Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/149

Berita PESTA edisi 149 (2-12-2019)

November 2019

Berita PESTA -- Edisi 149, November 2019
 
Berita PESTA Edisi 149, November 2019
Berita & Pokok Doa
  1. Kelas Natal PESTA 2019 Sedang Berlangsung
  2. Pendaftaran Kelas DIK Januari/Februari 2020
  3. Pengiriman Sertifikat PESTA
Kesaksian Penerima Sertifikat PESTA
  1. 1. Daniel Iwan Wijaya (Bandung)
  2. 2. Jannes Pardede (Tapanuli Tengah)
  3. 3. Claudia Debbie Retnosatuti (Serang)
  4. 4. Paraga Ginting (Bogor)
  5. 5. Sigit Sugiharto (Manado)
Blog
  1. Pendewasaan Rohani dan Kesempatan Melayani Tuhan
Artikel
  1. Mensyukuri Penderitaan
Stop Press
  1. Bot Natal

Salam damai dalam Kristus,

Senang sekali kami bisa menyapa Anda dalam edisi Berita PESTA November 2019. Menjelang akhir tahun, kami sibuk mempersiapkan kelas-kelas PESTA untuk 2020 dan mengirimkan sertifikat kepada peserta kelas PESTA yang lulus pada 2019 ini. Kami bersyukur atas pertolongan Tuhan dalam semua proses ini sehingga kami bisa mengerjakannya dengan baik, di tengah-tengah kesibukan akhir tahun lainnya yang kami kerjakan di YLSA. Melalui edisi ini, kami menyajikan artikel berjudul Mensyukuri Penderitaan. Mengapa kita perlu mensyukuri penderitaan? Apa artinya bagi orang Kristen? Kiranya sajian ini menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati!

Roma

Roma
Redaksi Berita PESTA

Berita & Pokok Doa

1. Kelas Natal PESTA 2019 Sedang Berlangsung

Kelas Natal

Puji Tuhan! Kelas Natal tahun ini sedang berlangsung. Kelas ini diikuti oleh para peserta yang rindu belajar tentang kelahiran Kristus yang ajaib dan apa maknanya bagi orang percaya masa kini. Kelas Natal adalah kelas yang paling banyak diikuti oleh peserta PESTA setiap tahunnya. Tahun ini, ada 43 peserta yang mengikutinya. Marilah berdoa agar Tuhan Yesus menolong setiap peserta dapat mengikuti kelas ini dengan penuh semangat sampai akhir diskusi. Doakan pula agar melalui diskusi ini, setiap peserta dapat menyuarakan kasih yang digenapi dalam pribadi Yesus Kristus kepada banyak orang. Amin.

2. Pendaftaran Kelas DIK Januari/Februari 2020

Promosi Kelas DIK

Rangkaian kelas PESTA 2020 akan dimulai dengan kelas DIK yang akan berlangsung pada Januari/Februari 2020. Topik-topik yang dibahas dalam diskusi kelas DIK, antara lain: penciptaan, kejatuhan manusia dalam dosa, hukuman dosa, dan keselamatan dalam Kristus. Dalam kelas tersebut, peserta akan berjumpa secara online dengan banyak peserta lain dari berbagai latar belakang dan tempat, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini dapat membantu kita untuk bisa bersama-sama belajar firman Tuhan dan saling melengkapi.

Kelas DIK juga merupakan kelas WAJIB yang harus diikuti oleh peserta yang ingin mengikuti kelas-kelas lanjutan PESTA. Kelas ini akan dimulai pada 19 Januari 2020 di Grup Facebook PESTA - Kelas Diskusi Teologi. Jika Anda tertarik untuk mengikuti kelas diskusi ini dan ingin mengajak teman ataupun keluarga untuk bergabung, segeralah mendaftar melalui tautan berikut ini.

3. Pengiriman Sertifikat PESTA

Sertifikat PESTA

Puji syukur kepada Tuhan atas penyertaan-Nya dalam proses pembuatan sertifikat kelas-kelas PESTA yang telah dilaksanakan sepanjang 2019 ini. Sertifikat-sertifikat tersebut telah dikirimkan kepada 56 peserta PESTA melalui email. Jika ada kesalahan dalam penulisan nama, mohon Bapak/Ibu memberi konfirmasi ke kusuma@in-christ.net. Kiranya sertifikat yang telah Anda terima mengingatkan bahwa kita semua adalah murid-murid Kristus yang dituntut untuk terus bertumbuh dalam proses pengenalan akan Tuhan dan firman-Nya. Sampai jumpa dalam kelas-kelas PESTA 2020!

 
Kesaksian Penerima Sertifikat PESTA

Kami mengucap syukur karena sertifikat PESTA telah diterima oleh peserta PESTA. Berikut adalah beberapa kesaksian dari penerima sertifikat PESTA. Kiranya kesaksian ini dapat mendorong para peserta untuk terus bersemangat mengikuti kelas-kelas PESTA dan membagikan berkat yang sudah didapat kepada orang-orang di sekitarnya.

1. Daniel Iwan Wijaya (Bandung)

Daniel Iwan Wijaya

Sebenarnya, saya tidak menyangka akan mendapatkan sertifikat dari PESTA. Namun, ketika kemarin saya terima sertifikatnya, saya kaget dan merasa semakin diteguhkan. Saya tidak menyangka karena dahulu saya bukan orang percaya dan tidak mengerti apa pun tentang Alkitab. Ketika menerima sertifikat, saya melihat sedikit demi sedikit saya belajar untuk terus bertumbuh dalam Tuhan. Terima kasih untuk bimbingan para pengajar di kelas PESTA. Kiranya Tuhan Yesus memberkati.

2. Jannes Pardede (Tapanuli Tengah)

Jannes Pardede

Terima kasih karena saya telah menerima sertifikat PESTA melalui email. Sertifikatnya keren dan mantap. Nantinya akan saya cetak dan tempelkan di dinding rumah supaya anak-anakku dapat melihat dan meneladani betapa pentingnya belajar firman Tuhan tanpa dibatasi umur, waktu, dan jangkauan. Saya bersyukur dan berterima kasih kepada PESTA atas kontribusinya memberikan kesempatan kepada orang awam untuk belajar firman Tuhan. Semoga PESTA jaya di udara dan jaya di hati. Tuhan memberkati kita semua. Amin!

3. Claudia Debbie Retnosatuti (Serang)

Claudia Debbie

Terima kasih PESTA untuk sertifikatnya. Terima kasih untuk pelayanannya dalam memberikan yang terbaik sehingga nama Tuhan dimuliakan. Terima kasih telah setia dalam kelas-kelas yang rutin diadakan setiap bulannya. Terima kasih sehingga kami, umat Kristen awam yang belum sempat belajar teologi dalam kelas formal, dapat menerima pelajaran-pelajaran teologi. Kami dapat membaca serta merenungkannya, dan menolong kehidupan kami sehari-hari. Hal itu menjadikan kami rindu untuk semakin mengenal Tuhan serta kebenaran-Nya. Sertifikat ini membuat saya terharu karena melihat bahwa Tuhan memampukan saya untuk menyelesaikan pelajaran ini hingga akhir, bukan kuat dan gagah saya, melainkan karena kebaikan Tuhan. Terima kasih tim PESTA telah menolong dan mengingatkan kami tanpa lelah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Terima kasih untuk pelayanannya, Tuhan memberkati.

4. Paraga Ginting (Bogor)

Paraga Ginting

Selamat bagi yang sudah mendapat sertifikat. Semoga sertifikat tersebut bisa menjadi suatu dasar acuan yang baik dan benar bagi kita untuk melayani dalam kehidupan pengenalan kita akan Kristus, yang dapat kita wujud nyatakan dalam hidup bermasyarakat di tengah-tengah bangsa ini. TYM.

5. Sigit Sugiharto (Manado)

Sigit Sugiharto

Hari ini, saya sangat senang sekali telah menerima sertifikat dari PESTA. Berbeda ketika saya menerima sertifikat atau ijazah dari lembaga-lembaga pendidikan yang lain, kali ini benar-benar senang. Kenapa? Karena sertifikat ini terkait dengan pemahaman dan pengenalan saya terhadap Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat. Keikutsertaan saya dalam kelas-kelas PESTA dan sertifikat yang saya terima ini adalah pembuka jalan bagi saya untuk semakin mengenal Dia. Selain itu, juga menjadi modal awal saya untuk berbincang, berdialog, dan merespons, ketika ada orang ingin mengenal Tuhan Yesus lebih jauh. Terima kasih PESTA. Tuhan Yesus memberkati.

 
Blog: Pendewasaan Rohani dan Kesempatan Melayani Tuhan

Oleh: Eveline Tay (Jakarta)

Eveline Tay

Saya akan bersaksi sedikit mengenai pengalaman rohani saya. Sebetulnya, saya adalah orang tidak suka membaca, entah itu artikel, majalah, maupun Alkitab. Terkhusus Alkitab, saya membacanya ketika saya mempersiapkan untuk mengajar sekolah minggu. Akan tetapi, intensitasnya sangat kecil sekali.

Kendati demikian, saya merasa Tuhan mempunyai cara-Nya sendiri guna membangkitkan semangat saya untuk membaca dan belajar Alkitab. Saya memiliki akun Facebook, di "wall" saya sering kali isinya hanya candaan dan lelucon. Suatu hari, saya menerima notifikasi tentang PA online yang bersama e-Santapan Harian. Saya mulai membuka notifikasi saya, lalu saya menemukan pertanyaan-pertanyaan seputar renungan. Pertama, saya tentunya bingung. Akan tetapi, setelah itu, timbul rasa tertarik dalam hati saya. Dari rasa tertarik itu, saya mulai mengikuti diskusi renungan e-Santapan Harian, setelah cukup lama aktif mengikuti diskusi, tiba-tiba dari pengurus mengirim email kepada saya dan menawarkan untuk terlibat dalam pelayanan sebagai moderator PA e-Santapan Harian. Selidik punya selidik, saya baru tahu bahwa pelayanan ini dikerjakan oleh Yayasan Lembaga SABDA. Setelah berpikir, saya menerima tawaran ini dan hingga sekarang saya sungguh bersyukur dapat terus melayani sebagai moderator PA e-Santapan Harian.

Di tengah perjalanan pelayanan saya sebagai moderator PA, seorang staf dari Yayasan Lembaga SABDA menawarkan saya untuk mengikuti pelajaran teologi. Saya pun kembali bergumul, setelah berpikir, saya memutuskan akan mengikuti pelajaran teologi dari YLSA yang bernama PESTA. Mengikuti PESTA, saya benar-benar didorong untuk belajar, membuka dan membaca Alkitab, mempelajari modul-modul. Saya percaya bahwa ini adalah cara untuk menolong rohani saya bertumbuh. Perubahan pun saya alami, dinding Facebook saya yang dahulunya hanya berisi candaan dan lelucon, kini lebih banyak kutipan rohani, ayat-ayat Alkitab, dan semua yang berbau rohani. Saya sungguh bersyukur sekali.

Selengkapnya »

 
Artikel
Mensyukuri Penderitaan

Menderita, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan demikian, tidak seorang pun ingin menderita. Setiap orang selalu berupaya agar tidak sampai menanggung suatu penderitaan, sekecil apa pun itu. Namun, pada kenyataannya, banyak orang yang hidup menderita, baik itu karena miskin, sakit, atau sebab lainnya.

Ada yang berpendapat, hidup adalah penderitaan. Artinya, setiap orang yang hidup harus siap menderita. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun yang akan bisa melepaskan diri dari penderitaan. Lalu, bagaimana caranya supaya manusia tidak menderita? Gampang. Nikmati saja penderitaan itu, bahkan mensyukurinya. Lho?

Salib

Mengapa kita harus mensyukuri penderitaan? Rasul Paulus memberi jawaban. Penderitaan adalah anugerah yang dikaruniakan-Nya. Kalimat ini tentu aneh bagi kita yang hidup pada zaman modern ini. Betapa tidak. Selama ini, penderitaan telah menjadi musuh modernisme yang sangat mengagungkan pemanjaan diri dan kenikmatan hidup. Penemuan teknologi makin memudahkan manusia dalam kehidupan. Semua dibuat simpel, mudah, dan harus menyenangkan. Ini mengantarkan manusia pada sikap penolakan total terhadap penderitaan.

Penderitaan ditolak manusia zaman sekarang lantaran mereka berada dalam cengkeraman egoisme. Dalam kungkungan egoisme ini, manusia akan menyambut dengan penuh antusias kebahagiaan dan menolak mentah-mentah penderitaan. Egoisme membuat manusia menerima hanya yang diinginkannya, bukan yang diinginkan orang lain, termasuk yang dikehendaki Tuhan.

Ketika egoisme menguasai hati, kita pasti menolak segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan. Jika sudah demikian, apakah kita masih tetap bisa bersyukur apabila sesuatu yang terjadi dalam hidup tidak sesuai dengan keinginan? Barangkali tidak. Malah kita justru komplain kepada Tuhan: "Tuhan, mengapa ini terjadi pada diriku?" Dan, pada puncaknya, kita akan berkata, "Aku tidak rela!"

Sifat egois membuat kita mencintai diri sendiri lebih dari segalanya sehingga kita tidak memiliki sisa cinta untuk orang lain, bahkan untuk Tuhan sekalipun sebagai Sumber cinta. Egoisme yang bercokol di hati kita membuat penderitaan menjadi musuh yang harus dienyahkan. Penderitaan harus dibuang sejauh-jauhnya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya sebelum ia menggoyang kenyamanan dan kenikmatan hidup.

Selengkapnya »

 
Quote
<a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?Kolose+2:7'>Kolose 2:7</a>
Quote
David Kurniawan
 
Stop Press! Dapatkan Bahan-Bahan Natal YLSA Melalui SABDA Bot!

Bot Natal

Bagi Anda yang memiliki aplikasi chat Telegram, bahan-bahan Natal dari YLSA dapat diperoleh melalui SABDA Bot. SABDA Bot adalah pelayanan mesin otomatis berbasis chat yang dapat memberikan ayat Alkitab dalam berbagai versi dan bahan-bahan biblika yang berguna untuk mempelajari dan menggali Alkitab. Selain itu, melalui SABDA Bot, Anda juga bisa memperoleh bahan-bahan Natal berupa artikel, renungan, cerita bergambar tentang kelahiran Yesus, ayat-ayat Natal, video Natal, himne Natal serta berbagai quotes gambar yang dapat Anda kirimkan kepada teman-teman dan kerabat Anda.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang cara penggunaan SABDA Bot, silakan kunjungi http://labs.sabda.org/SABDABot_untuk_Telegram.

Mari kita menyambut Natal 2019 dengan bahan-bahan YLSA di SABDA Bot!

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi Berita PESTA.
Redaksi: Mei, Roma, dan Yulia
Kontak | Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2019 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org