Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Pahlawan-Pahlawan Iman: Paulus

"Tetapi waktu IA, ... berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi." (Galatia 1:15,16).

Setelah Yesus sendiri, rasul Paulus adalah suara gereja Kristen yang paling berpengaruh dan paling kuat. Paulus dilahirkan di tengah keluarga Yahudi yang sangat konservatif di kota Tarsus, Yunani, di sebelah selatan Asia Kecil. Dibesarkan di dua dunia, Yunani dan Yahudi, secara unik menyiapkan Paulus untuk pekerjaan pengabaran Injil di kemudian hari.

Sebagaimana dikatakan Paulus kepada kumpulan orang Farisi dan Saduki, "Aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi" (Kisah 23:6). Orang-orang Farisi adalah orang-orang paling keras dari semua orang Yahudi dan penganiayaan orang-orang Kristen yang paling kejam. Mereka agresif melindungi kaum Ortodoks Yahudi.

Sekitar tahun 35 Sesudah Masehi, hanya lima tahun setelah penyaliban Yesus, Paulus mengadakan perjalanan menuju Damsyik membawa surat-surat dari imam besar, yang menyatakan bahwa orang-orang Kristen adalah para penjahat yang pantas mati. Waktu itu barangkali ia berumur sekitar 30 tahun. Allah memilih saat itu untuk mengubah seluruh jalan hidup Paulus. Tuhan muncul kepadanya dalam satu penglihatan, sambil menyatakan, "Saulus, Saulus, mengapakah engaku menganiaya Aku?" (Kisah 9:4). Dibutakan oleh cahaya mulia, tak berdaya di tanah, Paulus hanya bias bertanya, "Siapakah Engkau, Tuhan?" Suara datang dari langit, "Akulah Yesus yang kauaniaya itu" (ayat 5).

Paulus menjadi berubah. Bertemu Yesus mengubah hidupnya. Ia mangabdikan seluruh hidupnya untuk mengabarkan Kristus yang dikasihinya. Rasul paulus tergerak membagikan imannya seluas-luasnya. Ia memusatkan usahanya di kota-kota besar Asia Kecil. Ia mengadakan perjalanan ke dunia Mediterania dari kota kelahirannya sendiri Tarsus ke seluruh Siria, Arabia, Yunani, dan Turki. Perjalanan misionarisnya yang pertama, mulai di Antiokhia, membawanya pada perjalanan sejauh 1.200 mil mengabarkan firman. Perjalanan berikutnya bahkan lebih jauh lagi. Pada perjalanan-perjalanan ini ia dilempari batu, dipukuli dengan rotan, dipenjarakan, terdampar, diburu oleh binatang buas, dirampok, dan ditelantarkan. Namun ia tetap bersaksi bagi Tuhannya (2 Kor. 11:24-27).

Iman Paulus membuat satu perbedaan. Komitmennya kepada Yesus mengubah hidupnya. Bagi Paulus, iman itu aktif, dinamis, realitas hidup yang menuntun dia untuk menceritakan Kristus yang dikasihinya kepada setiap orang yang ditemuinya.

Apakah iman Anda membuat satu perbedaan dalam hidup Anda? Apakah itu kuasa yang mengubahkan, yang mempengaruhi segala sesuatu yang Anda lakukan? Apakah Kristus yang hidup itu pusat kehidupan Anda sebagaimana Ia dulu menjadi pusat kehidupan Paulus? Hari ini, semoga Kristus yang hidup, yang penuh kasih, yang mengubahkan hidup menjadi pusat kehidupan Anda juga.

Sumber: Situs www.artihidupku.com

Tanggal akses: 18 November 2012

Komentar