SUKU TIDORE
Maluku
Letak | : | Maluku |
Populasi | : | 43.000 jiwa |
Bahasa | : | Tidore |
Anggota Gereja | : | 20 (0,005%) |
Alkitab dalam bahasa Tidore | : | Injil Lukas |
Film Yesus dalam bahasa Tidore | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Tidore (Juli 98) | : | Tidak Ada |
Suku Tidore berdiam di Pulau Tidore, yang termasuk wilayah
Kabupaten Halmahera Tengah, Propinsi Maluku. Di wilayah itu, terutama
di Soa-siu, ibukota kecamatan, berdiam pula anggota suku bangsa lain;
sedangkan di desa-desa Pulau Tidore penduduknya yang dominan orang
Tidore.
SOSIAL BUDAYA
Orang Tidore mempunyai bahasa sendiri, yaitu bahasa Tidore.
Di samping itu mereka juga memahami bahasa Ternate yang sejak lama
menjadi lingua franca di kawasan Halmahera. Para pengamat kebudayaan
didaerah Maluku Utara dan Halmahera Tengah pernah membuat pembagian
daerah kebudayaan, yaitu Daerah Kebudayaan Ternate, Daerah Kebudayaan
Tidore, dan Daerah Kebudayaan Bacan. Daerah Kebudayaan Tidore sendiri
mencakup Kepulauan Tidore, dan Halmahera Tengah/Timur.
Mata pencaharian pokok sebagian besar masyarakat Tidore
adalah bercocok tanam di ladang, menangkap ikan, berdagang, atau
menjadi pegawai negeri. Di ladang mereka menanam padi, jagung, ubi
jalar, ubi kayu, kacang tanah, dan kacang hijau. Tanaman yang
penting adalah cengkeh, pala, kelapa, coklat.
Dalam hal kekerabatan mereka menarik garis keturunan
berdasarkan prinsip patrilineal. Salah satu kelompok kekerabatan yang
penting adalah klen patrilineal, yang mereka sebut soa. Perkawinan
ideal menurut adat mereka adalah kawin antara saudara sepupu (kufu).
Adat menetap sesudah nikahnya utrolokal, artinya sepasang pengantin
bebas memilih untuk menetap di lingkungan kerabat suami atau di
lingkungan kerabat istri.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Tidore umumnya beragama Islam. Tidore juga merupakan
salah satu pusat pengembangan agama Islam di Maluku. Setiap desa
ditandai oleh mesjid atau surau. Para pemimpin informal di desa-desa
terdiri atas ustadz atau ulama.
KEBUTUHAN
Walaupun daerah Maluku kaya akan sumber alam, namun ternyata
menyimpan banyak desa miskin atau tertinggal. Saat ini yang
dibutuhkan suku Tidore di Maluku ini adalah usaha menggerakkan
ekonomi masyarakat, yaitu lewat diversifikasikan dalam pertanian,
antara penanaman buah-buahann yang memiliki nilai ekonomis. Untuk
pemasarannya, dibutuhkan usaha mewujudkan perhubungan terpadu, karena
selama ini ternyata masing-masing subsektor berjalan sendiri-sindiri.
Dibidang kesehatan, orang Tidore membutuhkan penambahan rumah sakit
dan tenaga medis.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Tidore, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Tidore
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Tidore yang juga berbeban dalam meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri