Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/7

Doa 40 Hari 2019 edisi 7 (30-4-2019)

Suku Bajau

[40-Hari-2019] Suku Bajau, Indonesia/[07]

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SELASA, 30 APRIL 2019

SUKU BAJAU, INDONESIA

Orang Bajau (juga disebut orang Bayo, Gaj, Luaan, atau Lutaos) adalah kelompok orang yang sangat giat melaut. Mereka tinggal di sepanjang daerah-daerah pantai Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Sumatra, dan Nusa Tenggara. Mobilitas mereka yang tinggi membuat orang luar menyebut mereka sebagai "gipsi laut". Di kawasan Indonesia timur, sebagian besar orang Bajau ditemukan di kepulauan dan distrik-distrik pantai Sulawesi. Bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Bajau, yang merupakan cabang dari kelompok bahasa Melayu.

Mata pencaharian orang Bajau adalah sebagai nelayan. Hewan laut tangkapan nelayan Bajau pun beraneka ragam; terdapat lebih dari 200 spesies ikan yang mereka tangkap. Kegiatan melaut orang Bajau juga bervariasi, tergantung pasang surut air laut, angin muson dan angin lokal, arus laut, migrasi ikan "pelagik" (ikan di laut lepas), dan siklus kalender bulan. Kebanyakan ikan yang ditangkap diawetkan dengan proses penggaraman atau pengeringan.

Meskipun beberapa orang Bajau sudah mulai tinggal di daratan, tetapi masih banyak dari antara mereka yang tinggal di perahu-perahu nelayan. Orang-orang Bajau yang tinggal di perahu menilai diri mereka sendiri (untuk membedakan mereka dengan orang-orang lain) sebagai kelompok yang tidak agresif, yang menghindari konfrontasi fisik. Konsekuensinya, kelompok-kelompok lainnya yang mendominasi kegiatan politik di sekitar itu memandang rendah orang-orang Bajau dan menganggap mereka sebagai orang-orang lemah dan tidak dapat dipercaya.

Orang Bajau adalah kaum muslim Sunni dari mazhab Syafi'i, yang menganggap keimanan dan pelajaran agama adalah sumber penting dari prestise individu. Karena kebiasaan orang Bajau yang hidup berpindah-pindah, mereka tidak memiliki tempat ibadah (masjid) sendiri dan harus bergantung pada komunitas-komunitas lain.

Saat ini, orang Bajau membutuhkan pembangunan infrastruktur dan renovasi di bidang kesehatan dan pendidikan. Para pekerja medis, fasilitas, dan pelayanan umum sangat tidak memadai. Imunisasi belum sepenuhnya menjangkau daerah itu sehingga difteri, infeksi paru, polio, dan berbagai penyakit lainnya mengancam kesehatan anak-anak Bajau. Masih banyak pula orang-orang Bajau yang buta aksara dan belum bisa menuturkan bahasa nasional, bahasa Indonesia.

POKOK DOA

1. Doakan supaya Tuhan membuka jalan bagi orang Bajau untuk menemukan Dia, yang merupakan sumber keselamatan sejati bagi umat manusia. Kiranya Tuhan mengutus dan memampukan anak-anak-Nya untuk melayani orang-orang Bajau.

2. Doakan juga agar pemerintah memberikan perhatian khusus untuk kebutuhan akan sarana pendidikan dan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh orang Bajau sehingga orang Bajau juga bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan fasilitas kesehatan yang memadai.

Diringkas dari:

Nama situs: e-Misi

URL: http://misi.sabda.org/bajau-indonesia

Judul asli artikel: Bajau, Indonesia

Penulis artikel: Tim Joshua Project

Kontak: doa(at)sabda.org

Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org

Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org

Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari

(c) 2019 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org