SUKU BANTEN
Jawa Barat
Letak | : | Jawa Barat |
Populasi | : | 500.000 jiwa |
Bahasa | : | Banten |
Anggota Gereja | : | 3400 (0,68%) |
Alkitab dalam bahasa Banten | : | Ada |
Film Yesus dalam bahasa Banten | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Banten | : | Tidak Ada |
Suku Banten tinggal di wilayah Kabupaten Serang (Banten
Utara), Jawa Barat. Daerah Banten mempunyai karakteristik budaya yang
berbeda dibandingkan daeerah Parahyangan pada umumnya yang
penghuninya berbahasa Sunda. Hal ini terutama terlihat pada penduduk
Banten Utara (Kabupaten Serang) yang sebagian besar berbahasa
Jawa-Banten. Sedangkan penduduk Banten Selatan (Kabupaten Pandeglang
dan Lebak) sebagian besar berbahasa Sunda.
SOSIAL BUDAYA
Penduduk Banten Utara dikenal sebagai orang yang fanatik,
agresif, cenderung memberontak, dan cerdas. Mayoritas penduduk adalah
petani dan pengusaha. Di antara unsur-unsur yang membentuk kebudayaan
mereka, hampir tidak terdapat ciri-ciri peradaban Hindu-Jawa.
Sebaliknya, pengaruh Islam sangat kuat.
Daya tarik Banten masih tetap kuat, terutama bagi para ahli
kepurbakalaan dan mereka yang berminat pada peninggalan sejarah.
Sejarah telah mengukir Banten sebagai salah satu kerajaan terkenal
pada masa lampau. Di daerah Banten banyak terdapat obyek wisata,
mulai dari cagar alam, Mesjid Agung Banten, makam-makam para Sultan
Banten, dan peninggalan budaya purbakala lainnya. Konon ada "batu
bersusun sembilan" yang tingginya mencapai 15 m, yang merupakan
peninggalan jaman megalitik. Sebagai daerah tujuan wisata, Banten
mulai terbuka terhadap dunia luar. Walau demikian, tradisi dan budaya
mereka tetap terpelihara dan dianut secara dalam.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Dari sejak berdirinya pemerintahan Kesultanan Banten hingga
kini, orang Banten mayoritas beragama Islam. Orang Banten yang
menjadi orang percaya, mengalami tantangan yang amat berat dari
masyarakatnya.
KEBUTUHAN
Bagi kemajuan dan perkembangan masyarakat Banten, mereka memerlukan
perluasan wawasan. Terbukanya daerah ini untuk pariwisata tentunya
akan mendukung perkembangan ke arah ini. Selain itu, orang Banten
yang tinggal di daerah terpencil, seperti misalnya di pulau Pajang di
Teluk Banten, masih membutuhkan usaha-usaha pengentasan kemiskinan.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Banten, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Banten
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Banten yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri