Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/101

Bio-Kristi edisi 101 (15-10-2012)

William Tyndale

                           Buletin Elektronik
                    BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
________________________Edisi 101, Oktober 2012_______________________

DAFTAR ISI
KARYA: WILLIAM TYNDALE
TAHUKAH ANDA: BERINTEGRITAS SEPERTI KRISTUS
KOMUNITAS BIO-KRISTI: TOKOH GEREJA
SISIPAN: DAPATKAN KUMPULAN BAHAN NATAL DI NATAL.SABDA.ORG

Salam damai,

Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan, kita patut bersyukur karena saat ini
kita dapat memiliki dan menikmati Alkitab dalam bentuk buku, aplikasi
HP, maupun audio dalam berbagai bahasa. Syukur kepada Tuhan yang telah
menggerakkan orang-orang yang sangat menaruh perhatian pada
penerjemahan Alkitab, sehingga Alkitab yang aslinya berbahasa Ibrani
dan Yunani dapat dipahami dengan mudah oleh para pembaca dari berbagai
daerah di dunia. Orang-orang tersebut antara lain Luther, Wycliffe,
dan Tyndale. Sebagai salah satu pionir penerjemahan Alkitab, Tyndale
telah memberikan banyak pengurbanan supaya Kitab yang Teragung,
Alkitab, dapat dibaca oleh semua orang dari berbagai latar pendidikan.
Untuk mengenal sosok Tyndale lebih dalam, silakan simak artikel yang
kami sajikan dalam edisi ini. Mari kita berdoa supaya Tuhan terus
membangkitkan orang-orang yang bersemangat untuk menerjemahkan Alkitab
ke dalam berbagai bahasa lainnya di Indonesia dan di dunia!

Staf Redaksi Bio-Kristi,
Kusuma Negara
< http://biokristi.sabda.org >

"Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."
Paulus -- Penginjil, Rasul

                       KARYA: WILLIAM TYNDALE
                (1492 -– 1536) Reformator, Penerjemah
                 Perjanjian Lama dalam bahasa Inggris
                    Dirangkum oleh: Sri Setyawati

William Tyndale adalah seorang reformator dan sekaligus pemimpin
rohani Inggris. Tyndale adalah seorang teolog dan sarjana sejati. Ia
juga seorang yang sangat jenius. Ia sangat fasih dalam delapan bahasa,
termasuk Ibrani dan Yunani Kuno, sehingga ada orang yang beranggapan
bahwa bahasa mana pun di antara delapan bahasa tersebut merupakan
bahasa ibunya. Bahkan, ia sering kali disebut sebagai "Arsitek bahasa
Inggris", (bahkan lebih dari William Shakespeare) karena banyaknya
frasa yang diciptakan olehnya, yang masih digunakan hingga saat ini.

Tyndale berasal dari Gloucester dan mulai mengenyam pendidikan di
Oxford pada tahun 1510, kemudian dia melanjutkan kuliahnya di
Cambridge. Tyndale adalah orang yang memiliki karunia kecerdasan dan
kedisiplinan hidup yang luar biasa, namun dia tidak menggunakannya
untuk mengembangkan kariernya di dalam gedung gereja. Dia lebih
memprioritaskan semangat untuk mengajarkan kabar baik tentang
pembenaran oleh iman kepada orang-orang Inggris. Setelah membaca edisi
Perjanjian Baru dalam Bahasa Yunani yang disalin oleh Erasmus, timbul
pertanyaan dalam benaknya: cara apakah yang lebih baik untuk
membagikan pesan ini kepada saudara-saudara sebangsaku, selain dengan
memberi mereka Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Inggris? Inilah
sesungguhnya yang menjadi pemicu semangat hidup Tyndale, semangat yang
terangkum dalam kata-kata mentornya, Erasmus, "Kristus menghendaki
agar misteri-misteri-Nya dipublikasikan ke semua orang seluas mungkin.
Saya ingin misteri-misteri tersebut [Injil dan surat-surat rasul]
diterjemahkan ke dalam semua bahasa, bagi semua umat Kristen, dan agar
Injil dan surat-surat itu dibaca dan dikenal." Hal ini telah dibayar
dengan sangat mahal oleh Tyndale.

Pada tahun 1523, semangatnya itu semakin menyala-nyala. Pada tahun
itulah, dia mencari izin dan dana dari uskup London untuk
menerjemahkan Perjanjian Baru. Sayangnya, para uskup menolak
permintaannya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang semakin
meyakinkan Tyndale bahwa proyek tersebut tidak akan disambut dengan
baik di mana pun di Inggris. Untuk menemukan lingkungan yang ramah,
Tyndale pergi ke kota-kota bebas di Eropa -- Hamburg, Wittenberg,
Cologne, dan akhirnya di kota para penganut Lutheran, Worms. Di sana,
Tyndale mendapatkan kehormatan untuk menjadi orang pertama yang
mencetak Perjanjian Baru dalam bahasa Inggris (1525 -- 1526),
sekaligus menjadi orang pertama yang memanfaatkan mesin cetak
Gutenberg untuk mencetaknya.

Sampai sekarang masih ada satu jilid edisi pertama Perjanjian Baru
yang lengkap milik Tyndale dan telah dibeli oleh Museum Britania
dengan harga 2 juta dolar pada tahun 1948! Sementara itu, pada tahun
1530-an kitab Perjanjian Baru yang diilustrasikan oleh Tyndale dengan
sangat indah telah diterbitkan dalam beberapa edisi dan cetakan.
Setahun setelah eksekusi Tyndale pada bulan Oktober 1536, teman
Tyndale -- John Rogers, menggunakan nama samaran "Thomas Matthew"
mencetak "Alkitab Matthew-Tyndale 1537". Alkitab ini merupakan cetakan
paling pertama dari Alkitab lengkap berbahasa Inggris yang
diterjemahkan secara langsung dari bahasa aslinya -- Bahasa Yunani dan
Ibrani. Alkitab ini juga telah dicetak ulang dengan ukuran yang lebih
praktis pada tahun 1549. Alkitab-Alkitab ini (baik keseluruhan kitab
dan lembaran-lembarannya) dan reproduksi faksimile dari karya tersebut
saat ini sudah tersedia.

Terjemahan Perjanjian Baru yang dikerjakan Tyndale dengan cepat
diselundupkan ke Inggris. Di sana, terjemahan tersebut diterima dengan
tanggapan yang kurang antusias dari pihak-pihak yang berkuasa. Raja
Henry VIII, Cardinal Wolsey, dan Sir Thomas More misalnya, sangat
marah. Sir Thomas More menyatakan, "[Karya itu] tidak pantas disebut
sebagai Perjanjian Kristus, tetapi Perjanjian Tyndale sendiri atau
Perjanjian tuannya, si Antikristus." Pihak pemerintah pun membeli
salinan-salinan terjemahan tersebut (yang ironisnya, justru membiayai
karya Tyndale selanjutnya) dan menyiapkan rencana untuk membungkam
Tyndale.

Sementara itu, Tyndale pindah ke Antwerp, sebuah kota yang secara
relatif bebas dari agen-agen pemerintah Inggris maupun Kekaisaran
Romawi Suci (dan Katolik). Selama 9 tahun ia berhasil menghindari
pihak yang berwenang, merevisi terjemahan Perjanjian Barunya, dan
mulai menerjemahkan Perjanjian Lama dengan bantuan teman-temannya.

Pada akhirnya, hasil terjemahan Tyndale menjadi sebuah penentu sejarah
Alkitab berbahasa Inggris dan bahasa Inggris itu sendiri. Hampir
seabad kemudian, ketika para penerjemah Alkitab versi King James
memperdebatkan tentang cara menerjemahkan Alkitab dari bahasa asli,
dalam delapan dari sepuluh kali perdebatan tersebut, mereka setuju
bahwa karya Tyndale adalah titik tolak yang terbaik untuk memulai
penerjemahan.

Selain menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Inggris, Tyndale
juga menghasilkan dan menerbitkan beberapa pandangan yang saat itu
dianggap sebagai bidah, pertama-tama oleh Gereja Katolik dan
selanjutnya oleh Gereja (Anglikan) Inggris yang didirikan oleh Raja
Henry VIII. Penerjemahan Alkitabnya juga dilengkapi dengan catatan dan
tafsiran yang mendukung pandangan-pandangannya tersebut.

Akan tetapi, pemerintah pada saat itu melarang peredaran hasil
terjemahan Alkitab Tyndale. Bahkan, ada juga seorang biarawan yang
tergila-gila pada doktrin Katolik Roma, mengejek William Tyndale
dengan berkata, "Kita lebih baik hidup tanpa hukum Allah daripada
tanpa hukum Paus." Tyndale dibuat sangat geram dengan bidah Katolik
Roma semacam itu dan menjawab, "Aku menentang Paus dan semua
hukum-hukumnya. Jika Allah memberiku umur panjang, aku akan membuat
bocah yang mengarahkan bajak itu mengenal Kitab Suci lebih banyak
daripada engkau!"

Orang-orang yang tidak setuju dengan pandangan dan tindakan Tyndale
semakin mencari cara untuk menyingkirkannya. Tidak ada yang tahu siapa
yang merencanakan dan membiayai pemufakatan untuk mengakhiri hidup
Tyndale (entah pemerintah ataupun penguasa Eropa daratan), tetapi
selanjutnya diketahui bahwa rencana tersebut dilaksanakan oleh Henry
Phillips, seorang laki-laki yang dituduh merampok ayahnya sendiri dan
menjadi miskin karena menghabiskan harta itu di meja judi. Phillips
menjadi tamu Tyndale dalam perjamuan yang diadakannya untuk orang
miskin. Setelah itu, dia menjadi salah satu orang yang mendapat hak
istimewa untuk melihat buku-buku dan tulisan-tulisan Tyndale.

Pada bulan Mei 1535, Phillips memancing Tyndale untuk keluar dari
tempat perlindungannya menuju tangan para serdadu. Tyndale segera
dibawa ke Kastel Vilvoorde, penjara negara yang sangat besar di Low
Countries [sebutan untuk wilayah Belgia, Belanda, Luksemburg, Perancis
bagian Utara serta Jerman bagian Barat-Red] dan dituduh telah
melakukan bidah.

Pengadilan untuk kasus bidah di Belanda saat itu dipegang oleh
komisionaris khusus dari Kekaisaran Romawi Suci. Untuk menyelesaikan
kasus ini membutuhkan waktu berbulan-bulan. Pada waktu ini, Tyndale
memiliki banyak waktu untuk merefleksikan pengajarannya, seperti
bagian dari salah satu traktatnya di bawah ini.

"Janganlah kiranya hal ini menjadikan Anda putus asa atau patah
semangat, wahai Pembaca, bahwa apa yang kita lakukan ini menjauhkan
kita dari pedihnya hidup dan memunyai hak milik, atau yang kita
lakukan ini merusak kedamaian yang didirikan oleh sang raja, atau
mengkhianatinya. Kita membaca Firman yang baik bagi kesehatan jiwa
kita -- sebab jika Allah ada di pihak kita, maka tidak penting siapa
yang akan menjadi lawan kita, entah itu uskup, kardinal maupun paus."

Akhirnya, pada awal Agustus tahun 1536, Tyndale ditetapkan sebagai
seorang bidah, diturunkan dari jabatan kependetaan, dan diserahkan
kepada otoritas sekuler untuk mendapatkan hukuman. Bulan Oktober,
setelah pemerintah lokal melakukan rapat, Tyndale dibawa ke
tengah-tengah alun-alun kota dan diberi kesempatan untuk mengaku
bersalah. Kesempatan itu ditolaknya, lalu dia diberi kesempatan untuk
berdoa. Seorang sejarawan Inggris, John Foxe, mengatakan bahwa Tyndale
berseru, "Tuhan, bukalah mata Raja Inggris!"

Pada tahun 1536, atas hasutan para agen Raja Henry VIII dan Gereja
Anglikan, Tyndale dibawa menuju sebuah tiang, rantai besi dan tali
dililitkan ke lehernya. Kemudian, ia dibakar di atas tumpukan kayu di
hadapan banyak orang dan anggota pemerintah.

Beberapa karya William Tyndale adalah "The New Testament", "Five Books
of Moses -- Called the Pentateuch", "A Prologue Unto the Epistle of
Paul to the Romans", "The Parable of the Wicked Mammon", "The Practice
of Prelates", "An Answer Unto Sir Thomas More`s Dialogue", "The
Prophet Jonas", "The Exposition of the First Epistle of St. John", "An
Exposition Upon the V. VI. VII. Chapters of Matthew", "The Supper of
the Lord", "A Brief Declaration of the Sacraments", "The Testament of
Master William Tracy Esquire" expounded by William Tindall and Jho[n]
Frith, dan "Tyndale`s Letter from Prison". (t/Setya)

Diterjemahkan dan dirangkum dari:
1. ________. "William Tyndale Bible History". Dalam
   http://www.william-tyndale.com/tyndale-bible-history.html
2. Jokinen, Anniina. "The Works of William Tyndale". Dalam
   http://www.luminarium.org/renlit/tyndalebib.htm
3. ________. "William Tyndale". Dalam http://www.christianitytoday.com/
   ch/131christians/scholarsandscientists/tyndale.html?start=1

             TAHUKAH ANDA: BERINTEGRITAS SEPERTI KRISTUS

Selama tahun-tahun tersebut, Tyndale juga memberi diri untuk melakukan
pekerjaan baik secara nyata dan berkata, "Bagianku bukan di dalam
Kristus jika hatiku tidak mengikuti dan hidup sesuai dengan apa yang
kuajarkan." Setiap hari Senin, Tyndale mengunjungi orang-orang yang
mengungsi dari Inggris karena faktor agama, seperti dirinya. Setiap
hari Sabtu, dia menelusuri jalanan Antwerp sambil melayani orang-orang
miskin. Setiap hari Minggu, dia makan malam di rumah para pedagang
serta membacakan Kitab Suci sebelum dan sesudah makan malam. Sisa hari
dalam seminggu, dia dedikasikan untuk menulis traktat-traktat dan
buku-buku serta menerjemahkan Alkitab. (t/Setya)

Sumber:
http://www.christianitytoday.com/ch/131christians/scholarsandscientist
s/tyndale.html?start=1 dan
http://www.christianitytoday.com/ch/131christians/scholarsandscientist
s/tyndale.html?start=2

                   KOMUNITAS BIO-KRISTI: TOKOH GEREJA

Dalam sejarah gereja, ada banyak tokoh gereja yang berpengaruh.
Berikut ini pendapat teman-teman Bio-Kristi di Facebook.

Bio-Kristi: Sebutkan tiga tokoh yang terkenal dalam sejarah gereja!
Siapakah mereka?

Komentar:

Irvan Tri: Tertulianus, Agustinus dari Hippo, dan Thomas Aquinas.

Sai Boanerges: Yesus, Paulus, dan Petrus.

Biya Tri: Martin Luther, Agustinus, dan John Wesley.

Nathanael Josi: John Calvin.

Bio-Kristi: Anda dapat membaca beberapa biografi dari tokoh yang Anda
sebutkan di http://biokristi.sabda.org/kategori/bapa_gereja.

Anda juga dapat menambahkan komentar Anda di Facebook Bio-Kristi
dengan alamat
< http://www.facebook.com/sabdabiokristi/posts/10150915057253090 >.

         SISIPAN: DAPATKAN KUMPULAN BAHAN NATAL DI NATAL.SABDA.ORG

Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir
untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami
menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan
wadah di situs "natal.sabda.org" bagi setiap pelayan Tuhan agar bisa
saling berbagi bahan-bahan Natal dalam bahasa Indonesia. Ada banyak
bahan yang bisa didapatkan, seperti Renungan Natal, Artikel Natal,
Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan
Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Review Situs Natal,
e-Cards Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dan bahkan sarana
diskusi tentang topik Natal.

Yang istimewa adalah situs "natal.sabda.org" dirancang sebagai situs
yang interaktif, sehingga pengunjung dapat mendaftarkan diri untuk
berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog,
memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada rekan
pengunjung lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs
"natal.sabda.org". Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan
Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini dengan menjadi berkat bagi
kemuliaan nama-Nya.

==> http://natal.sabda.org/

Kontak: < biokristi(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Kusuma Negara, dan Yonathan Sigit P.
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan
         Santi Titik Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/biokristi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org