Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
 
| suku 32
dari 61 suku
SUKU KERINCI
Jambi

Letak :Jambi
Populasi :300.000 jiwa
Bahasa :Kerinci
Anggota Gereja :10 (0,002%)
Alkitab dalam bahasa Kerinci :Tidak Ada
Film Yesus dalam bahasa Kerinci :Tidak Ada
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Kerinci :Tidak Ada

Bahasa mereka adalah bahasa Kerinci yang termasuk rumpun bahasa Melayu. Setiap desa di Kerinci memiliki dialek yang berbeda-beda satu sama lain. Pada masa lalu di daerah ini berkembang suatu jenis tulisan kuno yang sering disebut tulisan Rencong atau tulisan Paku, yang pola penulisannya hampir sama dengan tulisan jawa kuno.

Mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah bertani di ladang dan di sawah. Selain padi, hasil pertaniannya adalah kentang, sayur-sayuran dan tembakau. Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan mengembangkan mata pencaharian ladang berpindah, dengan mendirikan rumah-rumah ladang di hutan untuk ditinggali selama musim bertanam. Pertanian ladang dengan membuka hutan ini menghasilkan kopi, kulit manis/kayu manis, dan cengkeh. Hasil hutan yang utama adalah rotan dan damar. Sebagian masyarakat, terutama yang menetap di sekitar Danau kerinci dan beberapa danau kecil lainnya, hidup di bidang perikanan.

Pola perkampungan orang Kerinci mengelompok padat. Suatu kampung, yang disebut dusun, biasanya dihuni oleh sekelompok kerabat yang berasal dari satu keturunan nenenk moyang. Dalam dusun terdapat beberapa larik (rumah panjang) yang letaknya berderet dan mengelompok di sekitar jalan desa.

Bentuk kesatuan kekerabatan terkecil yang terdiri atas suami, istri dan anak mereka yang belum kawin, disebut tumbi. Dengan adanya adat menetap sesudah menikah matrilokal, para suami menetap di kediaman kerabat istrinya. Biasanya bila ada anak wanita yang menikah, untuknya dibuatkan ruangan baru yang menempel pada larik orangtuanya. Tumbi-tumbi lainnya akan menggabungkan diri pada larik asal ini dan membentuk suatu peraut. Para anggota peraut yang berasal dari keturunan dari keturunan ibu disebut kelbu, yang merupakan kelompok kekerabatan yang terpenting di Kerinci.

Walaupun sistem kekeluargaan suku Kerinci menganut garis ibu (matrineal), keluarga inti dipimpin oleh suami, bukan saudara laki-laki ibu (mamak). Mamak hanya turut campur dan berperanan dalam hal-hal yang menyangkut persoalan peraut atau kelbu. Harta pusaka hanya diwariskan kepada anak wanita.

AGAMA/KEPERCAYAAN

Islam merupakan agama utama mereka, walaupun mereka masih mempertahankan kepercayaan animisme, khususnya dalam hal penyembuhan dan upacara-upacara yang berhubungan dengan bidang pertanian.

KEBUTUHAN

Suku ini tergolong cukup makmur karena daerahnya yang subur. Saat ini mereka membutuhkan peningkatan dalam teknologi pertanian dan pengolahan hasil hutan. Selain itu, daerah Danau Kerinci dengan pemandangannya yang indah sangat potensial untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata.

POKOK DOA

Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)

  1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku Kerinci, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
  2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku Kerinci.
  3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi suku Kerinci yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42

Untuk kalangan sendiri
|



 Ke atas 
© 2003 YLSA