Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Menjaga Hubungan Keluarga Agar Tetap Harmonis

Edisi C3I: e-Konsel 286 - Hubungan dalam Keluarga

Keluarga adalah tempat yang begitu indah untuk berbagi dan bertumbuh. Tanpa keluarga, kita tidak akan tetap tegar dalam menjalani hari-hari kita. Saat kita susah, senang, gagal, ataupun berhasil, keluargalah yang paling setia menemani dan menerima kita. Tidak ada seorang pun yang ingin terpisah dari keluarga. Namun, ada kalanya kita harus pergi meninggalkan keluarga karena studi atau pernikahan. Akan tetapi, hal ini tidak berarti kita putus hubungan dengan keluarga. Lalu bagaimana agar hubungan dengan keluarga bisa tetap terjaga walaupun terpisah ruang dan waktu?

Di dinding Facebook e-Konsel, ada sebuah pertanyaan sejenis. Dan beginilah komentar Sahabat Konsel.

e-Konsel: Menurut Anda, bagaimana agar hubungan keluarga kita tetap baik dan harmonis, sekalipun anak-anak kita atau kita harus tinggal di luar kota saat kuliah atau setelah menikah? Bagikan kiat-kiatnya ya.

Komentar:

Shmily: Komunikasi harus lancar, biasanya tantangannya adalah kesibukan masing-masing. Kalau masih serumah, bisa diingatkan secara langsung, tapi kalau sudah di luar kota, kan tidak bisa mengingatkan langsung. Jadi, harus ditekankan/didisiplinkan untuk selalu kasih kabar seminggu 3-4 kali, misalnya.

e-Konsel: Oke, Shmily. Hal ini tentu berlaku juga untuk anak yang sudah menikah dan tinggal beda rumah dengan orang tua ya? Selain jaga komunikasi, kira-kira apa ya yang dapat dilakukan?

Mahardhika: Saling menelepon, sms, atau (cara kuno) berkirim surat.

Joe Merra: Jaga komunikasi, misalnya jam segini harus menghubungi keluarga. Kalau tidak begitu, seiring berjalannya waktu, kita akan tenggelam dalam kegiatan kita dan kehilangan komunikasi dengan mereka. Saling mengingatkan itu akan menunjukkan sikap perhatian kita. Komitmen untuk saling percaya dan menjaga komitmen itu lebih penting. Yang kuliah jaga pergaulan atau yang kerja juga harus bisa mengatur diri dll., yang terpenting berpedoman firman Tuhan.

Gunung: Setuju dengan pendapat di atas, jaga komunikasi. Meskipun tidak ditinggal di luar kota pun, kita harus tetap berkomunikasi antaranggota keluarga.

e-Konsel: @Mahardhika: Terima kasih idenya. Menurutmu perlukah seminggu sekali anak yang kuliah di luar kota pulang ke rumah? Atau sebulan sekali bagi anak yang sudah berkeluarga? @Joe Merra: Betul, saling mengingatkan dengan sms ayat Alkitab tentu sangat membangun ya.

e-Konsel: @Gunung: Adakah ide lain selain menjaga komunikasi?

Berlin: Semua hubungan dimulai dengan komunikasi. Kalau tidak ada komunikasi, hubungan juga sulit untuk dipertahankan. Selain itu, kepercayaan juga merupakan elemen yang kuat dalam memperkokoh hubungan. Pasangan harus saling memercayai dan juga harus saling jujur. Ketiga hal itu harus dibungkus dalam doa dan penyerahan kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh.

e-Konsel: @Berlin: Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah kunci utama untuk tetap menjaga keharmonisan keluarga ya...

Theresia: Kunjungan rutin juga bisa jadi pilihan dong... misalnya, anak yang sudah menikah sebaiknya tetap teratur mengunjungi orang tua dan saudara agar tali silaturahmi tetap terjaga. Tidak melulu sibuk dengan keluarga baru. Bagi yang masih kuliah, tetap ingat pulang juga tapi jangan hanya karena butuh uang.

e-Konsel: @Theresia: Tepat! Selain komunikasi, kontak fisik -- bertemu muka, sangat penting untuk menunjukkan kasih dan perhatian. Komunikasi tanpa ada relasi tatap muka juga rasanya kurang sempurna ya... Terima kasih untuk komentar Anda.

Jika Anda ingin berbagi pendapat, silakan tinggalkan komentar Anda di < http://www.facebook.com/sabdakonsel/posts/10150609511868755 >. Komentar Anda pasti bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih.

Komentar