Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
 
| suku 57
dari 61 suku
SUKU TENGGARONG KUTAI
Kalimatan Timur

Letak :Kalimatan Timur
Populasi :310.000 jiwa
Bahasa :Melayu, Tenggarong Kutai
Anggota Gereja :100 (0,03%)
Alkitab dalam bahasa Tenggarong Kutai :Tidak Ada
Film Yesus dalam bahasa Tenggarong Kutai :Tidak Ada
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Tenggarong Kutai:Tidak Ada

Suku Tenggarong Kutai bermukim di Tenggarong, ibu kota kabupaten Kutai, Propinsi Kalimatan Timur. Kota ini terletak di tepi sungai Mahakam, sekitar 45 km sebelah barat laut Samarinda. Tenggarong merupakan sebuah kota yang cukup tua dengan sejarah yang cukup panjang, karena mempunyai kaitan erat dengan kerajaan Hindu tertua di Indonesia, yakni kerajaan Kutai, dengan rajanya yang terkenal, Mulawarman.

SOSIAL BUDAYA

Mata pencaharian suku Kutai ini adalah bercocok tanam, menangkap ikan, dan berburu. Masyarakat di sini masih suka hidup berpindah-pindah (nomanden). Bahasa yang mereka pakai kebanyakan bahasa Melayu.

Masyarakat pedalaman suku ini, masih hidup dalam suatu persekutuan hukum adat, dan mempunyai kepala adat yang mengatur segala tata cara adat istiadat dan berfungsi sebagai kepala keamanan, pemelihara harta benda dan kepercayaan kepada nenek moyang. Kepala adat yang berhubungan dengan pemerintahan disebut petinggi. Kota Tenggarong sendiri, sebagai bekas pusat pemerintahan Kerajaan Kutai Kertanegara, memiliki beraneka warisan sejarah dan budaya, antara lain berupa istana Tenggarong yang kini telah berubah fungsi menjadi museum Mulawarman dan menuyimpan benda-benda bekas peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura dan Kutai Kertanegara.

Masyarakat Tenggarong kaya akan berbagai upacara adat. Salah satu upacara adat yang besar dari suku ini adalah pesta Erau, yang diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi kota Tenggarong. Acara ini berlangsung selama lima hari lima malam. Untuk memeriahkan upacara ini, suku-suku bangsa Dayak yang berdatangan dari pedalaman mengetengahkan berbagai jenis tarian dan atraksi menarik seperti tari perang (kancet pepati), tari gong (kancet ledo), tari datun, tari leleng, tari pilin tali dan tari gantar. Dan sebagai puncak acara adalah pembuangan atau penceburan naga-nagaan ke Sungai Mahakam yang bermakna mohon berkah kepada leluhur agar dilimpahi kemakmuran dan kesejahteraan.

AGAMA/KEPERCAYAAN

Suku Tenggarong Kutai pada umumnya beragama Islam. Tetapi mereka masih menyembah roh-roh yang mereka sebut Sanghyang.

KEBUTUHAN

Saat ini, KEBUTUHAN suku Tenggarong yang cukup mendesak adalah dalam bidang pendidikan, karena masih sangat sedikit lulusan SLTA di antara suku ini. Mereka juga memerlukan perbaikan sarana transportasi guna memperlancar pemungutan dan pemasaran hasil-hasil bumi dari desa-desa di pedalaman. Suku ini memiliki sumber alam yang menjadi primadona bagi negara kita. Yang menjadi permasalahan suku ini adalah masih lemahnya sumber daya manusia yang belum siap menghadapi kemajuan teknologi. Karena itu perlu ada peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu mengelola sumber alam yang ada.

POKOK DOA

Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)

  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku Tenggarong Kutai, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
  2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Tenggarong Kutai
  3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Tenggarong Kutai yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42

Untuk kalangan sendiri
|



 Ke atas 
© 2003 YLSA