Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/125

Bio-Kristi edisi 125 (24-10-2013)

Robert Boyle

                         Buletin Elektronik
                   BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_______________________Edisi 125/Oktober 2013_________________________

Bio-Kristi -- Robert Boyle
Edisi 125/Oktober 2013

Dalam edisi kali ini, Bio-Kristi akan mengupas tentang seorang ilmuwan yang 
memiliki pengetahuan yang luas dalam ilmu kimia. Dia adalah Robert Boyle, 
seorang yang pandai, rendah hati, berhati sosial, dan takut akan Tuhan. Robert 
Boyle dikenal sebagai Bapak Ilmu Kimia Modern yang dilahirkan di Irlandia. Ia 
disebut-sebut sebagai ilmuwan paling berpengaruh yang pernah dilahirkan di 
Irlandia. Dalam kesuksesannya, Boyle tidak pernah meninggalkan sifatnya yang 
takut akan Tuhan, rendah hati, dan peduli terhadap orang lain. Meskipun ia 
seorang bangsawan, ia menempatkan dirinya setara dengan orang-orang yang 
memiliki status sosial lebih rendah terhadap dirinya. Ia juga banyak menggunakan 
hartanya untuk menolong orang-orang miskin. Ingin tahu lebih banyak tentang 
Robert Boyle, silakan baca artikel di bawah ini. Semoga menjadi berkat.

Staf Redaksi Bio-Kristi,
Sigit
< http://biokristi.sabda.org/ >


                         KARYA: Robert Boyle
         (1627 -- 1691) Ahli Kimia dan Fisika, Filsuf, dan Penemu
                         Ditulis oleh: Berlin B.

"Pada suhu konstan, tekanan suatu gas akan berbanding terbalik dengan 
volumenya." Anda mungkin pernah mendengar pernyataan ini saat masih duduk di 
bangku SMP atau SMA, dalam pelajaran Fisika atau Kimia. Ya, benar! Itu merupakan 
pernyataan yang saat ini lebih dikenal dengan Hukum Boyle. Anda yang 
berkecimpung dalam dunia fisika dan kimia tentu tidak asing lagi dengan hukum 
ini.

Robert Boyle adalah seorang ahli kimia yang membuat penemuan fundamental tentang 
fisiologi dan sifat fisik materi, terutama udara, cairan, dan atmosfer. Pria 
yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Kimia Modern ini dilahirkan pada 25 Januari 
1627, di Lismore Castle, County Waterford, Irlandia. Putra bungsu dari pasangan 
bangsawan Richard Boyle dan Catherine Fenton ini disebut-sebut sebagai ilmuwan 
paling berpengaruh yang pernah dilahirkan di Irlandia. Pengaruhnya dalam ilmu 
kimia disetarakan dengan pengaruh teori alam semesta Copernicus (1473 -- 1543), 
yang menyatakan bahwa matahari adalah pusat tata surya. Ini memberikan gambaran 
betapa besarnya pengaruh Boyle dalam dunia ilmu pengetahuan, khususnya dalam 
ilmu kimia.

Berbicara tentang sisi rohani seorang ilmuwan, banyak orang berpikir bahwa 
ilmuwan cenderung tidak tertarik dengan sisi rohani kehidupan mereka. Meski ada 
banyak ilmuwan yang beriman, namun pandangan umum lebih banyak tertuju pada 
jauhnya kehidupan seorang ilmuwan dari sesuatu yang bersifat rohani. Pandangan 
ini bisa dimengerti, mengingat ilmu pengetahuan lebih banyak menggunakan rasio, 
sementara kehidupan rohani dianggap sebagai sesuatu yang bersifat nonrasio. 
Namun, benarkah keduanya merupakan dua hal yang benar-benar terpisah? Robert 
Boyle sepertinya tidak setuju dengan hal itu. Dalam bukunya "The Christian 
Virtuoso", Boyle mengatakan bahwa mempelajari alam merupakan tugas keagamaan 
yang penting. Pernyataan ini jelas menunjukkan pandangan Boyle terhadap dekatnya 
hubungan antara sains dan kerohanian. Bahkan, Boyle pernah berkata, "Melakukan 
penelitian akan memberikan gambar yang lebih jelas kepada ilmuwan tentang 
keagungan ilahi yang ditunjukkan dalam susunan dan perilaku alam semesta, serta 
semua makhluk yang ada di dalamnya. Mereka yang menyalahgunakan ilmu pengetahuan 
untuk mendukung ateisme, berbicara hanya untuk diri mereka sendiri." Bagi Boyle, 
ilmu pengetahuan jelas merupakan sarana yang disediakan Tuhan untuk mengenal Dia 
lebih dekat.

Pada era Boyle, kebanyakan ilmuwan lebih mengandalkan teori para filsuf terkenal 
daripada melakukan eksperimen sebagai dasar gagasan mereka. Boyle tidak 
menyetujui hal ini sehingga ia memilih menganut pendekatan baru dalam ilmu 
pengetahuan, yakni metode eksperimen. Maka, pada tahun 1645, Boyle mulai 
menghadiri pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan para ilmuwan pendukung 
pendekatan eksperimen. Sejak itu, Boyle banyak melakukan eksperimen dan 
membukukan hasilnya. Berikut ini adalah beberapa eksperimen yang dilakukan dan 
buku yang ditulisnya.

1. "New Experiments Physio-Mechanical, Touching the Spring of the Air and its Effects" (1660)

Buku ini adalah buku yang memuat Hukum Boyle dan beberapa eksperimen yang 
dilakukan berdasarkan hukum tersebut. Dalam buku ini dicatat tentang bagaimana 
Boyle menentukan densitas udara di atmosfer bumi dan menunjukkan bahwa berat 
benda itu bervariasi oleh karena adanya perubahan tekanan atmosfer. Dengan 
bantuan asistennya, Robert Hooke, Boyle menciptakan pompa udara jenis baru dan 
melakukan eksperimen dalam ruang hampa udara. Dari Eksperimen ini, Boyle 
menemukan beberapa hasil penting. Pertama, ia membuktikan kebenaran pendapat 
Galileo bahwa semua benda (misalnya, bulu dan lembaran timah) akan jatuh dengan 
kecepatan yang sama dalam ruang hampa udara karena tidak ada hambatan udara. 
Kedua, dia membuktikan bahwa bunyi tidak bisa ditransmisikan dalam ruang hampa 
udara. Ketiga, dia menunjukkan bahwa udara diperlukan untuk pernapasan dan 
pembakaran. Dan yang keempat, dia menunjukkan bahwa daya tarik listrik tidak 
dipengaruhi oleh ketiadaan udara.

2. "The Sceptical Chymist" (1661)

Buku ini merupakan karya Boyle yang paling terkenal. Buku ini ditulis Boyle 
untuk mengkritisi teori empat unsur yang waktu itu sudah diterima secara luas. 
Teori ini menyatakan bahwa semua zat terdiri atas tanah, udara, api, dan air. 
Boyle menyatakan bahwa unsur dasar suatu materi adalah "corpuscles" atau 
partikel, dalam berbagai jenis dan ukuran, yang mampu mengorganisasi dirinya 
sendiri dalam kelompok, dan masing-masing kelompok merupakan zat kimia. Dengan 
jelas, Boyle membedakan antara campuran dan senyawa serta menunjukkan bahwa 
senyawa dapat memiliki sifat yang berbeda dari konstituennya. Ini merupakan 
pragambaran dari teori atom suatu materi.

3. Eksperimen Gas

Temuan Boyle terhadap "corpuscles" sebagai unsur yang membangun materi, 
sebenarnya berangkat dari eksperimen gas yang dilakukannya. Dalam eksperimennya, 
Boyle mencoba memberikan tekanan pada sejumlah gas tertentu dan mempertahankan 
suhunya. Dari eksperimen ini diketahui bahwa tekanan yang dihasilkan gas 
berbanding terbalik dengan volume gas. Jadi, jika volume gas dalam suatu ruang 
ditekan hingga setengah, gas tersebut akan menghasilkan tekanan dua kali lipat. 
Inilah yang kita kenal sebagai Hukum Boyle. Selain itu, dari eksperimen ini, 
Boyle juga menemukan bahwa gas terdiri atas partikel-partikel kecil 
(korpuskles), yang dipisahkan oleh ruang hampa. Korpuskles itu sendiri terdiri 
atas partikel utama, yang sekarang dikenal sebagai atom. Jika ditekan, 
korpuskles akan bergerak saling mendekat.

4. Alkimia dan Kimia

Sebenarnya, kimia modern dikembangkan dari alkimia abad pertengahan. Alkimia 
adalah praktik "pseudoscientific" yang berusaha menemukan suatu metode untuk 
mengubah logam dasar menjadi emas, menemukan obat mujarab untuk hidup kekal dan 
untuk menyembuhkan semua jenis penyakit, serta menemukan larutan yang dapat 
melarutkan segala sesuatu. Pada zaman Boyle, belum ada pemisahan yang jelas 
antara alkimia dan kimia. Dalam bukunya "The Sceptical Chemist", Boyle menentang 
alkimia dan mengubahnya menjadi kimia. Ini merupakan sikap yang berani dari 
Boyle mengingat saat itu masyarakat umum meyakini alkimia.

5. Kontribusi Lain

Kontribusi terbesar Boyle adalah perannya dalam peralihan metode pendekatan 
ilmiah, yaitu dari pendekatan teori/argumentasi intelektual ke metode 
eksperimen. Selain itu, Boyle adalah ilmuwan pertama yang membedakan zat asam, 
basa, dan netral, dengan melihat perubahan warna zat tersebut saat dicampur 
dengan zat yang lain. Teknik pembedaan zat ini masih digunakan para ilmuwan 
modern untuk menentukan sifat suatu zat. Ini merupakan salah satu kontribusi 
Boyle di dunia ilmu kimia, yang masih diterapkan sampai sekarang.

Tahun 1680, Boyle mendapatkan suatu temuan yang dianggapnya baru, yaitu ia 
berhasil memisahkan unsur fosfor dari urine. Ia melaporkan temuannya tersebut, 
tetapi hal itu justru membuatnya mengetahui bahwa 5 tahun sebelumnya, sudah ada 
ilmuwan lain yang menemukan hal serupa, tetapi merahasiakannya. Meski tidak 
dinyatakan sebagai penemu fosfor, Boyle menemukan banyak sifat fosfor, dan 
mendapat kehormatan sebagai orang pertama yang merekacipta korek api.

Sebagai ilmuwan yang mengasihi Tuhan, Boyle banyak menunjukkan nilai-nilai 
kristiani dalam hidupnya. Dia adalah seorang ilmuwan yang cinta damai. Ia tidak 
pernah membalas kecaman-kecaman kontra konstruktif yang dilontarkan lawan-
lawannya, misalnya para ahli alkimia. Sebagai seorang bangsawan, Boyle 
menunjukkan sikap yang berbeda dari kebanyakan bangsawan lain pada masa itu. Ia 
tidak mau mengikuti gaya hidup egois yang banyak dijalani orang-orang kaya yang 
malas masa itu. Bahkan, Ia menyebut kemalasan sebagai ibu dari kejahatan. Ini 
menunjukkan bahwa memiliki kebiasaan malas itu sama dengan melakukan tindakan-
tindakan kriminal yang dikategorikan sebagai kejahatan. Boyle juga seorang 
ilmuwan yang berjiwa sosial tinggi. Ia banyak menggunakan hartanya untuk 
menolong orang-orang miskin. Sikap rendah hatinya sering kali ditunjukkan dengan 
menolak beberapa gelar kebangsawanan ataupun posisi yang ditawarkan gereja. 
Baginya, posisi sebagai kaum awam gereja dan ilmuwan justru dapat membuat 
kesaksian tentang keselarasan antara kekristenan dan ilmu pengetahuan semakin 
efektif.

Sumber Bacaan:
1. Reville, William. "Robert Boyle, The Father of Chemistry". 
   Dalam http://understandingscience.ucc.ie/pages/sci_robertboyle.htm.
2. Davis, Edward B. "The Science and Faith of Robert Boyle". Dalam 
   http://www.elca.org/What-We-Believe/Social-Issues/Faith-Science-and-
   Technology/Covalence/Features/The-Science-and-Faith-of-Robert-Boyle.aspx
3. _________. "Robert Boyle Life and Legacy". Dalam 
   http://www.robertboyle.ie/about-boyle
4. _________. "Biografi Robert Boyle (perintis kimia modern dan pemimpin 
   penyebaran Alkitab)". Dalam http://sandigumbala.blogspot.com/2010/09/biografi-
   robert-boyle-perintis-kimia.html
5. _________. "Robert Boyle (1627-1691)--Gabungkan Sains dengan Iman Kristen". 
   Dalam http://reformata.com/news/view/873/robert-boyle-1627-1691gabungkan-sains-
   dengan-iman-kristen
6. _________. "Boyle`s Work". Dalam 
   http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20111116192036AA9f9k4


       TAHUKAN ANDA: PANDANGAN BOYLE TERHADAP SAINS DAN KEKRISTENAN

Buku alam (baca: buku ilmu pengetahuan) hanyalah salah satu buku Allah. Saya 
juga mempelajari dan membaca buku-Nya yang lain: Alkitab, sebanyak orang lain 
membacanya. Itu adalah buku yang luar biasa, yang mengungkapkan tujuan Allah 
bagi semua generasi dan mengungkapkan pikiran dan tindakan Allah. Namun, buku 
itu dimaksudkan untuk mengajarkan keallahan, bukan filsafat, dan saya tidak 
pernah mencampuradukkan Alkitab dengan buku alam. Bersama dengan buku nurani, 
itulah ketiga buku di perpustakaan kami. Tak satu buku pun dari ketiganya yang 
boleh diabaikan. Bagi orang Kristen khususnya, buku alam memuat banyak 
keajaiban, yang menunjukkan kepada kita karya-karya mengagumkan dari sang 
Pencipta Agung yang menciptakan dan menopang segala sesuatu. Beberapa orang 
mengatakan bahwa bahayanya terletak pada terlalu mengabdikan diri pada buku ini. 
Namun, saya menyatakan bahwa kita dilahirkan sebagai imam bagi alam, yang 
memiliki kewajiban untuk mengembalikan rasa syukur dan pujian kepada Pencipta 
kita, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga demi seluruh ciptaan. 
Melalui suara kita, seluruh ciptaan menjawab undangan resmi yang ditujukan 
kepada mereka dalam Mazmur 148: Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat 
tinggi, dari bumi, dan di kedalaman.

Tak ada seorang pun yang lebih diperlengkapi sedemikian baik untuk tugas mulia 
ini daripada seorang ilmuwan Kristen. Bukannya justru menjadi jauh karena 
mempelajari alam, para ilmuwan sebenarnya menjadi orang Kristen yang lebih baik 
berdasarkan apa yang mereka alami. Melakukan suatu penelitian memberikan seorang 
ilmuwan gambaran yang lebih jelas tentang keagungan ilahi, yang terlihat dalam 
susunan dan pengaturan alam semesta serta ciptaan di dalamnya. Ini tidak 
ditemukan melalui kegiatan lain. Menganggap efek mengagumkan semacam ini sebagai 
sesuatu yang tidak kompeten dan menyedihkan, sebagai penyebab yang kebetulan, 
atau sekadar hiruk-pikuk atom yang saling berdesakan merupakan kebodohan belaka.

Kami, para ilmuwan, banyak menemukan dalam penelitian kami sesuatu yang membuat 
pikiran kami menetap pada satu keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan. Dalam 
mempertimbangkan keluasan, keindahan, dan pergerakan teratur benda-benda langit, 
struktur sempurna yang ada pada hewan dan tumbuhan, dan banyak fenomena alam 
lainnya, kami menyimpulkan bahwa sistem mengagumkan dari semua ini dibentuk oleh 
Pencipta yang sangat kuat, bijaksana, dan baik. Seseorang tidak harus menjadi 
ilmuwan untuk dapat menikmati kesukaan ini; pekerjaan tangan ilahi dapat dilihat 
dengan jelas oleh semua orang. Akan tetapi, semua yang lebih besar merupakan 
kesukaan bagi ilmuwan. Sebab, semua pekerjaan Allah begitu menggambarkan 
Penciptanya sehingga masih ada lebih banyak lagi rasa penasaran, tanda dan efek 
kecerdasan ilahi di relung terdalam dari semua hal tersebut. Dan, ini tidak akan 
ditemukan oleh seseorang yang mengamati semesta dengan asal-asalan. Semua hal 
ini membutuhkan pengamatan yang sangat teliti dan jeli dari seorang siswa yang 
terlatih dengan sangat baik. Seorang pencinta semesta yang sejati, yang tidak 
hanya membawa rasa ingin tahu dan perhatian yang umum, tetapi yang juga memiliki 
pengetahuan anatomi, optik, kosmologi, mekanika, dan kimia yang baik, akan 
menemukan lebih banyak keindahan yang sampai sekarang terbaring tak terlihat 
dalam karya-karya Tuhan yang terlihat. (t/Berlin B.)

Diterjemahkan sebagian dari:
Nama situs: Elca
Alamat URL: 
http://www.elca.org/What-We-Believe/Social-Issues/Faith-Science-and-Technology/Covalence/Features/The-Science-and-Faith-of-Robert-Boyle.aspx
Judul asli artikel: The Science and Faith of Robert Boyle
Penulis: Edward B. Davis
Tanggal akses: 19 September 2013


Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: Berlin B., Sigit, dan S. Setyawati.
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org