You are hereKesaksian Misi / Kesaksian Misi

Kesaksian Misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Betty Olsen

Baru pada abad ke-20, negara-negara Indo Cina yang berlatar belakang Budha, yaitu Vietnam, Laos, dan Kamboja, dimasuki oleh para misionaris, itu pun kebanyakan merupakan pekerja dari satu badan saja, Christian & Mission Alliance (C&MA). Indo Cina merupakan daerah yang sulit bagi para misionaris. Sejak awal, tidak ada masa yang bebas dari penganiayaan hingga misionaris diusir dari negeri itu pada tahun 1970. Dalam banyak peristiwa, penduduk setempat terbuka terhadap Injil, hanya para penguasa, baik itu Perancis, Jepang, atau pun komunis, merasa terancam oleh para misionaris itu.

Utusan Jangka Panjang

Utusan jangka panjang kita di Kamboja, Pak H, akan kembali ke ladang utusan pada tanggal 2 Mei 2005 bulan depan bersama dua orang utusan jangka pendek kita, yaitu Sdr. H dan R. Sementara itu, Ibu S kembali ke Kamboja langsung dari Australia setelah menyelesaikan kursus pengajar bahasa Inggris bersertifikat Internasional, sekaligus menengok anaknya, S, yang sedang belajar di sana.

Seorang Mantan Ateis

Aku tumbuh dalam keluarga non-Kristen. Ayahku adalah seorang ateis dan ibuku adalah orang Kristen yang telah berpaling dari Tuhan -- kurasa karena ia menikahi Ayah. Bagaimanapun, aku tumbuh sebagai seorang ateis. Aku tidak pernah pergi ke gereja atau sekolah minggu, tidur sampai jam makan siang pada hari Minggu, dan membenci semua orang Kristen yang kuanggap bodoh.

Belajar Bahasa dan Mencari Jiwa

Sekilas tentang pelayanan keluarga C di Asia Timur

Bel berbunyi, Pak C menutup buku, mengambil jaket tebal, memasang topinya, lalu pulang meninggalkan kampus besar dengan banyak mahasiswa asing di dalamnya. Ternyata belajar bahasa tidak gampang. Walaupun Pak C rajin dan sudah lebih dari satu tahun mempelajari bahasa setempat, dalam hatinya terkadang masih muncul perasaan putus asa dan merasa tidak mengalami kemajuan dalam pelajarannya, meskipun Pak C sadar bahwa itu hanyalah bisikan iblis yang ingin mematahkan semangatnya untuk melanjutkan pelayanan. Jika tidak rajin dan tekun dalam menghafal, maka akan sulit mengomunikasikan Injil kepada orang-orang setempat. Istri Pak C yang telah menunggu di flat asrama universitas untuk keluarga asing, lebih gampang mempelajari bahasa tersebut karena saat berada di Indonesia, mereka juga telah menggunakan dan memperdalam bahasa itu.

Mukjizat Natal

Kisah nyata ini terjadi pada malam Natal, saat Perang Dunia I pada 1914, tepatnya di front perang bagian barat Eropa. Pada saat itu, tentara Perancis, Inggris, dan Jerman saling baku tembak. Pada malam Natal yang dingin dan gelap itu, hampir setiap prajurit merasa bosan dan muak dengan berperang, apalagi setelah berbulan-bulan mereka meninggalkan rumah mereka, jauh dari istri, anak, maupun orang tuanya.

Kesaksian dari Luar Tembok Penjara

Dr. Rebekka Zakaria, Eti Pangesti, dan Ratna Bangun akhirnya dibebaskan dari penjara Indramayu, Jawa Barat, pada tanggal 8 Juni 2007 pukul enam pagi, tiga jam lebih cepat dari jadwal awal untuk menghindari demonstrasi dari kelompok-kelompok radikal.

"Ayah, Tolong Doakan Aku"

Asya Maria M. adalah seorang gadis asal Irak yang bekerja di toko ayahnya dekat Dohuk, Irak. Hari itu, 9 Juli, ia sedang berada di toko saat pamannya yang beragama lain datang bersama sepupunya.

Disidang Karena Membagikan Injil

Persahabatan Anila dan Parveen sudah dimulai sejak mereka sekolah. Parveen merupakan seorang gadis dari keluarga non-Kristen yang ketat, sedangkan Anila adalah gadis Kristen yang sangat percaya akan kebesaran Yesus. Seiring persahabatan mereka, Anila memberikan Alkitab kepada Parveen dan mengajarkan lagu-lagu Kristen yang dengan cepat dipelajarinya. Anila mulai mengundang Parveen menghadiri kebaktian Jumat Agung. Ketika mendengar presentasi Injil, gadis non-Kristen itu langsung menerima Yesus dalam hidupnya. Ia sangat bersemangat mengenai hubungannya bersama Yesus dan merasakan perubahan besar dalam hidupnya.

KALUMPANG: Kami Menerjemahkan agar Mereka Mengerti

Layaknya bayi yang sedang belajar berjalan, ia tak akan langsung dapat berjalan dengan lancar tanpa terlebih dahulu belajar untuk berdiri. Demikian halnya dengan proses penerjemahan yang saya, SS, lakukan bersama tim penerjemah di Kalumpang. Banyak tahap yang harus kami lakukan sebelum akhirnya terjemahan kami sampai di tangan masyarakat Kalumpang.

Apa Kata Para Penginjil Internet?

Berikut ini adalah kesaksian dari beberapa orang yang melihat internet atau dunia maya sebagai ladang pelayanan yang efektif untuk memberitakan Kabar Baik Yesus Kristus. Dengan talenta dan kemampuan yang mereka miliki, mereka menerima tantangan untuk menjangkau sebanyak mungkin orang dengan cara seefektif mungkin melalui media internet.