SUKU BALI
Pulau Bali
Letak | : | Bali |
Populasi | : | 3.697.000 jiwa |
Bahasa | : | Bali |
Anggota Gereja | : | 5.000 (0,13%) |
Alkitab dalam bahasa Bali | : | Ada |
Film Yesus dalam bahasa Bali | : | Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Bali | : | Ada |
Siapa tak kenal Bali? Di luar negri, Bali lebih dikenal
daripada Indonesia. Kata "Bali" merupakan daya tarik kuat bagi
wisatawan asing untuk datang ke Indonesia. See Bali before you die,
"lihat Bali sebelum mati" demikian semboyan terkenal sejak puluhan
tahun lampau. Pulau Bali sangat terkenal di seluruh dunia karena
keindahan paronamanya & keunikan budayanya serta keramahan
penduduknya. Pulau dewata ini didiami sebagian besar oleh suku Bali.
Orang Bali juga terdapat di pulau Lombok bagian barat, juga ada yang
bertransmigrasi ke daerah lain di Indonesia, seperti Lampung,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Selatan serta Irian Jaya. Ada
dua kelompok masyarakat suku Bali, (1) Bali Aga, penduduk asli yang
mendiami daerah pegunungan, (2) Bali Majapahit, pendatang dari Jawa
(Kerajaan Majapahit) yang beragama Hindu, tinggal di sebagian besar
pulau Bali, khususnya dataran rendah.
SOSIAL BUDAYA
Mata pencaharian utama orang Bali Aga maupun Bali Majapahit
adalah bercocok tanam di sawah dengan sistem irigasi yang terkenal
dengan sebutan subak. Ikatan solidaritas antar sesama anggota subak
(satu sumber air yang sama) terlihat saat menyelenggarakan rapat
subak pada waktu tertentu atau saat upacara keagamaan khusus yang
diikuti para warga subak (satu sumber air yang sama) terlihat saat
menyelenggarakan rapat subak (ada waktu tertentu atau saat upacara
keagamaan khusus yang diikuti para warga subak. Masyarakat Bali juga
mengenal ikatan lain yang berkenaan dengan kegiatan tertentu dalam
kehidupan mereka. Ikatan kekerabatan disebut dadia. Suatu dadia
biasanya menempati satu kompleks rumah yang dibatasi oleh tembok
sekitar 2 meter dengan sebuah pintu masuk yang dihiasi dengan gapura
dan anak tangga. Di dalamnya juga ada sebuah kuil tempat pemujaan
milik keluarga. Ikatan lain didasarkan atas sistem religi orang Bali,
yaitu Hindu Bali. Juga terdapat ikatan berdasarkan aktivitas mata
pencaharian, ikatan antara warga kasta, dan lain-lain. Pada
masyarakat Bali, kasta disebut wangsa, dan seperti dalam kebudayaan
Hindu, masyarakat Bali terdiri atas Brahmana, Satria, Wesia (disebut
Triwangsa), dan yang keempat, Sudra (disebut jabu). Setiap wangsa
mempunyai gelar atau nama sendiri, yang tidak boleh digunakan oleh
warga kasta lainnya.
Keindahan alam Bali juga menjadikan sektor pariwisata
berkembang pesat dan telah merubah wajah pulau Bali dengan hadirnya
hotel-hotel mewah, biro-biro perjalanan dan penerbangan
internasional.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Kepercayaan orang Bali adalah Hindu Bali. Tak heran di Bali
banyak sekali kuil atau pura tempat pemujaan. Sebagian kecil beragama
Islam, Kristen dan Budha. Walau agama Hindu besar pengaruhnya
terhadap kebudayaan penduduknya, orang Bali berhasil mempertahankan
budaya aslinya, sehingga tidak sama dengan budaya India. Orang Hindu
Bali percaya akan adanya satu Tuhan, dalam konsep trimurti yang esa.
Trimurti ini mempunyai tiga wujud atau manifesti. Brahmana, wujud
yang menciptakan; Wisnu, wujud yang melindungi serta memelihara; Siwa,
wujud yang melebur segala yang ada. Ada lima upacara (panca yadnya):
manusia yadnya (upacara-upacara siklus hidup dari masa kanak-kanak
sampai dewasa), pita yadnya (upacara kepada roh leluhur, meliputi
upacara kematian sampai penyucian roh leluhur), dewa yadnya (upacara
pada kuil umum dan keluarga), resi yadnya (upacara pentahbisan
pendeta/mediksa), buta yadnya (upacara yang ditunjukkan kepada kala
dan buta yaitu roh-roh yang dapat mengganggu).
KEBUTUHAN
Yang mereka butuhkan sekarang adalah agar pemerintah
merencanakan perkembangan pariwisata sesuai dengan daya dukung Bali.
Areal umum pantai misalnya, sudah semakin sempit oleh karena
pembangunan yang berwawasan lingkungan dan sosial dalam membangun
Bali sebagai daerah pariwisata.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Bali, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih
Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama
Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Bali
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Bali yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri