Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
 
| suku 46
dari 61 suku
SUKU MELAYU DELI
Sumatera Utara

Letak : Sumatera Utara
Populasi : 2.000.000 jiwa
Bahasa : Melayu Deli
Anggota Gereja : 50 (0,0025%)
Alkitab dalam bahasa Melayu Deli : Tidak Ada
Film Yesus dalam bahasa Melayu Deli : Tidak Ada
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Melayu Deli : Tidak Ada

Suku Melayu Deli mendiami Kabupaten Deli serdang, Kotamadya Medan, Propinsi Sumatera Utara. Orang Melayu Deli banyak tinggal di daerah pesisir dan juga pinggiran sungai Deli dan Labuhan. Mereka tersebar di berbagai tempat di pinggiran kota.

SOSIAL BUDAYA

Bahasa mereka adalah bahasa Melayu Deli. Kesusasteraan Melayu Deli menganut ajaran Hindu dan Budha, yang terlihat dari patung-patung yang mempunyai tulisan aksara "nagari" atau "Kawi." Pengaruh budaya Hindu juga terlihat dalam "Hikayat Sri Rama", "Hikayat Perang Pandawa Jaja" dan "Hikayat Sang Boma", dll. Mereka senang dengan seni bahasa berpantun Melayu yang terkenal sampai saat ini. Berpantun ini juga mereka gunakan untuk mengungkapkan isi hati mereka, karena orang Melayu umumnya segan menyatakan sesuatu secara terus terang sehingga harus menggunakan isyarat, perumpamaan, kiasan yang terwujud dalam pantun tersebut. Seni budaya lainnya adalah seni teater tradisional Makyong dan tari Main Lukah Menari, yaitu suatu pertunjukan bersifat magis dengan memakai Lukah (semacam orang-orangan) dan membawakan nyanyian bersifat mantera.

Mata pencaharian suku Melayu Deli adalah bercocok tanam dengan metode tradisional, menangkap ikan, berdagang dan ada juga yang menjadi pegawai pemerintah. Di daerah mereka juga terdapat perkebunan tembakau, teh, karet, kelapa sawit coklat yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta asing. Perkebunan ini dikelola dengan teknologi modern.

Suku Melayu Deli terdiri atas dua golongan besar, yaitu golongan atas atau asal bangsawan (aristokrasi) dan golongan "rakyat jelata." Ditinjau dari segi status terbagi sebagai berikut : Golongan aristokrasi yang paling atas memerintah ialah raja dan anak-anak raja (Tengku). Lapisan di bawahnya ialah turunan pembesar daeran (Wan, Orang Kaya, Datuk Muda) dan golongan rakyat biasa turunan pembesar di kampung, golongan ulama, cerdik pandai, dsb.

Rumah adat suku Melayu Deli, sepeti suku Melayu lainnya, berdiri di atas tiang-tiang setinggi kurang lebih 2 m dari atas tanah. Jumlah tiang menunjukkan martabat pemiliknya. Pola hidup kekeluargaannya ilah parental/bilateral yang menurut mereka sesuai dengan agama Islam. Perempuan dan laki-laki memiliki hal yang sama dalam keluarga, sehingga laki-laki memilki hak yang sama dalam keluarga, sehingga laki-laki tidak memiliki hak warisan 100% tapi wanita juga akan memperoleh sebagian hak warisan itu.

AGAMA/KEPERCAYAAN

Suku Melayu Deli mayoritas memeluk agama Islam Sufi. Namun masih ada juga yang mempercayai adalah roh di segala tempat yang mempengaruhi hidup manusia. Upacara-upacara untuk menyenangkan roh-roh tersebut, masih sering mereka adakan.

KEBUTUHAN

Saat ini yang mereka butuhkan adalah peningkatan taraf hidup dalam bercocok tanam maupun budi daya perikanan. Kelompok masyarakat ini tidak terlalu memperhatikan pendidikan. Itulah sebabnya perubahan masyarakat sangat lambat. Karenanya, dibidang pendidikan, mereka membutuhkan sekolah-sekolah kejuruan/khusus untuk ketrampilan yang diperlukan untuk peningkatan sumber daya manusia.

POKOK DOA

Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)

  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku Melayu Deli, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
  2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Melayu Deli
  3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Melayu Deli yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42

Untuk kalangan sendiri
|



 Ke atas 
© 2003 YLSA