Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/25

Doa 40 Hari 2002 edisi 25 (20-11-2002)

Orang Islam di Makedonia


                        Rabu, 20 November 2002

ORANG ISLAM DI MAKEDONIA
========================

Populasi diperkirakan 2 juta. Islam 30%

Dikenal sebagai republik Makedonia, negara yang kecil ini mengalami
ketegangan antara suku, antara umat Islam Albania dan Kristen Ortodoks
sejak krisis Kosovo di tahun 1999. Pada tahun 2001, Makedonia telah
berada di ujung perang antar suku atau golongan. Hal menyedihkan yang
sama terulang kembali seperti yang sudah menimpa negara-negara Balkan
lainnya.

"Balkanisme" pada kenyataannya adalah kata kerja, didefinisikan oleh
kamus Webster sebagai "untuk berpisah" (sebagai wilayah atau kelompok)
dan menjadi lebih kecil dan sering kali bermusuhan antara satu dengan
yang lain, sebelum mata dunia melihat kita. Kita telah melihat
kejadian-kejadian tersebut pada tahun-tahun terakhir ini di seluruh
Balkan, seperti di Kroasia, Bosnia, Kosovo dan sekarang Makedonia.
Setiap kelompok suku bekerja keras untuk hak-hak mereka sendiri,
tetapi menaruh kecurigaan kepada suku-suku lain, yang membuahkan salah
paham, prasangka kebencian dan perselisihan.

Di Makedonia ada 4 kelompok utama umat Islam yakni: orang Albania,
orang Turki, orang Gipsi dan orang Goran. Jumlah mereka lebih dari 30%
populasi (hasil sensus 1994). Orang-orang Kristen Slavic Makedonia
Ortodoks, yang memiliki populasi terbesar, mencemooh orang Muslim
karena dianggap tidak berpendidikan dan tidak berbudaya. Walaupun
demikian ada beban yang tumbuh kuat dalam hati beberapa orang Kristen
Protestan untuk melayani tetangga mereka yang Muslim.

Gereja-gereja orang Gipsi dikontrol oleh negara. Mereka suka
menyanyikan lagu-lagu penyembahan dengan gaya Gipsi. Selama musim
dingin pada bulan ke-4, 2000/2001, sebuah gereja Gipsi melayani lebih
dari 100 orang yang menyerahkan hidupnya percaya kepada Yesus. Masih
banyak orang Gipsi yang hidup ketakutan akan takhayul.

Orang-orang Albania terdiri lebih dari seperempat jumlah populasi,
tetapi tidak ada satu pun gereja yang memberitakan Injil di antara
mereka. Agama Islam dan bangsa menyatu di pikiran orang Albani. Untuk
menjadi orang Albani harus menjadi Islam. Kekristenan dianggap sebagai
agama dari orang-orang yang menindas mereka. Mengapa mereka mau
bergabung dengan iman dari musuh-musuhnya? Jadi peluang untuk
memberitakan berita Injil sangat sedikit. Namun, demikian telah ada
benih yang ditaburkan.

Orang-orang Turki dan Goran juga merupakan kelompok yang belum
dijangkau. Tidak ada gereja berbahasa Turki di Makedonia, sedangkan
untuk orang-orang Goran, yang merupakan suku dari Slavic tetapi
beragama Islam, tidak ada seorang pun yang memfokuskan pelayan untuk
menjangkau mereka.

Siapakah yang dapat membawa harapan kepada Makedonia? Tuhan kita
adalah satu-satunya yang dapat membawa perdamaian sejati dalam hati
setiap orang dan juga kepada tanah mereka.


POKOK DOA:

* Berdoa agar Roh Kudus akan memakai kesulitan ekonomi dan
   ketidakstabilan politik untuk membuat umat Islam di Makedonia
   mancari Tuhan dan membuka diri mereka untuk Injil (Mazmur 119:71-75,
   Matius 11:28-30). Berdoa untuk para pemberita Injil dan orang-orang
   Kristen lokal yang bekerja di antara umat Islam, agar mereka
   mendapatkan cara-cara penginjilan yang efektif dan tepat guna dalam
   tugas pemberitaan Injil (1Korintus 9:19-22, Ibrani 4:12).

* Berdoa agar masalah-masalah yang menjadi tembok-tembok pemisah antar
   suku akan diruntuhkan saat orang-orang Muslim berbalik dan percaya
   kepada Yesus (Efesus 2:14-17).

* Berdoa agar umat Islam yang telah percaya kepada Tuhan Yesus akan
   bersemangat untuk membagikan kesaksian mereka dengan saudara-saudara
   mereka, dan berdoa supaya terjadi pelipatgandaan gereja di seluruh
   negeri.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org