Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

c3i

c3i

Situs C3I

Situs C3I

Alkitab dan Tugas Mengasuh Anak

Edisi C3I: e-Konsel 137 - Dampak Negatif Media Terhadap Anak

Segera setelah selesai menciptakan bumi dan segala isinya, Allah memberi perintah kepada Adam dan Hawa untuk "beranak cucu dan bertambah banyak". Tidak seperti perintah lainnya, perintah ini dipatuhi dan dunia segera dipenuhi dengan manusia. Pada zaman Perjanjian Lama, keluarga besar dianggap sebagai sumber berkat istimewa dari Allah dan keluarga yang tidak memiliki anak dianggap sebagai aib (Maz. 127:3-5; Yer. 22:30; Kej. 30:22-23; Rahel, Sarah, Hana, Mikal, dan Elizabet adalah beberapa wanita di dalam Alkitab yang sulit memiliki anak). Di era di mana populasi penduduk sudah sedemikian padat, banyak orang yang memilih untuk membatasi jumlah anggota keluarganya, tetapi anak-anak masih tetap dianggap sangat penting. Yesus menunjukkan perhatian khusus kepada anak-anak dan Yesus juga memuji kesederhanaan dan kepercayaan anak-anak (Luk. 18:15-17). ... baca selengkapnya »

Delapan Ide untuk Membuat Minggu Paskah yang Bermakna

Edisi C3I: e-Konsel 288 - Pengorbanan Yesus

Minggu ini adalah Minggu Paskah, dan kami ingin sekali membuat Paskah kali ini lebih bermakna daripada Paskah-Paskah sebelumnya bagi keluarga kami. Berikut ini adalah rencana yang akan kami lakukan setiap hari menjelang Paskah. ... baca selengkapnya »

Cara Merayakan Paskah Bersama Keluarga

Manfaat Karunia Rohani

Menggunakan karunia rohani akan memberi manfaat bagi Anda secara pribadi, bagi gereja, dan bagi kerajaan Allah. Mari kita perhatikan beberapa di antaranya. ... baca selengkapnya »

Pembimbingan adalah Pekerjaan Roh Kudus

Edisi C3I: e-Konsel 016 - Peranan Roh Kudus dalam Konseling

Pembimbingan yang efektif tidak dapat dilakukan tanpa pimpinan-Nya. Dia disebut paraclete (pendamping) yang menggantikan Kristus bagi murid-murid-Nya. Pembimbing-pembimbing yang belum selamat tidak mengenal Roh Kudus. Mereka mengabaikan kegiatan bimbingan-Nya sehingga gagal memperoleh pimpinan dan kuasa yang mereka butuhkan. ... baca selengkapnya »

Berkomunikasi dengan Anak Remaja

Tanya:

Sejak anak saya memasuki usia remaja, sikapnya mulai berubah. Dia lebih sering diam di kamarnya dan tidak banyak bicara dengan kami lagi. Namun, dia dapat menghabiskan waktu berjam-jam bercakap-cakap melalui telepon. Apakah ini gejala yang wajar atau tidak? Bagaimanakah cara menghadapinya? ... baca selengkapnya »

Kasih Tanpa Syarat Kepada Anak

Edisi C3I: e-Konsel 301 - Anak yang Sulit Memberi Perhatian

Maukah Anda mengasihi anak Anda tanpa syarat? Itu berarti kasih Anda tidak bergantung pada apa yang mereka lakukan. Kasih Anda kepada anak tidak lenyap hanya karena Anda marah terhadap kelakuan atau sikap mereka. ... baca selengkapnya »

Membantu Orang-Orang "Sulit" di Gereja Anda

Salah satu aspek yang paling menantang dari pelayanan pastoral adalah berhadapan dengan orang-orang sulit. Mereka adalah orang-orang yang membutuhkan bantuan tetapi tampaknya menantang Anda di setiap kesempatan ketika Anda mencoba untuk memberikan bantuan itu. Bagaimana seharusnya gereja merespons dan melayani dalam situasi ini? Setiap orang harus berhubungan dengan orang-orang sulit -- dan kebanyakan dari kita sendiri adalah orang-orang sulit pada satu waktu atau waktu yang lain! Oleh karena itu, setiap orang Kristen harus tahu bagaimana Injil membimbing kita dalam hubungan-hubungan ini. ... baca selengkapnya »

Peran Roh Kudus dan Firman dalam Konseling

Berikut ini kesaksian dari pengalaman Pendeta Julianto Simanjuntak selama menangani proses konseling. Beliau adalah seorang konselor, motivator keluarga, dosen, pendiri Layanan Konseling Krisis dan Karier (LK3), serta Direktur Institute Konseling LK3 Jakarta. Kesaksian ini Redaksi ambil dari salah satu bagian dalam bukunya yang berjudul Self Healing dan Self Counseling: Seni Pemulihan Diri. ... baca selengkapnya »

Penjara, Tempat untuk Bertobat dan Memulihkan

Edisi C3I: e-Konsel 190 - Melayani Para Narapidana

Kata-kata tajam Juru Selamat kita dalam Matius 25 tentang keterlibatan dengan orang-orang yang terluka,
kekurangan, atau pun terpenjara telah menjadi sejarah awal mula perhatian orang-orang Kristen terhadap para narapidana.
Meskipun merupakan tempat untuk menghukum, penjara tidak hanya harus menjalankan peranan utamanya itu saja.
Pada abad 18, misalnya, Paus Pius IX merancang suatu penjara kepausan untuk para remaja,
menempatkan mereka di sel terpisah dengan tujuan untuk refleksi rohani, bukan penghukuman. ... baca selengkapnya »

Komentar


Syndicate content