Aku dan Keluargaku


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Ada dua macam keluarga yang dimiliki orang Kristen. Pertama, keluarga secara fisik dan yang kedua, keluarga secara rohani. Kali ini, kita akan membahas beberapa hal tentang pengertian keluarga.

Keluarga Secara Fisik

Kalau kita menyebut keluarga, biasanya yang dimaksud adalah keluarga secara fisik, yaitu papa, mama, kakak, adik, dan kita sendiri. Dan, biasanya kita tinggal bersama dengan mereka.

Di dalam Alkitab, banyak kisah tentang keluarga. Bisakah kamu menyebutkan contohnya? Kejadian apa yang terjadi dalam keluarga itu yang paling kamu ingat? Mari kita lihat beberapa contohnya.

Keluarga Adam

Keluarga Adam adalah keluarga pertama yang ada di bumi ini. Tentu saja karena kita tahu Adam adalah manusia pertama yang Allah ciptakan. Apa yang terjadi dalam keluarga ini? Kain, putra pertama Adam, benci pada adiknya, Habel. Begitu bencinya, sampai Kain membunuh adiknya itu (Kejadian 4:8). Wah, di dalam keluarga pertama saja sudah terjadi pembunuhan. Ini sungguh menakutkan.

Keluarga Ishak

Ishak dan Ribka memiliki anak laki-laki kembar, yaitu Esau dan Yakub. Ishak lebih sayang kepada Esau, sedangkan Ribka lebih sayang kepada Yakub (Kejadian 25:28). Rupanya, orang tua yang pilih kasih sudah terjadi sejak dahulu kala. Apa yang terjadi dalam keluarga ini? Yakub menipu kakaknya. Dia juga bersekongkol dengan ibunya untuk menipu ayahnya (Kejadian 27:35-36).

Keluarga Yakub

Yakub (nama lainnya Israel) memiliki 12 anak laki-laki. Tetapi, Yakub lebih menyayangi Yusuf dibandingkan yang lain (Kejadian 37:3). Sama seperti ayahnya, Yakub ternyata juga pilih kasih.

Apa akibatnya? Alkitab mencatat, Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya. Mereka tidak mau bersikap ramah kepada Yusuf (Kejadian 37:4). Tampaknya, mereka suka berbuat kasar kepadanya. Dibenci oleh kakak-kakak sendiri tentu sangat tidak menyenangkan.

Mengapa ditulis?

Mengapa Alkitab mencatat kisah-kisah seperti itu? Supaya kita bisa mengerti akibat yang ditimbulkan dosa: membenci, membunuh, pilih kasih, menipu (bahkan bersekongkol), iri hati, kasar, dan lain-lain.

Alkitab menulis apa adanya. Alkitab tidak dibuat-buat dan tidak memberi laporan palsu. Akan tetapi, Alkitab juga menuliskan bahwa dosa-dosa seperti itu dibenci oleh Allah. Allah tahu kelemahan manusia. Ia mengasihi manusia, tetapi membenci dosa mereka.

Allah mengasihi manusia pada waktu masih berdosa, tetapi Ia tidak mau manusia terus-menerus berbuat dosa. Dosa memecah belah. Dosa membuat keluarga saling membenci, iri hati, bersikap kasar satu dengan yang lain. Allah ingin kita membuang dosa dan saling mengasihi sebagai saudara.

Di Perjanjian Baru, kata "saudara" sering disebut. Kata "saudara" ini sebenarnya lebih diartikan sebagai sesama saudara di dalam keluarga Allah.

Keluarga Rohani

Keluarga rohani adalah keluarga yang terdiri dari orang-orang yang sama-sama mengasihi Tuhan Yesus. Alkitab menyebutnya keluarga Allah (Efesus 2:19b).

Mereka mengasihi Tuhan Yesus, Juru Selamat mereka, dengan cara taat pada perintah-perintah-Nya. Keluarga Allah bersifat kekal. Kekal karena setiap anggota sudah menerima hidup kekal dari Tuhan Yesus.

Kalau papa, mama, kakak, adik, dan kamu sendiri mengasihi Tuhan Yesus, selain berkeluarga secara fisik, kalian juga menjadi bagian dari keluarga Allah.

Semua Orang Kristen Bersaudara

Keluarga Allah adalah keluarga yang benar-benar besar. Mengapa? Karena, keluarga ini meliputi seluruh dunia. Ya, seluruh dunia, bukan hanya di gerejamu atau di kota tempat kamu tinggal. Mari kita perjelas. Semua orang Kristen yang mengasihi Tuhan Yesus adalah bersaudara, di mana pun mereka berada, di Jakarta, di Medan, di Indonesia, ataupun di Afrika.

Kita mungkin tidak kenal dengan orang Kristen di Afrika, tetapi di dalam Tuhan, kita sudah diikat menjadi keluarga. Apakah ini terdengar ganjil bagimu? Akan tetapi, ini benar. Jadi, kakakmu yang Kristen, tetanggamu yang Kristen, orang yang tidak kamu kenal tetapi Kristen, semua bersaudara di dalam Tuhan dan menjadi keluarga Allah. Dan, kita harus saling mengasihi satu dengan yang lain.

Manusia Baru

Di dalam Tuhan Yesus, kita menjadi manusia baru. Tuhan Yesus membuat kita menjadi baru. Allah juga memberikan kepada kita hati dan pikiran yang baru. Karena itu, Allah ingin kita menjalani hidup menurut cara-Nya.

Efesus 4:17-32 membimbing kita agar melakukan yang benar dan menghindari yang salah. Inilah antara lain yang harus kita lakukan:

  • mengatakan hal-hal yang benar, bukan dusta,

  • kalau marah tidak boleh berlarut-larut, kemarahan harus secepatnya dimatikan,

  • rajin bekerja, dan tidak boleh mencuri,

  • tidak mengatakan hal-hal kotor dan jorok -- tidak memfitnah, dan

  • harus ramah, menunjukkan kasih mesra dan saling mengampuni.

Kita memang tidak sempurna, tetapi ada hal-hal yang Allah tuntut dari kita. Dan, karena Dia sudah menjadikan kita baru, Roh Kudus akan selalu menolong kita bila kita benar-benar ingin taat kepada-Nya.

Keluarga kita adalah keluarga secara fisik dan keluarga rohani. Kita harus menerima anggota keluarga lainnya dengan ikhlas karena kita juga ingin diterima oleh keluarga kita.

Diambil dan disunting dari:

Nama majalah : Kita (Kristus Ialah Tuhan Anak-Anak), Tahun XXI
Judul asli artikel : Aku dan Keluargaku
Penulis : Selma K.
Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia
Halaman : 5 -- 6

Download Audio

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar