SUKU BETAWI
DKI Jakarta
Letak | : | DKI Jakarta |
Populasi | : | 500.000 jiwa |
Bahasa | : | Betawi |
Anggota Gereja | : | 0 |
Alkitab dalam bahasa Betawi | : | Tidak Ada |
Film Yesus dalam bahasa Betawi | : | Tidak Ada |
Siaran radio pelayanan dalam bahasa Betawi | : | Tidak Ada |
Orang Betawi yang dianggap sebagai penduduk asli Jakarta
merupakan suku yang terbentuk dari hasil pembaruan suku-suku yang
datang ke Batavia (nama Jakarta di masa lampau) dan yang menduduki
kota pelabuhan sejak abad ke-15. Keaslian orang Betawi bisa dijumpai
di kawasan pinggir kota Jakarta, misalnya, di Pasar Minggu (Jakarta
Selatan), kawasan Condet (Jakarta Timur), Marunda, dll.
SOSIAL BUDAYA
Orang Betawi di tengah kota umumnya hidup sebagai pedagang,
pegawai pemerintah, buruh, tukang, atau pegawai swasta. Sedangkan di
daerah pinggiran, sebagian besar adalah petani, yaitu petani
buah-buahan, petani sawah, dan pemelihara ikan. Misalnya di daerah
Jagakarsa, Ciracas dan Cilacap. Namun karena areal pertanian mereka
makin lama makin menyempit, karena banyak yang dijual untuk
pembangunan perumahan, industri dan lain-lain, maka para petani itu
mulai beralih pekerjaan menjadi buruh, pedagang, tukang ojek dan
lain-lain. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu dialek kota dan
pinggiran.
Bagi orang Betawi, sangat sulit untuk berrpisah dengan
keluarga. Menurut mereka, kalau di kampung sendiri, susah sedikit,
mereka bisa lari ke keluarga yang agak mampu dan meminta sedikit
bantuan, sehingga ada kesan mereka kurang gigih dalam mencari nafkah
dibandingkan pendatang. Tingkat pendidikan formal penduduk asli
Jakarta ini umumnya amat rendah. Pengaruh dari guru-guru mengaji
mendorong mereka untuk memilih belajar mengaji, masuk pesantren, atau
masuk madrasah daripada pergi ke sekolah yang dianggapnya sebagai
bagian dari kebudaya Kristen.
Mereka juga memiliki kesenian yang khas, seperti lenong,
ondel-ondel, topeng, tanjidor, atau wayang golek Betawi. Sampai awal
tahun 1970-an, kehidupan kesenian Betawi tampaknya lumayan subur.
Tapi sekarang kita sulit menemukan keriaan orang Betawi yang terlihat
dari pagelaran kesenian tradisional mereka. Sekarang ini, orang
Betawi sudah banyak yang menikah dengan suku-suku lain di Jakarta.
AGAMA/KEPERCAYAAN
Orang Betawi, dalam hidup sehari-hari maupun dalam cara
bergaul banyak berorientasi pada etika Islam. Pandangan hidup yang
masih terlihat dalam kehidupan mereka sehari-hari antara lain :
pertama, setiap kali berjumpa, orang Betawi akan mengucapkan
"Assalamualaikum" yang dibalas dengan ucapan "Walaikumsalam", kedua,
jika punya gadis sudah cukup dewasa, harus segera dinikahkan, ketiga,
kalau ada tamu harus disuguhi atau dijamu menurut kemampuan
masing-masing. Filsafat dasar mereka "Rezeki hanya buat hari ini,
besok urusan besok. "Mereka juga yakin, Allah SWT pasti akan memberi
rezeki. Mereka juga percaya akan roh-roh di tepat-tempat tertentu,
misalnya pohon, jembatan, kuburan dll.
KEBUTUHAN
Generasi muda Betawi membutuhkan bekal ilmu pengetahuan yang
cukup agar bisa beradaptasi di era teknologi dan informasi ini.
Sementara itu orang Betawi lapisan bawah, yang sub-kulturnya masih
agraris, membutuhkan pembaharuan sikap atau pandangan baru (mis :
mengejar prestasi, hemat, daya saing dll) agar bisa bertahan hidup di
kota metropolitan yang amat produktivitas dan efesiensi.
POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat :
sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang
banyak yang tidak dapat terhintung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa,
berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, memakai jubah putih dan memegang
daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan
suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan
bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan
bagi Anak Domba !"
(\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)
- Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di
tengah-tengah suku Betawi, agar terang dan kemuliaan Tuhan
bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka disentuh oleh
kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada
nama Tuhan akan diselamatkan.
- Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya
untuk bersatu dan bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa
syafaat, penerjemah Alkitab, kaum profesional, penabur dan penuai
untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan hidup suku
Betawi
- Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan
untuk mengadopsi suku Betawi yang juga berbeban dalam meningkatkan
kesejahteraan hidup mereka.
Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut,
silahkan menghubungi :
PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42
Untuk kalangan sendiri