Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/159

Berita PESTA edisi 159 (29-9-2020)

September 2020

Berita PESTA -- Edisi 159, September 2020
 
Berita PESTA Edisi 159, September 2020
Berita & Pokok Doa
  1. Pendaftaran Kelas Natal November/Desember 2020
  2. Pembukaan Kelas DIK September/Oktober 2020
  3. Pengiriman Sertifikat PESTA Apologetika Untuk Awam I (AUA I)
  4. Doa untuk Kegiatan Hackathon #CodeForGOD Indonesia 2020
Kesaksian Peserta
  1. Kesaksian dari Peserta Kelas Apologetika Untuk Awam I
    (AUA I) 2020
Blog
  1. Belajar Teologia Online
Artikel
  1. Obaja
Stop Press
  1. Hackathon #CodeForGOD

Salam kasih dalam Kristus,

Perkembangan teknologi saat ini berdampak lurus terhadap tantangan dalam pelayanan. Namun, mari bersyukur atas teknologi yang dapat kita gunakan untuk mendukung pelayanan bagi Tuhan pada era teknologi ini. Mohon dukungan juga untuk YLSA yang pada 9 -- 11 Oktober 2020 nanti akan mengadakan Hackathon #CodeForGOD supaya dapat mempersiapkan acara ini dengan baik sehingga dapat memberikan dampak bagi Kerajaan Allah pada era digital ini. Kiranya kita dapat memanfaatkan teknologi untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

Bima

Bima
Redaksi Berita PESTA

Berita & Pokok Doa

1. Pendaftaran Kelas Natal November/Desember 2020

Kelas Natal

Kelas PESTA Natal adalah salah satu kelas yang ditunggu-tunggu oleh para peserta PESTA. Dalam kelas ini, peserta belajar tentang topik-topik penting berkaitan dengan kebenaran sejati tentang kelahiran Juru Selamat kita.

Mari mempersiapkan diri untuk menyambut Natal 2020 bersama PESTA dengan bergabung dalam kelas PESTA Natal. Bagi Bapak/Ibu yang belum sempat mengikuti kelas PESTA Natal pada tahun-tahun sebelumnya dan ingin mengikutinya, silakan mendaftarkan diri sebelum 1 November 2020. Ajak juga rekan dan keluarga untuk bergabung dalam kelas ini. GRATIS!

Caranya, silakan mendaftar melalui salah satu link di bawah ini.

2. Pembukaan Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) September/Oktober 2020

Kelas DIK

Puji Tuhan! Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) sudah mulai berlangsung melalui Facebook. Sebenarnya yang mendaftar sebagai peserta untuk kelas ini cukup banyak, tetapi hanya 25 orang yang lolos seleksi untuk ikut karena telah menyelesaikan tugas tertulis. Kiranya peserta dapat mengikuti kelas sampai selesai dan mendapatkan pembelajaran penting terkait doktrin-dokrin dalam iman Kristen. Doakan juga para moderator yang membantu sebagai fasilitator dalam kelas ini.

3. Pengiriman Sertifikat PESTA Apologetika Untuk Awam I (AUA I)

Sertifikat AUA I

Tim PESTA telah mengirimkan 18 sertifikat kepada para peserta yang telah lulus kelas Apologetika Untuk Awam I (AUA I) pada Agustus 2020. Kiranya sertifikat ini menjadi tanda komitmen para peserta yang sudah lulus untuk ambil bagian dalam mempertanggungjawabkan iman Kristen, khususnya dalam penginjilan. Tuhan Yesus memberkati.

4. Doa untuk Kegiatan Hackathon #CodeForGOD Indonesia 2020

Code for GOD

Pada tanggal 9 -- 11 Oktober 2020, YLSA dipercaya untuk menjadi host dalam acara Hackathon #CodeforGOD di bawah naungan Indigitous. #CodeForGOD adalah kegiatan hackathon virtual pertama di Indonesia yang bertujuan untuk mengumpulkan para programmer Kristen atau komunitas Kristen penggiat teknologi untuk dalam waktu 48 jam berkolaborasi secara intensif menangani challenges dengan membuat dan menyelesaikan sejumlah proyek kreatif dan inovatif yang bermanfaat bagi kemajuan Kerajaan Allah di Indonesia. Namun, sebelum pelaksanaan Hack itu sendiri, akan diadakan acara Pre-Hack terlebih dahulu pada tanggal 2 -- 8 Oktober 2020 untuk semua peserta. Mohon dukungan doa supaya selama persiapan sampai pelaksanaannya nanti, segala sesuatu berada dalam campur tangan dan penyertaan Tuhan. Tidak lupa, kami juga mengajak para anak muda, khususnya para programmer Kristen dan komunitas Kristen penggiat teknologi, termasuk software developer, graphic designer, interface designer, project manager, media expert, content creator, dll. dari berbagai penjuru Indonesia untuk bergabung dalam acara ini serta mengajak rekan-rekan yang lainnya.

 
Kesaksian Peserta AUA I

Syukur kepada Tuhan karena banyak peserta kelas Apologetika Untuk Awam I (AUA I) yang mendapatkan berkat dari diskusi yang sudah berlangsung. Berikut adalah beberapa testimoni dari para peserta yang telah lulus kelas AUA I. Kiranya dapat menjadi berkat bagi Sahabat PESTA.

1. Jupinis Sugilan (Sabah, Malaysia)

Jupinis Sugilan

AUA I merupakan kelas dasar untuk berapologetika, yaitu bagaimana menjawab tuduhan-tuduhan pihak non-Kristen terhadap filsafat dan iman Kristen. AUA ini mendorong untuk siap sedia menghadapi pertanggungjawaban iman percaya kepada Yesus sesuai dengan firman Tuhan. Tentunya tidak mudah berapologetika jika kita kurang pengetahuan dan berpengalaman mengenai kebenaran firman Tuhan dan jika tidak tetap menjaga kekudusan serta tiada kesiapan diri. Semoga Tuhan terus memberkati pelayanan PESTA agar mampu membekali ilmu pengetahuan kepada para pelajar di masa-masa datang. Sekali lagi terima kasih atas usaha PESTA menyediakan bahan pelajaran dan pemeriksaan susulan kepada setiap pelajar. GBU.

2. Catherin Yensiska Mutiara Tambunan (Kediri)

Catherin Yensiska Mutiara Tambunan

Kelas AUA I adalah kelas yang dari dulu saya butuhkan. Dari sini, saya belajar untuk tidak hanya memercayai dan mengimani Injil, tetapi juga bagaimana mempertahankan iman tersebut saat mendapat serangan. Semoga ke depan, saya diizinkan untuk mengikuti kelas-kelas PESTA lainnya yang pastinya sangat menarik. Terima kasih banyak.

3. Siska Yunita (Surabaya)

Siska Yunita

AUA I adalah kelas yang sangat membantu saya yang sebelumnya awam tentang apologetika menjadi mulai mengerti apa itu apologetika, mengapa apologetika itu penting bagi kita sebagai umat Kristen, bahkan memahami bagaimana kita berapologetika jika berhadapan dengan orang-orang non-Kristen. Kelas ini membuka wawasan bahwa apologetika sebenarnya adalah panggilan kita sebagai umat Kristen dan karenanya penting [bagi kita] untuk mengerti dan memperlengkapi diri dengan dasar-dasar firman Tuhan yang benar sebelum berapologetika.

4. Wiwid Widodo (Cimahi)

Wiwid Widodo

Saya belum pernah mengikuti kelas atau pelajaran apologetika, maka saya mencoba untuk bersedia belajar hal baru dan bersedia untuk mendapat hal baru, sekalipun mungkin mendapat pertanyaan sulit. Belajar mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kehidupan atau pelajaran, yang mungkin hadir dari "level/kelas lebih tinggi", supaya saya beranjak ke tempat yang "lebih dalam" tentang memahami kehidupan. Selagi menunggu topik diskusi yang lebih kritis, tajam dan cerdas, ternyata kelas selesai. Waktu cepat berlalu; tidak terasa diskusi kelas selesai. Terima kasih sudah diberi kesempatan belajar. Tuhan Allah Tritunggal menyertai dan memberkati pelayanan PESTA melalui kelas-kelas pelajaran terutama kelas AUA yang pernah saya ikuti ini. Terpujilah Allah Tritunggal!

5. Yermia M. Kristanto (Tangerang)

Yermia M. Kristanto

Saya sangat enjoy mengikuti diskusi apologetika itu. Di dalamnya, saya memperoleh tambahan bahan untuk memampukan berapologetika, secara khusus di bidang penginjilan yang saya geluti bersama tim. Karena, dalam PI, banyak pertanyaan yang memerlukan jawaban tepat dan membuat mereka percaya dan menerima Yesus. Lewat apa yang saya peroleh dalam pelajaran AUA I dan diskusi inilah saya memperoleh bekal cara berapologetika yang benar. Haleluya! Tuhan Yesus dipermuliakan. Amin.

Selengkapnya »

 
Blog: Belajar Teologia Online

Oleh: Julliany Kaban (Garut)

Julliany Kaban

Kecanggihan teknologi ikut memengaruhi gaya belajar zaman sekarang ketika semua informasi berada dalam genggaman tangan kita. Hal ini juga membuat banyak lembaga belajar menawarkan proses belajar online atau e-learning untuk mempermudah siapa saja yang memiliki kendala jarak atau keterbatasan waktu untuk belajar melalui proses tatap muka.

Menariknya, ternyata ada satu wadah yang dibuat bagi orang-orang Kristen untuk belajar dan berdiskusi tentang teologia melalui Facebook yang dilakukan oleh PESTA. Ini memberi ruang bagi siapa saja untuk belajar teologi kapan pun dan di mana pun.

Selengkapnya »

 
Artikel
Obaja

Setiap manusia hidup dengan memiliki harapan sebagai pegangan atau sandaran hidupnya. Seorang wanita yang cantik berharap pada kecantikannya demi mendapatkan pasangan yang dapat menjamin hidupnya. Di sisi lain, seorang pria mungkin berharap pada kekuatan fisiknya untuk melakukan pekerjaan berat, mendapatkan uang, atau menarik perhatian lawan jenis. Di balik semua itu, setiap orang pasti memiliki sebuah ide atau harapan yang menjadi sandaran dan motivasi hidupnya. Inilah pengharapan manusia berdosa.

Yesus

Dalam dunia berdosa, manusia mempunyai kecenderungan untuk menaruh pengharapannya pada hal yang salah. Ketimbang berharap kepada Tuhan, Raja langit dan bumi, kita malah berharap pada hal yang lebih rendah dari-Nya. Kita cenderung memakai baik hal material maupun non-material sebagai ungkapan pengharapan kita yang sesungguhnya, yaitu diri kita sendiri. Inilah kesombongan manusia, yang mengira dirinya lebih berkuasa dibandingkan Tuhan penguasa langit dan bumi. Dengan menggunakan milik-Nya, manusia mengira dia bisa aman dari jangkauan siapa pun, termasuk Tuhan sendiri.

Kitab Obaja adalah salah satu kitab yang membahas perihal dua tema besar ini, yaitu kesombongan dan pengharapan. Kedua hal ini adalah isu yang masih relevan dengan zaman kita sekarang. Kesombongan adalah sikap hati yang sering kali menandai awal kejatuhan dari seseorang atau sebuah organisasi, sedangkan di sisi lain, pengharapan menjadi kekuatan pendorong dalam kita menghadapi konteks hidup yang sulit. Kedua hal ini seharusnya menjadikan kita semakin menyadari siapa diri kita dan tahu bagaimana menempatkan diri di tengah segala situasi, baik yang mudah maupun yang sulit.

Latar Belakang

Kitab Obaja adalah salah satu kitab terpendek yang ada di dalam Perjanjian Lama. Alkitab versi Terjemahan Baru, King James Version, English Standard Version, dan banyak Alkitab versi lain mengelompokkan kitab ini ke dalam 1 pasal dan 21 ayat. Jika kita membaca kitab ini dengan cepat, kita mungkin bisa menghabiskannya lebih cepat dibanding makanan kita.

Tidak banyak diketahui tentang detail kehidupan Obaja. Kitab ini tidak menyebutkan latar belakang penulisnya. Meskipun Perjanjian Lama mencatat nama Obaja 12 kali, identitas penulis yang sebenarnya masih berupa misteri hingga hari ini. Konsensus umum yang diterima para ahli Perjanjian Lama adalah Obaja hidup pada tahun 840 SM, sebelum Nabi Yoel dan sezaman dengan Nabi Elisa.[1]

Obaja bernubuat tentang Edom dan Israel, dua kerajaan yang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Nenek moyang mereka, Esau dan Yakub, adalah saudara kandung. Setelah Yakub menipu Ishak dan mengambil berkat dari Esau, timbullah dendam di hati Esau (Kejadian 27:41). Perseteruan kedua saudara tersebut akhirnya reda setelah bertahun-tahun kemudian (Kejadian 33).

Esau dan Yakub

Namun demikian, setelah lama waktu berselang, Edom dan Israel kembali terlibat dalam peperangan. Pada zaman raja-raja Israel, sebelum pembuangan ke Babel, Alkitab mencatat Edom dikalahkan beberapa kali. Saul (1 Samuel 14:47) dan Daud (2 Samuel 8:13-14) pernah mengalahkan orang-orang Edom dan membunuh banyak dari mereka. Selanjutnya, pada zaman Raja Salomo, Tuhan membangkitkan Hadad, orang Edom, untuk melawan Salomo yang sudah menyimpang dari jalan-Nya (1 Raja-raja 11:14-22). Kemudian, Edom terlibat peperangan dengan Israel melawan Moab, ketika Israel terpecah menjadi Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda (2 Raja-raja 3:1-27). Keharmonisan Israel-Edom tidak bertahan lama. Saat Raja Yoram memerintah di Kerajaan Selatan, Edom memberontak terhadap Yehuda dan memilih raja mereka sendiri (2 Tawarikh 21:8-10). Edom sempat dikalahkan kembali oleh Raja Amazia (2 Tawarikh 25:11-12), sebelum akhirnya Edom bersekutu dengan Nebukadnezar dan menjarah Yerusalem bersama dengan Babel (Mazmur 137:7).

Kesombongan

Ketika orang menjadi sombong, dia akan menonjolkan suatu hal yang dia miliki sebagai batu tempat dia berpijak. Dia menjadi bangga atas hal-hal yang dia miliki, dan tidak jarang memandang rendah orang lain atas hal-hal yang tidak mereka miliki. Dalam kasus bangsa Edom, bisa dikatakan identitas mereka dibangun di atas kenyamanan duniawi.[2] Mereka menjadi tinggi hati atas kenyamanan tersebut (Obaja 1:2-3). Hal ini membuat Tuhan muak melihat mereka.

Edom pernah menjadi bangsa yang sejahtera. Harta (Obaja 1:5), hubungan politik (Obaja 1:7), kebijaksanaan (Obaja 1:8), dan kuasa militer (Obaja 1:9) adalah hal-hal yang dimiliki Edom pada saat itu. Sayangnya, karena kesombongannya, Tuhan mencabut berkat-berkat tersebut dari Edom. Dia akan mengirim perampok untuk menggerogoti hartanya (Obaja 1:5-6), sekutu yang "menusuk dari belakang" (bdk. Obaja 1:7), menghilangkan orang-orang bijaksana dari pemerintahan (Obaja 1:8), dan "membunuh semua pahlawan perang" (Obaja 1:9). Tanpa keempat kuasa tersebut, hilanglah pengaruh Edom dalam dunia. Ini menjadi peringatan juga kepada bangsa-bangsa. Bangsa apa yang tidak takut akan Tuhan, Tuhan tidak akan segan mencabut segala kenyamanan duniawi yang dia miliki. Ketika semua hal tersebut dicabut, kepada apakah atau siapakah orang sombong akan menyandarkan dirinya?

Selengkapnya »

 
Quote
<a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?Galatia+6:14, '>Galatia 6:14</a>, AYT
Quote
<a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?Yeremia+29:11, '>Yeremia 29:11</a>, AYT
 
Stop Press! Mari bergabung dalam #CodeForGOD -- Hackathon Kristen Virtual Pertama di Indonesia 2020!

CodeForGOD

Anda programmer atau masyarakat Kristen yang memiliki ketertarikan di bidang teknologi? Bergabunglah dalam acara #CodeForGOD. Acara ini berlangsung secara daring, dan akan diadakan pada Jumat -- Minggu, 9 -- 11 Oktober 2020.

Apa itu Hackathon? Hackathon adalah suatu kegiatan yang biasanya diselenggarakan oleh perusahaan/organisasi yang bergerak dalam bidang teknologi untuk mengumpulkan banyak programmer komputer atau mereka yang terlibat dalam pengembangan software (termasuk graphic designer, interface designer, project manager, domain expert, dll.), untuk berkolaborasi secara maraton (kalau perlu tanpa tidur) dalam waktu yang pendek (satu weekend) menyelesaikan suatu proyek bersama.

#CodeForGOD adalah kegiatan Hackathon Virtual Indonesia 2020 yang mengumpulkan para programmer Kristen atau komunitas Kristen pegiat teknologi untuk dalam waktu 48 jam berkolaborasi secara intensif menjawab challenges dengan membuat dan menyelesaikan sejumlah proyek kreatif dan inovatif yang bermanfaat bagi kemajuan Kerajaan Allah di Indonesia.

Jangan lewatkan kesempatan ini. Segeralah mendaftarkan diri ke:

Situs #CodeForGOD Admin #CodeForGOD WhatsApp #CodeForGOD

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs CodeForGOD.org atau hubungi admin kami melalui WhatsApp di nomor 0812-2667-4667.

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi Berita PESTA.
Redaksi: Bima, Mei, Roma, dan Yulia
Kontak | Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2020 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org