Hati dan Pikiran untuk Bermisi

Shalom,

Tuhan melihat hati Anda, menelisik jauh sampai ke kedalaman batin Anda, dan tidak akan pernah ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Banyak orang akan tertipu dan mencoba menipu diri, seolah memiliki kerinduan besar untuk melayani-Nya, yang mereka wujudkan dengan aktif dalam kegiatan di gereja. Memang, di satu sisi, melayani adalah hal yang ingin dilakukan oleh kebanyakan orang Kristen, dan gereja jelas akan mendukung mereka. Namun, jika tidak berhati-hati, pelayanan dalam gereja bisa membuat jemaat terlena untuk tidak melakukan Amanat Agung karena jemaat hanya diperlengkapi untuk melayani kegiatan dan program-program internal gereja.

Gereja adalah tombak misi agung Allah bagi dunia. Gereja adalah utusan Tuhan yang dilibatkan dalam usaha penebusan-Nya. Gereja seharusnya memiliki detak jantung Allah, yaitu misi untuk menjangkau jiwa yang terhilang. Hati yang seharusnya kita miliki adalah hati-Nya, sampai suatu saat Anda berkata, "Tuhan, ini saya, utuslah saya mengerjakan panggilan-Mu." Dia akan membawa Anda melihat ladang-Nya, Dia akan membagikan kerinduan hati-Nya dengan gereja-Nya.

Bulan ini, redaksi e-JEMMi menyajikan sebuah artikel berjudul "Ini Aku, Tuhan, Utuslah Aku!" dan profil sebuah suku lokal, yaitu suku Limbai, salah satu suku di Kalimantan. Mari meminta Tuhan mengusik setiap hati kita untuk kita beroleh dan boleh mendengar panggilan-Nya. Dia rindu memakai kita. Bersediakah kita membuka hati dan menerima-Nya? Bersiapkah kita membuka hati dan menerima panggilan-Nya? Pikirkan apa yang harus Anda kerjakan bagi-Nya! Waktu terbatas dan pekerja tidak begitu banyak, sedang ladang begitu luas. Bersiap sedialah!


Ayub T.

Pemimpin Redaksi e-JEMMi,
Ayub T.