Buku: Biarkanlah Anak-anak Datang Padaku
Pasal I-Harga Kehidupan Anak
A. Hidup manusia dibagi dalam 3 masa:
- Masa kanak-kanak: antara 1 th - 12 th.
- Masa remaja : antara 13th - 24 th.
- Masa dewasa/tua : antara 25th - 100th.
Dari ketiga masa ini yang terpenting ialah masa kanak-kanak,
sebab:
- Masa ini menjadi dasar bangunan yang menentukan kehidupan
kanak-kanak itu di kemudian hari.
- Pada masa ini perasaan dan ingatan mereka paling terang.
- Daya menerima dan daya meniru mereka sangat besar.
- Masa ini ialah masa mereka sangat rindu dan haus akan
pengajaran.
Masa ini secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi
ingatan mereka, tentang kelakuan, moral, watak, keinginan dan
tujuan hidup mereka, apa yang masuk dahulu dalam hidup mereka
sudah menjadi akar yang mendalam.
Ada pendapat ahli-ahli bahwa pengajaran seorang ibu kepada
anaknya sebelum anak tersebut berumur 3 tahun, telah menentukan
setengah dari pekerjaan pendidikan. Dalam sejarah gereja banyak
tokoh-tokoh besar bertobat pada masa kanak-kanak, misalnya:
- Merry Slessor (7 tahun): Pengajar Injil di Afrika.
- Issac Watts (9 tahun): Penulis lagu-lagu.
- Catherine Booth (6 tahun): seorang tokoh pembangun rohani
- Polycarpus (9 tahun): tokoh yang mati syahid
- Jonathan Edwards (7 tahun): seorang cendikiawan, ahli politik
theologia, filsafat dan penggembala
gereja.
- Mathew Henry (10 tahun): Penulis tafsir
Di dalam Alkitab juga banyak tokoh-tokoh yang dimulai dari
kanak-kanak sudah bertobat:
- Musa
- Daniel
- Daud
- Samuel
- Obaja
- Timotius
Anak-anak Yahudi sejak kecil telah diajar untuk menghafal Taurat. Pada
umur 12 tahun mereka sudah harus dapat menghafal dan diperbolehkan
mengikuti acara-acara di Bait Allah. Maksudnya supaya mereka tetap
memegang teguh Taurat dan bertanggung jawab sendiri atas Taurat
itu.
B. Keistimewaan dalam hidup anak-anak:
- Hati anak-anak adalah murni. Pada masa mereka belum dipengaruhi
dengan kebiasaan-kebiasaan buruk dan pikiran dosa dan
akibat-akibat dosapun belum kelihatan, sebab itu: HARUS
MENGAJAR MEREKA MEMBENCI DOSA (dasar dosa telah ada pada
mereka, namun belum dinyatakan keluar)
- Matius 18:3; Amsal 20:11, dsb.
- Dalam hati anak-anak tidak ada tipu daya, apa yang dikatakan
dan dilakukan sesuai dengan hati pikiran mereka, dapat menjadi
contoh untuk orang dewasa dalam hal kejujurannya.
- Berfungsi menjadi teladan kehidupan manusia.
C. Anak-anak adalah suatu bangunan yang dapat dibentuk:
Terjadinya pembentukan watak dan kepribadian seorang anak tidak
hanya dibatasi oleh faktor keturunan, melainkan juga dipengaruhi
oleh keadaan lingkungannya. Yang dimaksud dengan keadaan
lingkungan ialah:
- Rumah tangga
- Sekolah
- Pergaulan
- Gereja
Faktor dari kehidupan masyarakat, keadaan lingkungan 1-3
seringkali gagal dalam pembentukan watak yang baik, sebab itu
adalah tugas daripada gereja untuk mengatasi kegagalan tersebut.
Kita yakin dengan keteguhan hati, kita dapat membentuk hidup yang
baik dengan firman yang kita isikan dalam hati anak sebagai dasar
yang kokoh dan teguh dalam bangunan kerajaan Allah, supaya mereka
menjadi warga surga yang baik.
D. Hubungan Yesus Kristus dengan Anak-anak:
- Yohanes 1:14, Firman itu telah menjadi manusia... Yesus menjelma
menjadi manusia. Yesus sendiri menjalani masa anak-anak dan
menjadi besar menurut peraturan manusia. Ini berarti bahwa Ia
mementingkan masa ini.
- Yesus menjadikan anak-anak teladan dari kerajaan Surga.
- Yesus sendiri mementingkan pekerjaan anak-anak.
Dari sudut negatif:
Ia tidak membiarkan orang-orang meremehkan, menghalangi anak-anak
untuk datang kepadaNya. Matius 18:3-14; 19:13-15, ini menandakan
bahwa anak-anak ada kemungkinan sesat.
Dari sudut positif:
- Ia menyuruh membawa anak-anak kepadaNya.
- Ia menyuruh memelihara/menggembalakan anak-anak - Yohanes 21:5M
- Ia bekerja sama dengan anak-anak - Yohanes 6:1-15
- Ia menyambut dan menyembuhkan anak-anak:
Membangkitkan anak Yairus: Markus 5:41-42; Menyembuhkan anak
pegawai istana - Yohanes 4:46-54; Menyembuhkan anak perempuan
Kanani - Matius 15:22-28; Menyembuhkan anak yang gila babi
Matius 17:14-21.
Pasal II-Kepentingan Pekerjaan Sekolah Minggu
A. Keistimewaan pekerjaan sekolah Minggu
- Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang paling murni.
- Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang membentuk bangunan yang kokoh.
- Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang mempunyai nilai kekal.
- Pekerjaan ini adalah pelayanan yang sukar.
B. Kepentingan pekerjaan anak-anak:
- Pekerjaan anak-anak adalah pekerjaan Tuhan dan Pesan Tuhan.
Tuhan sendiri mementingkan pekerjaan ini.
- Pekerjaan anak-anak adalah pengajaran Alkitab. Amsal 22:6,15.
23:13-14; 29:17; Ulangan 11:18-19 ; Masmur 78:3-4,6.
- Membantu kekurangan pengajaran dalam rumah tangga.
- Membentuk orang Kristen yang baik bagi gereja.
- Anak-anak mempunyai hidup yang seluruhnya mengikut Tuhan.
- Anak-anak adalah penyebar Injil yang paling baik.
- Anak-anak paling mudah menerima Injil.
Pasal III-Sejarah Sekolah Minggu
A. Rumah sembahyang orang Yahudi :
Sebelum ada Sekolah Minggu, pendidikan agama Yahudi menghendaki
anak-anak Yahudi membaca Alkitab di rumah sembahyang dan
mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh rabi-rabi. Rabi
Green berkata: "Tidak ada bangsa yang lebih mementingkan
pengajaran agama terhadap anak-anak daripada bangsa Yahudi."
Josephus berkata: "Semua prinsip yang kami pentingkan ialah
pengajaran terhadap anak-anak."
Dari hal ini kita tahu bahwa pengajaran orang Yahudi terhadap
anak-anak demikian dipentingkan, sehingga di kota Yerusalem saja
ada 700 rumah sembahyang. Hal ini menyebabkan kepercayaan orang
Yahudi menjadi suatu benteng yang tidak dapat dirobohkan.
B. Permulaan Gereja :
Yesus sendiri disebut Rabi dan guru yang baik. Ia sendiri
mengajar. Ia juga menyuruh/memesan kepada murid-muridnya untuk
pergi ke seluruh muka bumi, supaya seluruh umat manusia menjadi
murid-muridNya. Kisah Rasul 2:39; Kisah Rasul 5:42. Dari
ayat-ayat ini kita mengetahui bahwa mengajar itu lebih penting
daripada mengabarkan Injil. Dalam Alkitab `MEMBERITAKAN INJIL`
dipakai 143 kali sedangkan istilah `MENGAJAR` dipakai 217 kali.
Mulai abad yang ke II gereja merasa sangat perlu mengajarkan
Alkitab kepada anak-anak. Maka mulailah disusun doktrin
tanya-jawab, dan mengajarkan kepada anak-anak. Orang Kristen
mulai umur 7 tahun harus menerima pengajaran Alkitab di rumah
sembahyang.
C. Masa Peralihan (Reformasi)
Pada masa Martin Luther gereja telah melalui zaman kegelapan
selama masa itu. Ibadat hanya menjadi tradisi belaka. Pengajaran
Alkitab diganti dengan pengajaran manusia, karena gereja telah
melalaikan kebenaran Alkitab (sedikit sekali penuntutan
kebenaran), sehingga pada waktu Martin Luther bangun dan memakukan
suatu penetapan di muka pintu gereja yang kemudian menjadi dasar
dari katholisasi. Pada tahun 1576 Gereja Scotland mengeluarkan
ketetapan bahwa tiap gereja pada hari minggu harus diadakan
kebaktian anak-anak, mengajar anak-anak kebenaran Alkitab. Pada
waktu itu gereja Rum Katolik juga mulai mengembangkan pendidikan
terhadap anak-anak. (Suatu kutipan dari Children`s Evangelism
halaman 25 mengenai percakapan dari seorang Roma Katholik dengan
seorang Bishop Protestant di Amerika beberapa tahun yang lalu.
Iman Roma Khatolik itu berkata: Betapa menyedihkan dan bodohnya
kamu, orang Protestan, kamu membiarkan anak-anak sampai mereka
besar, dikuasai Iblis, kemudian kamu bekerja untuk mendapatkannya
kembali dengan susah payah. Sebaliknya kami orang Katholik,
mengetahui bahwa anak-anak adalah lemah seperti tanah liat
ditangan kami dan kami menyerahkan/mengabdikan diri kami
pertama-tama kepada mereka. Ketika mereka telah terlatih dan
terintruksi dengan baik, maka kami tidak kuatir dengan hari depan
mereka. Begitu juga St. Francis Zavier berkata: Berikan
kepadaku anak-anak sampai berumur 7 tahun, kemudian siapapun boleh
mengambilnya dari padaku, aku tak akan takut kalau kepercayaan
akan berubah."
D. Pendiri Sekolah Minggu
- Robert Raikers
Asal berdirinya Sekolah Minggu di Chancester Inggris pada tahun 1780;
Robert Raikers adalah seorang penerbit surat kabar, pada zamannya
masyrakat Inggris berada dalam kegelapan moral. Anak-anak berumur 7-9
tahun telah keluar untuk bekerja. Mereka terlantar, kurang pendidikan,
buta huruf dan hidup dalam dosa. Hari Minggu adalah kesempatan yang baik
untuk berbuat dosa dan segala macam kejahatan. Pada suatu hari, ketika
Robert Raikers pergi mencari pekerja bagi penerbitannya, ia mendapati
anak-anak yang tidak terpelihara itu dan juga tingkah laku liar, maka
ia tergerak hatinya untuk mendidik dan mengajar mereka. Kemudian ia
menggunakan hari Minggu untuk mengajar anak-anak membaca Alkitab dan
mengenal huruf. Tanpa pendidikan ini, mereka nanti akan tetap menjadi
anak-anak yang suka akan berbuat dosa. Karena hari yang dipakai Robert
Raikers untuk megajar adalah hari minggu, maka berdirilah istilah
Sekolah Minggu. Ia mengajar seorang diri, dan yang diajarkan
adalah: membaca, menulis, pendidikan kepribadian dan agama. Ia
membawakan kabar ini dan segala keperluan Sekolah Minggu lewat surat
kabarnya, supaya masyarakat dapat mendukung dan menaruh perhatian.
Mula-mula gereja tidak mau membantu usaha ini, tetapi kemudian banyak
orang-orang Kristen yang tergerak untuk membantu usaha ini dan telah
diundang pembantu-pembantu untuk mengajar Sekolah Minggu tersebut.
Pada tahun 1785 di London telah didirikan suatu dana untuk Sekolah
Minggu.
- John Wesley:
Pada waktu John Wesley melihat akan pentingnya dan perlunya pekerjaan
Sekolah Minggu ini, ia berkata: "Saya dapat katakan, bahwa pekerjaan
Sekolah Minggu ini adalah pekerjaan yang paling mulia di antara
pendidikan-pendidikan di Eropa. Jika saya mengajar Sekolah Minggu
dengan baik, maka hari depan Sekolah Minggu akan berkembang.
Pendidikan Sekolah Minggu ini didukung oleh John Wesley dan J.
Whitefield dan menjadi suatu gerakan kebangunan yang besar bagi
negara Inggris, sehingga Inggris terhindar daripada nasib kehancuran
dan masa kegelapan, dan mencegah gelombang pemberontakan dari
Perancis.
Robert Raikers pada tahun 1811 telah meninggal dunia, pada waktu itu
murid-murid Sekolah Minggu sudah mencapai jumlah 400.000 anak.
Pekerjaan ini juga segera dimulai di Amerika dan tahun 1880 Inggris
dapat membuka sekolah dasar, dengan dana dari Sekolah Minggu. Baru
pada tahun 1917 pekerjaan Sekolah Minggu lebih disempurnakan dengan
menyesuaikan umur anak, menurut ilmu jiwa dan kemudian dibagi kelas.
Tuhan telah memberkati pekerjaan Sekolah Minggu hingga kini. Saat ini
lebih kurang ada 40.000.000 jiwa. Di Tiongkok pun didirikan Sekolah
Minggu meskipun belum teratur, tetapi lambat laun berkembang juga
hingga akhirnya dapat mencetak gambar-gambar sendiri.
Pasal IV-Hubungan Sekolah Minggu dengan Gereja
A. Kewajiban Gereja terhadap Sekolah Minggu:
- Harus mempunyai guru-guru Sekolah Minggu yang sudah
dilahirkan baru.
- Harus memperhatikan guru-guru dan memberi kritik-kritik
yang membangun.
- Harus memilih buku-buku pelajaran Sekolah Minggu yang mempunyai
dasar kepercayaan benar.
- Harus menyediakan setiap kebutuhan Sekolah Minggu
- Harus mendoakan Sekolah Minggu.
- Harus menganjurkan anak-anak dari anggota gereja untuk
mengunjungi Sekolah Minggu.
B. Kewajiban Sekolah Minggu terhadap gereja:
- Melaporkan dengan jujur segala keperluan dan hasil pekerjaan
Sekolah Minggu.
- Memberi dasar iman kepercayaan dan pengabdian yang benar pada
anak-anak.
- Mendidik/memelihara ibadat dan hati yang mau dipersembahkan
kepada Yesus Kristus.
- Memimpin mereka untuk mengenal dan menerima Yesus sebagai
juruselamat mereka pribadi dan kelak mereka dewasa akan menjadi
anggota gereja.
C. Hasil Sekolah Minggu Terhadap Gereja:
- Anggota gereja bertambah besar.
- Gereja mempunyai anggota yang mempunyai dasar pengabdian yang
benar.
- Dapat menjadi pengerja Tuhan, misalnya Guru Sekolah Minggu,
anggota paduan suara dsb.
- Suasana kerohanian dapat dipelihara tetap dan persembahan serta
peraturan gereja dapat diindahkan.
Pasal V-Tujuan Mengajar, Pengajaran Pokok
A. Tujuan Mengajar:
Apakah tujuan mengajar Sekolah Minggu? Mengajar Sekolah Minggu
bukan untuk memberikan pengetahuan agama, melainkan untuk membentuk
suatu hidup kekristenan yang mempunyai hubungan dengan hidup Kristen.
Roma 11:36, "Karena daripada-Nya dan olehnya dan kepadaNya ada
segala sesuatu...." Tujuan dapat menetukan arah, arah dapat
menentukan kerajinan (dalam pelayanan); rajin dapat menentukan
hasilnya.
B. Pengajaran Pokok:
- Supaya anak-anak mengenal kasih anugerah Allah
Mengenal Allah yang benar, khalik kita dan Pencipta langit dan
bumi, keajaibanNya, hikmatNya, KuasaNya yang juga diberikan pada
manusia, Allah yang mengasihi kebenaran, keadilan dan membenci
dosa, jadi supaya anak-anak mempunyai pengenalan yang benar pada
Allah.
- Supaya anak-anak menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat:
Teranglah betapa penting dan berharga jiwa manusia yang bersifat
kekal, telah dikuasai oleh dosa kejahatan hingga akhirnya binasa,
tetapi ada keampunan melewati darah Kristus. Hingga barangsiapa
yang percaya dan bertobat tidak akan binasa, melainkan mempunyai
hidup yang kekal.
- Supaya anak-anak dapat menjalankan Kehendak Allah:
Allah mempunyai rencana bagi tiap pribadi anak, karena itu
tiap-tiap anak harus mempunyai hubungan dengan Tuhan, taat pada
pimpinan Roh Kudus, berjalan di dalam rencana dan kehendak Allah
yang ditentukan pada tiap pribadi dan menjadi orang yang
ditentukan oleh Allah menurut rencanaNya. Dan mau mempersembahkan
tubuhnya; serta memuliakan Tuhan senantiasa dalam hidupnya.
C. Kesimpulan:
Dengan pengenalan adanya Allah yang Esa, pengampunan dosa, hidup
kekal (tujuan kita di Surga) biarlah semasa hidup, kita pergunakan
hidup kita untuk berbakti dan memuliakan nama Tuhan, dan menjadi
berkat bagi semua.
Pasal VI-Susunan Sekolah Minggu, Syarat-syarat Pengajar, Petunjuk-petunjuk bagi Pengajar dan Persiapan bagi Pengajar
A. Susunan Sekolah Minggu :
- Pendeta (penasehat/pengawas)
- Ketua Sekolah Minggu (dipilih)
- Para Pengajar
- Penulis
- Pembantu Umum
- Pemimpin Nyanyian.
B. Syarat-syarat Pengajar Sekolah Minggu:
- Hidupnya telah dilahirkan baru, hidup sebagai orang Kristen
yang sungguh-sungguh. Mustahil bila hidupnya belum dilahirkan
pula dapat mengeluarkan hasil (berbuah). Hidup kekristenan
lebih penting daripada gelar-gelar, kedudukan dan sebagainya.
Sedikit pengajar yang telah diselamatkan adalah lebih baik
daripada sejumlah pengajar yang belum dilahirkan baru dan
diselamatkan.
- Pribadinya harus menuntut kesucian. Seorang pengajar yang
berhasil bukan semata-mata karena petah lidahnya, melainkan
melalui pribadi pengajar. "It is not what you say or do, but
what you are."
- Harus bersumber pada Alkitab apa yang kita kabarkan tentang:
`Kebenaran Allah`. Alkitab setiap hari harus direnungkan,
dipercaya, dan dijalankan. Karena Firman Tuhan mempunyai Kuasa.
- Tentang Pekerjaan:
- Harus penuh kasih. Kasih memberikan kesabaran, baru dapat
mengatasi segala kesukaran dan tahan menghadapi segala
sesuatu. Bila ada kasih dapat mengatur orang lain. Hanya
dengan kasih pekerjaan kita dapat dilaksanakan. Tidak ada
barang sesuatu yang dapat menggantikan kedudukan kasih ini.
"SESEORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI KASIH TERHADAP ANAK, DIA
TIDAK LAYAK JADI PENGAJAR SEKOLAH MINGGU"
- Harus mempunyai tanggung jawab:
Kita harus senantiasa mempunyai gairah terhadap anak-anak,
setiawan terhadap pekerjaan dan kewajiban. Mengetahui dan
mempelajari tentang ilmu jiwa anak-anak dan cara mengajar.
C. Petunjuk-petunjuk bagi pengajar :
- Terhadap anak harus mempunyai gairah yang tidak putus-putusnya,
dan selalu ingin mengetahui dan menyelami jiwa mereka.
- Harus memasuki dunia anak-anak, menjadi sahabat anak-anak; dan
belajar bahasa anak-anak.
- Harus melayani dengan rajin, tekun dan sabar, kita menaburkan
benih jangan tergesa-gesa hendak lekas menuai hasilnya.
- Jangan pilih kasih diantara anak-anak (membedakan satu dengan
yang lain, baik dalam apa saja) sekali-kali kita jangan
mengabaikan yang miskin, wajahnya yang jelek, maupun yang
lemah sarafnya.
- Harus mempunyai iman, pengetahuan, perbuatan yang layak,
perkataan yang murni. Jangan cepat-cepat mengeluarkan kata
ancaman, janji-janji dan sebagainya. Apa yang pernah diucapkan
harus ditepati.
- Harus mendidik anak-anak itu dengan akal budi (keras pada
tempatnya).
- Pakaian pengajar harus bersih, rapi, sederhana.
- Pengajar harus datang seperempat jam sebelum kebaktian anak-anak
dimulai.
- Pengajar jangan mengkritik pengajar lain dihadapan anak-anak.
- Kalau menghadapi keadaan yang krisis/kacau pengajar harus dengan
tenang dan bijaksana mengatasinya.
D. Persiapan bagi pengajar :
- Harus banyak membaca, menyelidiki Alkitab, melihat tafsir
Alkitab, sejarah Alkitab, Ilmu Bumi Alkitab, Latar Belakang
ceritera Alkitab, adat istiadat bangsa pada waktu itu.
- Harus mempelajari cara mengajar sehingga lebih mengetahui
kebutuhan mereka menurut umur mereka.
- Cara mengamati dan menyelidiki sendiri hidup anak-anak. Cara
ini paling praktis untuk menyelidiki sendiri hidup
anak-anak, tetapi juga paling sempit lingkungannya.
- Cara mengingat pengalaman masa kecil, cara ini praktis, tetapi
sangat sempit dan ceroboh. Sebab keadaan latar belakang mereka
belum tentu sama dengan latar belakang pengajar.
- Cara menyelidiki melalui buku-buku ilmu jiwa, cara ini baik;
tetapi tidak praktis. Jika memakai cara ini, jangan hanya
membaca satu buku tentang ilmu jiwa melainkan harus membaca
banyak buku-buku dan mempertimbangkan sendiri, sebenarnya
cara ini adalah cara terbaik.
- Harus banyak berdoa minta hikmat dan kuasa dari atas.
- Harus setia menyediakan pelajaran, memakai banyak waktu untuk
memikirkan dan menyelidiki Alkitab.
- Harus benar-benar mengenal tujuan mengajar Sekolah Minggu.
Pasal VII-Dalil Hasil dari Mengajar
A. Prinsip Dasar Mengajar:
- Cara memaksakan dan mendesak (menghafal). Guru yang aktif dan
muridnya pasif menerima pelajaran dalam otaknya/memasukkan
segala pengetahuan ke dalam otak anak tersebut, guru aktif
sementara murid pasif.
- Dengan cara memberi dorongan untuk memperkembangkan, supaya
anak-anak ada penuntunan dalam kebenaran, ada kerja sama antara
guru dan murid. Cara mengajar ini membuka pengetahuan anak-anak
sehingga mereka dengan aktif dapat menerima pengajaran; dan
memperkembangkan daya cipta dan keahlian mereka.
B. Beda cara berkotbah dan mengajar:
NO | KHOTBAH | MENGAJAR |
1. | Hanya suara pengkotbah | Ada suara murid yang bertanya
jawab. |
2. | Hanya mementingkan berceramah,
menerangkan kebenaran. | Harus memperhatikan penerimaan
murid, supaya yang diajarkan dapat diterima dan dimengerti. |
3. | Hanya mempunyai kewajiban | Selain bersedia juga harus dapat
menerangkan sejelas-jelasnya supaya dimengerti, dan dapat dilaksanakan murid-murid. |
4. | Tidak diuji/ditanya kembali | Ada ujian supaya diketahui derajat
murid (dapat/tidaknya ditangkap) |
5. | Tidak ada urutan, tidak ada ketentuan yang teratur | Harus ada ketentuan yang baik
dan teratur. |
C. Pengajaran Yesus Kristus :
Pengajaran Yesus Kristus mementingkan kesadaran dan penerimaan, maka
besar daya pendorongnya. Yesus Kristus adalah pengajar yang paling
besar dalam sejarah manusia, Ia mengajar dan memberikan manusia
kesadaran hikmat dan membangkitkan manusia untuk mendengarnya, dan
kuasa untuk bersungguh-sungguh.
D. Hasil dari Mengajar :
Pekerjaan Sekolah Minggu adalah pekerjaan menolong/mneyelamatkan
jiwa. Sebab itu pekerjaan pengajar bukan untuk merusak atau
menghancurkan melainkan untuk membangun. Yeremia 1:10
E. Pengajar yang berhasil, hasilnya terlihat dari murid-muridnya.
- Murid-murid dapat mengerti apa arti kebenaran.
- Murid-murid percaya kebenaran, dan dijalankan dalam hidupnya
sehari-hari. Dan hidup mereka dapat merupakan pengabdian yang
sungguh-sungguh.
- Murid-murid menjalankan kebenaran dalam hidupnya (mengeluarkan
buah)
F. Tujuh Dalil Mengajar (John Milton Gregory)
- Dalil untuk mengajar.
Pengajar harus tahu apa yang diajarkan, bahwa ia harus lebih
banyak mengetahui dari orang yang diajar. Sebab itu harus lebih
banyak menyelidiki Firman Tuhan, sehingga dapat memberi jawaban
yang memuaskan bagi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
murid-murid.
- Dalil untuk murid.
Seorang murid harus mempunyai gairah untuk memperhatikan pelajaran
yang diberikan. Maka pengajar harus dapat menguasai pikiran murid,
perasaan hati, gairah dan daya pemusatan murid. Untuk menguasai
daya pemusatan murid harus diperhatikan beberapa hal:
- Mencari dan mengetahui jalan pikiran murid.
- Menyingkirkan segala hal yang dapat memecahkan perhatian murid.
- Menyesuaikan dengan penerimaan murid.
- Mengusahakan supaya murid ada bagian dalam pelajaran itu.
- Melupakan diri murid dan meleburkan diri dalam pelajaran itu.
- Dalil untuk bahasa pengantar:
Bahasa adalah pengantar antara pengajar dan murid dalam
pelajaran. Sebab itu bahasa mengajar harus disesuaikan dengan
bahasa murid. Pengajar harus memakai bahasa murid, singkat,
jelas, mudah dimengerti dan kalimat langsung. Juga sering
menguji murid apakah bisa dimengerti.
- Dalil Pelajaran
Harus memakai cara yang teratur dan sistematis. Membangun
pelajaran yang baru diatas pelajaran yang lama. Berdasarkan
kebenaran lama yang telah diterimanya, diberikan kebenaran baru.
Jika mereka belum mengerti kebenaran yang lama, maka mereka
sukar untuk mengerti kebenaran yang baru. Jika hal demikian
terus berlangsung, maka murid tersebut makin lama, makin
mengalami kesukaran sehingga menghilangkan gairah belajar.
- Dalil dari Cara Mengajar
Supaya murid-murid bukan saja mendapat tetapi juga dapat
menemukan kebenaran sendiri, hingga otomatis bisa mempelajari
sendiri. Pengajar harus memimpin murid-murid untuk belajar
sendiri, mencari kebenaran sendiri serta mengembangkan
kebenaran itu. Dengan demikian mengajar mereka untuk
mempraktekkan kebenaran dalam hidup mereka.
- Dalil dari Belajar
Kebenaran yang dipelajari murid-murid haruslah hidup di dalam
hatinya dan menjadi bagian dalam hidupnya. Seorang murid harus
menerima kebenaran secara membabi buta, secara sadar dan
mengerti dan dilaksanakan dalam hidupnya. Jadi kebenaran yang
mereka terima harus: dimengerti, diterima, dilaksanakan.
- Dalil dari Belajar dan Ujian.
Ujian dapat meneguhkan pekerjaan pendidikan. Belajar dapat
mencapai pengertian terhadap kebenaran yang baru, supaya dapat
mengingat dengan sempurna atas pelajaran-pelajaran yang telah
dipelajari.
KESIMPULAN:
Hasil dari pengajar bukan hanya bersandar atas cara dan bahan-bahan.
Karena cara hanyalah alat untuk mencapai tujuan mengajar. Cara tidak
dapat menyelamatkan jiwa. Jika pengajar hanya bersandar atas
pengetahuan ilmu jiwa, cara dan pengalaman, maka pekerjaan ini tidak
akan menyelamatkan jiwa anak. Cara ini harus diserahkan kepada Roh
Kudus. Sebab itu dalil dari mengajar hanyalah bersandar atas
penyertaan Roh Kudus. Zakaria 4:6. Cara dapat dan harus dipakai,
tetapi tidak harus semata-mata bersandar atasnya dan terlebih lagi
tidak boleh dimegahkannya.
Dr. Benson berkata: "Tidak ada seorang seperti Yesus yang demikian
amat mementingkan cara mengajar dan tidak ada seperti Yesus yang
seluruhnya bersandar akan Roh Kudus. Meskipun Yesus tidak menuliskan
buku pelajaran tentang cara mengajar, tetapi dari
pengajaran-pengajaranNya ternyata Ia adalah pengajar yang paling
besar dan mempunyai cara mengajar yang paling baik dan paling
berwibawa.
P A S A L VIII-Bagaimana Menyediakan Pelajaran
Cara Menyusun Pelajaran :
- Persiapan yang mendadak, karena pengajar yang bertugas mendadak
tidak dapat datang, hal semacam ini mempunyai kebaikan, juga
keburukan.
Kebaikan : Supaya murid tidak memandang rendah pengajar.
Keburukan: Tidak dapat memberikan kesan yang mendalam pada
anak-anak.
- Persiapan menurut urutan.
- Menurut urutan kebenaran.
Kebenaran-kebenaran yang akan diajarkan harus dikenal dahulu
secara menyeluruh lalu disusun secara urutannya, harus
disesuaikan dengan daya penerimaan murid dan bersandar pada
pempinan Roh Kudus. Dalam pelajaran ini harus memakai
cerita-cerita atau perumpamaan, supaya mudah diterima murid
dan tidak membosankan.
- Menurut urutan sejarah.
Cara ini menurut peristiwa sejarah, kita menceritakan
peristiwa-peristiwa, fakta-fakta menurut waktu. Tentunya dalam
cerita ini adalah mengandung kebenaran dan pengajaran. Cara ini
mudah diterima murid, tetapi susunan kebenarannya kurang
sempurna urutannya.
- Menurut dasar Ilmu Jiwa.
Cara ini harus mendalam menyelidik ilmu jiwa anak-anak dulu dan
mempelajari sungguh-sungguh, supaya dapat menguasai daya khayal
murid, dan harus disesuaikan dengan pengalaman kehidupan anak-
anak.
- Persiapan pokok pelajaran:
- Nats Alkitab.
- Menurut urutan yang teratur.
- Jangan terlalu pendek dan terlalu panjang.
- Harus banyak membaca dan hafal ayat Alkitab.
- Mengenai pelajaran doktrin harus disesuaikan dengan Firman
yang bersangkutan. Jangan sembarangan mengambil ayat-ayat
Alkitab yang tidak bersangkutan dan menerangkan kebenaran
Alkitab dengan kesalahan.
- Judul.
- Jika sukar mendapatkan judul berdoalah.
- Lebih baik mencari perkataan dari ayat-ayat Alkitab.
- Judul jangan terlalu panjang, harus disingkat, bersifat
rohani dan jangan terlalu umum.
- Harus yang menarik, supaya murid tertarik.
- Tujuan / Pokok Pelajaran:
Kita harus sering memikirkan dengan cara bagaimanakah kita harus
bercerita, supaya dapat meninggalkan kesan dalam pikiran murid dan
dapat mempengaruhi hidup mereka. Tujuan/pokok pelajaran bukanlah
untuk diucapkan saja tetapi supaya murid-murid dapat juga
mendapatkan sendiri.
Yang harus diperhatikan:
- Tujuan/pokok pelajaran harus sesuai judul.
- Harus mempunyai hubungan dengan anak-anak.
- Harus murni dan jelas.
- Jangan memberi terlalu banyak pelajaran dan permintaan yang
terlalu tinggi terhadap murid. Cukup satu judul dan satu
tujuan/ pokok pelajaran supaya murid dapat mengerti dan mudah
menerima.
Garis besar cerita:
- Harus cukup jelas dan mudah diingat-ingat.
- Jangan terlalu banyak pembagian-pembagian.
- Pembagian besar dan kecil harus mempunyai hubungan dan sesuai dengan
judul.
- Bagian yang penting harus menuju yang tertinggi (klimak)
- Pada tiap bagian harus diberi judul/tanda, alat apa yang akan
dipergunakan, cerita apa, contoh apa, pertanyaan apa yang akan
dipakai.
- Penutup
Yang terpenting ialah bahwa kalimat-kalimat penutup dapat mencapai
tujuan, sebab itu:
- Penutup harus singkat dan jelas.
- Harus mudah dimengerti.
- Setelah mencapai tujuan, harus segera menutup. Jika tidak akan
memecah perhatian murid-murid.
- Diakhiri dengan doa untuk menekankan kembali pelajaran tersebut
dalam hati murid.
Baik juga menutup dengan pertanyaan, setelah murid menjawab, lalu
diberi anjuran. Misalnya:
** Siapakah sesamamu manusia?
** Perbuatlah demikian!
** Yang berkata dengan engkau itulah sesamamu manusia.
Untuk penginjil dan pengajar penting untuk diperhatikan:
- How to stand up.
- How to speak up.
- How to shut up.
- Pendahuluan
Fungsi dari pendahuluan ialah sebagai jembatan dari pengajaran/
kebenaran. Sebab itu banyak memikirkan memilih yang sesuai.
Pengajar harus terlebih dahulu mengerti pelajaran apa yang akan
disampaikan supaya dari pelajaran ini didapatkan titik pemandangan
dan dari titik pemandangan di dapat titik permulaan. Itulah
sebagai pendahuluan.
Harus diperhatikan:
- Pendahuluan harus pendek, sederhana dan menyenangkan anak.
- Untuk pendahuluan boleh dipakai kata-kata yang menarik
perhatian murid.
- Pendahuluan harus dapat menyatakan kebenaran dan pemusatan
pemikiran murid sehingga menimbulkan rangsangan.
- Boleh memakai beberapa pertanyaan.
- Harus banyak memakai daya khayal.
P A S A L IX-Bahan Pengajaran Sekolah Minggu
Bahan Pengajaran Sekolah Minggu:
Empat unsur yang diperlukan dalam pekerjaan Sekolah Minggu:
- Pengajar
- Bahan Pelajaran
- Murid
- Perlengkapan/persediaan tempat: meja, kursi, alat-alat, dsb.
Dari keempat hal (unsur) terpenting ialah pengajar. Selain dari pada
pengajar maka perlu juga bahan-bahan pelajaran. Bahan Sekolah Minggu
harus mempunyai hubungan yang erat dengan kepercayaan Kristen, harus
pengetahuan kebenaran dan dapat mempengaruhi untuk membentuk karakter
murid.
Bahan-bahan Pelajaran:
- Alkitab :
Alkitab ialah bahan yang paling penting. Tujuan pekerjaan Sekolah
Minggu adalah untuk memperkembangkan kerohanian anak-anak;
sedangkan semua bahan-bahan rohani bersumber pada Alkitab. Maka
kita harus mengajar berdasar pada Alkitab saja.
Alkitab adalah kebenaran rohani yang mempunyai kuasa terbesar
untuk merubah dan membentuk karakter anak-anak. Cerita Alkitab
tidak akan habis dan tidak akan menjemukan karena setiap kali
dipergunakan akan didapati pelajaran rohani baru dan arti rohani
yang baru. Setengah dari isi Alkitab berisikan ceritera-ceritera,
maka cocok untuk memenuhi kebutuhan pengajar Sekolah Minggu Pada
tiap bagian Alkitab mengandung perkara-perkara yang sangat
berarti, penuh dengan daya tarik dan mendorong kerohanian anak.
Tuhan memakai Alkitab untuk mewahyukan kepada manusia. Dalam
Alkitab terdapat lebih kurang 400 cerita dan ditambah dengan
perumpamaan-perumpamaan, maka mencapai kurang lebih 500 ceritera.
Sebab itu jangan mengabaikan sumber rohani yang berharga ini.
Firman Tuhan mempunyai kuasa, maka tentu berhasil bila kita
gunakan dengan sebaik-baiknya. Jika Yesus sendiri sering
menggunakan Alkitab, maka terlebih bagi pengajar harus memakai dan
mementingkan Alkitab. Selain Alkitab kita dapat juga menambahkan
riwayat hidup orang-orang besar (tokoh-tokoh) dan
kesaksian-kesaksian, perumpamaan dsb. untuk disesuaikan dengan
Alkitab.
- Buku pelajaran:
Harus hati-hati memilih buku-buku pelajaran, harus sesuai dengan
kepercayaan yang murni dan kebutuhan anak-anak.
- Buku pelajaran yang disamakan seluruh kelas-kelas.
Kebaikannya :
Dalam kebaktian dapat memakai nyanyian yang sama
dan mudah bagi persiapan guru.
Keburukannya:
Mungkin tidak sesuai dengan anak-anak semua umur
dan mungkin mereka telah mengikuti SM bertahun-tahun,
tetapi cerita Alkitab tidak dapat diterima
secara baik dan teratur.
- Buku Pelajaran Menurut Umur.
Kebaikannya :
Dapat menimbulkan pengertian yang teratur; juga
sesuai dengan kebutuhan setiap anak masing-masing
umur.
Keburukan :
Ada kesukaran dalam kebaktian dan persiapan guru.
Tiap tahun yang diajarkan sama saja.
Memakai Buku Pelajaran harus diperhatikan:
- Selain buku pelajaran, Alkitab harus dipakai
- Sebab tidak ada satu buku pelajaran pun yang tepat maka dari
umur anak yang diajar, ambilah pengalaman dan adakan perubahan.
- Jika isi terlalu banyak singkatlah.
- Jika terlalu pendek (sedikit) ditambah dengan perumpamaan.
- Perumpamaan dan ceritera yang diterjemahkan bila tidak tepat,
jangan dipakai carilah yang lain.
- Bahan pandangan dalam pelajaran :
Tugas pengajar ialah untuk memasuki kebenaran dalam hati
anak-anak. Sebab itu hal-hal yang tidak berwujud harus dijadikan
berwujud (dengan kata lain harus menghidupkan kebenaran-kebenaran
Firman Allah Galatia 1:6; 3:1)
Menurut penyelidikan ahli jiwa, bahwa anak-anak setelah mendengar
suatu kebenaran mereka hanya dpat menerima hanya 10-20% saja.
Setelah melihat mereka bisa menangkap dan menerima 50 %. Bila
mendengar dan melihat dan mengatakan dapat menerima 70 %.
Anak-anak yang mendengar, melihat, mengatakan dan menjalankan
dapat menerima 90%. Pengajar harus memakai telinga, mata
anak-anak dengan baik untuk mengajarkan kebenaran. Telinga dan
mata ialah 2 indra untuk menerima segala pengetahuan dari luar,
bila kita dapat menggunakan dengan baik, berarti pengajar dapat
berhasil menanamkan benih-benih kebenaran dalam ladang hati
anak-anak dengan berhasil.
Kebaikan bahan pandangan / alat peraga:
- Dapat memusatkan perhatian dan pikiran anak-anak.
- Memperdalam ingatan anak-anak.
- Dapat menimbulkan gairah yang baru dan pandangan yang jelas.
- Dapat mengatasi kesulitan perkataan dari pengajar untuk
menerangkan kebenaran dan juga dapat mengatasi hal-hal yang
melebihi pengalaman dan emosi murid-murid. Bahan/alat peraga
adalah alat pembantu bagi pengajar, sebab itu tidak boleh
melalaikan persiapan mengajar dan tidak boleh meninggikan yang
tidak berguna.
Macam-macam alat yang dapat dipakai untuk bercerita:
- gambar
- model
- bahan nyata
- bahan simbolik
- gambar alam
- gambaran dalam film/slide
- Anggota badan - mimik
- Gambar:
- Gambar yang dipilih harus sederhana, jelas, tepat dan yang
penting harus nyata. Perbandingan antara gambar dan kelas harus
seimbang. Harus diperhatikan pada waktu apa gambar tersebut
digantungkan dan pada waktu apa harus disingkirkan supaya
tidak memecah perhatian murid. Gunanya: Banyak membantu
murid mengenai ilmu bumi, latar belakang Alkitab dan
sebagainya.
- Menggambar sendiri: tidak semua orang mempunyai bakat ini,
tetapi semua pengajar SM harus berusaha untuk belajar
menggambar. Pengajar harus menggambar dengan jelas, tepat,
cepat dan sederhana. Yang penting harus digambar lebih
dahulu. Sambil menggambar sendiri lalu menerangkan.
Gambaran gabungan, yaitu menggabungkan beberapa gambaran
yang berhubungan. Harus diperhatikan perbandingannya.
- Gambar Flannel. Gambaran ini paling menarik perhatian
anak-anak, sebab bukan hanya bergerak, tetapi juga menurut
urutan ceritera, dan dapat ditambah atau dikurangi. Tetapi
diperhatikan latar belakang jangan terlalu menyolok dan sering
diganti. Subjeknya harus tegas dan benar. Pakaian subjek
harus sama dan memasangnya pun harus tepat. Sambil memasang,
sambil menceritakan.
- Model
Dapat dibuat sendiri, tidak terlalu baik tetapi harus tepat.
Umpamanya: Bait Allah, rumah-rumah orang Yahudi, Taurat,
Alkitab, kemah, kandang domba dan sebagainya.
- Benda-benda nyata
Misalnya Yesus mengambil anak-anak sebagai contoh. Yeremia memakai
tanah liat, mengajar dan berkotbah dengan memakai benda-benda
nyata sangat mengesankan. Tetapi dalam kebaktian tidak praktis,
dalam kebaktian kebangunan rohani yang berturut-turut boleh
digunakan. (John Sung memakai anglo dan api)
- Benda Simbolik.
Misalnya kulit kerang diumpamakan lautan. Pasir sebagai padang
pasir. Beberapa ranting sebagai sebagai hutan yang lebat.
Baterai, lilin sebagai terang dan hidup. Yesus dalam perjamuan
malam mengambil roti dan anggur untuk memberikan gambaran tubuh
dan darahNya.
- Alam.
Memakai benda-benda dari alam utnuk mengadakan suatu kebaktian di
alam terbuka (Yesus di atas bukit, di pantai dan sebagainya) Pohon
ara yang mulai bersemi, tanda musim panas akan tiba. Burung-burung
mempunyai sarang.... orang-orang yang percaya kepadaKu seperti:
sumber air hidup dan sebagainya.
- Gambar Film/slide.
Bahannya agak mahal dan juga harus ada orang yang mengurusnya.
Waktu kelas-kelas digabung dapat dipergunakan. Jangan terlalu
sering dipakai karena dapat menjadi kebiasaan. Sehingga bila tidak
ada film anak-anak tidak mau datang.
- Anggota badan dan mimik.
Ini adalah yang paling praktis, paling hidup dan paling berhasil
di dalam pengajarannya. Pengajar harus dapat menyatakan
(menggambarkan) misalnya: kesukaan, kemarahan, kesedihan,
menirukan orang bisu, buta, tepok dsb. Maka anggota badan juga
harus digunakan untuk menjelaskan. Gerak-gerik pengajar
menyebutkan anak-anak diam dan kediaman pengajar menyebabkan
anak-anak bergerak.
- Bahasa
Berdasarkan 7 dalil di atas kita mengerti bahwa pengajaran doktrin
adalah abstrak dan tidak mudah dimengerti. Oleh sebab itu, boleh
memakai gerakan tangan dan dilakukan dengan perbuatan. Misalnya:
Untuk menyatakan `kekal` dengan lingkaran atau garis lurus yang tidak
terhingga, dan untuk dibenarkan - memakai kaca (kertas kaca) yang
berwarna merah sekali, untuk melihat ke arah benda merah, maka benda
tersebut akan nampak putih. Dan untuk `bertobat` dengan memanggil
tiga anak. Seorang anak memegang tulisan "dosa", yang seorang dengan
tulisan "salib". Dan seorang memerankan dengan berjalan mondar-mandir
dari jalan dosa menuju ke jalan salib. Untuk anugerah dengan memberi
hadiah cuma-cuma. Untuk `iman` orang yang ditutup matanya dan
dipimpin oleh seseorang yang dipercaya lalu diperintahkan untuk
duduk. Untuk tritunggal - matahari (yaitu bendanya, sinarnya dan
panasnya) dsb.
- Tafsiran Alkitab
Dapat melihat latar belakang Alkitab, Ilmu bumi, sejarah Alkitab,
kondordansi, Ilmu Purbakala. Arti nama orang dan tempat - semua
mempunyai manfaat yang baik.
Pasal X-Cara Berceritera
A. Bagaimana menyiapkan ceritera (Lihat pasal VIII)
Yang harus diperhatikan:
- Harus membaca Alkitab sampai jelas, sehingga mengtahui konteknya
(hubungannya)
- Suatu peristiwa dalam Alkitab seringkali diceritakan beberapa kali.
Dan oleh sebab itu harus menyelidiki dan memperbandingkannya
sehingga bahan lebih jelas.
- Boleh memakai bagian lain dari Alkitab untuk menerangkan isi Alkitab.
- Isi cerita harus sesuai dengan daya penerimaan anak-anak.
- Harus banyak memakai daya imajinasi, supaya terhadap pelaku-pelaku
cerita, kita dapat memberi tafsiran yang tepat.
- Baik kita mencari tempat yang sunyi untuk mempersiapkan ceritera.
B. Bagaimana berceritera
Bercerita adalah suatu seni, supaya anak-anak dapat menyadari
kebenaran yang tidak terbatas dan dapat menyadarkan hati nuraninya.
Kalau kita dapat berceritera dengan menarik, maka hal ini akan
digemari anak-anak maupun orang dewasa dan tidak dibatasi oleh umur.
Dan ini mempunyai daya tarik yang besar, sehingga ketika orang
menerima pengajaran dari ceritera ini, maka secara otomatis dapat
menceritakan kepada orang lain, bahkan turun temurun. Untuk dapat
berhasil dalam berceritera haruslah kita perhatikan:
- Tempat berdiri harus ditempat yang tepat sehingga semua pendengar
dapat melihat.
- Suara harus cukup besar (keras) dan jelas.
- Tangan tidak memegang apa-apa.
- Jangan memutus ceritera dengan teguran. Lebih baik memasukkan
teguran itu dalam ceritera yang penting jangan terputus dan juga
tidak memutus jalan pikiran anak yang sedang asyik
mendengarkannya.
- Jangan tergesa-gesa.
- Harus memakai kata-kata yang langsung.
C. Cara Menarik Perhatian Anak :
Pengajar harus penuh semangat, harus dapat menarik perhatian
anak-anak. Yang penting dalam hal ini ialah menarik perhatian dan
mendapatkan hati mereka. Pengajar harus dapat menguasai kegemaran
mereka dan mengontrol perkataan dan sikap anak-anak. Pengajar harus
dapat membawa mereka memasuki ceritera. Dalam meyampaikan ceritera,
pendahuluan harus singkat, isinya harus lebih banyak dan jelas.
Pengajar sekali-sekali tidak boleh memajukan kemuka lagi bagian-bagian
yang tadi lupa diceritakan. Kata-kata harus lancar, mudah dimengerti
dan setindak demi setindak menurut peristiwa, sehingga pendengar
makin lama makin menikmati dan lupa akan dirinya yang sedang
mendengarkan ceritera. Suara harus jelas, keras lembut, cepat,
perlahan, gerak dan mimik harus dinyatakan dengan jelas.
D. Cara Menimbulkan Perasaan :
Ada tidaknya daya tarik dari suatu ceritera dapat diketahui dari
dapat tidaknya membangkitakan perasaan dari pendengar. Berceritera
yang berhasil, yaitu bila dapat membawa pendengarnya untuk melihat,
mendengarkan dan merasakan apa yang diceritakan. Misalnya: waktu
senang juga merasakan senang, demikian juga keadaan susah; marah dan
lain-lain lagi harus dapat dirasakan pula oleh pendengarnya. Untuk
itu maka pengajar harus menghayati dirinya dalam ceritera itu dan
menguasai suasana itu. Juga harus banyak memikirkan apa yang mungkin
terjadi dalam ceritera tersebut. Misalnya: isi hati, perasaan,
perkataan, keadaan suasana dalam ceritera tersebut. Juga dapat
dipakai kata-kata yang diulang dengan keadaan-keadaan yang berbeda
dan diterapkan sedemikian rupa sehingga meninggalkan kesan yang
mendalam bagi pendengar.
E. Bagaimana Cara Melukiskan Pelaku
Harus banyak memikirkan dan mengetahui sifat dan perasaan si
pelaku. Misalnya dua sahabat karib yang hidup dalam satu masa.
Mengenal sikap pelaku waktu berbicara dan kemungkinan-kemungkinan,
gerak-geriknya, mimiknya, pakaiannya, umurnya, besar-kecil badannya,
dan sebagainya. Ini semua berdasarkan bukti-bukti yang dapat
dipercaya. Untuk menerangkan perbuatan, sifat pelaku waktu berbicara,
tidak dapat kita menerangkan dengan banyak perkataan, sebab itu harus
memakai banyak gerak yang dapat dinyatakan atau soal-soal yang umum
dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata pelaku yang diucapkan yang
terdapat dalam ceritera yaitu keras, lembut ... wibawanya, dsb. harus
dinyatakan dengan suara yang berbeda-beda.
F. Cara memperpanjang ceritera :
Adakalanya ayat Alkitab yang akan diceritakan singkat dan
pendek, tetapi mempunyai pengajaran yang penting. Ceritera itu
apabila disampaikan hanya menurut ayat tersebut terlalu pendek, dan
mungkin kurang menarik perhatian anak-anak. Hal ini sayang sekali.
Pengajar haruslah dapat mengungkapkan kebenaran-kebenaran yang
tersembunyi.
Caranya:
- Memikirkan dari tiap aspek dan menyadari perkembangan ceritera
tersebut dan pengaruh yang menyebabkan akibat-akibat tertentu.
- Disesuaikan dengan bagian-bagian yang lain dari Alkitab.
- Dapat digabungkan dengan kejadian-kejadian serupa yang mungkin
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan Ilmu bumi, latar belakang dan adat istiadat dari
bangsa pada waktu itu.
G. Cara untuk Memperpendek ceritera :
Adakalanya ayat Alkitab yang akan diceritakan sangat lengkap,
tetapi waktu dan penerimaan murid tidak mencukupi, maka harus
diperpendek.
Caranya :
- Pentingkan bagian yang besar dan buanglah yang tidak perlu.
- Tiap bagian jangan diceritakan semua.
- Buang pelaku dan latar belakang yang tidak penting, tetapi jangan
sampai mempengaruhi tujuan dan pengajaran yang penting.
Pasal XI-Cara Memberi Pertanyaan
Cara memberi pertanyaan adalah cara pengajar yang tidak boleh dilalaikan. Cara memberi pertanyaan adalah untuk membangun pemikiran dan reaksi anak- anak. Untuk menguji apakah anak-anak mengerti akan pelajaran yang telah diajarkan dan faedah dari pelajaran tersebut. Juga untuk mengetahui gagal dan tidaknya diri si pengajar sendiri. Dengan memberi pertanyaan bukan hanya satu alat atau senjata dalam pengajaran, melainkan harus diberikan secara tepat. Dalam pengajaran Kristus, Tuhan ternyata adalah seorang ahli penanya. Dari pertanyaan-pertanyaan dalam pengajaran Yesus yang mempunyai nilai pembangunan yang tinggi. Jumlah pertanyaan Yesus banyak sekali. Sejak dari masa mudanya Yesus berada di Bait Allah, Ia telah memakai cara ini untuk menyelidiki, membangun, dan mengajar kebenaran. Di dalam catatan pekerjaannya yang singkat, pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan lebih dari 100 kali. Yesus setiap kali mengeluarkan pertanyaan, dan meliputi satu kebenaran. Hal ini untuk menyediakan pikiran dan hati yang baik dari manusia untuk menerima kebenaran dan pengajaran yang penting.
Hasil dari memberi pertanyaan:
- Memusatkan pikiran.
Pertanyaan yang bersifat menarik dapat dipakai untuk membuat pikiran murid yang tidak terpusat akan dapat terpusat kembali.
- Membangun pikiran.
Pertanyaan yang menarik adalah seumpama umpan untuk menarik perhatian murid dan mudah pula untuk menghubungkan pikiran anak dengan pikiran si pengajar.
- Memimpin pikiran.
Pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai urutan dan hubungan satu dengan yang lain, dapat membawa pikiran murid pada jalan yang sebenarnya.
- Mengemukakan pikiran:
- Memberikan kesempatan pada anak untuk mendapat bagian dalam ceritera itu.
- Dapat mengetahui sampai di mana murid dapat menerima ceritera itu.
- Supaya si pengajar mengetahui berhasil atau tidaknya pelajaran itu.
- Macam-macam pertanyaan:
- Pertanyaan yang dapat menimbulkan kehausan.
Pertanyaan ini untuk menyediakan hati anak-anak supaya rindu akan mengetahui jawabannya. Misalnya Markus 4:30 : "Bagaimanakah kerajaan surga dapat diibaratkan atau diumpamakan. Apa yang dapat diterangkan dalam hal ini?" Pertanyaan Yesus ini menyebabkan hati pendengarnya haus untuk mengetahui. Yohanes 6:5 "Dari manakah dapat kita membeli roti, supaya orang banyak dapat makan?" Yesus mengeluarkan pertanyaan ini bukan sebab Dia tidak mengetahui, tetapi supaya mereka mengetahui keadaannya.
- Pertanyaan yang bersifat menentang.
Si pemberi pertanyaan harus mempunyai pengertian yang mutlak, dan keputusan yang mutalak tentang hal itu. Juga harus memunyai wibawa yang tidak boleh ditentang, sehingga orang yang mendengar mau tidak mau harus menurut. Yohanes 8:46 "Pernahkah orang memetik buah anggur dari pokok onak?" Matius 16:26 " Apakah untungnya kepada seseorang, jikalau ia beroleh segenap dunia, tetapi jiwanya binasa? Atau apakah yang patut diberi orang akan menebus jiwanya?
- Pertanyaan yang bersifat memutuskan sendiri.
Supaya yang mendengar dapat mengadakan putusannya sendiri terhadap kebenaran. Dengan demikian meneguhkan pengetahuan dan imannya.
- Matius 19:17 : Pertanyaan orang kaya.
- Matius 17:25 : Dari hal membayar dirham untuk Bait Allah.
- Matius 11:26 : memberi kebenaran dahulu baru bertanya.
- Menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.
Matius 21:25; 22:17; 41-46; Yohanes 8:5-7
Dari ke empat hal tersebut bisa diketahui motif orang yang bertanya.
- Menurut kebenarankah?
- Membanggakan dirikah?
- Meminjam senjata untuk membunuh orangkah?
- Mempunyai motif yang tidak baik (mau mencobai).
- Pertanyaan yang tidak boleh dipakai
- Pertanyaan yang sudah dapat dimengerti.
- Pertanyaan yang sudah meliputi jawaban.
Misalnya:
Tuhan yang suci, apakah berdosa?
- Anak Allah Yesus Kristus apakah Allah? Pertanyaan yang jawabannya boleh ya dan tidak.
Misalnya:
Orang berdosa bolehkah masuk ke Surga?
- Apakah Yesus orang biasa? Pertanyaan yang perkataannya terlalu panjang.
Pertanyaan yang meliputi beberapa jawaban. Misalnya:
- Waktu apa, mengapa, di mana Zakheus bertemu dengan Tuhan? Pertanyaan yang mengandung pertanyaan:
Misalnya:
Dapatkah kita mengetahui bahwa Yesus telah mengalahkan iblis?
- Pertanyaan yang terlalu luas.
Misalnya:
Apakah pekerjaan Yesus di dunia?
Dalam 6 hari Allah menciptakan apa?
- Siapa penebus itu? Pertanyaan yang mempunyai pendangan yang salah.
Misalnya:
Mengapa iblis menyalibkan Yesus?
- Hal-hal yang harus diperhatikan waktu memberi pertanyaan:
- Tidak boleh mengulang-ulang pertanyaan yang sama.
- Jangan memanggil nama murid dulu baru memberi pertanyaan, sehingga yang lain tidak memperhatikan.
- Jangan membiarkan pertanyaan dijawab dua kali.
- Jangan bertanya menurut urutan murid tertentu.
- Keistimewaan dalam pertanyaan
- Seringkali dipakai kata: mengapa; dimana; kapan; apa; siapa?
- Perkataan dalam pertanyaan harus singkat.
- Jangan menghinan jawaban murid yang salah, sebaiknya harus menganjurkan supaya murid dapat memberi jawaban yang benar.
- Jangan memberi pertanyaan dari hal-hal yang belum diterangkan atau dari hal-hal yang murid-murid belum dapat dijawab.
- Jika dalam pelajaran ada pertanyaan yang belum diterangkan atau dari hal-hal yang murid-murid belum dapat menjawab, jangan tunggu jawaban melainkan teruskan berceritera. Lain kali kalau kita sudah tahu jawabannya haruslah dikatakan.
- Menghadapi pertanyaan murid-murid harus diperhatikan:
- Jangan meringankan pertanyaan anak-anak, melainkan dengan sikap yang mengindahkan dan memberi jawaban.
- Jangan sembarangan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak diketahui dengan jawabannya.
- Yang menjawab pertanyaan harus mempunyai pengetahuan yang jelas.
Adakalanya, dalam mengajar, pengajar dapat membacakan sedikit pembacaan Alkitab supaya mereka dapat dengar; menangkap susunan perkembangan ceritera, kemudian baru menguji perhatian penerimaan mereka, dengan cara memberi pertanyaan. Dapat pula menyuruh mereka membaca Alkitab sendiri, kemudian memberi pertanyaan kepada mereka. (Cara ini boleh dilakukan di kelas remaja.)
Pasal XII-Bagaimana Memimpin Menyanyi
Nyanyian dapat menggerakkan hati orang dan dapat menimbulkan perasaan puji syukur yang aktif dalam hati manusia. Orang dapat merasakan karena mendengar musik rohani dan timbul perasaan kasih pada Tuhan, memasuki dalam suasana rohani serta mengerti banyak kebenaran. Jika seseorang telah suka menyanyi, maka nyanyian itu dapat menjadi satu bagian yang tidak boleh kurang dalam kehidpannya. Nyanyian juga telah menjadi bagian yang penting di dalam kebaktian.
- Sikap yang harus ada pada waktu anak-anak Sekolah Minggu menyanyi:
- Harus teratur, tidak boleh cepat-cepat, atau lambat-lambat semaunya sendiri.
- Semua harus turut menyanyi.
- Harus tertib tidak boleh berteriak-berteriak.
- Harus khidmad.
- Harus lincah dan bersuka hati.
- Jangan terlalu banyak berkata-kata atau komentar.
- Semua harus tepat ada pimpinan.
- Yang memimpin nyanyian atau paduan suara harus memperhatikan:
- Jangan mengajarkan nyanyian yang dia sendiri tidak bisa.
- Harus bersehati, bekerja sama dengan pemain musik.
- Tempo lagu harus tepat, jika tidak akan kacau.
- Harus bersemangat dan lincah, tetapi dengan cara sederhana.
- Boleh dengan cara menyanyi bergiliran antara anak-anak perempuan dan anak laki-laki; kiri-kanan.
- Telah menyanyikan dengan suara keras, lambat cepat perlahan; di ubah-ubah setiap waktu menurut pemimpin supaya mereka penuh perhatian terhadap nyanyian.
- Boleh merubah kata-kata dalam nyanyian tetapi harus sesuai dengan kebenaran Alkitab dan sesuai dengan notnya.
- Jangan terlalu lama menyanyikan not, karena perhatian lebih penting.
- Jangan terlalu banyak mengajar nyanyian baru, harus mengulang nyanyian-nyanyian lama.
- Nyanyian yang diajarkan harus dihafalkan.
- Waktu mengajar nyanyian jangan terlalu lama menerangkan. Waktu hendak mengulangi nyanyian sebaiknya pada waktu nyanyian-nyanyian belum berakhir; segera beri aba-aba, misalnya, nyanyi sekali lagi, atau yang kanan menyanyikan dsb., supaya tidak menghilangkan semangat mereka.
- Pemain musik jangan terlalu banyak bervariasi sebab akan menghilangkan suasana kebaktian, juga menyebabkan anak-anak memperhatikan musik dan tidak memperhatikan maksud nyanyian.
- Tiap pengajar harus dapat turut menyanyi.
- Suara pemimpin nyanyian harus cukup keras.
- Bila anak-anak tidak mau menyanyi, pemimpin tidak boleh marah, melainkan harus mencari cara supaya semua anak-anak dapat ikut menyanyi.
- Memilih nyanyian
- Jangan terlalu panjang.
- Perkataan jangan yang sukar dimengerti.
- Isi nyanyian harus sesuai dengan Alkitab.
- Nyanyian harus sesuai dengan pelajaran.
- Kelas remaja harus memilih nyanyian yang dipakai dalam kebaktian umum supaya waktu mereka masuk kebaktian umum, tidak asing lagi.
- Tinggi rendah nyanyian harus sesuai dengan nada suara anak-anak. Jangan melampaui nada suara anak-anak. Biasanya nada suara anak-anak dari kunci a-c.
- Bila dalam suatu nyanyian tidak dituliskan nada suaranya, maka nyanyian nada yang tertinggi 6=f; 7=E; 1=d; 2=C dsb.
Pasal XIII-Berdoa dan Memberi Persembahan
Peraturan dalam kebaktian anak-anak:
- Berdoa
- Menyanyi bersama-sama lagu Sekolah Minggu (ditentukan)
- Berdoa untuk firman Tuhan.
- Latihan menyanyi, lagu-lagu lama dan lagu-lagu baru.
- Firman Tuhan.
- Berdoa.
- Menyanyi untuk persembahan.
- Absensi.
** Bila kelas dibagi, maka setelah menyanyi bersama baru dibagi ke kelasnya masing-masing.
BERDOA:
Berdoa bukan membaca, bukan suatu acara atau peraturan, melainkan dengan wajar berkata-kata kepada Allah. Berdoalah di dalam penyembahan. Ini mempunyai harga yang sama dengan memuji Tuhan. Di dalam berdoa biarlah anak-anak mempunyai ingatan akan menyembah Tuhan, pengucapan syukur, mengakui dosa, persekutuan dengan Allah, dsb.
Sikap pengajar waktu berdoa tidak boleh:
- Mata tidak boleh terbuka untuk mengawasi anak-anak.
- Berdoa dengan suara yang tidak khidmat.
- Sikap tangan yang tidak sopan. Misalnya mengusap mata, menguap, main-main dengan tangan, memainkan jari tangan, menutup mata/muka dengan tangan, bertolak pinggang, memutar-mutar badan, dsb.
** Semua ini akan merusak suasana (mengganggu kekhidmatan selama kebaktian berlangsung) dan menjadi teladan yang buruk sekali. Sikap pengajar harus memberikan kesan "SOPAN" dan menghargai Allah.
Apa yang harus diperhatikan waktu berdoa:
- Kata-kata singkat dan jelas.
- Perkataan boleh banyak sedikit, tetapi jangan terlalu panjang, sehingga anak-anak mulai bergerak-gerak karena tidak sabar. (Nasehat yang diberikan sebelum doa juga jangan terlalu panjang)
- Waktu berdoa jangan melupakan:
- Doa itu harus dapat dimengerti oleh anak-anak.
- Pengalaman dalam hidup anak-anak. Misalnya: Pelajaran mereka, pergaulan mereka di rumah (masyarakat), dsb.
- Jangan bersifat mendalam (terlalu rohani)
- Seharusnya pengajar berdiri di pihak anak-anak, jangan menggunakan kata `mereka` melainkan `kami`.
- Berdoa bagi hal-hal yang berhubungan dengan anak-anak, orang tua mereka, sekolah, supaya mereka menjadi contoh untuk kawan-kawan mereka dan dapat menarik kawan-kawan lain ke Sekolah Minggu.
- Jangan berdoa dalam keadaan yang tergesa-gesa.
- Anak-anak yang tidak disiplin, berlututnya/berdirinya baik ditunggu sampai mereka mempunyai sikap yang benar. Bila perlu anak-anak yang nakal dapat dikeluarkan sebentar.
- Cara berdoa boleh diubah-ubah, misalnya mereka menirukan doa guru, menyuruh seorang anak, lalu dilanjutkan oleh guru, dsb.
- Harus menerangkan istilah-istilah: demi nama Yesus, amin, harus menutup mata, lipat tangan, dsb.
- Harus dapat menghafal doa Bapa Kami.
- Harus dapat bersaksi dengan doa-doa yang dikabulkan.
- Dapat menyanyi dahulu sebelum doa, atau berdoa dengan nyanyian.
PERSEMBAHAN:
- Harus diterangkan apa arti persembahan. Persembahan bukan uang sokongan, bukan gaji guru, bukan pembeli gambar, bukan penabungan untuk natal, dsb. Tetapi sebagai ucapan syukur kepada Allah.
- Lebih baik menganjurkan mempersembahkan uang saku, atau uang tabungan mereka sendiri, memupuk mereka untuk mempunyai hati yang mau mempersembahkan.
- Saat persembahan sesuai dengan suasana kebaktian dan pilih nyanyian yang cocok. Jangan membiarkan mereka ribut dan bertengkar.
- Menerima persembahan ini jangan terlalu lama, hal ini dapat menyukarkan anak-anak kecil.
- Jangan memakai uang persembahan untuk sesuatu yang tidak bermanfaat, hingga membuat mereka meremehkan uang persembahan.
- Uang persembahan ini dapat dipakai untuk membantu anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang miskin. Dan bila mendapat balasan, sebagai ucapan terimakasih mereka, baiknya surat itu dibacakan di hadapan anak-anak, supaya mereka mengerti betapa bermanfaatnya persembahan mereka untuk orang-orang yang berada dalam keadaan kekurangan.
MENGHAFAL AYAT-AYAT ALKITAB.
Firman Tuhan dalam kehidupan manusia mempunyai kuasa yang besar dan pengaruh, pertolongan, wahyu yang tidak ternilai harganya. Seorang pengajar harus menghafal ayat-ayat dan mengajar anak-anak untuk bisa menghafal juga. Dengan demikian pengajar bertanggung jawab atas segala yang ia anjurkan kepada anak-anak Sekolah Minggu.
Yang harus diperhatikan:
- Ayat-ayat singkat dan berarti.
- Terangkan ayat tersebut dan hubungan dengan kehidupan kita.
- Nama Alkitab tidak boleh disingkat, pasal dan ayatnya juga harus dihafal.
- Anak kelas kecil menghafal yang singkat dan kelas agak besar bisa agak panjang, menurut kemampuan mereka kita berikan ayat itu untuk dihafal.
- Cara yang menarik untuk menghafalkan ayat:
- Dengan suara yang keras dan perlahan.
- Dengan cara menyanyi.
- Dengan cara menghafal sambil menghapus kata-kata satu demi satu.
- Dengan cara memakai kapur berwarna.
- Harus sering-sering menghafal.
Pasal XIV - Cara Menguasai Anak
Anak yang lincah adalah wajar, kecuali mereka sakit atau pendiam.
Kebanyakan semua anak nakal-nakal, hati mereka mempunyai keinginan
yang keras untuk mengetahui segala sesuatu dan daya khayal.
Seringkali mereka tidak dapat menahan diri dan sewaktu-waktu mereka
menyatakan keinginannya atau daya khayalnya dengan memakai perkataan
atau gerak- gerik mereka. Pengajar harus memimpin ke aktifitas mereka
secara wajar dan mengembangkan kesanggupan mereka ke arah yang benar,
sehingga berguna. Pengajar sendirilah yang menjadikan dirinya
`contoh` bagi anak-anak.
A. Menerima diri sendiri.
- Apakah saya mengajar secara sia-sia, sembarangan, kurang persiapan,
sehingga tidak dapat memuaskan murid, bahkan murid-murid sudah
kehilangan gairah lagi.
- Apakah saya sering terlambat, melanggar peraturan, sehingga
murid-murid kehilangan ketertiban?
- Apakah saya cukup bertanggung-jawab, berdoa bagi mereka dan
mengajar kasih sayang?
- Apakah karena perkataan atau sikap yang kasar, tidak menjadi
teladan mereka, sehingga kehilangan penghargaan murid?
- Apakah pribadi saya tidak dipercayai murid? Misalnya tidak adil,
tidak jujur, suka mencela orang, meremehkan, membohongi murid-murid
atau perkatan dan perbuatan saya tidak sesuai? Pengajaran dan
kelakuan saya senonoh?
B. Seorang pengajar harus mengerti hati anak-anak:
- Anak yang kehilangan kasih (diagrace) Anak-anak semacam ini merasa
rendah dirinya, kekurangan dan sering dihinakan orang. Misalnya:
- Anak yang berpenyakit.
- Pertumbuhan badannya tidak normal.
- kehilangan ayah dan ibu.
- sangat teraniaya.
- berwajah aneh, terlalu buruk.
Keadaan hati mereka: selalu sedih, terhina, rendah hati, dsb.
Maka sering ia memakai perbuatan-perbuatan yang aneh-aneh atau
mengacau supaya menarik perhatian orang lain, supaya orang
memperhatikan dia. Sehingga dengan demikian pengajar harus
memperhatikan dan bersimpati kepadanya. Jika hal-hal kecil
bisa menyuruhnya untuk membantu sehingga ia merasakan bahwa ia
berguna dan masih ada orang yang memperdulikan dia.
- Anak yang bersifat luar (extern)
Gerak-gerik atau kenakalan anak-anak adalah wajar, bukan sengaja
atau mengacau, melainkan pembawaan sejak lahir. Kita tidak boleh
menindas perkembangan pembawaan ini. Seringkali anak ini senang
membela diri. Kita harus mejelaskan kepada mereka, pada waktu apa
harus diam, waktu apa boleh bergerak, jika dapat dalam waktu-waktu
pengajaran beri mereka kesempatan untuk bergerak. Jangan di muka
kelas menegur, hingga menyebabkan anak itu berbantah-bantah.
(tegur bila perlu, jangan berulang-ulang kali)
- Anak yang kurang ajar. Anak macam ini kebanyakan anak-anak yang
terlantar, tidak terdidik dengan baik oleh karena tidak mempunyai
orang tua, yang dapat mendidik. Ibu mereka kurang bijaksana, tidak
mengalami pendidikan rumah tangga, atau hidup dalam suasana yang
kurang baik, sehingga segala keburukan menjadi kebiasaan-kebiasaan
yang sifatnya kasar. Keadaan hati mereka sangat bebas, sewenang-
wenang dan tidak mengenal peraturan. Menghadapi anak-anak semacam
ini, kita tetap dengan pengasihan dan lemah-lembut menasehati
supaya mereka tahu hal-hal yang mereka tidak mengerti dan memasuki
pengertian; kewajiban moral, supaya berubah dan bertobat. Pengajar
haruslah menjadi pembimbing dan teladan mereka dengan sikap dan
karakter pengajaran yang baik.
- Anak-anak yang sengaja mengacau. Anak-anak semacam ini suka
menguji gurunya, menguji kepandaian, kesabaran, dsb. Maka sikap
pengajar harus teguh, tenang dan bijaksanan menghadapi/menguasai
mereka. Jangan takut, jangan menakut-nakuti atau mengancam
mereka. Jangan menampakkan diri kita tidak dapat berbuat
apa-apa/tidak dapat bertindak pasti akan menyebabkan kita dihina.
Ingatlah bahwa:
- Kita yang akan mau menguasai mereka, bukan sebaliknya.
- Kita adalah pengajar, mereka yang diajar.
- Kita yang memimpin mereka, bukan sebaliknya.
- Anak-anak yang mendadak gelisah (bukan biasanya)
Mungkin karena anak itu sakit, atau perubahan hawa. Keadaan kelas
yang kurang hawa, gelap, ruang sempit atau duduknya tidak teratur.
C. Prinsip untuk mengajar:
- Dengan kesucian dan kasih sebagai motif.
- Dengan pribadi yang baik sebagai teladan.
- Dengan kebijaksanaan sebagai cara menguasai.
Dalam mengajar harus diperhatikan:
- Dengan cara diam-diam menunjukkan segala macam dosa, dan akibatnya
yaitu kejahatan-kejahatan, dan sebagainya.
- Dengan sering-sering bercakap-cakap secara pribadi mengetahui
latar-belakang dan isi hati, kesukaran mereka.
- Dengan mendorong menasehatkan mereka, supaya mereka maju dan
menuntut kesucian.
- Dengan cara jujur memuji kebaikan mereka, dengan kasih menegur
segala kesalahan dan dosa-dosa mereka, karena inilah obat dari pada
kesalahan mereka.
- Jangan dengan mudah menerima pengaduan mereka. Jika ada seseorang
yang mengadu marahilah dia, kemudian menyelidiki sendiri dengan
teliti.
- Boleh mempergunakan anak-anak nakal yang berbakat memimpin untuk
menjaga ketertiban dan mengerjakan sesuatu.
- Harus memberitahukan mereka bahwa keselamatan yang diperolah
dengan cuma-cuma dan untuk mencapai kemenangan harus berkorban.
Masuk ke dalam pintu keselamatan hanya satu kali, menjalani dalam
jalan keselamatan adalah seumur hidup. Hidup bersandar pada
anugrah, kehidupan didasarkan atas kelakuan. Orang Kristen harus
bersandar pada Kristus, setelah diselamatkan seumur hidup mengikut
Tuhan dan berjalan dalam jalan yang suci sambil memikul salib.
D. Menguasai dengan keadilan dan kasih (harus seimbang)
Keteguhan dari kuasa dan kedudukan seseorang tergantung dari
pengaduan tingkat keadilan dan kasihnya. Seseorang yang tidak adil
dalam pekerjaannnya selamanya tidak mungkin dihormati orang.
Seseorang yang tidak mempunyai kasih dalam ajarannya maka
pelayanannya tidak akan berhasil. Keadilan adalah pengenalan yang
dalam terhadap dosa, kasih adalah pengakuan yang luas bagi orang yang
berdosa. Kedua hal ini harus berpadu pada satu oknum dan perpaduan
ini menentukan besar/kecilnya kuasa seseorang. Allah dengan dasar
keadilan dan kasihnya, menguasai semesta alam ini. 2Petrus 1:14 ...
ada bagian di dalam sifat Ilahi. Melakukan pekerjaan yang suci harus
memakai kuasa ini. Kita adalah wakil Allah dan setiap pekerjaan dan
perbuatan yang kita lakukan adalah pesan dari Allah. Kesejahteraan
berbuat dengan kasih dan keadilan akan menentukan berhasilnya atau
gagalnya seorang hamba Tuhan. Kasih dan keadilan Allah telah berpadu
di atas salib. Perkataan Yesus yang pertama di atas kayu salib
menyatakan kasih Allah. Perkataan Yesus yang keempat di atas kayu
salib menyatakan keadilan Allah yang dalam, dan menyatakan kasihNya
yang dalam pula kepada manusia. 1Korintus 4:20 Karena kerajaan Allah
itu bukannya berujud atas perkataan, melainkan atas kuasa.
Ayat 21-- rotan: keadilan, hati yang lembut, kasih.
Kekerasan dan kasih adalah prinsip dari pekerjaan pengajar. Jika
hanya memberatkan kasih dan meringankan keadilan maka kasih akan
berlebih-lebihan dan tidak berharga. Jika memberatkan keadilan dan
meringankan kasih maka keadilan menjadi kekejaman, dan tidak berguna.
Jika anak-anak mengasihi dan juga takut kepada kita, berarti bahwa
kita menjadi pengajar yang sukses.
E. Fungsi kelebihan yang tidak seimbang:
- Jangan terlalu mengasihi.
- Terhadap anak yang baru, jangan cepat-cepat menyatakan kasih.
- Terhadap anak yang sudah diperingatkan jangan terlalu kasih.
- Terhadap anak yang perbuatannya disengaja dan melampui batas
sehingga mempengaruhi anak.
- Terhadap anak yang sikapnya merusak, menghujat kebenaran.
- Terhadap anak yang mencobai pengajar.
- Akibat terlalu mengasihi.
- Anak mengira mempunyai kebaikan sehingga layak untuk dikasihi.
Hal ini menyebabkan ia sangat memperhatikan kebaikannya,
menjadi sombong dan tidak mengetahui kesalahannya.
- Anak menganggap guru mempunyai maksud apa-apa yang lain.
- anak akan mengira bahwa kebenaran adalah terlalu biasa, kemudian
di dalam hati timbul keragu-raguan.
- Anak mengira guru takut kepadanya.
- Jangan Terlalu keras.
- Terhadap anak yang bersalah dengan tidak sengaja.
- Terhadap anak yang merasa rendah diri.
- Terhadap anak yang belum mengerti kesalahannya dan tidak sering
bersalah.
- Akibat terlalu keras.
- Anak mengira semua perbuatannya salah, tidak berpengharapan
tidak percaya pada diri sendiri.
- Anak menjadi bosan ke Sekolah Minggu, bosan juga akan Firman
Tuhan.
- Anak itu menjadi terlalu diam, pasif dan penakut.
- Anak-anak akam menjadi nakal, bahkan semakin nakal.
Pasal XV-K U N J U N G A N
Kunjungan bukan saja untuk mencari domba yang sesat, juga dapat
membina hubungan erat dengan guru dan guru lebih mengenal dan
memperhatikan hidup anak-anak. Kunjungan ialah pekerjaan kerohanian,
sebab itu banyak berdoa, supaya Tuhan memberi sikap, motif yang
benar, dan kesempatan yang tepat. Perkunjungan yang berdasarkan kasih
dapat menyebabkan anak-anak lebih mengenal kita dan mengasihi Tuhan.
Dalam hal perkunjungan harus diperhatikan:
- Kunjungan bukan untuk menegur, maka tidak boleh menunjukkan sikap
yang berwibawa, supaya anak-anak tidak menjadi jemu.
- Waktu kunjung jangan terlalu lama.
- Mengunjungi bukan untuk menghakimi.
- Mengunjungi bukan menggembalakan orang tua, anak.
- Mengunjungi bukan menarik anak Sekolah Minggu lain ke gereja.
- Mengunjungi bukan berkotbah.
- Mengunjungi tidak boleh pilih kasih, harus mengunjungi tiap-tiap
anak Sekolah Minggu. Jangan hanya anak-anak tertentu.
Kunjungan Istimewa:
- Pada waktu anak sakit.
Anak yang sakit harus banyak dikunjungi, maka kita akan mendapati
hati anak itu (terutama anak nakal). Dari kesakitannya, kita dapat
mengembalikan kasihnya kepada kita, sehingga ia mau tunduk kepada
kita, sebab:
- Pada waktu sakit mudah disadarkan hati nuraninya.
- Dalam keadaan sakit memerlukan belas kasihan dan sangat
menghargai perhatian dan kasih orang lain.
- Pada waktu sakit mudah membedakan persahabatan yang benar dan
persahabatan yang palsu.
- Dalam keadaan yang paling lemah, maka mudah menurut.
- Dalam keadaan yang lemah dan susah, pandangan terhadap jiwa dan
roh sangat serius.
- Terhadap anak-anak yang orang tuanya bukan Kristen.
Jika orang tuanya melarang anak-anaknya ke Sekolah Minggu, jangan
mengunjungi mereka, supaya jangan menimbulkan akibat yang tidak
baik. Kita dapat menemui/menemuinya untuk menyatakan kasih kita
pada kesempatan lain/ dirumah anak yang lain.
- Dalam rumah tangga yang sedang sibuk atau ada kejadian yang tidak
baik jangan campur tangan atau tinggal terlalu lama. Datang pada
kesempatan yang lain.
- Ada kalanya mengirim kartu bergambar kepada anak-anak untuk
menanyakan keadaannya. Tetapi harus diperhatikan, jangan terlalu
sering dan kartu bergambar jangan terlalu bagus.
Pasal XVI-Pos Kebaktian Anak-anak (cabang Sm)
Tujuan:
Membawa Injil ke tempat-tempat yang terpencil dan memasuki
segala tingkat masyarakat.
Cara:
- Mengadakan persiapan dan doa yang cukup.
- Menyelidiki daerah yang penting.
- Memilih rumah tangga yang rohani dan cocok.
Misalnya:
Memiliki rumah yang mempunyai kesaksian yang baik
bersemangat dalam mencari jiwa, mengasihi jiwa-jiwa.
- Surat izin baik dari pemerintah maupun gereja.
- Pilih dahulu pemimpin yang bertanggung jawab.
- Tiap tahun supaya dapat berkumpul dengan cabang lain.
P E N U T U P
Penghargaan gereja ada di dalam diri anak-anak. Sebab itu gereja
harus mempunyai perhatian yang besar terhadap PI kepada anak-anak,
sehingga gereja jangan sampai kehilangan jiwa anak-anak, karena itu
biarlah gereja menyadari akan hal ini. Dan pekerjaan yang mulia dan
kudus ini telah Tuhan percayakan kepada kita. Dari zaman ke zaman
betapa besar kerugian gereja yang tidak dapat diperhitungkan karena
gereja melalaikan pekerjaan ini. Dan iblis telah memenangkan jiwa
anak-anak yang murni ini. Puluhan ribu anak tiap hari hilang bagaikan
air yang mengalir. Betapa menyedihkan kejadian ini.
Siapakah yang mau mengasihi Tuhan dan yang mau setia di dalam
pekerjaan yang kecil ini?
Siapakah yang mau dengan segenap hati dan tulus ikhlas berjuang
mati-matian untuk generasi baru gereja?
Siapakah yang mau mementingkan perkara yang telah diremehkan banyak
orang?
Siapakah yang mau mengasihi anak-anak yang murni ini?
Siapakah yang menghitung hasil-hasilnya, hanya menabur dan membajak
menjadi guru Sekolah Minggu yang taat kepada Kristus?
Siapakah yang mau menjadi guru-guru Sekolah Minggu yang mau mendoakan
anak-anak.
Siapakah yang rela mempersembahkan diri untuk pekerjaan yang hina di
mata manusia namun mulia di hadapan Allah?
Tuhan Yesus berkata:
"Jikalau engkau mengasihi Aku, gembalakanlah domba-dombaKu"
"Aku tidak mau siapapun dari yang kecil ini binasa: Jikalau
engkau melakukan hal ini dari pada apa yang terkecil ini berarti
engkau melakukan atas tubuhKu"
"Jikalau seseorang mempunyai seratus ekor domba dan hilang satu
bagaimana pendapatmu?
Pertumbuhan Melalui Disiplin
Bahan PA: Pertumbuhan Melalui Disiplin (Riggs, PPA, 30 bab)
Buku yang disusun oleh Charles Riggs dengan judul Growth trough Discipline:30 Steps to Christian Maturity, berisi tigapuluh topik pembahasan dengan 6 ayat untuk dibahas dalam masing-masing topik. Buku ini dipakai luas sebagai bahan pembimbingan tindak-lanjut dari KKR Billy Graham.
Diterjemahkan oleh Paul Hidayat, diterbitkan oleh Persekutuan Pembaca Alkitab.
Pola - untuk Pelajaran 1
POLA (Pelajaran 1)
1. BUKALAH PERTEMUAN DENGAN DOA (2 menit)
2. BAHAS RENCANA (3 menit)
Walaupun buku pelajaran anda ini terdiri atas beberapa pelajaran, usulkan suatu jangka penyelesaian sekitar 6 sampai 8 minggu. Semoga sesudah mereka terlibat, mereka ingin meneruskannya sampai melewati jangka penyelesaian tadi. Waktu yang diperlukan untuk tiap pertemuan mingguan adalah sekitar satu jam.
3. KETERLIBATAN (10 menit)
Sesudah pemimpin, hendaknya masing-masing anggota memperkenalkan nama, hobby dan suatu pokok doa. (Pokok doa itu harus bersifat pribadi yang tentangnya anda ingin orang lain mendoakannya sepanjang minggu itu.)
CATATAN:
Sementara masing-masing pribadi mengungkapkan, nama dan pokok doa harus dicatat pada Perjanjian Kelompok
4. TINJAUAN DAN PENANDATANGANAN PERJANJIAN (5 menit)
5. DISKUSIKAN PELAJARAN PERTAMA (30 - 40 menit)
- Secara lambat bacalah dengan suara keras keenam ayat itu. Minta kelompok melingkari kata-kata atau bagian-bagian kunci, sambil ayat dibacakan.
- Beri 3 atau 4 menit tambahan pada kelompok untuk membaca ulang ayat-ayat dan melingkari kata-kata tambahan.
- Tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tertera dalam boks. Apa yang kita pelajari tentang:
- Keselamatan - Mereka harus menuliskan 7 atau 8 hal di tepi halaman.
- Menjadi anak Allah - tulis 2 atau 3 fakta.
- Hidup kekal - tulis 2 atau 3 fakta.
- Lakukan penelahaan ayat dari Yohanes 3:16*.
- Beri batasan arti "percaya" dan "hidup kekal."
- Kalimatkan dengan kata-kata sendiri: Yohanes 3:16*. Minta
tiap anggota membagikan hasil pengalimatan masing-masing.
- Tuliskan penerapannya. Apa yang dikatakan ayat ini kepadaku?
Minta tiap peserta membagikan penerapan mereka.
- Tanyakan: "Apa manfaat pelajaran seperti ini?"
- Adakan persekutuan doa berantai.
- Berikan tugas untuk pertemuan berikutnya.
Usul-usul untuk Pekerjaan Rumah
USUL-USUL UNTUK PEKERJAAN RUMAH (Pelajaran 2)
- Minta anggota membaca seluruh pasal yang dari dalamnya diambil ayat-ayat untuk pelajaran ini dan buat catatan tambahan di tepi ayat-ayat tersebut.
- Minta setiap peserta menuliskan pertanyaan yang muncul (Pertanyaan yang tidak dapat dijawab hanya dengan "Ya" atau "tidak").
- Tugaskan ayat yang harus dihafal.
- Tugaskan sebuah ayat untuk ditelaah, misalnya: Filipi 1:6*
- Sebagai pemimpin, tanyakan pertanyaan-pertanyaan di dalam boks dan siapkan 2 atau 3 pertanyaan tambahan. Misalnya: "Bagaimana anda menjelaskan Filipi 1:6* pada orang lain?"
CATATAN: Jika kelompok anda cukup dewasa, anda dapat memberi dua tugas sekaligus.
Pola bagi Pelajaran Selanjutnya
POLA BAGI PELAJARAN SELANJUTNYA
(Pelajaran 2 dan berikutnya)
1. DOA
2. TINJAUAN AYAT HAFALAN
3. DISKUSIKAN PELAJARAN
4. DOA BERANTAI
5. PEKERJAAN RUMAH
Perjanjian Kelompok
Dengan bergantung kepada Allah, aku membuat perjanjian dengan para anggota kelompok ini untuk mengikuti disiplin-disiplin berikut:
- Untuk mementingkan hadir di pertemuan-pertemuan kelompok kecuali ada halangan yang tak terhindari.
- Untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan rumah, penghafalan ayat dan penelaahan ayat, dengan setia.
- Untuk berperan-serta dalam diskusi kelompok secara bebas. (Apa yang anda bagikan sangat penting, walaupun anda seorang pemula. Tolak keinginan untuk menguasai percakapan. Jangan berusaha mengatur).
- Untuk mencari berbagai macam cara menyaksikan imanku dalam Kristus pada orang-orang lain.
- Untuk mendoakan masing-masing anggota kelompok setiap hari (daftarkan dalam ruang yang tersedia) selama minggu-minggu pertemuan kelompok).
Tandatangan : _________________________________
Tanggal : _____________________________________
NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK POKOK DOA
_________________________ _________________________
_________________________ _________________________
_________________________ _________________________
_________________________ _________________________
_________________________ _________________________
_________________________ _________________________
_________________________ _________________________
_________________________ _________________________
_________________________ _________________________
Keselamatan
Keselamatan adalah kelepasan dari dosa dan akibat-akibatnya. Pikirkan dan renungkan kebenaran ini sampai anda dapat berkata dengan pasti, "Aku tahu aku kini telah selamat ... Aku telah dilahirkan ke dalam keluarga Allah sebagai Anaknya ... Kini aku memiliki hidup kekal."
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut.
Matius 1:21
Roma 5:8
Efesus 2:8-9
Roma 10:13
Yohanes 1:12-13
Yohanes 3:16
Yohanes 3:16
PETUNJUK BELAJAR
1. Jawab secara singkat, apa yang kita pelajari dari ayat-ayat di atas tentang:
- Keselamatan
- Menjadi anak Allah
- Hidup kekal
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Yohanes 3:16
Isian untuk Penelaahan
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) _________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_______________________________________
_______________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_______________________________________
_______________________________________
Kepastian
Memiliki kepastian berarti memiliki ketetapan dalam pikiran dan bebas dari keraguan. Salah satu tipu daya Iblis ialah ingin membuat orang beriman meragukan keselamatan mereka. Renungkan ayat-ayat berikut, agar anda dimungkinkan mendapat kemenangan atas keraguan-keraguan anda.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Efesus 1:7
1Petrus 1:5
Roma 8:38-39
Yohanes 10:27-27
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang kepastian dalam (jawab secara singkat):
Efesus 1:7
1Petrus 1:5
Roma 8:38,39
Yohanes 10:27-29
1Yohanes 5:13
Filipi 1:6
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Filipi 1:6.
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) ______________________/p>
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ______________________
Batasan atau arti ____________________________
______________________________________________
Kata kunci ___________________________________
Batasan atau arti ____________________________
______________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
______________________________________________
______________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
______________________________________________
______________________________________________
Ketuhanan Kristus
Ketika kita menaruh iman kita dalam Yesus Kristus, Dia bukan saja menjadi Juruselamat kita, tetapi juga Tuhan dan pengatur hidup kita yang berdaulat. Kita ada di bawah pemilikan yang baru. Kita hanya dapat menikmati hidup baru kita dalam Kristus, apabila tiap hari kita mencari kehendakNya dan mengikuti Dia dalam ketaatan.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
1Korintus 6:19-20
Matius 22:37,38
Mazmur 37:4,5
Matius 6:33
Yohanes 15:5
PETUNJUK BELAJAR
1. Dari bagian Firman Tuhan di atas, apa yang kita pelajari tentang (jawaban secara singkat):
- Kepemilikan baru
- Ketaatan
- Hal-hal utama
- Manfaat-manfaat
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Mazmur 37:4,5.
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci __________________________
Batasan atau arti _______________________________
_________________________________________________
Kata kunci ______________________________________
Batasan atau arti _______________________________
_________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________________
_________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________________
_________________________________________________
Percaya dan Takut Akan Tuhan
[Indeks]
Sementara anda mempelajari Alkitab, anda akan mendapatkan berkat sebagai akibat menaruh percaya penuh di dalam Allah. Ayat-ayat Firman Tuhan berikut berbicara tentang "takut" akan Tuhan dan apa akibatnya jika kita memiliki sikap hormat sedemikian terhadap kedaulatanNya.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Mazmur 25:14
Mazmur 33:18
Mazmur 34:8,10
Mazmur 145:19
Amsal 1:7; 9:10
Amsal 22:4
PETUNJUK BELAJAR
1. Apakah yang kita pelajari tentang iman yang takut pada Tuhan dalam (jawab secara singkat):
Mazmur 25:14
Mazmur 33:18
Mazmur 34:8,10
Mazmur 145:19
Amsal 1:7; 8:10
Amsal 22:4
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Mazmur 34:8,10
Kemuridan
Lukas 14:27
Lukas 14:33
Yohanes 15:8
Yohanes 13:35
Yohanes 8:31
Matius 10:24
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang kemuridan dalam (jawab secara singkat):
Lukas 14:27
Lukas 14:33
Yohanes 15:8
Yohanes 13:35
Yohanes 8:31
Matius 10:24
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Lukas 14:27
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) ____________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ________________________________
Batasan atau arti _________________________
___________________________________________
Kata kunci ________________________________
Batasan atau arti _________________________
___________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
___________________________________________
___________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
___________________________________________
___________________________________________
Bersaksi
Ketika kita menjadi anak Allah melalui iman dalam Yesus Kristus, kita bertanggungjawab menyaksikan Kristus kepada orang lain. Yoh 3:16 dapat kita sebut sebagai "Injil ringkas." Hafalkan ayat tersebut dan bersiaplah menyaksikan iman anda pada orang lain.
Lingkari kata dan bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Matius 4:19
Matius 5:16
1Petrus 3:15
Kisah 4:20; 16:31
Kisah 1:8
2Korintus 5:20
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang tanggungjawab kita sebagai saksi Kristus (jawab secara singkat):
Matius 4:19
Matius 5:16
1Petrus 3:15; Kisah 1:8
Kisah 4:20; 16:31
2Korintus 5:20
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan 1Petrus 3:15
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) ____________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ________________________________
Batasan atau arti _________________________
___________________________________________
Kata kunci ________________________________
Batasan atau arti _________________________
___________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
___________________________________________
___________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
___________________________________________
___________________________________________
Alkitab
Untuk membantu kita mempermuliakan Allah melalui hidup kita dan menjadi saksi-saksiNya yang berhasil, kita perlu mengetahui dan mentaati Alkitab. Biasakan diri membaca, merenungkan dan menghafal ayat-ayat Alkitab setiap hari.
Lingkari kata dan bagian kunci ayat-ayat berikut ini:
Mazmur 1:2,3
Mazmur 119:105
Mazmur 119:130
Mazmur 119:165
2Timotius 3:16,17
Yakobus 1:22
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang nilai Alkitab dalam (jawab secara singkat):
Mazmur 1:2,3
Mazmur 119:105
Mazmur 119:130
Mazmur 119:165
2Timotius 3:16,17
Yakobus 1:22
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Yakobus 1:22
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) ___________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _______________________________
Batasan atau arti ________________________
__________________________________________
Kata kunci _______________________________
Batasan atau arti ________________________
__________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
__________________________________________
__________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
__________________________________________
__________________________________________
Ketaatan
Allah memberikan FirmanNya bagi kita, bahkan hanya untuk menambah pengetahuan kita tetapi untuk merubah hidup kita. Hanya jika kita menerapkan kebenaran ke dalam hidup kita, yaitu mentaati Firman Tuhan, perubahan hidup yang berarti baru akan terjadi.
Lingkari kata dan bagian kunci ayat-ayat berikut ini:
Lukas 6:46
Pengkhotbah 12:13
Ulangan 6:5,6
Yohanes 14:21
1Yohanes 5:3
1Yohanes 2:4
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang ketaatan dalam (jawab secara singkat):
Lukas 6:46
Pengkhotbah 12:13
Ulangan 6:5,6
Yohanes 14:21
1Yohanes 5:3
1Yohanes 2:4
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Ulangan 6:5,6
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) _________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
________________________________________
________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
________________________________________
________________________________________
Iblis Si Penggoda
Sejak saat anda menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, anda masuk ke dalam peperangan rohani. Musuh anda ialah si jahat dan dia akan berusaha sekuat tenaganya untuk mengecilkan hati anda, membuat anda ragu dan kalah. Bersiagalah terhadap tipu dayanya dan percayalah dalam Tuhan yang menang.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Lukas 4:1,2
Lukas 22:31,32
Matius 26:41
1Petrus 5:8
Yakobus 4:7
Efesus 6:11
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang Iblis dan pencobaan dalam (jawab secara singkat):
Lukas 4:1,2
Lukas 22:31,32
Matius 26:41
1Petrus 5:8
Yakobus 4:7
Efesus 6:11
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Matius 26:41
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) ________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ____________________________
Batasan atau arti _____________________
_______________________________________
Kata kunci ____________________________
Batasan atau arti _____________________
_______________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_______________________________________
_______________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_______________________________________
_______________________________________
Kemenangan
Seperti yang akan anda pelajari dari ayat-ayat berikut, semua orang percaya mengalami pencobaan. Kemenangan dapat anda peroleh jika anda memakai sumber-sumber yang tersedia.
Lingkari kata dan bagian kunci dari ayat-ayat berikut:
1Korintus 10:13
1Yohanes 4:4
1Yohanes 5:3,4
Galatia 5:16
Mazmur 119:11
2Korintus 2:14
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang kemenangan dalam (jawab secara singkat):
1Korintus 10:13
1Yohanes 4:4
1Yohanes 5:3,4
Galatia 5:16
Mazmur 119:11
2Korintus 2:14
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Mazmur 119:11
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ______________________________
Batasan atau arti _______________________
_________________________________________
Kata kunci ______________________________
Batasan atau arti _______________________
_________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________
_________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________
_________________________________________
Pengampunan Allah
Walaupun Allah menginginkan tiap orang beriman menghayati hidup Kristen berkemenangan, Dia tahu bahwa ada saatnya mereka akan menyerah kepada dosa dan pencobaan. Dalam kemurahanNya, Dia telah menyediakan bagi kita jalan keluar, yaitu pengakuan dosa, agar kita kembali diampuni dan disucikan dari segala dosa.
Lingkari kata atau bagian kunci dari ayat-ayat berikut:
1Yohanes 2:1
Ibrani 4:15,16
Amsal 28:13
1Yohanes 1:9
Mazmur 32:5
Mazmur 103:12
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang pengampunan dalam (jawab secara singkat):
1Yohanes 2:1
Ibrani 4:15,16
Amsal 28:13
1Yohanes 1:9
Mazmur 32:5
Mazmur 103:12
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan 1Yohanes 1:9
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) _________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
________________________________________
________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
________________________________________
________________________________________
Doa
Doa adalah saluran hidup kita kepada Allah. Buatlah kebiasaan memulai tiap hari dengan doa, dan kemudian belajarlah berdoa sepanjang hari itu setiap kali datang kebutuhan.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Yohanes 16:24
Matius 7:7
Yeremia 33:3
Efesus 3:20
Yakobus 1:5
1Yohanes 5:14,15
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang doa dalam (jawab secara singkat):
Yohanes 16:24
Matius 7:7
Yeremia 33:3
Efesus 3:20
Yakobus 1:5
1Yohanes 5:14,15
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Yohanes 16:24
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
________________________________________
________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
________________________________________
________________________________________
Rintangan terhadap Doa
Allah mendengar dan menjawab doa. JawabNya tidak selalu "ya," dan kadang-kadang lama baru dijawab. Ada beberapa perintang doa seperti yang ditunjukkan ayat-ayat berikut.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Mazmur 66:18
1Yohanes 3:21,22
Yohanes 15:7
Yakobus 1:6,7
Yakobus 4:2,3
2Tawarikh 7:14
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang rintangan-rintangan terhadap doa dalam (jawab secara singkat):
Mazmur 66:18
1Yohanes 3:21,22
Yohanes 15:7
Yakobus 1:6,7
Yakobus 4:2,3
2Tawarikh 7:14
2 Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Yakobus 4:2,3
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ______________________________
Batasan atau arti _______________________
_________________________________________
Kata kunci ______________________________
Batasan atau arti _______________________
_________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________
_________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________
_________________________________________
Pujian dan Syukur
Seperti yang akan anda lihat dalam Firman Tuhan, menyediakan waktu untuk pujian dan syukur, menyukakan hati Allah. Terkadang kita harus mengambil seluruh waktu doa kita untuk mengungkapkan rasa syukur kita atas semua yang Allah lakukan bagi kita.
Lingkari kata dan bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Mazmur 50:23
Mazmur 69:31,32
Mazmur 106:1
Mazmur 107:8
Filipi 4:6
1Tesalonika 5:16-18
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang pujian dan syukur dalam (jawab secara singkat):
Mazmur 50:23
Mazmur 69:31,32
Mazmur 106:1
Mazmur 107:8
Filipi 4:6
1Tesalonika 5:16-18
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan 1Tesalonika 5:16-18
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) _________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
________________________________________
________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
________________________________________
________________________________________
Roh Kudus di dalam Hati
Allah tidak meninggalkan kita tanpa pertolongan dan sendirian dalam dunia ini. Dia mendiami kita oleh RohNya yang tiap saat melayani kebutuhan kita.
Lingkari kata dan bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Yohanes 3:8
1Korintus 3:16
Roma 8:16,17
Roma 8:14
Yohanes 14:26
Roma 8:26
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang Roh Kudus dalam (jawab secara singkat):
Yohanes 3:8
1Korintus 3:16
Roma 8:16,17
Roma 8:14
Yohanes 14:26
Roma 8:26
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Yohanes 14:26
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) _________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
________________________________________
________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
________________________________________
________________________________________
Karya Roh Kudus
Roh Kudus yang diam di dalam kita akan memberikan kita kuasa untuk hidup dan menjadikan kita makin serupa dengan Yesus, jika kita mengizinkan Dia mengendalikan hidup kita.
Lingkari kata dan bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Efesus 5:18
Kisah 4:31
2Timotius 1:7
Galatia 5:22,23
2Korintus 3:18
Galatia 5:25,26
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang Roh Kudus dalam (jawab secara singkat):
Efesus 5:18
Kisah 4:31
2Timotius 1:7
Galatia 5:22,23
2Korintus 3:18
Galatia 5:25,26
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Galatia 5:22,23
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ______________________________
Batasan atau arti _______________________
_________________________________________
Kata kunci ______________________________
Batasan atau arti _______________________
_________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________
_________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________
_________________________________________
Bimbingan
Anda ingin luput dari banyak kekecewaan, pemborosan waktu, jalan buntu dan tindakan salam dalam hidup Kristen anda? Izinkan Allah mengarahkan jalan hidup anda sehari-hari. Dia melihat dari sudut pandang yang berbeda.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Mazmur 25:4,5
Mazmur 25:9
Mazmur 32:8
Mazmur 143:8
Amsal 3:5,6
Yesaya 58:11
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang bimbingan Allah dalam (jawab secara singkat):
Mazmur 25:4,5
Mazmur 25:9
Mazmur 32:8
Mazmur 143:8
Amsal 3:5,6
Yesaya 58:11
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari satu ayat di atas.
3. Hafalkan Amsal 3:5,6
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) _________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
________________________________________
________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
________________________________________
________________________________________
Ujian Hidup
Dalam banyak hal, hidup Kristen adalah suatu kehidupan yang diuji. Allah, melalui situasi-situasi sulit, memurnikan dan membuang hal-hal tertentu dalam hidup kita yang tidak menyukakanNya. Kita perlu bersiap menanti ujian hidup, tetapi jangan memandangnya sebagai hukuman.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Yakobus 1:2-4
Roma 5:3,4
Roma 8:28
Ayub 1:21; 23:10
2Korintus 4:8,9
2Korintus 4:16,17
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang Ujian hidup dalam (jawab secara singkat):
Yakobus 1:2-4
Roma 5:3,4
Roma 8:28
Ayub 1:21; 23:10
2Korintus 4:8,9
2Korintus 4:16,17
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Roma 8:28
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) _________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
Kata kunci _____________________________
Batasan atau arti ______________________
________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
________________________________________
________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________
_________________________________________
Ajaran
Tuhan membetulkan dan menertibkan anak-anakNya. Kadang-kadang Dia akan bertindak demikian karena kasihNya kepada kita.
Lingkari kata atau bagian kunci ayat-ayat berikut:
Ayub 5:17
Mazmur 94:12
Amsal 3:11,12
Ibrani 12:5,6
1Korintus 11:31,32
Mazmur 119:67,75
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang ajaran Tuhan dalam (jawab secara singkat):
Ayub 5:17
Mazmur 94:12
Amsal 3:11,12
Ibrani 12:5,6
1Korintus 11:31,32
Mazmur 119:67,75
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan 1Korintus 11:31,32
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) _________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ______________________________________
Batasan atau arti _______________________________
_________________________________________________
Kata kunci ______________________________________
Batasan atau arti _______________________________
_________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
________________________________________________
________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
________________________________________________
________________________________________________
Penderitaan
Rasul Paulus memiliki kelemahan jasmani menetap. Dia menderita akibat siksa dan pemenjaraan yang dialaminya. Ayub memiliki penyakit kulit dari kepala sampai telapak kakinya. Stefanus mati karena imannya. Kita pun harus sedia menderita. Namun demikian, kita tidak boleh menganggap penderitaan sebagai hukuman.
Lingkari kata atau kunci dalam ayat-ayat berikut:
Filipi 1:29
Filipi 3:10
1Petrus 2:20,21
1Petrus 4:12,13
Roma 8:18
1Petrus 5:10
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang penderitaan dalam (jawab secara singkat):
Filipi 1:29
Filipi 3:10
1Petrus 2:20,21
1Petrus 4:12,13
Roma 8:18
1Petrus 5:10
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Roma 8:18
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) ___________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ________________________________________
Batasan atau arti _________________________________
___________________________________________________
Kata kunci ________________________________________
Batasan atau arti _________________________________
___________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
__________________________________________________
__________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
__________________________________________________
__________________________________________________
Penyangkalan Diri
Sebagai orang Kristen, kita memiliki dua sifat. Agar bertumbuh dalam Kristus, kita harus belajar berkata "tidak" kepada "daging", yaitu sifat dosa kita; dan berkata "Ya" kepada Kristus yang diam di dalam kita.
Lingkari kata atau bagian kunci ayat-ayat berikut:
Galatia 2:20
1Petrus 2:11
Efesus 4:22,24
Roma 13:14
Lukas 9:23
1Korintus 9:27
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang penyangkalan diri dalam (jawab secara singkat):
Galatia 2:20
1Petrus 2:11
Efesus 4:22,24
Roma 13:14
Lukas 9:23
1Korintus 9:27
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Lukas 9:23
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________________
_________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________________
_________________________________________________
Kemurahan-Hati
Alkitab berkata, "Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita." Kita tidak boleh memberi dengan alasan lain dari itu. Ayat-ayat berikut akan memberi kita banyak alasan tentang memberi dengan suka hati.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut.
1Tawarikh 29:14
Amsal 3:9,10
Amsal 11:24,25
Lukas 6:38
2Korintus 9:6
Kisah 20:35
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang kemurahan hati dalam (jawab singkat):
1Tawarikh 29:14
Amsal 3:9,10
Amsal 11:24,25
Lukas 6:38
2Korintus 9:6,7
Kisah 20:35
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Amsal 11:24,25
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut:
1. Ayat (catat dari mana) __________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
__________________________________________________
__________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________________
_________________________________________________
Pemeliharaan
Dibalik segala ujian, pencobaan dan penderitaan, dalam kedaulatanNya Allah memelihara kita dan memenuhi setiap kebutuhan.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Yesaya 43:2
Yesaya 41:10
Mazmur 34:20
Mazmur 55:23
1Petrus 5:7
Matius 11:28,29
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang pemeliharaan Allah dalam (jawab secara singkat):
Yesaya 43:2
Yesaya 41:10
Mazmur 34:20
Mazmur 55:23
1Petrus 5:7
Matius 11:28,29
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan 1Petrus 5:7
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________________
_________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________________
_________________________________________________
Hati
Kata "hati," "pikiran," "akal budi" atau "cinta" yang banyak digunakan dalam Alkitab, menunjuk pada satu hal yang sama. Apa yang kita lakukan tiap hari ditentukan oleh apa yang terdapat dalam hati kita, sebab isi hati kita akan membuahkan tindakan, baik atau kebalikannya.
Lingkari kata atau bagian kunci ayat-ayat berikut:
Yeremia 17:9
Markus 7:20-22
Amsal 4:23
Mazmur 44:21,22
Mazmur 139:23,24
Mazmur 51:12
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang hati dalam (jawab secara singkat):
Yeremia 17:9
Markus 7:20-22
Amsal 4:23
Mazmur 44:21,22
Mazmur 139:23,24
Mazmur 51:12
2. Lakukan penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Mazmur 139:23,24
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________________
_________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________________
_________________________________________________
Kasih
Yang dibutuhkan dunia adalah kasih! Banyak orang di sekitar kita haus akan kasih sayang. Semoga kasih kita mendorong kita menolong kebutuhan yang ada, di sekitar kita.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut.
Yohanes 13:34
Roma 12:9,10
Efesus 4:2,3
1Yohanes 3:14
1Yohanes 3:17,18
Kolose 3:14
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang kasih dalam (jawab secara singkat):
Yohanes 13:34
Roma 12:9,10
Efesus 4:2,3
1Yohanes 3:14
1Yohanes 3:17,18
Kolose 3:14
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Roma 12:9,10
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) ___________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ________________________________________
Batasan atau arti _________________________________
___________________________________________________
Kata kunci ________________________________________
Batasan atau arti _________________________________
___________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________________
_________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________________
_________________________________________________
Kejujuran
Percaya dan dapat dipercaya adalah unsur hakiki dalam membangun hubungan yang erat. Keadaan dapat dipercaya ini khususnya sangat penting dalam kesaksian kita. Jika hidup kita tidak menopang kesaksian kita, sedikit saja akibat yang akan terjadi.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut.
2Korintus 4:2
Kolose 3:9
Roma 12:17
2Korintus 8:21
Amsal 11:1,3
Amsal 12:13,17
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang anda pelajari tentang kejujuran dalam (jawab secara singkat):
2Korintus 4:2
Kolose 3:9
Roma 12:17
2Korintus 8:21
Amsal 11:1,3
Amsal 12:13,17
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan 2Korintus 8:21
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________________
_________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________________
_________________________________________________
Kerendahan Hati
Adalah wajar bila seseorang menginginkan pengakuan dan keberhasilan dalam hidup ini. Ayat-ayat berikut akan memberikan anda petunjuk tentang bagaimana ini dapat dicapai.
Lingkari kata atau bagian kunci ayat-ayat berikut.
Amsal 13:10; 16:18
Amsal 29:23
Lukas 14:11
Yakobus 4:6,10
Amsal 22:4
Yesaya 66:2
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang kerendahan hati dalam (jawab secara singkat):
Amsal 13:10; 16:18
Amsal 29:23
Lukas 14:11
Yakobus 4:6,10
Amsal 22:4
Yesaya 66:2
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Yakobus 4:6,10
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) ___________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci ________________________________________
Batasan atau arti _________________________________
___________________________________________________
Kata kunci ________________________________________
Batasan atau arti _________________________________
___________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
__________________________________________________
__________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
__________________________________________________
__________________________________________________
Lidah
Dari ayat-ayat berikut, akan anda pelajari bahwa lidah, walaupun hanya satu anggota tubuh yang kecil, memiliki kuasa besar untuk yang baik maupun yang jahat, dan harus dikendalikan terus menerus.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Yakobus 3:7,8
Amsal 12:18,25
Amsal 21:23
1Petrus 3:10
Amsal 13:3
Kolose 4:6
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang lidah dalam (jawab secara singkat):
Yakobus 3:7,8
Amsal 12:18-25
Amsal 21:23
1Petrus 3:10
Amsal 13:3
Kolose 4:6
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Kolose 4:6
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkap iisian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________________
_________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________________
_________________________________________________
Menantikan Kedatangan Tuhan
Suatu hari kelak, kita tidak tahu kapan tepatnya, Yesus Kristus akan datang kembali untuk menjemput kita hidup bersama Dia selamanya. Alkitab dengan jelas mengajar kita bagaimana kita harus hidup tiap hari, sementara kita menantikan kedatanganNya.
Lingkari kata atau bagian ayat-ayat berikut.
Titus 2:12,13
Filipi 3:20
Kolose 3:4,5
1Yohanes 2:28
1Yohanes 3:2,3
Yohanes 14:1-3
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang menantikan kedatangan Tuhan dalam (jawab secara singkat):
Titus 2:12,13
Filipi 3:20
Kolose 3:4,5
1Yohanes 2:28
1Yohanes 3:2,3
Yohanes 14:1-3
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Titus 2:12,13
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
__________________________________________________
__________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
__________________________________________________
__________________________________________________
Mengampuni Orang Lain
Jika anda ingin diampuni dan berhubungan baik dengan Allah dan sesama anda, belajarlah mengampuni orang lain. Sikap tak mau mengampuni akan membawa anda kepada kehancuran.
Lingkari kata atau bagian kunci dalam ayat-ayat berikut:
Lukas 23:34
Matius 18:21,22
Lukas 6:37
Markus 11:25
Efesus 4:32
Kolose 3:13
PETUNJUK BELAJAR
1. Apa yang kita pelajari tentang mengampuni orang lain dalam (jawab secara singkat):
Lukas 23:34
Matius 18:21,22
Lukas 6:37
Markus 11:25
Efesus 4:32
Kolose 3:13
2. Lakukanlah penelaahan ayat dari salah satu ayat di atas.
3. Hafalkan Efesus 4:32
ISIAN UNTUK PENELAAHAN
Pilihlah sebuah ayat kunci dari halaman sebelah dan lengkapi isian penelaahan ayat berikut.
1. Ayat (catat dari mana) __________________________
2. Tulis dua kata kunci dan berikan batasannya.
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
Kata kunci _______________________________________
Batasan atau arti ________________________________
__________________________________________________
3. Apa yang dikatakan ayat ini? (Tuliskan ayat tadi dengan kata-kata anda sendiri)
_________________________________________________
_________________________________________________
4. Apa yang ayat ini katakan kepada ku? (Bagaimana aku dapat menerapkan kebenaran ayat ini dalam hidupku hari ini?)
_________________________________________________
_________________________________________________
Petunjuk bagi Pemimpin
- Tujuan tiap pelajaran dan penelaahan ayat ialah menemukan apa kata Firman Allah, mengerti dan menerapkannya ke dalam hidup ini.
- Pemimpin jangan bicara lebih dari 1/5 waktu yang ada. Bimbing percakapan secara cekatan dengan menggunakan pertanyaan. Ingat, jangan berkhotbah.
- Diskusi untuk pelajaran dan penelaahan ayat membutuhkan waktu satu jam. Pemimpin membagi waktu itu untuk pertanyaan-pertanyaan dan penelaahan ayat. Lalu, sambil memperhatikan jalannya waktu, tuntun percakapan kelompok dari pertanyaan kepenelaahan ayat. Katakan saja, "Nah, kita harus maju ke bagian berikutnya." Teruskan sampai seluruh pelajaran selesai.
- Petunjuk belajar bagi tiap topik dicetak di bagian bawah halaman. Mulailah dengan soal nomor dua dan kumpulkan beberapa kemungkinan jawaban untuk tiap ayat. Lemparkan pertanyaan-pertanyaan tambahan berdasarkan ayat-ayat tersebut:
- agar diskusi berjalan terus.
- untuk menjernihkan kesalah-mengertian yang ada, atau
- untuk membawa diskusi itu kepada kesimpulan yang berarti.
Pertanyaan-pertanyaan yang baik ditandai oleh beberapa hal:
- Tidak dapat dijawab hanya dengan "Ya" atau "Tidak."
- Dikalimatkan sederhana, padat dan mudah dimengerti.
- Memiliki beberapa kemungkinan jawaban.
- Menujukan pertanyaan kepada orang tertentu, tidak bijaksana. Juga tidak bijaksana meminta mereka menjawab ganti berganti bergiliran. Tujukan pertanyaan kepada kelompok dan biarkan semua anggota kelompok terlibat dalam pola diskusi yang spontan.
- Izinkan saat diam! Jangan takut bila orang mengambil waktu untuk berpikir. Jika suasana diam itu agak lama, tanyakan, "Apakah semua kita mengerti?" Jika tidak, bacakan ayat Firman Tuhan dan tanyakan ulang. Izinkan beberapa orang memberi jawaban.
- Bertahanlah pada pola pelajaran dan topik yang dibahas. Jika percakapan mulai menyimpang, katakan saja, "Kita dapat menyelidiki hal itu lain waktu. Sekarang mari kita pikirkan pelajaran ini." Sesudah itu mulai kembali diskusi yang baik.
- Pertanyaan-pertanyaan diskusi bisa mendapatkan banyak jawaban. Sesudah suatu jawaban diutarakan, katakanlah, "Baik, bagaimana pendapat yang lain?" Pertanyaan ini dapat diulang beberapa kali, terutama bila diperlukan untuk mendorong semua anggota kelompok menjawab pertanyaan.
- Jika seseorang menguasai pembicaraan dengan berbicara terlalu banyak, nantikan sampai dia menyelesaikan kalimatnya dan katakan, "Silahkan yang lain memberikan pendapatnya tentang hal ini!"
- Anjurkan masing-masing anggota agar membuat penerapan dalam hidup mereka. Mulailah dengan menyaksikan masalah dan kebutuhan anda sendiri dan bagaimana anda menemukan kuasa Firman Tuhan untuk masalah hidup anda itu.
Siapakah Yesus Kristus?
Kata Pengantar
SIAPAKAH YESUS KRISTUS?
KATA PENGANTAR
DAFTAR PA
1. Yesus Sahabat Sampah Masyarakat
2. Perjamuan yang Mengejutkan
3. Diagnosis Kristus Tentang Manusia
4. Tujuan dan Nasib Kehidupan
5. Identitas Yesus Kristus
6. Perikemanusiaan Menurut Yesus
7. Yesuskah Jawaban Hidup Ini?
8. Penyaliban Yesus
9. Mengapa Kristus Mati?
10. Kebangkitan Kristus
11. Kristus dan Pemberian Roh Kudus
12. Kebangkitan dan Kemuliaan Kristus
Menjadi seorang Kristen, hampir sama seperti memasuki pernikahan yang menuntut penyerahan penuh dari masing-masing pihak. Karena itu kita perlu memperhatikan fakta-fakta dasar, seperti siapakah Kristus, tuntutan-tuntutan yang diajukan-Nya, dan apa akibat, tuntutan-tuntutan itu bagi hidup kita.
Dalam masyarakat kita, kekristenan sering disalahartikan. Untuk mendapat pengertian yang jernih tentang kekristenan, kita perlu mempelajari hidup Kristus itu sendiri. Dengan demikian kita dihadapkan kepada seorang Pribadi yang hidup, Kristus yang bangkit, yang menawarkan kepada kita persahabatan pribadi dengan diri-Nya.
Pelajaran-pelajaran berikut adalah pengantar kepada beberapa bagian Alkitab yang mengandung pengertian-pengertian tentang Kristus. Kiranya Roh Kudus memberikan kita pengertian dan perubahan hidup melalui pelajaran ini. Orang-orang Kristen akan makin melihat akibat-akibat dari mengenal Kristus; orang-orang yang bukan Kristen akan menemukan Kristus sebagai sumber kehidupan yang baru. Untuk maksud itulah buku ini ditulis.
A. Bagaimana Memulai Pelajaran Ini?
B. Bagaimana Menggunakan Buku Ini?
1. Yesus Sahabat Sampah Masyarakat
Lukas 18:35-19:10
Tujuan : Memperlihatkan sikap Kristus terhadap mereka yang membutuhkan
sesuatu, misalnya: Dia sangat memperhatikan mereka yang mempunyai
kebutuhan nyata, tak peduli siapa mereka. Tindakan-Nya memperlihatkan
kasih-Nya kepada mereka.
Persiapan Pemimpin
- Bacalah bahan di atas sambil memohon agar Tuhan memimpin pikiran dan pengertian Saudara.
- Tuliskan orang-orang (perorangan atau kelompok) yang terdapat dalam bagian ini, dan catat reaksinya satu terhadap yang lain.
- Bandingkan Yesus dan orang banyak dalam hal:
- Sikap mereka terhadap orang buta
- Sikap mereka terhadap Zakheus
- Tindakan-tindakan yang diambil dalam kedua kejadian tersebut.
- Periksa diri Saudara dalam hal:
- Kepekaan akan kebutuhan orang di sekitar Saudara.
- Sikap terhadap mereka yang tidak diterima masyarakat.
- Tindakan terhadap mereka. Apakah Saudara lebih menyerupai sikap Yesus atau orang banyak?
Memperkenalkan bahan PA
Lukas 18:35-43 : Mintalah setiap orang membaca bahan ini dalam hati, dan minta seorang menceritakannya kembali, seolah ia pernah menyaksikan peristiwa tersebut. Kemudian pakailah pertanyaan-pertanyaan untuk bagian ini.
Lukas 19:1-10 : Mintalah satu orang membaca cerita ini dengan suara yang keras. Sebelum Saudara mulai dengan pertanyaan-pertanyaan diskusi dari bagian ini, jelaskan mengapa pemungut cukai dibenci oleh orang Yahudi. (Pemungut cukai adalah orang Yahudi yang mengumpulkan pajak bagi pemerintah penjajah Romawi, dan mereka sering mengumpulkan jumlah pajak secara paksa dan tidak jujur dari bangsanya sendiri.) Ingat bahwa Zakheus adalah kepala pemungut cukai/pajak.
Pertanyaan: (Lukas 18:35-43)
- Bagaimana orang buta itu sampai bertemu dengan Yesus?
Berapa besar inisiatif berasal dari pengemis itu?
Berapa besar inisiatif dari pihak Yesus?
- Bagaimana sikap orang banyak terhadap orang buta itu?
- Apa akibat-akibat dari pertemuan ini:
- bagi orang buta,
- bagi orang banyak,
- bagi Kristus?
- Bagaimana sikap Kristus terhadap pengemis yang tidak disukai orang
banyak itu? Mengapa Ia memperdulikannya?
Pertanyaan: (Lukas 19:1-10)
- Bandingkan Zakheus dengan orang buta ini dalam:
- Kedudukan mereka dalam masyarakat.
- Kesadaran tentang kebutuhan mereka.
- Bagaimana Zakheus sampai berhubungan dengan Yesus?
Berapa besar inisiatif berasal dari Zakheus? Berapa bagian inisiatif berasal
dari Yesus? Bagaimana perbedaannya dengan peristiwa pertemuan dengan
pengemisi?
- Bagaimana seharusnya sikap Yesus terhdap Zakheus menurut orang banyak?
- Mengapa Yesus menyatakan ingin ke rumah Zakheus? (Ingat sikap orang Yahudi
terhadap orang berdosa.)
- Apa perbedaan sikap Yesus terhadap kedua orang ini dengan sikap orang banyak?
Bagaimana sikap orang zaman sekarang bila terjadi hal yang sama?
- Menurut Saudara, mengapa Kristus mau berhubungan dengan orang seperti
pengemis buta dan Zakheus dngan mengorbankan reputasi-Nya?
Pertanyaan dan Saran-saran Tambahan
- Apakah hubungan antara perhatian dan tindakan Kristus dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan sosial orang ini dengan pemenuhan rohaninya?
- Alasan-alasan apa yang menyebabkan kita mempelajari hidup Yesus Kristus? Kebutuhan apa yang dipenuhi-Nya?
- Buatlah daftar ciri-ciri Yesus yang dapat Saudara temukan dalam bagian ini.
2. Jamuan Makan yang Mengejutkan
Lukas 7:35-50
Tujuan : Memperlihatkan sikap Kristus terhadap orang berdosa, kasih-Nya dan
kesediaan-Nya mengampuni mereka; bukan karena perbuatan atau keadaan
orang itu, tapi karena iman mereka kepada-Nya.
Latar belakang
Pada zaman Kristus hidup, terdapat kebiasaan melepaskan sandal sebelum makan, dan para tamu bersandar pada lengannya dengan kaki ditekuk ke belakang. Mulai ayat 44, Yesus menyebutkan tiga tindakan penghormatan yang biasa dilakukan oleh tuan rumah ketika menerima tamu yang dihormatinya: membasuh kaki tamunya di pintu (karena perjalanan yang mengotori kaki), menyambut dengan ciuman (seperti jabat tangan sekarang), dan mengurapi kepala tamu dengan minyak (untuk menyatakan rasa hormat). Wanita itu melakukan ketiga tanda penghormatan tadi yang seharusnya dikerjakan oleh Simon. Pastikan bahwa tiap peserta tahu jelas bahwa orang Farisi adalah pemimpin agama yang menyombongkan diri dengan mentaati Taurat secara kaku dan umumnya merasa dirinya sangat benar.
Persiapan pemimpin
- Bacalah seluruh bagian. Catatlah orang-orang yang ada dan perhatikan reaksi mereka satu sama lain.
- Berdoalah agar mengerti, sementara Saudara mempelajari bagian ini.
- Perhatikan wanita itu dan Simon:
- Sikap mereka terhadap diri mereka sendiri.
- Sikap mereka terhadap Yesus.
- Bagaimana Yesus memperlakukan mereka masing-masing?
- Tempatkanlah diri Saudara sebagai:
- Yesus
- Wanita itu
- Simon Dan tanyakan:
- Apa persamaan saya dengan orang ini?
- Apa perbedaan saya dengan orang ini?
- Dalam hal-hal apa saya perlu berubah?
Pendekatan
- Diskusikan bagaimana perasaan Saudara bila tidak diterima sepenuhnya oleh orang-orang di sekitar Saudara. Anjurkan kelompok untuk mencari sikap dan tindakan Yesus menghadapi situasi sosial yang tegang dalam bagian ini.
- Seberapa jauh lingkup pergaulan seseorang mempengaruhi reputasinya? Apakah lingkungan yang baik merupakan tolok ukur tentang kehormatan seseorang? Anjurkan kelompok untuk mencari pendapat terhadap masalah dalam bagian ini. Bacalah bagian ini dengan suara keras.
Pertanyaan: (Lukas 7:35-40)
- Mengapa Simon mengundang Kristus untuk makan?
Petunjuk-petunjuk apa yang menyebabkan kita menyimpulkan bahwa Dia kurang
disambut dengan baik?
- Mengapa Kristus menerima undangan ini?
- Bagaimana sikap wanita itu terhadap Kristus? Bagaimana hal itu dinyatakan
melalui tindakannya?
- Mengapa Yesus membiarkan gangguan itu berlangsung terus? Mengapa Yesus tidak
menyuruh wanita itu meninggalkan-Nya untuk menemui-Nya pada kesempatan lain?
- Apa yang menyusahkan Simon?
- Apa yang dimaksudkan Yesus dengan "orang berdosa"?
(ayat 39,wanita bermoral rendah)
- Bagaimana Yesus memperlihatkan pada Simon bahwa ketidaktahuan yang membuat
Kristus mengijinkan wanita itu menjamah-Nya?
- Minta seorang untuk menceritakan kembali perumpamaan itu dengan kata-katanya
- sendiri. Apa inti perumpamaan ini?
- Mengapa sikap Kristus terhadap wanita itu berbeda dengan sikap Simon?
Seperti Kristus atau Simonkah kebanyakan orang masa kini akan bersikap
terhadap wanita seperti ini?
- Bandingkan sikap dan tindakan wanita ini terhadap Kristus dan tindakan Simon
terhadap Kristus?
- Apakah reaksi tamu lain dalam situasi ini?
- Tuturkan dengan singkat sikap Kristus terhadap orang berdosa.
Pertanyaan dan saran tambahan
- Dalam hal apakah cap yang diberikan masyarakat kepada orang-orang yang
bergaul dengan para "sampah masyarakat" merintangi kita memenuhi kebutuhan
orang-orang semacam itu?
- Apa yang mendorong kita untuk mengasihi Yesus? Bagaimana kasih itu dapat
dinyatakan terhadap Dia yang tidak kelihatan?
- Apa yang Saudara artikan dengan kata "orang berdosa"?
Bagaimana kita disadarkan akan dosa kita? Apakah Yesus secara tidak langsung
mengajarkan tingkatan dosa?
- Buatlah daftar sifat Yesus Kristus yang dapat Saudara temui dalam bagian ini.
3. Diagnosis Kristus tentang Manusia
Markus 7:1-23
Tujuan: Mempertimbangkan pendefinisian Kristus tentang dosa, dan pendapat-Nya
tentang orang-orang yang lebih mengikuti tradisi manusia daripada
Firman Allah.
Latar belakang
Orang Farisi dan ahli Taurat adalah pemimpin-pemimpin agama di zaman Yesus. Seringkali Yesus menyalahkan kemunafikan mereka, seperti yang Ia lakukan dalam bagian ini (lihat Lukas 11:39 dan Lukas 12:1). Peraturan mencuci tangan yang mereka tekankan, bukan untuk tujuan kesehatan tapi untuk membersihkan diri dari sentuhan-sentuhan yang tidak disengaja dengan orang-orang atau benda-benda yang dianggap kurang suci. Mereka juga membedakan antara makanan yang halal dan yang haram, tetapi Yesus mengatakan bahwa semua halal (ay Lukas 12:29). Dalam agama Yahudi terdapat kewajiban bersumpah memberikan uang untuk kas Bait Allah dan yang pembayarannya dapat diangsur sampai kematian. Jadi seseorang dapat mengatakan pada orang tuanya bahwa ia tak punya uang untuk menolong orang tuanya ketika mereka dalam kesusahan karena "korban", yang artinya sudah dipersembahkan di bawah sumpah. Dengan cara ini tradisi "agama" dipakai untuk melarikan diri dari hukum-hukum Allah. Benar bahwa Yesus di sini tidak memakai kata "dosa", tapi jelas Dia menyebut adanya ketidaktaatan kepada Allah, kenajisan dan dalam ayat Lukas 12:21-22, Ia mendaftarkan sejumlah "dosa." Topik yang dinyatakan-Nya, jelas tentang dosa.
Persiapan pemimpin
- Berdoalah supaya Allah dengan jelas memperlihatkan pada Saudara penilaian-Nya tentang dosa.
- Bacalah bagian ini dan catat hasil yang paling ditekankan orang Farisi. Apa beda Yesus dengan mereka.
- Baca Matius 22:37-40. Pelajari dosa-dosa khusus dalam Markus 7:1-37, dan catat bagaimana setiap dosa berhubungan erat dengan hukum utama.
- Periksa diri Saudara sehubungan dengan setiap perbuatan dosa yang disebut. Bagaimana bila Saudara juga memasukkan soal motif penilaian Saudara tentang diri sendiri.
- Setelah mempelajari semua ini, bagaimana Saudara mendifiniskan dosa?
Pendekatan
- Dalam pelajaran kita sebelumnya Yesus berbicara tentang "dosa dan orang berdosa." Carilah apa yang dimaksudkan-Nya dengan dosa dalam Markus 7:1-37.
- Kalau seseorang menyebut istilah dosa, apa yang timbul dalam pikiran Saudara? Dalam Markus 7, kita melihat dua ide yang berbeda tentang dosa. Carilah sambil Saudara membacanya.
Pertanyaan: (Markus 7:1-23)
- Perbuatan apa saja yang dikritik ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dan murid-murid Yesus?
- Mengapa ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir bahwa masalah ini penting?
- Menurut Yesus sikap apa yang salah pada mereka? (ay Markus 7:6-8)
- Perintah Allah yang manakah yang tidak ditaati oleh ahli Taurat dan orang Farisi? Apa yang menyebabkan manusia sering memutarbalikkan perintah Allah? (lihat latar belakang)
- Bagaimana Yesus meringkaskan perintah-perintah Allah? (lihat Matius 22:37-40)
- Apa perintah ini berhubungan dengan tindakan nyata atau motif dan keinginan batin? Di mana penekanannya? Di mana orang Farisi memberi penekanan?
- Mengapa tradisi-tradisi manusia begitu penting bagi mereka?
- Dari bagian ini, bagaimana orang Farisi mendefinisikan dosa?
- Bacalah dosa-dosa yang disebutkan Kristus. Diskusikan bagaimana masing-masing melanggar salah satu atau kedua hukum utama. Perbedaan apa yang dibuat Yesus antara dosa besar dan dosa kecil?
- Ringkaskan pandangan Yesus tentang sumber dosa.
- Dapatkah kita mengatasi dosa dengan mendisiplinkan dan mengontrol tingkah laku kita? Kalau tidak, apa yang dapat kita lakukan terhadap keadaan kita ini?
Pertanyaan dan saran tambahan
- Pada masa kini dosa umumnya dianggap relatif. Bagaimana anggapan ini dibandingkan dengan pengajaran Yesus.
- Dapatkah seseorang mengasihi Allah tanpa mengasihi sesamanya atau diri sendiri? Bagaimana hubungannya?
- Daftarkan sifat-sifat Yesus Kristus yang Saudara temukan dalam bagian ini.
4. Tujuan dan Nasib Kehidupan
Yohanes 8:12-47
Tujuan : Untuk melihat keunikan Yesus Kristus dalam asal usul-Nya,
pengetahuan-Nya tentang diri-Nya sendiri, ketentuan hidup-Nya yang
Ilahi dan hubungan-Nya dengan Bapa.
Persiapan pemimpin
- Berdoalah agar memperoleh pengertian dan hubungan yang jelas antara bagian tersebut dengan hidup Saudara dan orang-orang lain dalam kelompok PA Saudara.
- Baca bagian tersebut sampai menemukan arti penjelasan Yesus tentang diri-Nya sebagai Terang Dunia.
- Alasan-alasan apa yang diberi Yesus kepada orang-orang Yahudi agar mempercayai Dia?
- Bandingkan Yesus dengan orang-orang Yahudi dalam hal:
- Asal usul mereka
- Nasib kekal mereka
- Hubungan mereka dengan Allah.
- Apakah akibat percaya bahwa Yesus Kristus adalah Terang Dunia? Perbedaan apa yang diakibatkannya dalam hidup Saudara?
Pendekatan
- Diskusikan tentang fungsi terang.
- Bacalah bagian ini dan temukan bagaimana Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai Terang itu.
Pertanyaan : (Yohanes 8:12-47)
- Bagaimana orang Farisi menanggapi pernyataan Yesus bahwa Ia adalah Terang dunia?
- Fakta-fakta apa saja yang Yesus berikan untuk membuktikan pernyataan-Nya?
- Mengapa Yesus berkata mereka tidak dapat ke tempat Ia akan pergi?
- Dapatkah mereka menangkap maksud-Nya?
- Apa yang Yesus katakan pada mereka mengenai:
- Asal usul mereka
- Nasib mereka
- Jalan keluar mereka.
- Bagaimana Yesus menyatakan diri-Nya?
- Apakah respon mereka?
- Apa yang diharapkan Yesus dari pengikut-Nya di samping percaya pada pribadi-Nya? (ayat Markus 8:31)
- Menurut Saudara, apa yang Ia maksudkan dengan "tetap dalam Firman-Ku"?
Menuju ke manakah kepercayaan semacam ini? (ayat Markus 8:32)
Bagaimana tanggapan orang-orang Yahudi yang hanya memiliki kepercayaan
intelektual itu?
- Siapa yang diperbudak dosa? Dapatkah orang bukan Kristen menikmati kepercayaan intelektual itu?
- Petunjuk-petunjuk apa yang ada dalam bagian ini yang menyatakan bahwa asal-usul Yesus adalah berbeda dari asal-usul pendengar-pendengar-Nya?
- Terang menyatakan sesuatu sebagaimana adanya. Terang juga memberi arah. Bagaimana Yesus menerangi orang-orang Yahudi tentang:
- Mereka sendiri
- Yesus sendiri
- Arah mana yang Ia berikan kepada mereka?
- Bila seseorang menanggapi Yesus Kristus sebagai Terang bagaimana hal ini mempengaruhi:
- Asal-usul orang tersebut
- Keadaan orang itu sekarang; dan
- Nasib kekalnya.
Pertanyaan dan saran tambahan
- Bagaimana Yesus mempengaruhi pengertian kita tentang diri kita sendiri dan
nasib kita? Bagaimana Ia menolong kita untuk melihat segala sesuatu
sebagaimana adanya? Kesalahpahaman apa saja yang kita punyai seperti orang
Yahudi.
- Apakah sumber utama kebebasan manusia? Bagaimana kita dapat mengerti
kebenaran? Bagaimana kita dapat mengerti kebebasan?
- Temukanlah semua sifat-sifat Yesus dalam bagian ini.
5. Identitas Yesus Kristus
Lukas 5:17-26
Tujuan : Menyelidiki jati diri Yesus Kristus.
Latar belakang
Ini mungkin berguna bila didiskusikan secara singkat di tempat yang tepat.
- Penyakit yang diderita orang itu adalah semacam kelumpuhan.
- Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat telah datang dari "tiap kota di
Galilea, Yudea dan Yerusalem" (Luk 5:17) dengan melintasi jarak 75
mil atau lebih.
- Ahli-ahli Taurat adalah para pemelihara dan penafsir Taurat, ahli dalam
masalah-masalah masyarakat maupun agama. Orang-orang Farisi adalah
sekelompok orang yang mengabdikan diri pada pemeliharaan hukum-hukum agama
mereka secara ketat.
Persiapan pemimpin
- Berdoalah supaya Saudara dapat mengerti dengan jelas arti
pertanyaan-pertanyaan Yesus dalam bagian ini.
- Sementara Saudara membaca, catatlah orang-orang yang disebutkan dalam bagian
ini dan reaksi mereka satu dengan yang lain.
- Apakah jawaban terhadap pertanyaan Yesus dalam ayat Lukas 5:23?
- Catatlah semua sifat-sifat Yesus Kristus yang Saudara temui dalam bagian
ini, terutama dalam hal:
- Pendapat-Nya tentang diri-Nya sendiri
- Pengertian-Nya tentang orang banyak; dan
- Kuasa-Nya.
Pendekatan
- Daya tarik untuk berada di tengah banyak orang, sering muncul karena adanya
macam-macam reaksi orang-orang satu terhadap yang lain dan terhadap pusat
perhatian masing-masing. Dalam Lukas 5:1-39, Yesus berada dalam
rumah yang dipenuhi orang.
Ketika Saudara membaca tentang apa yang terjadi, perhatikan bermacam-macam
emosi dan reaksi mereka.
- Bacalah bagian ini keras-keras dalam terjemahan yang berbeda.
- Untuk membuat tiap orang mengenal dengan baik bagian ini, ringkaslah tiap
kejadian utama menjadi satu rangkaian yang terdiri dari tiga-empat kata,
misalnya: Yesus mengajar orang banyak; orang membawa si lumpuh; orang banyak
menghalangi pintu, dan seterusnya. Ini dapat dilakukan sebaik-baiknya dengan
memberi beberapa menit agar tiap orang dapat menyusun daftarnya sendiri,
kemudian membacakan 2-3 daftar pada kelompok.
Pertanyaan: (Lukas 5:17-26)
- Berapa besar keinginan orang-orang itu menemui Yesus bersama teman mereka
yang sakit? Apakah yang mendorong mereka sehingga membuat lubang di atap
untuk menemui Kristus?
- Apakah reaksi pertama ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi?
Mengapa mereka menolak kata-kata Yesus? Tidak setujukah Yesus dengan
pertanyaan mereka bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa?
- Bandingkan sikap Yesus dengan sikap orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat
terhadap si sakit dan teman-temannya. Bila kejadian ini terjadi di kampus
Saudara, apakah sikap seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi akan
terulang kembali.
- Mengapa penilaian Yesus tentang diri-Nya sendiri berbeda dengan penilaian
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi? Menurut dugaan Saudara mengapa
mereka tidak mau menerima apa yang dikatakan-Nya tentang diri-Nya?
- Diskusikan maksud ayat Lukas 5:23 dari kemungkinan manusia, dan
dari kemampuan Allah. Menurut ayat Lukas 5:24-25, apakah arti
masalah ini bagi Yesus?
- Untuk menyimpulkan diskusikan:
- Orang-orang macam apa saja dalam bagian ini yang mengeluarkan pendapatnya
tentang Yesus.
- Apa yang Ia nyatakan tentang diri-Nya sendiri.
Pertanyaan dan saran tambahan
- Apakah hubungan mujizat-mujizat Yesus dengan pengajaran-Nya?
Apakah Yesus hanya memikirkan kepentingan rohani manusia?
- Apa yang membuat orang-orang Yahudi sukar percaya bahwa Yesus adalah Allah?
Alasan-alasan apa yang diberikan Yesus agar mereka percaya? Bagaimana orang
Yahudi dapat menerangkan kata-kata dan karya-karya Yesus bila mereka tidak
menerima-Nya sebagai Allah? Apakah di kampus masa kini, Saudara menemukan
situasi-situasi yang mirip, yang disebabkan oleh ketidakpercayaan meskipun
ada bukti yang penjelasannya tidak dapat dipisahkan dari kepercayaan pada
manusia Allah, Yesus Kristus?
6. Perikemanusiaan Menurut Yesus
Lukas 18:18-30
Tujuan: Menunjukkan bahwa aktivitas keagamaan tidak memadai untuk mendapat
hidup kekal.
Persiapan pemimpin
- Mintalah Allah membimbing pikiran dan pengertian Saudara ketika mambawa
bagian ini.
- Tulislah semua yang Saudara ketahui tentang:
- Pemimpin muda yang kaya; dan
- Kristus.
- Bagaimana bagian ini dapat mempengaruhi pikiran dan tindakan Saudara secara
pribadi?
Pendekatan
- Bila seseorang bertanya kepada Saudara bagaimana caranya mendapat hidup yang kekal, apa yang akan Saudara katakan? Dalam bagian ini, seorang pemuda bertanya pada Yesus tentang hal ini? Apa jawabannya?
- Mungkin menganggap Yesus sebagai seorang guru yang baik? Cobalah temukan apa yang dipikirkan orang muda itu tentang Yesus?
Pertanyaan: (Lukas 18:18-30)
- Mengapa pemuda ini datang pada Yesus? Mengapa ia merasa bahwa Yesus mau menolongnya?
- Mengapa Yesus mula-mula menangkis pertanyaan? Mengapa Ia menarik perhatian pada diri-Nya sendiri? Apakah Ia berkata bahwa Ia tidak pantas disebut "baik"?
- Kekuasaan apakah yang Yesus pakai untuk menjawab pertanyaan orang ini? Yang mana dari 10 hukum yang Ia pilih sebagai dasar komunikasi dengan penanya-Nya?
- Bagaimana si pemuda mengevaluasi dirinya? Apakah ia sombong, tertipu, atau dengan jujur dapat menguji diri sendiri?
- Apa tindakan khusus yang menurut Yesus perlu dilakukannya? Catat dua tindakan atau serangkaian tindakan. Apakah Allah perlu menuntut permintaan yang sama terhadap tiap orang yang mencari hidup yang kekal? Apa sebenarnya yang Yesus minta?
- Apa yang ditunjukkan oleh respon si pemuda tentang sikapnya terhadap:
- dirinya
- Yesus Kristus; dan
- sesama manusia.
- Mengapa Yesus membuat syarat murid yang begitu sukar bagi orang muda-kaya yang sungguh ini, yang mungkin dukungannya dapat menjadi pertolongan besar bagi rencana-Nya?
- Apa yang kita pelajari tentang Yesus dari bagian ini?
- Dapatkah kita percaya pada Yesus sebagai guru yang baik tapi bukan sebagai Allah sendiri?
- Bagian ini membuat kita bertanya: "Apakah sikap kita terhadap hidup yang kekal; diri kita sendiri, sesama kita dan Yesus Kristus?
Pertanyaan dan saran tambahan
- Bila Yesus bukan Allah, apakah Ia guru yang baik?
- Bandingkan bagian ini dengan Lukas 10:25-37 tentang:
- Motivasi si penanya
- Jawaban Yesus
- Wibawa yang dipakai
- Hasil-hasil (bila disebutkan).
- Tulislah semua sifat-sifat Yesus Kristus yang dapat Saudara temukan dalam bagian ini.
7. Yesuskah Jawaban Hidup Ini ?
Yohanes 14:1-31
Tujuan: Menyadari bahwa Yesus Kristus sangat diperlukan bila kita ingin
mengenal Allah dan kehidupan dalam dunia ini dan dunia yang akan
datang.
Persiapan pemimpin
- Bacalah supaya melalui PA ini Allah Roh Kudus akan memperdalam kesadaran Saudara tentang siapakah Kristus itu?
- Catatlah semua orang dalam bagian ini. Apa yang Saudara dapatkan tentang tiap orang?
- Tulislah semua pertanyaan-pertanyaan yang dibuat Yesus untuk diri-Nya sendiri. Apakah arti tiap pertanyaan untuk hidup Saudara?
Pendekatan
- Diskusikan bagaimana perasaan Saudara ketika membuat suatu pernyataan yang pasti, tiba-tiba seseorang bertanya lagi tentang sesuatu yang telah dijawab dalam pernyataan Saudara sebelumnya. Hal ini juga terjadi dalam bagian ini. Carilah reaksi-reaksinya ketika Saudara membaca.
- Diskusikan kebutuhan-kebutuhan hakiki (bukan jasmaniah) masyarakat sekarang, misalnya tentang arah/tujuan, motivasi, kekuatan, kesadaran akan nasib dan kebenaran. Pertimbangkankanlah kebutuhan utama mereka akan pengetahuan tentang Kristus dan kehadiran Allah bersama mereka. Dalam bagian ini Yesus berbicara tentang beberapa dari subyek ini. Selidikilah sambil Saudara membaca.
- Catat pertanyaan-pertanyaan dan permintaan para murid, ketika Yesus berbicara dengan mereka dalam Yohanes 14:1-11
Pertanyaan Yohanes 14:1-31
- Dalam bagian ini kita membaca dua murid Yesus; Tomas dan Filipus. Apakah minat masing-masing?
- Bagaimanakah Yesus menjawab Tomas?
- Apakah akibatnya bila Yesus berkata, "Aku akan menunjukkan kepadamu jalan, Aku akan memberimu kehidupan", dan bukan apa yang telah dikatakan-Nya? Mengapa Yesus kelihatannya mengarahkan orang banyak pada pribadi-Nya sendiri dan bukan pada pengajaran-Nya?
- Apakah permintaan Filipus?
- Bagaimana Yesus menjawabnya?
- Bagaimana jawaban ini dibandingkan dengan jawaban-Nya pada Tomas? Apakah hubungan antara menemukan arah, kebenaran dan hidup, dan menemukan Allah sendiri?
- Apakah Yesus menyatakan diri hanya sebagai manusia yang saleh seperti Allah atau sebagai Manusia yang juga adalah Allah? Firman yang mana yang mendasari jawaban Saudara?
- Hubungan apakah yang yang dimiliki-Nya dengan Allah menurut Yesus?
- Mengapa ia berharrap Filipus dan murid-murid lain percaya kepada-Nya?
- Apa yang dimaksudkan ketika Ia berkata, "Aku adalah jalan"? Apa yang dimaksudkan-Mya ketika Ia berkata, "Aku adalah kebenaran"? Pada dasarnya dapatkah semua kebenaran dianggap terpisahkan dari Dia yang adalah kebenaran? Apakah arti "Aku adalah Hidup"? Jika Ia adalah Hidup, dan Hidup ada di dalam Dia, dapatkah kita hidup terpisah dari Dia?
- Bagaimana persamaan hubungan antara Bapa dan Anak (ay 10) dengan hubungan yang Kristus inginkan dengan kita? (lihat ayat 28)
- Bila Yesus adalah seperti Dia yang Ia katakan, dan kita sampai pada hubungan pribadi dengan Dia, bagaimana pengaruhnya dalam hidup kita?
- Mungkinkah berhubungan erat dengan hidup Kristus dan pengajaran-Nya tanpa sungguh-sungguh mengenal Dia? Mengapa?
Pertanyaan dan saran tambahan
Dalam mendiskusikan hubungan Kristus (yang merupakan Allah Anak) dengan Allah Bapa, doktrin tentang TRINITAS timbul. Kebenaran yang dahsyat ini tidak akan pernah dimengerti benar-benar di dunia ini oleh akal yang fana. Tapi kita diperhadapkan dengan fakta-fakta ini: pertama, bahwa Tuhan Allah kita adalah "Allah yang Esa" dan kedua, bahwa ketiga pribadi mempunyai sebutan Allah; Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Karena itu bersama dengan Gereja segala abad, kita menyimpulkan adanya Satu keberadaan tapi tiga Pribadi yang berbeda: ada bersama, sama derajat, satu dalam tiga dan tiga dalam satu. Bagaimana ini dapat terjadi, kita tidak mengerti. Namun demikian, kita menerima fakta-fakta yang dinyatakan Alkitab secara jelas, dan meminta Allah menunjukkan makna-Nya bagi kita. Misalnya, kita membangun konsep tentang kepribadian dari keAllahan, bahwa akhir dari kepribadian bukanlah perorangan tetapi kesatuan. Seperti Kristus satu dengan Bapa-Nya, kita juga harus menjadi satu dengan Dia dan berrsama yang lain dalam Dia. Tidak ada kesatuan bila hanya satu. Dua atau lebih diperlukan untuk kesatuan.
Dalam bagian ini Yesus terus-menerus menunjuk pada pribadi-Nya sendiri sebagai sumber hidup dan kebenaran. Ia menyatakan bahwa bersekutu dengan Dia menghasilkan kedekatan dengan Allah, pengetahuan dan kekuatan hidup yang kita butuhkan. Bagaimana pengajaran ini membuat Kristus berbeda dari guru-guru agama yang lain?
8. Penyaliban Yesus
Lukas 23:26-56
Tujuan : Mempelajari kejadian-kejadian pada waktu penyaliban Kristus, terutama
yang dicatat dalam ayat 33-49.
Latar Belakang
Pelajaran ini berpusat pada fakta-fakta sekitar penyaliban Yesus. Mengapa Dia mati akan dibicarakan secara khusus dalam pelajaran kita selanjutnya. Namun, bukan berarti kita boleh mempelajari kejadian-kejadian yang menakjubkan ini tanpa sentuhan hati sedikit pun. Sementara kita berusaha mengerti bagian Alkitab ini, kita ingat bahwa Ia adalah Yang Diurapi Allah, Pilihan-Nya, Tuhan semesta alam (Za 13:7), yang dalam keadaan daging dan darah seperti kita, hidup, menderita dan mati dalam kematian yang memalukan di depan umum sebagai seorang penjahat. Dia yang disiksa, dihina, dan disia-siakan ini adalah Singa suku Yehuda (Wahy 5:5), gambar dari Allah yang tidak kelihatan (Kol 1:15), dan Domba Allah yang mengangkut dosa seisi dunia (Yoh 1:29)
Persiapan pemimpin
- Bacalah bagian ini berulang-ulang, dengan pikiran yang tidak bercabang pada hal-hal lain. Hayatilah bagian ini sampai meresap.
- Baca laporan penyaliban dalam injil-injil lain dan dalam Mazmur 22:1-31, 69:1-36.
- Roh Allah mewahyukan penggambaran-penggambaran mendetil tentang penyaliban
di dalam Mazmur yang ditulis beratus-ratus tahun sebelum kejadian itu
terjadi. Mintalah Dia untuk menerangkan Firman Allah yang ditulis bagi
Saudara sekarang, dan untuk kepentingan orang-orang dalam kelompok PA
Saudara.
Pendekatan
- Minta tiap orang dalam kelompok membaca bagian ini dalam hati.
Kemudian mintalah seorang menceritakan kejadian penyaliban itu seakan-akan
ia juga menyaksikannya.
- Bacalah bagian ini dengan masing-masing anggota dan kelompok memerankan
bagian narator, dan peran-peran dari orang-orang yang terlibat dalam bagian
ini.
Pertanyaan
- Apa teriakan pertama Yesus di kayu salib? Apa yang dinyatakan-Nya tentang
Kristus, bahkan di tengah-tengah penderitaan-Nya yang dahsyat?
- Tiga jam pertama dari penyaliban itu dipenuhi macam-macam aktivitas. Apa
yang terjadi di bawah salib (ayat Lukas 23:34)?
- Apa tindakan-tindakan orang-orang yang berkumpul di sana (ayat Lukas 23:35)?
- Menurut Saudara, perasaan apakah yang paling menguasai orang banyak "yang
berdiri melihat"? Prihatin atau masa bodoh? Apakah Saudara menganggap sikap
terhadap Kristus itu mirip dengan sikap zaman ini, terutama di kampus
Saudara sendiri.
- Mengapa para pemimpin (pemimpin agama) sangat membenci Yesus?
Apakah ada tempat dalam agama mereka untuk Kristus yang ilahi dan tersalib
itu? Apakah situasi ini berhubungan dengan situasi sekarang?
- Tiga kali Kristus ditantang untuk menyelamatkan diri-Nya seperti Ia telah
- menyelamatkan yang lain. Bila ia menerima tantangan itu, apa yang terjadi
- pada:
- Hubungan-Nya terhadap kepatuhan yang sempurna kepada Bapa
- kata-kata-Nya; dan
- pada kita.
- Apa respon Yesus terhadap olok-olok para penguasa, tentara dan pencuri yang
mengejek-Nya?
- Apakah Ia berdiam diri terhadap teriakan minta ampun dari pencuri yang lain?
Menurut Saudara, apakah yang membawa pencuri ini pada penyesalan dan iman
yang mengherankan, mengingat keadaan waktu itu? Apakah Yesus memberi apa
yang dipintanya - atau lebih daripada itu, dalam jaminan-Nya akan
keselamatan yang penuh? Bagaimana mungkin Yesus menawarkan keselamatan ini
kepada seorang penjahat dengan semudah itu?
-
- Meskipun Allah tidak campur tangan untuk membuat Anak-Nya tidak terlalu
menderita di atas kayu salib, bukti apa yang Saudara temui dalam bagian ini
menunjukkan Allah juga bekerja di Golgota?
Sarankan istirahat untuk diskusi kedua
Apa yang terjadi pada jam keenam (jam 12.00 siang)? Apa yang dimaksudkan dengan pernyataan "matahari menjadi gelap" atau "sinar matahari tidak menerangi"? Kegelapan itu berlangsung selama tiga jam, padahal gerhana terpanjang hanya berlangsung beberapa menit. Dapatkah kejadian ini dianggap kejadian biasa? Pertimbangkan juga bahwa penyaliban terjadi selama hari Raya Paskah, yang selalu diadakan pada waktu bulan purnama di mana gerhana matahari tidak mungkin terjadi.
Saudara menemukan bahwa dalam bagian ini tidak banyak dilaporkan kejadian yang luar biasa itu, ketika Terang Dunia akan meninggal. Injil Lukas tidak mencatat adanya aktivitas dari pukul 12.00 hingga pukul 15.00. Apakah Saudara menduga bahwa kegelapan itu berfungsi untuk menutup Dia dari saksi-saksi mata sehingga merasa tidak melihat dukacita-Nya yang selalu tidak akan dapat kita pahami? Dari peristiwa ini simbol lain apa yang mungkin ditampungnya?
Apakah arti terbelahnya tirai bait Allah? Tirai tersebut menutupi ruang yang Mahakudus, yang tidak boleh dimasuki seorang manusia pun kecuali imam besar dengan membawa darah penebusan dan asap dupa setahun sekali. Perhatikan bahwa terbelahnya tirai ini di tengah-tengah (ayat Lukas 23:45) menjadi dua bagian, dari atas ke bawah (Mat 27:51), terjadinya bersamaan dengan kematian Yesus. Ini terjadi pukul 15.00 waktu untuk memulai persembahan korban sore hari, dan saat imam-imam mulai bekerja di muka tirai Bait Allah.
Lihatlah Ibrani 10:18-22. Apa yang dikatakan ayat-ayat ini kepada Saudara mengenai arti terbelahnya tirai Bait Allah?
Perhatikan bahwa Yesus berteriak "dengan suara yang nyaring" sebelum mati. Apakah teriakan kemenangan ini yang Saudara harapkan akan terdengar dari seorang yang dibuat tak berdaya oleh penderitaan spiritual yang tak terlukiskan dan penderitaan kematian melalui penyaliban?
Apakah arti pernyataan "Ia menyerahkan Roh-Nya" (ayat Lukas 23:46)? Beberapa penerjemah modern mengatakan bagian ini: "Ia mati", tetapi semua penginjil dengan sengaja menghindari ekpresi ini. Kata-kata Yunani yang mereka pakai berarti suatu tindakan sukarela dan penuh maksud: "Ia menyerahkan hidup-Nya." Kematian-Nya adalah kerelaan dalam arti mutlak. Bandingkan dengan Yohanes 10:17-18.
Markus 15:39 melaporkan bahwa ketika kepala pasukan melihat Yesus berteriak dan menyerahkan Roh-Nya, ia berkata, "Orang ini benar Anak Allah." Dapatkah Saudara menerangkan sebabnya?
Bagaimana Saudara dapat menerangkan perubahan sikap orang banyak dari ayat Lukas 23:35 ke ayat Lukas 23:48*? Apa yang mereka rasakan sekarang? Mungkinkah mereka mulai memahami arti yang dilakukan dan dialami Kristus, sedangkan murid-murid-Nya sendiri pun tidak tahu? Seberapa banyakkah mereka menyadari hal itu?
Sementara Saudara memperhatikan kematian Tuhan, apakah Saudara merasa bahwa kejadian-kejadian luar biasa yang menyertainya menunjukkan sifat unik dan supernatural kematian itu? Setelah meninjau kembali, Apakah Saudara setuju dengan kepala pasukan yang mengatakan, "Orang ini benar-benar Allah?"
9. Mengapa Kristus Mati ?
Yesaya 52:13; 53:12
Tujuan: Menyadari pentingnya kematian Kristus bagi kita, dan mengerti nilainya
yang personal, menentukan, menetap dan kekal.
Latar Belakang
Dalam PA yang baru lalu, kita melihat beberapa kejadian yang melaluinya Allah membuktikan dan menafsirkan arti kematian Anak-Nya. Kita melihat dengan mengikuti kejadian-kejadiian ini, bahwa orang banyak memukul dada mereka, sebagai penggenapan Zakharia 12:10: "... mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti menangisi anak sulung." Seperti kepala pasukan Roma dan pencuri yang bertobat, orang-orang ini akhirnya menyadari bahwa Yesus tidak bersalah, benar, dan Ilahi. Setidaknya pasti mereka telah merasa bersalah terhadap penyaliban-Nya.
Apakah kematian Yesus merupakan kesalahan tragis atau kekeliruan pelaksanaan hukum manusia? Mengapa Kristus mati? Kematian Kristus merupakan berita inti iman Kristen. Untuk dimengerti, kematian Kristus harus dilihat bersama kebenaran-kebenaran lain dalam Alkitab. Salah satunya adalah keterasingan manusia dari Allah karena dosa, perlawanan manusia terhadap pencipta-Nya, pemberontakannya terhadap Tuhan alam semesta. Bila dosa dipandang sebagai khayalan agama saja dan bukan fakta penyebab kematian, maka salib menjadi tidak bermakna dan tidak relevan. Kebencian Allah terhadap dosa, kekudusan-Nya serta keadilan-Nya yang tak memungkinkan dosa terlepas dari hukuman; semua sifat-sifat Allah termasuk kasih-Nya yang luar biasa itu bertemu di salib Kristus. Di sana Allah melalui Kristus menyerahkan diri-Nya kepada kita, sebagai korban yang sempurna demi kepuasan dan memenuhi tuntutan keadilan Allah.
Persiapan pemimpin
- Berdoalah supaya Allah memberi pengertian baru tentang salib dan artinya bagi Saudara.
- Bacalah bagian ini dengan hati-hati. Cari semua ayat yang menggambarkan penderitaan yang dialami Kristus selama hidup-Nya.
- Mintalah supaya Tuhan menolong Saudara membagikan kebenaran-Nya kepada kawan-kawan yang lain. Berdoalah untuk setiap anggota kelompok Saudara, terutama bagi mereka yang mungkin belum mengenal kasih Kristus.
- Sementara Saudara melihat Yesus yang merupakan "pendamaian untuk segala dosa
kita, dan bukan dosa kita saja, tetapi juga seluruh dunia", berdoalah supaya
arti 1Yohanes 2:2 ini menjadi nyata bagi setiap anggota kelompok.
Pendekatan
- Mintalah kelompok membaca bagian Yesaya dalam hati.
- Mintalah dua orang ikut membaca ayat ini dengan keras.
(Beritahukan jauh hari sebelumnya, sehingga jauh hari sebelumnya, sehingga
ada waktu untuk mempersiapkan dan membacanya dengan pengertian.) Karena
Allah dan manusia yang diperdamaikan yang bercakap-cakap di sini, maka
mintalah orang yang pertama membaca Yesaya 52:13-15 dan orang
kedua, Yesaya 53:1-10*, kemudian orang pertama kembali Yesaya 53:11-12.
Pertanyaan: (Yesaya 52:13-53:12)
- Dalam catatan Lukas tentang penyaliban (PA yang lalu), sejumlah detil yang telah dinubuatkan Yesaya dalam ayat-ayat yang baru saja dibaca, dipenuhi dengan tepat. Dapatkah Saudara menunjukkan nubuat-nubuat tersebut?
- Dari ayat-ayat mana dalam Yesaya 53:1-12 kita dapat menegaskan bahwa kematian Yesus bukan tak terduga atau kebetulan saja?
- Mintalah kelompok membaca Kisah 2:22-23. Bagaimana kepentingan Allah dan manusia bertemu dalam kematian Yesus? Bandingkan dengan Lukas 22:22.
- Perhatikan Yesaya 53:10. "Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan Dia yang kesakitan." Bahwa salib merupakan bagian tujuan Allah yang kekal terlihat dalam penunjukkan Yohanes Pembaptis kepada Yesus sebagai "Domba yang telah disembelih" (Wahy 13:8). Tetapi apakah manusia Yesus Kristus tahu bahwa pelayanan-Nya di dunia ini harus diakhiri dengan kematian yang penuh kekerasan? Lihat Yohanes 3:14, 8:28, Markus 10:32-34, 35.
- Apakah Kristus lebih dari sekedar hamba yang pasif dan patuh seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 53:1-12? Apakah Ia juga pelaku yang aktif memilih jalan mahal yang mendamaikan kita dengan Allah? Mintalah anggota kelompok membaca Mazmur 40:7-8; Yesaya 50:6; Ibrani 12:2, dengan suara keras.
Catatan:
Penting untuk diingat bahwa Kristus bukanlah orang ketiga yang datang di antara Allah yang kudus dengan manusia yang berdosa. Dia sendiri adalah Allah yang membayar harga dosa. Ia juga manusia, yang menyamakan diri-Nya dengan manusia, untuk mengalami bagi kita suatu kematian yang sebenarnya harus dijatuhkan kepada kita, bukan Dia.
Sebagai manusia Allah yang Unik, Ia dapat mewakili kedua pihak, dan hanya Dia yang dapat melakukan hal itu. Karena itulah mengapa "Esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus" (1Tim 2:5). Tidak ada yang lain. Hanya Dia. Dia sendiri sudah cukup.
- Baca Roma 5:8 dan mintalah seorang melihat 1Korintus 15:3*. Untuk siapa dan untuk apa Rasul Paulus mengatakan Kristus sudah mati?
- Hubungkan kalimat-kalimat sederhana ini: "Kristus mati untuk kita dan untuk dosa-dosa kita" - dengan bagian-bagian pararel dalam Yesaya 53:1-12. Cocokkanlah penilaian rasul dengan nabi.
- Apakah Saudara menemukan suatu persamaan antara perubahan reaksi orang banyak pada waktu penyaliban "kita" dari Yesaya? Perhatikan dalam catatan Yesaya bahwa pertama-tama banyak orang heran penderita mendapat hukuman Allah seakan-akan karena dosa-Nya sendiri. Kemudian muncullah kesadaran bahwa Ia tidak berdosa dan makna kematian-Nya adalah untuk mereka.
- Dalam Yesaya 53:6, bagaimana Allah mendefinisikan kelaliman yang menyebabkan kematian-Nya? Perhatikan apakah akhir tak terelakkan dari semua dosa atau kejahatan? Lihat Roma 6:23.
- Bila Allah tidak membuat Yesus menjadi korban dosa, dapatkah orang banyak dibenarkan (Roma 6:10-11)? Apakah Allah akan melihat benih-Nya
(keturunan rohani-Nya: orang tebusan Allah) atau kerinduan jiwa-Nya, dan
menjadi puas? Atas dasar apakah kata "sebab itu" dalam Roma 6:12
dinyatakan? Perhatikan juga kata "karena" dalam Roma 6:12 dan
anak-anak kalimatnya yang mengikutinya. Apakah yang Saudara simpulkan dari
ini semua?
Sarankan istirahat untuk diskusi kedua.
- Bacalah 2Korintus 5:21 keras-keras. Terangkan dengan kata-kata
Saudara sendiri perubahan lengkap yang dihasilkan Allah melalui salib.
Dapatkah Saudara menerangkan pernyataan dalam Efesus 1:4-6, "Sebab
di dalam Dia Allah telah memilih kita...untuk menjadi anak-anak-Nya...di
dalam Dia yang dikasihi-Nya."
- Mintalah seseorang membaca Kolose 1:21-22.
Dapatkah Saudara mengatakan dari Kolose 1:22 bahwa kehendak
Allah tidak hanya membuat kita diterima tetapi dapat diterima. Akan menjadi
siapakah kita? Lihat Roma 8:29.
- Korban tubuh Kristus sekali untuk selamanya, sebagai korban dosa-dosa untuk
segala zaman (Ibr 10:10, 12) mempunyai banyak akibat khusus. Di
antaranya adalah akibat-akibat yang ditunjukkan dalam bagian Alkitab ini.
Baca dan perhatikan masing-masing terpisah:
1Yohanes 1:7, 2:2: Kuasa kematian Kristus yang menyelamatkan dan
berlangsung terus.
Ibrani 9:12-14 : Keselamatan kita adalah kekal dan memungkinkan
kita melayani Allah yang hidup.
Efesus 2:8-10 : Kita adalah buatan Allah, diciptakan untuk
melakukan pekerjaan yang telah direncanakan-Nya
bagi kita.
Efesus 5:1-2, : Hidup kita harus menjadi hidup yang penuh kasih,
Roma 12:1, dan seperti hidup-Nya. Kasih ini meliputi
pengorbanan
1Yohanes 3:16 untuk Allah dan untuk sesama manusia.
Wahyu 12:11 : Kemenangan-kemenangan hamba-hamba Allah secara
pasti terikat pada kematian-Nya.
Kolose 1:19-20 : Lingkungan kematian Kristus yang mendamaikan
bukan saja mencakup dunia manusia, tetapi juga semua ciptaan.
- Menurut Alkitab, kematian Kristus adalah untuk bangsa-Nya, Israel, untuk
orang-orang kafir, untuk semua orang, untuk semua bangsa, untuk seluruh
dunia. Apakah faedah pengorbanan-Nya tersedia bagi semua orang?
Lihat Yohanes 3:16.
- Alkitab juga mengatakan kepada kita (Mat 26:26-28; Luk 22:19-20; 1Korintus 11:23-26
bahwa pada malam yang sama waktu Ia dikhianati, Yesus mengambil roti, dan
Ia mengucap syukur. Ia memecahkannya dan berkata, "Ambil dan makanlah,
inilah tubuh-Ku, yang dipecah-pecahkan? (dan anggur dicurahkan?) Apa arti
simbol roti yang dipecah-pecahkan? Bandingkan dengan Yohanes 6:33-35.
Apa yang harus dilakukan Sang Roti dari Allah dengan hidup-Nya supaya dapat
memuaskan "lapar" manusia untuk selama-lamanya?
- Menurut Saudara, mengapa Yesus saat memberikan kepingan roti kepada
murid-murid-Nya dan memerintahkan: "Ambil; makanlah"?
- Mintalah seseorang membaca Galatia 2:20. Dapatkah orang yang
sungguh-sungguh percaya kepada kematian dan kehidupan Kristus?
Atas dasar pribadi siapakah Paulus mendasarkan identifikasinya.
- Apakah hidup dalam Kristus dipaksakan pada kita? Apakah faedah penebusan
Kristus otomatis menjadi milik kita sepenuhnya dan tak terelakkan lagi?
- Dapatkah pengampunan terpisah dari Sang Pengampun - kehidupan terpisah dari
Allah yang merupakan kehidupan? Mintalah seseorang membaca 1Yohanes 5:11-12
dengan keras, dan bandingkan dengan Yohanes 3:36.
- Doktrin penebusan dosa sering disingkat dalam kata-kata: "Melalui anugerah,
demi Kristus, dengan iman." Berdasarkan PA ini, dapatkah Saudara menerangkan
kata-kata tadi? Bacalah Roma 5:1-11, Efesus 2:4-10.
10. Kebangkitan Kristus
Lukas 24:1-53
Tujuan : Mempertimbangkan beberapa bukti sejarah kebangkitan Tuhan Yesus
Kristus dari antara orang-orang mati.
Latar belakang
Kebangkitan Kristus bukan sekedar kisah, atau simbol, tetapi merupakan pemenuhan dan bukti dari mujizat besar, fakta bahwa Kristus mati karena dosa-dosa kita, untuk membawa kita kepada Allah. Ia adalah bukti dari penebusan dosa, bukti bahwa Allah menerima Kristus, ketika Ia menempatkan diri di tempat kita melalui kematian-Nya, sehingga kita boleh mengambil bagian dalam hidup-Nya.
"Yesus inilah," kata Petrus di depan beribu-ribu orang yang telah mengenal Yesus, di kota yang diluarnya Ia telah mati hanya beberapa minggu sebelumnya yaitu ditempat dan saat yang paling mudah untuk membuktikan benar tidaknya apa yang dia khotbahkan - "yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi..." (Kis 2:32).
Perjanjian Baru tidak mengenal yang lain kecuali Seorang Juruselamat yang hidup. Injil-Nya tidak mempunyai puncak arti bila terpisah dari kubur kosong. Karena Ia adalah hidup yang tidak dapat dicengkeram maut (Kis 2:24). Roma 1:4* berkata, "dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa...."
Persiapan pemimpin
- Berdoa dan bacalah berulang-ulang, tidak hanya Lukas 24:1-53,
tapi juga bagian-bagian pararel dalam Injil-injil lain
(Matius 28:1-20, Markus 16:1-20, Yohanes 20:1-30).
- Ketika Saudara membaca bagian-bagian ini, tempatkanlah diri Saudara sebagai
wanita-wanita yang bersedih di kuburan dan sebagai murid-murid Kristus yang
muram dan merasa kalah. Ingat, mereka masih belum mengerti pengajaran Yesus
bahwa Ia akan bangkit dari kematian, maka cobalah mengerti sikap mereka
mula-mula yang tidak percaya pada mujizat ini. Apa yang mereka alami ketika
akhirnya mereka menyadari bahwa Tuhan mereka hidup?
- Berdoalah supaya fakta kubur yang kosong dan Juruselamat yang telah bangkit
dan hidup kembali, makin lama makin nyata bagi Saudara. Mintalah supaya
orang-orang yang belajar hal ini dengan Saudara dapat juga menerima
kebenaran kebangkitan Tuhan.
Pendekatan
- Sebelum mulai, mintalah 5 orang dalam kelompok untuk menyiapkan diri membaca bagian-bagian yang ditentukan dari bab yang panjang ini dangan suara keras.
- Pembagian yang disarankan adalah: ayat Lukas 24:1-12, 24:12-24, 24:25-35, 24:36-43, 24:44-53 Bacalah ayat-ayat ini bertahap sebelum pertanyaan-pertanyaan untuk bagian masing-masing dibahas. Jangan membaca seluruh bagian secara sekaligus.
- Mungkin baik juga Anda membagi PA ini menjadi 2 tahap, tahap kedua dimulai dengan peranyaan no. 10
Pertanyaan: (Lukas 24:1-53)
- Lukas 24:1-12. Apa yang diharapkan para wanita itu ketika mereka
sampai dikubur pada pagi hari yang merupakan hari Minggu Kristen pertama itu?
Apakah Kristus yang mati yang kita puja?
- Bagaimanakah pertanyaan malaikat membantu para wanita mengerti?
Pernahkah kita kecewa dalam pencarian rohani kita karena mencari sesuatu
yang salah? Apakah kita mencoba membatasi kegiatan Allah dengan harapan kita
sendiri?
- Apa yang harus diingat wanita-wanita? Apakah ada hubungan dalam ayat
Lukas 24:8-9, antara kata-kata Yesus yang diingat, atau Firman
Allah, dengan kepercayaan yang mulai timbul pada perempuan-perempuan itu?
Bandingkan dengan Yohanes 2:22. Mulai dengan peristiwa ini,
perhatikan dalam kisah kebangkitan betapa berbedanya Tuhan membawa setiap
orang kepada iman yang penuh dalam diri-Nya. Tulislah cara-cara-Nya.
- Mintalah seseorang membaca Yohanes 20:11-16. Apakah tujuan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan malaikat-malaikat dan Yesus kepada
Maria Magdalena? Kapan Maria mengetahui Tuhannya? Bandingkan dengan
Yohanes 10:3, 27. Apa yang diceritakan Markus 16:9
tentang pengalaman Maria Magdalena mula-mula dengan Kristus? Apakah arti
yang mungkin Saudara dapatkan melalui fakta bahwa setelah kebangkitan-Nya,
Ia menampakkan diri pertama-tama kepada Maria? Apakah yang ditunjukkan
kepada Saudara tentang Tuhan di sini?
- Perhatikan Lukas 24:9-11. Apakah murid-murid bergairah atau acuh
menerima Laporan kebangkitan ini? Dapatkah dikatakan bahwa mereka mempunyai
"kemauan untuk percaya"? Istilah yang dipakai dalam "kemauan untuk percaya"?
Istilah yang dipakai dalam ayat Lukas 24:11 menerangkan bahwa bagi
mereka kesaksian para "wanita" adalah omong kosong"?
- Sebutkan tindakan Petrus menurut ayat Lukas 24:12? Bagiamana
Saudara menjelaskan fakta adanya kain lenan pembungkus mayat Yesus yang
terletak di tempatnya? Andaikan teman-teman atau musuh-musuh telah dan dapat
mencuri tubuh Yesus meskipun penjaga-penjaga Roma berkawal ketat di depan
kubur yang kosong dan susunan kain yang seperti semula, percayakah Petrus
atau heran? Apalagi yang dituntut Petrus? Lihat Lukas 24:34,
1Korintus 15:5*.
- Mintalah seseorang membaca Yohanes 20:1-8. Apakah makna
penggambaran mendetail kain-kain kubur dalam ayat Lukas 24:7?
Apakah ada petunjuk di sini bahwa kain-kain itu belum disentuh tangan-tangan
manusia? Dalam ayat Lukas 24:8, apakah akibat bukti tersebut bagi
Yohanes, murid yang dikasihi-Nya itu?
- Mintalah seseorang untuk membaca Matius 28:11-15. Apakah teori
bahwa murid-murid mencuri tubuh Yesus dapat diterima? Terpisah dari
bukti-bukti yang ada dalam ayat-ayat ini, apakah teori seperti itu secara
psikologis atau etis dapat dipertahankan mengingat keadaan rasul-rasul waktu
itu dan kemudian kesaksian mereka, hidup maupun mati?
- Teori lain yang berhubungan, dicatat dalam Yohanes 20:2.
Pertama-tama Maria Magdalena menyimpulkan bahwa para penguasa atau
musuh-musuh Yesus telah mengambil mayat-Nya dari kuburan. Bila memang
mereka telah melakukan hal itu, apakah adegan yang dicatat dalam
Matius 28:11- 15 dapat terjadi? Yang harus dilakukan para penguasa
untuk membuktikan bahwa "bidat" kebangkitan yang menjengkelkan itu tidak
benar, adalah menunjukkan tubuh Kristus kepada orang banyak!
Sarankan istirahat untuk diskusi kedua.
- Mintalah dua orang membaca Lukas 24:13-24,25-35.
Perhatikan bahwa Lukas si tabib merupakan sejarawan yang luar biasa teliti.
Ambillah waktu untuk menyelidiki gayanya dan catatan-catatan lain dalam
Alkitab tentang kebangkitan. Apa yang dapat Saudara simpulkan melihat adanya
unsur kemegahan dan keterbatasan masing-masing catatan? Bila Saudara yang
menyusun kisah ini, apakah Saudara ingin agar Yesus menemui Maria Magdalena
lebih dahulu atau memberikan kehormatan ini kepada ibu-Nya, Maria, atau
kepada salah seorang murid yang "penting" itu? Apakah Saudara dengan
diam-diam menghilangkan catatan tentang pertemuan Kristus dengan Petrus,
murid-Nya yang telah mengkhianati Dia? Melalui pertimbangan-pertimbangan
ini, apa kesimpulan dalam pengenalan Saudara tentang keautentikan catatan
Alkitab?
- Dalam Lukas 24:24-25, bagaimana Tuhan Yesus (yang masih belum
dikenal) menerangkan respon Kleopas dan temannya terhadap kebangkitan itu?
Apa yang seharusnya cepat mereka percaya? Apakah yang ditunjukkan-Nya pada
mereka; kejadian, pengalaman, atau Firman Allah yang tertulis? Menurut
kesaksian Kristus sendiri, apakah Perjanjian Lama mengemukakan tentang
Yesus? Lihat ayat Lukas 24:27, 44.
- Baca Lukas 24:36-43. Apakah murid-murid lebih percaya pada
kesaksian murid-murid yang ke Emaus itu daripada laporan-laporan
perempuan-perempuan itu? Bagaimana reaksi mereka (ayat Lukas 24:37) terhadap
kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka? Bukti-bukti apa yang Tuhan berikan
pada mereka tentang identitas-Nya? Apa yang ditulis di sini tentang
perkembangan emosi dan keyakinan mereka?
- Lukas 24:44-53. Bandingkan keadaan rasul-rasul setelah kenaikan
Yesus ke Surga (ayat Lukas 24:52-53) dengan keadaan mereka di pagi
hari Kebangkitan-Nya lagi seperti yang mereka rasa waktu Dia mati?
Gambarkan dengan kata-kata Saudara sendiri apa yang telah terjadi pada
mereka.
- Perhatikan ayat Lukas 24:48. Apa pengertian murid-murid Tuhan itu?
Apakah yang dimaksud dengan "semuanya ini"? Bandingkan dengan Kisah 1:21-22, 2:32, 1Korintus 15:1-8?
- Dalam pelajaran-pelajaran terdahulu tentang penyaliban dan artinya, kita
melihat fakta bahwa "Kristus" mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan nats
"Alkitab." Dalam 1Korintus 15:3-4, Paulus berbicara tentang dua
fakta lain yang sangat penting. Apakah itu?
- Lihatlah lagi kenyataan kesaksian orang-orang Yahudi dan Roma yang tidak
percaya, dan kesaksian murid-murid yang lambat percaya (yang kini sedang
kita pelajari) bahwa Kristus yang mati dikubur dalam kubur yang kemudian
didapati kosong. Pertimbangan bahwa Gereja lahir dalam wilayah dan waktu di
mana fakta-fakta ini merupakan rahasia umum. "Hal ini tidak terjadi di
tempat yang terpencil," kata Paulus (Kis 26:26).
- Lihatlah lagi penampakan-penampakan Kristus yang telah bangkit itu.
Kepada Maria Magdalena, kepada kedua murid-Nya yang ke Emaus, kepada Petrus
dan kepada murid-murid-Nya yang lain, kepada "Saudara-saudara yang lebih
dari 500 orang", dan kepada Yakobus, Saudara Yesus yang tidak simpatik
kepada-Nya yang kemudian menjadi kepala Gereja di Yerusalem dan menyaksikan
Saudara kandungnya sebagai "Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia" (Yak 2:1).
- Bukti lain apakah yang Saudara dapatkan tentang kebangkitan Tuhan, sebagai
tambahan pada bukti historis kontemporer dari Injil-injil itu? Misalnya,
pertimbangan perubahan hari kebaktian dari Sabat, yang fanatik dipertahankan
orang Yahudi, menjadi hari Minggu Kristen. Dapatkah Saudara menerangkan
Minggu atau Paskah terpisah dari kebangkitan?
- Bila Saudara menghilangkan kebangkitan, dapatkah Saudara menerangkan
perubahan revolusioner dalam diri rasul-rasul, dari kelompok orang-orang
pengecut atau yang murung menjadi utusan-untusan Injil yang gagah berani
yang menjungkirbalikkan dunia ini? Dapatkah Saudara menerangkan asal-usul
gereja Kristen yang secara universal mulai di Palestina sekitar tahun 30
Masehi? Dapatkah Saudara menerangkan kesaksian-kesaksian orang Kristen
sepanjang dua puluh abad mengenai pengalaman mereka tentang Tuhan yang sudah
bangkit.
11. Kristus dan Pemberian Roh Kudus
Yohanes 16:1-15, Kisah 2:1-47
Tujuan: Mempertimbangkan kembalinya Kristus keada Bapa-Nya dalam hubungan
dengan kedatangan Allah Roh Kudus, dan arti dua peristiwa ini bagi<
Gereja.
Latar Belakang
Untuk sementara kita akan meninggalkan kesukaan dan kemenangan kebangkitan, dan kembali kepada tulisan Yohanes mengenai percakapan-percakapan terakhir Tuhan dengan murid-murid-Nya sebelum pengadilan dan penyaliban-Nya.
Dalam Yohanes 16:14-16, Yesus berbicara dengan murid-murid-Nya yang sedih dan patah semangat. Manusia yang telah mengasihi dan memelihara mereka sedang bersiap-siap untuk meninggalkan mereka, tidak hanya kepada kedukaan pribadi yang pedih, tapi juga aniaya yang dahsyat. Waktunya akan tiba di mana mereka akan dibunuh oleh orang-orang yang menyangka diri berbakti kepada Allah (Yoh 16:2). Lagipula, Ia meninggalkan mereka untuk kematian yang hina dan ngeri yang tidak dapat mereka mengerti - suatu kematian yang merupakan langkah pertama kembali-Nya kepada Bapa. "Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa." (Yohanes 14:28).
Dihubungkan dengan kepergian Kristus adalah janji-Nya kepada murid-murid-Nya - seorang Pemimpin, Penolong, penghibur, dan Pembela yang akan menjadi milik mereka dalam cara baru dan yang akan tinggal bersama mereka.
Roh Anugerah dan Kekudusan ini dinjanjikan oleh Tuhan berabad-abad sebelumnya dalam bagian-bagian seperti Yehezkiel 1:19-20, 36:25-29. Ia diberikan dalam perjanjian yang baru menurut Yeremia 31:31-33, 32:38-40. Yesus adalah jaminan kepastian dari perjanjian ini (Ibr 7:22) dan pengantara (Ibr 9:15-16) suatu perjanjian yang dibeli dengan kematian, kematian di kayu salib.
Persiapan pemimpin
- Bacalah Yohanes 16:14-16 dan Kisah 2:1-47*, sambil memohon Roh Kudus memberi pengertian.
- Berdoalah untuk PA ini dan untuk tiap orang yang akan menghadirinya.
- Mintalah dari Allah suatu pengenalan baru tentang pribadi, karya dan kasih
Roh Kudus, yang adalah Allah, yang menunjukkan suatu kasih yang tidak kalah
besarnya daripada kasih Sang Anak yang menjadi daging dan mati untuk kita,
atau daripada kasih Bapa yang mencari kekekalan.
Pendekatan
- Mintalah kelompok membaca kembali Yohanes 16:1-15 dalam hati.
- Sebelumnya masing-masing harus mempersiapkan diri dengan membaca Yohanes 14:1-31; 15:1-27; 16:1-33.
- Ada banyak topik dalam bagian-baian ini; cobalah untuk membatasinya pada topik Kristus dan Roh Kudus.
Pertanyaan: (Yohanes 16:1-15, Kisah 2:1-47)
- Mengapa Kristus mengatakan sudah seharusnya - atau lebih berguna bagi murid-murid-Nya - Dia pergi?
- Dalam Yohanes 16:7; kalimat negatif mendahului kalimat berikut, "Jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia (Sang Penghibur atau Penguat) kepadamu." Apakah yang ditunjukkan di sini tentang Roh Kudus dalam kegiatan-Nya demi kita?
- Ayat Yohanes 16:7 berisi penegasan lain: "Bila Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." Siapa lagi yang juga dikirim, sekaligus datang dengan sukarela dan penuh kesukaan melakukan kehendak Bapa?
- Mintalah tiga orang dalam kelompok membaca Yohanes 14:16-26 dan Yohanes 15:26. Siapakah yang akan mengirim Roh? Karena ketiga Pribadi Allah - terlihat dalam pemberian, pengutusan dan pelaksanaan-Nya, bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadap kemutlakan dari kedatangan dan misi Roh? Dapatkah kita dikatakan bahwa bila kita berdosa terhadap Roh Kudus, berarti kita berdosa terhadap segala dan kasih Trinitas?
- Dalam Yohanes 14:16, Roh diberikan secara cuma-cuma untuk kitaterima, bukan untuk kita usahakan. Pemberian lain apa yang mirip dengan pemberian Roh dalam hal ini? Bagaimana pemberian-pemberian itu harus diterima?
- Mintalah seseorang membaca Yohanes 16:26-27. Mengapa Kristus mengatakan Ia tidak mendoakan kita kepada Bapa? Karena Kristus tidak bersyafaat bagi kita disebabkan Bapa telah mengasihi kita, dapatkah kita menyimpulkan bahwa kasih Allah adalah sumber dan bukan akibat dari penebusan dosa itu? Lihatlah Yohanes 3:16, 1Yohanes 4:7-10.
- Bandingkan Yohanes 14:16. Mengapa Allah Anak meminta pemberian Roh Kudus bagi kita? Perhatikan saat Yesus berdoa sebelum melakukan kehendak Allah bagi Dia, yaitu memberikan diri-Nya bagi kita. Perhatikan juga saat Allah mencurahkan Roh Kudus sebagai jawaban doa Kristus setelah kenaikan-Nya dan pemuliaan-Nya (Kisah 2:1-47).
- Dalam Yohanes 16:8-11, apakah yang kita pelajari tentang peranan sang Pembela meneguhkan karya-karya Kristus di dunia?
- a. Ayat Yohanes 16:9: Ia membuktikan bahwa manusia berdosa. Dinyatakan sebagai apakah dosa itu? Apakah kita yang mengatakan tahu bahwa Kristus hidup, dalam segi tertentu hidup sebagai ateis praktis dalam tindakan-tindakan kita?
- b. Ayat Yohanes 16:10: Bukti apakah yang kita peroleh tentang Kristus melalui kebangkitan-Nya dan penerimaan Bapa terhadap Dia.
- c. Ayat Yohanes 16:11: Bagaimanakah kematian Kristus menyatakan tentang pengadilan yang akan datang? Jika dosa dapat berlaku tanpa diadili Allah, apakah Ia akan membiarkan Anak yang dikasihi-Nya menderita dan mati untuk dosa-dosa kita? Salib menunjukkan bahwa dosa sama sekali tidak mungkin bisa diabaikan begitu saja.
- Apa sajakah fungsi Roh Kebenaran menurut ayat Yohanes 16:13, 14? Perhatikan bahwa Tujuan Roh adalah memuliakan dan meninggikan Kristus, seperti halnya tujuan Anak adalah memuliakan dan meninggikan Bapa. "Ia akan memberikan kepadamu apa yang diterimanya daripadaKu" terutama berarti apa yang Yesus anugerahkan sebagai Juruselamat dan Pengantara. Melalui hidup dan matiNya, Yesus menjamin keuntungan-keuntungan yang dinjanjikan Bapa (hidup kebenaran, dan segala sesuatu).
- Mintalah seseorang membaca lagi Yohanes 14:26. Apalagi fungsi Roh yang diuraikan di sini? Apakah Saudara melihat suatu jaminan bagi inspirasi Injil? Karya Roh sampai akhir jaman adalah menyampaikan Firman Kristus ke pikiran dan hati kita, dan memenuhi kita dengan kebenaran-Nya dan kesukaan mengenai Dia.
Sarankan istirahat untuk diskusi kedua.
- Kembali kepada Kisah 2:1-47. Bacalah kembali pasal ini keras-keras, oleh 2-3 orang. Mintalah seseorang menyingkatkan fakta-fakta yang tertulis, dan Saudara sendiri siap untuk menambahkan detil yang penting jika terlupakan.
- Bagaimanakah Roh yang mewakili atau melaksanakan rencana Allah Tritunggal itu menyatakan diri-Nya pada hari Pentakosta? Apa yang menunjukkan bahwa Roh memberi dan mengontrol pelaksanaan karunia Tuhan kepada Gereja-Nya? Lihat juga 1Korintus 12.
- Apakah yang dijadikan Petrus sebagai dasar untuk menerangkan gejala yang terlihat pada hari itu?
- Bagaimanakah sampai Roh Kudus dianggap penggerak Gereja? Apakah akibat-akibat karya-Nya pada hari Pentakosta? Tentang peranan-Nya dalam pembangunan Gereja Tuhan dan menyatukan kita kepada Kristus dan kepada sesama, bacalah Efesus 2:18-22.
- Menurut Alkitab, apakah kegiatan-kegiatan Roh Kudus dalam hubungan dengan orang-orang percaya secara perorangan? Bacalah:
- a. Roma 8:2, 11. Roh kehidupan dalam Kristus Yesus membebaskan kita dari dosa dan kematian, kepada hidup yang taat karena kasih kepada Allah.
- b. Roma 8:15-16, Roh Kudus, sebagai Roh pengangkatan memberi kepada kita keyakinan bahwa kita adalah anak-anak Allah, yang diterima dalam Kristus oleh Bapa dan memungkinkan kita bersekutu dengan Allah Tritunggal.
- c. 1Korintus 2:9-12. Roh memberi kita pengertian tentang semua pernyataan Allah mengenai diri-Nya.
- d. Efesus 1:13-14, 4:30. Kita dimeterai oleh Roh Kudus perjanjian, ditandai Allah dengan cap Allah (diri-Nya sendiri) sebagai milik-Nya dan dijaga oleh-Nya sampai kita masuk ke dalam Warisan yang sudah dijanjikan itu.
- Apakah seharusnya respon kita terhadap Roh Kristus?
- a. Galatia 5:25. Kita harus berjalan dengan Roh, hidup dekat dengan Dia dalam kesadaran akan kehadiran-Nya dan tunduk kepada pimpinan-Nya.
- b. Roma 8:26-27. Kita harus mendapatkan persekutuan dengan Allah dan kuasa untuk berdoa melalui Dia.
- c. Efesus 4:30. Kita tidak boleh menyusahkan Dia, atau mendukakan Allah yang kehadiran-Nya diwakili dalam kita oleh Roh.
- d. 1Tesalonika 5:18. Kita tidak boleh memadamkan Dia, atau menolak karya-karya-Nya sebagai Roh Kebenaran, kuasa, kesucian dan anugerah.
- e. Kita harus memuliakan Dia yang merupakan Roh kemuliaan (1Pet 4:14) Allah yang kekal, Allah yang tinggi dan kudus yang mendiami kekekalan dan hati orang-orang kepunyaan-Nya (Yes 57:15).
- Apakah bukti dalam dan luar dari karya Roh Kudus dalam dan untuk kita? Mintalah seseorang membaca Galatia 5:22-23. Perhatikan bahwa kesembilan karunia-karunia ini dikatakan-Nya sebagai satu buah, bukan buah-buah (jamak) - bukan Roh atau buah terlarang (Ef 5:9). Asalnya dari satu akar, satu sumber, utuh dan cenderung menghasilkan kesatuan.
- a. Kasih kepada Allah dan manusia merupakan akibat dari kasih Allah (1Yoh 3:16). Kesukaan dan damai yang kita miliki juga berakar dalam Dia, bukan pada orang atau keadaan.
- b. Kasih, kesukaan dan damai di hati hampir selalu dinyatakan melalui kesabaran atau dalam kesediaan salib menanggung bila terjadi kesulitan di dalam hubungan, melalui kebaikan aktif dalam hubungan satu sama lain.
- c. Kesetiaan, kelembutan atau tidak menurut hak-hak sendiri, dan pengendalian diri juga akan menandai kelakukan kita.
- Bacalah bersama-sama Efesus 3:14-19.
12. Kebangkitan dan Kemuliaan Kristus
1Korintus 15:1-13 dan bagian-bagian yang dipilih dari kitab Ibrani dan Wahyu.
Tujuan : Mempertimbangkan arti kebangkitan Kristus, dan arti hidup-Nya
sekarang dalam kemuliaan, bagi kita.
Latar belakang
"Ia tidak di sini, Ia sudah bangkit." Demikian terdengar perkataan malaikat itu pada sekelompok perempuan yang mendekati kubur kosong dan mencari mayat Yesus. "Tapi sekarang Kristus sudah bangkit dari antara orang mati untuk menjadi buah sulung dari orang mati", begitulah dijelaskan Paulus dengan penuh kemenangan. Dan kita telah dilahirkan baru kepada harapan yang selalu hidup (1Pet 1:13).
Diskusi tentang hidup Kristus tidak lengkap tanpa mempertimbangkan hidup-Nya sekarang, berada di sebelah kanan Allah. "Jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan, dan tiap-tiap nama yang dapat disebut bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang" (Ef 1:21). Meskipun demikian Raja segala raja ini adalah Yesus yang pernah hidup selamanya menanggung tanda-tanda kematian bagi kita. Ia yang adalah "Tuhan kebenaran kita - Hidup kita", siap untuk memberi penolong bagi kita semua, yang kita butuhkan, dan juga yang mampu menyelamatkan kita sampai akhir.
Persiapan pemimpin
1. Bacalah 1Korintus 15:1-13, dan baca sebanyak yang Saudara bisa dari kitab Ibrani dan Wahyu. Bila mungkin seluruhnya. Bila tidak, bacalah bagian-bagian yang berhubungan dengan Kristus. Sedikit-dikitnya, bacalah bagian-bagian referensi yang ditunjukkan dalam pertanyaan-pertanyaan.
2. Sementara Saudara menyiapkan diri, berdoalah supaya Allah memberi Saudara suatu penglihatan baru akan Tuhan Yesus Kristus. Penglihatan iman mengenai Dia adalah samar-samar sampai kita melihat Dia, yang pernah disalib, sekarang di mahkotai dan akan memerintah.
3. Berdoalah supaya setiap anggota kelompok PA dapat masuk melalui iman ke dalam dunia yang tidak kelihatan itu, di mana Kristus adalah pusatnya, di mana Ia terus-menerus berada di hadirat Allah bagi kita. Berdoalah supaya kehidupan kita dapat dipengaruhi oleh penelaahan ini.
Catatan: Siapkanlah diri Saudara membagi pelajaran ini mejadi 2-3 bagian bila perlu. Jangan terburu-buru.
Pertanyaan
- Mintalah seseorang membaca 1Korintus 15:12-19. Bila Kristus tidak bangkit, mengapa iman kita sia-sia?
- Baca Yohanes 11:25-26. Bila Kristus tetap mati, bagaimanakah pengaruhnya pada pertanyaan-pertanyaan-Nya tentang keilahian dan kuasa-Nya untuk menyelamatkan? Bila Ia telah berbohong kepada kita, dengan sengaja atau melalui penipuan diri sendiri, bagaimanakah sikap kita sekarang terhadap Dia?
- Bila kita mempunyai harapan dalam Kristus hanya untuk hidup ini, misalnya
harapan dalam Kristus sebagai seorang manusia yang bijak, baik, atau teladan
yang mulia, mengapa kita "adalah orang-orang yang paling malang dari segala
manusia"? Dapatkah teladan atau bahkan demonstrasi hidup manusia sempurna
itu menyelamatkan kita dari kematian? Dapatkah kita mencapai kesempurnaan
Yesus dengan usaha-usaha kita sendiri untuk meniru-Nya? Bukankah manusia
tidak berdosa dengan tuntutan moral-Nya akan lebih merupakan suatu tuduhan
yang tak berakhir dan pemusnahan harapan kita?
- Mintalah orang-orang dalam kelompok membaca:
1Korintus 15:20-22, 47-49, 51-58. Harapan apa yang akan Saudara
tukar dengan ini?
Apa yang dapat menjadi sikap baru kita sekarang terhadap kematian tubuh?
- Mintalah dua orang membaca Efesus 2:4-7, Kolose 3:1-3. Mengapa
Paulus mencampur masa lampau, sekarang dan yang akan datang dalam ayat-ayat
ini? (Lihat juga Roma 8:29-30). Apa masa depan yang dijanjikan
Allah adalah sebaik yang telah dicapai? Apakah itu berpengaruh pada kita
sekarang? Apa pengaruh keterlibatan kita dalam kebangkitan Kristus dalam
kehidupan kita hari demi hari?
- Mintalah kelompok membaca keras-keras Ibrani 1:1-4 dengan
memikirkan ini sungguh-sungguh. Bagaimanakah Kristus merupakan pernyataan
Allah:
- a. dalam inkarnasi-Nya (Yoh 1:14, 18)?
- b. dalam karya-Nya menebus dosa (1Yoh 4:9-10)?
- Dalam ayat-ayat yang sedikit ini Kristus terlihat dalam jabatan tiga
berganda: sebagai Nabi, Imam dan, Raja. Bagaimana Dia menyatakan diri
sebagai nabi Allah? Dalam hal apakah Ia adalah Imam kita?
Bagaimanakah Ia ditunjukkan di sini sebagai Raja?
- Bandingkan Filipi 2:9-11. Bila kita menolak untuk mengakui
ketuhanan Kristus di dunia, akan dapatkah kita menolak terus dalam kekekalan?
- Bacalah Ibrani 2:14-18. Mengapa Imam Besar kita mampu menolong
kita? Bagaimanakah kemampuan dan kecocokan-Nya sebagai Juruselamat kita
dipengaruhi oleh keberadaan-Nya sebagai Allah dan sebagai manusia dengan
persatuan dua sifat dalam satu pribadi.
- Ibrani 3:1-6. Bagaimanakah keyakinan kita dalam Kristus
dipengaruhi oleh pengetahuan bahwa Ia setia melaksanakan semua karya dan
kehendak Allah?
- Ibrani 4:14-16. Apakah yang memberikan kita keberanian untuk
memasuki hadirat Allah? Apa yang dapat kita harapkan dalam Kristus selain
kesanggupan-Nya untuk menyelamatkan? Apa yang telah dijanjikan-Nya untuk
diberikan kepada kita pada tahta anugerah?
- Ibrani 7:24-28. Apa artinya bagi kita bahwa Kristus dijadikan Imam
Besar kita oleh kuasa kehidupan yang tak dapat rusak? Apakah Ia akan menjadi
kurang mampu menyelamatkan kita kelak daripada waktu yang telah lampau?
Kondisi apa yang diartikan dalam ayat Ibrani 7:25: "Ia sanggup
juga menyelamatkan dengan sempurna semua yang oleh Dia datang kepada Allah"?
Kristus selalu hidup untuk melakukan apa?
- Ibrani 7:26-28. Apakah sifat Imam Besar kita? Mengapa kita
membutuhkan seorang yang keseluruhannya indah?
- Ibrani 9:12-14. Apa yang dilakukan Yesus bagi kita sebagai
tambahan pada pencapaian penebusan kekal kita? Apakah pengaruhnya bagi kita
bahwa korban-Nya yang satu itu, tidak hanya bagi penebusan dosa, tapi juga
bagi penyucian? Selama manusia mempunyai arti nurani yang buruk, dapatkah ia
benar-benar mulai menjadi baik atau bebas untuk melayani Allah yang hidup?
- Ibrani 10:10-18. Apakah korban Kristus menentukan? Apakah itu
cukup?
- Ibrani 12:19-23. Fakta-fakta apa yang dirumuskan ayat-ayat ini
secara indah sekali?
- Ibrani 12:1-3. Sikap dan tindakan apa yang mendasari kehidupan
efektif Kristus di atas dunia ini? Dalam perlombaan lari, ke manakah
pandangan kita harus ditujukan? Pada pelari-pelari lain, pada jalan, atau
pada diri kita sendiri?
- Hubungan khusus apakah yang Yesus miliki pada iman kita? Apakah sikap-Nya
terhadap kehinaan Salib? Mengapa? Apakah kesukaaan ada juga di depan kita?
Apa pengaruhnya dalam hidup kita bahwa Kristus sekarang duduk di sebelah
kanan Allah? Bacalah bersama-sama Ibrani 13:20-21
Kitab Wahyu adalah berita dari tahta Allah, pembukaan tabir Kristus dalam
kemuliaan-Nya. Setelah suatu prolog kitab ini dimulai dengan penglihatan
tentang Kristus yang berdiri di tengah-tengah Gereja. Kemudian Yohanes di
bawa ke surga. Ia melihat allah di atas tahta dan segulung kitab dimeterai
yang tak seorang pun dapat membukanya.
- Mintalah seseorang membaca Wahyu 5:1-6. Ketika Yohanes melihat
Kristus sebagai Penguasa dan Pemenang, di tahta segala kemuliaan dan kuasa;
apa yang ia lihat? Bandingkan dengan Yohanes 1:29
- Baca Wahyu 5:7-14. Mengapa, khususnya Kristus, dianggap patut
dipuji dan patut dipercayakan mengatur masa depan?
- Apakah Domba yang disembelih itu hidup? Masih adakah tanda-tanda kebenaran
bahwa Ia telah mati pada diri-Nya? Karena domba itu harus dimuliakan untuk
selama-lamanya (ayat Wahyu 5:13), posisi apa yang dipegang oleh
kenyataan kasih yang menebus itu dalam alam yang diciptakan Allah ini?
- Wahyu 6:1-2, 12-17. Apalagi yang kita pelahari tentang Domba itu?
Apakah Ia, Kristus yang selalu rendah hati dan lembut?
Perhatikan bahwa murka Domba itu yang dibicarakan dalam ayat 6.
Apakah pandangan Allah tentang dosa sama juga dengan pandangan Kristus?
- Wahyu 7:9-17. Melambangkan apakah pembasuhan jubah dalam darah
Domba ini?
- Perhatikan hubungan Allah dengan bangsa-Nya dalam ayat Wahyu 7:15-17.
Apakah seorang Raja biasa hidup intim dengan bangsa-Nya, melindungi dan
memuaskan mereka dengan kehadiran-Nya? Dalam peran apakah Domba itu
terlihat? Perhatikan penggambaran Allah sebagai Penghibur. Bandingkan dengan
Wahyu 20:3-4.
- Wahyu 11:15,12:9-11. Bagaimanakah orang-orang suci yang
digambarkan di sini mengatasi berbagai macam pencobaan yang hebat yang
mereka hadapi? Apakah makna darah Domba itu? Apakah kematian Kristus, lebih
dari sekedar untuk menyucikan dosa? Faktor apakah pada Salib yang memberikan
motif dan kuasa untuk menang? Lihat 2Korintus 5:14-15.
- Wahyu 19:5-9. Bagaimanakah sang Domba digambarkan di sini?
Siapakah pengantin-Nya? Apa yang Allah hendak nyatakan kepada kita tentang
hubungan kasih-Nya dengan kita melalui gambaran ini?
Bandingkan dengan Yesaya 54:5,12:5.
- Wahyu 19:11-16. Bagaimanakah Kristus dinyatakan di sini? Apa yang
kita pelajari melalui nama-nama-Nya? Di bagian mana lagi Dia disebut Firman
Allah?
- Wahyu 21:1,22-27. Dalam penglihatannya tentang Surga dan
Bumi yang baru, Yohanes melihat lagi Domba itu. Sepenjang kekekalan apakah
kita akan berhenti mengingat kematian-Nya dan artinya bagi kita?
Bandingkan dengan Efesus 2:4-7.
- Wahyu 22:3-5. Kristus muncul lagi sebagai Domba. "Dan mereka akan
melihat wajah-Nya." Bandingkan dengan 1Yohanes 3:1-3. Bacalah
bersama-sama Wahyu 22:20-21.
Silabus PAK Anak
Silabus Pendidikan Agama Kristen untuk Anak
Bab I-PAK Anak
PAK ANAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Pendidikan (secara umum):
1. Apakah arti pendidikan ?
- Lebih daripada sekedar sekolah/ pengajaran.
- Pendidikan berasal dari kata latin educare (merawat, melengkapi, sehat kuat) atau educere (membimbing keluar dari..)
Pendidikan adalah:
- Semua usaha yang dilakukan secara sadar (educatus) untuk mengalihkan:
- Pengalaman
- Kecakapan
- Pengetahuan
- Ketrampilan
- Dari satu individu/ kelompok kepada individu (kelompok) atau dari generasi tua/dewasa, ke generasi muda, dll.
- Untuk suatu perkembangan, kemajuan yang berguna untuk menjalankan fungsi hidup (jasmani/rohani) Karena suatu usaha sadar/bertujuan memerlukan rencana dan strategi dan pendekatan. Pendidikan adalah pembentukan pribadi secara utuh Sekolah/pengajaran memberikan penalaran, pengetahuan dan ketrampilan
Hasil:
- dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mau menjadi mau
- dari tidak trampil menjadi trampil
- dari tidak kuat menjadi kuat
- dari tidak berpengalaman menjadi berpengalaman
- dari tidak mampu menjadi mampu
2. Pendidikan Nasional
Tujuan: Pembentukan manusia seutuhnya dalam hal:
- Fisik
- Intelektual
- Religius
- Ketrampilan
- Moral
- Sosio kultural & politik
Agar dihasilkan Manusia tepat guna
3. Komponen / unsur pendidikan:
- Guru
- Murid
- Tujuan yang jelas
- Bahan pelajaran
- Metode
- Fasilitas
B. Pengertian "PAK"
1. Arti pendidikan Agama Kristen
Perbedaan Pendidikan Kristen dan Pendidikan Agama Kristen:
- Pendidikan Kristen (pendidikan umum/biasa): Pendidikan yang
berdasarkan/ orientasi Kristen nilai-nilai Kristiani); dalam
suasana Kristen.
- Pendidikan Agama Kristen: Pengajaran pokok-pokok kebenaran iman
Kristen; pengetahuan = harta rohani (Alkitab) untuk menjaga
kelakuan hidup rohani
2. Tujuan PAK
Pendidikan Agama Kristen:
- Tidak hanya memberikan pengetahuan dan pengertian dengan
pengajaran yang teratur/ sistematis.
- Kuasa ilahi (supranatural) yang mempengaruhi dan menguasai
seluruh alam perasaan kehendak dan tingkah laku manusia.
Tujuan:
Agar setiap pelajar, muda, tua, memasuki persekutuan iman yang
hidup dengan Tuhan sendiri, oleh dan dalam Dia, mereka terhisap
pula pada persekutuan jemaatNya yang mengakui dan memuliakan namaNya
di segala waktu dan tempat.
- Tugas guru: membukakan semua kebenaran Firman Allah.
- Tugas murid: meresponi - bukan hanya membeo, secara pribadi hadir di hadapan Allah.
C. Pengertian PAK untuk Anak
1. Mengapa anak-anak ?
Hidup manusia kebanyakan dibagi menjadi 3 masa:
- Masa anak (1 - 12)
- Masa remaja (13 - 24)
- Masa dewasa (25 - ke atas)
Dari masa-masa tersebut. Masa anak-anak adalah masa terpenting.
Mengapa?
- Masa anak menjadi dasar bangunan yang menentukan masa depan.
- Masa yang paling diingat, paling jelas sepanjang hidup
- Daya menerima, meniru sangat kuat juga pengajaran
- Hati mereka masih murni; belum terbentuk kebiasaan buruk:
harus diajar untuk membenci dosa. (dosa sudah ada tetapi belum
dilahirkan)
- Hati masih polos, sifat-sifat spontanitas dan kejujuran
Contoh:
Peranan ibu sampai umur 3 tahun = paling penting.
Sejarah membuktikan
pentingnya masa anak-anak.
- Merry Slessor (7 tahun) = Penginjil ke Afrika
- Issac Watts (9 tahun) = Penulis lagu-lagu terkenal
- Cathrine Booth (6 tahun) = Pembangunan rohani
- Polycarpus (9 tahun) = Tokoh sejarah yang mati syahid
- Jonathan Edwards (7 tahun) = Ahli filsafat, Teolog
- Tokoh Alkitab: Musa, Daniel, Daud, Samuel, Obaja, Timotius, dll
2. Pemegang Tanggung jawab PAK Anak.
Siapa?
- Keluarga = Pengaruh terbesar
masalah: Keluarga abad 20 tidak mencerminkan rumah tangga
Kristen
- Sekolah = Situasi formal
masalah: Guru-guru tidak dipersiapkan (positif dan negatif)
- Gereja = harapan terakhir untuk kehidupan rohani
masalah: Fasilitas & kemampuan terbatas: pendeta & majelis
yaitu tidak memahami anak.
Kapan anak diterima dalam pelayanan gereja ?
3. Tujuan PAK Anak
Apa maksudnya ?
"Mengenal Allah sebagai pencipta dan pemerintah seluruh alam semesta
ini dan Yesus Kristus sebagai Penebus, Pemimpin dan penolong mereka"
4. Dasar PAK Anak = Alkitab
Mengapa ?
- Alkitab adalah pusat pengajaran Kristen sumber kebenaran dan
pengajaran moral
- Alkitab adalah otoritas tertinggi bagi iman dan perbuatan
- Sumber perintah untuk pengajaran (pendidikan) 2 Tim 3: 16,
Ul.6, Mat. 28
Bab II-PAK Anak dalam Perjanjian Lama
BAB II
PAK ANAK DALAM PERJANJIAN LAMA
A. Latar belakang PL = Bangsa, Agama dan Budaya Yahudi
- Bangsa Yahudi
Bangsa yang penuh misteri, kecil tapi kuat, sedikit tapi menyebar
ke seluruh dunia menyebar tapi kemurniannya terjaga, kadang tidak
bertanah air & tak punya raja, tapi selalu menojol dan memberi
pengaruh kuat kepada dunia. Dianiaya, tapi bertahan bahkan
berkelimpahan. Bangsa yang beridentitas kuat.
- Agama Yahudi
Penganut agama Yudaisme, mementingkan akan ketaatan kepada Hukum
Agama yang dijalankan dengan penuh ketekunan, kemurniannya dijaga
dari generasi ke generasi berikutnya. Pengajarannya kuat dan
memberi dasar yang teguh untuk setiap tingkah laku dan tindakan.
Pengaplikasikan hukum agama sering dilakukan secara harafiah.
- Budaya Yahudi
Yang paling mengesankan dalam budaya Yahudi adalah perhatiannya
pada pendidikan. Pendidikan menjadi bagian yang paling utama &
terpenting dalam budaya Yahudi. Semua bidang budaya diarahkan
untuk menjadi tempat untuk mereka mendidik generasi muda, yang
kelak akan memberi pengaruh yang besar.
Obyek utama dalam pendidikan mereka adalah mempelajari Hukum Torat
B. Prinsip Pendidikan dalam Perjanjian Lama
1. Prinsip-prinsip yang dipegang oleh bangsa Yahudi:
- Seluruh kebenaran adalah kebenaran Allah
Kej. 1:1 Segala sesuatu telah dijadikan oleh Allah untuk
tujuan supaya manusia mengenal Allah dan berhubungan denganNya.
Cara Allah menyatakan diri adalah dengan:
Wahyu Umum: Supaya orang menyadari dan mengakui keberadaan
Allah.
melalui: Alam, sejarah, hati nurani manusia
Wahyu Khusus: Supaya manusia menerima keselamatan dari
Allah. Allah berinkarnasi menjadi manusia.
melalui: Yesus Kristus dan Alkitab
Menurut konsep Yahudi tidak ada perbedaan nilai antara duniawi
& rohani, semuanya ada dalam wilayah Tuhan. Itu sebabnya orang
Yahudi percaya bahwa "seluruh hidup adalah suci"
- Pendidikan berpusatkan pada Allah.
Fokus utama dalam pendidikan Yahudi adalah: Yehova (Hab.
2: 10 kegagalan campur tangan Allah: kegagalan bangsa.)
Bagi anak Yahudi tidak ada buku lain yang mereka memiliki
keharusan untuk dipelajari selain Alkitab (torat) untuk menjadi
pegangan & pelajaran tentang Allah dan karyaNya
- Pendidikan adalah kegiatan utama dan diintergrasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kitab Talmud:
Kalau ingin menghancurkan bangsa Yahudi, kita harus
membinasakan guru-guruNya.
Bangsa Yahudi adalah bangsa pertama yg memiliki sistem
pendidikan Nasional (Ul. 6: 4-9)
Pendidikan mereka tidak hanya secara teori, tetapi menjadi
kegiatan sehari-hari dalam cara hidup dan keagamaannya.
Contoh: Kitab Imamat: mengajarkan semua tata cara hidup
dan beragama
2. Tempat pendidikan anak bangsa Yahudi
Di rumah.
Pendidikan anak Yahudi bermula di rumah. Dimulai berpangkal dari
peranan seorang ibu Yahudi. Tugas kewajiban ibu adalah untuk menjaga
kelangsungan hidup rumah tangga yg juga terkait erat sebagai tugas
rohani mendidik anak-anaknya. Jauh-jauh hari sebelum anak berhubungan
dgn dunia luar, anak terlebih dahulu mendapat pendidikan dari ibunya
sehingga sesudah menginjak usia remaja/pemuda ia sudah mempunyai
dasar yg benar.
Contoh: Melalui cerita-cerita sejarah bangsa dan hari-hari
peringatan/besar
Sikap PL terhadap anak-anak pada umumnya :
- Keluarga PL (Yahudi) menyukai keluarga besar sebab anak dipandang
sebagai karunia Allah, mempunyai anak banyak = diberkati Tuhan.
Kej. 22: 2 ; Maz. 127: 3-4 ; 128: 3 ; Yes. 8: 18
- Anak laki-laki lebih dewasa/diharapkan
Kej. 15: 2; 30 ; 1 Sam. 1L 11, 20
- Anak sulung harus dipersembahan sebagai milik Allah
Bil. 3: 40-51
- Kedukaan yang besar dialami oleh keluarga yang tidak punya anak.
Kej. 30: 1; 1 Sam 1: 3-17; 2 Sam. 12: 14-25; Maz. 113: 9; Luk.
1: 24-25
- Pengajaran, Bimbingan dan kasih sayang harus diberikan pada
anak-anak
melalui: Kegiatan sehari-hari ; Makan malam; Mendapat guru
privat
Ul. 4: 9-10 ; Maz. 78: 4-6 ; Ams. 4: 3-4
- Anak merupakan tanggung jawab untuk bekerja
Ams. 6: 9 -11; 6: 20 ; 13: 1
- Anak-anak Abraham (keturunan) disunat dan diberi nama pada hari ke-8
(Kej. 17: 12; 21: 4)
- Sering ada peng "anak mas" an (Kej. 25: 28)
- Istilah "anak" dalam bahasa Ibrani
- Anak-anak ikut hadir dalam upacara-upacara ibadah
Yos. 8: 35 ; 2 Taw. 20: 13 ; Ezr. 8: 21 ; Neh. 12: 43
Prinsip Pengajaran/Pendidikan Anak menurut Ulangan 6: 4-9
Ulangan 6: 1-9: Menjadi pusat pengajaran pendidikan agama Kristen
kitab-kitab lain yang membahas pendidikan bersumber dari kitab
Ulangan ini.
Ayat 4: Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu
Esa !
Ayat ini disebut "Shema" = pengakuan iman orang Yahudi (agama Yudaisme)
yang artinya "Dengarlah"
- Yesus menyebut ayat ini sebagai hukum yang pertama - prinsip iman
dan ketaatan
- Memberikan konsep Allah yang paling akurat, jelas dan pendek
- Tuhan adalah unik, lain dengan yang lain. Dia Allah yang
hidup benar dan sempurna.
- Proklamasi akan keesaan Allah yang mengalahkan semua konsep agama
"Politeisme" dari negara atau bangsa "tetangga Tuhan adalah satu"
nya. Tidak ada Allah yang lain, hanya satu nama Allah. Konsep ini
dipakai oleh agama lain untuk menyerang "Allah Tritunggal".
Istilah "esa" (Hb. Ehad) adalah satu kesatuan dari Allah "Elohim:
(Istilah ini juga untuk menyebut kesatuan Adam >< Hawa.
- Kepercayaan monoteisme memberi keamanan karena Allah yang satu itu
mempunyai integritas dan standar yang satu.
- Ayat 4 ini bersamaan dengan ayat 5 diucapkan sedikitnya 2 x sehari
oleh orang Yahudi dewasa laki-laki.
- Ayat ini diucapkan bersamaan dengan Ula. 11: 13-21, Bil. 15: 37-41
Ayat 5: Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
- Kasih harus menjadi motif setiap hubungan manusia dengan Tuhan.
- Kasih disebutkan pertama karena: di situ letaknya pikiran, emosi
dan kehendak manusia
- Tugas yang Tuhan bebankan untuk manusia lakukan: kasihilah Allah
Tuhanmu.
Musa mengajarkan Israel untuk takut.
- Mengasihi Tuhan artinya: Memilih Dia untuk suatu hubungan intim
dengan senang hati mentaati perintah-perintahNya.
- Mengasihi dengan hati yang tulus, bukan hanya di mulut tapi juga
dalam tindakan.
- Mengasihi dengan seluruh kekuatan, memiliki semuanya.
- Mengasihi dengan kasih yang terbaik, tidak ada yang melebihi kasih
kita kepada Dia, sehingga kita takluk kepada Dia.
- Mengasihi dengan seluruh akal budi/pengertian, karena kita kenal
Dia maka kita mengasihi dan mentaati perintahNya.
- Dengan semua kasih kita, menguasai hidup kita.
Ayat 6 : Apa yang kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau
perhatikan
Ayat 7: Haruslah engaku mengajarkan berulang-ulang "kepada anak" mu,
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang
dalam perjalanan, apabila engkau bangun.
- Mereka yang mengasihi Allah, mengasihi FirmanNya dan melakukannya
dengan meditasi
- Bertanggungjawab untuk merenungkannya dan menyimpannya dalam hati
supaya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
- Orang tua mempunyai tugas untuk mengajarkan Firmannya kepada Anak-anak
dengan didikan harus dimulai dari dini (kecil)
- Pengajaran moral akan lebih berhasil kalau dilaksanakan tidak dalam
situasi sekolah resmi, tapi dalam setiap tindakan sehari-hari.
- Pengulangan adalah salah satu metode supaya Firman itu tidak lepas
dari ingatan.
- Menggunakan setiap kesempatan di mana pun berada untuk memberi
pendidikan kepada anak.
- Pendidikan: praktikal artinya praktis dilakukan bersama-sama dengan
semua kegiatan sehari-hari.
- Ayat 7 dipakai sebagai fondasi kurikulum pendidikan Kristen.
Ayat 8-9 : Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada
tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang dahimu. - dan haruslah
engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
- Tulisan hukum-hukum belum menjadi milik umum, namun demikian, Allah
menghendaki mereka melakukannya, supaya terbiasa bergaul dengan
hukum Allah.
- Orang Yahudi mengerti perintah ini dan melakukannya secara harafiah.
- Mereka mengenal tiga hal tanda-tanda untuk mengingat hukum Allah:
- Zizth (Bil. 15: 37-41) dipakai/dipasang pada ujung jubah Iman.
- Mezna (Ulangan) kotak kecil yang berisi (Ul. 6: 4-9) diletakkan
di sebelah kanan pintu.
- Tephillin - 2 kotak kecil berbentuk kubus: masing-masing kertas
perkamen yang ditulis dengan tangan secara khusus 4 ayat "
hal 13: 1-10, hal. 13: 11-16, Ul. 6: 41, 11: 13-21 satu diikatkan
di tangan kiri dan satu di dahi. Tanda-tanda ini dipakai pada
saat sembahyang di luar hari Sabbath. Tanda- tanda ini sangat
indah sebagai peringatan akan kehadiran Allah di rumah dan
akhirmya dipraktekkan untuk mengusir setan.
- Tanda-tanda simbolik ini adalah supaya penekanan pemahaman ayat
itu menjadi nyata sehingga pengajaran itu akan berlangsung
terus-menerus.
Interprestasi/Aplikasi:
- Orang tua melaksanakan perintah Tuhan ini akan menjadi contoh (suri
teladan) bagi anak-anak berikutnya.
- Nilai-nilai sikap dan tingkah laku orang tua yang dibentuk dari
Firman Tuhan itu, akan diperlukan oleh anak untuk menolong mereka
merasakan bahwa Tuhan itu nyata dan hadir bersama-sama dalam kehidupan
nyata sehari-hari secara alamiah.
- Awak bertumbuh dalam keluarga (ortu) yang takut akan Tuhan, di dalam
kaum beriman
- Pendekatan yang paling sukses, sehingga Firman itu membimbing
kehidupan sehari-hari mereka
- Pendidikan berpusatkan di rumah dan menjadi tugas orang tua untuk
mengajarkan kepada anak-anak.
- Pendidikan adakalanya disertai dengan disiplin dan hukuman badan.
Aplikasi
- Gereja & sekolah tidak seharusnya menjadi pelarian tanggung jawab
orang tua dalam mendidik anak-anak.
- Kunci pendidikan agama Kristen, mengajarkan anak bagaimana
mengasihi Tuhan.
- Menggunakan kejadian hidup sehari-hari untuk mengajarkan
memperkenalkan Allah pada anak-anak.
- Tuhan tidak hanya dikenal anak lewat acara/urusan-urusan gereja.
- Masing-masing anggota tubuh Kristus bisa menjadi orang tua rohani
untuk anak-anak di dalam gereja.
PRINSIP PENDIDIKAN Menurut AMSAL 1-7
A. Pendahuluan/Pengantar.
- Kitab Amsal berisi banyak nasehat-nasehat/wejangan-wejangan hikmat
dari orang-orang bujak, orang-orang berpengetahuan. Di dalam bahasa
Ibrani kata pengetahuan mempunyai asosiasi kuat akan:
* pengenalan akan Allah dan manusia & kehidupan yang bijaksana
- Dalam kitab Amsal, sering disinggung hubungan antara:
Guru - murid
"anakku" sebagai panggilan akrab u/murid, orang yang diajar.
Ayah - anak
B. Amsal 1-7
- Kunci kata Amsal adalah: "Takut akan Tuhan"
"Takut akan Tuhan artinya: hormat dan segan akan kebesaran dan
keagungan Tuhan karena HikmatNya.
- "Hikmat" sering dipersonifikasikan.
- Tradisi lisan adalah cara mendidik anak/murid adalah dengan
menuturkan kata-kata hikmat belum ada sekolah formal
- Metode yang dipakai: dengan mengulang-ulang supaya diingat.
- Kontras antara "Jalan orang benar >< orang fasik" menjadi tema
hikmat
- Tujuan Himat: Hidup bahagia & berkelimpahan
- Hal-hal yang diajarkan oleh hikmat Salomo: (Aplikasi)
-Bijaksana -Keadilan -Kemurahan
-Hidup benar -Kebenaran -Kebaikan
-Berpengetahuan -Kehormatan -Sukacita
-Sukses -Kerendahan hati -Berpengharapan
-Penguasaan diri -Kesucian -Persahabatan
-Kesetiaan -Pemberian Semangat -Ketenangan
-Ketaatan -Keramahtamahan -Mau belajar
-Kekayaan -Kedamaian
-Kejujuran -Kasih
PRINSIP PENDIDIKAN Menurut MAZMUR 78
A. Pendahuluan/Pengantar
- Mazmur 78 adalah Mazmur sejarah
Judul: Pelajaran dari Sejarah, lebih cocok untuk diberi judul:
"Tangan Tuhan dalam Sejarah".
- Tema Mazmur 78 ini:
Pelajaran sejarah yang orang-orang Israel yang setia harus ajarkan
kepada anak-anak mereka.
- Peribahasa: "Bangsa yang tidak menghargai pahlawan adalah negara yang
tidak ..."
"Pelajaran terbesar dari Sejarah: Manusia tidak belajar dari sejarah."
B. Ayat 1-8
- Asaf memanggil umat Allah untuk mendengarkan pengajaran. (menarik
perhatian) (sebagai nabi).
- Pengajaran: perbuatan Allah, kuasa Allah & KeajaibanNya
- Disampaikan melalui: perumpamaan-perumpamaan & tradisi yang
diturunkan dari generasi yang turun temurun & dalam tradisi lisan.
- Pengajaran seperti teka-teki, bukan karena sulit tapi harus
diperhatikan dengan seksama/teliti.
"Iman" datang dari pendengaran dan harus didengarkan dengan teliti
- Kegagalan/Kesuksesan bangsa bukan karena peralatan perang, tapi
karena ketidaktaatan baik individu maupun kelompok.
- Bangsa Israel, tidak pernah mau belajar dari sejarah selalu tidak
taat, memberontak & melupakan.
- Tuhan marah karena Bangsa Israel kurang iman; Tuhan mendatangkan
bencana-bencana untuk membuat orang Israel sadar, teringat & mencari
Tuhan; tetapi Israel tetap tidak taat, & Tuhan selalu/tetap sabar &
mengampuni.
- Tuhan selalu dilukiskan dengan gaya bahasa personifikasi
- "Ia bangun dari tidur.
- "Ia bangkit untuk menolong Israel
- "Ia memimpin umatNya
KESIMPULAN/PELAJARAN
- Mazmur 78: Mazmur yang panjang yang berisi tradisi/sejarah Israel
yang diturunkan dari generasi tua ke generasi muda.
- Menceritakan tentang hubungan Allah dengan Israel. Dari Keluaran
& Jaman Daud
- Walaupun Israel selalu memberontak & tidak taat, Allah selalu setia.
- Urut-urutan kejadian tidak sesuai dengan Kejadian sebenarnya.
- Ditulis sebelum Babilonia datang & menghancurkan kerajaan Daud.
APLIKASI
- Pelajaran/Pendidikan perlu diturunkan dari satu generasi ke generasi
yang lain.
- Tujuan: Supaya generasi muda tidak melakukan kesalahan yang sama.
- Pendidikan harus dilakukan berulang-ulang, diceritakan berulang-ulang
- Tuhan hadir dalam sejarah. Ia bukan seperti ajaran "Deisme" Tuhan
mencipta, Tuhan memelihara. Tuhan ikut campur dengan apa yang terjadi
di dunia.
Bab IV-PAK Remaja/pemuda Menurut Surat-surat Paulus dan Surat-surat Kiriman yang Lainnya
BAB IV
PAK Remaja/ Pemuda Menurut
Surat-surat Paulus & Surat-surat Kiriman yang Lainnya
A. Latar belakang
- Surat-surat Rasul Paulus
- Surat-surat Doktrinal Keselamatan = Roma, Galatia, Korintus
- Surat Penggembalaan = 1 & 2 Timotius dan Titus, Filemon
- Surat-surat Penjara = Kolose, Efesus, Filipi dan Filemon
- Surat akhir jaman = 1 & 2 Tesalonika
- Surat-surat atau Gereja
- Penderitaan = Yakobus: Ibrani: 1 Petrus
- Ajaran palsu = 2 Petrus: Yudas; 1, 2 dan 3 Yohanes
- Akhir jaman = Wahyu
B. Tujuan Pendidikan Kristen menurut surat-surat Paulus "kedewaan iman"
- Arti dewasa
- Hubungan pribadi dengan Allah
- Kehidupan yang suci
- Memahami pengajaran yang benar
The + Logos:
Pengajaran yang kental
Pengajaran yang benar
Pengajaran yang seimbang
Menghasilkan pelayanan yang beres (benar/ sehat)
- Bagaimana mengukur kedewasaan ?
- Perubahan hidup karena iman (tingkah laku lahiriah)
- Perubahan cara berpikir, bersikap, bertindak
C. Uraian masing-masing Alkitab
- Roma & Galatia : penekanan : arti dan pengertian keselamatan
Roma 10: 8 : penguatan doktrin karena pengajaran yang dikacaukan
- Korintus 1 & 2
Pengajaran yang kuat adalah pokok utama pelayanan dan karunia di
dasarkan pada kasih
- Efesus, Filipi, Kolose dan Filemon :
- Keselamatan (dasar) kasih karunia
- Perbuatan baik (bukti)
- Melengkapi manusia baru untuk kesempurnaan dalam kedewasaan
(surat-surat penjara).
- 1 & 2 Tesalonika
Hati-hati dengan ajaran sesat = Praktek hidup dlm. ketekunan &
penantian Perjanjian Allah.
- 1 & 2 Timotius dan Titus à surat penggembalaan
Menasehati pemuda-pemuda untuk dilatih, dibimbing, dipercayai menjadi
pemimpin masa depan.
Menurut surat-surat lain :
Penekanan : Pengajaran yang juga ditekanan oleh Paulus
Pelayanan praktis sebagai cara hidup orang Kristen yang benar.
- Ibrani
kata kunci = Disiplin kalau perlu hukuman - Yakobus
Penekanan : Pelayanan praktis
Hasil pendidikan berdampak pada hal-hal yang nyata khususnya dalam
pengendalian lidah.
- Petrus 1 & 2
Penekanan : pemberiansemangat karena penderitaan keseimbangan antara
teori & praktek ajaran sesat. (2 Petrus 3: 18 "Bendera para pendidik")
- Yohanes, Yudas, Wahyu
Yohanes : Penghibur
Pengajaran sesat, bahaya adalah pengetahuan penting
Yudas : Fondasi kuat, pencobaan akan dimenangkan
Wahyu : Pentingnya wahyu tertulis untuk gereja yang akan
datang konstasi negatif untuk pengajar-pengajar yang
aliran sesat.
Bab V-PAK dalam Perjanjian Baru
BAB V
PAK Dalam Perjanjian Baru
A. Latar Belakang Perjanjian Baru
- Agama Yudaisme/ Yahudi
- Pengajaran hukum Taurat : Ketaatan akan Hukum
- Melakukan tradisi Yahudi : Merayakan hari-hari raya Yahudi
tradisi sunat, dll.
- Budaya Yunani
- Pengajaran hikmat manusia & filsafat Yunani
- Kepercayaan kepada banyak dewa-dewi
- Pemerintah Romawi
- Penyembahan kepada Kaisar
- Tuduhan-tuduhan terhadap orang Kristen
B. Sistem Pendidikan Perjanjian Baru
- Latar Belakang Yahudi
- Dibawah umur 5 th. à Ibu menjadi pendidik utama
- Pendidikan formal diberikan di luar rumah :
- di rumah gurunya : dari pagi sampai pentang duduk bersila
di kaki guru (Kis. 22: 3)
- di sinagoge : oleh seorang "Hazzan", pemimpin sinagoge yang
mengajar tentang kitab-kitab gulungan
- di Bait Allah dgn : para ahli Taurat untuk belajar berdebat &
berdiskusi, khususnya untuk
mereka yang sudah dewasa, contoh : waktu Tuhan Yesus umur 12 th.
- Metode Mengajar
- Anak-anak/ murid-murid belajar bersama-sama, dari anak kecil
sampai remaja.
- Anak kecil : menghafal. Anak lebih besar menbaca imamat
suasana kelas sangat ribut tetapi mereka terbiasa
- Sistem pendidikan sekolah Romawi & Yunani
- Sekolah bukan suatu keharusan tetapi sangat populer.
- Sekolah dijalankan oleh guru-gurunya, mereka pengembara,
berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
- Anak laki-laki bersekolah mulai umur 6-8 th.
- Media mengajar : Bahasa Yunani
- Pelajaran yang diajarkan: musik, menulis & gymnastik (Khususnya
musik harpa)
- Sesudah umur 16 th. Anak laki-laki belajar sport
- Wanita dididik oleh ibunya : membaca & menulis & menari. Jarang
wanita mendapat pendidikan tinggi kalau ada biasanya karena
mereka wanita simpanan orang-orang kaya yang ikut bersekolah
karena guru yang datang ke rumah.
- Kira-kira pada jaman Perjanjian Baru ada 30 sekolah, (30 M)
- Perbedaan dengan sistem pendidikan PB & PL
PL | PB |
Orang tua menjadi sumber utama,
tidak ada istilah sibuk (kalau perlu
nenek/ kakek ikut mendidik).
| -Orang tua tidak selalu menjadi sumber, apalahi untuk mengajarkan tradisi Yahudi, tidak semua orang tua Kristen berasal dari Keluarga Yahudi |
Sejarah bangsa Israel & tradisi
Yahudi/ Taurat menjadi pokok pengajaran
utama.
| Pelajaran, musik & gimnastik/sport menjadi bagian yang tidak terpisahkan |
Pendidikan terjadi dimana saja dari
pengalaman hidup.
| Anak kebanyakan belajar di rumah guru kelas. |
Memilih guru karena kepribadian
& karakter.
| Guru dipilih karena kemampuannya. |
C. Prinsip Pendidikan dalam Perjanjian Baru
- Mengajar adalah tindakan intervensi Allah
Titus 2 : 11- 12 untuk mengalami proses pendidikan
2 Tim 2 : 2 untuk meneruskan kepada orang lain
- Mengajar adalah perintah Allah = Matius 28 : 16-20
- Tujuan mengajar/ pendidikan = 2 Tim 3: 16 à mengkomunikasikan
kebenaran
- Pendidikan harus diajarkan sejak dini = 2 Tim 3: 15;
Markus 10: 13-16
- Pengajar-pengajar dituntut orang yang berkualitas (panggilan)
= 1 Kor 12: 28
- Keterlibatan manusia seutuhnya = Markus 12: 30-31
PAK REMAJA / PEMUDA MENURUT YESUS
A. Latar Belakang Injil
1. Kehidupan Kristus
- Dilahirkan dari keluarga tukang kayu
- Tergolong kelas menengah tetapi ada implikasi bahwa hidup
keluarga tidak terlalu berkecukupan.
- Yusuf tidak disebut lagi setelah kelahiran Yesus, kemungkinan
Yusuf mati waktu Yesus masih muda. Markus 6: 3 : "Anak Maria"
- Tidak mendapatkan pendidikan tinggi, tetapi pengertiannya
tentang PL tidak diragukan. Lukas 2: 42 : perdebatan dengan para
ahli taurat.
2. Tuhan Yesus & tradisi Yahudi
- Tuhan Yesus taat dan menjadi seorang Yahudi yang baik
- Belajar taurat
- Merayakan hari-hari raya keagamaan khusus
- Tuhan Yesus tidak taat pada hukum Yahudi yang mematikan kasih
dan aplikasi harafiah.
B. Yesus Sebagai Guru Besar
Yesus diingat/ dipuja orang karena : Penyembuh ; Pembuat Mujizat ; Guru
- Tujuan pengajaran Yesus = Yoh 10: 10 à memberikan hidup dan hidup
yang berkelimpahan
- Yesus mengajar dengan kuasa (otoritas dari Allah)
Kehadiaran kuasa Anak Allah mewarnai ke 4 injil = Matius 7 : 28-29
- Prinsip pengajaran Yesus
- memulai dimana murid berada (Yoh 3: 1-12)
- sesuai dengan talenta masing-masing untuk dikembangkan
(Mat. 25: 14-30)
- memberikan pengajaran kepada hati manusia
dari hati - semua bagian manusia diperbaharui
- Metode
- Cerita
- Memberi tugas
- Perumpamaan
- Kotbah
- Diskusi, tanya-jawab
- Alat peraga
- Teladan Yesus sebagai Guru
- Yesus disebut guru : 43 x (Injil) ;
Yesus disebut rabi : 14 x Mengajar adalah bisnis utama Yesus
- Tahu materi yang diajarka
- Tahu bagaimana cara mengajarkannya
- Mengajar dengan integritas
- Sistem permuridan Mark. 5: 3;Luk. 8:9 ; 10:24; 6:1)
- Belajar =/= mendengar / bercerita
- Pertanggungan jawab (Markus 6: 30)
C. Amanat Agung Yesus (Matius 28 : 16-20)
- Mandat penginjilan dan pengajaran
mengkomunikasikan Injil (kebenaran) untuk membuat murid
- Mandat ini diberikan kepada : - individu ; - orang-orang ; - gereja
- Penekanan pada keutuhan Kristus
- Isi amanat : Pergi Babtiskan & ajarkan
perintah untuk tujuan : "menjadikan murid" = murid =/= pengikut
D. Peranan Roh Kudus dalam Mengajar
Yohanes 14: 26 :
- Untuk mengiluminasi : mengajar
- Untuk memberi pertobatan ; dan - Untuk melahirbarukan
Bab XI-Abad 15-17
BAB XI
ABAD 15-17 (Reformasi)
A. LATAR BELAKANG
1. Renaissance (Kelahiran Kembali)
Pd. Abad 14-16, di Eropa timbul suatu gerakan yang disebut sebagai
gerakan "Renaissance" (Kelahiran Kembali) à kelahiran kebudayaan
manusia.
4 Penekanan dari gerakan ini :
- Manusia menjadi pusat alam semesta bukan Tuhan
(Theosentris >< Antroposentris)
- Rasio menjadi satu-satunya alat untuk mengerti kebenaran. Karena
sudah matang & bisa menguasai segala sesuatu
- Dunia menjadi sasaran terakhir perjuangan manusia & alam semesta
hanya menjadi tempat bermain manusia.
- Konsep filsafat Yunani à Romawi kuno menjadi teladannya
[No: 3& 4 = konsep Tuhan sudah terlalu tua , wahyu tidak
diperlukan lagi]
- Gerakan ini menjadikan pengetahuan alam semesta menjadi
puncak kejayaan. Banyak penemuan-penemuan baru yang berguna
untuk perkembangan dunia pendidikan. [mis. Colombus Copervicus,
Galileo, Johan Gutherberg.
- Salah satu hasil yang berguna untuk kekristenan :
menuliskan Alkitab dalam bahasa daerah setempat sehingga bisa
terjangkau oleh orang awam.
- Bangkitnya Scholastic movement yang mendorong orang-orang awam
untuk belajar.
- Pengajaran Alkitab ditinggalkan, yang dipertahankan hanya
pelajaran moralitas Yesus berbuat baik untuk dunia sekarang ini.
2. Reformasi
- Kebobrokan gereja mencapai puncaknya. Mereka yang terpelajar
tergila-gila dengan kemajuan pikiran manusia, melupakan gereja.
Mereka yang setia dengan gereja buta huruf.
- Tapi gerakan kelahiran Baru memberi banyak kemajuanuntuk orang
awam belajar (buta huruf), pendidikan menjadi hal yang utama.
Buku Alkitab adalah buku utama yang mereka baca setelah mereka
bisa membaca. Banyak hal yang mereka pelajari dari membaca Alkitab.
- Budaya menulis juga menjadi semakin populer. Tulisan-tulisan
Bapak gereja mulai diperbanyak disalin & dikumpulkan untuk
dipelajari
- Kesadaran karena mendapat banyak pengetahuan, mendorong banyak
perjuangan terhadap ketidakadilan, Contohnya : korupsi yang
terjadi secara besar-besaran di gereja & kebobrokan-kebobrokan
lain. Gerakan Reformasi adalah respon terhadap keadaan abad
pertengahan.
B. GERAKAN REFORMASI
- Apakah Gerakan Reformasi ?
Gerakan ini dimulai Th. 1517 yang dipelopori oleh Martin Luther yang
memaku thesis (97) dipintu gereja Wittenberg, yang isinya adalah
ajakan berdebat teologi tentang penjualan kartu pengampunan dosa &
penipuan-penipuan yang lain.
- Bagaimana dimulai ?
Martin Luther = merasa tidak mendapat kedamaian hati dari ibadah-
ibadah/ upacara keagamaan & bukan dari kartu-kartu pengampunan yang
dijual-belikan gereja tetapi dalam diri Kristus Yesus sendiri.
Disinilah gerakan Reformasi mulai.
- Apa hasil dari Gerakan Reformasi :
- Tokoh-tokoh reformasi seperti : Martin Luther, John Calvin;
Ulrich Zwingli & Reformator- reformator lain mendesak para
pemimpin masyarakat untuk mendirikan sekolah-sekolah untuk anak
laki-laki & perempuan.
- John Bugenhagen & Philip Melachton membuka sekolah umum dengan
menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa pengantar.
- John Cavin di Swiss membuka sekolah menengah yang dinamakan
"Colleges" disini (Guru-guru Agama mendapat pendidikan khusus)
- John knox memperjuangkan keharusan bersekolah selama 4 thn (SD)
- Banyak penerjemahkan dilakukan, ke dalam bahasa-bahasa yang mereka
ketahui sekarang mereka bisa membaca Alkitab sendiri.
- PAK Anak dirumah-rumah mulai digalakkan lagi seperti pada jaman
rasul-rasul anak-anak diajar membaca Alkitab.
- Menemukan lagi seni berkotbah yang kembali kepada Alkitab, kepada
kebenaran Allah, mulai terjadi dimana-mana kebangunan. Mereka
mulai meneliti kembali Alkitab dengan semangat baru.
- Gereja-gereja baru (protestan) mulai didirikan karena gereja Roma
Katolik menolak Reformasi bahkan banyak orang dikucilkan dari
gereja.
- Gerakan yang sama akhirnya terjadi di Amerika.
Bab XII-Abad 18-20 (sekarang) - A
BAB XII
ABAD 18-20 (sekarang)
A. Latar Belakang
1. Dengan berkembangnya sistem pendidikan pada masa Reformasi, timbul
juga berbagai masalah, misalnya ada anggapan bahwa pendidikan agama
adalah tanggung jawab gereja, sehingga sekolah-sekolah umum tidak
terlalu menekankan agama lagi tetapi hanya pendidikan sekuler.
2. Alasan : pendidikan umum adalah untuk semua orang; baik miskin/ kaya.
Kristen/ non-kristen, karena mengajarkan, membaca, menuli s, berhitung.
Sedangkan gereja diminta untuk mendidik anak-anak dalam : pertumbuhan
rohani & mereka yang akan terlibat dalam pelayanan, khususnya misi,
tapi sangat disayangkan gereja kekurangan dana sehingga orang tua
harus mencari cara sendiri untuk mendidik anak-anaknya agama kristen
(masa resesi).
B. Sejarah berdirinya Sekolah Minggu
Pada masa itulah timbul gerakan Sekolah Minggu yang dipelopori oleh
Robert Raikes- dr. England th. 1780
Robert Raikes :
- Lahir di : Gloucester (Inggris)
- Seorang redaktur Surat Kabar & Pekerja Sosial
- Tinggal di daerah perumahan miskin
- Karena kasihan melihat anak-anak terlantar itu, maka ia membuka
sekolah pada hari minggu, ketika anak-anak tidak bekerja.
- Tujuan : untuk mendidik anak-anak tersebut dengan ketrampilan umum
(membaca & menulis) & mendidik mereka dengan pendidikan kristen.
- Gereja tidak mendukung sampai pada tahun 1830 (50 th kemudian)
- Tetapi atas bantuan John Wesley dan Willam Fox gereja mulai
terbuka
- Amerika juga mengadakan Sekolah Minggu mulai tahun 1785
- Mulai dikembangkan banyak materi-materi dan pertemuan-pertemuan
- Sekolah Minggu menjadi sekolah gereja à untuk umum
Bab XIII-Abad 18-20 (sekarang) - B
BAB XIII
ABAD 18-20 (sekarang)
A. Latar Belakang
1. Pada abad 19-20 pelayanan Sekolah Minggu untuk anak-anak mulai
berkembang dengan sangat cepat. Selain kuantitas juga kwalitas.
Banyak diadakan konfrensi-konfrensi untuk memperbaiki kurikulum dan
penyeragamaan. Juga pelayanan anak-anak mulai berkembang dalam
banyak bentuk.
2. Namun demikian perkembangan Sekolah Minggu ini tidak selamanya
berjalan mulus. Pada abad 20 terjadi peristiwa tragis dalam dunia
PAK, yaitu dengan masuknya Teologi Liberal ke dalam Sistem pendidikan
kristen yang dibawa oleh John Deweg.
B. PAK Abad 20
1. Pengaruh liberalisme dalam pendidikan
- Aliran Injili percaya bahwa pengetahuan tentang Allah & firmannya
harus menjadi prioritas PAK, tetapi kaum liberal menyangkal dan
menganggap bahwa fokus PAK adalah mengembangkan pribadi anak
sehingga kelak kemudian hari mereka dapat memberikan keterlibatan
dalam masyarakat
- Pendidikan secara akademik dan pikiran terbuka
jadi yang penting adalah pengetahuan untuk mengembangkan pribadai
secara penelitian pengetahuan umum sedangkan pengetahuan Allah &
firmannya menjadi no.2
Sejak saat itu terjadilah banyak perpecahan dalam gereja.
Akibatnya : jumalh anggota gereja pada tahun 1960, Drastis turun,
terutama di Eropa dan Amerika terutama gereja-gereja protestan,
banyak gereja di jual karena tidak ada lagi pengungjung Sekolah
Minggu mengalami penderitaan yang sama.
(Akhirnya banyak trend yang timbul untuk "Home Schooling" diajar
oleh orang tuanya sendiri dirumah dengan bahan pelajaran yang
sama dengan sekolah biasa)
2. Perkembangan pelayanan anak sekarang
- Kemajuan Sekolah Minggu luar biasa pesatnya Sekolah Minggu tidak
lagi anak-tiri, tetapi justru menjadi tangan kanan gereja dan
bagian integral gereja
- Sekolah Minggu tidak lagi untuk anak-anak miskin, tetapi semua
lapisan masyarakat, lalu disusul Sekolah Minggu untuk dewasa.
- Pelayanan Sekolah Minggu berkembang pesat, banyak pelayanan-pelayan
(pembantu gereja) dididik untuk mengembangkan pelayanan Sekolah
Minggu
- Materi bisa dibagikan dan dijual sehingga bnyak pemantapan hasil
dan arah pelayanan Sekolah Minggu menjadi terfokus. Sekolah
Minggu bahkan menjadi pusat penginjilan gereja & sebagai bagian
keluarga Allah.
- Tapi keterlibatan orang tua masih dipertanyakan
- Di Amerika dan beberapa tempat lain, tujuan semakin bergeser jauh:
Sebagai penitipan anak ; kegiatan waktu kosong; mengembangkan
ketrampilan
Bab XIII-Abad 18-20 (sekarang) - C
BAB XIII
ABAD 18-20 (sekarang)
A. Sejarah Pelayanan Anak Sekolah Minggu di Indonesia
Tidak ada catatan sejarah tentang bagaimana Sekolah Minggu di Indonesia
di mulai tapi ada beberapa dugaan.
1. Inisiatif pribadi, banyak dikumpulkan anak-anak disana sini & diajar.
Ada beberapa catatan surat pribadi, sebelum Indonesia merdeka, bahwa
anak-anak dikumpulkan dirumah-rumah tangga.
2. Biasanya anak-anak ikut dalam kebaktian gereja bersama orang tuanya.
Disamping itu kadang-kadang mereka mempunyai perkumpulan sendiri
untuk anak-anak. Kemungkinan abad 17-18 terjadi di tempat-tempat
di Indonesia.
3. Pada waktu adab 19 pekerjaan Sekolah Minggu berkembang di Eropa dan
Amerika. Akibatnya juga terasa di Indonesia terutama di daerah
Zending-Zending
4. Permulaan abad 20 Zending=Zending mendirikan sekolah untuk anak-anak
dan kebaktian Anak. Ada beberapa buku pedoman mengajar PAK anak
yang diterbitkan oleh para missionaris / Zending.
5. Dari Dewan Gereja Indonesia (sekarang PGI) dibentuk "Seksi Sekolah
Minggu sementara" 1953 - disahkan,
Tugas :
Menerbitkan kurikulum
Pengkader guru Sekolah Minggu
Inisiatif untuk menyelediki ilmu jiwa anak
6. Sejak itu banyak penerbit & gereja ikut ambil alih pelayanan Anak
à keterlibatan kaum awam
Seperti :
Buku-buku pedoman pelayanan anak (Gamdum Mas, YPII, SAAT, BPK, dll)
Buku-buku cerita anak
Buku-buku nyanyian anak & kaset
Buku-buku penyelidikan tentang anak
Buku-buku penuntun untuk guru
Buku-buku pendidikan, dll.
B. Pelayanan Sekolah Minggu di gereja lokal
1. Peranan Sekolah Minggu di gereja lokal
- Sarana PI (Penginjilan)
Baik untuk anak-anak maupun orang tua
- Sarana pendidikan Iman Kekristenan (Paulus)
mengajarkan nilai-nilai kekristenan ( tahu apa yang mereka
percaya)
- Sarana meneruskan sejarah perjuangan Pahlawan-pahlawan
Iman à nilai-nilai yang diteruskan (Ibrani !!)
- Sarana Ibadah dan persekutuan untuk anak-anak seiman
Saudara/ keluarga gereja dan persatuan
- Sarana pemuridan
menjadikan mereka murid-murid Kristus
melakukan kehendak Allah (PI; Hidup Suci; Missi Allah)
2. Fasilitas Gereja untuk pelayanan Anak
- Kelas/ tempat pertemuan (Kursi, meja, tikar, dll)
- Alat-alat tulis/ peraga
- Buku-buku pedoman
- Alat-alat musik
- Perpustakaan
- Alat Administrasi (Absen / catatan hadir; Data anak (pribadi
+ orang tua);
data / laporan kemajuan anak;
data/ laporan anak-anak bermasalah/ ketrampilan/ prestasi
khusus.
3. Pengajar-pengajar Pelayanan Anak di Gereja lokal
- Pendeta + Istri
- Guru-guru yang dewasa yang dilatih secara khusus
- Guru-guru muda yang dilatih
- Guru-guru tamu untuk pengkaderan/ training
- Orang awam yang membantu
- Anak-anak remaja yang diperbantukan
4. a. Program untuk pelayanan anak-anak di gereja lokal
- Hari-hari khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
- Kebaktian Minggu rutin
- Kebaktian khusus (rekreasi, acara non rutin)
- Pelajaran lain-lain (les pelajaran sekolah, konseling,
PA, latihan menyanyi)
b. Program untuk guru-guru Pelayanan Anak
- Retreat
- Seminar / training
- Kelas Persiapan
- Persekutuan Doa
- Rekreasi
- Rapat/ Pertemuan Guru
- Latihan Guru
- Kelas-kelas PA Guru
c. Program Gereja untuk Anak
- Kebaktian khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
- Penyerahan Anak (Orang tua)
- Kebaktian biasa / rutin (Pujian, kesaksian, dll)
Bab XIII-Abad 18-20 (sekarang) - D
BAB XIII
ABAD 18-20 (sekarang)
A. Sejarah Pelayanan Anak Sekolah Minggu di Indonesia
Tidak ada catatan sejarah tentang bagaimana Sekolah Minggu di Indonesia
di mulai tapi ada beberapa dugaan.
1. Inisiatif pribadi, banyak dikumpulkan anak-anak disana sini & diajar.
Ada beberapa catatan surat pribadi, sebelum Indonesia merdeka, bahwa
anak-anak dikumpulkan dirumah-rumah tangga.
2. Biasanya anak-anak ikut dalam kebaktian gereja bersama orang tuanya.
Disamping itu kadang-kadang mereka mempunyai perkumpulan sendiri
untuk anak-anak. Kemungkinan abad 17-18 terjadi di tempat-tempat
di Indonesia.
3. Pada waktu adab 19 pekerjaan Sekolah Minggu berkembang di Eropa dan
Amerika. Akibatnya juga terasa di Indonesia terutama di daerah
Zending-Zending
4. Permulaan abad 20 Zending=Zending mendirikan sekolah untuk anak-anak
dan kebaktian Anak. Ada beberapa buku pedoman mengajar PAK anak
yang diterbitkan oleh para missionaris / Zending.
5. Dari Dewan Gereja Indonesia (sekarang PGI) dibentuk "Seksi Sekolah
Minggu sementara" 1953 - disahkan,
Tugas :
Menerbitkan kurikulum
Pengkader guru Sekolah Minggu
Inisiatif untuk menyelediki ilmu jiwa anak
6. Sejak itu banyak penerbit & gereja ikut ambil alih pelayanan Anak
à keterlibatan kaum awam
Seperti :
Buku-buku pedoman pelayanan anak (Gamdum Mas, YPII, SAAT, BPK, dll)
Buku-buku cerita anak
Buku-buku nyanyian anak & kaset
Buku-buku penyelidikan tentang anak
Buku-buku penuntun untuk guru
Buku-buku pendidikan, dll.
B. Pelayanan Sekolah Minggu di gereja lokal
1. Peranan Sekolah Minggu di gereja lokal
- Sarana PI (Penginjilan)
Baik untuk anak-anak maupun orang tua
- Sarana pendidikan Iman Kekristenan (Paulus)
mengajarkan nilai-nilai kekristenan ( tahu apa yang mereka
percaya)
- Sarana meneruskan sejarah perjuangan Pahlawan-pahlawan
Iman à nilai-nilai yang diteruskan (Ibrani !!)
- Sarana Ibadah dan persekutuan untuk anak-anak seiman
Saudara/ keluarga gereja dan persatuan
- Sarana pemuridan
menjadikan mereka murid-murid Kristus
melakukan kehendak Allah (PI; Hidup Suci; Missi Allah)
2. Fasilitas Gereja untuk pelayanan Anak
- Kelas/ tempat pertemuan (Kursi, meja, tikar, dll)
- Alat-alat tulis/ peraga
- Buku-buku pedoman
- Alat-alat musik
- Perpustakaan
- Alat Administrasi (Absen / catatan hadir; Data anak (pribadi
+ orang tua);
data / laporan kemajuan anak;
data/ laporan anak-anak bermasalah/ ketrampilan/ prestasi
khusus.
3. Pengajar-pengajar Pelayanan Anak di Gereja lokal
- Pendeta + Istri
- Guru-guru yang dewasa yang dilatih secara khusus
- Guru-guru muda yang dilatih
- Guru-guru tamu untuk pengkaderan/ training
- Orang awam yang membantu
- Anak-anak remaja yang diperbantukan
4. a. Program untuk pelayanan anak-anak di gereja lokal
- Hari-hari khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
- Kebaktian Minggu rutin
- Kebaktian khusus (rekreasi, acara non rutin)
- Pelajaran lain-lain (les pelajaran sekolah, konseling,
PA, latihan menyanyi)
b. Program untuk guru-guru Pelayanan Anak
- Retreat
- Seminar / training
- Kelas Persiapan
- Persekutuan Doa
- Rekreasi
- Rapat/ Pertemuan Guru
- Latihan Guru
- Kelas-kelas PA Guru
c. Program Gereja untuk Anak
- Kebaktian khusus (Natal, Paskah, Pantekosta)
- Penyerahan Anak (Orang tua)
- Kebaktian biasa / rutin (Pujian, kesaksian, dll)
Bab XV-Peranan Keluarga dalam Pendidikan Anak
BAB XV
PERANAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN ANAK
A. Latar Belakang
Allah memulai sejarah keselamatan dengan
- Pertama membentuk keluarga
- Memilih sebuah keluarga
- Memanggil sebuah keluarga
B. Tujuan Keluarga
- Mendapatkan keturunan & membersarkan anak
- Memberikan afeksi/ kasih sayang, dukungan & keakraban
- Mengembangkan kepribadian
- Menanamkan & mengajarkan kewajiban & tanggung jawab
- Mengajarkan & meneruskan adat istiadat nilai-nilai kebudayaan,
nilai moral & agama
C. Keluarga sebagai tempat untuk membangun Pribadi Kristen
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membangun pribadi Anak
a. Unsur :
- Fisik (tidak bisa memilih ayah, ibu / siapa yang
membentuk kita)
- Pikiran/ mental (penyakit, bentuk tubuh, dll)
- Temperamen
- Rohani
b. Pengaruh lingkungan
- Alamiah [ contoh lahir dipantai, di gunung, iklim panas
/ dingin]
- Kebudayaan & tradisi
- Keluarga
- Pribadi yang lain
2. Kebudayaan : Totalitas ideologi yang menjadi pandangan hidup
seseorang/ suatu bangsa
- Ideologi
- Cara hidup
Contoh : nilai disini berbeda dengan di negara lain:
memberi nama; cara memandang; cara mengulurkan tangan
3. Keluarga :
- Waktu paling banyak
- Pengaruh paling besar
- Menguasai metode paling utama
- Pengenalan sifat paling dalam (keterbukaan, sifat pembawaan)
- kemungkinan memonitor paling jujur dan terbuka.