Called (Dipanggil) | GUBUK


Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs GUBUK

Called (Dipanggil)


Kategori: Resensi Buku Cetak

Judul buku : Dipanggil - Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus Pada Masa Kini
Judul asli : Called
Penulis/Penyusun : Mark Labberton
Penerjemah : Paksi Ekanto Putro
Editor : Milhan K. Santoso
Penerbit : Literatur Perkantas Jawa Timur, Surabaya 2015
Ukuran buku : 21,5 x 14 cm
Tebal : 191 halaman
ISBN : 976-602-1302-13-2
Buku Online : --
Download : --

Buku "Dipanggil - Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus Pada Masa Kini" ditulis oleh Mark Labberton. Buku ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu sebuah prolog dengan judul "Kehidupan yang Berkelimpahan" dan epilog yang membahas mengenai perkara yang utama -- garam dan terang.

Dalam Buku ini, Mark Labberton ingin mengajak para pembaca untuk mengetahui dan merespons panggilan utama sebagai seorang pengikut Yesus. Setiap orang percaya memiliki panggilan, tetapi panggilan utama seorang percaya adalah menggenapi Amanat Agung-Nya.

Dalam bagian prolog, Labberton menuliskan bahwa panggilan Allah mencakup berbagai tujuan yang mendasar bagi kehidupan kita dan juga panduan bagi pekerjaan serta aktivitas kehidupan yang nyata. Panggilan ini bukan sekadar sebuah kategori bagi mereka yang mengejar suatu bentuk tertentu dari pelayanan gerejawi yang kelihatan; panggilan ini adalah tentang keinginan Allah bagi seluruh hidup kita sebagai duta Kerajaan Allah. Apa yang sudah disampaikan oleh penulis adalah sebuah imbauan bagi setiap orang percaya untuk hidup sesuai dengan keinginan Allah. Orang percaya adalah duta Kerajaan Allah. Sebagai seorang duta, tentu hidup kita akan mewakili tempat di mana kita berada. Jika kita adalah milik Kristus, hidup kita tentu selaras dengan Dia.

Penulis juga menyoroti bagian keadaan gereja pada masa kini. Gereja sebagai tubuh Kristus dan tempat di mana seluruh anggota tubuh berkumpul untuk memuji dan menyembah Allah, justru dalam keadaan yang tidak baik. Beberapa gereja mulai terserap oleh dirinya sendiri, mencari keuntungan sendiri, dan berfokus kepada diri sendiri. Sementara yang lain, ada gereja yang terkesan ingin memaksakan berbagai macam pandangan, gereja yang seolah-olah terpuruk dan tenggelam di tengah-tengah sekularisme dan budaya zaman. Tidak dimungkiri bahwa "Panggilan" yang Allah berikan termasuk di dalamnya adalah untuk gereja, tetapi gereja harus kembali kepada Sang Jalan sehingga gereja bisa menggenapi panggilannya di dunia ini. Allah menghendaki gereja untuk menjadi komunitas kasih dan pengharapan bagi jiwa-jiwa di dunia ini.

Di akhir buku ini, penulis memuat sebuah konklusi bahwa panggilan Allah terkait dengan siapa diri kita dan apa yang kita lakukan sepanjang waktu. Panggilan tidak diukur dari hasil, tetapi panggilan disyukuri proses mengikut Yesus dalam dan melalui segala sesuatu. Pada akhirnya, panggilan adalah tentang formasi berkelanjutan yang mengarah kepada keserupaan dengan Yesus Kristus.

Buku ini adalah sebuah buku yang praktis dan inspiratif. Orang Kristen awam dan aktivis di gereja dapat membaca dan mengimplementasikan hal-hal praktis dari buku ini. Penulis mengajak para pembaca tidak hanya berpikir secara konseptual, tetapi juga mempraktikkan cara-cara untuk menggumuli panggilan di setiap bagian akhir pokok bahasan. Dengan bahasa penulisan yang mudah dipahami, buku ini sangat bagus dibaca semua orang Kristen. Anda yang saat ini sedang menggumuli panggilan Anda, buku ini wajib Anda baca sehingga Anda akan menemukan kembali gairah Anda dalam pelayanan dan hidup sesuai panggilan-Nya. Sudahkah kita menemukan panggilan kita? Siapkah kita berproses menuju keserupaan dengan Kristus? Inilah perjalanan rohani luar biasa para murid mencari transformasi Allah dalam hidup yang adalah proses dan tujuan kita.

Peresensi: Amidya

Komentar