You are hereArtikel Misi / 10 Alasan untuk Mempercayai Allah Menawarkan Hadiah Yang Sempurna

10 Alasan untuk Mempercayai Allah Menawarkan Hadiah Yang Sempurna


  1. Allah Senang Memberikan Hadiah

    Pencipta kita rindu untuk memberikan apa yang diinginkan hati kita (Mazmur 37:4). Sebagai Bapa yang di surga, Dialah yang memberikan "setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna" (Yakobus 1:17). Anugerah-Nya yang terbaik sungguh tidak ternilai dan sangat sempurna memenuhi berbagai kebutuhan dan kebahagiaan kita, sehingga banyak orang yang sulit untuk mempercayainya.

  2. Hadiah ini Dijelaskan dalam Alkitab

    Alkitab menjelaskan anugerah yang sangat mengagumkan ini, termasuk di dalamnya adalah kedamaian, pengampunan, penerimaan ke dalam anggota keluarga surgawi, dan kehidupan yang kekal. Alkitab menunjukkan paket rohani ini sebagai keselamatan dan menyebutnya sebagai "karunia Allah" (Roma 6:23; Efesus 2:8-9).

  3. Hadiah ini Tidak Dapat Diusahakan

    Anugerah keselamatan Allah yang sempurna diberikan bukan karena kebaikan manusia, tetapi karena belas kasihan, bukan karena usaha manusia tetapi karena iman. Rasul Paulus menulis demikian, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8-9).

  4. Allah Sendiri yang Membayar Harganya

    Pencipta kita memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih. Dia memberikan kebebasan kepada kita untuk menerima atau menolak Dia. Nenek moyang kita memilih untuk menjauh dari-Nya. Bukan saja Allah tidak membiarkan mereka dalam pemberontakan mereka, Allah justru menyatakan rencana penyelamatan, yaitu seorang tak bersalah dikorbankan untuk mati sebagai ganti orang yang bersalah. Seperti halnya suatu upacara ritual yang menggambarkan pemujaan berhala di kuil seperti apa yang Allah sendiri lakukan untuk kita di tengah- tengah sejarah umat manusia. Pada waktu yang dipilih Allah sendiri, Dia melakukan hal yang hanya dapat dijelaskan dengan kasih, Ia mengorbankan Anak-Nya untuk membayar dosa kita (Yohanes 1:29; Ibrani 10:5-10).

  5. Hadiah ini Datang dengan Bukti Lunas

    Nabi-nabi Yahudi menubuatkan bahwa seorang Mesias akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka (Yesaya 53; Daniel 9:26). Ketika Ia datang, Ia menyembuhkan yang sakit, membangkitkan orang mati, dan memberikan pengharapan kepada orang yang tertindas. Kemudian, Ia melakukan hal yang tak terbayangkan. Ia tidak membalas caci maki orang-orang dan Ia dengan rela menyerahkan hidup-Nya kepada para algojo Romawi. Tiga hari kemudian, Ia berjalan keluar dari kubur yang dijaga tentara (Lukas 24:1-7). Para saksi mata kebangkitan Kristus, memilih mati di tangan musuh daripada menyangkal bahwa mereka telah melihat Ia hidup.

  6. Hadiah ini Dibungkus dengan Kasih

    Allah "membungkus" pemberian-Nya yang sempurna ini dengan penggenapan banyak nubuatan dalam jangka waktu ribuan tahun yang diwujudkan melalui mujizat-mujizat dan penyelamatan yang mengagumkan. Setelah selama berabad-abad tindakan antisipasi berlangsung, sebagai keajaiban yang paling besar dari semua keajaiban, Allah yang di surga membungkus diri-Nya dalam kandungan seorang perawan. Hadiah ini bertumbuh di dalam ketidakpastian yang ironis, tanpa kasih dari para pengikut-Nya, keirihatian para pemimpin agama, dan kekecewaan atas kematian yang meremukkan. Ketika segala suatu kelihatannya suram, Allah membungkus hadiah-Nya di dalam laporan yang menarik dari para saksi yang memberitakan kebangkitan dari kematian yang tak terduga. Sebagai sentuhan akhir, sang Pencipta memberikan hadiah keselamatan-Nya dengan berbagai pita yang beragam, orang-orang dari segala bangsa di dunia yang hati dan hidupnya telah diubahkan oleh kasih-Nya (Wahyu 5:9).

  7. Allah Menawarkan Hadiah tersebut karena Anugerah

    Hanya karena anugerah Allahlah, maka para pemberontak yang telah jatuh dan hancur dapat diterima di dalam keluarga Allah yang kekal. Paulus menjelaskan perbedaan antara Adam, yang menurunkan dosa dan kematian kepada keturunannya, dengan Kristus yang membawa anugerah dan kehidupan bagi semua orang yang percaya pada-Nya. Ia menulis, "Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus" (Roma 5:15).

  8. Hadiah Tersebut Dapat Diperoleh Hanya Melalui Iman

    Kalimat, "Oleh anugerah engkau telah diselamatkan melalui iman," menjelaskan kepada kita bahwa Allah hanya datang ke tempat di mana Ia diundang. Dia yang menginginkan kita untuk berbagi kebahagiaan dari keluarga-Nya yang kekal, sedang menunggu kita untuk mengundang Dia ke dalam hidup kita (Yohanes 1:12). Injil mengatakan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).

  9. Hadiah Tersebut Tidak Dapat Diusahakan

    Bahkan di saat-saat kesengsaraan-Nya, ketika tergantung di kayu salib di antara dua penjahat, Yesus memberikan hadiah kehidupan kekal. Salah satu dari penjahat itu berkata, "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Penjahat yang lainnya mencela penjahat yang pertama dengan berkata, "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Kemudian ia berkata kepada Yesus, "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Karena keselamatan adalah anugerah, maka Yesus dapat berkata kepada dia, "Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:39-43).

  10. Hadiah Tersebut Mengilhamkan Pujian Syukur

    Mereka yang mengetahui bahwa mereka telah diselamatkan oleh anugerah Allah dari api pengadilan memiliki alasan untuk menjalankan sisa dari hidup mereka dengan rasa penuh rasa syukur kepada Allah (Efesus 2:10).

Bahan diedit dari sumber:

Judul Buku: Kemenangan dalam Kebangkitan
Judul Artikel: 10 Alasan Untuk Mempercayai Allah Menawarkan Hadiah yang Sempurna
Penulis: Mart De Haan
Penerbit : RBC Indonesia
HalamanHalaman: 42 - 45

e-JEMMi 10/2005