SUKU MELAYU DELI
Sumatera Utara
Letak | : | Sumatera Utara |
Populasi | : | 2.000.000 jiwa |
Bahasa | : | Melayu Deli |
Anggota Gereja | : | 50 (0,0025%) |
Alkitab dalam bahasa Melayu Deli | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Melayu Deli | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Melayu Deli | : | Tidak Ada |
Suku Melayu Deli mendiami Kabupaten Deli serdang, Kotamadya
Medan, Propinsi Sumatera Utara. Orang Melayu Deli banyak tinggal di
daerah pesisir dan juga pinggiran sungai Deli dan Labuhan. Mereka
tersebar di berbagai tempat di pinggiran kota.
SOSIAL BUDAYA
Bahasa mereka adalah bahasa Melayu Deli. Kesusasteraan Melayu
Deli menganut ajaran Hindu dan Budha, yang terlihat dari
patung-patung yang mempunyai tulisan aksara "nagari" atau "Kawi."
Pengaruh budaya Hindu juga terlihat dalam "Hikayat Sri Rama",
"Hikayat Perang Pandawa Jaja" dan "Hikayat Sang Boma", dll. Mereka
senang dengan seni bahasa berpantun Melayu yang terkenal sampai saat
ini. Berpantun ini juga mereka gunakan untuk mengungkapkan isi hati
mereka, karena orang Melayu umumnya segan menyatakan sesuatu secara
terus terang sehingga harus menggunakan isyarat, perumpamaan, kiasan
yang terwujud dalam pantun tersebut. Seni budaya lainnya adalah seni
teater tradisional Makyong dan tari Main Lukah Menari, yaitu suatu
pertunjukan bersifat magis dengan memakai Lukah (semacam
orang-orangan) dan membawakan nyanyian bersifat mantera.
Mata pencaharian suku Melayu Deli adalah bercocok tanam
dengan metode tradisional, menangkap ikan, berdagang dan ada juga
yang menjadi pegawai pemerintah. Di daerah mereka juga terdapat
perkebunan tembakau, teh, karet, kelapa sawit coklat yang dimiliki
oleh pemerintah dan swasta asing. Perkebunan ini dikelola dengan
teknologi modern.
Suku Melayu Deli terdiri atas dua golongan besar, yaitu
golongan atas atau asal bangsawan (aristokrasi) dan golongan "rakyat
jelata." Ditinjau dari segi status terbagi sebagai berikut : Golongan
aristokrasi yang paling atas memerintah ialah raja dan anak-anak raja
(Tengku). Lapisan di bawahnya ialah turunan pembesar daeran (Wan,
Orang Kaya, Datuk Muda) dan golongan rakyat biasa turunan pembesar di
kampung, golongan ulama, cerdik pandai, dsb.
Rumah adat suku Melayu Deli, sepeti suku Melayu lainnya,
berdiri di atas tiang-tiang setinggi kurang lebih 2 m dari atas
tanah. Jumlah tiang menunjukkan martabat pemiliknya. Pola hidup
kekeluargaannya ilah parental/bilateral yang menurut mereka sesuai
dengan agama Islam. Perempuan dan laki-laki memiliki hal yang sama
dalam keluarga, sehingga laki-laki memilki hak yang sama dalam
keluarga, sehingga laki-laki tidak memiliki hak warisan 100% tapi
wanita juga akan memperoleh sebagian hak warisan itu.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Melayu Deli mayoritas memeluk agama Islam Sufi. Namun
masih ada juga yang mempercayai adalah roh di segala tempat yang
mempengaruhi hidup manusia. Upacara-upacara untuk menyenangkan
roh-roh tersebut, masih sering mereka adakan.
KEBUTUHAN
Saat ini yang mereka butuhkan adalah peningkatan taraf hidup
dalam bercocok tanam maupun budi daya perikanan. Kelompok masyarakat
ini tidak terlalu memperhatikan pendidikan. Itulah sebabnya perubahan
masyarakat sangat lambat. Karenanya, dibidang pendidikan, mereka
membutuhkan sekolah-sekolah kejuruan/khusus untuk ketrampilan yang
diperlukan untuk peningkatan sumber daya manusia.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Melayu Deli, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Melayu Deli
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Melayu Deli yang juga berbeban dalam
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri