Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/17

Doa 40 Hari 2012 edisi 17 (26-7-2012)

Kaum Siddi di Gujarat, India

KAMIS, 26 JULI 2012

Kaum Siddi di Gujarat, India

Populasi: 20.000 - 60.000 orang (prakiraan yang ada sangat bervariasi).

Di India saat ini, terdapat 10.000 orang keturunan Afrika yang disebut kaum Siddi. Mereka terselip di antara keanekaragaman budaya dan komunitas sosial di India. Karena telah tinggal di India selama sekian generasi, sebagian besar kaum Siddi tidak mengetahui latar belakang sejarah kehidupan mereka sendiri.

Pada masa lalu, jauh sebelum budak-budak Afrika dijual ke Amerika, Brazil, dan Caribia, kaum Siddi telah diperjualbelikan sebagai budak serdadu, yang mengabdi pada negara-negara bagian India. Sejumlah besar mereka datang atau dibawa dari berbagai wilayah Afrika untuk mengabdi sebagai tentara Islam demi kepentingan para Nawabi dan raja-raja (Sultan-Sultan). Dari merekalah, kaum Siddi mengadopsi iman Muslim. Karena mereka adalah orang-orang India keturunan Afrika, maka secara sosial kaum Siddi terpinggirkan. Mereka terjepit di antara dua kelompok masyarakat, mereka tidak bisa membaur dengan masyarakat asli India, tetapi juga tidak bisa tetap mempertahankan budaya asli Afrika mereka. Walaupun mereka lebih banyak berbicara bahasa Gujarat dan Hindi, namun musik, nyanyian, dan tarian mereka masih kental menampakkan pengaruh dari Swahili. Bahkan, nyanyian, musik, dan tarian mereka merupakan satu-satunya sarana yang menghubungkan mereka dengan latar belakang sejarah Afrika mereka.

Sebagian besar orang Siddi tinggal di Gujarat, negara bagian barat India. Desa Jambur, yang terletak di pedalaman hutan Gir, merupakan salah satu dari sekian tempat kediaman khusus orang Siddi. Desa ini sungguh-sungguh miskin. Menurut salah satu legenda yang umum diterima, pendiri dari penduduk Siddi ini datang dari Nigeria melalui Sudan dalam perjalanan hajinya menuju Mekah. Pemimpin ini adalah seorang saudagar kaya, yang bernama Bawa/Baba Ghor, yang menetap di Rajpipla terlebih dulu sebelum akhirnya mencapai Jambur.

Orang dewasa dalam suku Siddi adalah buruh harian, yang diupah untuk mengerjakan pekerjaan sambilan. Mereka berangkat saat hari masih subuh untuk bekerja di ladang, hutan, atau di jalan-jalan demi memperoleh 50 -- 60 rupee (sekitar 1,5 dolar AS) per hari. Anak-anak sering ditinggalkan sendiri, orang tua sering kali tidak tahu apa yang mereka lakukan. Hanya sedikit orang Siddi yang menyelesaikan pendidikan dasarnya, dan lebih sedikit lagi yang melanjutkan ke sekolah menengah atas. Kaum wanitanya benar-benar disisihkan dan tidak mengetahui apa-apa tentang dunia luar.

Beberapa masalah sosial orang Siddi mencakup minuman keras (kaum laki-laki menghabiskan sebagian besar dari gajinya yang kecil untuk membeli arak lokal, dan tidak menyediakan kebutuhan-kebutuhan pokok keluarganya), putus sekolah, keluarga berantakan, kekumuhan, kekurangpedulian pada kesehatan, kemiskinan, dan ketidakberdayaan. Rendahnya tingkat pendidikan, menyusul perbudakan dalam pekerjaan-pekerjaan kasar menurunkan mereka hingga pada tingkatan paling rendah, dari apa yang disebut sebagai strata sosial.

Kebanyakan orang Siddi adalah Muslim Suni, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan pemimpin Sufi, Baba. Niscaya mereka akan bersedia menerima berita tentang Yesus sang Kabar Baik, tetapi karena keterisolasian mereka, baru sedikit pemberita Injil yang dapat mendatangi mereka.

India memiliki satu masyarakat Muslim yang belum terinjili terbesar di dunia. Kemungkinan ada sekitar 150 juta orang Muslim di India. Kebanyakan dari mereka tinggal di tanah datar yang sangat luas. India memiliki lebih banyak orang Muslim daripada jumlah total orang Muslim di negara-negara berikut: Yaman, Irak, Yordania, Bahrain, Qatar, Arab Saudi, Oman, Kuwait, maupun Mesir. Tetapi Tuhan Yesus sangat mengasihi mereka semua.

Pokok-Pokok Doa:

1. Berdoa agar terjadi pewahyuan akan kasih Allah di dalam sang Mesias, Yesus Kristus, bagi kaum Siddi.

2. Berdoa supaya ada kasih dan kesatuan dalam keluarga, khususnya bagi anak-anak yang tidak dipedulikan.

3. Berdoa untuk kelepasan dari semua bentuk kecanduan/minuman keras. Diperlukan kepemimpinan yang kuat: meskipun sudah ada kepala suku, namun masih dibutuhkan bangkitnya pemimpin-pemimpin baru untuk menolong mengangkat posisi mereka secara sosial politik.

4. Berdoa agar Tuhan mengutus pekerja yang memiliki berbagai keahlian baik dalam tugas: rohani, pendidikan, kesehatan, pertanian, pengembangan masyarakat, dll..


Kontak: < doa(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari >
(c) 2012 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org