Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/7

Doa 40 Hari 2002 edisi 7 (2-11-2002)

Suku Belitung di Sumatera Selatan


                        Sabtu, 02 November 2002

SUKU BELITUNG DI SUMATERA SELATAN
=================================

Suku Belitung adalah penduduk asli pulau Belitung di Kabupaten
Belitung, dengan ibu kotanya Tanjung Pandan. Pada tanggal 21 November
2000 Belitung telah ditetapkan menjadi propinsi Bangka dan Belitung.
Belitung adalah Kabupaten kepulauan dengan 189 pulau besar dan pulau
kecil yang mengelilinginya. Belitung juga dikenal dengan nama Biliton.
Wilayah P. Belitung sebagian besar merupakan dataran rendah dengan
beberapa bukit.

Selain bekerja di pertambangan timah dan koalin, orang Belitung yang
hidup di daerah perkotaan umumnya menjadi pegawai di kantor, yang
lainnya menanam karet, lada, kelapa sawit, cengkeh, kelapa, jagung,
umbi-umbian, pisang dan padi ladang. Sebagian masyarakat mengembangkan
industri kerajinan seperti membuat tembikar dan anyaman rotan daun
pandan. Pekerjaan lainnya adalah menjadi tukang besi, membuat perahu
dan menjadi nelayan.

Bahasa yang digunakan oleh orang Belitung termasuk rumpun Melayu yang
disebut bahasa Melayu Belitung. Ciri khas bahasa melayu Belitung
adalah tidak menggunakan huruf h pada kata-kata tertentu dan
penggunaan e pepet pada akhir kata, misalnya jauh menjadi jao, hujan
menjadi ujan, atau apa menjadi ape, putih menjadi pute, dsb. Ciri-ciri
lainya adalah penggunaan kosa kata yang berasal dari pengggabungan dua
kata atau lebih, misalnya nakmane dari hendak kemana.

Rumah tradisional orang Melayu Belitung berbentuk panggung dengan
dinding dari kulit kayu dan atap berupa anyaman daun sagu. Mereka juga
mengenal bentuk perkampungan lain yang disebut kaleka. Penarikan garis
keturunan dilakukan secara bilateral, yaitu menurut garis ayah atau
ibu. Kelompok keluarga besar orang Belitung pada umumnya terbentuk
dalam kaleka yang menempati wilayah tertentu dan memiliki aturan-
aturan tersendiri. Suatu kaleka dipimpin oleh seorang kepala adat
beserta pembantu-pembantunya. Pemimpin keagamaan adalah seorang dukun
yang bertugas memimpin upacara-upacara.

Orang Melayu Belitung menyebut diri mereka orang Bilitong. Di antara
204.776 jiwa penduduk, telah ada 30 orang Kristen. Belum ada Alkitab,
Film Yesus, Siaran Radio Kristen dalam bahasa mereka. Orang Belitung
dikenal sebagai pemeluk agama Islam. Agama Islam masuk ke daerah ini
sekitar abad ke-17. Walaupun demikian kepercayaan asli yang bersifat
animisme masih berkembang di kalangan masyarakat. Sebagai contoh dalam
upacara mengerjakan ladang (marae taun), menangkap ikan (buang jong),
menyelenggarakan perkawinan (gawai penganten), dsb. Mereka juga
percaya kepada kekuatan gaib, pada benda-benda keramat dan melakukan
berbagai pantangan.


POKOK DOA:

* Berdoa agar ada tenaga-tenaga trampil yang akan membina orang
   Belitung dalam mengembangkan pekerjaan industri kecil guna
   peningkatan hasil.

* Berdoa agar ada orang-orang khusus yang terpanggil untuk menjadi
   duta Injil di tengah orang Belitung. Doakan agar Tuhan membuka pintu
   pekabaran Injil dan agar kuasa Tuhan menjamah orang-orang kunci dari
   suku Belitung.

* Berdoa bagi orang-orang Kristen Belitung agar memiliki persekutuan
   yang erat dalam Firman dan Doa, juga hubungan baik antara mereka
   dengan masyarakat dan lingkungan setempat. Berdoa agar Roh Kudus
   memberikan keberanian bagi mereka untuk menyaksikan nama Yesus bagi
   yang lainnya.


 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org