Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
 
| suku 36
dari 61 suku
SUKU LAMPUNG
Lampung, Sumatera

Letak : Lampung, Sumatra
Populasi : 1.900.000 jiwa
Bahasa : Lampung
Agama mayoritas : Islam
Anggota Gereja : 30 (0,002%)
Alkitab dalam bahasa Lampung : Sedang dikerjakan
Film Yesus dalam bahasa Lampung : Tidak Ada
Program penginjilan radio dalam bahasa Lampung : Tidak Ada

Suku Lampung tinggal di Propinsi Lampung, propinsi paling selatan dari P. Sumatra. Pada dasarnya, orang Lampung asli tinggal di propinsi Lampung, di daerah pesisir seperti di Kecamatan Kalianda (Lampung Selatan) dan Krui, sedangkan penduduk pedalaman tinggal di Kecamatan Menggala, tepatnya di sepanjang daerah aliran Sungai Tulang Bawang, Pendada, dan Masuji, suatu kawasan di Kabupaten Lampung Utara bagian Timur. Suku Lampung asli telah digolongkan di antara dua puluh suku di seluruh dunia yang paling kurang mendapat perhatian dan pelayanan Kabar Kesukaan.

SOSIAL BUDAYA

Suku Lampung bisa diklasifikasikan dari segi geografis, ataupun kebudayaan. Dari segi geografis, suku Lampung terdiri dari sub suku Abung, yang tinggal di pegunungan. Sub suku yang lain adalah sub suku Pubian, yang tinggal di pedataran timur; dan sub suku Peminggir, yang tinggal di pesisir selatan. Orang Lampung hidup dari bercocok tanam, khususnya tanaman keras, seperti lada, coklat dan durian.

Dari segi bahasa, suku Lampung bisa dibagi dalam dua dialek utama dengan delapan sub dialek. Bahasa Lampung berasal dari bahasa Melayu kuno. Dua dialek utama adalah dialek Nyou (dialek 'o') dan dialek Api (dialek `a'). Dialek Nyou bisa dibagi dalam dua sub-dialek, yaitu Abung dan sebagian dari dialek Tulangbawang. Dialek Api bisa dibagi dalam enam sub-dialek: Belalau, Peminggir (di pesisir selatan), Tulangbawang Hulu, Krui di pesisir barat, Pelinting dan Pubyian.

Suatu pokok filsafat kehidupan orang Lampung disebut Pi-il Pesenggiri, yang artinya setiap orang Lampung harus menjaga muka diri sendiri sebaik mungkin. Orang Lampung biasanya hidup secara sederhana, namun gemar akan pujian, sehingga tak segan-segan mengeluarkan biaya besar untuk mengadakan pesta adat. Keinginan untuk dihormati itu terlihat walaupun masih kanak-kanak, orang Lampung memakai nama besar yang disebut Juluk atau nama tua/gelar yang disebut Adok (untuk laki-laki) dan Inai untuk perempuan setelah berumah tangga.

AGAMA/KEPERCAYAAN

Orang-orang Lampung asli adalah penganut Islam Shafia, yang dianggap sebagai aliran yang lebih taat kepada ajaran Islam Maliki, Ambili, dan Hanafi. Orang Lampung di kota lebih taat dalam menjalankan keagamaan daripada orang Lampung di desa. Namun masih ada juga orang Lampung yang percaya pada dewa-dewa, makhluk halus, kekuatan gaib dan kekuatan sakti lainnya. Mereka mempunyai tempat keramat sumur Pitu dan benda keramat pamonah yang dipercayai dapat menangkal penyakit menular (ta'un). Selain itu, ada juga simbol-simbol yang berhubungan dengan kepercayaan mereka, seperti tanda salib dengan kapur sirih di atas pintu, jendela atau pada jalan masuk rumah lainnya adalah tanda kepercayaan untuk menghindari gangguan roh jahat seperti kuntilanak khususnya bila di dalam rumah ada wanita yang hamil tua.

KEBUTUHAN

Yang mereka butuhkan adalah pendidikan lapangan pekerjaan. Saat ini di Lampung tercatat 11.054 anak usia sekolah (7-12 tahun) yang belum tertampung dan ada 70.998 anak putus sekolah. Di bidang tenaga kerja, sampai akhir tahun 1995 tercatat pengangguran ada 116.941 orang. Selain itu mereka harus disiapkan untuk masuk dalam era industri, khususnya mental bersaing dan hidup dalam masyarakat majemuk.

POKOK DOA
Firman Tuhan : Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku Lampung, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
  2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Lampung
  3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Lampung yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42

Untuk kalangan sendiri
|



 Ke atas 
© 2003 YLSA