Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/73

Bio-Kristi edisi 73 (15-8-2011)

Sitor Situmorang

                           Buletin Elektronik
                    BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_________________________Edisi 73, Agustus 2011_______________________

DAFTAR ISI
KARYA: SITOR SITUMORANG
TAHUKAH ANDA: PUISI RELIGI SITOR SITUMORANG
SURAT ANDA: PERJALANAN PELAYANAN TOMAS -- MURID TUHAN YESUS

Salam kasih,

Di dunia sastra ada banyak orang yang Tuhan pakai untuk memberitakan
kebenaran-Nya, salah satunya adalah pujangga angkatan `45, Sitor
Situmorang. Sitor Situmorang adalah penulis puisi yang cukup produktif
dan disegani di dunia sastra. Sejak kecil, darah seni sudah bersemayam
di dalam dirinya. Banyak karya telah dia wariskan bagi dunia sastra
Indonesia? Cermati dan ketahuilah karya-karyanya lebih detail di kolom
Karya. Sementara itu, di kolom Tahukah Anda, Anda bisa membaca
informasi tentang puisi Sitor yang bernada religi. Di kolom terakhir,
kami sajikan salah satu surat dari pelanggan yang menanyakan tentang
perjalanan pelayanan Tomas, salah seorang murid Yesus. Silakan Anda
simak, kiranya Anda terberkati dengan edisi ini.

Pimpinan Redaksi Bio-Kristi,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org >

"Lebih baik memandang ke depan dan mempersiapkan diri untuk maju
daripada melihat ke belakang dan menyesalinya."
Jackie Joyner-Kersee -- Atlet Lompat Jauh

                       KARYA: SITOR SITUMORANG
            (1924 -- sekarang) Penulis Puisi, Sastrawan

Sitor Situmorang lahir pada tanggal 2 Oktober 1924 di Harianboho,
Sumatera utara. Masa kecilnya dihabiskan di lingkungan tradisional, di
lingkungan tradisi sastra lisan yang berbahasa batak. Sejak kecil dia
mendengarkan khotbah-khotbah dalam bahasa Injil, lewat terjemahan ke
dalam bahasa Batak. Dia senang mendengarkan lagu-lagu rakyat. Dia
kenyang dengan ide-ide puitis dan bentuk-bentuk sastra tanpa teori
dalam berbagai upacara.

Darah seninya lebih diasah saat dia mengenyam pendidikan di sekolah.
Dia menyelesaikan SD dan SMP di daerah pedalaman Batak. Setelah dia
pindah ke Jakarta pada tahun 1941, dia melanjutkan pendidikannya di
berbagai sekolah HIS, MULO, AMS. Dia juga pernah memperdalam
pengetahuan mengenai sinematografi di Los Angeles, Amerika serikat.

Puisi-puisi Sitor oleh banyak pengamat disebut sebagai tonggak yang
mewakili perkembangan baru puisi Indonesia. Harry Aveling, Direktur
Asian Studies School of Social Science La Trobe University, Australia,
melihat bahwa sajak Sitor Situmorang banyak berisikan hasil renungan
pengalaman religiusnya sebagai pemeluk agama Kristen. Dia menjuluki
Sitor Situmorang "penyair agung" karena dia terus berkarya selama
lebih dari 60 tahun dan menghasilkan lebih dari 600 sajak. Tidak hanya
puisi, Sitor juga terlibat dalam dunia penerjemahan. Dia menerjemahkan
karya John Wyndham, E. Du Perron, R. S. Maenocol, M. Nijhof. Beragam
karya sastra Sitor yang sudah diterbitkan, antara lain Surat Kertas
Hijau (1953), Dalam Sajak (1955), Wajah Tak Bernama (1955), Drama
Jalan Mutiara (1954), cerpen Pertempuran dan Salju di Paris (1956).
Karya sastra lain, yang sudah diterbitkan, antara lain puisi Zaman
Baru (1962), cerpen Pangeran (1963), dan esai Sastra Revolusioner
(1965).

Esai Sastra Revolusioner inilah yang menjebloskan Sitor Situmorang di
penjara Gang Tengah Salemba (1967-1975), Jakarta, tanpa melalui proses
peradilan. Dia dimasukkan begitu saja ke dalam tahanan dengan tuduhan
terlibat pemberontakan. Hingga keluar tahanan Sitor tak pernah tahu
apa kesalahannya. Sitor tidak diizinkan masuk tahanan dengan membawa
pena atau kertas. Namun demikian, walaupun berada dalam penjara Sitor
tetap mencari akal untuk berkarya. Dia berhasil merilis dua karya
sastra yang berhasil dia gubah selama dalam tahanan, yakni Dinding
Waktu (1976) dan Peta Perjalanan (1977). Kedua karya itu diluncurkan
masih dalam status Sitor tidak bebas murni 100 persen sebab ketika
kemudian dibebaskan, Sitor lagi-lagi harus menjalani tahanan rumah
selama dua tahun.

Sitor akhirnya memilih menetap di luar negeri, terutama Kota Paris
yang dianggapnya sebagai desa keduanya setelah Harianboho, Sumatera
Utara. Sejak tahun 1981, Sitor diangkat menjadi dosen di Universitas
Leiden, Belanda. Sepuluh tahun kemudian dia pensiun pada tahun 1991.

Sejak tahun 2001, Sitor Situmorang kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi,
Indonesia mengikuti istrinya Barbara Brouwer yang kebetulan mendapat
tugas di Jakarta. Walau dua pertiga dari usianya dihabiskannya di
negeri orang, para sahabat, kolega, teman sejawat, seniman, sastrawan,
dan budayawan lain tidak pernah menganggap Sitor sebagai "anak yang
hilang".

Dirangkum dari:

1. __________. "`Kepala Suku` Sastrawan ‘45". Dalam
   http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/sitor-situmorang/index.shtml
2. __________. "Sitor Situmorang". Dalam
   http://id.wikipedia.org/wiki/Sitor_Situmorang
3. __________. "Sitor Situmorang, Penyair Paling Produktif". Dalam
   http://www.ui.ac.id/id/news/pdf/2716.pdf

Diambil dari:
Nama situs: Pelitaku
Alamat URL: http://pelitaku.sabda.org/sitor_situmorang
Tanggal akses: 9 Juni 2011

               TAHUKAH ANDA: PUISI RELIGI SITOR SITUMORANG

Puisi yang ditulis oleh Sitor Situmorang cukup banyak, isinya pun
sarat akan makna. Sepertinya, setiap puisi yang ditulisnya selalu
muncul dari pengalaman pribadinya. Salah satu puisinya yang bernada
religi adalah "Chathedrale de Chartres". Puisi tersebut menceritakan
tentang pergumulannya saat perayaan Paskah di Perancis.

Sumber: http://www.puisikita.co.cc/2010/07/biografi-sitor-situmorang.html

                    SURAT ANDA: PERJALANAN PELAYANAN TOMAS
                            -- MURID TUHAN YESUS

Dari beberapa surat yang masuk ke redaksi Bio-Kristi, berikut kami
sajikan surat yang dikirim oleh salah seorang pelanggan Bio-Kristi.

Dari: Kurnianto <kurnianto(at)xxx>

Shalom,

Puji Tuhan atas berkat-Nya. Dengan adanya literatur Bio-Kristi, saya
semakin bertambah wawasan dalam mengenal tokoh-tokoh Kristen. Terima
kasih.

Perkenankan saya untuk mengetahui tentang perjalanan pelayanan Tomas,
murid Tuhan Yesus, setelah dia mencucukkan jarinya ke tangan Tuhan
Yesus. Ada yang mengatakan bahwa pelayanannya sampai ke India.
Betulkah demikian? Terima kasih, GBU.

Redaksi: Puji Tuhan, Bio-Kristi bisa menjadi berkat bagi Pelanggan.
Dari salah satu literatur yang ada di perpustakaan kami, Tomas (salah
satu rasul dan murid Yesus) memang menginjil sampai ke India. Dia
bahkan pernah ke China, tetapi kemudian kembali ke India. Tomas
akhirnya menjadi martir di Malabar dan dikuburkan di Mylapore di dekat
Madras. Informasi ini diambil dari buku karangan Sam Wellman, yang
berjudul "Amy Carmichael -- A Life Abandoned to God", dan diterbitkan
oleh Barbour Publishing, Ohio. Informasi mengenai pelayanan Tomas bisa
ditemukan di halaman 85.

Kami mengucapkan terima kasih atas surat Anda, terlebih atas perhatian
Anda kepada Bio-Kristi. Tuhan memberkati.

Kontak: < biokristi(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Kusuma Negara, dan Yonathan Sigit P.
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/biokristi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org