Fokus C3I November 2013 -- Perjuangan Melawan Okultisme

Fokus C3I November 2013 -- Perjuangan Melawan Okultisme

Pada era modern ini, kepercayaan akan kuasa gelap atau okultisme mungkin sudah tidak populer lagi dibandingkan pada zaman nenek moyang kita dahulu. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa masih ada banyak orang yang berminat dengan praktik kepercayaan ini. Oleh karena itu, perjuangan melawan okultisme masih menjadi pergumulan tersendiri, khususnya bagi anak-anak Tuhan. Untuk dapat berjuang melawan kuasa gelap dan okultisme, kita, terlebih sebagai konselor Kristen, perlu mengenali apa itu okultisme dan mengetahui beberapa langkah untuk melawannya sehingga kita dapat menolong semakin banyak orang untuk dimerdekakan dalam Kristus! Simak selengkapnya di Fokus C3I.

Pada era modern ini, kepercayaan akan kuasa gelap atau okultisme mungkin sudah tidak populer lagi dibandingkan pada zaman nenek moyang kita dahulu. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa masih ada banyak orang yang berminat dengan praktik kepercayaan ini. Oleh karena itu, perjuangan melawan okultisme masih menjadi pergumulan tersendiri, khususnya bagi anak-anak Tuhan. Untuk dapat berjuang melawan kuasa gelap dan okultisme, kita, terlebih sebagai konselor Kristen, perlu mengenali apa itu okultisme dan mengetahui beberapa langkah untuk melawannya sehingga kita dapat menolong semakin banyak orang untuk dimerdekakan dalam Kristus! Simak selengkapnya di Fokus C3I.

Mengenal Okultisme

Edisi C3I: e-Konsel 139 - Okultisme

"Tetapi Roh dengan tegas mengatakan, bahwa di waktu-waktu kemudian ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah" (1Tim. 4:1,7). ... baca selengkapnya »

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
Gema Gereja, Edisi Sabtu, 21 Februari 2004
Penerbit: 
--
Situs: 

www.pikiran-rakyat.com

Okultisme: Masalah dan Penanggulangannya

Okultisme merupakan ilmu yang bersifat supranatural. Ilmu tentang roh di mana orang mempelajari roh-roh yang bukan Roh Allah, melainkan roh-roh di luar Roh Allah. Tujuan ilmu ini ialah untuk melindungi diri dari serangan orang lain, dari serangan roh-roh di luar Roh Tuhan, dan juga dari alam ini. Kita harus membedakan roh terang dan roh gelap; Roh Allah di pihak roh yang terang, sedangkan roh setan atau iblis itu di pihak roh gelap. Berarti dalam hal ini, ada dua kekuatan yang besar: ada kekuatan dari Allah dan ada kekuatan dari iblis.

Dalam dunia ini ada dua roh yang kita kenal, yaitu Roh Tuhan dan roh iblis atau setan.

Sumber
Halaman: 
--
Judul Artikel: 
--
Penerbit: 
--

Okultisme

Edisi C3I: e-Konsel 139 - Hipnotis

Latar Belakang

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam kebudayaan Timur, keterbukaan kita pada hal-hal batin membuat masyarakat sangat terbuka pada pengaruh okultisme. Gejala ini tanpa terkecuali melanda peradaban kota dan kalangan intelektual atas. Kekosongan rohani yang tidak terisi oleh kemajuan zaman membuat kecenderungan untuk kembali pada okultisme menjadi semakin kuat. Okultisme merupakan gejala kemerosotan suatu peradaban.

Istilah "occult" sendiri sangat samar, mencakup hal-hal yang secara luas dianggap rahasia, tersembunyi, mistik, metafisik, dan sering dianggap menyangkut perkara-perkara di luar indra biasa.

Sumber
Halaman: 
150 -- 153
Judul Artikel: 
Buku Pegangan Pelayanan
Penerbit: 
Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA)

Tidak Apa-apakah Kalau Saya Terlibat Ilmu Spiritisme?

Edisi C3I: e-Konsel 139 - Hipnotis

Pertanyaan:

Saya terlibat ilmu spiritisme. Saya belum menekuninya secara mendalam, tetapi saya pernah main-main dengannya -- seperti yang dikatakan orang-orang. Segala sesuatu yang telah saya lakukan hanyalah untuk menolong orang lain. Saya tahu saya masih beriman kepada Tuhan. Akan tetapi, saya mulai bertanya-tanya apakah yang sedang saya lakukan ini benar atau tidak?

Jawab:

Ada banyak orang, di antaranya Anda, yang tertarik dan aktif menekuni ilmu spiritisme, ilmu hitam, dan okultisme.

Sumber
Halaman: 
124 -- 127
Judul Artikel: 
Pertanyaan yang Sulit Akan Dijawab Oleh Luis Palau
Penerbit: 
Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1999