Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
 
| suku 6
dari 61 suku
SUKU BALI
Pulau Bali

Letak : Bali
Populasi : 3.697.000 jiwa
Bahasa : Bali
Anggota Gereja : 5.000 (0,13%)
Alkitab dalam bahasa Bali : Ada
Film Yesus dalam bahasa Bali : Ada
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Bali : Ada

Siapa tak kenal Bali? Di luar negri, Bali lebih dikenal daripada Indonesia. Kata "Bali" merupakan daya tarik kuat bagi wisatawan asing untuk datang ke Indonesia. See Bali before you die, "lihat Bali sebelum mati" demikian semboyan terkenal sejak puluhan tahun lampau. Pulau Bali sangat terkenal di seluruh dunia karena keindahan paronamanya & keunikan budayanya serta keramahan penduduknya. Pulau dewata ini didiami sebagian besar oleh suku Bali. Orang Bali juga terdapat di pulau Lombok bagian barat, juga ada yang bertransmigrasi ke daerah lain di Indonesia, seperti Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Selatan serta Irian Jaya. Ada dua kelompok masyarakat suku Bali, (1) Bali Aga, penduduk asli yang mendiami daerah pegunungan, (2) Bali Majapahit, pendatang dari Jawa (Kerajaan Majapahit) yang beragama Hindu, tinggal di sebagian besar pulau Bali, khususnya dataran rendah.

SOSIAL BUDAYA

Mata pencaharian utama orang Bali Aga maupun Bali Majapahit adalah bercocok tanam di sawah dengan sistem irigasi yang terkenal dengan sebutan subak. Ikatan solidaritas antar sesama anggota subak (satu sumber air yang sama) terlihat saat menyelenggarakan rapat subak pada waktu tertentu atau saat upacara keagamaan khusus yang diikuti para warga subak (satu sumber air yang sama) terlihat saat menyelenggarakan rapat subak (ada waktu tertentu atau saat upacara keagamaan khusus yang diikuti para warga subak. Masyarakat Bali juga mengenal ikatan lain yang berkenaan dengan kegiatan tertentu dalam kehidupan mereka. Ikatan kekerabatan disebut dadia. Suatu dadia biasanya menempati satu kompleks rumah yang dibatasi oleh tembok sekitar 2 meter dengan sebuah pintu masuk yang dihiasi dengan gapura dan anak tangga. Di dalamnya juga ada sebuah kuil tempat pemujaan milik keluarga. Ikatan lain didasarkan atas sistem religi orang Bali, yaitu Hindu Bali. Juga terdapat ikatan berdasarkan aktivitas mata pencaharian, ikatan antara warga kasta, dan lain-lain. Pada masyarakat Bali, kasta disebut wangsa, dan seperti dalam kebudayaan Hindu, masyarakat Bali terdiri atas Brahmana, Satria, Wesia (disebut Triwangsa), dan yang keempat, Sudra (disebut jabu). Setiap wangsa mempunyai gelar atau nama sendiri, yang tidak boleh digunakan oleh warga kasta lainnya.

Keindahan alam Bali juga menjadikan sektor pariwisata berkembang pesat dan telah merubah wajah pulau Bali dengan hadirnya hotel-hotel mewah, biro-biro perjalanan dan penerbangan internasional.

AGAMA/KEPERCAYAAN

Kepercayaan orang Bali adalah Hindu Bali. Tak heran di Bali banyak sekali kuil atau pura tempat pemujaan. Sebagian kecil beragama Islam, Kristen dan Budha. Walau agama Hindu besar pengaruhnya terhadap kebudayaan penduduknya, orang Bali berhasil mempertahankan budaya aslinya, sehingga tidak sama dengan budaya India. Orang Hindu Bali percaya akan adanya satu Tuhan, dalam konsep trimurti yang esa. Trimurti ini mempunyai tiga wujud atau manifesti. Brahmana, wujud yang menciptakan; Wisnu, wujud yang melindungi serta memelihara; Siwa, wujud yang melebur segala yang ada. Ada lima upacara (panca yadnya): manusia yadnya (upacara-upacara siklus hidup dari masa kanak-kanak sampai dewasa), pita yadnya (upacara kepada roh leluhur, meliputi upacara kematian sampai penyucian roh leluhur), dewa yadnya (upacara pada kuil umum dan keluarga), resi yadnya (upacara pentahbisan pendeta/mediksa), buta yadnya (upacara yang ditunjukkan kepada kala dan buta yaitu roh-roh yang dapat mengganggu).

KEBUTUHAN

Yang mereka butuhkan sekarang adalah agar pemerintah merencanakan perkembangan pariwisata sesuai dengan daya dukung Bali. Areal umum pantai misalnya, sudah semakin sempit oleh karena pembangunan yang berwawasan lingkungan dan sosial dalam membangun Bali sebagai daerah pariwisata.

POKOK DOA

Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)

  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku Bali, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
  2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Bali
  3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Bali yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42

Untuk kalangan sendiri
|



 Ke atas 
© 2003 YLSA