Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/274

e-BinaAnak edisi 274 (5-4-2006)

Ruang Atas

 
   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                             274/April/2006
----------
    ^o^ SALAM DARI REDAKSI
    ^o^ ARTIKEL             : Pengajaran Yesus yang Tergesa-gesa
                              sebelum Penyaliban
    ^o^ BAHAN MENGAJAR (1)  : Naskah Drama: Ruang Atas
    ^o^ BAHAN MENGAJAR (2)  : Daun Palem dan Puji-pujian
    ^o^ WARNET PENA         : Coloring-Page.Net
    ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Pembinaan untuk GSM
    ^o^ MUTIARA GURU

^o^----------------------------------------------------------------^o^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
^o^ SALAM DARI REDAKSI

  Salam dalam kasih Yesus Kristus,

  Karya terbesar dalam hidup kita adalah kematian Yesus di kayu salib.
  Kematian-Nya membuka tirai pemisah antara kita sebagai manusia yang
  berdosa dengan Allah yang Maha Kudus. Pada hari ketiga setelah
  kematian, Dia bangkit dari antara orang mati dan semakin
  menyempurnakan kemerdekaan kita di dalam Dia. Kematian dan
  kebangkitan-Nya harus terus diperingati, bukan sekadar merayakan
  tradisi, tetapi untuk mengucap syukur atas semua kasih-Nya itu.
  Rangkaian kegiatan untuk mengisi perayaan Paskah di gereja maupun
  Sekolah Minggu Anda mungkin sudah mulai Anda siapkan saat ini.
  Begitu juga dengan e-BinaAnak, bulan ini kami mengusung tema Paskah
  dan akan menyajikan topik-topik sebagai berikut:
            1. Ruang Atas
            2. Salib
            3. Kematian-Nya
            4. Kubur Kosong.

  Dalam edisi Ruang Atas minggu ini, Artikel dan Bahan Mengajar berupa
  naskah drama dan bahan pelajaran kami harapkan dapat menjadi
  inspirasi bagi Anda dalam mempersiapkan acara Paskah di tempat Anda
  melayani.

  Selamat menyambut hari PASKAH!

  Redaksi e-BinaAnak,
  (Davida)

                "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu,
                 Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu,
     maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;" (Yohanes 13:14)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yohanes+13:14 >


^o^ ARTIKEL ------------------------------------------------------^o^


      ^ PENGAJARAN YESUS YANG TERGESA-GESA SEBELUM PENYALIBAN ^
        =====================================================

  Apakah kepada Anda pernah dijejalkan pelajaran Alkitab "inilah
  waktunya, sekarang atau tidak sama sekali"? Pernahkah Anda
  mempelajari suatu pengajaran yang tergesa-gesa dalam teologi
  sistematik? Kecuali Anda adalah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi
  Teologi yang sedang mengambil program doktor, mungkin Anda tidak
  pernah mengalami keadaan tersebut.

  Tetapi bayangkanlah bila secara tiba-tiba dan tidak diharapkan Anda
  terdesak ke dalam situasi seperti itu. Apakah Anda panik? Mungkin
  Anda bahkan akan merasa berada dalam posisi sedang berjudi!

  Mungkin hal inilah yang dirasakan oleh murid-murid Yesus pada Kamis
  malam setelah Perjamuan Terakhir. Sebelumnya, pada sore harinya,
  suasana begitu tenang, akrab, dan hangat. Mereka menikmati perjamuan
  Paskah bersama-sama. Kemudian terjadi peristiwa yang begitu
  menyentuh ketika Yesus membasuh kaki mereka sebagai teladan
  perbuatan kasih dan kerendahan hati.

  Tetapi suasana itu sedikit demi sedikit berubah. Ada kata-kata aneh
  yang diucapkan Tuhan kepada Yudas, "Lakukanlah segera, apa yang
  harus engkau lakukan." Yudas pergi dengan tiba-tiba dan sejak saat
  itu, suasana sore itu agak berubah. Masih tetap hangat dan akrab,
  namun suasana yang mendesak dengan keinginan yang aneh memenuhi
  ruangan tersebut. Hal ini terjadi ketika Tuhan menyadari bahwa Ia
  memiliki banyak hal yang harus dikatakan tetapi hanya ada sedikit
  waktu untuk mengatakannya kepada murid-murid-Nya.

  Ia memang berkata bahwa Ia akan pergi. Tetapi Ia juga menjelaskan
  bahwa mereka tidak dapat mengikuti Dia. Ia berbicara mengenai
  hubungan-Nya dengan Bapa. Ia berbicara mengenai keintiman-Nya dengan
  pengikut-pengikut-Nya yang akan terus berlanjut. Dengan menggunakan
  analogi mengenai pokok anggur dan carang-carangnya, Yesus berkata
  bahwa Ia dapat terus berhubungan erat dengan mereka, bahkan setelah
  kepergian-Nya.

  Ia berbicara mengenai penganiayaan. Ia berbicara mengenai damai. Ia
  berbicara mengenai mereka yang akan percaya dan mereka yang bimbang.
  Ia berbicara mengenai sukacita dan dukacita. Ia menubuatkan masa
  yang akan datang. Ia menjanjikan kedatangan-Nya kembali. Dan
  kemudian, murid-murid itu merasa heran ketika Tuhan mereka
  memanjatkan doa yang membuka isi hati.

  TENTU SAJA MURID-MURID MENJADI BINGUNG!

  Begitu banyak hal yang perlu ditekankan pada waktu itu. Apalagi
  Yesus memiliki banyak hal yang diajarkan dalam setiap percakapan,
  dorongan, nubuat, dan perintah. Sedangkan waktu yang ada begitu
  singkat untuk mengungkapkan hal-hal yang dibutuhkan murid-murid-Nya,
  sebagai para calon pembangun dasar gereja-Nya di seluruh dunia.

  Jika tidak dikatakan dalam waktu singkat -- sebab pertemuan sore
  hari itu akan segera terpotong oleh kedatangan prajurit-prajurit
  Romawi dan orang-orang Farisi yang datang untuk menangkap Tuhan --
  barangkali murid-murid akan berpikir atau berkata, "Tunggu, jangan
  sekarang. Ada banyak hal yang telah Engkau katakan ... mengenai
  kehidupan dan kematian. Ada begitu banyak hal yang belum kami
  pahami, yang belum kami ingat. Kami tidak dapat menyerap semua hal
  itu!"

  Namun, Yesus mengetahui setiap tangisan yang tidak terucapkan dan Ia
  mengetahui bahwa murid-murid-Nya akan menghadapi lebih banyak
  pertanyaan bila peristiwa-peristiwa pada hari-hari selanjutnya
  dibentangkan. Murid-murid akan menjadi lebih bingung, tetapi Yesus
  juga mengetahui bahwa "segala sesuatunya akan menjadi jelas".

  Karena itulah Ia menjanjikan Roh Kudus yang akan menjernihkan segala
  sesuatu bagi mereka. Penghibur itulah yang akan membimbing dan
  mengarahkan setiap murid Tuhan. Bahkan Tuhan menambahkan, "Masih
  banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum
  dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran,
  Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran ... Ia akan
  memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
  diterima-Nya daripada-Ku."

  Mungkin Yesus telah mengambil risiko dengan memercayakan begitu
  banyak hal yang berharga termasuk kebenaran spiritual yang tidak
  ternilai harganya ke tangan sekumpulan orang yang sedang bingung.
  Tetapi Yesus mengenal orang-orang ini jauh lebih baik daripada
  mereka mengenal diri mereka sendiri. Roh Kudus akan mengingatkan
  mereka dengan lemah lembut. Dengan berlimpah-limpah, Ia akan membuat
  segala sesuatu menjadi jelas.

  Berbedakah kita dari murid-murid ini? Tidak juga. Ada saat-saat
  ketika kita merasa seolah-olah Allah mencoba memasukkan jutaan galon
  kebenaran ke dalam satu ons otak kita. Ada saat-saat ketika kita
  membaca Alkitab dengan teliti, kita menjadi kagum ketika tiba pada
  pertanyaan bagaimana seseorang dapat memahami dan menyerap semua hal
  itu. Jika murid-murid saja bingung, bagaimana dengan kita, orang-
  orang yang lemah dan terbatas ini?

  Tetapi Yesus mengetahui segalanya. Ia mengenal kita. Ia mengetahui
  bahwa di bawah bimbingan Roh Kudus-Nya dan melalui perputaran waktu,
  segala sesuatunya akan menjadi jelas.

  DISKUSI DAN REFLEKSI

  1. Kebenaran-kebenaran apa dalam Kitab Suci yang secara khusus
     merupakan teka-teki bagi Anda? Setiap orang sekurang-kurangnya
     menyebut satu pokok khusus. Kemudian putuskan salah satu pokok
     yang akan dipelajari bersama pada tahun-tahun yang terdekat.

  2. Melalui cara apa saja Anda membiarkan Roh Kudus, sebagai
     Pembimbing dan Pengajar, mengajar Anda?

  3. Dalam perjamuan yang terakhir, Yesus mendemonstrasikan cara
     melayani yang begitu indah untuk murid-murid-Nya ketika Ia
     membasuh kaki mereka. Melalui cara-cara apa saja Anda melayani
     satu sama lain dalam keluarga? Menurut Anda, cara baru apa yang
     dapat Anda gunakan untuk saling melayani dengan lebih baik?

  Sumber diambil dan diedit dari:
  Judul Buku   : Kristus Dalam Paskah
  Judul Artikel: Pengajaran Yesus yang Tergesa-gesa sebelum Penyaliban
  Penulis      : Joni Eareckson Tada
  Penerbit     : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1998
  Halaman      : 37 - 39


^o^ BAHAN MENGAJAR (1) --------------------------------------------^o^

                        ^ NASKAH DRAMA: RUANG ATAS ^
                          ========================

  Ayat Alkitab yang didramakan:
  -----------------------------
  Matius 26:26-35
  Markus 14:17-31
  Lukas 22:4-22, 31-34
  Yohanes 13:2-28

  Pemain:
  -------
  Yesus, Yakobus, Yohanes, Petrus, Andreas, Yudas, Bartolomeus,
  Yakobus anak Alfeus, Thomas, Filipus, Matius, Tadeus, Simon.

  Peralatan yang diperlukan:
  --------------------------
  Meja (bisa juga altar) di atasnya diletakkan cangkir dan mangkuk
  yang berisi makanan (anggur, irisan apel, irisan anggur, buah-
  buahan, irisan daging kering, buah yang dikeringkan, kacang, roti
  yang disediakan untuk dipecah-pecah oleh Yesus) dan minuman (jus
  apel, anggur, satu cawan untuk Yesus menuang anggur). Peralatan
  makan pada waktu itu umumnya terbuat dari logam, kayu, tembikar,
  kaca yang masih kasar, garpu dan sendok tidak biasa digunakan; cawan
  khusus untuk diedarkan Yesus; bangku yang tidak ada sandarannya atau
  bangku biasa; kostum; kantong uang untuk Yudas; ember dan handuk;
  bangku untuk Petrus pada saat drama di mulai.

  Dekorasi:
  ---------
  Aturlah dekorasinya sebelum kebaktian di mulai. Jika perjamuan kudus
  dilakukan sebagai bagian dari drama ini, peralatan untuk perjamuan
  kudus bisa menjadi bagian dari alat-alat yang diatur di atas meja.
  Beberapa murid bisa berdiri di belakang murid lainnya atau duduk di
  sekeliling meja.

  Skenario:
  ---------

  (Yesus, Petrus, dan Yohanes masuk memimpin murid-murid lainnya)

  Petrus  : Inikah tempat yang Engkau maksudkan itu Rabi? Ruangan ini
            nyaman sekali.

  Yohanes : (Memandangi meja yang sudah diatur) Dan semua yang kita
            perlukan sudah tersedia.

  Yesus   : Petrus dan Yohanes, kalian sudah mengerjakannya dengan
            baik. Ini ruangan yang Aku perlukan.

  Yudas   : (Maju ke depan murid-murid) Duduklah di sini, Guru.
            (Menunjuk sebuah kursi untuk Yesus, yang duduk tetapi
            kemudian berdiri lagi ketika Yudas juga menunjukkan
            kepada murid-murid lainnya, kecuali Petrus, di mana mereka
            harus duduk. Petrus lalu duduk di bangku di depan meja).

  Yesus   : (Berlutut di depan Petrus dengan ember dan handuk)
            Lepaskan kasutmu, Petrus.

  Petrus  : (Mengulurkan tangannya seolah-olah ingin menghentikan
            Yesus) Guru, Kau tidak seharusnya membasuh kakiku. Engkau
            bukan pelayan.

  Yesus   : Sekarang kamu memang tidak memahami apa yang Aku lakukan,
            tetapi Aku berjanji bahwa kamu akan memahaminya nanti.

  Petrus  : (Dengan marah) Tidak, Engkau bukan pelayanku. Tidak
            seharusnya Engkau membasuh kakiku.

  Yesus   : (Juga marah) Kalau begitu, kamu juga bukan lagi murid-Ku!

  Petrus  : (Mulanya tertegun, kemudian membuka tangannya dengan penuh
            keyakinan) Kalau begitu basuhlah juga tangan dan
            kepalaku.

  Yesus   : (Melihat ke murid-murid yang lain) Kalian semua bersih,
            kecuali satu orang. (Para murid saling berbisik-bisik
            ketika Yesus membasuh kaki Petrus).

  Yudas   : (Bangkit berdiri dan berkata kepada mereka semua; para
            murid sepertinya tidak mendengarkannya) Lihatlah apa yang
            Dia lakukan! Ketika kita memasuki Yerusalem empat hari
            yang lalu, orang-orang mengelu-elukan Dia sebagai raja.
            Mereka tahu bahwa Dia adalah Mesias kita! Sesuatu harus
            segera terjadi; seseorang harus melakukan sesuatu untuk
            meyakinkan Yesus bahwa inilah saatnya untuk mendirikan
            kerajaan-Nya. Dan Dia ada di sini, sedang membasuh kaki
            Petrus. (duduk)

  Yesus   : (Bangkit dan berbicara kepada murid-muridnya) Aku ingin
            kalian mengetahui meski Aku adalah Tuhan dan Guru,
            Aku juga adalah seorang pelayan. Dan kalian juga harus
            saling membasuh kaki seorang dan yang lainnya. (Duduk di
            kursi yang telah dipilih oleh Yudas).

  Yudas   : Guru, Yohanes dan Petrus telah melayanimu dengan baik.
            Kita gratis menggunakan ruangan ini, meskipun kita bisa
            membayar sewanya. Akhir-akhir ini persembahan
            (mengguncangkan kantong uang) sudah banyak. Kita akan
            dapat menolong banyak orang miskin. Aku sangat senang
            melayani-Mu, Guru, dan berharap bisa melanjutkan
            pelayanan-Mu ketika Engkau menjadi raja di Israel. (Yesus
            memandang dia dengan penuh pemahaman dan kekecewaan.
            Petrus kemudian berbicara).

  Petrus  : Yesus tidak pernah mengatakan kepada kita bahwa Dia
            berencana untuk memerintah Israel.

  Yudas   : Tetapi sebelum Herodes membunuh Yohanes Pembaptis, Yesus
            dengan jelas mengatakan bahwa Dia datang tidak untuk
            membawa damai tetapi untuk membawa pedang yang akan
            memisahkan anak dari ayah dan anak perempuan dari ibunya
            (Matius 10:34-35).

  Tomas   : (Sedih) Tetapi Dia tidak berbicara tentang perang dalam
            arti sebenarnya. Yang Dia maksud adalah bahwa kita akan
            dipecah-belah oleh pemikiran-pemikiran kita. Kita semua
            memiliki anggota keluarga yang tidak percaya bahwa Yesus
            adalah Mesias kita. Bukankah seperti itu maksud-Mu Guru?

  Andreas : Guru, manakah yang benar? Apa yang akan Engkau lakukan?

  Yesus   : (Menghela napas dan memandang murid-murid-Nya) Aku sudah
            mengatakan kepadamu bahwa kerajaan-Ku bukanlah kerajaan
            yang ada di dunia.

  Petrus  : Rabi, di mana pun kerajaan-Mu berada, aku akan melayani-Mu
            dengan setia. (Murid lainnya mengangguk dan bergumam
            setuju sementara Yudas menggeleng-gelengkan kepalanya dan
            memandangi Yesus).

  Yesus   : Apakah kamu benar-benar tahu apa yang kamu ucapkan itu
            Petrus? Sebelum ayam berkokok menjelang esok pagi, engkau
            akan menyangkali Aku tiga kali.

  Petrus  : (Sangat sedih, bangkit berdiri) Tuhan, aku tidak akan
            melakukan itu! Aku akan dipenjara untuk-Mu! Aku akan mati
            untuk-Mu!

  Yesus   : (Tersenyum sedih ketika pelan-pelan Petrus duduk) Petrus,
            Aku akan berdoa supaya kamu memiliki kekuatan. (Melihat
            para murid) Kalian semua harus tahu, sebelum malam ini
            berakhir, salah satu dari kalian akan mengkhianati Aku.
            (Setiap orang terpaku sesaat. Para murid kemudian
            memutuskan untuk makan, membagikan makanan dan saling
            bercakap-cakap).

  Petrus  : (Meminta perhatian Yohanes) Yohanes, tanyakan kepada-Nya
            siapa yang akan mengkhianati Dia? (Hanya Yohanes dan
            Yudas yang mendengar hal ini).

  Yohanes : Guru, siapakah yang akan mengkhianati Engkau? Siapa itu
            di antara kami?

  Yesus   : Aku akan mencelupkan roti ini dan memberikannya
            kepadanya. (Memasukkan roti ke dalam mangkuk dan
            memberikannya kepada Yudas).

  Yudas   : (Mengambil roti itu, memandang roti itu beberapa saat, dan
            kemudian mengangkatnya) Maksud Guru, bukan aku, kan?

  Yesus   : Kamu telah mengatakannya. (Yudas membuang roti dan
            kantong uang itu, dan meninggalkan panggung).

  Filipus : Matius, akan pergi kemana Yudas? Mengapa dia pergi
            sekarang saat makan malam belum selesai?

  Matius  : Aku tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, Filipus.
            Mungkin masih ada sesuatu yang diperlukan untuk Paskah.

  Simon   : Dia membicarakan uang. Mungkin dia pergi untuk membagikan
            uang itu kepada orang miskin.

  Thadeus : Lalu mengapa dia meninggalkan kantong uang ini?

  Yesus   : (Memegang roti sedangkan para murid diam dan mendengarkan
            dia) Terpujilah Allah. Terimalah dan makanlah. Inilah
            tubuh-Ku, yang diberikan kepadamu. Lakukanlah ini untuk
            mengenang Aku. (Yesus memecah-mecah roti dan membagikannya
            kepada para murid di sebelah kanan dan kiri-Nya. Setiap
            murid mengambil seiris kecil roti dan memakannya meskipun
            mereka sepertinya bertanya-tanya dan berbisik-bisik satu
            dengan lainnya).

  Pilipus : Guru, apakah ini yang Kau maksudkan ketika Engkau berkata
            kepada orang banyak di Kapernaum bahwa Engkau adalah roti
            hidup? (Yohanes 6:35).

  Yesus   : Ya, kamu yang memakan roti ini akan hidup kekal (Yohanes
            6:58). (Menuang minuman ke dalam cawan dan mengangkatnya
            sedangkan para murid diam melihat) Terpujilah Tuhan,
            Minumlah ini kamu semua. Inilah darah-Ku, yang tercurah
            untuk kamu semua." (Yesus memberikan cawan itu dan setiap
            murid meminum dari cawan itu).

  Thomas  : "Rabi, apa maksud semua ini?"

  Yesus   : "Aku telah memberikan tubuh dan darah-Ku. Ketika kamu
            makan dan meminumnya, kamu hidup di dalam Aku dan Aku
            hidup di dalam engkau. Sekarang Aku memberimu perintah
            yang baru. Kasihilah sesamamu seperti Aku telah mengasihi
            kamu. Jangan kuatir dan sedih tentang apa yang akan
            terjadi. Percayalah kepada Allah dan percayalah kepada-Ku.
            Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu di Rumah Bapa-
            ku. Sekarang (Dia berdiri) Aku harus pergi untuk berdoa."
            (Yesus keluar. Para murid sekarang bisa melayani Perjamuan
            Kudus kepada para jemaat, jika diinginkan, atau semua
            murid kecuali Yohanes bisa keluar).

  Yohanes : Marilah kita bangkit dan memberitakan Kristus. Yesus
            berjanji bahwa ada banyak tempat di rumah Bapanya.

  Jemaat  : Dia pergi untuk menyiapkan tempat bagi kita.

  Yohanes : Yesus berjanji bahwa Dia akan datang lagi.

  Jemaat  : Dia berjanji akan datang bagi kita dan membawa kita
            kepada Bapa-Nya.

  Yohanes : Yesus mengatakan, `Akulah jalan, kebenaran dan hidup.`

  Jemaat  : Kita datang kepada Bapa melalui Dia.

  Yohanes : Yesus berjanji memberi kita Penolong.

  Jemaat  : Ia mengirimkan Roh Kudus bagi kita, yang selalu tinggal
            dengan kita selamanya.
                                                             (t/Ratri)

  Sumber diterjemahkan dari:
  Judul Buku : Chancel Drama for Lent and Easter:
               Y.O.U. are the Christ
  Penulis    : Carol Hillebrenner
  Penerbit   : Augsburg Fortress, Minneapolis, USA, 1990
  Halaman    : 34 - 38

  [*Red: Naskah drama di atas hanya merupakan ide dan draft awal saja.
  Bisa disederhanakan atau menggunakan sistem dubbing (ada orang di
  belakang layar yang berbicara) untuk setiap percakapan yang ada.
  Yang penting adalah ekspresi dan bahasa tubuh harus jelas.]


^o^ BAHAN MENGAJAR (2) --------------------------------------------^o^

                     ^ DAUN PALEM DAN PUJI-PUJIAN ^
                       ==========================

  Persiapan:
  ----------
  Bagikanlah setangkai daun palem kepada tiap-tiap murid. Jika tidak
  ada daun palem yang sesungguhnya, buatlah sebuah tangkai palem dari
  lidi, kira-kira sepanjang 18 cm yang diberi daun-daun dari kertas
  krep.

  Renungan:
  ---------
  Sungguh indah bukan, seandainya sekarang Yesus yang menjadi Raja
  dunia? Jika Dia yang memerintah, maka segala sesuatu akan teratur
  dan rukun. Mungkin jika kita melihat Dia duduk di takhta, kita akan
  lebih setia menyembah Dia daripada sekarang ini.

  Dahulu kala ada beberapa orang yang berniat supaya Yesus duduk di
  takhta kerajaan mereka. Mereka ingin memahkotai Dia sebagai Raja
  mereka. Tetapi meskipun Yesus menerima penyembahan dan pujian
  mereka, Ia tidak mengizinkan mereka memahkotai Dia. Bagi Dia masih
  belum waktunya untuk duduk di atas takhta.

  Tetapi hari itu ketika Yesus dengan mengendarai keledai memasuki
  Yerusalem, banyak orang yang menyerukan "hosana" atau "puji Tuhan"
  dan melambai-lambaikan daun palem sebagai tanda kemenangan dan
  pujian. Anak-anak kecil juga memuji-muji Dia. Yesus senang sekali
  dengan puji-pujian mereka.

  Yesus berkata, "Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak."
  Dengan kata lain, Yesus hendak mengatakan, "Aku patut disembah; jika
  manusia tidak mau meyembah Aku, maka Allah akan menciptakan sesuatu
  yang mau menyembah-Ku." Kita tidak mau mengecewakan Allah dengan
  tidak memuji Dia, bukan? Sebab itu marilah kita sekarang memuji Dia.

  Pujian Bersama:
  ---------------
  Memuji Tuhan Selalu, Hosana Ku Memuji Tuhan, atau, lagu lain yang
  syairnya tentang memuji Tuhan. Mintalah semua anak menyanyikan lagu
  tersebut sambil berbaris mengelilingi ruangan dengan melambaikan
  tangkai palemnya ke atas.

  Pujian Pribadi:
  ---------------
  Setelah anak-anak duduk kembali, mintalah beberapa anak berdiri dan
  memberikan satu kalimat kesaksian sebagai pujian kepada Raja segala
  raja.

  Pemimpin Acara:
  ---------------
  Kita telah mengatakan betapa senangnya jika kelak Yesus sungguh-
  sungguh menjadi Raja atas dunia ini. Tetapi hal terpenting yang
  harus kita ingat sekarang ini, yakni apakah Dia menjadi Raja atas
  hidup kita? Itulah yang Dia inginkan. Tetapi jika seseorang selalu
  ingin menyenangkan dirinya sendiri, ia tdak mengizinkan Yesus
  menjadi Raja atas kehidupannya. Apakah kalian memberi Dia tempat
  yang layak? Jika tidak ambillah keputusan sekarang ini untuk berbuat
  demikian. Marilah kita berdoa dan memohon agar kiranya Yesus
  menolong kita melakukan hal itu.

  Sumber diedit dari:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 40 - 41


^o^ WARNET PENA ---------------------------------------------------^o^

                         ^ COLORING-PAGE.NET ^
                           =================
                http://www.coloring-page.net/bible.html

  Kini Anda tidak perlu bingung-bingung lagi mencari bahan untuk
  keterampilan mewarnai dalam kelas Sekolah Minggu Anda. Sebuah situs
  cantik, COLORING-PAGE.NET, sudah menyiapkannya untuk Anda. Situs
  yang didominasi oleh warna ungu pastel ini akan memperkaya koleksi
  kita karena memuat begitu banyak koleksi gambar yang dapat langsung
  diprint dengan mudah. Tersedia pula 54 koleksi gambar cerita Alkitab
  yang terdiri dari gambar kisah-kisah Alkitab, tokoh-tokoh Alkitab,
  dan masih banyak lagi. Pasti Anda sudah tidak sabar untuk
  mengunjungi situs ini .... Selamat berkunjung!
  [Kiriman dari: Davida]

  ----------------
  Catatan Redaksi:
  ----------------
  Redaksi mengajak rekan-rekan berpartisipasi dan berbagi berkat
  dengan mengirimkan alamat-alamat situs seputar pelayanan anak yang
  rekan-rekan ketahui. Jika memungkinkan boleh disertai dengan review
  singkatnya. Silakan kirim ke: < staf-binaanak(at)sabda.org >
  Kami tunggu ya!


^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------^o^

  Dari: yury yulianto <yurexxx(at)>
  >Salam Dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus,
  >Saya, yulianto GSM dari GKI BUARAN
  >Mau tanya apakah bina anak ada team yang biasa mengadakan pembinaan
  >khususnya buat Guru Sekolah Minggu, adapun materi yang kami minta
  >adalah sbb:
  >- Pedoman Mengajar GSM GKI
  >- Cara Mengajar yang Benar
  >- Karakter building buat GSM
  >- Alat peraga
  >- Workshop apa yang harus digumuli GSM saat ini.
  >Demikian informasi dari kami, atas perhatian dan kerjasamanya saya
  >ucapkan terima kasih. JBU
  >Salam dan Doa
  >GSM GKI Buaran

  Redaksi:
  e-BinaAnak tidak memiliki tim khusus untuk training guru Sekolah
  Minggu. Mungkin Anda bisa menghubungi tim e-BinaGuru yang bisa
  memberikan training tersebut di kota Anda. Untuk itu silakan
  menghubungi moderatornya (Ibu Meilania) di alamat e-mail:
  ==> < meilania(at)telkom.net >

  Bagi rekan-rekan e-BinaAnak, khususnya warga jemaat GKI jika bisa
  memberikan informasi untuk rekan Yulianto, silakan menghubungi kami
  untuk mendapatkan informasi selanjutnya di:
  ==> < staf-binaanak(at)sabda.org >


^o^ MUTIARA GURU --------------------------------------------------^o^

            Kematian-Nya merupakan kehidupan baru bagi kita,
                itulah karya terbesar dalam hidup kita.

^o^----------------------------------------------------------------^o^
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
^o^---------------------------------------------------------------^o^
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org