SUKU TOMINI
Sulawesi
Letak | : | Sulawesi |
Populasi | : | 44.000 jiwa |
Bahasa | : | Tomini |
Anggota Gereja | : | 0 |
Alkitab dalam bahasa Tomini | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Tomini | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Tomini | : | Tidak Ada |
Suku Tomini berdiam di sebelah barat laut Pulau Sulawesi.
Mereka menggunakan bahasa Tomini, namun berbagai sub-suku Tomini ini
memakai bahasa yang berbeda-beda, akibat interaksi dengan berbagai
suku, melalui perdagangan.
SOSIAL BUDAYA
Pada jaman dahulu, Tomini diperintah oleh Kesultanan, yang
berarti setiap suku dikepalai oleh seorang pemimpin secara turun
temurun beserta dengan para pembantunya. Pada waktu itu ada 4 kelas
dalam masyarakat : kelompok raja, kaum bangsawan, orang awam, dan
budak.
Suku Tomini di pesisir bercocok tanam menghasilkan cengkeh
dan kopra. Beberapa di antara mereka mencari nafkah sebagai pedagang,
penebangan kayu atau pelaut. Orang Tomini di pegunungan bertanam padi
dan jagung. Mereka juga mengumpulkan rotan untuk dijual di daerah
pesisir.
Perkampungan Tomini terdiri dari rumah-rumah kecil yang
dibangun di atas tiang-tiang (rumah panggung), yang berlokasi di
sepanjang garis pantai pulau ini.
Pola perkawinan mereka mengikuti pola perkawinan Islam.
Seorang perantara merundingkan mas kawin untuk mempelai wanita yang
tergantung dari status sosial gadis tersebut.
Pernikahan antar sepupu bida diterima; dan poligami diijinkan
walau tidak banyak dilakukan. Setelah menikah, pasangan pengantin
biasanya tinggal dengan keluarga besar mereka, sampai anak pertama
lahir.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Orang Tomini penganut Islam Sunni, suatu aliran agama Islam
yang berpegang pada tradisi ortodoks, walau banyak di antara mereka
dalam praktek keIslamannya tidak begitu keras seperti orang-orang
Muslim di negara-negara Arab. Di daerah-daerah terpencil di Sulawesi,
ada juga orang Tomini yang mengikut praktek kepercayaan dengan
mencampur pemujaan terhadap leluhur dan alam dengan Islam dan
Kristen. Sedang di daerah-daerah pedalaman di pegunungan, ada juga
kelompok-kelompok orang Tomini yang mempraktekkan animisme. Mereka
mempercayai bahwa alam dan benda-benda mati itu mempunyai roh. Orang
Tomini yang menganut animisme ini dikenal sebagai suku terasing.
KEBUTUHAN
Saat ini suku Tomini membutuhkan sarana dan prasarana yang
baik untuk memasarkan hasil-hasil perkebunan mereka (cengkeh, kopra,
rotan). Suku ini juga membutuhkan usaha-usaha perbaikan sistem
perekonomian yang sempat rusak akibat pemberontakan Permesta di masa
lalu.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Tomini, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Tomini
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Tomini yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri