Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/151

Berita PESTA edisi 151 (23-1-2020)

Januari 2020

Berita PESTA -- Edisi 151, Januari 2020
 
Berita PESTA Edisi 151, Januari 2020
Berita & Pokok Doa
  1. Laporan Kelas PESTA
  2. Pengiriman Sertifikat Kelas Natal 2019
  3. Persiapan Kelas PESTARIA Seri Kitab Injil (SKI)
Kesaksian Peserta Kelas Natal 2019
  1. 1. Aan Yahya (Gorontalo)
  2. 2. Feratina Immawati (Bandung)
  3. 3. Priscila Mika Ayu (Semarang)
  4. 4. Liem Sicilia Bekti Mayasari (Makassar)
  5. 5. Wiwid Widodo (Cimahi)
  6. 6. Idul Yasri Koyongkam (Kalabahi)
  7. 7. Oey Meng Hooy (Magelang)
Blog
  1. Orang yang Dipulihkan Akan Membawa Damai
Artikel
  1. Garam dan Terang Dunia
Stop Press
  1. Kumpulan Bahan Paskah dari YLSA

Salam kasih dalam Kristus,

Kami sangat senang dapat kembali menyapa Anda dalam edisi Berita PESTA Januari 2020. Segenap tim PESTA mengucapkan, "Selamat Tahun Baru! Kiranya Anda tetap dalam kasih dan perlindungan Tuhan." Mari ikuti informasi kegiatan PESTA pada awal tahun ini, dan mohon doakan pula agar kegiatan-kegiatan ini berlangsung dengan baik dalam penyertaan Tuhan.

Kami juga mengajak Anda untuk membaca artikel berjudul Garam dan Terang Dunia. Artikel ini mengingatkan status kita sebagai orang percaya untuk terus menyerahkan hidup kita sebagai garam dan terang seperti tokoh Daniel. Biarlah pada awal tahun ini dan seterusnya, kita makin mendedikasikan tangan dan kaki kita untuk terus memikul salib Kristus bagi kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

Roma

Roma
Redaksi Berita PESTA

Berita & Pokok Doa

1. Laporan Kelas PESTA

a. Penutupan Kelas Natal 2019

Penutupan Kelas Natal

Pada November/Desember 2019, kelas Natal telah berlangsung dan meluluskan 23 peserta. Hampir separuh peserta tidak lulus karena berbagai kegiatan dan kondisi. Lebih dari separuh peserta adalah orang-orang yang baru pertama kali mengikuti kelas PESTA. Puji Tuhan, para peserta memberikan kesaksian bahwa mereka mendapatkan banyak sekali pengetahuan yang baru. Peringatan kelahiran Yesus Kristus pun menambah kuat iman mereka dalam mengiring Sang Mesias. Ada juga peserta yang mengatakan bahwa dengan mengikuti kelas Natal, Natal kali ini tidak sia-sia. Kelas ini membuat mereka semakin mengenal Yesus Kristus dengan lebih dalam dan mengingatkan mereka bahwa Kabar Baik Natal itu harus disampaikan kepada banyak orang. Kami mengucapkan selamat bagi peserta yang lulus dan terima kasih kepada setiap moderator tamu yang sudah ambil bagian dalam kelas ini. Tuhan Yesus memberkati.

b. Pendaftaran Kelas Paskah Maret/April 2020

Promosi Kelas Paskah

PESTA kembali membuka kelas PESTA Paskah 2020. Kelas ini membahas mengenai Paskah dalam Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan makna Paskah bagi orang percaya. Banyak alumni PESTA yang mendapatkan berkat dari kelas Paskah. Ayo ajak teman, keluarga, rekan, dan kenalan Anda untuk belajar dan berbagi berkat bersama dalam kelas Paskah tahun ini pada Maret/April 2020! Segera daftar melalui tautan berikut ini. Kami tunggu!

2. Pengiriman Sertifikat Kelas Natal 2019

Sertifikat Natal

Puji Tuhan! e-Sertifikat untuk kelas Natal 2019 telah dikirimkan kepada peserta yang lulus. Kiranya e-sertifikat tersebut mengingatkan setiap alumni akan firman Tuhan yang telah didiskusikan dalam kelas diskusi Natal dan tidak hanya memotivasi untuk berbagi berkat, tetapi juga memotivasi untuk terus belajar firman Tuhan. Kami informasikan juga bahwa untuk selanjutnya, e-sertifikat akan tim PESTA kirimkan beberapa waktu setelah pengumuman kelulusan kelas.

3. Persiapan Kelas PESTARIA Seri Kitab Injil (SKI)

TBP PESTARIA

Pada 2020 ini, program belajar Alkitab bersama dengan media Alkitab, yaitu PESTARIA (PESTA -- Ringkasan Intisari Alkitab), akan membuka kelas menggunakan video dari Proyek Alkitab Indonesia - The Bible Project (PAI-TBP) dari Seri Kitab Injil. Saat ini, tim PESTA sedang mempersiapkan silabus maupun perangkat kelasnya. Harapan kami, bahan dan metode belajar yang baru ini dapat menolong peserta untuk belajar Alkitab secara mendalam sekaligus menyenangkan. Target kami, banyak generasi milenial juga akan menjadi peserta untuk program PESTARIA ini. Pembelajaran ini akan sangat berguna bagi umat Kristen untuk menggali Injil dari media yang berpusat pada firman Tuhan berdasarkan konteks sejarah. Program ini juga akan sangat membantu masyarakat pada era digital ini untuk memahami Alkitab secara komprehensif. Doakan untuk persiapan yang dilakukan oleh tim PESTA serta pelaksanaannya pada Maret 2020.

 
Kesaksian Peserta Kelas Natal 2019

Berikut beberapa kesaksian peserta kelas PESTA Natal 2019. Kiranya dapat memberkati para pembaca dan sahabat PESTA semuanya.

1. Aan Yahya (Gorontalo)

Aan Yahya

Dari diskusi kelas Natal, saya mendapatkan banyak pengetahuan sejarah, terutama tentang kelahiran Sang Juru Selamat, yang bukan saja tertulis di Alkitab, tetapi sejarah dunia mencatatnya dan dapat dibuktikan oleh tulisan-tulisan atau bukti-bukti lainnya.

Dari pelajaran di kelas Natal, kita kembali diingatkan tentang perayaan Natal Yang harus kembali ke esensi yang sebenarnya (bukan makanan, baju baru, dsb.). Adalah tanggung jawab kita untuk memberitahukan kepada orang-orang di sekitar kita, baik orang percaya, khususnya orang bukan percaya, bahwa Natal itu adalah kasih anugerah Tuhan bagi umat manusia karena Tuhan begitu mengasihi kita. Aplikasikan kasih dalam kehidupan kita sehari-hari, biar orang lain melihat ada gambar dan rupa Allah dalam hidup kita.

2. Feratina Immawati (Bandung)

Feratina

Dengan mengikuti kelas Natal ini, saya dapat mengetahui hal-hal seputar kelahiran Kristus dari materi dan sharing dari sesama teman. Beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh moderator juga menantang pemikiran saya untuk merenungkan lebih dalam tentang alasan Kristus lahir. Hal itu membuat saya semakin mensyukuri anugerah-Nya yang besar dan ajaib bagi keselamatan manusia.

3. Priscila Mika Ayu (Semarang)

Priscila

Setelah mengikuti kelas PESTA Natal ini, banyak hal baru yang saya dapatkan untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan membuka pemikiran-pemikiran baru yang pastinya memperdalam iman saya kepada Tuhan Yesus. Tidak hanya asal mengalir, tetapi jadi tahu asal usul, sejarah, dan latar belakang mengenai kelahiran. Saya sangat senang dan bersyukur mengetahui ada kelas online seperti ini karena sangat membantu dan memudahkan saya untuk belajar. Terima kasih sekali lagi. Tuhan Yesus memberkati.

4. Liem Sicilia Bekti Mayasari (Makassar)

Liem Sicilia

Saya bersyukur diberi kesempatan untuk mengikuti kelas diskusi Natal kali ini. Beberapa hal baru, khususnya tentang bagaimana peranan Maria dan Yusuf sebagai orang tua Yesus. Melalui kelas ini juga, saya diingatkan tentang bagaimana kita sebagai umat Allah, harus merendahkan diri di hadapan Allah, berserah kepada Allah dan taat kepada Allah seperti teladan Yusuf dan Maria, memenuhi panggilan-Nya. Terima kasih juga kepada administrasi (Kusuma Ks), tim moderator, dan Romauli Boru Marpaung yang telah bersedia mengingatkan dan membuatkan kita rangkuman. Kiranya Tuhan memberkati pelayanannya. Semoga masih bisa diberi kesempatan untuk bisa bertemu di kelas berikutnya.

5. Wiwid Widodo (Cimahi)

Widodo

Saya senang mendengar kabar ada kelas Natal di PESTA. Karena itu, saya mau belajar dan ikut serta. Natal bisa menjadi rutinitas perayaan bagi orang Kristen, dan saya bisa larut dalam rutinitas perayaan tanpa memahami makna hidup dari kedatangan Raja Semesta Alam di palungan "sempit". Diskusi PESTA menyadarkan dan menolong saya memahami dan mengingatkan saya kembali siapa manusia, saya, Yesus Kristus, dan hidup. Terima kasih boleh ada di kelas Natal menjelang Natal 2019 sehingga saya disiapkan "menyambut" Tuhan Yesus dalam Natal 2019. Tuhan Allah Tritunggal memberkati pelayanan PESTA.

6. Idul Yasri Koyongkam (Kalabahi)

Idul Yasri

Saya mengucap syukur karena untuk kesekian kali bisa belajar dalam kelas PESTA SABDA. Khusus untuk kelas ini, saya mendapatkan pelajaran tentang Natal. Saya pikir pelajaran seperti ini menambah pengetahuan dan memperkukuh iman saya akan kelahiran Yesus Kristus. Kelahiran Yesus Kristus bukanlah sebuah dongeng atau mitos, tetapi sebuah fakta sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen, saya mengucap syukur karena diadakannya kelas seperti ini. Kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal. Amin.

7. Oey Meng Hooy (Magelang)

Oey Meng Hooy

Saya sangat senang sekali dengan kelas PESTA Natal ini. Selain menambah banyak pengetahuan tentang kelahiran Yesus, saya lebih banyak lagi memahami tentang makna kelahiran Yesus. Dengan kelas ini, saya sangat dibantu sekali memaknai Natal dalam hidup pribadi maupun dalam pelayanan yang saya kerjakan saat ini. Kelas ini juga membantu saya mendapatkan banyak wawasan yang ada dan menjadikan saya lebih lagi mempelajari dan mendalami Alkitab. Terima kasih untuk PESTA yang sangat membantu dalam konsep pemahaman Alkitab. Tuhan Yesus memberkati.

 
Blog: Orang yang Dipulihkan Akan Membawa Damai

Oleh: Jannes Pardede (Tapanuli Tengah)

Jannes Pardede

Sesungguhnya, hubungan manusia dengan Allah pada mulanya adalah baik dan sempurna, tetapi telah rusak oleh karena pemberontakan manusia yang , yaitu Adam, tetapi terpujilah Tuhan Allah yang mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal (manusia kedua) langsung turun dari surga untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa.

Yohanes 3:16 (TB) "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Kita kembali diperdamaikan dengan Allah, di mana Allah berinkarnasi menjadi manusia melalui Yesus Kristus. Hubungan kita yang sudah rusak kembali dipulihkan dan diperbarui. Kehidupan yang sempat terpisah dari Tuhan dipersatukan kembali. Dengan demikian, orang yang dipulihkan itu hendaknya menjadi anak Tuhan yang membawa damai.

Selengkapnya »

 
Artikel
Garam dan Terang Dunia

Bahasan kita kali ini adalah tentang gambaran apa yang Alkitab katakan mengenai Daniel, yaitu seseorang yang dalam hidupnya Tuhan pakai sebagai garam dan terang dunia, yang di dalamnya prinsip-prinsip ini telah dijadikan dalam bentuk narasi. Dengan prinsip-prinsip ini, diharapkan Saudara dapat menjalani hidup di hadapan Allah, di tengah dunia, sebagai garam dan terang dunia.

Garam dan Terang

Sebelum memahami narasi ini, kita harus mengerti terlebih dahulu apa yang Alkitab tuliskan mengenai sesuatu kalimat, yang kemudian di tempat lain kalimat itu dijabarkan dalam sebuah narasi. Misalnya, dalam Perjanjian Lama, dosa demi dosa yang dilakukan oleh orang-orang Israel, baik utara maupun selatan, sudah begitu banyak dan beragam. Melalui satu nabi, Tuhan mengungkapkan perasaan-Nya hanya dengan menggunakan satu kalimat, yaitu Israel, "Engkau tidak berbuah". Inilah kata yang dipakai untuk menggambarkan prinsip itu secara keseluruhan. Selanjutnya, kita akan melihat ke dalam hidup Daniel untuk memahami prinsip-prinsip kehidupan sebagai garam dan terang dunia.

Pertama, untuk menjadi garam dan terang dunia, kita jangan melupakan panggilan Tuhan yang berdaulat untuk menempatkan kita sesuai dengan isi hati-Nya. Dari cara Daniel menuliskan kitab ini, mulai ayat pertama bab pertama saja, kita sudah dapat melihat kemahiran dan kecerdasan Daniel secara rohani. Di situ dituliskan, "Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar raja Babel ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim ke dalam tangan Nebukadnezar." Pada waktu Daniel menuliskan bab demi bab kitab ini, dia sudah berusia lanjut. Ini adalah sebuah tulisan yang dibuat dengan air mata kepedihan karena dia mengenang kembali peristiwa yang memilukan yang terjadi puluhan tahun silam. Sebuah peristiwa yang begitu menghancurkan hatinya yang dalam pikirannya waktu itu, dia tidak punya harapan lagi. Bisa dibayangkan pada waktu Daniel remaja yang sedang bermain-main bersama teman temannya, tiba-tiba trompet bahaya berbunyi dan dalam sekejap tentara Nebukadnezar mengepung dan menghancurkan seluruh Yerusalem. Orang-orang yang dikasihinya mati, teman-temannya mati, Bait Suci diporak-porandakan, tembok Yerusalem dihancurkan dan darah ada di mana-mana. Meskipun sudah berpuluh-puluh tahun, Daniel pasti mengingat kepedihan itu.

Akan tetapi, ada satu kalimat yang luar biasa, semua itu terjadi karena "Tuhan menyerahkan raja kami Yoyakim kepada Nebukadnezar". Daniel memiliki cara pandang surgawi dalam memandang sejarah hidupnya. Bila kita bertanya kepada Daniel, mengapa Yoyakim kalah? Mengapa engkau dibawa ke Babel tempat kafir itu? Dia tidak mengatakan Yoyakim strategi militernya kurang hebat dibanding Nebukadnezar, dia tidak mengatakan Yoyakim kudanya kurang kuat, tentaranya kurang banyak, atau mengatakan semua alasan yang bisa kita analisis seperti kalau kita membaca berita di koran. Dia hanya melihat seluruh peristiwa sejarah hanya dari sudut pandang takhta Allah.

Mengapa engkau ada di tempat ini? Daniel hanya mengatakan bahwa Tuhan yang membuat kami kalah, dan itulah yang menyebabkan sekarang saya dibuang di tempat ini. Sekarang perhatikan, bila ini adalah intervensi aktif Allah kepada Daniel, maka langsung Daniel tahu bahwa ini adalah "panggilan". "Aku datang ke sini bukan karena Yoyakim yang bodoh, aku datang ke Babel bukan karena Nebukadnezar yang hebat, aku sampai di Babel meskipun aku harus dirantai dan diseret-seret ratusan kilometer, meskipun air mata mengalir, tetapi aku tahu, aku ada di tempat ini karena ini adalah panggilanku."

Orang-orang puritan mengatakan dan mengajarkan kepada kita tentang tempat panggilan Allah. Boleh kita meminta kepada Tuhan, dan pintu dibuka, dan kita masuk ke tempat itu. Terkadang, tempat panggilan Allah adalah tempat Allah menyeret kita masuk ke satu tempat yang bahkan kita tidak suka, tetapi itu pun adalah tempat panggilan Allah. Ada orang yang bercita-cita pergi ke Australia, atau ke Amerika, dia berdoa dan berusaha mendapatkan PR, dan kemudian pintu itu dibuka dan dia masuk ke dalamnya, itu adalah tempat panggilan Allah. Ada juga misalnya pada kerusuhan Mei 1998, banyak orang dibunuh, toko-toko dibakar, ada beberapa orang, yang mau tidak mau, harus keluar dari Indonesia dan di tengah segala kerumitan itu akhirnya mereka harus pergi ke Australia dan tinggal di sana, itupun adalah panggilan Allah. "And we know that for those who love God all things work together for good, for those who are called according to his purpose." (Romans 8:28, ESV) Segala sesuatu berarti termasuk juga yang positif dan yang negatif, bekerja bersama-sama untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Ada orang yang harus keluar dari perusahaannya karena pengurangan karyawan, dia berpikir bahwa dia sudah dilupakan oleh Tuhan. Tidak, tetapi Tuhan menaruhnya di tempat yang lain, dan itu adalah panggilan.

Daniel

Terkadang, kita membayangkan panggilan itu seperti yang dialami Yunus atau Yesaya, yaitu dengan kalimat Tuhan yang begitu jelas. Namun, ada panggilan-panggilan, seperti yang dituliskan di dalam Alkitab, terjadi karena Tuhan bekerja dengan tangan yang tidak terlihat memaksa kita memasuki suatu keadaan. Hasilnya banyak orang yang kecewa dengan peristiwa yang terjadi puluhan tahun lalu. Namun, dalam konteks Daniel, dia tidak terjebak dengan masa lalunya. Dia tahu ini adalah panggilan. Dia menyadarinya sehingga dia harus hidup benar di hadapan Allah, melakukan kejujuran, presisi dalam bekerja, dan menjadi orang yang excellent di Babel.

Orang yang mengerti panggilan, yang mengerti tugas yang diberikan oleh Tuhan, dia memiliki kuasa, tenaga, dan hati yang mendorongnya untuk melakukan hal yang terbaik yang tidak mengecewakan pemanggilnya, yaitu Allah. Dua ayat pertama kitab Daniel menyatakan kepahitannya sekaligus rasa syukurnya kepada Tuhan yang bekerja dalam hidupnya. Meskipun dia diseret dan tidak rela dibawa ke Babel, tetapi dia percaya Tuhan bekerja di dalam hidupnya. Ketika Tuhan sudah memanggil, Dia berhak memanggil dengan cara apa pun dan menempatkan kita di mana pun. Tidak ada tempat kita bisa melayani semau sendiri, Dialah yang menentukan tempat kita melayani.

Kedua, menjadi garam dan terang dunia berarti menjaga kemurnian dan kesucian. "Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang." (Matius 5:13) Di alam, begitu banyak pengaruh mineral lain yang bisa berikatan dengan NaCl yang bila bergabung menjadi satu, maka batuan garam itu tidak lagi terasa asin. Ini adalah soal kemurnian, biarlah kita selalu meminta belas kasihan Tuhan agar kita terus-menerus diingatkan untuk memiliki hati yang murni dan motivasi yang murni. Inilah yang juga selalu saya bicarakan kepada diri, keluarga, dan jemaat saya agar kita mempunyai hati dan motivasi yang tulus, jujur, dan terbuka di hadapan Allah dan sesama kita. Cerita Pdt. Budy kemarin mengatakan bahwa baik mobile phone maupun komputernya bebas untuk dilihat oleh anak dan istrinya, tidak ada satu pun yang disembunyikan. Harus ada kejujuran dan ketulusan dalam mengelola uang gereja, begitu juga harus ada kemurnian dan kebenaran dalam menjaga teologi. Bila tidak, tidak ada bedanya dengan prinsip-prinsip kerja dan pengelolaan menurut dunia. Kita harus meminta kepada Tuhan agar terus diberikan hati yang murni.

Namun, harap diperhatikan, waktulah yang akan menyerongkan kita. Dahulu, pada waktu muda masih berapi-api, sekarang setelah menjadi tua seakan menjadi layu. Dahulu, pada waktu muda murni, setelah menjadi tua berkompromi. Hal itu terus terjadi, dan Alkitab hanya mengatakan, "Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang."

Kita harus hidup suci karena kesucian adalah inti dari pribadi Allah. Dalam kitab Yesaya dan Wahyu, satu kata yang berkaitan dengan sifat Allah yang diulang sampai tiga kali adalah kata "suci". Allah itu kasih, tetapi kata kasih itu tidak pernah diulang sampai tiga kali. Allah itu murah hati, tetapi kata murah hati tidak pernah diulang sampai tiga kali. Suci adalah satu-satunya sifat Allah yang diulang sampai tiga kali, dan dalam konteks sesungguhnya, hal ini berkaitan dengan sesuatu yang superlatif, yang berkenaan dengan Tritunggal, serta berkenaan dengan inti pribadi Allah, yaitu kesucian.

Jauh lebih dalam, semua dari kita mengerti konteks kesucian, terutama dalam masalah-masalah seksual. Namun, marilah kita pikir baik-baik, apa arti di balik kesucian itu. Suci adalah Qadosh, yaitu hidup yang dipisahkan untuk didedikasikan bagi Allah. Kita diletakkan di dunia ini, Kristus juga ada di dalam dunia ini, tetapi kita bukan milik dunia ini. Kita memang berada di dunia ini, tetapi hati kita dan arah hidup kita dipisahkan secara rohani bukan secara spatial (space), hidup kita hanya dimiliki dan hanya didedikasikan hanya bagi Allah.

Selengkapnya »

 
Quote
<a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?Matius+5:13, '>Matius 5:13</a>, AYT
Quote
<a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?Matius+5:16, '>Matius 5:16</a>, AYT
 
Stop Press! Kumpulan Bahan Paskah dari YLSA

Apakah Anda sedang mempersiapkan acara Paskah di gereja, persekutuan, atau komunitas Anda? Kunjungilah situs Paskah Indonesia! Situs Paskah Indonesia berisi bahan-bahan seputar Paskah berupa artikel, drama, puisi, kesaksian, buku, humor, tip Paskah, lagu Paskah, dll.. Anda juga bisa mengirimkan bahan-bahan Paskah karya Anda ke situs ini dan membagikannya kepada orang lain. Selain situs ini, Anda juga bisa berkunjung ke situs Paskah.co yang juga memiliki banyak sumber bahan referensi Paskah yang berkualitas. Jadi, pastikan Anda akan mendapat banyak bahan Paskah yang alkitabiah dalam berbagai jenis untuk mendukung persiapan Paskah Anda melalui situs Paskah kami.

Situs Paskah Indonesia

YLSA juga menghadirkan kisah-kisah Paskah dalam bentuk video menarik yang dapat diunduh secara gratis di YouTube. Kami juga mengundang Anda untuk berinteraksi dengan anak-anak Tuhan yang lain dan berbagi berkat/pengalaman/bahan seputar Paskah di Facebook Paskah.

Paskah segera datang, jangan menunda lagi. Segeralah kunjungi sumber-sumber bahan Paskah YLSA dan dapatkan berkatnya!

Situs Paskah Indonesia
YouTube SABDA Alkitab
Facebook Paskah
Twitter Paskah
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi Berita PESTA.
Redaksi: Mei, Roma, dan Yulia
Kontak | Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2020 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org