Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Harriet Beecher Stowe (1811 -- 1896)

Salah satu dari novelis wanita pertama terbesar asal Amerika, Harriet Beecher, lahir dan tumbuh dewasa di Litchfield, Connecticut, tempat ayahnya menjadi seorang pendukung yang kukuh dari ortodoksi Calvinistik.

Pada usia 14 tahun, gadis kecil ini melakukan konversi religius ke kekristenan yang konservatif dan tegas, yang sedikit banyak hasil analitisnya memberi alasan bahwa dia masih sangat berminat pada isu mengenai agama sepanjang hidupnya. Karya-karya pertamanya, The Mayflower, muncul pada 1843. Sementara itu, dia menikah dengan kolega ayahnya, Pendeta Calvin E. Stowe, seorang laki-laki terpelajar dan baik hati, dan pindah ke Ohio, tempat dia adakalanya berjumpa dengan seorang budak buronan yang ingin lepas dari perbudakan.

Gambar: Mark Twain

Harriet Beecher Stowe kembali ke New England pada 1850, sama halnya topik Hukum Budak Buronan (Fugitive Slave Law) yang adalah pokok diskusi terpanas di Amerika Serikat, Harriet memahami gagasan dari seorang warga Amerika keturunan Afrika yang sudah tua dan sekarat akibat cambukan, tetapi memaafkan penyiksanya, yang kemudian menjadi benih dan klimaks dari novel Uncle Tom's Cabin. Novel yang disusun dengan emosi yang keras ini dicetak sebagai serial dalam The National Era pada 1851 -- 1852, dan seketika diterbitkan dalam bentuk buku. Di negara bagian utara dari Mason-Dixon Line, 300.000 salinan novel ini terjual dalam satu tahun. Di Inggris, tempat karya-karya dibajak secara keseluruhan, penjualannya mencapai 1,5 juta salinan.

Harriet Beecher Stowe menjadi sensasi dalam semalam. Ketika mengunjungi England, dia menerima suatu sambutan dengan tepuk tangan dan sorak-sorai yang belum pernah terjadi. Untuk menjawab serangan tentang keakuratan novelnya, Harriet Beecher Stowe dengan tergesa-gesa menyusun A Key to Uncle Tom's Cabin (1853), adalah "tidak cukup yang sesungguhnya" yang diiklankan seperti berisi sumber dari yang mana ia berkarya. Sebuah novel antiperbudakan kedua, Dred (1856), dikerjakan untuk menunjukkan efek perbudakan yang jahat atas pemilik perkebunan. Buku ini tidak diciptakan dengan kegembiraan yang menemani penerbitan novel propagandanya yang pertama.

Meskipun demikian, perang suci melawan perbudakan terus tumbuh dan bergerak, tetapi Harriet Beecher Stowe tidak membuat kontribusi lebih lanjut kepada penyebabnya. Sebagai gantinya, dia menggali kembali minat awalnya dalam fiksi yang mengangkat kehidupan sehari-hari di New England. The Minister's Wooing (1859), The Pearl of Orr's Island (1862), Oldtown Folks (1869), dan Poganuc People (1878) menempatkan dirinya dalam kedudukan utama rombongan realis baru dari Inggris. Meskipun tidak pernah mencapai status best-seller (laris), novel-novel ini berisi tulisan paling brilian yang pernah dibuat oleh Harriet Beecher Stowe.

Sepanjang 30 tahun terakhir masa hidupnya, dia tetap menulis artikel religius untuk jurnal dan majalah.

Dalam sejarah fiksi, Stowe adalah suatu pertanda generasi yang berikutnya penulis "warna lokal". Namun, pemimpinnya mengakui ketenaran dari karya nonkompromi untuk hak-hak manusia dan membantu untuk mengakhiri perbudakan.

Harriet Beecher Stowe (1811 -- 1896)

Diambil dari:
Judul buku : Pustaka Pintar 100 Penulis yang Membentuk Sejarah Dunia
Editor : Karyani
Penerbit : Progres, Jakarta 2005
Halaman : 114 -- 116

Komentar