You are heree-JEMMI No.07 Vol.05/2002 / e-JEMMI No.07 Vol.05/2002

e-JEMMI No.07 Vol.05/2002

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Suku Berau (Kalimantan)

Berdiam di wilayah Kecamatan Tanjunggredeb, Gunung Tabur, Sembaliung, dan Bebanir. Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Berau dengan dialek khas. Daerah ini memunyai sumber daya alam yang melimpah, emas, batu bara, minyak bumi, gas alam, serta hasil laut dan tambak. Suku ini disebut sebagai 'pundi-pundi' Kalimantan Timur. Walaupun sumber alam yang menggiurkan dan pertumbuhan ekonomi berskala internasional, belum tentu hasil pendapat seperti itu dapat dinikmati oleh suku ini. Jika tidak, maka mereka hanya menumpang hidup dan tetap miskin di tengah-tengah daerah yang kaya raya. Mereka masih tetap hidup sederhana. Tapi dalam kesederhanaan itu, mereka sangat memerlukan Injil, berita pengharapan dan pembebasan dosa.

Indonesia Tahun 2002

Pelayanan Penginjilan

  1. Bersyukur atas setiap pelayanan penginjilan yang dilakukan sampai saat ini guna menjangkau orang-orang yang belum mengenal Yesus terutama di masa Natal saat ini. Ingat, Hari Natal merupakan suatu fakta istimewa -- Yesus Kristus Lahir -- (bahkan orang non-Kristen pun dapat menerima fakta ini) dan doakanlah kita bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk melakukan penginjilan!

The JESUS Film Project

"JESUS" Film Project, sebuah organisasi pelayanan penginjilan yang sangat luar biasa, telah menerjemahkan film "JESUS" ke dalam 910 bahasa (termasuk yang hanya berupa versi audio). Lebih dari 5 milyar orang telah melihat film itu sejak 1979, kebanyakan dalam bahasa asli daerah mereka.

Rencana Agung Penginjilan

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)

Masalah dalam metode Penginjilan

Yesus menginjili

Setiap usaha penginjilan harus diuji dengan dua ukuran: Pertama, apakah usaha itu mempunyai tujuan tertentu; kedua, apakah usaha ini mempunyai arti bagi dunia sekarang ini. Kedua hal ini saling berhubungan, dan keserasian hubungan keduanya akan menentukan makna segala kegiatan kita. Kecakapan ataupun kesibukan dalam mengerjakan sesuatu belum berarti bahwa kita telah menghasilkan sesuatu. Karena itu, dalam setiap kegiatan, kita harus selalu bertanya, "Apakah usaha ini sangat penting?", "Apakah usaha ini akan mencapai tujuannya?"