Petunjuk Bagi Pemimpin Kelompok

Bila Anda memimpin sebuah kelompok diskusi, ada dua hal yang perlu Anda persiapkan, yaitu doa dan pelajaran.

Pertama, berdoalah untuk diri Anda. Kemudian pelajarilah bacaan tersebut untuk mendengar yang Allah katakan kepada Anda. Jangan pikirkan dulu kelompok Anda. Pikirkanlah maksud Firman Tuhan untuk diri Anda. Bacalah terus bagian tersebut sampai Anda merasa terbiasa dengannya.

Kemudian pelajarilah kembali bacaan tersebut sambil membayangkan kelompok Anda. Catatlah hal-hal penting yang sangat relevan bagi kelompok Anda. Berlatihlah selalu. Apakah yang Anda lakukan untuk menciptakan suasana yang santai dan terbuka sehingga setiap orang merasa bebas untuk saling bertukar pikiran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal dalam hati mereka, dan membagikan hal-hal pribadi mereka sendiri? Berdoalah untuk tiap anggota kelompok Anda. Buku ini, apalagi bila hanya Anda sendiri yang memilikinya, hanyalah berfungsi sebagai penuntun untuk persiapan Anda, dan bukan merupakan pola mekanik yang harus diikuti kelompok Anda. Bersikaplah luwes sekaligus tegas. Artinya, jangan sampai keluwesan Anda menjadi tanpa tujuan, ataupun sebaliknya ketegasan Anda menjadi kaku.

Bila Anda telah mengadakan persiapan dengan baik, dalam pelajaran maupun doa, Anda akan merasa bebas bersikap terbuka terhadap bimbingan Roh Kudus selama studi atau diskusi kelompok berjalan. Anda akan lebih santai dalam memimpin dan dapat mendengarkan dengan lebih baik.

Anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan spontan yang tidak terdapat dalam buku penuntun tetapi dibutuhkan oleh kelompok Anda supaya mereka menyelidiki Firman Tuhan dengan lebih teliti serta memikirkan maksudNya dengan lebih mendalam.

Sebelum membahas suatu bagian bacaan, sebaiknya konteksnya dibacakan juga. Konteks tersebut dapat memberikan pandangan mengenai sejarah atau urut-urutan kejadian yang dapat mempengaruhi tafsiran mengenai sesuatu ayat. Tetapi sebelumnya, Andapun perlu memberikan suatu introduksi secara singkat untuk memperlihatkan relevansi dari studi itu dan juga untuk membantu para anggota kelompok agar dapat memperkirakannya lebih dahulu.

Catatan yang diberikan untuk ayat-ayat dimaksudkan untuk menjelaskan kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang kurang jelas maupun yang sudah sangat dikenal. Barangkali diskusi Anda tidak memerlukan penjelasan-penjelasan tersebut, tetapi bila seandainya diperlukan buatlah secara sederhana.

Pembagian-pembagian yang dilakukan, dimaksudkan untuk membantu Anda dalam mengingat struktur ayat-ayat dan jalannya perkembangan dari ide-ide pokok menuju ke arah klimaks atau kesimpulannya. Jadi Anda perlu terikat pada catatan-catatan Anda selama diskusi berlangsung.

Kadang-kadang pertanyaannya perlu dirumuskan kembali menurut cara yang Anda anggap baik, supaya sesuai dengan tingkatan kelompok Anda.

Tetapi Anda perlu berhati-hati supaya maksudanya tidak menyimpang dan susunannya secara umum tidak berubah. Dalam mempersiapkan diri Anda, janganlah hanya menjawab pertanyaan- pertanyaan itu secara umum dan tidak jelas, tetapi carilah pengertian atau maksud yang lebih dalam lagi. Tanyakanlah kepada diri Anda, apa lagi yang dapat Anda temukan. Dengan demikian Anda akan merasa mantap untuk menganjurkan orang lain menggali ayat-ayat itu.

Ketika Anda mempersiapkan diri, bayangkanlah diskusi kelompok Anda supaya Anda dapat mengantisipasi jawaban yang mungkin timbul terhadap pertanyaan Anda. Tanyakanlah pada diri Anda, bagaimanakah kira-kira para anggota kelompok akan menjawab pertanyaan itu. Dengan demikian, Anda akan memperoleh pandangan mengenai pertanyaan- pertanyaan mana yang perlu disesuaikan atau dirumuskan kembali. Anda akan mengetahui pula pertanyaan-pertanyaan mana yang akan diajukan selanjutnya ataupun yang sebaliknya jangan diajukan.

Pada akhir setiap studi, selalu diberikan beberapa pertanyaan untuk renungan atau penerapan. Tetapi mungkin waktu yang tersedia bagi kelompok hanya cukup untuk mendiskusikan satu pertanyaan saja. Bila Anda mempelajari semua pertanyaan itu, Anda akan mengetahui pertanyaan mana yang tepat untuk dibahas kelompok.

Selama berlangsung studi itu sendiri, ada beberapa hal dasar yang perlu Anda perhatikan.

Pertama, tujuan dari setiap pemahaman Alkitab adalah untuk memperoleh pengetahuan dan pengertian yang baru tentang Allah yang akan mempengaruhi hidup kita.

Kedua, tanggung jawab Anda yang utama sebagai pemimpin adalah membantu para anggota kelompok menemukan maksud Firman Tuhan bagi diri mereka.

Karena itu, alat Anda yang utama adalah pertanyaan-pertanyaan (dan telinga yang baik), yang bila digunakan secara tepat dan bijaksana, akan memungkinkan anggota kelompok Anda belajar bersama-sama. Koordinirlah diskusi kelompok Anda dengan cara menjalin konstribusi dari para anggota, dan secara berkala membuat kesimpulannya. Tetapi berhati-hatilah agar diri Anda jangan terus menerus dijadikan pedoman atau penentu keputusan akhir. Cobalah untuk tidak hanya membahas bahan studi ini, tetapi juga mengembangkan aktivitas timbal balik yang penuh kasih dan bersahabat di antara para anggota. (Ada orang-orang yang tidak biasa ikut di dalam diskusi kelompok ataupun pemahaman Alkitab. Jangan paksa mereka untuk ikut aktif. Mereka akan ikut dengan sendirinya bila Firman Tuhan telah menggerakkan hati mereka).

Kebanyakan pertanyaan dalam buku ini dimaksudkan untuk memancing beberapa kemungkinan jawaban dari bahan bacaan atau beberapa kemungkinan pendapat yang berdasarkan pertimbangan-pertimbangan, supaya para anggota kelompok ikut aktif secara maksimum supaya tercipta aktivitas timbal balik yang sehat. Setiap konstribusi baik "besar" maupun "kecil", dapat mengubah pemikiran anggota kelompok, sehingga mereka dan Anda bersama-sama melangkah lebih maju dalam menggali kebenaran. Sebagai pemimpin, Anda dapat merangsang kelompok Anda untuk menyelidiki lebih dalam dengan tidak berhenti setelah memperoleh jawaban pertama, tetapi segera mengajukan pertanyaan-pertanyaan "Apalagi yang Anda lihat di sini?" atau "Barangkali ada yang berpendapat lain?"

Terakhir, perhatikanlah waktu Anda dan gunakan seperempat bagian waktu yang terakhir untuk membahas penerapan di dalam praktek. Ini berarti, Anda tidak boleh terlalu lama membahas pertanyaan sebelumnya. Bila ada anggota yang masih kurang mengerti mengenai suatu pertanyaan, Anda boleh mengatakan bahwa pengertiannya akan menjadi lebih jelas lagi bila kelompok telah memperoleh pengertian dari bahan bacaannya secara keseluruhan. Kadang-kadang ada juga pertanyaan yang dapat dilewati, karena secara tak sengaja telah tercakup di dalam diskusi mengenai pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Jadi ringkasnya, seorang pemimpin yang bijaksana haruslah:

  • Menciptakan suasana penerimaan yang jujur dan terbuka.
  • Menganjurkan para anggota agar mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan pernyataan-pernyataan secara bebas, dan biasanya dilakukan dengan mengembalikan pertanyaan dan pernyataan tersebut kepada kelompok.
  • Memberikan waktu kepada anggota untuk berpikir.
  • Menganjurkan para anggota untuk membandingkan pendapat-pendapat mereka dengan isi Alkitab.
  • Mencari beberapa pendapat mengenai pertanyaan-pertanyaan yang terpenting.
  • Membedakan antara pengetahuan umum, pendapat dan fakta Alkitab.
  • Membuat kesimpulan secara singkat.
  • Mengakhiri pertemuan tepat pada waktunya.

Dengan perkataan lain, ia tidak akan:

  • Bersikap fanatik atau suka berdebat.
  • Memborong seluruh pembicaraan.
  • Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkannya sendiri.
  • Bergantung pada pengalaman pribadi atau pendapat-pendapat subyektif sebagai sumber.
  • Merasa segan menghadapi perbedaan-perbedaan pendapat atau jawaban-jawaban dangkal yang diberikan secara menantang.
  • Menyimpang dari pokok pembicaraan.