Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/15

Doa 40 Hari 2019 edisi 15 (10-5-2019)

Pengungsi Rohingya di Malaysia

[40-Hari-2019] Pengungsi Rohingya di Malaysia/[15]

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 10 MEI 2019

PENGUNGSI ROHINGYA DI MALAYSIA

Sabekunahar mempersilakan kami masuk. Dia menggelar tikar berwarna cerah untuk kami duduk. Sambutannya hangat, ramah, dan tulus, meskipun kami menyela kesibukan paginya, seperti: pekerjaan rumah, mengasuh anak, dan memasak. Semua ini dilakukan dalam bahasa kedua di Malaysia tempat dia tinggal sebagai pengungsi. Akan tetapi, sambutannya tidak pernah berubah, bahkan ketika tamu tidak terduga datang.

Budaya Rohingya menghargai orang per orang dan kelompok masyarakat sehingga meski dengan pendapatan kecil, uang yang begitu berharga dibelanjakan untuk menjamu tamu sebagai tanda rasa hormat. Sabekunahar langsung menuju dapur untuk melihat apa yang bisa dia masak; seseorang diutus membeli minuman kaleng untuk para tamu. Sabekunahar adalah juru masak yang luar biasa, dan kami menikmati pesta kari, nasi, dan buah segar di hadapan kami. Piring kami diisi lebih banyak, disertai dengan kata-kata "makan, makan". Sabekunahar senang karena kami menikmati masakannya.

Adegan yang membahagiakan ini menyembunyikan beberapa kebenaran yang secara diam-diam Sabekunahar sampaikan. Perjalanan berbahaya yang dia lakukan menuju Malaysia melalui jasa penyelundup manusia, jarang dibicarakan. Sulit untuk menggambarkan bekas luka emosional dan fisik yang dialami dalam perjalanan ini. Kami juga tidak berbicara tentang keterpisahan.

Melalui telepon genggam, orang tua Sabekunahar, yang tinggal di kamp pengungsi di Bangladesh, bertemu dengan cucu mereka; begitu pulalah Sabekunahar bisa bertemu orang tua dan saudara-saudaranya.

Diperkirakan ada 150.000 Rohingya tinggal di Malaysia. Mereka tidak menerima sambutan hangat seperti sambutan yang mereka berikan dengan murah hati kepada para tamu. Mereka tidak memiliki hak dan tidak menerima kesejahteraan. Merupakan pelanggaran hukum bagi mereka jika mereka bekerja. Mereka berisiko ditangkap setiap kali mereka meninggalkan rumah.

POKOK-POKOK DOA

1. Berdoa agar Yesaya 61:1-3 berlaku bagi banyak orang Rohingya yang menghadapi penganiayaan sementara mereka hidup sebagai pengungsi.

2. Mintalah kepada Tuhan yang Empunya tuaian untuk mengirim pekerja ke Rohingya.

3. Berdoa agar penderitaan dan ketidakadilan yang dialami oleh orang-orang Rohingya akan diubahkan menjadi kebaikan, seperti dalam Kejadian 50:20.

Kontak: doa(at)sabda.org

Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org

Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org

Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari

(c) 2019 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org