tidak akan meninggalkanku, 2. Ia ada bersamaku dalam menghadapi setiap masalah, 3. Ia mengampuniku bila aku gagal melakukan perintah-Nya, 4. Ia menyiapkan rumah bagiku di surga.

  B. Sebab-sebab ketidakpastian.
     1. Suasana rumah yang tidak menentu.
        Anak-anak yang memiliki hubungan buruk dengan ayahnya lebih
        sulit memberi diri untuk memercayai Bapa di surga.
     2. Menjadikan dosa sebagai sesuatu yang tidak menantang.
        Bila tidak ada perubahan gaya hidup yang besar atau penting,
        yang biasanya terjadi pada anak "yang baik" dari keluarga
        Kristen, itu berarti mereka ragu-ragu.
     3. Kepastian berdasarkan perintah.
        Anak-anak yang memutuskan bahwa mereka adalah orang Kristen
        berdasarkan perbuatan yang mereka lakukan akan ragu-ragu
        apakah mereka diselamatkan. Kebutuhan kepastian harus
        didasarkan pada Firman Allah.
     4. Pengalaman pertobatan di masa lalu.
        Anak-anak yang sudah menyerahkan hidupnya kepada Yesus (saat
        usia 4 -- 8 tahun) sering kali bertumbuh dan kurang keyakinan.
        Mungkin karena mereka telah lupa pengalaman mereka itu.
     5. Salah menerima ajaran.
        Sering kali anak-anak mendengar perkataan bahwa bila mereka
        tidak bisa mengingat percakapan mereka, mereka tidak
        diselamatkan atau mereka bisa kehilangan keselamatan jika
        mereka nakal.
     6. Ketakutan dalam mengekspresikan keraguan.
        Anak-anak mungkin takut mengecewakan orang tua mereka bila
        mereka menunjukkan keraguan. Mereka berpura-pura tidak
        ragu-ragu tetapi sebenarnya mereka tidak yakin.

  C. Membantu anak menerima kepastian.

  Rm. 10:17 mengatakan bahwa iman berasal dari mendengarkan firman
  Allah. Kita bisa membimbing anak untuk mendasarkan keselamatan pada
  fakta-fakta Alkitab dengan melakukan hal-hal berikut.

  1. Menjelajahi pengalaman keselamatan mereka.
     Untuk menentukan apakah anak itu sudah diselamatkan atau belum,
     atau bila keraguan itu justru merupakan dorongan dari Allah,
     mintalah mereka membagikan pengalaman keselamatan mereka. Jika
     mereka sudah diselamatkan, jangan mencoba untuk membuatnya
     mengakui lagi, yang perlu Anda lakukan adalah meyakinkan bahwa
     mereka telah menerima keselamatan. Jelaskan bahwa sekali kita
     menjadi bagian dari keluarga Allah, kita akan selalu menjadi
     bagian dari keluarga itu. Tunjukkan bahwa mereka selamanya
     menjadi bagian dari keluarga Allah. Berdoalah agar mereka
     mendapatkan kepastian.

  2. Tunjukkan kepada mereka ayat-ayat yang menyatakan kondisi dan
     janji.
     Dalam Kis. 16:31, kondisinya adalah "percayalah kepada
     Tuhan Yesus Kristus", sedangkan janjinya adalah "engkau akan
     selamat". Di Yoh. 1:12, kondisinya adalah "menerima-Nya, percaya
     dalam nama-Nya", sedangkan janjinya adalah "menjadi anak-anak
     Allah". Bacalah Alkitab bersama anak dan personalisasikan dengan
     menempatkan namanya dalam ayat itu. Tanyakan kepada anak, "Apakah
     kamu melakukan ini?" Jika ya, tanyakan, "Apa yang Tuhan
     janjikan?", 3. Doronglah mereka untuk menceritakannya kepada orang lain.
     Anak-anak perlu didorong untuk menceritakan iman barunya kepada
     keluarga atau teman-teman mereka dan pada waktu yang diberikan
     untuk kesaksian dalam persekutuan-persekutuan. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs        : Sonlife Africa
  Judul asli artikel: Evangelism and Children
  Penulis           : tidak dicantumkan
  Alamat URL        : http://www.sonlifeafrica.com/model/club2.htm


                             o/ TIPS o/

                    PRINSIP KUNCI PENGINJILAN ANAK
                    ==============================

  Kunci sukses agar penginjilan kepada anak dapat berhasil adalah
  dengan membawa kebenaran dalam hidup mereka sesuai tingkat pemahaman
  mereka. Dalam menyampaikan berita tentang Kristus kepada anak-anak,
  kita harus tetap menyampaikan berita tersebut dalam pesan yang
  sederhana. Soderholm menyarankan beberapa prinsip kunci untuk
  melakukan penginjilan terhadap anak.

  1. Guru harus benar-benar menjelaskan sejelas mungkin apa yang harus
     diketahui anak-anak tentang hubungan antara kematian Kristus dan
     hidup mereka. Allah mengasihimu; kita adalah orang berdosa;
     Kristus mati untuk membayar dosamu; kamu harus mengakui dosamu
     kepada-Nya, yaitu bahwa kamu adalah orang berdosa dan mintalah
     pengampunan dari-Nya. Saat itu, kamu telah menjadi keluarga Allah
     selama-lamanya.

  2. Guru harus terbiasa dengan Alkitab yang akan membantu dia
     memimpin anak datang kepada Kristus. Ayat-ayat yang harus
     dipahami antara lain adalah Yoh. 3:16,36; Rm. 3:23; dan
     Rm. 5:6

  3. Guru harus berhati-hati dalam menjelaskan istilah-istilah yang
     digunakannya.

  4. Guru harus bergantung kepada Roh Kudus. Satu-satunya keputusan
     yang murni adalah keputusan yang didasari oleh desakan Roh Kudus.

  5. Guru harus menggunakan Alkitab dalam membagikan pesan Injil.

  6. Guru harus memberi kesempatan kepada anak untuk mengajukan
     pertanyaan. Pertanyaan demi pertanyaan yang mereka ajukan bisa
     membuka jendela pikiran dan membantu supaya tidak menjejalkan
     pesan kepada anak.
     (t/Ratri)

  Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku        : Childhood Education in the Church
  Judul asli artikel: The Child and Evangelistic Appeals
  Penulis           : Robert E. Clark, Joanne Brubaker, Roy B. Zuck
  Penerbit          : Moody Press, Chicago 1986
  Halaman           : 408 -- 409


                        o/ BAHAN MENGAJAR o/

              APA YANG TERJADI KETIKA KITA MENGUNDANG YESUS
                      MENJADI JURU SELAMAT KITA?
              =============================================

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Yoh. 3:1-18

  Renungan:
  ---------
  Dulu, dulu sekali sebelum kamu lahir, jutaan tahun yang lalu, Allah
  sudah tahu bahwa kamu akan lahir dan Dia mengasihimu. Selama masa
  itu,  Dia selalu memikirkanmu selama bertahun-tahun dan menunggu
  waktu yang tepat untuk kamu dilahirkan.

  Tetapi selama masa itu, Tuhan juga sedih karena Dia tahu bahwa
  segera setelah kamu dilahirkan, kamu akan banyak melakukan kesalahan
  yang tidak Dia inginkan. Dia tahu kamu akan dilahirkan dengan dosa
  di hatimu. Dia tahu bahwa Dia akan perlu menghukummu karena
  kesalahanmu dan akhirnya Dia mendapatkan jalan untuk
  menyelamatkanmu. Ia memutuskan untuk menanggung sendiri hukuman itu.
  Ia memutuskan bahwa Yesus, Anak Allah, akan meninggalkan rumah-Nya
  yang indah di surga untuk turun ke dunia dan dihukum karena dosamu
  dan saya.

  Itulah yang terjadi. Allah mengutus Yesus dan Yesus mati untukmu dan
  sekarang kamu bisa meminta Yesus untuk menjadi Juru Selamatmu.

  Apakah anak-anak, para ayah/ibu diselamatkan dari kemarahan Tuhan
  jika mereka tidak menginginkan Yesus sebagai Juru Selamat mereka?
  Tidak, mereka harus menginginkan Yesus dan mereka harus mengasihi
  dan melayani Dia.

  Mungkin kamu tidak tahu bagaimana caranya meminta Yesus menjadi
  Juru Selamatmu. Caranya gampang. Yesus sudah tahu kapan kita ingin
  diselamatkan. Dia ingin kita datang dan mengatakan hal ini
  kepada-Nya. Kita bisa berbicara kepada Yesus dalam doa, dan kita
  dapat berkata seperti ini: "Tuhan Yesus, aku sudah banyak melakukan
  kesalahan, dan aku telah membuat Tuhan sedih karena perbuatanku itu.
  Allah tidak ingin menghukumku dengan mengirimku ke neraka,
  sebaliknya Ia menghukum-Mu Tuhan Yesus. Ia menghukum-Mu karena
  dosa-dosaku. Tuhan Yesus, terima kasih atas kebaikan-Mu, Engkau mau
  menderita dan mati untukku. Aku tidak dapat melakukan apa-apa tetapi
  Engkau menyelamatkan aku."

  Kamu tidak harus menggunakan kata-kata yang sama karena Tuhan tahu
  apa maksudmu dan kata-kata yang kamu gunakan itu tidaklah penting.
  Tetapi kadang-kadang mengucapkan kata-kata membantu kita menyadari
  apa yang telah Yesus lakukan untuk kita.

  Ada seorang ayah yang biasa duduk memangku anaknya dan bercerita
  tentang Yesus. Anak itu tidak pernah lelah mendengarkan cerita indah
  itu. Suatu hari, dengan duduk memangku anaknya, ayah itu bertanya
  kepada anaknya, "Apakah kamu mau pergi ke surga?"

  "Ya, Ayah, tentu aku mau," jawabnya.

  "Tapi", kata ayahnya, "bagaimana kamu bisa ke surga? Ada dosa dalam
  hati kecilmu. Bagaimana kamu bisa berharap kamu akan ke tempat
  di mana Allah berada?"

  "Bukankah semua orang berdosa, Ayah?" jawab jemaat kecil ini.

  "Benar," jawab ayahnya, "dan Allah telah berfirman bahwa hanya hati
  yang murni sajalah yang bisa melihat Dia. Lalu bagaimana anak
  kecilku ini bisa pergi ke sana?"

  Wajah anak itu menjadi sangat sedih dan ia mulai menangis. Lalu
  tiba-tiba seulas senyuman muncul di antara air matanya dan dia
  berkata, "Tapi Ayah, Yesus bisa menyelamatkan aku."

  Ya, Yesus sangat senang menyelamatkan anak-anak, dan Ia juga ingin
  menyelamatkan kamu. Sudahkah kamu meminta Yesus menyelamatkan kamu?
  Ia ingin kamu mengatakan hal ini kepada-Nya.

  Pertanyaan
  ----------
  1. Siapa yang dihukum atas dosa-dosamu?
  2. Apakah kita harus membayar dengan sejumlah uang karena Yesus
     telah menyelamatkan kita?
  3. Jika kita membayar Dia dengan uang yang banyak, akankah Ia
     menyelamatkan kita?
  4. Mengapa Yesus mati di kayu salib?

  Doa
  ---
  Tuhan Yesus, kami tahu bahwa kami tidak akan pernah bisa membayar
  untuk bisa ke surga, tetapi kami berterima kasih karena Engkau sudah
  dengan cuma-cuma memberi kami hidup kekal sehingga kami bisa
  selamanya berada di surga bersama-Mu. Dalam nama Yesus, Amin.
  (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku        : Devotions for the Children`s Hour
  Judul asli artikel: What Happens When We Ask Jesus to be Our Saviour
  Penulis           : Kenneth N. Taylor
  Penerbit          : Moody Press, Chicago 1977
  Halaman           : 61 -- 63


                          o/ WARNET PENA o/

                                e-MISI
                                ======
                         http://misi.sabda.org/

  Dalam mengemban Amanat Agung yang diberikan Tuhan Yesus, tentu saja
  kita memerlukan perlengkapan yang cukup untuk melakukan pekerjaan
  besar tersebut. Salah satu sumber di mana kita dapat melihat
  bagaimana pelayanan misi dilakukan dan bagaimana kita dapat
  diperlengkapi untuk melakukan pelayanan tersebut adalah dalam situs
  e-Misi. Melalui situs ini, kita dapat melihat bagaimana karya Tuhan
  dalam setiap usaha penginjilan yang dilakukan di belahan dunia ini.
  Setiap informasi dikemas dalam menu Artikel, Buku, Kesaksian,
  Renungan, Tokoh Misi, dan Sumber Misi. Dalam menu Artikel Anda dapat
  menemukan tulisan-tulisan seputar pelayanan misi dan anak. Di
  antaranya dalam artikel "Bagaimana Melibatkan Anak dalam Pelayanan
  Misi", "Hal-Hal Besar Terjadi Ketika Anak-Anak Berdoa", "Mengajar
  Anak-Anak Berdoa", "Tantangan dalam Hal Memenangkan Anak-Anak", dan
  sebagainya. Melalui situs ini, diharapkan para pelayan anak juga
  dilengkapi dalam hal penginjilan kepada anak. Silakan berkunjung
  dan menjadi bagian dari misi penginjilan Indonesia dan dunia.

  Oleh: Redaksi


                         o/ MUTIARA GURU o/

         Jikalau Anda "hidup dan berada" di dalam Kristus,
   hal ini menjadi bukti bagi para murid dan Anda untuk lebih mudah
       memimpin mereka kepada Tuhan. Sebab itu, buktikanlah
        kepada para murid bahwa jalan yang Anda jalani itu
                    benar-benar baik dan berguna.
                        - Mavis L. Anderson -

----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
----------------------------------------------------------------------
                  Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org